PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menjalankan kegiatannya, suatu perusahaan ingin mendapatkan
hasil yang maksimal. Perusahaan yang telah berhasil, pasti tidak akan pernah puas
dengan apa yang telah dicapai, sehingga suatu perusahaan ingin selalu mencoba
berinovasi untuk meniptakan hasil yang baru lagi untuk meningkatkan nilai
perusahaan dan mengembangkan usahanya. Untuk mengembangkan suatu
usahanya, perusahaan memiliki beberapa sumber dana yaitu sumber dana internal
maupun sumber dana eksternal. Sumber dana yang berasal dari internal suatu
perusahaan adalah berasal dari laba yang dihasilkan dalam kegiatan usahanya,
sedangkan sumber dana yang berasal dari eksternal adalah dana yang diterima dari
investor maupun pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya.
Ada kalanya suatu perusahaan dalam melakukan inovasi dan
mengembangkan usahanya tidak sesuai yang diharapkan atau dikatakan gagal.
Penyebab kegagalan tersebut biasanya diakibatkan oleh beberapa faktor. Apabila
perusahaan tidak berhasil dalam mengembangkan suatu usahanya dan mengalami
kerugian, maka akan terjadi kemacetan dalam membayar utang kepada kreditor.
Jika hal tersebut terus terjadi, maka akan mengakibatkan perusahaan tersebut
mengalami kepailitan.
Kepailitan dapat terjadi ketika aset yang dimiliki oleh perusahaan lebih
kecil daripada utang yang harus dibayarkan kepada para kreditor. Oleh karena itu
kemungkinan adanya perselisihan antara kreditor dengan kreditor lainnya dalam
mengakui aset yang seharusnya diterima oleh masing-masing kreditor. Selain itu
kepailitan juga dapat terjadi ketika aset yang dimiliki oleh perusahaan lebih besar
daripada utang yang harus dibayarkan kepada para kreditor. Sehingga
kemungkinan terjadi perselisihan antara debitur dan para kreditor dalam
pembagian aset, karena dalam situasi seperti ini debitur masih memiliki hak
terhadap kelebihan aset setelah dibayarkan utang kepada para kreditor. Dalam
kasus seperti ini, peran akuntansi sangat berpengaruh dalam kondisi kepailitan.
Akuntansi dapat membantu dalam pelaporan keuangan serta memberikan jaminan
kepada setiap pihak untuk mendapatkan haknya dalam kondisi kepailitan.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran umum mengenai kepailitan?
2. Apa penyebab kepailitan dalam suatu perusahaan?
3. Perusahaan apa saja yang telah mengalami pailit dalam 2 tahun
terakhir?
4. Bagaimana peran ilmu akuntansi dalam kasus kepailitan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui gambaran umum mengenai kepailitan.
2. Mengetahui penyebab-penyebab terjadinya kepailitan.
3. Mengetahui perusahaan apa saja yang telah mengalami kepailitan.
4. Mengetahui peran akuntansi dalam kasus kepailitan.
1.4 Manfaat
1. Sebagai bahan refrensi bagi pembaca agar mengetahui gambaran
umum mengenai kepailitan.
2. Sebagai penambah pengetahuan bagi pembaca dan pengusaha agar
dapat mengurangi risiko kepailitan perusahaan.
3. Sebagai alat penambah wawasan pembaca bahwa akuntansi
berperan penting dalam kasus kepailitan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kepailitan
1. Pengertian Kepailitan
3
Kreditor dalam hal ini adalah kreditor baik konkuren, kreditor separatis maupun
kreditor preferen. Sedangkan utang yang telah jatuh waktu berarti kewajiban
untuk membayar utang yang telah jatuh waktu, baik karena telah diperjanjikan,
karena percepatan waktu penagihan sesuai perjanjian ataupun karena putusan
pengadilan, arbiter atau majelis arbitrase. Permohonan pailit menurut UU
Kepailitan dapat diajukan oleh debitor, satu atau lebih kreditor, jaksa, Bank
Indonesia, Perusahaan Efek atau Perusahaan Asuransi.
− Adanya hutang
− Minimal satu hutang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih
− Adanya debitur
− Adanya kreditur (lebih dari satu kreditur)
− Permohonan pernyataan pailit
− Pernyataan pailit oleh Pengadilan Niaga
4
oleh debitur. Verifikasi utang merupakan tahap yang paling penting dalam
kepailitan karena akan ditentukan urutan pertimbangan hak dari masing –
masing kreditur.
− Perdamaian, jika perdamaian diterima maka proses kepailitan berakhir,
jika tidak maka akan dilanjutkan ke proses selanjutnya. Proses perdamaian
selalu diupayakan dan diagendakan.
− Homologasi akur, yaitu permintaan pengesahan oleh Pengadilan Niaga,
jika proses perdamaian diterima.
− Insolvensi, yaitu suatu keadaan di mana debitur dinyatakan benar – benar
tidak mampu membayar, atau dengan kata lain harta debitur lebih sedikit
jumlah dengan hutangnya.
− Pemberesan / likuidasi, yaitu penjualan harta kekayaan debitur pailit, yang
dibagikan kepada kreditur konkruen, setelah dikurangi biaya – biaya.
− Rehabilitasi, yaitu suatu usaha pemulihan nama baik kreditur, akan tetapi
dengan catatan jika proses perdamaian diterima, karena jika perdamaian
ditolak maka rehabilitasi tidak ada.
− Kepailitan berakhir.
5
− Ketakutan berlebihan
Ketakutan bangkrut, ketakutan rugi, ketakutan tidak dapat melayani
konsumen, ketakutan ketidakmampuan mengatasi masalah, semua itu
wajar asal masih dalam porsinya. Namun, apabila ketakutan itu melebihi
batas normal, kondisi tersebut harus diwaspadai karena akan menghambat
kinerja perusahaan dan membawa kehancuran.
− Berhenti melakukan inovasi
Kasus bangkrutnya Kodak bisa menjadi pelajaran bagaimana penting
sebuah inovasi dalam berbisnis. Inovasi merupakan hal yang wajib
dilakukan oleh setiap pengusaha. Tanpa inovasi, produk-produk yang
dijual lama kelamaan akan membosankan bagi masyarakat yang menjadi
target pasar.
− Kurang mengamati pergerakan competitor
Kurang mengamati pergerakan kompetitor akan menyebabkan sebuah
perusahaan kalah bersaing dan tertinggal jauh di belakang. Sebuah
perusahaan harus tetap memperhatikan langkah-langkah yang dilakukan
kompetitor.
− Harga terlalu mahal
Beberapa orang percaya bahwa harga mahal akan membuat produk sebuah
perusahaan tampak lebih bagus dan lebih mewah dari aslinya. Namun, apa
jadinya jika ada perusahaan baru yang mengeluarkan produk mirip dengan
barang perusahaan Anda dan menjualnya jauh lebih murah? Kemungkinan
akan ditinggal konsumen sangat besar.
− Penyebab Lain
∙ Terlilit utang
∙ Ekspansi berlebihan
∙ Penipuan dilakukan CEO
∙ Kesalahan manajemen perusahaan
∙ Pengeluaran tidak terkendali
6
2.3 Perusahaan Yang Mengalami Kepailitan
Ada beberapa perusahaan yang menyandang status pailit dari tahun 2017-
2018 yang disebabkan oleh beberapa hal. Perusahaan yng mengalami kepailitan
diantaranya yaitu:
7
− Koperasi Pandawa Mandiri Group (Koperasi Pandawa)
Koperasi simpan pinjam yang dinahkodai oleh Nuryanto ini resmi pailit
pada 31 Mei 2017 setelah ketok palu dari majelis hakim Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat. Pandawa dan Nuryanto pailit lantaran kreditur menolak
perpanjangan PKPU 60 hari secara aklamasi. Dengan putusan ini, kurator
mulai menyisir aset Pandawa. Kurator juga berkomunikasi dengan pihak
kepolisian terkait aset sitaan. Perkara ini bermula dari permohonan PKPU
oleh seorang nasabah Farouk Elmi. Dalam proses kepailitan, total
kewajiban Koperasi Pandawa dan Nuryanto tercatat Rp3,32 triliun kepada
39.068 nasabah. Perkara ini juga masuk dalam ranah pidana. Nuryanto
telah divonis 15 tahun penjara subsider 6 bulan dengan denda Rp200
miliar.
− PT Kimas Internusa
Produsen dan peritel telepon seluler PT Kimas Sentosa jatuh pailit pada 15
Juni 2016 lantaran tidak hadirnya prinsipal perusahaan sepanjang rapat
kreditur PKPU. PT Kimas Sentosa memiliki utang senilai Rp758,40
miliar. Tagihan terbesar datang dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
senilai Rp373,51 yang bersifat separatis dan Rp319,59 miliar yang bersifat
konkuren (tanpa jaminan).
− Petroselat Ltd
Kepailitan anak usaha PT Sugih Energy Tbk ini terbilang dramatis. Telah
terjadi berbagai perselisihan sejak putusan pailit 5 Juli 2017 lalu hingga
putusan insolvensi pada 30 November 2017. Wilayah Kerja Petroselat di
Selat Panjang Riau rencananya akan diterminasi pemerintah pada 4
Desember 2017, tapi akhirnya diundur hingga Januari 2018. Berdasarkan
catatan kurator, Petroselat memiliki utang kepada 47 kreditur dengan total
Rp117,65 miliar.
− PT Asia Paper Mills
Produsen kertas dan plastik kemasan PT Asia Paper Mills telah dinyatakan
pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 7 Agustus 2017. Asia
Paper Mills menyisakan total utang senilai Rp568 miliar kepada para
8
krediturnya. Salah satunya utang ke Bank Mandiri dengan nilai Rp370,64
miliar.
− PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk. (DAJK)
Perusahaan kemasan karton dan kertas ini resmi pailit pada 22 November
2017 setelah majelis hakim mengabulkan permohonan pembatalan
perdamaian yang dilayangkan oleh Bank Mandiri. Apabila perdamaian
PKPU dibatalkan majelis, otomatis perusahaan langsung jatuh pailit.
Utang DAJK tembus Rp1,1 triliun dan porsi tagihan Bank Mandiri nyaris
separuhnya, yakni Rp428,27 miliar.
− Pabrik Jamu Legendaris Nyonya Meneer
Sesuai laporan Pengadilan Negeri Semarang pada 3 Agustus 2017, bahwa
PT Nyonya Meneer dinyatakan pailit. Perusahaan Nyonya Meneer
memiliki hutang hingga Rp7,4 miliar.
− Batavia Air
Batavia Air, salah satu perusahaan maskapai penerbangan, mengumumkan
bahwa merekam resmi tutup pada 2003 akibat pailit. Batavia Air
dilaporkan memiliki utang hampir mencapai Rp2,5 triliun.
− Amplop Jaya
Royal Standard (RS) Group yang menaungi amplop Jaya dinyatakan pailit.
perusahaan ini memiliki utang senilai Rp333 miliar yang berasal dari 18
krefitur dari total Rp1,258 triliun beban tagigan RS Group dari total 23
kreditur.
− PT Sariwangi Agricultural Estate Agency (SAEA)
PT Sariwangi Agricultural Estate Agency (SAEA) telah diputus pailit oleh
Pengadilan Niaga Jakarta. Menurut pandangan Ketua Dewan Teh
Indonesia Bambang Murtioso, menurunnya kinerja perusahaan SAEA
lebih karena adanya kesalahan strategi bisnis. Beberapa tahun lalu
perusahaan berinvestasi di sektor hulu dengan membangun teknologi
pengairan untuk kebunnya.
9
2.4 Ilmu Akuntansi Dalam Kondisi Kepailitan
1. Peranan Akuntansi Dalam Perusahaan
10
akuntan, dapat menjadi jembatan untuk melakukan deal dengan vendor
atau pihak-pihak ketiga lain. Berdasarkan data keuangan perusahaan,
akuntan bisa memutuskan apakah harga yang ditentukan sudah masuk akal
atau belum. Tidak hanya itu, seorang akuntan juga bisa menjadi
penghubung antara perusahaan dengan pemerintah untuk membayar pajak
dan para auditor.
11
Apabila perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya kepada
kreditor, maka kreditor akan berusaha untuk mengambil alih jaminan atas utang
yang telah disepakati. Dalam menambah modal kadangkala perusahaan tidak
hanya mendapat pinjaman dari satu kreditor saja, melainkan dari beberapa
kreditor. Pada saat memperhitungan asset dan harta kepailitan, penerapan
akuntansi forensik berguna dalam menghitung asset perusahaan yang perlu
ditelusuri dimana saja keberadaan asset tersebut, dan apakah nilai asset tersebut
telah sesuai dengan yang ada dalam dokumen ataupun laporan keuangan suatu
perusahaan. Dalam menghitung asset kepailitan tersebut menggunakan harga
pasar.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepailitan menurut UU Kepailitan diartikan sebagai sita umum atas semua
kekayaan Debitor Pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh
Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang. Penyebab terjadinya kepailitan adalah tidak mampu menangkap
kebutuhan konsumen, terlalu fokus pada pengembangan produk, ketakutan
berlebihan, berhenti melakukan inovasi, kurang mengamati pergerakan
competitor, harga terlalu mahal dan penyebab Lainnya. Sejak tahun 2017- 2018
ini banyak perusahaan yang mengalami kepailitan diantaranya adalah PT.
Sariwangi yang mengalami kepailitan baru-baru ini.
Jadi dalam kasus seperti ini, ilmu kuntansi sangat berperan dalam
penyeselesaiannya sehingga pihak-pihak terkait bisa mendapatkan haknya sesuai
dengan apa yang telah diberikan pada perusahaan tersebut.
3.2 Saran
Dengan berakhirnya penyusunan penulisan ini adapun saran yang
disampaikan yaitu agar pengusaha harus memahami kondisi pasar terlebh dahulu
dalam melakukan kegiatan perusahaan agar tidak mengalami kepailitan sehingga
nantinya tidak akan merugikan banyak pihak.
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya kami akan lebih fokus dan terperinci dalam menjelaskan tentang
13
makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat
dipertanggungjawabkan.
14