Anda di halaman 1dari 9

PENGERTIAN BISNIS INTERNASIONAL

Setiap negara memiliki keterbatasan dan keunggulan dalam kepemilikan


sumber daya serta penguasaan produksi akan barang dan jasa tertentu, sehingga
mendorong para perilaku bisnis yang ada pada suatu negara untuk melakukan
ekspensi ke luar negeri.
Hal tersebut juga didukung dengan adanya kecenderungan di dunia
belakangan ini yang menunjukan mulai pudarnya batas-batas antar negara. Bisnis
domestik yang selama ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan nasional mulai
ditinggalkan untuk beranjak ke bisnis yang berskala multinasional atau dengan
kata lain perusahaan mulai terlibat dalam bisnis internasional.
Bisnis internasional terdiri dari sebagian besar dan berkembang dari
keseluruhan bisnis dunia. Saat ini, hampir semua perusahaan besar atau kecil,
dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa global dan persaingan, karena output
menjual sebagian dan atau pemasok aman dari negara asing dan atau bersaing
dengan produk dan layanan yang berasal dari luar negeri.
Pengertian bisnis menurut salah seorang ahli. Ball, Mc Culloch, Frantz,
Geringer, Minor (2006), Bisnis internasional adalah bisnis yang kegiatannya
melampaui batas negara. Definisi tersebut tidak hanya mencakup perdagangan
internasional dan pemfakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa di berbagai
bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi,
perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.
Dalam arti singkat, bisnis internasional dapat diartikan sebagai aktivitas,
yaitu berupa transaksi bisnis diantara lebih dari dua negara, yang melibatkan
pihak-pihak individu, individu perusahaan, kelompok perusahaan dan atau agen-
agen internasional.
Karena bisnis ini menjanjikan dengan mampu meraih pasar yang luas,
maka bisnis ini juga memiliki resiko yang cukup tinggi, karena melibatkan banyak
pihak-pihak dengan berbagai kepentingan yang juga berbeda. Salah satu resiko
tersebut dapat berbentuk pencekalan atau penariakan peredaran barang di pasar
luar negeri.
KONSEP DALAM BISNIS INTERNASIONAL

Neraca Perdagangan (Balance of Trade)

Balance of Trade adalah perbedaan antara nilai ekspor dengan nilai impor suatu
negara (dalam satuan moneter). Apabila nilai ekspor suatu negara melebihi nilai
impor maka terjadi surplus perdagangan, dan negara tersebut memiliki neraca
perdagangan yang favorable (disukai). Sebaliknya, apabila nilai impor melebihi
nilai ekspor maka terjadi defisit perdagangan, dan negara tersebut memiliki neraca
yang unavorable (kurang disukai).

Neraca Pembayaran (Balance of Payments)

Keseimbangan neraca barang dan jasa akan berpengaruh terhadap neraca


pembayaran (Balance of Payments). Neraca pembayaran adalah perbedaan anatara
total pembayaran (total payments) pada negara lain dan total penerimaan (total
receipts) dari negara lain.

Nilai Tukar (Exchange Rate)

Setiap negara di dunia memiliki mata uang (currency) sendiri. Apabila terjadi
perdagangan antarnegara, masing-masing negara tidak dapat menggunakan mata
uangnya sendiri. Mata uang tersebut harus dikonversikan ke dalam mata uang
negara lain agar perdagangan daoat berlangsung. Nilai tukar mata uang suatu
negara apabila ditukarkan dengan mata uang negara lain disebut sebagai “kurs”.

Keunggulan Absolut dan Keuntungan Komparatif

Keuntungan absolut (absolute advantage) terjadi apabila negara dapat


memonopoli suatu produk atau dapat memproduksi dengan biaya produksi
terendah (lowest cost). Keuntungan komparatif (comparative advantage) terjadi
apabila negara dapat memproduksi suatu barang atau jasa lebih baik daripada
negara lain. Suatu negara akan melakukan ekspor apabila ia memproduksi secara
lebih baik dibanding negara lain.
RUANG LINGKUP BISNIS INTERNASIONAL

Tujuan
1. Perluasan penjualan (Sales Expansion)
Untuk barang-barang yang tidak mudah rusak perlu perluasan penjualan (market
area). Misalnya: Barang-barang kerajinan tangan.
2. Mendekati sumber (Resource Acquistion)
Resource-nya antara lain Man, Money, Machine, Materials, Methode, Market.
Yang mencakup sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM) dan
sumber daya capital (SDK)
3. Diversifikasi (penganekaragaman)
Penjualan produk disesuaikan dengan segmen pasar (selera, daya beli, atau fungsi
barang). Misalnya, mobil Kijang dijual di Indonesia.
4. Alih Teknologi
Hanya untuk developing country (Negara berkembang)

Faktor yang menunjang Bisnis Internasional


1. Ilmu Hukum
Menurut sejarah perdagangan di Indonesia sebelum tahun 1967 perdagangan
internasional sangat minim dan setelah 1967 perdagangan baru muali meningkat
karena sudah ada Undang-Undang P.M.A No. 1 Tahun 1967 yang mengatur
tentang investasi pemilik modal asing, kemudian disusul dengan kebijakan
pemerintah berupa Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1995 yang mengatur
hak guna, hak sewa, dan hak pakai bagi investor asing sampai 100 tahun untuk
pengembalian modalnya.
2. Ilmu sejarah
 Bisa ditinjau dari bangsa atau keturunan misalnya: Inggris mengutamakan
Negara-negara persemakmuran untuk investasi daripada Negara lain.
 Indonesia cenderung ke Suriname
3. Ilmu Geografi
Ditinjau dari jauh dekatnya jarak atau sebaliknya ditinjau pada tujuannya dengan
melihat kondisi geografi Negara tujuan.
4. Ilmu Kebudayaan
Tujuan –faktor pengaruh, misalnya Budaya Indonesia baik orang atau pekerjaan
yang terkesan malas, suka kendaraan besar (station-wagon) dan lain sebagainya.
5. Ilmu Ekonomi
Yang ditinjau kondisi perekonomian dan GNP.
 Misalnya Negara maju (Develoved Country) GNP > (lebih besar dari) –
US $ 10.000
 Negara berkembang (Developping Country) GNP < (lebih kecil dari) – US
$ 8.000
 Sistem Ekonomi Sosialis – Centrally Planned Economic, contohnya
Negara Rusia, Korea Utara, Kuba.
 Sistem Ekonomi Kapitalis – Market Economy
6. Ilmu Politik
Hubungan Politik dengan negara-negara lain akan menjalin lancarnya
bisnis/perdagangan internasional. Pemahaman terhadap system politik, misalnya
besar kecilnya pengaruh militer, partai politik yang dominan peran pemerintah
terhadap sektor swasta, dan lain sebagainnya.

Sarana Operasional (Aktivitas-aktivitas Bisnis Internasional)


1. Impor
Impor adalah membeli produk-produk yang dibuat di negara-negara lain untuk
dijual atau digunakan kembali di negara sendiri seseorang.
2. Ekspor
Ekspor adalah menjual produk-produk yang dibuat di negara sendiri seseorang
untuk digunakan atau dijual kembali di negara-negara lain.
3. Transportasi/Pariwisata
Pelayanan angkutan dan penyediaan objek-objek pariwisata adalah sebagian
bisnis internasional khususnya yang ditujukan untuk menjaring wisatawan asing.
4. Investasi Langsung
Penanaman modal yang dilakukan dengan membangun pabrik-pabrik serta
menghasilkan produk-produk.

PASAR GLOBAL / INTERNASIONAL


Pengertian pasar global adalah pemasaran berskala seluas dunia
Internasional yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Peluang pasar selalu
terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting
mesti kreatif dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar.Pelaku bisnis yang
tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis
meski tantangan yang datang semakin berat. Pasar global mengalami
perkembangan yang pesat belakangan ini karena beberapa faktor, antara lain:
 Adanya beberapa negara industri yang mampu menghasilkan produk
berkualitas dengan harga murah, misalnya China dan Taiwan
 Semakin banyak orang yang melakukan perjalanan antar negara yang
secara langsung menjadi konsumen global
 Semakin banyaknya transportasi antar negara yang mempermudah
distribusi produk
 Perdagangan dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
permintaan pasar dunia
Pelaku bisnis skala internasional yang tangguh tentu tak mudah
ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang
datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru menjadi cambuk
yang melecut semangat untuk memecahkannya sehingga usaha dapat semakin
berkembang dan maju. Karakter semacam itu tampaknya juga melekat pada
sederet pengelola perusahaan di Indonesia yang juga terlihat dari kinerja
perusahaan yang dikelola yang hasilnya memang super. Dimensi-dimensi utama
dalam pemasaran global:
 Lingkungan pemasaran global
 Segmentasi pasar global
 Pemasaran dengan sasaran global
 Merumuskan strategi dan rencana pemasaran global
 Bauran pemasaran global
 Mengelola dan memimpin usaha pemasaran global
Jika sudah memahami pengertian pasar global dengan baik, tentunya kita
bisa menyimpulkan bahwa pasar global adalah peluang bisnis yang sangat besar
dan menantang. Ketika suatu orang atau perusahaan memutuskan untuk ikut serta
dalam pasar global, maka terbukalah kesempatan baginya untuk mengembangkan
bisnisnya dan meraih lebih banyak keuntungan. Beberapa kesempatan tersebut
antara lain:
 Perusahaan dapat membuka pabrik di negara lain yang upah buruhnya
lebih murah
 Perusahaan dapat membuka kantor cabang dan pabrik cabang di beberapa
tempat di seluruh dunia untuk mempermudah dan mempermurah distribusi
produknya
 Perusahaan dapat memperoleh target konsumen yang lebih banyak dengan
memperkenalkan produknya di negara lain yang potensial
Manajemen Pemasaran Global adalah Disiplin ilmu universal dapat
diterapkan di mana saja, baik di Amerika atau di Jepang.Kebiasaan pemasaran
bervariasi dari satu negara ke negara lain. Konsep Pemasaran : Sekitar tahun 1960
konsep pemasaran strategis, dengan konteks lingkungan eksternal yang lebih luas
spt pelanggan, persaingan, kebijakan dan peraturan pemerintah, ekonomi secara
luas, dan tekanan ekonomi makro yang membentuk evolusi pasar. Selain itu
tujuan pemasaran yang berubah secara drastis, dari laba ke keuntungan bagi
pemercaya (stakeholder) Tiga Prinsip Pemasaran1. Nilai Pelanggan dan
Persamaan Nilai2. Keunggulan Kompetitif atau Diferensial3. Fokus Pentingnya
Pemasaran Global Pemasaran global adalah proses memfokuskan sumber daya
dan sasaran dari sebuah perusahaan terhadap peluang pemasaran global.
Para jawara ekspor itu bukan saja mampu menaklukkan aneka kendala
yang banyak dikeluhkan kebanyakan pengusaha, tapi juga mampu menahan diri
dari godaan pasar dalam negeri yang tak kalah menarik. Sejujurnya harus diakui,
bagi para pengelola usaha, menjadi eksportir jelas menjadi tantangan dan peluang.
Selain berpendapatan dollar yang dapat memperkokoh perekonomian, exposure
produk dan perusahaannya juga akan semakin luas sehingga dapat membuka
peluang kerjasama dengan pengusaha dari luar negeri untuk menggarap bisnis
yang lebih besar.
AKTIVITAS – AKTIVITAS BISNIS INTERNASIONAL.
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya
melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak
mengandung resiko sampai tahap yang paling kompleks dan mengandung resiko
bisnis yang sangat tinggi, adapun tahap tersebut sebagai berikut :

1. Eksport Insidentil (Incident At Export)


Suatu perusahaan yang dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal
yaitu dengan melakukan eksport insidentil. Terjadi pada saat adanya
kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang –
barang dan kemudiannya mengirimkan ke negeri asing.
2. Eksport Aktif (Active Export)
Tahap terdahulu dapat berkembang terus dan terjalinlah hubungan bisnis
yang rutin dan kontinyu dan transaksi tersebut makn lama akan semakin
aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis ditandai dengan semakin
berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan internasional
tersebut. Tahap aktif di perusahaan negeri sendiri mulai aktif
melaksanakan manajemen atas transaksi. Tidak seperti tahap awal dimana
pengusaha bertindak pasif.yang disebut tahap pembelian atau
“Purchasing”.
3. Penjualan Lisensi (Licensing)
Tahap berikutnya tahap penjualan lisensi adalah hanya merek atau
lisensinya, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang
cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk
bahan baku serta peralatannya. Untuk pemakaian lisensi tersebut
perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi kepada
perusahaan asing tersebut.
4. Franchising
Tahap yang lebih aktif yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak
hanya lisensi atau merek dagang akan tetapi lengkap segala atributnya
termasuk peralatan, proses produksi, resep – resep campuran proses
produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku
maupun barang jadinya serta bentuk pelayanannya. Yang disebut
“Franchising”, atau franchise maka perusahaan yang menerima disebut
“Franchisee”, perusahaan pemberi disebut “Franchisor”. Jenis usahanya
misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.
Bentuk Franchise yang saat ini populer di negeri sendiri antar perusahaan
domestik ini memiliki beberapa kebaikan antara lain :
 Manajemen sistem yang sudah teruji.
 Memiliki nama yang sudah terkenal.
 Performance record yang sudah mapan untuk alat penilaian.
Sebaliknya yang memiliki kejelekan antara lain :
 Biaya tinggi untuk menerapkan Franchise
 Keputusan bisnis akan dibatasi oleh Francilisor
 Sangat dipengaruhi oleh kegagalan dari bentuk Franchise lain.
Apabila kegagalan yang satu akan timbul anggapan bahwa bentuk
franchise yang lain pun jelek.
5. Pemasaran Di Luar Negeri
Tahap bentuk Pemasaran di Luar Negeri, ini akan memerlukan intensitas
manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan
pendatang (Host Country) haruslah secara aktif dan mandiri untuk
melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing
(Home Country). Maka perusahaan akan mengetahui lebih pasti tentang
perilaku konsumennya yang tidak lain dan tidak asing baginya karena
mereka adalah orang – orang setempat atau penduduk setempat. Tahap ini
sering disebut sebagai tahap “Pemasaran aktif” atau “Active Marketing”.
6. Produksi Dan Pemasaran Di Luar Negeri (Total International Business)
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan
diri pada bisnis internasional yaitu “Produksi dan Pemasaran di Luar
Negeri”. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan
perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala modalnya, lalu
melakukan proses produksi di negeri itu, dan menjual hasil produksinya di
negeri penerima tersebut. Bentuk ini memiliki unsur positif bagi negara
yang sedang berkembang karena negara penerima tidak perlu
menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut
pada umumnya negara berkembang masih miskin dana untuk
pembangunan bangsanya. Hal ini wajar karena tidak impor maka barang
hasil industri dari negara asing itu akan menyaingi dan mematikan cabang
industri didalam negeri sendiri.
Hambatan perdagangan antara lain berupa pemilihan partner
dagang dari suatu negara tertentu biasanya partner dipilih atas dasar
pertimbangan baik ekonomis maupun ekonomis. Suatu cara lain yang
sering dipergunakan oleh suatu negara untuk membatasi impor suatu
komoditi dengan menetapkan “Quota Impor”, oleh sebab itu maka
Indonesia yang ingin melebarkan jalur perdagangan internasionalnya
selalu mencari negara – negara lain yang tidak mengenakan quota terhadap
barang dagangan. Negara yang tidak menetapkan quota disebut sebagai
“Negara Nonquota” atau disebut juga “embargo”. Dengan cara ini maka
negara melarang masuknya komoditi yang datang dari suatu negara
tertentu yang dikenakan embargo tersebut. Masih ada bentuk lain di suatu
negara untuk membatasi Impor dari negara lain yaitu dengan cara disebut
sebagai “Exchange Control” atau disebut sebagai “Imbal Beli”. Maka
setiap negara yang akan menjual barangnya ke suatu negara maka dia
harus membeli komoditi dari negara tersebut. Apabila negara tidak
membeli komoditi imbalan maka transaksi Impor pun gagal.

Anda mungkin juga menyukai