OLEH KELOMPOK 3 :
T/A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat
pada waktunya yang berjudul “ORGANISASI HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
DUNIA (WIPO)”
Makalah ini berisikan tentang organisasi hak kekayaan intelektual dunia yang dimana
meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menambah keuntungan maksimum dari suatu-ide
yang baru dan inovatif serta kemampuan dalam penguasaan teknologi. Pelaksanaan sistem Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) di Indonesia dapat dikatakan masih kurang berjalan sebagaimana
mestinya. Hal tersebut dapat terjadi karena masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang
sistem HKI yang memang masih relatif baru berkembang di Indonesia. Oleh karenanya,
sosialisasi HKI harus terus dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap
manfaat sistem HKI dan memberikan informasi perkembangan sistem HKI baik di Indonesia
maupun di dunia.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Sistem
Politik dan Sistem Pemerintahan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak khususnya ibu dosen yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak dan kepada ibu dosen.
Semoga makalah kami ini dapat membangun dan menambah wawasan bagi kita semua dan
semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita.
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Struktur Organisasi
Adapun tugas-tugas WIPO dalam bidang HKI, antara lain adalah mengurus kerja
sama administrasi pembentukan perjanjian atau traktat internasional dalam rangka
perlindungan hak kekayaan intelektual, mengembangkan dan melindungi HKI di seluruh
dunia, mengadakan kerja sama dengan organisasi internasional lainnya, mendorong
dibentuknya perjanjian atau traktat internasional yang baru dan memodernisasi legislasi
nasional, memberikan bantuan teknik kepada negara-negara berkembang, mengumpulkan
dan menyebarluaskan informasi, serta mengembangkan kerja sama administratif di antara
negara-negara anggota. Dan dalam Mengurus kerjasama administrasi pembentukan
perjanjian atau traktat internasional dalam rangka perlindungan hak kekayaan intelektual
serta mengembangkan dan melindungi hak kekayaan intelektual di seluruh dunia dengan
mengadakan kerjasama dengan organisasi internasional , di mana tugas dari organisasi ini
juga untuk menentukan standar serta aturan internasional dalam intellectual property .
WIPO didirikan untuk melindungi hak cipta dan kebudayaan yang dimiliki oleh
negara-negara anggota PBB. Hal ini sangat penting, terutama jika ada kasus di mana
sebuah negara mengklaim memiliki alat musik tertentu misalnya, tapi ada negara lain
yang mengklaim sebagai kebudayaan aslinya. Mengadakan kerja sama dengan organisasi
internasional lainnya, mendorong dibentuknya perjanjian atau traktat internasional yang
baru dan memodernisasi legislasi nasional, memberikan bantuan teknik kepada negara-
negara berkembang, mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi, serta
mengembangkan kerja sama administratif di antara negara-negara anggota.
2.2 Mengetahui program-program apa saja yang berkaitan dengan program WIPO
Dirjen Kekayaan Intelektual Freddy Harris mengusulkan beberapa hal akan dukungan
WIPO untuk Indonesia yang berkaitan dengan program tersebut :
WIPO melaksanakan program kerja untuk harmonisasi system penegakan hokum hak
kekayaan intelektual untuk seluruh Negara anggota secara bertahap serta asistensi lainnya yang
diperlukan Negara berkembang. Beberapa program kerja WIPO berupa:
Kiprah WIPO dalam kaitannya untuk merespons masyarakat digital juga, memiliki beberapa
program seperti:
Laporan keuangan pemerintah harus menyediakan informasi yang dapat dipakai oleh
pengguna laporan keuangan untuk menilai akuntabilitas pemerintahan dalam membuat
keputusan ekonomi, sosial dan politik. Akuntabilitas diartikan sebagai hubungan antara pihak
yang memegang kendali dan mengatur entitas dengan pihak yang memiliki kekuatan formal
atas pihak pengendali tersebut. Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan, akuntabilitas
pemerintah tidak dapat diketahui tanpa pemerintah memberitahukan kepada rakyat tentang
informasi sehubungan dengan pengumpulan sumber daya dan sumber dana masyarakat
beserta penggunaannya.
Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan
secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang,
tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang. Secara garis besar anggaran merupakan
alat manajemen untuk mencapai tujuan. Sehingga dalam proses penyusunan dibutuhkan data
dan informasi, baik yang bersifat terkendali maupun yang bersifat tak terkendali untuk
dijadikan bahan taksiran. Hal ini disebabkan karena data dan informasi tersebut akan
berpengaruh terhadap keakuratan taksiran dalam proses perencanaan anggaran.
Dalam suatu organisasi, anggaran memegang peran penting dimana anggaran merupakan
suatu rencana keuangan yang disusun secara sistematis dalam menunjang terlaksananya
program kegiatan suatu organisasi. Seiring dengan adanya tuntutan masyarakat untuk
dilakukannya transparansi dan akuntabilitas publik, menuntut setiap organisasi pemerintah
untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya agar lebih berorientasi pada terciptanya
good public dan good governance. Anggaran publik berisi rencana kegiatan yang
direpresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan
moneter. Dalam bentuk yang paling sederhana, anggaran publik merupakan suatu dokumen
yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi
mengenai pendapatan, belanja, dan aktifitas. Penganggaran sektor publik terkait dengan
proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktifitas dalam satuan
moneter. Sumarsono (2009:57) penganggaran merupakan suatu proses atau metode untuk
mempersiapkan suatu anggaran dengan tahap yang sangat rumit dan mengandung nuansa
politik yang kental karena memerlukan pembahasan dan pengesahan dari wakil rakyat di
parlemen yang terdiri dari berbagai utusan partai politik. Pada sektor publik, anggaran harus
diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan. Anggaran
sektor publik merupakan instrument akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan
pelaksanaan program-program yang dibiayai dengan uang publik (Pangkey dan Pinatik,
2015).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Organisasi Hak atas Kekayaan Intelektual Dunia atau disebut juga World Intellectual Property
Organization adalah salah satu badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa. WIPO dibentuk pada
tahun 1967 dengan tujuan "untuk mendorong kreativitas dan memperkenalkan perlindungan
kekayaan intelektual ke seluruh dunia."World Intellectual Property Organization (WIPO)
merupakan organisasi dibawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang khusus menangani
bidang hak kekayaan intelektual (HAKI).
Adapun tujuan dan fungsi WIPO yaitu Untuk membangun sistem internasional dalam intelektual
property. World intellectual property organization Merupakan organisasi di bawah perserikatan
bangsa - bangsa yang menangani di bidang hak kekayaan intelektual. Wipo melaksanakan
program kerja untuk harmonisasi system penegakan hukum hak kekayaan intelektual untuk
seluruh Negara anggota secara bertahap serta asistensi lainnya yang diperlukan Negara
berkembang.
3.2 SARAN
Dalam sistem Haki diperlukan bentuk penghargaan atas hasil karya yang berguna bagi
manusia yang perlu diakui dan dilindungi. Pelaksanaan sistem Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
di Indonesia dapat dikatakan masih kurang berjalan sebagaimana mestinya. Hal tersebut dapat
terjadi karena masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang sistem HKI yang memang
masih relatif baru berkembang di Indonesia. Oleh karenanya, sosialisasi HKI harus terus
dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap manfaat sistem HKI dan
memberikan informasi perkembangan sistem HKI baik di Indonesia maupun di dunia.
DAFTAR PUSTAKA
http://ijil.ui.ac.id/index.php/home/article/download/486/pdf_369
Kansil, N, SH, 1994, Pengantar Umum Mengenai Hak Cipta, Paten, dan Merek, Penerbit Yan
apul &Founers
WIPO. Intellectual Property Needs and Expectations of Traditional Knowledge Holders-WIPO
Report on Fact-finding Missions on Intellectual Property and Traditional Knowledge
(1998-1999). Page 25, 211-212.
Adimihardja, K. Atas Kepemilikan Intelektual – Melindungi Hak Komunal Adat dan Lokal.
Pikiran Rakyat on line. www.pikiran-rakyat.com 27 Agustus 2001.
Heroepoetri, A., Aspek Hukum Kekayaan Intelektual dan Masyarakat Adat: Prospek, Peluang
dan Tantangan. http://members.fortunecity.com/lingkungan/artikel/aspek.htm 19
September 2001
Pangkey,I dan S.Pinatik. 2015. Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Anggaran Belanja Pada Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal EMBA. Vol 3 (4).
Sadjiarto.A. 2000. Akuntabilitas Dan Pengukuran Kinerja Pemerintahan. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan. Vol 2(2).