Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN KISI-KISI

1. Perbedaan Usaha dari bank umum dan pengkreditan rakyat


Jawaban : Bank Umum memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran seperti
kliring dan jual beli valuta asing.
Tugas BPR :
a. Menyalurkan kredit kepada masyarakat
b. Menghimpun dana masyarakat berupa tabungan, deposito berjangka ataupun
lainnya
c. Menawarkan penempatan dana dan pembiayaan melalui prinsip syariah,
berdasarkan ketetapan dari Bank Indonesia.
d. Menempatkan dananya d==berbentuk sertidfikat BI, deposito, tabungan bank
lain, dan deposito berjangka

Tugas Bank Umum


a. Pemberian kredit
b. Menerbitkan surat atas pengakuan utang
c. Menjual, membeli, dan menjamin risiko sendiri berdasarkan kepentingan nasabah
d. Menerima pembayaran atas tagihan surat berharga
e. Melakukan kegiatan valuta asing
f. Melakukan kegiatan dalam hal penyertaan modal bank ataupun perusahaan lain

2. Perbedaan merger, akuisisi, dan konsolidasi disertai dasar hukum dan contoh
Jawaban :
- Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan
yang me-merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-
merger, dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham.
Contoh bergabungnya Lippo Bank dengan CIMB Niaga pada tahun 2008. Setelah
proses merger, Lippo Bank tidak beroperasi sebagai entitas tersendiri dan melebur
menjadi satu kesatuan dengan Bank CIMB Niaga.

- Konsolidasi adalah penggabungan usaha antara 2 perusahaaan atau lebih dimana


untuk meneruskan kegiatan usaha gabungan dibentuk perusahaan baru dan semua
perusahaan yang bergabung menghentikan kegiatannya (Aliminsyah). Contoh Bank
Mandiri sebagai konsolidasi karena awalnya Bank mandiri berasal dari berbagai
perusahaan yang kemudian bersatu membentuk nama perusahaan baru

- Akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli


saham atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada. Contoh Aqua
diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.

3. Perlindungan hukum bank kepada nasabah


Jawaban : Perlindungan hukum yang diberikan oleh bank atas penggunaan jasa
layanan perbankan jika dilihat berdasarkan UU 10/1998 terdiri atas:
a. Penyediaan informasi mengenai kemungkinan timbulnya risiko kerugian nasabah,
yang dimaksudkan agar akses untuk memperoleh informasi perihal kegiatan usaha
dan kondisi bank menjadi lebih terbuka yang sekaligus menjamin adanya transparansi
dalam dunia Perbankan;
b. Rahasia bank, yang dimaksudkan agar kepercayaan masyarakat lahir apabila dari
bank ada jaminan bahwa pengetahuan bank tentang simpanan dan keadaan keuangan
nasabah tidak akan disalahgunakan;
c. Dibentuknya Lembaga Penjamin Simpanan dan mewajibkan setiap bank menjamin
dana masyarakat yang disimpan dalam bank bersangkutan.

4. Prinsip analisis kredit dalam perbankan


Jawaban :
a. Character : Karakter yang dimaksud di sini adalah sifat atau watak calon debitur.
Hal ini dilakukan untuk meyakinkan bank bahwa sifat calon debitur benar-benar dapat
dipercaya. Terdapat beberapa indikasi yang diperhatikan Bank untuk melihat karakter
dari calon debitur. Pertama, apakah calon debitur memiliki reputasi yang tidak baik
dalam hubungannya dengan masyarakat, rekan bisnis dan bank. Kedua, apakah
debitur memiliki hubungan yang tidak baik dengan pihak lain. Ketiga, apakah debitur
berganti-ganti supplier dan tidak mendapat fasilitas hutang dagang
b. Capacity : Melihat kemampuan calon debitur dalam mengembalikan kredit yang
dikaitkan dengan kemampuan mereka dalam mengelola bisnis dan mendapatkan laba.
Semakin banyak sumber pendapatannya, semakin besar kemampuannya untuk
membayar kredit.
c. Capital :melihat kecukupan modal yang dimiliki calon debitur dalam menjalankan
usahanya. Biasanya bank tidak membiayai 100% suatu usaha, sehingga calon debitur
harus menyediakan dana dari sumber lain atau dari modal sendiri. Tujuan dari prinsip
ini adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki calon debitur
dalam usahanya.
d. Condition : berusaha melihat kestabilan finansial dari calon debitur. Tujuannya
untuk memprediksi prospek usaha di masa mendatang bersamaan dengaan informasi
financial capacity. Kemudian pihak bank juga akan memprediksi risiko kemungkinan
gagal bayar dari calon debitur.
e. Collateral : Collateral merupakan prinsip 5C berupa jaminan fisik maupun non-fisik
yang diberikan calon debitur. Jaminan yang diberikan hendaknya melebihi jumlah
kredit dan akan terlebih dahulu diteliti keabsahannya oleh pihak bank. Jaminan ini
berfungsi sebagai pelindung dari risiko keuangan. Analisa prinsip collateral ini
bermaksud untuk mengikat keseriusan debitur menjalankan usaha dan membayar
kewajiban kredit, selain itu juga sebagai jalan keluar kedua jika debitur wanprestasi.
5. Pengertian jaminan dan dasar hukum. Mengapa perlu ada jaminan.
Jawaban : hukum jaminan adalah suatu peraturan hukum yang mengatur hubungan
antara penjamin (debitur) dan penerima jaminan (kreditur) sebagai akibat dari
pengenaan hutang (kredit) tertentu dengan jaminan (benda atau orang tertentu).
Dinyatakan dalam Pasal 1131 dan 1132 KUH Perdata, menurut Pasal 1131 KUH
Perdata “Segala barang-barang bergerak dan tak bergerak milik debitur, baik yang
sudah ada maupun yang akan ada, menjadi jaminan untuk perikatan-perikatan
perorangan debitur itu.”
6. Pengertian perjanjian asesoir (perjanjian tambahan)
Jawaban : Sifat accessoir berarti perjanjian jaminan merupakan perjanjian tambahan
yang tergantung pada perjanjian pokoknya. Perjanjian pokok adalah perjanjian pinjam
meminjam atau utang piutang, yang diikuti dengan perjanjian tambahan sebagai
jaminan
7. Perbedaan jaminan perbendaan dan jaminan perorangan
Jawaban :
- Jaminan Perbendaan : Yaitu jaminan berupa hak mutlak atas suatu benda yang
mempunyai ciri-ciri, mpy hubungan langsung atas benda tertentu dari debitur, dapat
dipertahankan terhadap siapapun, selalu mengikuti bendanya (droit de suits) dan dapat
diperalihkan (contoh, Hak tanggungan, hipotik, gadai dll)
Asas Prioriteit: hak kebendaan yang lebih tua (lebih dulu tjd) lebih diutamakan drpd
hak kebendaan yg terjadi kemudian.
- Jaminan Perorangan : Jaminan yang menimbulkan hubungan langsung pada
perorangan tertentu, hanya dapat dipertahankan thd debitur ttt, thd harta kekayaan
debitur semuanya (contoh borgtohct).
Asas Kesamaan (Ps 1131, 1132 KUHPdt): tidak membedakan mana piutang yang
lebih dahulu terjadi dan piutang yang tjd kemudian, semuanya mpy kedudukan yg
sama, tdk mengindahka urutan tjd-nya, semua mpy kedudukan yg sama thd harta
kekayaan debitur.

8. Pengertian hukum perusahaan, unsur, dan dasar hukum


Jawaban : Hukum perusahaan adalah pengkhususan dari beberapa bab dalam KUH
Perdata dan KUHD (kodifikasi) ditambah dengan sebuah peraturan perundangan lain
yang mengatur tentang perusahaan (hukum tertulis yang belum dikodifikasi).
Unsur-unsur :
a. Badan Usaha
b. Kegiatan dalam bidang perekonomian
c. Terus menerus
d. Bersifat tetap
e. Terang-terangan
f. Keuntungan atau laba

9. Macam macam Bank umum, baik berbadan hukum/tidak berbadan hukum


Jawaban :

10. Pengertian, syarat sah, asas-asas, dan akibat kontrak bisnis


Jawaban :
Kontrak Bisnis adalah dua pihak atau lebih yang saling mengikat janji untuk
melakukan sesuatu hal. Syarat Sahnya suatu kontrak bisnis Diatur dalam Pasal 1320
KUHPerdata, yaitu Kesepakatan, Kecakapan, Suatu hal tertentu, Suatu causa yang
halal. Akibat dari hukum yang tidak terpenuhi, yaitu Jika Tidak terpenuhi point 1 dan
2 (syarat subyektif) adalah DAPAT DIMINTAKAN PEMBATALAN. Dan apabila
Tidak terpenuhi point 3 dan 4 (syarat obyektif) adalah BATAL DEMI HUKUM.

11. Kontrak bernama dan tidak bernama


Jawaban :
- Bernama : Perjanjian Bernama (benoemd overeenkomst) atau perjanjian khusus
adalah perjanjian yang memiliki nama sendiri. Perjanjian tersebut diberi nama oleh
pembuat undang-undang dan merupakan perjanjian yang sering di temui di
masyarakat.
- Tidak bernama : Perjanjian tidak bernama, adalah perjanjian-perjanjian yang belum
ada pengaturannya secara khusus di dalam Undang-Undang, karena tidak diatur
dalam KUHPerdata dan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). Lahirnya
perjanjian ini didalam prakteknya adalah berdasarkan asas kebebasan berkontrak,
mengadakan perjanjian atau partij otonomi. Tentang perjanjian tidak bernama diatur
dalam Pasal 1319 KUHPerdata

Anda mungkin juga menyukai