Anda di halaman 1dari 5

EKONOMI LEMBAGA KEUANGAN

SLIDE 1

Lembaga Keuangan Bukan Bank

Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank

Yang selanjutnya kita akan membahas Lembaga keuangan bukan bank

Lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana dengan
cara mengeluarkan surat berharga dan menyalurkannya ke dalam masyarakat. 
Fungsi: menghimpun dana dari nasabah secara tidak langsung dan berhak mengeluarkan surat
berharga atas dana yang dihimpun.
Lembaga Keuangan Bukan Bank tidak memiliki cara-cara penghimpunan dana yang
selengkap Bank, namun pada pokoknya Lembaga Keuangan Bukan Bank mempunyai
kegiatan utama yang tidak jauh berbeda dengan Bank. Secara umum kegiatan utama
Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
kembali pada masyarakat.

SLIDE 2
Keuntungan lembaga keuangan nonbank diperoleh dari hasil investasi dalam bentuk
pinjaman pada nasabah, selisih dana yang dihimpun dari nasabah dan diinvestasikan, serta
biaya-biaya administrasi atas jasa keuangan yang ditawarkan. 

Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank


Lembaga Keuangan Bukan Bank

Dalam masyarakat, terdapat setidaknya lima macam lembaga keuangan bukan bank, yakni
sebagai berikut:

1. Pegadaian

Suatu lembaga keuangan bukan bank yang menyediakan penawaran layanan peminjaman
uang kepada masyarakat dengan menyertakan barang atau surat berharga sebagai jaminan
disebut dengan pegadaian. Apabila kamu ingin meminjam uang ke lembaga ini, kamu wajib
menyerahkan suatu barang untuk jadi jaminan (barang gadai).

Baru kemudian setelah kamu menerima uang pinjaman, kamu boleh menebus kembali barang
yang kamu gadaikan. Tentunya dengan bunga sebagai tambahan biaya. Bunga inilah yang
menjadi sumber keuntungan pihak pegadaian.
Beberapa jenis barang yang bisa kamu gadaikan agar bisa mendapat pinjaman antara lain
sertifikat rumah, kendaraan bermotor, barang elektronik (ponsel, laptop, televisi, kulkas, dan
lain-lain), dan emas.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka kesimpulannya bahwa fungsi utama pegadaian adalah
melakukan aktivitas pembayaran berupa penyaluran dana kepada masyarakat dengan sistem
kredit. Dalam menjalankan perannya, pegadaian termasuk salah satu lembaga yang ada di
bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

2. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam merupakan institusi keuangan yang menjalankan usaha berupa
penerimaan simpanan maupun pinjaman. Sebagaimana jenis koperasi lainnya, koperasi
simpan pinjam juga menerapkan asas kekeluargaan dalam melakukan segala kegiatan
usahanya.

Dari mana koperasi simpan pinjam dapet modal?

Pertama, berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela dari setiap
anggota koperasi.

Dan sumber yang kedua yakni berasal dari modal pinjaman kepada koperasi atau badan usaha
lainnya.

3. Lembaga Asuransi

lembaga asuransi adalah lembaga jasa keuangan yang menawarkan produk-produk asuransi,
seperti asuransi jiwa, asuransi pendidikan, dll. Dengan adanya lembaga asuransi, masyarakat
dapat memperoleh jaminan atau proteksi berupa ganti rugi finansial jika resiko yang
diasuransikan betul-betul terjadi.

4. Leasing

Leasing merupakan lembaga pembiayaan yang menyewakan barang kepada masyarakat yang


ingin menyewa dalam jangka waktu yang telah disepakati. Apabila di tengah jalan penyewa
tidak lagi mampu membayar, maka pihak perusahaan leasing selaku lessor berhak untuk
mengambil kembali bawang sewa.

5. Pasar Modal

Pasar modal adalah sarana atau tempat bertemunya lembaga seperti perusahaan atau institusi
lain yang memerlukan dana dari masyarakat dengan masyarakat yang memiliki dana untuk
diinvestasikan.

Dana investasi tersebut biasanya digunakan untuk keperluan pengembangan bisnis, ekspansi,
penambahan modal usaha, dan sebagainya.

Kegiatan usaha yang dilakukan di pasar modal meliputi perdagangan atau jual beli saham dan
surat berharga lainnya seperti obligasi, reksadana, waran, right, surat pernyataan hutang, serta
produk derivatif lainnya.
1. Asuransi
Asuransi pada prinsipnya dapat dikatakan sebagai mekanisme proteksi atau
perlindungan dari resiko kerugian keuangan, sedangkan pada tingkat kehidupan
keluarga atau rumah tangga, asuransi juga dibutuhkan untuk 11 mengurangi
permasalahan ekonomi yang akan dihadapi apabila salah satu anggota keluarga
menghadapi resiko kerugian. Pengertian Asuransi menurut Kitab Undang-undang
Hukum Dagang pasal 246 adalah “Suatu perjanjian, dengan mana seseorang
penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung, dengan menerima suatu
premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan,
atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu
peristiwa tertentu” (Triandaru dan Budisantoso, 2006: 177). Pengertian Asuransi
menurut Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, adalah :
“ Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan
diri kepada tetanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tetanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti,
atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggalnya atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”. Pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa asuransi merupakan suatu bentuk tujuan untuk perlindungan atau proteksi atas
kerugian keuangan, yang disebabkan oleh suatu peristiwa yang tidak diduga
sebelumnya, disamping itu juga mampu mendorong taraf hidup masyarakat. 12
2. Dana Pensiun
Dana Pensiunan sesuai dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992, adalah Badan
Hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun
bagi pesertanya (Kasmir 2002: 306-307). Defenisi tersebut memberi pengertian
bahwa dana pensiun merupakan suatu lembaga mengelola program pensiun yang
dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan
yang telah pensiun. Asas pokok dalam mengelola Dana Pensiun antara lain sebagai
berikut: a) Penyelenggaraan Dilakukan Dengan Sistem Pendanaan Setiap
penyelenggaraan dana pensiun harus dilakukan dengan pemupukan dana sehingga
cukup untuk memenuhi pembayaran hak peserta. b) Pemisahan Kekayaan Dana
Pensiun Dari Kekayaan Sendiri Kekayaan dana pensiun harus dipisahkan dari
kekayaan sendiri. Dengan demikian tidak diperkenankan pembentukan cadangan
pensiun dalam pembukuan pendiri/perusahaan. c) Kesempatan Untuk Mendirikan
Dana Pensiun Setiap pemberi kerja (orang atau badan yang mempekerjakan
karyawan) memperoleh kesempatan untuk mendirikan dana pensiun bagi
karyawannya. d) Penundaan Manfaat Pembayaran hak peserta hanya dilakukan
setelah pensiun. 13 e) Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan dan penggunaan
kekayaan dana pensiun harus dihindarkan dari pengaruh kepentingan-kepentingan
yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud utama dari pemupukan dana,
yaitu memenuhi kewajiban pembayaran hak peserta.

3. Leasing
Leasing merupakan suatu kata atau istilah bahasa asing yang masuk kedalam bahasa
Indonesia. Secara umum Leasing dapat diartikan suatu penyediaan barang-barang
modal dengan imbalan pembayaran sewa untuk jangka waktu tertentu. Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991 Tanggal 21 November 1991, Leasing
adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara
Leasing dengan Hak Opsi (Financial Lease) maupun Leasing tanpa Hak Opsi atau
Sewa Guna Usaha Biasa (Operating Lease) untuk digunakan oleh Lesse (perusahaan
yang mengajukan permohonan leasing) selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara berkala (Kasmir, 2002: 258). Leasing memiliki beberapa istilah
umum yang perlu diketahui, antara lain: a) Direct Lease, adalah leasing yang
menyangkut pembiayaan barang modal. b) Hold Legal Title To The Equipment,
adalah peralatan/barang/properti yang dileasingkan dan sah menurut hukum. 14 c)
Lease Agreement, adalah perjanjian antara Lessor dengan Lesse yang merupakan
kontrak bersyarat. d) Lesse, adalah perusahaan yang mengajukan leasing. e) Lessor,
adalah perusahaan yang tersangkut dengan upaya leasing. f) Leverage Lease, adalah
jenis pembiayaan proyek yang melibatkan dana cukup besar serta berjangka waktu 25
tahun. g) Suplier, adalah pihak yang menjual/menawarkan aquipment. h) True Lease,
adalah pelaksanaan dari kontrak leasing yang memenuhi syaratsyarat untuk
memperoleh keringanan pajak.

4. Gadai
Pengertian gadai sangat erat hubungnnya dengan lembaga jaminan. Seorang kreditur
akan memerlukan jaminan yaitu pihak yang memberikan pinjaman sekaligus
menerima barang jaminan. Gadai munurut KUH Perdata pasal 1150, “Sesuatu hak
yang diperoleh sesorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak”
(Triandaru dan Budisantoso, 2006: 212). Barang bergerak tersebut diserahkan kepada
orang yang berpiutang oleh seseorang yang mempunyai utang atau oleh orang lain
atas nama orang yang mempunyai utang. Seseorang yang berutang tersebut
memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang untuk menggunakan barang
bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berutang
tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. 15 Gadai seperti
dimaksudkan diatas tumbuh dari perjanjian yang mengikuti perjanjian pokoknya yaitu
perjanjian utang piutang. Dari hubungan utang piutang ini pihak yang berhutang
memberikan hak gadai kepada pihak yang berpiutang sehingga menimbulkan
hubungan hukum gadai. Hubungan hukum gadai ini mengakibatkan perhatian diantara
penerima gadai dan pemberi gadai yang merupakan kewajiban bertimbal balik. Jadi
yang dimaksud gadai menurut KUH Perdata hanyalah mengenai utang-piutang
dengan jaminan benda bergerak ini dipersyaratkan karena dimaksudkan agar barang-
barang yang menjadi obyek jaminan itu dapat berada di bawah kekuasaan pemegang
gadai.

Apa saja faktor yg mendorong peningkatan peran lembaga keuangan bank maupun bukan
bank?
Disini ada beberapa factor
a. Besarnya peningkatan pendapatan masyarakat
ini tuh mempengaruhi karena kelas menengah dengan pendapatan yang cukup dan kalangan
menengah memiliki sejumlah bagian pendapatan untuk ditabung setiap tahunnya. Lembaga
keuangan menyediakan sarana yang menguntungkan untuk tabungan mereka.
b. Pesatnya perkembangan industri dan teknologi :
Lembaga keuangan telah memperlihatkan dan memiliki kemampuan untuk memenuhi semua
kebutuhan modal dan dana sektor industri yang biasanya dalam jumlah besar dan bersumber
dari para penabung.
c. Besarnya denominasi instrumen keuangan
hal ini menyebabkan sulitnya penabung kecil memperoleh akses. Ada beberapa jenis surat
berharga yang menarik dan pinjaman di pasar uang tidak dapat dimasuki atau diperoleh
penabung kecil akibat denominasinya yang demikian besar. Namun demikian dengan
menghimpun dana dan banyak penabung, lembaga keuangan dapat memberikan kesempatan
bagi penabung kecil untuk memperoleh instrumen keuangan yang menarik tersebut.
d. Skala ekonomi dan ruang lingkup dalam produksi dan distribusi jasa-jasa keuangan dengan
mengkombinasikan sumber-sumber dalam memproduksi berbagai jenis jasa keuangan dalam
jumlah besar, maka biaya jasa per unit dapat ditekan serendah mungkin, yang memberikan
lembaga keuangan suatu keunggulan kompetitif (competitif advantage) terhadap pihak-pihak
lain yang menawarkan jasa keuangan.
e. Lembaga keuangan menjual jasa-jasa likuiditas yang unik, mengurangi biaya likuiditas
bagi nasabahnya.
Ketidakpastian arus kas unit usaha perusahaan dan individu-individu, akan membahayakan
kondisi mereka bila tidak dalam keadaan likuid saat kas sangat dibutuhkan, sehingga dapat
dikenakan denda (penalty cost). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Lembaga keuangan
menjual jasa-jasa likuiditas, misalnya deposito.

Anda mungkin juga menyukai