Anda di halaman 1dari 9

BAB II

Lembaga – Lembaga Pembiayaan

A. Pengertian Lembaga Pembiayaan

Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana atau barang modal.

Menurut pasal 1 ayat (2) Keputusan Presiden Nomor 61 tahun 1988, yang dimaksud dengan lembaga
pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.

Dari pengertian diatas, paling tidak lembaga pembiayaan memuat dua unsur pokok, yaitu:

1. Melakukan kegiatan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal.

2. Tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat sehingga sering disebut Neo Depository
Financial Institation.

B. Jenis-Jenis Lembaga Pembiayaan

Jenis-jenis lembaga pembiayaan yang dikenal adalah sebagai berikut:

1. Sewa Guna Usaha (Leasing)

1) Pengertian

Kata leasing berasal dari kata lease (bahasa inggris) yang berarti menyewakan, dengan demikian
leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan atau menyewakan
barang-barang modal untuk digunakan oleh perusahan lain dalam jangka waktu tertentu.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Mentri Keuangan, Mentri Perindustrian dan Mentri
Perdagangan Republik Indonesia Nomer Kep-122/MK/IV/2/1974, 30/kpb/i/1974 tanggal 7 Februari
1974, pengertian leasing di indonesia didefinisikan sebagai berikut:

“Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang
modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu, berdasarkan
pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk
membeli barang- barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka
waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama”.

2) Pihak-Pihak Yang Terlibat

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemberian fasilitas leasing adalah sebagai berikut:

a. Lessor.

Merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan nasabahnya untuk memperoleh barang-
barang modal.

b. Lesse.

Adalah nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor untuk memperoleh barang
modal yang diinginkan.
c. Supplier.

Yaitu pedagang yang menyediakan barang yang akan dileasing sesuai perjanjian antara lessors
dengan lessee dan dalam hal ini suplier juga dapat bertindak sebagai lessor.

d. Asuransi.

Merupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap perjanjian antara lessor dengan
lessee.

3) Mekanisme Transaksi Leasing

Dalam melakukan perjanjian leasing terdapat mekanisme yang harus dijalankan sebagai beikut:

a. Lessee bebas memilih dan menentukan pealatan yang dibutuhkan, mengadakan penawaran
harga dan menunjuk suplaier peralatan.

b. Setelah lessee mengisi formulir permohonan leasing, maka dikirimkan kepada lesor disertai
dokumen lengkap.

c. Lessor meneliti keadaan dan kelayakan jalannya perusahaan lesse. Setelah menyetujui, lessor
akan meminta kepada lessee untuk menandatangani kontrak leasing. Bersamaan dengan itu, lesse
akan menanda tangani perjanjian asuransi untuk barang modal ayng disewa dengan perusahaan
asuransi yang disetujui oleh lessor.

d. Kontrak pembelian barang modal akan ditanda tangani oleh lessor dengan supplier barang
tersebut.

e. Suplier dapat mengirimkan barang modal.yang dibutuhkan lesse.

f. Lesse akan menanda tangani tanda terima barang modal dan menyerahkannya kepada supplier.

g. Supplier menyerahkan surat tanda terima dari lesse, sebagai bukti pemilikan dan pemindahan
pemilikan kepada lessor.

h. Lessor selanjutnya membayar harga barang modal yang dibutuhkan lesse kepada supplier.

i. Lesse membayar harga sewa secara periodic kepada lessor sesuai dengan jadwal dan besar
harga per poriode sesuai dengan perjanjian leasing yang disepakati.

4) Jenis leasing

Ada dua macam pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan leasing,:

a. Operating leasing

Adalah usaha leasing, dimana pihak lessee hanya membayar sewa pembiayaan (rental) sesuai
perjanjian, tanpa diikuti dengan pemilikan barang modal tersebut oleh lessee pada akhir masa
perjanjian.

Dalam praktiknya lessor biasanya membeli barang modal dari supplier atau pihak lain terlebih
dahulu, kemudian pihak lessee akan membayar rental sejumlah tertentu, tanpa memperhitungkan
terlalu rinci biaya yang telah dikeluarkan oleh lessor.

b. Financial lease
Adalah usaha leasing, dimana selain membayar sewa yang ditetapkan, pada akhirnya masa kontrak
pembiayaan lessee akan membeli barang-barang modal tersebut berdasarkan sisa yang disepakati
bersama.

5) Perjanjian Leasing

Perjanjian yang dibuat antara lessor dengan lessee disebut “lease agrement”, dimana didalam
perjanjian tersebut memuat kontrak kerja bersyarat antara kedua belah pihak, lessor dan lessee.

Isi kontrak yang dibuat secara umum memuat antara lain:

a. Nama dan alamat lessee.

b. Jenis barang modal diinginkan.

c. Jumlah atau nilai barang yang dileasingkan.

d. Syarat–Syarat pembayaran.

e. Syarat--Syarat kepemilikan atau syarat lainnya.

f. Biaya-biaya yang dikenakan.

g. Sangsi-sangsi apabila lessee ingkar janji.

6) Keuntungan leasing

Pembiayaan melalui leasing menciptakan beberapa keuntungan:

a. Cepat dalam pelayanan, artinya secara prosedur leasing lebih sederhana dan relatif lebih cepat
dalam realisasi pembiaan bila dibandingkan dengan kredit investasi bank jadi tanpa prosedur yang
rumit.

b. Fleksibel, artinya struktur kontrak dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yaitu
besarnya pembayaran atau periode lease dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan kondisi
perusahaan.

c. Adanya kepastian hukum, artinya suatu perjanjian leasing tidak dapat dibatalkan dalam keadaan
keuangan umum yang sangat sulit, sehingga dalam keadaan keuangan atau moneter yang sesulit
apapun perjanjian leasing tetap berlaku.

2. Anjak piutang

1) Pengertian

Anjak piutang (factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang
jangka pendek.

Anjak piutang (factoring) menurut keputusan presiden No.61 tahun 1988 adalah usaha pembiayaan
dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek
suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam dan luar negri.

2) Pihak-Pihak Yang Terlibat

Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan anjak piutang antara lain sebagai berikut:

a. Factor atau perusahaan jasa anjak piutang adalah pihak yang memberikan jasa anjak piutang.
b. Klien adalah pihak yang menerima jasa anjak piutang dan menjual barang atau jasa secara kredit
kepada costomer atau pelanggan.

c. Customer atu pelanggan adalah pihak yang membeli barang atau jasa dari klien dan mempunyai
kewajiban berupa hutang jangka pendek kepada klien.

3) Mekanisme anjak piutang (factoring)

Dalam melakukan factoring terdapat mekanisme yang harus dijalankan sebagai beikut:

a. Penjual (klien) menjual barang kepada pembeli (customer) secara kredit dengan ja ngka waktu
pendek.

b. Untuk kepentingan dana segar (cash flow), penjual (klien) meminta persetujuan kepada pembeli
(customer) untuk menjual piutang tersebut kepada perusahaan lembaga pembiayaan (factoring).

c. Pembeli (customer) menyetujui perpindahan hak menagih dari penjual (klien) kepada factor.

d. Data mengenai piutang yang berasal dari jual beli tersebut oleh penjual (klien)
diteruskan/dipindahkan kepada factor

e. Atas dasar itu, maka dibuatlah perjanjian factoring antara penjual (klien) dan factor.

f. Factor membayar kepada klien penjualan piutangnya dengan harga diskonto tertentu.

g. Pembeli (customer) setelah jangka waktu temponya perjanjian jual beli kredit membayar
uangnya kepada factor.

4) Keuntungan anjak piutang (factoring)

Keuntungan anjak piutang bagi masing-masing pihak yaitu sebagai berikut:

1. Bagi klien (kreditur)

a. Mengurangi risiko kerugian dengan tertagihnya piutangnya.

b. Memperbaiki sistem administrasi yang semrawut.

c. Memperlancar kegiatan usaha.

2. Bagi perusahaan Anjak Piutang

a. Memperoleh keuntungan berupa fee dan biaya administrasi.

b. Membantu menyelesaikan pertikaian diantara kreditur dan debitur.

c. Membantu manajemen pihak kreditur dalam menyelenggarakan kredit.

3. Bagi Debitur

Memberikan motivasi kepada debitur untuk segera membayar secepatnya, karena ada rasa malu
sehingga berusaha sekuat tenaga untuk segera membayar dengan berbagai cara.

3. Modal Ventura

1) Pengertian Modal Ventura

Perusahaan modal ventura adalah suatu badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan pasangan usaha untuk jangka waktu tertentu.
Modal ventura (Ventura Capital Company) menurut peraturan presiden No. 9 tahun 2009 tentang
lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/ penyertaan modal ke
dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan ( ienturenvestce company untuk
jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaaan melalui pembelian obligasi
konversi, atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.

Modal ventura adalah suatu investasi dalam bentuk pembiayaan berupa penyertaan modal kedalam
suatu perusahaan swasta sebagai pasangan usaha (investasi company) untuk jangka waktu tertentu.
Pada umumnya investasi ini dilakukan dalam bentuk penyertaan modal secara tunai yang ditukar
dengan sejumlah saham pada perusahaan pasangan usaha.

2) Kegiatan Usaha Perusahaan Modal Ventura

Kegiatan usaha dalam perusahaan modal ventura meliputi:

a. Penyertaan saham (equity participation).

b. Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity participation).

c. Pembiayaan berdasrkan pembagian atas hasil usaha (profit/revenue sharing).

3) Ciri-ciri modal ventura

Ada beberapa ciri khas dari modal ventura diantaranya yaitu:

a. Pemberian bantuan tidak hanya berupa modal, tetapi juga perusahaan modal ventura ikut
terlibat dalam manajemen perusahaan.

b. Pemberiaan bantuan yang dilakukan tidak permanen, tetapi bersifat sementara paling tidak lima
sampai sepuluh tahun.

c. Motif pemberian bantuan adalah bersifat bisnis karena perusahaan modal ventura
mengharapkan keuntungan atau bagi hasil.

d. Pemberian bantuan tanpa jaminan.

4) Manfaat Modal Ventura

Mengacu kepada keputusan menteri keuangan republic Indonesia no. 1251 / 1988, perusahaan
modal ventura dapat membantu permodalan maupun bantuan teknis yang diperlukan calon
pengusaha maupun usaha yang sudah berjalan guna:

a. Pengembangan perushaan yang pada tahap awal usahanya mengalami kesulitan dana.

b. Membantu perusahaan yang derda dalam tahap pengembangan.

c. Membantu perushaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha.

d. Membantu pengalihan pemilikan perusahaan.

e. Pengembangan berbagai penggunaan teknologi baru dan alih teknologi baik dari dalam maupun
luar negri.

4. Pembiayaan konsumen

1) Pengertiaan Pembiayaan Konsumen


Menurut Keputusan Mentri Keuangan Republik Indonesia No. 448 / KMK.017 / 2000 tentang
Perusahaan Pembiayaan menegaskan Pembiayaan konsumen adalah suatu lembaga yang dalam
melakukan pembiayaan pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen dilakukan dengan sistem
pembayaran secara angsuran atau berkala.

Pihak – pihak yamg terlibat dalam pembiayaan konsumen:

a. Pihak Perusahaan Pembiayaan (Kreditur).

b. Pihak Konsumen (Debitur).

c. Pihak Supplier (Penjual).

2) Unsur – unsur dalam pembiayaan konsumen:

a. Subyek, yaitu pihak yang terkait dalam pembiayaan konsumen: perusahaan pembiayaan
konsumen (PPK), Debitur (Konsumen), dan penyedia barang.

b. Obyek, adalah barang-barang bergerak keperluan debitur (konsumen) yang akan dipakai
untuk keperluan hidup atau keperluan rumah tangga.

Selain unsur-unsur diatas ada dua unsur penting dalam pembiayaan konsumen diantaranya yaitu:

a) Unsur perjanjian

1. Perjanjian pembiayaan konsumen, yaitu perjanjian yang dibuat antara perusahaan pembiayaan
konsumen (PPK) dengan konsumen, yang isinya perusahaan pembiayaan konsumen akan membayar
barang konsumen dan konsumen akan membayar kembali secara angsuran.

2. Perjanjian jaual beli, yaitu suatu perjanjian jual beli yang dibuat oleh penyedia
barang (pemasok) dengan konsumen, dimana perusahaan pembiayaan konsumen sanggup untuk
membayar tunai barang konsumen.

b) Unsur jaminan

Jaminan dari pembiayaan konsumen hanyalah berupa kepercayaan terhadap konsumen (debitur),
bahwa konsumen dapat dipercaya untuk membayar angsuran sampai selesai.

5. Usaha kartu Kredit

Usaha Kartu Kredit adalah kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang atau jasa dengan
menggunakan kartu kredit.

Dasar hukum pengguna kartu kredit di Indonesia yaitu penyelenggaraan kegitan alat pembayaran
dengan menggunakan kartu kredit didasarkan pada ketentuan pasal 6 huruf 1 undang-undang
nomor 7 tahun 1992 sebagaimana telah di ubah dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998
tentang perbankan. Pasal 6 huruf 1 undang-undang perbankan menyatakan bahwa usaha kartu
kredit merupakan salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan oleh bank.

Prosedur untuk menerbitkan kartu kredit adalah sebagai berikut: (Johannes Ibrahim,2004:22)

1. Nasabah melakukan permohonan sebagai pemegang kartu dengan memenuhi persyaratan


yang tercantum dalam aplikasi atau formulir permohonan, yang memuat:

a. Data Pribadi

b. Data Pekerjaan
c. Data Penghasilan dan Referensi Bank

d. Data Lainya

e. Pernyataan Pemohon

2. Bank menganalisis permohonan dari nasabah (pemohon) berdasarkan data


yang di ajukan analisis yang dilakukan bank penerbit sama dengan analisis dalam mengajukan
permohonan kredit. Oleh karena itu, biasanya bank akan hati-hati permohonan kartu kredit

3. Permohonan yang dinilai ‘’layak’’ akan ditindak lanjuti oleh pihak bank dengan menerbitkan
‘’KARTU KREDIT’’ atas nama pemohon Para Pihak dalam Pembuatan Kartu Kredit dalam penerbitan
kartu kredit, terdapat tiga pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu:

a. Bank Penerbit Kartu Kredit

b. Penjual Barang ( Merchant )

c. Pemegang Kartu Kredit (Cardholder).

Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana atau barang modal.

Jenis-jenis lembaga pembiayaan yang dikenal adalah sebagai berikut:

1. Sewa Guna Usaha (Leasing)

adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan atau menyewakan
barang-barang modal untuk digunakan oleh perusahan lain dalam jangka waktu tertentu.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam leasing adalah sebagai berikut:

1) Lessor, perusahaan pengguna barang,

2) Lesse., penyandang dana,

3) Supplier, pedagang yang menyediakan barang,

4) Asuransi.

Ada dua macam pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan leasing:

a. Operating leasing

b. Financial lease

Pembiayaan melalui leasing menciptakan beberapa keuntungan antara lain:

a. Dalam keadaan yang serba tidak menentu, operating leasee yang berjangka waktu relatif singkat
dapat mengatasi kekhawatiran lesse terhadap resiko keusangan.

b. Unsur fleksibilitas terutama dalam proses pengadaan peralatan modal relative lebih kecil dan
tidak memerlukan jaminan kebendaan.

2. Anjak piutang

kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek


Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan anjak piutang :

a. Factor atau perusahaan jasa anjak piutang

b. Klien adalah pihak yang menerima jasa anjak piutang dan menjual barang Customer atau
pelanggan

Keuntungan anjak piutang

Bagi klien (kreditur)

a. Mengurangi risiko kerugian dengan tertagihnya piutangnya.

b. Memperbaiki sistem administrasi yang semrawut.

c. Memperlancar kegiatan usaha.

Bagi perusahaan Anjak Piutang

a. Memperoleh keuntungan berupa fee dan biaya administrasi.

b. Membantu menyelesaikan pertikaian diantara kreditur dan debitur.

c. Membantu manajemen pihak kreditur dalam menyelenggarakan kredit.

Bagi Debitur

Memberikan motivasi kepada debitur untuk segera membayar secepatnya, karena ada rasa malu
sehingga berusaha sekuat tenaga untuk segera membayar dengan berbagai cara

3. Modal Ventura

Perusahaan modal ventura adalah suatu badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan pasangan usaha untuk jangka waktu tertentu.

Kegiatan usaha dalam perusahaan modal ventura meliputi:

a. Penyertaan saham (equity participation).

b. Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity participation).

c. Pembiayaan berdasrkan pembagian atas hasil usaha (profit/revenue sharing).

Manfaat modal ventura

a. Pengembangan perushaan yang pada tahap awal usahanya mengalami kesulitan dana.

b. Membantu perusahaan yang derda dalam tahap pengembangan.

c. Membantu perushaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha.

d. Membantu pengalihan pemilikan perusahaan.

e. Modal ventura dapat menjadi sumber dana bagi perusahaan yang belum memenuhi syarat
untuk mengajukan kredit bank.

4. Pembiayaan konsumen
Menurut Keputusan Mentri Keuangan Republik Indonesia No. 448 / KMK.017 / 2000 tentang
Perusahaan Pembiayaan menegaskan Pembiayaan konsumen adalah suatu lembaga yang dalam
melakukan pembiayaan pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen dilakukan dengan sistem
pembayaran secara angsuran atau berkala.

Pihak – pihak yamg terlibat dalam pembiayaan konsumen: Pihak Perusahaan Pembiayaan (Kreditur),
Pihak Konsumen (Debitur), Pihak Supplier (Penjual).

Unsur- unsur dalam pembiayan konsumen yaitu adanya subyek dan objek serta unsur perjanjiaan
dan unsur jaminan.

5. Usaha Kartu Kredit adalah kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang atau jasa dengan
menggunakan kartu kredit.

Anda mungkin juga menyukai