0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
709 tayangan8 halaman
Teks tersebut merupakan laporan hasil ujian yang berisi penjelasan mengenai sewa guna usaha (leasing) dan lembaga-lembaga yang diperbolehkan melakukan usaha leasing. Diuraikan pula pihak-pihak yang terlibat dalam proses leasing beserta peran masing-masing serta perbedaan antara finance lease dan operating lease.
Teks tersebut merupakan laporan hasil ujian yang berisi penjelasan mengenai sewa guna usaha (leasing) dan lembaga-lembaga yang diperbolehkan melakukan usaha leasing. Diuraikan pula pihak-pihak yang terlibat dalam proses leasing beserta peran masing-masing serta perbedaan antara finance lease dan operating lease.
Teks tersebut merupakan laporan hasil ujian yang berisi penjelasan mengenai sewa guna usaha (leasing) dan lembaga-lembaga yang diperbolehkan melakukan usaha leasing. Diuraikan pula pihak-pihak yang terlibat dalam proses leasing beserta peran masing-masing serta perbedaan antara finance lease dan operating lease.
1. Jelaskan pengertian sewa guna usaha secara lengkap?
Jawab : Sewa guna usaha di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan leasing. Leasing berasal dari bahasa inggris, yaitu lease yang berarti menyewakan. Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991, sewa guna usaha (leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha di mana lesse pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati. Sebaliknya operating lease tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha. Maka leasing dapat diartikan sebagai perusahaan yang melakukan aktivitas pembiayaan dalam bentuk peminjaman modal dan sudah melakukan perjanjian/kesepakatan terlebih dahulu. Jadi bagi perusahaan yang modalnya kurang atau menengah, dengan melakukan perjanjian leasing akan membantu untuk menjalankan perusahaannya. Perusahaan dapat memperoleh barang-barang modal untuk operasional dengan mudah dan cepat. Setelah leasing selesai, perusahaan dapat membeli barang modal atau mengembalikannya pada akhir jangka waktu perjanjian leasing. 2. Jelaskan lembaga-lembaga pembiayaan yang diperkenankan melakukan usaha leasing sesuai dengan peraturan pemerintah? Jawab : 1. Perusahaan Pembiayaan Pengertian Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan usaha yang meliputi: 1) Sewa Guna Usaha, sewa guna usaha atau leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran. 2) Anjak Piutang, anjak piutang atau factoring adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pemebelian piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut. 3) Pembiayaan Konsumen, pembiayaan konsumen atau consumer finace adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran. 4) Usaha Kartu Kredit, kartu kredit atau credit card merupakan kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang dan/atau jasa menggunakan kartu kredit. 5) Perusahaan Modal Ventura, Perusahaan modal ventura atau venture capital company adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee company) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk pernyataan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdaarkan pembagian atas hasil usaha.
Kegiatan usaha perusahaan modal ventura meliputi:
a. Penyertaan Saham, penyertaan saham atau equity participation
b. Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi atau quasi equity participation c. Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha atau profit/revenue sharing 2. Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur Pengertian Perusahaan pembiayaan infrastruktur adalah badan usaha yang didirikan khusus untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada proyek infrastruktur. Kegiatan usaha perusahaan pembiayaan infrastruktur meliputi: 1) Pemberian pinjaman langsung atau direct lending untuk pembiayaan infrastruktur 2) Refinancing atas infrastruktur yang telah dibiayai pihal lain 3) Pemberian pinjaman subordinasi (subordinated loans) yang berkaitan dengan pembiayaan infrastruktur.
Guna mendukung kegiatan usahanya, perusahaan infrastruktur dapat
pula melakukan:
1) Pemberian dukungan kredit (credit enhancement) termasuk
penjaminan untuk pembiayaan infrastruktur 2) Pemberian jasa konsultasi (advisory services) 3) Penyertaan modal (equity investment) 4) Upaya mencarikan swap market yang berkaitan dengan pembiayaan infrastruktur 5) Kegiatan atau pemberian fasilitas lain yang terkait dengan pembiayaan infrastruktur setelah memperoleh persetujuan dari Menteri. Lembaga pembiayaan yang telah dijabarkan di atas dilarang menarik dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, dan tabungan. Di dalam kegiatan usahannya lembaga pembiayaan dapat menerbitkan Surat Sanggup Bayar (Promissory Note) dengan memenuhi prinsip kehatia-hatian (prudential principles) yang telah diatur oleh Menteri Keuangan. 3. Uraikan pihak-pihak yang terlibat dalam proses leasing dan jelaskan peranannya masing- masing? Jawab : a. Lessor adalah perusahaan leasing atau pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada pihak lesse dalam bentuk barang modal. lessor dalam financial lease bertujuan untuk mendapatkan kembali biaya yang telah dikeluarkan untuk membiayai penyediaan barang modal dengan mendapatkan keuntungan. sedangkan lessor dalam operator lease, bertujuan mendapatkan keuntungan dari penyediaan barang serta pemberiaan jasa-jasa yang berkenaan dengan pemeliharaan serta pengoperasian barang modal tersebut. b. Lesse adalah perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal dari lessor. Lesse dalam financial lease bertujuan mendapatkan pembiayaan berupa barang atau peralatan dengan cara pembayaran angsuran atau secara berkala. pada akhir kontrak leasing, lesse memiliki hak opsi atas barang tersebut, maksudnya pihak lesse memiliki hak untuk membeli barang tersebut berdasarkan nilai sisa. dalam operating lease, lesse dapat memenuhi kebutuhan peralatannya di samping tenaga operator dan perawatan alat tersebut tanpa resiko bagi lesse terhadap kerusakan. c. Supplier adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang untuk dijual kepada lesse dengan pembayaran secara tunai oleh lessor. dalam mekanisme financial lease, supplier langsung menyerahkan barang kepada lesse tanpa melalui pihak lessor sebagai pihak yang memberikan pembiayaan. sebaliknya dalam operating lease, supplier menjual barangnya langsung kepada lessor dengan pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, yaitu secara tunai atau berkala. d. Bank atau kreditor dalam suatu perjanjian atau kontrak leasing, pihak bank atau kreditor tidak terlibat secara langsung dalam kontrak leasing, namun pihak bank memegang peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor terutama dalam mekanisme leverage leasedimana sumber dana pembiayaan lessor diperoleh melalui kredit bank. 4. Uraikan minimal tiga perbedaan antara finance lease dengan operate lease secara lengkap bila perlu dengan contoh? Jawab : Dalam membedakan financial lease dengan operating lease dapat diketahui dengan memperhatikan proses timbulnya transaksi itu dalam praktek. Pada financial lease, lessor bertindak sebagai lembaga keuangan untuk barang modal yang ditentukan oleh lessee, baik mengenai jenis maupun spesifikasinya kemudian mengadakan negosiasi dengan supplier mengenai harga barang modal tersebut. Lessor akan membayar barang tersebut kepada supplier dan selanjutnya barang akan diserahkan kepada lessee. Dalam penyerahan barang ini hak milik secara hukum masih tetap berada pada lessor. Dengan pemakaian barang yang dileasekan ini, lessee membayar sejumlah uang kepada lessor secara berkala untuk suatu jangka waktu tertentu. Jumlah pembayaran ini secara keseluruhan akan merupakan keuntungan bagi pihak lessor dan ditambah dengan bunga yang merupakan keuntungan bagi pihak lessor. Pada akhir periode lease, lessee memiliki hak opsi untuk membeli barang tersebut sebesar nilai sisanya, mengembalikan barang tersebut kepada lessor atau mengadakan perjanjian untuk tahap berikutnya. Universitas Sumatera Utara Sifat utama dari financial lease adalah : - Barang modal yang akan dibeli dipilih dan ditentukan sendiri oleh lessee yang bersangkutan jadi bukan oleh lessor. Lessor hanya menyediakan dananya saja. - Setelah dibeli, hak kepemilikan ada di tangan lessor - Dengan memenuhi segala persyaratan yang disebutkan dalam perjanjiannya, lessee berhak menggunakan barang modal selama seluruh periode lease. - Selama periode lease, perjanjian tidak dapat dibatalkan secara sepihak non cancelable Tunggal, 2004 Suatu transaksi sewa guna usaha akan dikelompokan sebagai finance lease bagi perusahaan sewa guna usaha bila memenuhi kriteria berikut ini : a. Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha b. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian harga perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta bunganya, sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha full payout leas c. Masa sewa guna usaha minimum 2 dua tahun Tunggal, 2004 Dari kutipan dapat disimpulkan bahwa suatu lease yang mengalihkan manfaat dan resiko kepemilikan barang modal harus dikapitalisasikan oleh lesse dan dicatat di neraca sebagai aktiva assets disertai kewajiban untuk membayar Universitas Sumatera Utara sewa. Aktiva yang dicatat ini disusutkan menurut metode akuntansi seperti aktiva-aktiva lease yang lain dan kewajiban akan berkurang akibat pembayaran- pembayaran selama periode lease. Perbedaan berdasarkan kriteria Kriteria Finance Lease , Kriteria untuk finance lease apabila suatu perusahaan leasing memenuhi persyaratan: a) Jumlah pembayaran sewa guna usaha dan selama masa sewa guna usaha pertama kali,ditambah dengan nilai sisa barang yang dilease harus dapat menutupi harga perolehan barang modal yang dileasekan dan keuntungan bagi pihak lessor b) Dalam perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan mengenai hak opsi bagi lessee. Kriteria Operating Lease, Adapun kriteria untuk operating lease apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: Jumlah pembayaran selama masa leasing pertama tidak dapat menutupi harga perolehan barang modal yang dileasekan ditambah keuntungan bagi pihak lessor. Di dalam perjanjian leasing tidak memuat mengenai hak opsi bagi lessee.
5. Jelaskan isi kontrak (lease agreement) antara lessee dan lessor?
Jawab : Perjanjian sewa guna usaha (lease agreement) yang dibuat pada umumnya sudah dalam bentuk standar yang dibuat oleh pihak lessor, sedangkan lessee hanya menyetujuinya saja. Perjanjian yang dibuat tersebut mengikat pihak-pihak yang membuatnya. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No1169/KMK.01/1991 Pasal 9, isi perjanjian sewa guna usaha, sekurang-kurangnya memuat beberapa hal, antara lain: a. jenis transaksi sewa guna usaha; b. Nama dan alamat masing-masing pihak; c. Nama, jenis, tipe dan lokasi penggunaan barang modal; d. Kekuatan mengikat dari perjanjian sewa guna usaha, yaitu perjanjian sewa guna usaha yang dibuat oleh lessor dan lessee secara sah berlaku seperti undang-undang dan mengikat mereka; e. Asas kepribadian dari perjanjian sewa guna usaha, dalam hal ini mengandung hak dan kewajiban lessee dan lessor. Lessor mempunyai kewajiban menyerahkan barang modal, sedankan lessee memperoleh hak untuk memakai barang modal tersebut setelah ia memenuhi kewajibannya dalam perjanjian sewa guna usaha.
6. Uraikan proses permohonan leasing secara lengkap berikut persyaratannya?
Jawab : 1) Pihak lesseemengajukan permohonan untuk memperoleh fasilitas suatu barang modal baik secara lisan maupun tertulis. 2) Pihak lessor akan meneliti maksud dan tujuan permohonan lessee. Serta melakukan penelitian terhadap kelengkapan dokumen yg dipersyaratkan, antara lain: a) Mengajukan permohonan secara tertulis yg berisi maksud dan tujuan mengajukan leasing serta cara pembayarannya. b) Akte pendirian perusahaan jika lessee berbentuk PT atau yayasan. c) KTP dan kartu keluarga jika lessee berbetuk perseorangan. d) Laporan Keuangan 3 tahin terakhir jika lessee berbentuk PT. e) Slip gaji dan bukti penghasilan lainnya jika lessee berbentuk perseorangan. f) NPWP 3) Jika dokumen telah lengkap, maka pihak lessor memberikan informasi tentang persyaratan dalam perjanjian kontrak antara lessee dengan lessor. 4) Pihak lessor akan mengadakan penelitian dan analisis terhadap data dan informasi yg diberikan lessee. 5) Jika permohonan lessee diterima, pihak lessor mangadakan pertemuan dengan pihak lessee. 6) Pihak lessee membayar sejumlah kewajibannya dan menandatangani surat perjanjian antara lessee dengan lessor. 7) Pihak lessor melakukan pemesanan kepada supplier sesuai dengan barang yg di inginkan oleh pihak lessee. 8) Pihak lessor juga membayar premi asuransi yg telah disetor sebelumnya oleh pihak lessee. 9) Pihak supplier mengirim barang sesuai dengan surat pesanan. 10) Pihak lessor juga mengirim polis asuransi kepada lessee.