Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………………………………………………………………i

Daftar isi…………………………………………………………………………..……………………… ii

Bab I Pendahuluan………………………………………………………………………………………… 1

1.1 Latar belakang………………………………………………………………………………….... 1

1.2 Rumusan masalahTujuan………………………………………………………………………… 1

1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………….… 1

Bab II Pembahasan………………………………………………………………………………………… 2

2.1 Sewa Guna Usaha…………………………………………………………………………………


2

2.1.1 Pengertian sewa guna usaha…………………………………………………………… 2

2.1.2 Jenis – jenis perusahaan sewa guna usaha…………………………………………….. 2

2.1.3 Mekanisme pembiayaan sewa guna usaha……………………………………………. 3

2.1.4 Contoh perushaan sewa guna usaha…………………………………………………… 4

2.2 Lembaga keuangan internasional………………………………………………………………... 5

2.2.1 Pengertian lembaga keuangan internasional………………………………….……….. 5

2.2.2 Contoh lembaga keuangan internasional……………………………………………… 5

2.2.3 Fungsi lembaga keuangan internasional………………………………………………. 5

2.2.4 Tujuan lembaga keuangan internasional……………………………………………… 5

Bab III Penutup…………………………………………………………………………………………… 6

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………….… 6

3.2 Saran………………………………………………………………………………………………
6

Daftar pustaka…………………………………………………………………………………………. …. 7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sewa guna usaha / leasing pertama kali diperkenalkan diindonesia pada tahun 1974, yang
bertujuan untuk membiayai penyediaan barang – barang modal, dengan beberapa perjanjian antara pihak
perusahaan dengan pihak penerima barang dengan sejumlah biaya – biaya yang dikeluarkan atau
dibebankan oleh pihak lessee

Lembaga keuangan internasional didirikan untuk menangani masalah – masalah keuangan yang
bersifat internasional, baik berupa bantuan pinjaman atau bantuan lainnya. Pemberian bantuan yang
diberikan oleh lembaga keuangan internasional dapat bersifat lunak artinya, dengan suku bunga yang
rendah dan jangka waktu pengambilannya relatif panjang. Kemudian bantuan internasional juga
dilakukan dengan tujuan kormesil, yang biasanya dilakukan oleh lembaga keuangan swasta

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sewa guna usaha ?

2. Apa jenis – jenis perusahaan sewa guna usaha ?

3. Apa mekanisme pembiayaan sewa guna usaha ?

4. Apa saja contoh perusahaan sewa guna usaha ?

5. Apa pengertian lembaga keuangan internasional ?

6. Apa contoh lembaga keuangan internasional ?

7. Apa fungsi lembaga keuangan internasional ?

8. Apa tujuan lembaga keuangan internasioal ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sewa guna usaha !

2. Untuk mengetahui jenis – jenis perusahaan sewa guna usaha !

3. Untuk mengetahui mekanisme pembiayaan sewa guna usaha !

4. Untuk mengetahui contoh perusahaan sewa guna usaha !

5. Untuk mengetahui pengertian lembaga keuangan internasional !

6. Untuk mengetahui contoh lembaga keuangan internasional !


7. Untuk mengetahui fungsi lembaga keuangan internasional !

8. Untuk mengetahui tujuan lembaga keuangan internasioal !

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sewa Guna Usaha

2.1.1 Pengertian Sewa Guna Usaha

Sewa guna usaha (leasing) menurut Perpres No. 9 Tahun 2009 tentang lembaga pembiayaan adalah
lembaga pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik sewa guna usaha dengan hak opsi
(finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk di gunakan oleh penyewa
guna usaha (lessee). Selama jangka waktu tertentu selama masih jangka waktu tertentu berdasarkan
pembiayaan secara angsuran.

Pengertian sewa guna usaha menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991
Tanggal 21 November 1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha: Sewa guna usaha adalah kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara guna usaha dengan hak opsi (finance
lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease), untuk digunakan oleh lessee selama
jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.

Selanjutnya yang dimaksud dengan finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha di mana lessee
pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai
sisa yang disepakati. Sebaliknya operating lease tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa
guna usaha.Dari definisi tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sewa guna usaha merupakan
suatu kontrak atau persetujuan sewa-menyewa.

bjek sewa guna usaha adalah barang modal dan pihak lessee memiliki hak opsi dengan harga
berdasarkan nilai sisa. Dalam setiap transaksi leasing di dalamnya selalu melibatkan 3 pihak utama, yaitu:
1. Lessor adalah perusahaan sewa guna usaha atau di dalam hal ini pihak yang memiliki hak kepemilikan
atas barang.
2. Lessee adalah perusahaan atau pihak pemakai barang yang bisa memiliki hak opsi pada akhir
perjanjian.
3. Supplier adalah pihak penjual barang yang disewa guna usahakan.

2.1.2 Jenis – jenis Perusahaan Guna Sewa Usaha

Berdasarkan fungsi dan jasa yang disediakan, perusahaan leasing dapat dibedakan menjadi tiga
jenis sebagai berikut:

1. Independent leasing
Perusahaan leasing yang berdiri sendiri dapat sekaligus sebagai supplier atau membeli barang
dari supplier lain untuk di-lease-kan. Lessee dapat mendatangi kantor leasing untuk melakukan pengajuan
barang modal yang dibutuhkan dan lessor akan membelikannya terlebih dahulu.

2. Captive lease

Jenis perusahaan Captive lease adalah perusahaan sewa guna usaha yang diselenggarakan oleh produsen
atau supplier barang-barang yang akan di-leasing kan. Misalnya, jika Anda hendak membeli produk-
produk furnitur di sebuah toko. Sebagai captive lease, toko tersebut sekaligus menyediakan pembiayaan
untuk para pembelinya. Selanjutnya Anda dapat membayar cicilan produk langsung pada toko tersebut.
Dengan cara ini, barang dapat lebih cepat terjual sehingga dapat mengurangi penumpukan suplai barang
di gudang produsen atau toko.

3. Lease broker

Perusahaan lease broker hanya berfungsi sebagai perantara antara lessee yang membutuhkan barang
modal, dengan pihak lessor yang akan memberikan pembiayaan. Lease broker juga bisa saja merupakan
toko atau produsen yang mempertemukan konsumennya dengan lessor.

2.1.3 Mekanisme Pembiayaan Leasing

Menurut Triandaru dan Budisantoso (2006), pada perjanjian leasing terdapat prosedur dan mekanisme
yang harus dijalankan yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Lessee menghubungi pemasok untuk pemilihan dan penentuan jenis barang, spesifikasi, harga,
jangka waktu penagihan, dan jaminan purna jual atas barang yang akan disewa.
2. Lessee melakukan negosiasi dengan lessor mengenai kebutuhan pembiayaan barang modal.
Dalam hal ini, lessee dapat meminta lease quotation yang tidak mengikat dari lessor.
3. Lessor mengirimkan letter of offer atau commitment letter kepada lessee yang berisi syarat-syarat
pokok persetujuan lessor untuk membiayai barang modal yang dibutuhkan lessee
menandatangani dan mengembalikannya kepada lessor.
4. Penandatanganan kontrak leasing setelah semua persyaratan dipenuhi lesse dimana kontrak
tersebut mencakup hal-hal seperti; pihak-pihak yang terlibat, hak milik, jangka waktu, jasa
leasing, opsi bagi lessee, penutupan asuransi,
5. tanggung jawab atas objek leasing, perpajakan jadwal pembayaran angsuran sewa dan
sebagainya.
6. Pengiriman order beli kepada pemasok disertai instruksi pengiriman barang kepada lessee sesuai
dengan tipe dan spesifikasi barang yang disetujui.
7. Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee sesuai pesanan serta menandatangani surat
tanda terima perintah bayar yang selanjutnya diserahkan kepada pemasok.
8. Penyerahan dokumen oleh pemasok kepada lessor termasuk faktur dan bukti-bukti kepemilikan
barang lainnya.
9. Pembayaran oleh lessor kepada pemasok.
10. Pembayaran sewa (lease payment) secara berkala oleh lessee kepada lessor selama masa leasing
yang seluruhnya mencakup pengembalian yang dibiayai serta bunganya
2.1.4 Contoh Perusahaan Leasing

 Bima Multi Finance

Alamat: Jl. Raya Manado-Tomohon Lingk. 9. Kakaskasen 2, Tomohon Utara Perusahaan ini bergerak
dalam pembiayaan mobil. Bima Finance Tomohon menawarkan menawarkan souvenir untuk aplikasi
yang disetujui, serta pembayaran angsuran tepat waktu.

 PT. CIMB Niaga Auto Finance

Alamat: Jl. 17 Agustus, Manado Merupakan produk dari Bank CIMB dan selalu mendekatkan diri pada
customernya dengan melakukan berbagai lomba-lomba.

 PT. BFI

Alamat: Jl. Martadinata, Manado Berdiri sejak tahun 1982 yang berfokus pada industry pembiayaan alat
berat dan kendaraan bermotor. Berdiri sebagai perusahaan mandiri dan bukan afiliasi dengan neraca
keuangan yang sehat dan permodalan besar.

 PT. Austindo Nusantara Jaya Finance

Alamat: Kompleks Mega Bright Boulevard, Manado. Perusahaan menyediakan produk pembiayaan mobil
bekas dengan proses mudah dan cepat.

 PT. Federal International Finance (FIF)

Alamat: Jl. Raya Bitung, Kadoodan, Bitung. Merupakan perusahaan pembiayaan yang khusus melayani
kredit untuk sepeda motor Honda.

 PT. Finansia Multi Finance

Alamat: Jl. Raya Bitung, Madidir, Bitung Perusahaan pembiayaan yang menawarkan dana dengan
persyaratan mudah, proses cepat dengan angsuran tetap. Kredit plu cabang Bitung menawarkan Take
Over tanpa potongan.
2.2 Lembaga Keuangan Internasional

2.2.1 Pengertian lembaga keuangan internasional

Lembaga keuangan internasional adalah lembaga keuangan yang telahditetapkan oleh lebih dari
satu negara, dan merupakan subyek hukuminternasinal. Pemiliknya atau pemegang saham umumnya
pemerintahnasional, meski lain lembaga – lembaga internasional dan organisasi lain kadang– kadang
sosok sebagai pemegang saham.
Sedangkan Menurut Kasmir lembaga keuangan internasional didirikanuntuk menangani masalah-
masalah keuangan yang bersifat internasional, baik berupa bantuan pinjaman atau bantuan lainnya.
Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembagayang menyediakan jasa
keuangan bagi nasabahnya. Umumnya lembaga ini
diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum darilembaga keuangan ini adalah
termasuk perbankan, building society ( sejeniskoperasi di Inggris) , Credit union, pialang saham, aset
manajemen, modalventura, koperasi, asuransi, dana pensiun dan bisnis serupa. Di Indonesialembaga
keuangan ini dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu lembaga
keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank (asuransi, pegadaian, perusahaansekuritas, lembaga
pembiayaan,dan lain-lain).

2.2.2 Contoh Lembaga Keuangan Internasional

Ada 5 contoh lembaga keuangan internasional, yaitu: bank dunia

1. International Monetary Fund (IMF)


2. Islamic Development Bank (IDB)
3. Asian Development Bank (ADB)
4. CGI (Kelompok Negara dan Lembaga Kreditor untuk Indonesia).

2.2.3 Fungsi Lembaga Keuangan Internasional


Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan Pasar Utang
yang bertanggung jawab dalam penyalurandana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana
tersebut.Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uangdalam
perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan
dalam bentuk tabungan sehingga resiko dari para investor beralih pada lembagakeuangan yang kemudian
menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjamanutang kepada yang membutuhkan

2.2.4 Tujuan Lembaga Keuangan Internasional


1. Membantu negara – negara asia khususnya dalam mengkoordinasikan kebijakan dan rencana
pembangunannya dengan tujuan antara lain menyehatkan perekonomian dan meningkatkan
ekspansi perdagangan luar negri
2. Memanfaatkan sumber daya yang sedia dangan prioritas untuk membangun negara – negara
asia khususnya yang masih terbelakang
3. Memberikan bantuan teknis untuk menyiapkan, membiayaai dan melaksanakan berbagai
program / proyek pembangunan termasuk memformulasikannya usulan proyek

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan “ sewa guna usaha dan lembaga keuangan internasional” dapat
disimpulkan bahwa :

kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak
opsi atau finance lease maupun tanpa hak opsi atau operating lease untuk digunakan oleh leasse
(pemakai) selama jangka waktu tertentu berdasakan pembayaran secara berkala sampai pada akhir masa
kontrak leasse dapat membeli barang tersebut dengan sisa nilai yang disepakati oleh lessor.

Lembaga kuangan internasional terdiri dari IMF, World Bank, IDB dan ADB. Keempat lembaga
keuangan ini memiliki tugas dan tujuan membantu masalah finansial tiap – tiap Negara didunia. Akan
tetapi, masing – masing keempat lembaga ini berbeda cara dalam menangani financial tiap – tiap Negara.
Contohnya IMF membantu menstabilkan masalah financial Negara dengan cara memberikan pinjaman
kepada Negara – negara yang miskin.

3.2 Kritik dan Saran

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun sadar banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini, jadi untuk menyempurnakan makalah ini, kami membutuhkan kritik dan saran pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Dunia

http://danielanugrah10.wordpress.com/2011/11/23/makalah-bank-dunia/

Buku bank dan lembaga keuangan lainnya (KASMIR, SE., MM.) edisi 6.

Buku bank dan lembaga keuangan lainnya (Ktut Silvanita).

Sumber internet: https://www.jurnal.id/id/blog/search-engine-marketing/

Anda mungkin juga menyukai