Kata pengantar………………………………………………………………………………………………i
Daftar isi…………………………………………………………………………..……………………… ii
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………….… 1
Bab II Pembahasan………………………………………………………………………………………… 2
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………….… 6
3.2 Saran………………………………………………………………………………………………
6
Daftar pustaka…………………………………………………………………………………………. …. 7
BAB I
PENDAHULUAN
Sewa guna usaha / leasing pertama kali diperkenalkan diindonesia pada tahun 1974, yang
bertujuan untuk membiayai penyediaan barang – barang modal, dengan beberapa perjanjian antara pihak
perusahaan dengan pihak penerima barang dengan sejumlah biaya – biaya yang dikeluarkan atau
dibebankan oleh pihak lessee
Lembaga keuangan internasional didirikan untuk menangani masalah – masalah keuangan yang
bersifat internasional, baik berupa bantuan pinjaman atau bantuan lainnya. Pemberian bantuan yang
diberikan oleh lembaga keuangan internasional dapat bersifat lunak artinya, dengan suku bunga yang
rendah dan jangka waktu pengambilannya relatif panjang. Kemudian bantuan internasional juga
dilakukan dengan tujuan kormesil, yang biasanya dilakukan oleh lembaga keuangan swasta
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sewa guna usaha !
BAB II
PEMBAHASAN
Sewa guna usaha (leasing) menurut Perpres No. 9 Tahun 2009 tentang lembaga pembiayaan adalah
lembaga pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik sewa guna usaha dengan hak opsi
(finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk di gunakan oleh penyewa
guna usaha (lessee). Selama jangka waktu tertentu selama masih jangka waktu tertentu berdasarkan
pembiayaan secara angsuran.
Pengertian sewa guna usaha menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991
Tanggal 21 November 1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha: Sewa guna usaha adalah kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara guna usaha dengan hak opsi (finance
lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease), untuk digunakan oleh lessee selama
jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
Selanjutnya yang dimaksud dengan finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha di mana lessee
pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai
sisa yang disepakati. Sebaliknya operating lease tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa
guna usaha.Dari definisi tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sewa guna usaha merupakan
suatu kontrak atau persetujuan sewa-menyewa.
bjek sewa guna usaha adalah barang modal dan pihak lessee memiliki hak opsi dengan harga
berdasarkan nilai sisa. Dalam setiap transaksi leasing di dalamnya selalu melibatkan 3 pihak utama, yaitu:
1. Lessor adalah perusahaan sewa guna usaha atau di dalam hal ini pihak yang memiliki hak kepemilikan
atas barang.
2. Lessee adalah perusahaan atau pihak pemakai barang yang bisa memiliki hak opsi pada akhir
perjanjian.
3. Supplier adalah pihak penjual barang yang disewa guna usahakan.
Berdasarkan fungsi dan jasa yang disediakan, perusahaan leasing dapat dibedakan menjadi tiga
jenis sebagai berikut:
1. Independent leasing
Perusahaan leasing yang berdiri sendiri dapat sekaligus sebagai supplier atau membeli barang
dari supplier lain untuk di-lease-kan. Lessee dapat mendatangi kantor leasing untuk melakukan pengajuan
barang modal yang dibutuhkan dan lessor akan membelikannya terlebih dahulu.
2. Captive lease
Jenis perusahaan Captive lease adalah perusahaan sewa guna usaha yang diselenggarakan oleh produsen
atau supplier barang-barang yang akan di-leasing kan. Misalnya, jika Anda hendak membeli produk-
produk furnitur di sebuah toko. Sebagai captive lease, toko tersebut sekaligus menyediakan pembiayaan
untuk para pembelinya. Selanjutnya Anda dapat membayar cicilan produk langsung pada toko tersebut.
Dengan cara ini, barang dapat lebih cepat terjual sehingga dapat mengurangi penumpukan suplai barang
di gudang produsen atau toko.
3. Lease broker
Perusahaan lease broker hanya berfungsi sebagai perantara antara lessee yang membutuhkan barang
modal, dengan pihak lessor yang akan memberikan pembiayaan. Lease broker juga bisa saja merupakan
toko atau produsen yang mempertemukan konsumennya dengan lessor.
Menurut Triandaru dan Budisantoso (2006), pada perjanjian leasing terdapat prosedur dan mekanisme
yang harus dijalankan yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Lessee menghubungi pemasok untuk pemilihan dan penentuan jenis barang, spesifikasi, harga,
jangka waktu penagihan, dan jaminan purna jual atas barang yang akan disewa.
2. Lessee melakukan negosiasi dengan lessor mengenai kebutuhan pembiayaan barang modal.
Dalam hal ini, lessee dapat meminta lease quotation yang tidak mengikat dari lessor.
3. Lessor mengirimkan letter of offer atau commitment letter kepada lessee yang berisi syarat-syarat
pokok persetujuan lessor untuk membiayai barang modal yang dibutuhkan lessee
menandatangani dan mengembalikannya kepada lessor.
4. Penandatanganan kontrak leasing setelah semua persyaratan dipenuhi lesse dimana kontrak
tersebut mencakup hal-hal seperti; pihak-pihak yang terlibat, hak milik, jangka waktu, jasa
leasing, opsi bagi lessee, penutupan asuransi,
5. tanggung jawab atas objek leasing, perpajakan jadwal pembayaran angsuran sewa dan
sebagainya.
6. Pengiriman order beli kepada pemasok disertai instruksi pengiriman barang kepada lessee sesuai
dengan tipe dan spesifikasi barang yang disetujui.
7. Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee sesuai pesanan serta menandatangani surat
tanda terima perintah bayar yang selanjutnya diserahkan kepada pemasok.
8. Penyerahan dokumen oleh pemasok kepada lessor termasuk faktur dan bukti-bukti kepemilikan
barang lainnya.
9. Pembayaran oleh lessor kepada pemasok.
10. Pembayaran sewa (lease payment) secara berkala oleh lessee kepada lessor selama masa leasing
yang seluruhnya mencakup pengembalian yang dibiayai serta bunganya
2.1.4 Contoh Perusahaan Leasing
Alamat: Jl. Raya Manado-Tomohon Lingk. 9. Kakaskasen 2, Tomohon Utara Perusahaan ini bergerak
dalam pembiayaan mobil. Bima Finance Tomohon menawarkan menawarkan souvenir untuk aplikasi
yang disetujui, serta pembayaran angsuran tepat waktu.
Alamat: Jl. 17 Agustus, Manado Merupakan produk dari Bank CIMB dan selalu mendekatkan diri pada
customernya dengan melakukan berbagai lomba-lomba.
PT. BFI
Alamat: Jl. Martadinata, Manado Berdiri sejak tahun 1982 yang berfokus pada industry pembiayaan alat
berat dan kendaraan bermotor. Berdiri sebagai perusahaan mandiri dan bukan afiliasi dengan neraca
keuangan yang sehat dan permodalan besar.
Alamat: Kompleks Mega Bright Boulevard, Manado. Perusahaan menyediakan produk pembiayaan mobil
bekas dengan proses mudah dan cepat.
Alamat: Jl. Raya Bitung, Kadoodan, Bitung. Merupakan perusahaan pembiayaan yang khusus melayani
kredit untuk sepeda motor Honda.
Alamat: Jl. Raya Bitung, Madidir, Bitung Perusahaan pembiayaan yang menawarkan dana dengan
persyaratan mudah, proses cepat dengan angsuran tetap. Kredit plu cabang Bitung menawarkan Take
Over tanpa potongan.
2.2 Lembaga Keuangan Internasional
Lembaga keuangan internasional adalah lembaga keuangan yang telahditetapkan oleh lebih dari
satu negara, dan merupakan subyek hukuminternasinal. Pemiliknya atau pemegang saham umumnya
pemerintahnasional, meski lain lembaga – lembaga internasional dan organisasi lain kadang– kadang
sosok sebagai pemegang saham.
Sedangkan Menurut Kasmir lembaga keuangan internasional didirikanuntuk menangani masalah-
masalah keuangan yang bersifat internasional, baik berupa bantuan pinjaman atau bantuan lainnya.
Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembagayang menyediakan jasa
keuangan bagi nasabahnya. Umumnya lembaga ini
diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum darilembaga keuangan ini adalah
termasuk perbankan, building society ( sejeniskoperasi di Inggris) , Credit union, pialang saham, aset
manajemen, modalventura, koperasi, asuransi, dana pensiun dan bisnis serupa. Di Indonesialembaga
keuangan ini dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu lembaga
keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank (asuransi, pegadaian, perusahaansekuritas, lembaga
pembiayaan,dan lain-lain).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan “ sewa guna usaha dan lembaga keuangan internasional” dapat
disimpulkan bahwa :
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak
opsi atau finance lease maupun tanpa hak opsi atau operating lease untuk digunakan oleh leasse
(pemakai) selama jangka waktu tertentu berdasakan pembayaran secara berkala sampai pada akhir masa
kontrak leasse dapat membeli barang tersebut dengan sisa nilai yang disepakati oleh lessor.
Lembaga kuangan internasional terdiri dari IMF, World Bank, IDB dan ADB. Keempat lembaga
keuangan ini memiliki tugas dan tujuan membantu masalah finansial tiap – tiap Negara didunia. Akan
tetapi, masing – masing keempat lembaga ini berbeda cara dalam menangani financial tiap – tiap Negara.
Contohnya IMF membantu menstabilkan masalah financial Negara dengan cara memberikan pinjaman
kepada Negara – negara yang miskin.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun sadar banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini, jadi untuk menyempurnakan makalah ini, kami membutuhkan kritik dan saran pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Dunia
http://danielanugrah10.wordpress.com/2011/11/23/makalah-bank-dunia/
Buku bank dan lembaga keuangan lainnya (KASMIR, SE., MM.) edisi 6.