Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
KELAS B
SEMESTER 3
MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI LOGISTIK
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Lessee menghubungi supplier untuk memilih dan menentukan jenis barang, spesifikasi,
harga, syarat pembayaran dan jaminan purna jual dari barang yang disewa.
2. Lessee bernegosiasi dengan lessor mengenai kebutuhan pembiayaan untuk barang modal.
Dalam hal ini, lessee dapat meminta penawaran sewa yang tidak mengikat dari pemilik.
Penawaran tersebut berisi syarat dan ketentuan utama dari pembiayaan sewa guna usaha,
termasuk deskripsi produk, harga produk, setoran tunai, nilai sisa, asuransi, biaya
manajemen, biaya sewa dan persyaratan lainnya.
3. Lessor mengirimkan surat penawaran atau surat komitmen kepada lessee yang berisi
syarat-syarat utama perjanjian lessor untuk membiayai barang-barang yang diperlukan,
yang ditandatangani oleh lessee dan diserahkan kepada lessor.
4. Penandatanganan perjanjian sewa setelah lessee telah memenuhi semua persyaratan.
Kontrak menjelaskan pihak-pihak yang terlibat, kepemilikan, jangka waktu, layanan
leasing, opsi penyewa, cakupan asuransi, tanggung jawab dan tujuan leasing, dan
perpajakan pembayaran. pembayaran angsuran untuk sewa, dan lain-lain.
5. Pengiriman pesanan pembelian kepada supplier dengan petunjuk penyerahan barang
kepada lessee sesuai dengan sifat dan spesifikasi barang yang disetujui.
6. Pengiriman barang dan pemeriksaan barang oleh lessee (penyewa) sesuai dengan
pesanan, serta tanda tangan instruksi penerimaan dan pembayaran akan dikirim
7. Mengirimkan dokumen dari supplier kepada lessor, termasuk invoice dan dokumen lain
yang membuktikan kepemilikan barang.
8. Pembayaran dari lessor ke pemasok (supplier).
9. Pembayaran sewa berkala yang dilakukan oleh lessee kepada lessor selama masa sewa,
yang kesemuanya termasuk pembayaran kembali jumlah pinjaman beserta bunganya.
1. Finance lease
Teknik pembiayaan menurut finance lease yaitu, perusahaan leasing sebagai lessor adalah
pihak yang membiayai penyediaan barang modal. Penyewa guna usaha (lessee) biasanya
memilih barang modal yang dibutuhkan dan atas nama perusahaan leasing, sebagai pemilik
barang modal tersebut, melakukan pemesanan, pemeriksaan serta pemeliharaan barang modal
yang menjadi objek transaksi leasing. Selama masa leasing, lessee melakukan pembayaran nilai
sisa (residual value).
Ciri-ciri finance lease antara lain:
a. Objek leasing tetap milik lessor sampai dilakukannya hak opsi
b. Masa sewa barang modal sama dengan umur ekonomisnya
c. Risiko ekonomis misalnya biaya pemeliharaan ditanggung lessee.
Selanjutnya, finance lease dapat dibagi dalam beberapa bentuk transaksi sebagai berikut:
c. Leveraged Lease
Pada dasarnya leveraged lease adalah salah satu teknik pembiayaan dalam finance lease yang
digunakan lessor. Menurut teknik ini, selain melibatkan lessor dan lessee juga melibatkan
kreditor jangka panjang dalam membiayai suatu objek leasing. Pihak kreditor jangka panjang
inilah yang memiliki porsi terbesar dalam membiayai transaksi leasing ini. Sedangkan porsi
pembiayaan pihak lessor biasanya berkisar 20%-40% dari keseluruhan pembiayaan, sisanya
disediakan oleh kreditor. Kreditor tersebut dapat berupa bank atau lembaga keuangan lainnya.
Perbedaannya dengan teknik direct lease adalah terletak pada jumlah pembiayaan yang diberikan
oleh lessor 100%. Oleh karena itu, lessor bertanggung jawab langsung kepada kreditor sesuai
dengan jumlah pembiayaannya.
d. Syndicated Lease
Syndicated lease adalah pembiayaan leasing yang dilakukan oleh lebih dari satu lessor atas
objek leasing. Syndicated lease terjadi apabila karena alasan-alasan risiko yang ada lessor tidak
bersedia atau karena lessor tidak memiliki kemampuan pendanaan untuk menutup sendiri suatu
transaksi leasing yang nilainya cukup besar yang dibutuhkan oleh lessee. Untuk memenuhi
permintaan yang dibutuhkan lessee tersebut, beberapa perusahaan leasing melakukan perjanjian
kerja sama untuk mendanai objek leasing tersebut.
f. Vendor Program
Vendor program atau yang biasa disebut dengan vendor lease adalah suatu metode penjualan
yang dilakukan oleh produsen atau dealer dimana perusahaan leasing memberikan atau
menyediakan fasilitas leasing kepada pembeli. Dalam mekanisme transaksi ini, lessor akan
membayar kepada vendor sesuai dengan harga barang yang dipilih atau harga barang yang telah
ditentukan oleh pembeli (lessee). Selanjutnya, pembayaran sewa atau angsuran oleh lessee dapat
dibayarkan langsung kepada lessor, atau dapat melalui vendor yang bersangkutan dan cara
pembayaran tersebut dapat dilakukan sesuai perjanjian.
2. Operating Lease
Dalam operating lease, lessor sengaja membeli barang modal yang dimana selanjutnya
barang tersebut akan di-lease-kan. Berbeda dengan finance lease, dalam operating lease jumlah
seluruh pembayaran berkala tidak mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
barang modal tersebut bersama bunganya.
Operating lease atau dapat disebut juga dengan sewa guna usaha biasa adalah suatu perjanjian
kontrak antara lessor dengan lessee di mana:
a. Lessor sebagai pemilik objek leasing kemudian menyerahkan kepada pihak lessee untuk
digunakan dengan jangka waktu relatif lebih pendek daripada umur ekonomis barang modal
tersebut.
b. Lessee atas penggunaan barang modal tersebut, membayar sejumlah sewa secara berkala
kepada lessor yang jumlahnya tidak meliputi jumlah keseluruhan biaya perolehan barang
tersebut beserta bunganya atau disebut juga non full pay out lease
c. Lessor menanggung segala risiko ekonomis dan pemeliharaan atas barang- barang tersebut.
d. Lessee pada akhir kontrak harus mengembalikan objek lease pada lessor.
e. Lessee biasanya dapat membatalkan perjanjian kontrak leasing sewaktu-waktu atau disebut
cancelable
Operating lease dalam pelaksanaannya membutuhkan suatu keahlian khusus terutama untuk
pemeliharaan dan pemasaran kembali barang modal yang telah di-lease-kan. Berbeda dengan
finance lease, objek leasing di akhir masa kontrak adalah hak milik lessor yang kemudian barang
modal tersebut akan dipasarkan kembali. Lessor dalam operating lease bertanggung jawab atas
segala biaya pelaksanaan lease antara lain, pemeliharaan barang modal, biaya asuransi, dan
pembayaran pajak. Perbedaan lainnya adalah angsuran operating lease tidak menggambarkan
keseluruhan biaya perolehan barang. Hal ini disebabkan lessor berharap untuk mendapatkan
keuntungan dari kontrak leasing berikutnya.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 tanggal 27 November 1991,
kegiatan leasing dapat dilakukan dengan cara berikut:
a. Sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease)
b. Sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease)
Menurut ketentuan Menteri Keuangan, penggolongan suatu transaksi leasing di atas dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Leasing digolongkan sebagai finance lease jika memenuhi kriteria berikut:
a. Jumlah pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha pertama ditambah
dengan nilai sisa barang modal dapat menutup harga perolehan barang modal dan
keuntungan lessor.
b. Masa sewa guna usaha untuk barang modal ditetapkan sekurang-kurangnya:
- 2 tahun untuk Golongan I
- 3 tahun untuk Golongan II dan III
- 7 tahun untuk Golongan bangunan
c. Perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan, mengenai hak opsi
2) Leasing digolongkan sebagai operating lease jika memenuhi kriteria berikut:
a. Jumlah pembayaran leasing selama masa leasing pertama tidak dapat menutup harga
perolehan barang modal yang di-lease-kan ditambah keuntungan yang diperhitungkan oleh
lessor.
b. Perjanjian leasing tidak memuat ketentuan mengenai hak opsi bagi lessor.
B. Kekurangan
Selain kelebihan yang dimiliki, leasing juga memiliki beberapa kekurangan khususnya bagi
para lessee atau pengguna jasa leasing, antara lain yaitu sebagai berikut:
1. Denda
Perusahaan pembiayaan akan memberikan denda kepada nasabah yang tidak membayar
angsuran pada waktunya. Karena tidak ingin menanggung kerugian, denda yang
diberlakukan bersifat harian dan akan terus diakumulasikan sampai anda membayar
angsuran berikut dendanya.
2. Penyitaan.
Perusahaan pembiayaan sudah menanggung pembayaran mobil, maka kita pun harus
bertanggung jawab untuk melunasi sesuai nominal ditambah bunga kepada perusahaan
pembiayaan. Namun jika tidak melakukan pembayaran cicilan secara terus menerus, maka
akan dikenakan dengan sanksi yang lain. Pada awalnya mungkin hanya akan dijatuhi denda
setiap harinya setelah jatuh tempo (biasanya 3 hari setelah jatuh tempo), selanjutnya akan
dikenai status kredit macet. Jika sudah berada di kondisi tersebut, pihak perusahaan
pembiayaan dapat menyita mobil, biasanya jika sudah lewat 2 bulan dari jatuh tempo.
3. Penalti.
Setelah dikenakan denda harian dan penyitaan, kita tidak bisa melakukan pelunasan lebih
awal untuk pembelian mobil tersebut. Pelunasan lebih awal kepada perusahaan
pembiayaan justru tidak akan memberikan potongan bunga ataupun harga. Tindakan
tersebut dinilai melanggar kesepakatan yang sudah disetujui oleh kedua belah pihak
(nasabah dan perusahaan), sehingga tindakan pelunasan itu dinilai sebuah pelanggaran dan
menghasilkan hukuman penalti.
BAB 3
KESIMPULAN
Sewa guna usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal baik secara guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa
hak opsi (operating lease), untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala. Setiap transaksi leasing sekurang-kurangnya melibatkan
4 pihak yang berkepentingan, yaitu lessor, lessee, supplier, dan bank atau kreditor. Dan
perusahaan leasing dalam menjalankan kegiatan usahanya dapat digolongkan ke dalam 3
kelompok, yaitu Independent Leasing Company, Captive Lessor, dan Lease Broker atau
Packager.
Dari definisi leasing yang telah dibahas pada awal bab di atas disimpulkan bahwa leasing
mengandung arti suatu perjanjian antara pemilik barang (lessor) dengan pemakai barang (lessee).
Mekanisme leasing tersebut merupakan dasar-dasar dalam suatu transaksi leasing (basic lease).
Untuk teknik pembiayaan leasing sendiri dapat dilihat dari jenis transaksi leasing yang secara
garis besar dapat dibagi dua kategori pembiayaan yaitu Finance lease dan Operating lease.
Pembiayaan melalui perusahaan leasing memiliki beberapa perbedaan pokok dengan metode
pembiayaan yang diberikan melalui lembaga-lembaga keuangan lain misalnya bank atau dengan
teknik-teknik pembiayaan lain seperti sewa menyewa dan sewa beli. Leasing sebagai alternatif
sumber pembiayaan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sumber-sumber
pembiayaan lainnya antara lain seperti pembiayaan penuh, lebih fleksibel, sumber pembiayaan
alternatif, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA