Anda di halaman 1dari 9

Presented by Group 3

Lembaga
Sewa Guna
Anggota :
Adnan Ghailan
Alzena Naira
Gietha Pradany
Moreno Akhmad
Raihan Saputra
Revasya Aliva
Pengertian
Lembaga sewa guna adalah lembaga yang
kegiatannya melakukan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana atau barang modal dengan tidak
menarik dana secara langsung dari masyarakat.
Contoh
Contohnya adalah sewa guna usaha
(leasing). Leasing adalah kegiatan
pembiayaan perusahaan dalam bentuk
penyediaan barang-barang modal untuk
digunakan suatu perusahaan dengan waktu
berdasarkan pembayaran berkala. Leasing
adalah suatu perjanjian ketika pihak lessor
menyediakan barang modal dengan hak
penggunaan oleh pihak lesee dengan
imbalan pembayaran sewa untuk suatu
jangka waktu tertentu. Produk leasing
adalah finance leasing (sewa guna usaha
pembiayaan), operating lease (sewa
menyewa biasa), sales-typed lease (sewa
guna usaha penjualan), leveraged lease, dan
cross border lease
Tiga pihak utama dalam leasing adalah fessor, lesce, dan supplier,
Leur adalah perusahaan sewa guna usaha sebagai pihak yang
memiliki hak kepemilikan barang modal. Leser adalah perusahaan
pemakai/penyewa barang modal yang dalam hal ini dapat memiliki
hak opsi/pilihan pada akhir kontrak. Supplier adalah pihak penjual
barang modal yang disewakan Ada beberapa jenis leasing, yaitu
sebagai berikut.

1) Sale and Lease Back

Perusahaan yang memiliki aktiva menjual aktiva tersebut kepada


perusahaan lain (leasing) dan kemudian diikuti perjanjian untuk
menyewa kembali aktiva tersebut selama periode tertentu.
2) Operating Leases/Service Leases

Sewa guna yang biaya pemeliharaannya ditanggung oleh pihak


leasing. Biasanya, terdapat kausul perjanjian dan lesee dapat
membatalkan perjanjian leasing dan mengembalikan peralatan
kepada lesser sebelum habis waktu berlakunya.

3) Financial Lease Sewa guna yang biaya pemeliharaannya


ditanggung oleh pihak lesee. Perjanjian tidak dapat dibatalkan,
tetapi biasanya aktiva yang disewakan adalah aktiva dengan
kondisi masih baru.
Manfaat Leasing
1. Menghemat modal dan fleksibel dalam hal struktur kontrak, besarnya
sewa, jangka waktu, dan lain-lain.
2. Sebagai sumber dana, jika menggunakan sistem sale and lease back.
3. Menguntungkan cash flow
4. Menciptakan keuntungan dari pengaruh inflasi
5. Sarana kredit jangka menengah dan panjang
Proses Transaksi
Proses transaksi leasing diawali dengan lesse ke supplier untuk
pemilihan jenis barang yang dibutuhkan. Setelah barang
ditentukan, lesee berunding dengan lessor mengenai kebutuhan
pembiayaan barang modal dan lessor mengirimkan letter of offer
atau commitment letter kepada lesee mengenai syarat-syarat
pokok persetujuan. Selanjutnya, penandatanganan kontrak
easing setelah syarat dipenuhi oleh lesee dan barang diserahkan
oleh upplier ke lesee, setelah lessor melunasi pembayaran ke
supplier. Kemudian, emua dokumen barang diserahkan oleh
supplier ke lessor. Lesee membayar icilan sewa dan bunga setiap
bulan sesuai kesepakatan.
Presented by Sandra Haro

TERIMA
KASIH !!

Anda mungkin juga menyukai