Anda di halaman 1dari 17

Kuliah IV

HUKUM BISNIS
(Lembaga Pembiayaan)

Oleh :
Ajarotni Nasution, S.H., M.H.
Lembaga Pembiayaan
1. Sewa Guna Usaha (Leasing)
2. Anjak Piutang (Factoring)
3. Modal Ventura (Ventura Capital)
4. Kartu Kredit (Credit Card)
Sewa Guna Usaha (Leasing)
Leasing, yang artinya menyewakan benda modal untuk digunakan
bagi usaha yang produktif. Karena tujuan utamanya penggunaan benda modal bagi
usaha, maka leasing diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan istilah Sewa
Guna
Menurut Pasal 1 huruf a Kepmenkeu No. 1169/KMK-01/1991, Sewa Guna
Usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal untuk
digunakan oleh penyewaguna selama jangka waktu tertentu dengan pembayaran
secara berkala. Perjanjian sewa guna usaha ini dilakukan dengan tertulis
Dari aspek hukum penjanjian, sewa guna adalah sebagai perjaniian di
mana pihak yang menyewagunakan menyediakan barang modal selama
jangka waktu tertentu dan pihak penyewaguna mengikatkan diri kepada pihak
yang menyewagunakan untuk membayar secara berkala harga sewa yang
disepakati dengan hak opsi atau tidak atau memperpanjang leasing
berdasarkan nilai sisa yang disepakati.
Jenis Sewa Guna Usaha
Jenis Sewa Guna Usaha
Transaksi Leasing dapat dibedakan :
1. Sewa Guna Usaha Pembiayaan : menyewagunakan (Lessor) menyediakan
barang modal sesuai dengan pesanan yang penyewaguna (lessee) . Pihak
yang penyewaguna akan mengembalikan harga perolehan barang modal
beserta bunganya.
2. Sewa Menyewa Biasa : menyewagunakan (Lessor) membeli barang modal
dan selanjutnya disewagunausahakan kepada penyewaguna (lessee).
3.Sewa Guna Usaha Penjualan : Produsen/pabrikan berperan sebagai pihak
yang menyewagunakankan (lessor). Jumlah transaksi termasuk bagian laba
yang sudah diperhitungkan produsen. Jenis ini merupakan suatu jalur
pemasaran bagi produsen
4. Leveraged Lease : transaksi dalam jenis ini selain melibatkan yang
menyewagunakan (lessor) dan pihak yang penyewa guna (lessee) juga
melibatkan bank/kreditor jangka panjang yang membiayai bagian terbesar
dalam transaksi.
Bentuk Pembiayaan
Bentuk Pembiayaan
Ada tiga bentuk pembiayaan yang dapat dilakukan oleh penyewa guna (lessor) dan yang
menyewa guna (lessee), yaitu :
1. Direct Finance Lease : pihak yang menyewagunakan atas nama pihak yang penyewa guna
akan membeli barang modal secara langsung kepada supplier/ dealer/developer dengan
menggunakan nama penyewa guna sebagai pemilik barang modal.

2. Sales And Lease Back : secara fakta penyewa guna telah memiliki barang modal,
karenanya untuk melaksanakan transaksi ini penyewa guna harus mengadakan transaksi
jual beli dengan yang menyewagunakan (leesor) dan pada saat yang sama
ditandatangani perjanjian leasing. Dalam hal ini tidak terjadi perpindahan barang. Pola ini
dibedakan dua macam :
1) Technical Sales and Lease Back : karena alasan teknis, lessor harus bisa membuktikan
dokumen kepemilikan asli;
2) True Sales and Lease Back : biasanya lessor sudah lama memiliki dan menggunakan
barang modal, sebelum perjanjian leasing dilakukan.

3. Syndication Lease : Mengingat dalam pola ini terdapat banyak resiko, maka lessor
berbagi resiko dengan sesama lessor lainnya untuk suatu transaksi yang sama
Keuntungan Sewa Guna Usaha

• Penghemat Modal : medapatkan dana pembelian peralatan


atau mesin-mesin dalam proses produksi 100%
• Sangat Flexible : dalam kontrak, pembayaran bunga, dan
jangka waktu pembayaran
• Sumber Dana : sumber dana bagi perusahaan industri atau
komersil lainnya
• Sarana kredit jangka Menengah dan Panjang : salah satu
alternatif
• Berbagai biaya bisa dikelompokkan dalam satu paket : biaya
pengiriman, pemasangan, konsultan fee, down fayment,
premi asuransi barang, yang biasa timbul akibat pembelian,
bisa digabungkan menjadi satu dengan harga barang.
Isi Perjanjian Leasing

• Subjek Perjanjian Finance Lease : pihak lessor memiliki ijin usaha barang
leasing. Pihak lessee, badan usaha atau perorangan yang memiliki ijin usaha
• Objek Perjaniian Finance lease : objek yang biasa dibeli lessor atas permintaan
penyewaguna
• Jangka Waktu Leasing : dimulai pada saat lessee menerima barang.
• Imbalan Jasa Leasing dan cara Pembayarannya : biaya yang dikeluarkan lessor
termasuk biaya pengangkut, pemasangan, asuransi, bunga, pajak dan keuntungan
• Hak Opsi : lessee mempunyai hak opsi untuk membeli barang.
• Kewajiban perpajakan : segala beban pajak yang ditimbul ditanggung oleh lessee
• Penutupan Asuransi : untuk menghindari resiko lessee harus mengasuransikan
barang
• Tanggung Jawab atas Objek Finance Lease : lessee wajib memelihara barang
• Akibat Kejadian Lalai : Jika lessee lalai, lessor berhak menagih semua
pembayaran yang masih kurang dan menerima kembali barangnya
• Akibat Kerusakan atau Hilangnya Objek Perjanjian Lease : lessor dapat
meminta jaminan
Berakhirnya Leasing

• Secara normal, berakhir apabila kewajiban-kewajiban penyewa


guna telah dipenuhi sebagaimana mestinya
• Berakhir secara tidak normal, terjadi apabila :
1. Wanprestasi, misalnya lalai memenuhi pembayaran uang sewa,
menyewagunakan kembali barang modal kepada pihak lain.
2. Keadaan memaksa : barang modal rusak yang tidak bisa dihindari,
musnah karena terbakar.
3. Persetujuan kedua Belah pihak : mempercepat pembayaran sewa
bulanan yang tersisa sebelum waktu perjanjian sewa guna
berakhir.
Anjak Piutang (Factoring)
• Lembaga pembiayaan yang dilakukan dalam bentuk pembelian atau
pengalihan piutang atau tagihan jangka pendek dari transaksi
perdagangan serta penatausahaan dan penagihan piutang
perusahaan (Dasarnya kebebasan berkontrak ps.1338 KUHPer)
• Manfaatnya :
1. Peningkatan Modal Kerja : perputaran dan aktivitas tidak terganggu,
karena mendapatkan pembayaran di muka
2. Perlindungan Kredit : factoring bertanggung jawab sebatas yang
disetujui
3. Penagihan Utang : menghemat waktu dan biaya klien
4. Manajemen Kreditur : dapat mempergunakan analisis kreditur
yang dibuat factoring
5. Administrasi Penjualan : membuat laporan berkala mengenai status
Modal Ventura (Ventura Capital)
Badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk Penyertaan Modal Ventura
(PMV) ke dalam suatu Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) untuk jangka waktu tertentu,
sedangkan PPU adalah perusahaan yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk penyertaan
modal dari PMV (Kepres No.61/ 1988 dan Kepmenkeu No.1251/ KMK/ 013/ 1988)

• PMV dapat menyertakan modal kedalam PPU untuk :


1. mengembangkan suatu penemuan baru
2. membantu perusahaan yang baru tahap pengembangan
3. pengembangan perusahaan yang awalnya kesulitan dana
4. pengembangan proyek penelitian
5. membantu perusahaan yang mengalami kemunduran

• PPU harus memenuhi kriteria :


1. mempunyai pasar yang prosfektif
2. pemilik menguasai bidang usahanya
3. PPU mempunyai return on investment yang baik
4. memiliki bidang usaha yang spesifik, sehingga tidak mudah dimasuki
pendatang baru
Jenis-jenis pembiayaan Modal Ventura

1. Penyertaan saham langsung : pembiayaan PMV yang ditanamkan pada PPU


berbentuk saham dengan syarat PPU berbentuk PT, hasil yang diterima PMV
berupa deviden yang dibagikan setiap tahun dari keuntungan PPU yg besarnya
sesuai kesepakatan pemegang saham.
2. Obligasi Konversi : pinjaman yg dikonversikan menjadi saham di PPU
3. Pola bagi hasil/partisipasi terbatas : pola pembiayaan dengan menentukan suatu
prosentase tertentu dari keuntungan setiap bulan

• Sebelum mengadakan kerjasama dengan PPU, PMV perlu memperhatikan hal-hal


sbb :
(1) kemampuan manajemen;
(2) pangsa pasar yang kuat;
(3) arus kas yang baik, mampu memenuhi semua keweajiban;
(4)mempelajari faktor resiko, apakah investasi dapat diharapkan
kembali
Manfaat Penyertaan Modal Ventura Bagi PPU

1. merupakan alternatif pembiayaan paling murah, tidak dibebani bunga


2. Perusahaan mempunyai mitra baru (PMV) yang mempunyai reputasi
baik
• Beberapa hal yang terdapat dalam perjanjian kerjasama investasi :
1. kata sepakat : PMV memberikan penyertaan modal dan PPU menerima modal tsb
2. dana penyertaan modal ventura : jumlah, rencana penggunaan, syarat penarikan
dan pembayaran kembali saat jatuh tempo.
3. hak dan kewajiban para pihak yang dirinci bersama
4. pernyataan para pihak bila menghadapi kegagalan kerja sama investasi.

• Apabila tujuan usaha sudah mencapai, maka Investor dapat melepaskan


investasinya dari PPU apabila :
1. PPU go publik;
2. investor berhak menjual sahamnya kembali pada pemegang
saham pendiri;
3. Investor dapat menjual sahamnya kepada pihak ketiga
Kartu Kredit (1)
Kartu Kredit
• Kartu yang dibuat dari bahan plastik,/ yang memuat identitas
pemegang dan penerbitnya/; penerbit memberikan hak kepada
pemegang kartu untuk menandatangani tanda pelunasan perbayaran
harga dari barang/jasa yang dibeli dari tempat tertentu/; dan
membebankan kewajiban kepada pihak penerbit kartu kredit untuk
melunasi harga barang/jasa tersebut ketika ditagih oleh penjual
barang/jasa/; kemudian kepada penerbit diberikan hak untuk
menagih kembali pelunasan harga tersebut kepada pemegang kartu
kredit plus biaya lainnya seperti bunga, uang pangkal, denda, dsb.
Kartu Kredit (2)

• Dengan demikian pihak yang terlibat dalam kartu


kredit :
1. Penerbit : Bank, lembaga keuangan yang
khusus menerbitkan kartu kredit, perusahaan/
pembiayaan.
2. pemegang kartu kredit
3. penjual barang atau jasa, dan
4. Pihak Perantara : a) perantara penagihan antara
penjual dan penerbit; b) perantara pembayaranan
Franchise (Waralaba) (1)
Franchise (Waralaba)
Dasar Hukum : Keputusan Menperindag No. 259/MPP/ 7/1997
tenteng ketentuan dan tata cara pelaksanaan pendaftaran waralaba.
- Waralaba adalah perikatan di mana salah satu pihak diberi hak
untuk memanfaatkan atau menggunakan hak atas kekayaan
intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki
pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan dan
penjualan barang atau jasa.
- Di sini ada dua pihak atau lebih perusahaan melakukan kerja
sama di bidang bisnis, di mana satu pihak sebagai pranchisor
dan dilain pihak sebagai franchisee.
Franchise (Waralaba) (2)
Beberapa krakteristik dari bisnis franchise :
1. Penekanan konsep bisnis pada bidang pemasaran, karena itu
tidak jauh dari konsep : produk, price, place, promotion.
2. Adanya pelatihan manajemen dan skil khusus
3. Bantuan pendanaan dari franchisor
4. Pembelian produk lansung dari franchisor
5. Bantuan promosi dan periklanan
6. Dalam pemilihan lokasi, ada beberapa faktor yang
dipertimbangkan : jumlah dan kepadatan penduduk; latar
belakang etnik penduduk; pendapatan percapita; jauh dekat
lokasi pesaing, arus lalu, parkir, dsb
7. Mengandung unsur merek dan sistem bisnis
PEMBANTU PENGUSAHA
• Artinya, setiap orang yang melakukan perbuatan membantu
pengusaha dalam menjalankan perusahaan dengan memperoleh
upah.
• pembantu di lingkungan perusahaan (pelayan toko, pekerja keliling,
pengurus cabang, pemegang prokurasi)
• Pembantu di luar lingkungan perusahaan
1. Makelar : orang yang menjalankan perusahaan dengan
menghubungkan pengusaha dengan pihak ketiga untuk
mengadakan berbagai perjanjian.
2. Kemisioner : orang yang menjalankan perusahan dengan
membuat perjanjian atas namanya sendiri berdasarkan perintah
dan atas pembiayaan orang lain dengan menerima upah yang
disebut provisi
3. Notaris dan pengacara

Anda mungkin juga menyukai