Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 4

• Agiansyah Pratama (213402064)


• Dimas Rizki Pratama (213402082)
• Fizni Anzilni (213402172)
• Raima Rachmadanova S (213402130)
• Maharani Amalia Putri (213402169)
LEMBAGA PEMBIAYAAN DALAM
KEGIATAN BISNIS
Topik Pembahasan

1. Leasing (Sewa Guna Usaha)

2. Factoring (Anjak Piutang)

3.
Modal Ventura
4.
Pembiayaan Konsumen
5.
Kartu Kredit
1. LEASING (SEWA GUNA LAHAN)
Leasing berasal dari kata lease (bahasa inggris) yang berarti sewa atau lebih umum sebagai sewa-menyewa. Oleh
karena itu, maka yang dimaksudkan dengan leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk
penyediaan atau menyewakan barang-barang modal untuk digunakan oleh perusahaan lain dalam jangka waktu
tertentu.

Pihak yang terkait dalam Leasing : Jenis Leasing :


• Lesse : Perusahaan pengguna barang modal. • Finance Lease
• Lessor : Perusahaan lembaga pembiayaan. • Operating Lease
• Supplier : Perusahaan penyedia barang.
• Perusahaan Asuransi

Ciri-Ciri Leasing
• Umumnya terdapat keterkaitan antara jangka waktu lease dengan
masa kegunaan barang lease.
• Hak milik dari barang lease tersebut terdapat pada pihak lessor
• Barang yang menjadi objek leasing adalah barang-barang yang
digunakan untuk keperluan suatu perusahaan.
MEKANISME TERJADINYA LEASING

6
7
SUPPLIER 5
4 1
8

LESSOR 3
LESSE
9
Bentuk Perjanjian Leasing
Dari ketentuan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/ KMK.013/1988, dapat disimpulkan
bahwa bentuk perjanjian leasing harus dilakukan secara tertulis dan wajib dibuat dalam bahasa
Indonesia, tanpa ketentuan harus berbentuk akta autentik atau akta di bawah tangan. Namun, jika
dilihat dari kekuatan pembuktiannya, selayaknya perjanjian leasing ini harus dibuat secara tertulis
dengan akta autentik. Dalam perjanjian leasing paling tidak harus memuat:
a. jenis transaksi leasing;
b. nama dan alamat masing-masing pihak;
c. nama, jenis, tipe dan lokasi penggunaan barang modal;
d. harga perolehan, nilai pembiayaan leasing, angsuran pokok pembiayaan, imbalan jasa leasing, nilai
sisa, simpanan jaminan dan ketentuan asuransi atas barang modal yang di-lesse;
e. masa leasing;
f. ketentuan mengenai pengakhiran leasing yang dipercepat, penetapan kerugian yang harus
ditanggung lesse dalam hal barang modal yang di-lease dengan hak opsi hilang, rusak, atau tidak
berfungsi karena sebab apa pun;
g. tanggung jawab para pihak atas barang modal yang di-lease kan.
2. FACTORING (ANJAK PIUTANG)
Factoring adalah pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan
serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari
transaksi perdagangan dalam dan luar negeri (Menurut Keputusan Presiden
Nomor 61 Tahun 1988)

Pihak yang terkait dalam Factoring :


• Factor ( Perusahaan lembaga pembiayaan)
• Klien ( Perusahaan yang menjual piutang)
• Customer ( Pihak yang berhutang pada klien)
• Fungsi dan Manfaat Factoring :
1. Fungsi Factoring:
• Menangani masalah atau mengambil alih piutang tersebut dan menagih pembayarannya pada debitur setelah
piutang jatuh tempo
• Bertanggung jawab atas piutang klien dan membebaskan klien dari resiko kerugian

2. Manfaat Factoring ( Menurut Anastuty Kusumawardhani)


a) Bagi Perusahaan Nasabah:
• Menolong cash flow perusahaan
• Membantu meningkatkan konsentrasi usahanya
• Memperlancar perputaran modal kerja perusahaan
• Mendorong dunia usaha untuk lebih kompetitif
• Melindungi nilai terhadap risiko yang mungkin terjadi
b) Bagi Bank :
• Mengatasi kredit macet
• Sebagai perusahaan komplemen bagi bank
c) Bagi Makro :
• Meningkatkan percepatan uang beredar (velocity of money)
• Mendorong pertumbuhan ekonomi
MEKANISME TERJADINYA FACTORING

2
KLIEN CUSTOMER
3

6 5 4 7

FACTOR
• JENIS JENIS FACTORING

1. Dilihat dari segi pemberitahuan kepada pihak customer :


• Disclosed Factoring
• Undisclosed Factoring
 
2. Dilihat dari segi keterlibatan klien :
• Recourse Factoring
• Non-Recourse Factoring / Without Factoring

3. Dilihat dari segi kedudukan para pihak :


• Domestic Factoring
• International Factoring

4. Dilihat dari segi banyaknya piutang yang dialihkan


• Facultative Factoring
• Whole Turn Over Factoring
3. MODAL VENTURA

PENGERTIAN MODAL VENTURA

Modal ventura merupakan suatu bentuk pembiayaan modal atau sejenisnya pada suatu
perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya namun tidak mempunyai kemampuan untuk
memperoleh pembiayaannya, baik dari bank maupun dari pasar modal (melalui go public).
Perusahaan modal ventura adalah suatu badan usaha yag melakukan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan pasangan usaha untuk jangka
waktu tertentu.
3. MODAL VENTURA

Ciri-ciri Modal Ventura:


1. Pemberian bantuan tidak hanya berupa modal, tetapi juga perusahaan modal
ventura ikut terlibat dalam manajemen perusahaan yang dibantu (PPU).
2. Pemberian bantuan yang dilakukan tidak permanen, tetapi bersifat sementara,
paling tidak lima sampai sepuluh tahun.
3. Motif pemberian bantuan adalah bersifat bisnis karena perusahaan modal
ventura mengharapkan keuntungan atau bagi hasil.
4. Pemberian bantuan tanpa jaminan.
3. MODAL VENTURA

Keunggulan dan Kerugian Modal Ventura


1. Keunggulan Modal Ventura
a. Sumber dana bagi perusahaan yang belum memenuhi syarat untuk mengajukan kredit bank.
b. Menambah kemajuan jalannya perusahaan penerima bantuan (PPU).
c. Perusahaan yang dibantu (PPU) dapat memperluas jaringan usaha melalui perusahaan-
perusahaan lain yang dibantu oleh perusahaan modal ventura.

2. Kerugian Modal Ventura


d. Kepemilikan pemegang saham pendiri perusahaan akan berkurang dengan adanya investor
modal ventura.
e. Dengan adanya investor, pemegang saham pendiri tidak lagi memiliki pengendalian mutlak
terhadap perusahaan.
f. Laju pertumbuhan usaha mungkin dapat terganggu jika pada suatu saat timbul perbedaan
pendapat yang prinsipil antara investor baru dengan pemegang saham pendiri.
3. MODAL VENTURA

Jenis-jenis Modal Ventura:


a. Conventional Loan
b. Conditional Loan
c. Equity Investmen
4. PEMBIAYAAN KONSUMEN

Lembaga pembiayaan konsumen adalah suatu lembaga yang dalam melakukan pembiayaan pengadaan
barang untuk kebutuhan konsumen dilakukan dengan sistem pembayaran secara angsuran atau berkala.
 
 Unsur – unsur pembiayaan konsumen :
• Subjek
1. perusahaan pembiayaan konsumen
2. debitur (konsumen )
3. penyedia barang (pemasok )
 
• Objek
1. unsur perjanjian
2. perjanjian pembiayaan konsumen
3. perjanjian jual beli
4. unsur jaminan
Lembaga pembiayaan pada konsumen pada prinsipnya memiliki kesamaan dengan sewa beli karena sama –
sama membayar barang konsumen denga cara angsuran,perbedaannya dalam sewa beli tidak ada pihak ketiga
yang ikut srta dalam pembiayaan
 
Dengan leasing,lembaga konsumen juga memiliki kesamaan,karena sama-sama membayar secara angsuran
dan ada pihak ketiga yang terlibat,sedangkan perbedaannya pada lembaga pembiayaan konsumen,pihak
konsumen tidak mempunyai hak opsi.
5. KARTU KREDIT

• Pengertian
Alat bantu Transaksi yang memudahkan masyarakat untuk melakukan pembayaran.

• Kegunaan
Pembayaran belanja, pembayaran tagihan bulanan, barang yang telah dibeli di marketplace.

• Jenis karrtu Kredit di keluarkan sesuai ketentuan Bank Indonesia karena kebanyakan perusahaan yang
mengeluarkan kartu Kredit yakni Bank.
 
• Macam macam Bank di Indonesia yang mengeluarkan Kartu Kredit :
BCA, MANDIRI, BNI, BUKOPIN, DANAMON, BTN, BNI SYARIAH, BRI, BANK MEGA dll

• Bentuk Kartu Kredit


Yaitu berupa kartu seperti kartu ATM pada Umumnya
• SISTEM KARTU KREDIT

Sebagai salah satu bentuk hutang yang dikeluarkan oleh pihak bank yang ditawarkan pada calon nasabah yang ingin
memulai bisnis dengan modal yang belum cukup. Yang tentunya memiliki berbagai manfaat bagi pemakainya.
Untuk pengembalian uang atau pelunasan dilakukan oleh pengguna Kartu Kredit berdasarkan kesepakatan atau
perjanjian awal dengan badan yang mengeluarkan kartu Kredit Tersebut. Dalam pengembalian uang ini terdapat
waktu tempo setiap bulan nya. Masing masing kepemilikan kartu diberi limit nominal yang bisa digunakan. Penentuan
limit nominal ini ditentukan sesuai dengan penghasilan atau analisis keuangan setiap bulan yang dimiliki calon
nasabah.

• Manfaat Kartu Kredit dalam kegiataan bisnis :


1 Lebih mudah mengajukan modal tambahan seperti KTA
2.Tambahan modal usaha disaat mendesak
3.Menghemat Perjalanan bisnis
 
• Risiko yang diambil dalam Pemakai an Kartu Kredit :
1. Kartu Kredit memiliki tanggal jatuh tempo yang harus dilunasi setiap bulan nya
2. Suku bunga cenderung lebih tinggi
3. Adanya komponen komponen biaya di Kartu Kr
• LANGKAH LANGKAH MENGGUNAKAN MODAL DARI KARTU KREDIT
1. Analisis kembali Bisnis yang akan dirintis
2. Lihat berbagai aspek yang menunjang dalam upaya pengembangan bisnis
3. Analisis keuangan jangka pendek dan jangka panjang
4. Pilih institusi keuangan yang terpercaya dalam hal mengeluarkan Kartu Kredit dengan memilki perhitungan
yang tepat dan suku bunga yang aman pada umumnya
5. Perhatikan setiap komponen yang ada dalam kartu Kredit yang terdapat di Lembaga keuangan Tersebut.
6. Pelajari kembali apakah bisnis Tersebut bisa dikembangkan dalam waktu cepat atau lama dan apakah
bisnis tersebut mempengaruhi lingkungan sekitar atau tidak. Baik itu pengaruh buruk atau pengaruh baik.
Sebaiknya untuk memulai bisnis yang aman lebih baik gunakan modal yang dimiliki diri sendiri. Seperti
mengumpulkan modal sedikit demi sedikit dan memulai usaha dengan aman dan benar.

Penggunaan Kartu Kredit untuk memulai usaha yang dirintis merupakan opsi terakhir apabila modal yang
dimiliki diri sendiri belum cukup atau dalam keadaan mendesak.

Beberapa orang beranggapan bahwa kartu Kredit adalah biang dari semua utang yg harus dibayarkan.
Akan tetapi, kartu ini kembali lagi pada pemakainya. Karena Jika pemakainya memiliki ilmu, iman dan taqwa
mereka tidak akan menggunakan fasilitas ini dengan semena mena atau tidak sesuai dengan kebutuhan
dalam kegiatan bisnis.
Maka dari itu, pergunakanlah Karty Kredit dengan bijak, benar, dan mengerti aturan main dalam
menggunakan fasilitas ini. Agar menghasilkan Riwayat Kredit yang bagus dan baik yang nantinya akan
memperbesar peluang untuk mewujudkan kesejahteraan finansial.
THANK YOU .

Anda mungkin juga menyukai