DALAM PERUBAHAN Contoh kegagalan program perubahan
Schaffer dan Thompson yang mensurvei 300 perusahaan elektronik di AS
mendapati 63 % dari 229 perusahaan menerapkan program TQM gagal menghasilkan perbaikan kualitas dan hanya 10 % yang berhasil Hammer dan Champney kegagalan inisiatif BPR di AS berkisar 50 – 70 % Eropa 2/3 perusahaan terdaftar di Top 500 inggris menerapkan TQM hanya 8 % yang disebut berhasil Holland dan Aitken melaporkan sekitar 80 – 90 % investasi di bidang TI gagal berdampak pada kinerja Dampak – dampak manusiawi yang tak diperkirakan sebelumnya Pengalaman terkilir : Acap tak tertangani dengan baik oleh manajemen puncak yang cenderung tak mau melibatkan diri, yang justru menyerahkan penangannannya pada manajemen menengah atau penyelia yang belum dibekali untuk menangani situasi seperti ini Reaksi psikologis pada masa transisi Berdampak pada rasa bersalah pada karyawan yang bertahan, kehilangan kepercayaan pada manajemen menjadi takut, curiga, sinis dan tak bersemangat, loyalitas menurun Reaksi keperilakuan dari karyawan yang bertahan dalam organisasi pasca transisi Beban dan dan kerja bertambah, karyawan kehilangan arah, cenderung kerja seperti kesetanan pengambilan risiko tinggi, permainan politik memanas, tingkat stress memuncakyang membuat scara psikologis menarik diri dari organisasi Pendekatan manajemen perubahan menurut Hussey Envisioning Pengembangan Visi Activating Memastikan pihak – pihak lain paham, mendukung dan pada akhirnya berbagi visi Supporting Membantu pihak – pihak lain untuk memainkan peran kunci dalam implementasi Implementation Proses pengembangan rencana rinci untuk memfasilitasi implementasi dan pengendalian strategi perubahan Ensuring Proses pemeriksaan bahwa proses monitoring dan pengendalian sudah memadai Recognizing Memberi penghargaan positif maupun negate pada pihak – pihak yang terlibat proses Proses perubahan menurut W. Warner Burke Perencanaan perubahan mengelola sisi manusia dari perubahan Mengelola sisi organisasi dari perubahan Evaluasi upaya perubahan Penyebab kegagalan dari dalam organisasi
Semua orang memandang bahwa perubahan sebagai tujuan ketimbang sebuah
proses yang memerlukan perencanaan, persiapan, manajemen proyek dan perhatian yang konsisten Visi tentang tujuan jangka pendek maupun jangka panjang tidak jelas Peninggalan program perubahan yang sebelumnya gagal karena penanganan buruk menciptakan budaya skeptic dan cenderung menghindari risiko Gagal memberikan dukungan, pelatihan dan keterampilan yang diperlukan Kurang komunikasi menyangkut perubahan Terlalu memfokuskan upaya perubahan secara sempit pada suatu aspek organisasi dan mengabaikan keterkaitannyabpada kehidupan organisasi Kegagalan dalam memfasilitasi dan mengelola perubahan organisasi Manajer tidak menguasai prinsip – prinsip manajemen perubahan Manajer tergoda pada solusi mudah dan perbaikan cepat Manajer tidak menganggap penting aspek budaya dan kepemimpinan dalam perubahan Manajer mengabaikan aspek manusia dalam mengelola perubahan Kesalahan manajer dalam memimpin perubahan Tidak mampu menandaskan a sense of urgency ( Tidak mampu menciptakan koalisi pemandu yang kuat yang terdiri dari orang – orang kunci yang mampu bekerja sama dalam tim dan memimpin upaya perubahan Tidak memiliki visi untuk mengarahkan upaya perubahan dan gagal mengembangkan strategi yang diperlukan dalam mencapainyam kurang berhasil mengkomunikasikan visi baru dan tak mampu memberi teladan dalam menunjukan prilaku baru yang dibutuhkan bagi perusahaan Tidak mampu mengatasi hambatan bagi terwujudnya visi baru Kurang sistematik merencanakan dan menciptakan beberapa kemenangan jangka pendek Mengumumkan kemenangan terlalu cepat, yang berdampak matinya momentum berhentinya proses perubahan dan kembali ke tradisi lama Tidak mampu menancapkan perubahan pada budaya perubahan 4 jenis resistensi Resistensi aktif ( missal : Sabotase, memperlambat kerja ) Resistensipasif ( missal : bekerja sesedikit mungkin, tidak ingin mempelajari pekerjaan baru, Reaksi yang tidak dapat dibedakan ( bekerja didasarkan atas perintah, kehilangan minat terhadap pekerjaan ) Penerimaan ( mau bekerja sama, antusias ) Penyebab resistensi terhadap perubahan Kebiasaan Ketakutan terhadap munculnya dampak yang tidak diinginkan Faktor – factor ekonomi Tidak adanya kepercayaan dalam situasi kerja Takut mengalami kegagalan Hilangnya status dan keamanan kerja Tidak ada manfaat yang diperoleh dari perubahan