DISUSUN OLEH
Putri Laela Nuraeni 224010365
Resa Amelia Wardiansyah 224010380
Rivaldy Octaviana Arifin 224010382
Perubahan bisa terjadi karena timbulnya dorongan eksternal, tetapi juga dapat
timbul dari adanya kebutuhan internal organisasi untuk melakukan perubahan.
Perubahan juga hal yang misterius, memiliki kekuatan yang dianggap sebagai
sesuatu yang abadi. Perubahan sesuatu hal tidak bisa di hindarkan, ia bisa
menghancurkan apa saja bahkan bisa menghancurkan sesuatu yang telah berjalan
normal selama bertahun tahun.
2
Machel Beer (2000) menyatakan bahwa berubah adalah memilih Tindakan yang
berbeda dari sebelumnya, dan perbedaan itulah yang menghasilkan suatu
perubahan.
1 Jeff Davidson,2005. Change Management, The Complete Ideal’s Duides, Jakarta: Prenada
2 Beer, Michael and Nitin Nohria, R. 1985. The Planning of Change, New York: International Thomspon Publishing.
Pada hakikatnya, kehidupan manusia dan organisasi selalu bergerak dan meliputi
perubahan secara berkelanjutan. Perubahan terjadi karena lingkungan internal dan
eksternal. Perubahan berarti bahwa kita harus berubah dalam cara mengerjakan
atau berfikir tentang sesuatu. Ada 4 filosofi perubahan yang sangat berpengaruh
pada perkembangan 3(Kasali,2007:246) yaitu :
Sebagaimana yang telah dibahas bahwa mengelola perubahan adalah sebuah seni.
Mengelola perubahan juga bukan suatu pekerjaan yang mudah seperti
membalikan telapak tangan.oleh karena itu diperlukan sebuah keterampilan atau
keterampilan tertentu 4(Ivancevich&Mettsone,1999) menyebutkan ada beberapa
alternatif pendekatan yang digunakan oleh manajer untuk mengelola rencana
perubahan yaitu:
Ada empat langkah utama dalam telah lingkungan eksternal yaitu sebagai berikut:
Ada dua faktor yang membuat analisa lingkungan menjadi suatu analisa penting
dalam Manajemen Strategik dan harus dilakukan oleh para manajer, yaitu:
Sejumlah asumsi-asumsi yang relevan harus dikaji ulang setiap waktu agar
penyesuaian-penyesuaian dapat segera dilakukan. Asumsi adalah suatu anggapan
dasar/pengendalian yang ditetapkan sebelumnya agar suatu teori/keputusan dapat
dimplementasikan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada asumsi akan
mengakibatkan tidak berlakunya suatu strategi, walaupun strategi tersebut sangat
baik dan tepat. Kegagalan penerapan strategi-strategi yang telah dibuat terkadang
didentikan dengan kegagalan para penyusun strategi tanpa dikaji dahulu mengenai
asumsi yang mendasari strategi tersebut
Senada dengan hal diatas, Hunger dan Wheleen juga menjelaskan bahwa
perumusan Strategi formulasi adalah pengembangan rencana jangka panjang
untuk manajemen afektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari
kekuatan dan kelemahan perusahaan.15 Senada dengan Hunger dan Wheelen,
Akdon juga menjelaskan bahwa penyusunan strategi berkaitan erat dengan fungsi
utama organisasi yang dituangkan secara jelas dalam pernyataan misi organisasi.
Strategi yang dituangkan juga bersifat praktis karena berorientasi pada aksi
berdasarkan hasil pengujian faktor internal maupun faktor eksternal.16
12. Nur Kholis. Manajemen Strategi pendidikan (formulasi, implementasi dan pengawasan), (Surabaya: UIN SA Press,
2014), hlm: 55
13. Robinson, manajemen strategis formulasi, Implementasi, pengendalian, (Jakarta: Salemba Empat 2008), hlm 19
Berkesinambungan : Berkelanjuan.
Formulasi : Perumusan.
Monitoring : Pemantauan.
Resistensi : Ketahanan.