Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGERTIAN PERUNAHAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN


STRATEGIK

DISUSUN OLEH
Putri Laela Nuraeni 224010365
Resa Amelia Wardiansyah 224010380
Rivaldy Octaviana Arifin 224010382

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERISTAS PASUNDAN
2023
BAB 1
Ruang lingkup dan sejarah perkembangan manajemen stategis

Dalam bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami, mendefinisikan


dan menjelaskan tentang manajemen perubahan


Pengertian Perubahan Tantangan-tantangan
 Perilaku
Sejarah dan ruang lingkup manajemen strategik
1.1 Pengertian Perubahan

Perubahan adalah transformasi dari keadaan sekarang menuju keadaan


yang diharapkan dimasa yang akan datang, Suatu keadaan yang lebih baik. atau
didefinisikan suatu tanda adanya kehidupan yang sedang berlangsung secara
kontinyu. Apabila tidak terjadi perubahan, maka akan terjadi kemandegan dan
kehidupan tidak dapat berkembang seperti yang diharapkan. Oleh karena itu,
perubahan dapat terjadi setiap saat, kapan saja situasi memerlukan.

Perubahan bisa terjadi karena timbulnya dorongan eksternal, tetapi juga dapat
timbul dari adanya kebutuhan internal organisasi untuk melakukan perubahan.
Perubahan juga hal yang misterius, memiliki kekuatan yang dianggap sebagai
sesuatu yang abadi. Perubahan sesuatu hal tidak bisa di hindarkan, ia bisa
menghancurkan apa saja bahkan bisa menghancurkan sesuatu yang telah berjalan
normal selama bertahun tahun.

Beberapa ahli para manajemen keilmuan menyampaikan pendapatnya mengenai


perubahan. Menurut 1Jeff Davidson (2005) perubahan merujuk pada terjadinya
sesuatu yang berbeda dengan sebelumnya. Perubahan juga bermakna melakukan
hal- hal baru dengab cara baru, mengikuti jalur baru, mengadopsi teknologi baru,
memasang sistem baru, mengikuti prosedur manajemen baru, menggabungkan
sistem baru, melakukan reorganisasi, atau terjadinya peristiwa yang bersifat
menggangu yang sangat signifikan.

2
Machel Beer (2000) menyatakan bahwa berubah adalah memilih Tindakan yang
berbeda dari sebelumnya, dan perbedaan itulah yang menghasilkan suatu
perubahan.

1 Jeff Davidson,2005. Change Management, The Complete Ideal’s Duides, Jakarta: Prenada
2 Beer, Michael and Nitin Nohria, R. 1985. The Planning of Change, New York: International Thomspon Publishing.

Pada hakikatnya, kehidupan manusia dan organisasi selalu bergerak dan meliputi
perubahan secara berkelanjutan. Perubahan terjadi karena lingkungan internal dan
eksternal. Perubahan berarti bahwa kita harus berubah dalam cara mengerjakan
atau berfikir tentang sesuatu. Ada 4 filosofi perubahan yang sangat berpengaruh
pada perkembangan 3(Kasali,2007:246) yaitu :

1. Filosofi siklus kehidupan, dimana perubahan terjadi secara alamiah


seperti halnya daun kehidupan.

2. Filosofi evolusi, berpendapat bahwa perubahan terjadi melalui


siklus berkelanjutan yaitu variation, selection.

3. Filosofi diaretika berpandangan bahwa manusia dilahirkan berbeda-beda.


Plurarisme yang disamping mendorong kerjasama juga berpotensi
menimbulkan konflik, dan dalam konflik inilah proses dialetika terjadi.

4. Filosofi teologi berpandangan bahwa perubahan dipicu oleh munculnya


“visionary leader” pemimpin yang mampu melihat jauh kedepan
sehingga dirumuskalah tujuan secara jelas dan sistematis.

Sebagaimana yang telah dibahas bahwa mengelola perubahan adalah sebuah seni.
Mengelola perubahan juga bukan suatu pekerjaan yang mudah seperti
membalikan telapak tangan.oleh karena itu diperlukan sebuah keterampilan atau
keterampilan tertentu 4(Ivancevich&Mettsone,1999) menyebutkan ada beberapa
alternatif pendekatan yang digunakan oleh manajer untuk mengelola rencana
perubahan yaitu:

1. Managing change trough power, majer mempunyai power dan dapat


menggunakannya untuk mendorong karyawan untuk berubah seperti keinginan
majer

2. Managing change, perubahan yang didasarkan pada alasan alasan tertentu.

3. Managing change troungh reeducation, implikasinya untuk memperbaiki fungsi


fungsi organisasional.

3. Kasali,2005, Change, Penerbitnya PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta


4. Ivancevich & Mettson (1999), Organizational Behavior and Manajemnt (Fifth)
Manajemen perubahan adalah upaya yang ditempuh manajer untuk memanajemen
perubahan secara efektif, dimana diperlukan pemahaman tentang persoalan
motivasi, kepemimpinan, kelompok, konflik, dan komunikasi 5( winardi 2021 ).

2.2 Tantangan tantangan perubahan perilaku

Perubahan perilaku berkaitan dengan modifikasi atau transformasi perilaku


kita. Ini adalah mekanisme penanggulangan yang dilakukan manusia yang
terkadang memerlukan kurva pembelajaran yang curam. Misalnya, ketika
homosapien pertama mati karena gigitan ular, anggota suku lainnya pasti
mengubah perilaku mereka di sekitar ular (yakni, mereka tidak lagi
menggunakannya sebagai pengusir tali dan angin!).

Tantangan dalam perubahan perilaku menurut Rans theoretical model


yang diperkenalkan James prochasca dan Charlo DiClemente pada akhir tahun
1970, ada sejumlah tantangan yang terjadi dalam perubahan perilaku. Mereka
menyebutkan bahwa perubahan tidak terjadi dengan mudah, serta membutuhkan
komitmen untuk dapat terwujud. Enam tantangan utama dalam perubahan
perilaku sebagi berikut :

1. Precontemplation, merupakan tahan saat seseorang belum mengakui ada


perikunya yang bermasalah. Teman, anggota keluarga,atau pasangan
mungkin telah mengisyaratkan bahwa ada perilaku yang bermasalah,
namun anda memilih untuk menyangkalnya. Beberapa orang mungkin
juga merasa pasrah dengan keadaan yang ada dan percaya bahwa mereka
tidak memiliki kendali atas perilakunya. Ada juga yang merasa bahwa
perilakunya yang sebenarnya merusak bukanlah sebuah masalah. Hal ini
biasa terjadi karena kurangnya informasi soal konsekuensi dari Tindakan
yang dilakukan.

2. Contemplation, merupakan seseorang akan semakin sadar soal manfaat


melakukan perubahan. Namun, adanya harga yang harus dibayar
kemudian memicu konflik dalam diri mereka untuk memutuskan apakah
perubahan perlu dilakukan atau tidak. Tahapan ini bisa berlangsung
selama beberapa bulan, bahkan hingga hitungan tahun. Banyak orang
yang gagal dalam tahanpan ini karena tidak melihat perubahan sebagai
sarana mendapatkan keuntungan fisik, mental, maupun emosional.

3. Resistensi terhadap perubahan, salah satu tantangan terbesar dalam


change manajemen adalah resistensi terhadap perubahan dari pihak
karyawan atau memangku kepentingan lainnya. Harus beberapa orang
mungkin merasa tidak nyaman atau takut akan perubahan, terutama jika
perubahan tersebut
melibatkan perubahan dalam peran atau tanggung jawab mereka.
Mengatasi resistensi ini membutuhkan komukasi yang efektif, keterlibatan
pemangku kepentingan, dan pemahaman yang baik tentang kehawatiran
dan kepentingan mereka

4. Kurangnya dukungan dari pihak manajemen, jika manajemen tidak


memberikan dukungan yang kuat terhadap perubahan, implementasi
change manajemen dapat menjadi sulit. Tanpa dukungan dan keterlibatan
aktif dari manajemen, karyawan mungkin meragukan tujuan perubahan
atau merasa tidak termotivasi untuk beradaptasi. Oleh karena itu, penting
untuk memastikan bahwa manajemen memiliki komitmen yang jelas
terhadap perubahn dan memainkan peran yang aktif dalam mendorong
dan mendukung implementasi

5. Kurangnya komunikasi dan informasi yang memadai, komukasi yang


buruk atau kurangnya informasi yang memadai dapat menyebabkan
kebingunggan, ketidakpastian, dan kesalahpahaman diantara karyawan.
Kurangnya pemahaman tentang alasan, manfaat, dan rencana perubahan
dapat meningkatkan resistensi dan menghambat pengadopsian perubahan.
Penting untu memiliki stategi komunikasi yang efektif, yang melibatkan
komunikasi dua arah, menggambarkan dengan jelas tujuan dan manfaat
perubahan, serta memberikan Informasi yang memadai kepada karyawan.

tips untuk membantu Anda menghadapi perubahan.

1. Menjadi Terbuka dan fleksibel


2. Hindari berfikir terlalu jauh
3. Memiliki stategi untuk mengatasi stress
4. Cari dukungan
5. Temukan nilai positif

3.3 Sejarah manajemen strategik

Pada awalnya manajemen stategik disebut sebagai kebijakan (policy),


yakni sebagai arahan perusahaan/ organisasi atau arah bisnis itu sendiri. Sebagai
ilmu, manajemen dirintis oleh sekolah-sekolah bisnis di Amerika serikat, seperti
The Warthon school di Universitas Pennsylvania dan Havard Business school di
Universitas Havard.
Ketika itu, Harvard menggunakan istilah kebijakan bisnis (business
policy). Sampai awal tahun 1970-an, pendekatan yang digunakan dalam kajian
manajemen strategik adalah lintas disiplin (Rumelt et al. (1994) Keterkaitan
manajemen
strategik dengan disiplin lain merupakan keniscayaan. Strategi berhubungan
dengan ilmu ekonomi, sosiologi, politik, psikologi, dan perilaku organisasi.
Pemikiran utama dalam ilmu ekonomi, dari perencanaan dan koordinasi. Secara
historis, sebagaimana ditulis oleh Rumelt et al (1994), para pemikir telah
mengemukakan konsep, kerangka kerja, dan teori dalam pelbagai disiplin.
Misalnya Mc. Kinsey & Co telah menulis tentang strategi di tahun 1930-an.
Robinson (1933) dan Chamberlin (1933) telah mengembangkan teori masa Adam
Smith sampai sekarang, terpaku pada masalah pasar belaka. Jarang ditemukan
perhatiannya pada perusahaan yang menggunakan hirarkhi manajerial untuk
mengenai persaingan tidak sempurna. Schumpeter (1934) mengembangkan
inovatif kewirausahaan (entrepreneur) dan agen kreatif sebagai alternatif dalam
menjelaskan konsep persaingan dalam ilmu ekonomi. Barnard (1938)
menganalisis organizational work . Menurutnya, terdapat perbedaan antara
pekerjaan manajerial mengenai organisasi yang efisien, dan organisasi yang
efektif. Sebuah kriteria yang berlainan dalam konsep strategi. Taylor (1947)
mengemukakan pentingnya ‘science of work” dalam organisasi, mulai dari usaha
untuk memahami apa yang disebut dalam ilmu ekonomi sebagai “technical
efficiency”. Sedangkan Selznick (1957) menjelaskan peran dari komitmen
institusional dan mengenalkan ide dari organisasi sebagai “distinctive
competence”. Frank Knight (1965) mengembangkan fungsi entrepreneur sebagai
dasar organizational economics. Newman (1951) telah memperkenalkan konsep
strategi untuk membedakan pekerjaan penting dari manajer. Mulai tahun 1960-an,
menurut Rumelt et al (1994), manajemen strategi telah menarik minat banyak
ilmuwan. Hal tersebut dapat dilihat melalui tiga kajian ini: Pertama, Alfred
Chandler mengkaji masalah Strategi dan Struktur (1962). Kedua, Igor Ansoff
mengemukakan kajian tentang Strategi Perusahaan (1965). Ketiga, penggunaan
buku teks mengenai strategi di Harvard yang dimulai oleh Kenneth Andrew
melalui Business Polic : Text and Cases (Learned et al., 1965),.

Perencanaan stategik merupakan proses sistematis yang


berkesinambungan, melaui proses pembuatan keputusan dengan memanfaatkan
sebanyak mungkin pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis
berbagai berbagai kegiatan untuk melaksanakan keputusan tersebut, dan
mengukur hasilnya melalui unpan balik yang sistematis pula. Jadi tidak berlebihan
jika dikatakan bahwa perencana stategik merupakan bagian terpenting dalam
penyelenggara manajemen stategik. Untuk pertama kalinya manajemen stategik di
kembangkan dalam kalangan militer Indonesia pada awal dasawarsa tujuh
puluhan, guna mewujudkan suatu tatanan kekuatan nasional yang berperan
melindungi keutuhan teoriti serta kedaulatan bangsa dan negara.
Sumber, yang terletak di Irak selatan saat ini dan merupakan peradaban
berbasis kota pertama, mengandung dasar-dasar manajemen. Sumer memiliki
budaya berdagang yang berkembang di mana barang-barang seperti biji-bijian,
ternak, parfum, dan keramik dijual kepada pelanggan. Alih-alih barter
(menggunakan barang atau jasa, bukan uang, untuk membayar barang atau jasa
lain), orang Sumer kuno menggunakan koin tanah liat kuno untuk membayar.
Ukuran dan bentuk koin mewakili berbagai jumlah mata uang dan menandakan
jenis barang untuk yang dapat ditukarkan. Apa yang membuat tingkat
perdagangan dan aktivitas ekonomi ini memungkinkan? Pengenalan tulisan
membuat para pedagang dapat melacak berbagai perdagangan. Dan
pengembangan bentuk dasar koin memungkinkan peningkatan perdagangan
karena seseorang yang ingin memperoleh barang atau jasa tidak lagi harus
menemukan orang lain yang ingin persis dengan barang atau jasa yang ia
hasilkan. Kegiatan mereka yang menyediakan barang dan jasa seringkali
memerlukan koordinasi, ini adalah salah satu fungsi utama manajer. untuk
pertama kalinya manajemen strategik dikembangkan dalam kalangan militer
indonesia pada awal dasarwa tujuh puluhan, guna mewujudkan suatu tatanan
kekuatan nasional yang berperan melindungi keutuhan teritori serta kedaulatan
bangsa dan negara. tatanan tersebut hingga saat ini dikenal sebagai sistem
manajemen sumberdaya pertahanan dan keamanan dengan sistem perencanaan
strategis pertahanan keamanan negara (sisentra hanneg) sebagai perwujudan
rencama tindakan dan kegiatan mendasar dalam pola implementasi6

Ruang Lingkup manajemen strategis terdiri dari tiga tahap,


sebagaimana diuraikan dibawah ini:

a. Tahap perumusan strategi, rumusan strategi yang diputuskan harus


diperhitungkan agar dapat memberikan keuntungan terbesar bagi perusahaan,
dengan kegiatan mulai dari pengembangan misi bisnis, memahami peluang dan
ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal serta
menetapkan rencana obyektif jangka panjang.

b. Implementasi strategi, adalah merumuskan untuk merubah strategi yang


ditetapkan menjadi suatu tindakan manajemen. Kegiatan pada tahap ini meliputi
kebijakan obyektif tahunan, pengalokasian sumber daya dan memobilisasi pelaku
organisasi.

c. Evaluasi strategi, merupakan tahapan akhir dari manajemen strategi dengan


kegiatan utamanya adalah meninjau strategi faktor internal dan eksternal yang
4.4 Pendekatan perumusan proses manajemen strategik
lingkungan eksternal

Ada empat langkah utama dalam telah lingkungan eksternal yaitu sebagai berikut:

a. Scanning yakni mengidentifikasi tanda-tanda awal perubahan lingkungan


atau trend.
b. Monitoring yakni menemukan arti melalui observasi secara terus-menerus
terhadap perubahan lingkungan tau trend.
c. Forecasting yakni membuat proyeksi perkiraan hasil berdasarkan
perubahan lingkungan atau trend yang dimonitor.
d.
Assessing yakni menentukan waktu dan arti penting perubahan lingkungan
dan trend terhadap strategi dan manajemen organisasi.

Ada dua faktor yang membuat analisa lingkungan menjadi suatu analisa penting
dalam Manajemen Strategik dan harus dilakukan oleh para manajer, yaitu:

a. Bahwa organisasi atau perusahaan tidak berdiri sendiri tetapi berinteraksi


dengan bagian-bagian dari lingkungannya dan lingkungan itusendiri selalu
berubah setiap saat. Dalam banyak kasus, beberapa perusahaan akan
hancur karena ketidakmampuan menganalisa dan beradaptasi dengan
kondisi lingkungan yang selalu berfluktuasi.

b. Pengaruh lingkungan yang sangat rumit dan kompleks dapat


mempengaruhi kinerja banyak bagian yang berbeda dari sebuah
perusahaan. Rumit serta tidak pastinya masa depan membuat para
penyusun strategi lebih berhati- hati dalam melakukan analisa lingkungan.

Sejumlah asumsi-asumsi yang relevan harus dikaji ulang setiap waktu agar
penyesuaian-penyesuaian dapat segera dilakukan. Asumsi adalah suatu anggapan
dasar/pengendalian yang ditetapkan sebelumnya agar suatu teori/keputusan dapat
dimplementasikan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada asumsi akan
mengakibatkan tidak berlakunya suatu strategi, walaupun strategi tersebut sangat
baik dan tepat. Kegagalan penerapan strategi-strategi yang telah dibuat terkadang
didentikan dengan kegagalan para penyusun strategi tanpa dikaji dahulu mengenai
asumsi yang mendasari strategi tersebut

5.5 Ruang lingkup internal

Analisis lingkungan internal lembaga pendidikan sangat berpengaruh


terhadap tercapainya tujuan pendidikan nasional/tujuan sekolah. Telaah
lingkungan
internal mencermati kekuatan dan kelemahan di lingkungan internal organisasi
sendiri yang dapat dikelola menajemen meliputi

a. Struktur organisasi termasuk susunan dan penempatan personelnya


b. Sistem organisasi dalam mencapai efektivitas organisasi termasuk efektivitas
komunikasi internal.
c. Sumber daya manusia, sumber daya alam, tenaga terampil (skill) dalam
meningkatkan pemberdayaan sumber day termasuk komposisi dan kualitas
sumber daya manusianya.
d. Biaya operasional berikut sumber dananya.
e. Faktor-faktor lain yang menggambarkan dukungan proses kinerja/misi
organisasi yang sudah ada.12

6.6 Formulasi strategi

Formulasi Strategi atau perumusan strategis adalah proses menetapkan


program atau rencana yang dilaksanakan perusahaan (organisasi), tujuan akhir
(aims) yang ingin dicapainya, serta cara yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan akhir tersebut.13 Formulasi strategi, adalah tahap awal dimana perusahaan
menetapkan visi dan misi disertai analisa mendalam terkait faktor internal dan
eksternal perusahaan dan penetapan tujuan jangka panjang yang kemudian
digunakan sebagai acuan untuk menciptakan alternatif strategi-strategi bisnis
dimana akan dipilih salah satunya untuk ditetapkan sesuai dengan kondisi
perusahaan14

Senada dengan hal diatas, Hunger dan Wheleen juga menjelaskan bahwa
perumusan Strategi formulasi adalah pengembangan rencana jangka panjang
untuk manajemen afektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari
kekuatan dan kelemahan perusahaan.15 Senada dengan Hunger dan Wheelen,
Akdon juga menjelaskan bahwa penyusunan strategi berkaitan erat dengan fungsi
utama organisasi yang dituangkan secara jelas dalam pernyataan misi organisasi.
Strategi yang dituangkan juga bersifat praktis karena berorientasi pada aksi
berdasarkan hasil pengujian faktor internal maupun faktor eksternal.16

12. Nur Kholis. Manajemen Strategi pendidikan (formulasi, implementasi dan pengawasan), (Surabaya: UIN SA Press,
2014), hlm: 55

13. Robinson, manajemen strategis formulasi, Implementasi, pengendalian, (Jakarta: Salemba Empat 2008), hlm 19

14. Rachmat, Manajemen Strategik, (Bandung: CV Pustaka setia 2014) hlm:30.


15. J.David Hunger & Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis hlm 12

16. Akdon, Manajemen of educational management, hlm 82

Daftar Istilah (Glosarium)

Antisipasi :Perhitungan tentang hal yang akan terjadi; bayangan;


ramalan.

Asumsi : Dugaan yang diterima sebagai dasar.

Bisnis : Usaha komersial dalam dunia pergadagangan; bidang


usaha; usaha dagang.

Berkesinambungan : Berkelanjuan.

Evolusi : Perubahan secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan.

Fleksibel : Mudah dan cepat.

Formulasi : Perumusan.

Implementasi : Pengembangan Versi kerja system dari desain yang


diberikan.

Komitmen : Perjanjian untuk melakukan sesuatu; kontrak; tanggung


jawab.

Komunikasi : Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita acara dua


orang atau lebih sehingga pesan tersebut dapat dipahami.

Monitoring : Pemantauan.

Resistensi : Ketahanan.

Sistematis : Teratur menurut system; memakai system; dengan cara


yang diatur baik-baik.

Transfomasi : Perubahan struktur gramatikal menjadi struktur


gramatikal lainnya.

Teologi : Pengetahuan ketuhanan.


Daftar Pustaka
1. Jeff Davidson, 2005. Change Management, The Complete Ideal’s Duides.
Jakarta: Prenada.
2. Beer, Michael and Nitin Nohria, R. 1985. The Planning Of Change. New
York: International Thomspon Publishing.
3. Kasali. 2005. Change. PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
4. Ivancevich & Mettson. 1999. Organization Behavior and Management
(Fifth).
5. Nur Kholis. 2014. Manajemen Strategi Pendidikan (Formulasi,
Implementasi, dan Pengawasan). Surabaya: UIN SA Press, 2014. Hal 55.
6. Robinson. 2008. Manajemen Strategis Formulasi, Implementasi,
Pengendalian. Jakarta: Selemba Empat, 2008. Hal 19.
7. Rachmat. 2014. Manajemen Strategik. Bandung: CV Pustaka Setia, 2014.
Hal 30.
8. J. David Hunger &Thomas L. Wheelen. Manajemen Strategis. Hal 12.
9. Akdon. Manajemen of Educational Manajement. Hal 82.

Anda mungkin juga menyukai