1. Madona
2. Metia azizah
3. Nadia Damayanti
4. Nela Agustia
5. Nur Alfiah Az-Zahra
6. Raudatul jannah
7. Ratnawati
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kelancaran kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah “Konsep Dasar Keperawatan ” yang diampu oleh Ibuk Ns.
Elmi Susanti S.Kep Makalah ini membahas tentang “Konsep berubah,Strategi untuk berubah,
dan Prinsip melakukan perubahan ”. Makalah ini tidak akan selesai tepat pada waktunya tanpa
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang berkaitan dalam proses penyelesaian makalah ini. Dalam membuat makalah ini tentu
ada kurang dan salahnya, sehingga penulis memiliki harapan besar kepada pembaca agar
memberikan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.
Kelompok 3
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam perubahan dibutuhkan cara yang tepat agar tujuan dalam perubahan dapat tercapai
secara tepat, efektif dan efisien.
1. Strategi Rasional Empirik
Strategi ini didasarkan karena manusia sebagai komponen dalam perubahan memiliki sifat
rasional untuk kepentingan diri dalam berperilaku. Untuk mengadakan suatu perubahan
strategi rasional dan empirik yang didasarkan dari hasil penemuan atau riset untuk
diaplikasikan dalam perubahan manusia yang memiliki sifat rasional akan menggunakan
rasionalnya dalam menerima sebuah perubahan. Langkah dalam perubahan atau kegiatan
yang diinginkan dalam strategi rasional empirik ini dapat melalui penelitian atau
adanyadesiminasi melalui pendidikan secara umum sehingga melalui desiminasi akan
diketahui secara rasional bahwa perubahan yang akan dilakukan benar-benar sesuai dengan
rasional.Strategi ini juga dilakukan pada penempatan sasaran yang sesuai dengan
6
kemampuan dan keahlian yang dimiliki sehingga semua perubahan akan menjadi efektif dan
efisien, selain itu juga menggunakan sistem analisis dalam pemecahan masalah yang ada.
Menurut Tiffany dan Lutjens (1989) telah mengidentifikasi tujuh strategi berubah yang
cocok dengan kontinum dari yang paling netral sampai yang paling koersif.
1. Edukasi
Strategi ini memberikan suatu presentasi fakta yang relatif tidak bisa yang dimaksudkan
untuk berfungsi sebagai justifikasi rasional atas tindakan yang terencana.
2. Fasilitatif
Strategi ini memberikan sumber penting untuk berubah. Strategi ini mengasumsikan
bahwa orang ingin berubah, tetapi membutuhkan sumber-sumber untuk membuat perubahan
tersebut.
3. Teknostruktural
7
Strategi ini mengubah teknologi untuk mengakses struktur sosial dalam kelompok atau
mengubah srtuktur sosial untuk mendapatkan teknologi. Strategi ini memengaruhi hubungan
antara teknologi, ruang dan struktur. Penggunaan ruang dapat diubah untuk memengaruhi
struktur sosial.
4. Data-based
Strategi ini mengumpulkan dan menggunakan data untuk membuat perubahan sosial. Data
digunakan untuk menemukan inovasi yang paling baik guna memecahkan masalah yang
dihadapi.
5. Komunikasi
Strategi komunikasi menyebarkan informasi sepanjang waktu melalui saluran dalam sistem
sosial.
6. Persuasif
Pemakaian penalaran, debat,dan bujukan dilakukan untuk menyebabkan perubahan.
7. Koersif
Terdapat hubungan wajib antara perencan dan pengadopsi. Kekuasaan digunakan untuk
menyebabkan perubahan.
8
A. Tahap komitmen melalui beberapa langkah yaitu instalasi, adopsi, instusionalisasi,
dan internalisasi.
Langkah instalasi merupakan periode percobaan terhada p perubahan yang merupakan
preliminary testing terdapat dua konsekuensi dari langkah ini. Konsekuensi pertama,
perubahan dapat diadopsi untuk pengujian jangka panjang. Kedua, perubahan gugur setelah
implementasi pendahuluan yang mungkin disebabkan oleh masalah ekonomi-finansial –
politik,perubahan dalam tujuan strategis, dan tingginya vested interest.
9
3. Tahap Evaluasi Tahap ini terjadi penilaian tarhadap sesuatu yang baru agar tidak terjadi
hambatan yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan. Evaluasi ini dapat
memudahkan tujua dan langkah dalam melakukan perubahan.
4. Tahap Trial Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap sesuatu yang baru atau hasil
perubahan dengan harapan sesuatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesaui dengan
kondisi atau situasi yang ada, dan memudahkan untuk diterima oleh lingkungan.
5. Tahap Adoption Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perubahan yaitu proses
penerimaan terhadap sesuatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan
adanya manfaat dari sesuatu yang baru sehingga selalu mempertahankan hasil
perubahan.
10
Menolak perubahan atau mempertahankan status quo ketika berusaha melakukan perubahan,
bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa merupakan sumber stress. Oleh karenanya timbullah
perilaku tersebut. Penolakan sering didasarkan pada ancaman terhadap keamanan dari
individu, karena perubahan akan mengubah perilaku yang ada. Jika perubahan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah maka harus diberitahukan mengenai dampak yang mungkin
timbul akibat perubahan.
Respon Terhadap Perubahan :
1. Tidak menerima – Menerima dan mendukung
2. tidak mendukung
3. Menolak:
a. takut akan sesuatu yang tidak pasti (loss of predictability)
b. takut akan kehilangan pengaruh
c. takut akan kehilangan ketrampilan & proficiency
d. takut kehilangan reward, benefit
e. takut akan kehilangan respect, dukungan, kasih sayang
f. takut gagal
11
lebih baik dibandingkan beberapa model asuhan keperawatan lainnya, tetapi tetap tidak
menerapkannya dalam perilakunya karena berbagai alasan, misalnya merasa tidak
nyaman dengan perilaku tersebut. Perilaku kelompok merupakan tahap yang paling sulit
untuk diubah karena melibatkan banyak orang . Disamping kita harus merubah banyak
orang, kita juga harus mencoba mengubah kebiasaan adat istiadat, dan tradisi juga sangat
sulit.
B. Bila kita tinjau dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa kita tinjau dari dua
sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan yang diarahkan. Perubahan
Partisipatif akan terjadi bila perubahan berlanjut dari masalah pengetahuan ke perilaku
kelompok. Pertama-tama anak buah diberikan pengetahuan, dengan maksud mereka akan
mengembangkan sikap positif pada subjek. Karena penelitian menduga bahwa orang
berperilaku berdasarkan sikap-sikap mereka maka seorang pemimpin akan menginginkan
bahwa hal ini memang benar. Sesudah berprilaku dalam cara tertentu maka orang-orang
ini menjadi guru dan karenanya mempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuai
dengan yang diharapkan. Siklus perubahan partisipatif dapat digunakan oleh pemimpin
dengan kekuasaan pribadi dan kebiasaan positif. Perubahan ini bersifat lambat atau secara
evolusi, tetapi cenderung tahan lama karena anak buah umumnya menyakini apa yang
merekan lakukan. Perubahan yang terjadi tertanam secara instrinsik dan bukan
merupakan tuntutan eksterinsik.
C. Perubahan diarahkan atau paksaan Bertolak belakang dengan perubahan partisifatif,
perubahan ini dilakukan dengan menggunakan kekuasaan, posisi dan manajemen yang
lebih tinggi memberikan tengatng aarah dan perilaku untuk system dari masalah :
aktualnya seluruh organisasi dapat menjadi fokus. Perintah disusun dan anak buah
diharapkan untuk memenuhi dan mematuhinya. Harapan mengembangkan sikap positif
tentang hal tersebut dan kemudian mendapatkan pengetahuan lebih lanjut. Jenis
perubahan ini bersifat berubah-ubah, cenderung menghilang bila manajer tidak konsisten
untuk menerapkannya.
12
2.6 Perubahan dalam Keperawatan
13
Pelayanan keperawatan di rumah sakit yang dulunya kurang professional,setelah pasien
yang datang kesana menjadi sedikit maka rumah sakit tersebut akan melakukan
perubahan dengan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang lebih berkualitas
lagi
4. Individu
Mahasiswa yang dulunya malas belajar dan ketika ujian mendapat nilai d, maka dia
bisatermotivasi untuk belajar lebih giat agar mendapat nilai b atau bahkan a, maka
terjadi perubahan dalam diri mahasiswa tersebut.
5. Masyarakat
Masyarakat yang dulunya kurang menyadari tentang pentingnya akan kebersihan
lingkungan sekitar setelah ada salah seorang warga nya menderita penyakit DBD maka
masyarakat mulai sadar dan mau berubah untuk meningkatkan pola hidup bersih.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Perubahan adalah suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status
tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis.
2. Dalam perubahan dibutuhkan cara yang tepat agar tujuan dalam perubahan dapat
tercapai secara tepat, efektif dan efisien.
3. Secara umum tahap perubahan akan meliputi tiga tahap ; persiapan, penerimaan, dan
komitmen.
4. Dalam perkembangannya keperawatan juga mengalami proses perubahan seiring dengan
kemajuan dan teknologi.
5. Konsep berubah merupakan bahan ajar yang memudahkan saya sebagai seorang
mahasiswa perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sysitem
akan berjalan lancer apabila di gerakkan secara bersama-sama tanpa mengesampingkan yang
lainnya. Begitu juga dengan konsep perubahan. Karena dalam kehidupan kita didunia ini
kita harus senantiasa mengadakan perubahan menuju pada kehidupan yang lebih baik.
15
3.2 Saran
Sebaiknya kita sebagai perawat harus mengetahui tentang perubahan-perubahan, untuk
memberikan pelayanan keperawatan yang lebih baik.
16
DAFTAR PUSTAKA
WR.(2011).Konsep Berubah.http://dafid-pekajangan.blogspot.com/2008/03/konsep-
berubah.html.Diakses tanggal 30 Oktober 2011 pukul 18.30 WIB
WR.(2011).Konsep Berubah.http://dafid-pekajangan.blogspot.com/2008/03/konsep-
berubah.html.Diakses tanggal 31Oktober 2011 pukul 18.30 WIB
17