Anda di halaman 1dari 18

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI PERUBAHAN
Banyak definisi pakar tentang berubah , dua diantaranya yaitu :
1. Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atauseseorang
berbeda dengan keadaan sebelumnya (Atkinson,1987)
2. Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilakuindividu
atau institusi (Brooten,1978)Perubahan merupakan konsep umum yang
berhubungan denganmodifikasi dalam kegiatan, struktur atau akhir dari organisasi
atau prosesmembuat perbedaan dari apa yang telah ada sebelumnya.
Perubahan dapatmencakup upaya mencari pengetahuan baru atau
menyusaikan sesuatu yang saatini diketahui dengan mempertimbangkan informasi
baru. Perubahan juga dapatmencakup penguasaan , keterampilan baru. Perubahan
merupakan aspek integraldalam keperawatan, dan perawat sering kali bertindak
sebagai agen perubahan,yaitu individu yang memulai, memotivasi, dan melakukan
perubahan.

B. JENIS DAN PROSES PERUBAHAN


Perubahan dapat dijabarkan dengan beberapa cara, termasuk perubahanyang
direncanakan atau yang tidak direncanakan. Perubahan yang tidak direncanakan adalah
perubahan yang terjadi tanpa suatu persiapan, sebaliknya perubahan yang direncanakan
adalah perubahan yang direncanakan difikirkansebelumnya, terjadinya dalam waktu lama,
dan termasuk adanya suatu tujuanyang jelas. Perubahan terencana lebih mudah dikelola
daripada perubahan yangterjadi pada perkembangan manusia atau tanpa persiapan atau
perubahan karenasuatu ancaman. Untuk alasan tersebut, perawat harus bisa mengelola
perubahan.Proses perencanaan terjadi adanya perubahan yang sangat komplekskarena
banyaknya Interaksi keterlibatan orang, faktor, dan tekanan. Secara umum, perubahan
terencana adalah suatu proses dimana adanya pendapat baru yangdikembangkan,
dikomunikasikan kepada semua orang walaupun akhirnya akanditerima atau
ditolak.perubahan perencanaan, sebagaimana proses keperawatan,memerlukan sesuatu
pemikiran yang matang tentang keterlibatan individu ataukelompok. Enyelesaian
masalah, pengambilan keputusan, pemikiran kritis, dan pengkajian dan efektifitas
penggunaan ketrampilan interpersonal, termasuk komunikasi, kolaborasi, negoisasi dan
persuasive adalah kunci dalam perncanaan perubahan. Sebelum melihat tentang strategi
perubahan, perlu dipelajari trntangrangkuman teori-teori perubahan dibawah ini.Orang
yang mengelola peerubahan harus mempunyai suati fisi yang jelasdimana proses akan
dilaksanakan dengan arah yang terbaik untuk mencapai tujuantersebut. Proses perubahan
memerlukan tahapan yang berurutan dimana orangakan terlibat suatu proses perubahan
dan arahan perubahan yang akandilaksanakan. Oleh karena itu koalisi perlu dan harus
dibentuk untuk mendukung perubahan.

C. TEORI- TEORI PERUBAHAN1.


1. Teori kurt lewin (1951)
Lewin (1951) mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi3
tahapan, yang meliputi: 1) unfreezing; 2) moving; dan 3) refreezing;(Kurt Lewin,
1951 dari Lancaster, J., Lancaster, W. 1982). Perubahantersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a. Tahap Unfrezzing (pencairan)
Proses perubahan ini harus memiliki motivasi yang kuat untuk berubah dari
keadaan semula dengan meerubah terhadap keseimbangan yang ada. Masalah
biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan dalam sistem. Tugas perawat
pada tahap ini adalah mengidentifikasi masalah dan memilih jalan keluar yang
terbaik.
 Kebutuhan untuk berubah
 Upaya mengubah keseimbangan / kemapanan
 Timbul motivasi yang kuat untuk berubah
 Perlu ada ransangan
b. Bergerak (moving)
Bergerak menuju keadaan yang baru atautingkat/tahap perkembangan baru
karena memiliki cukup informasiserta sikap dan kemam-puan untuk
berubah,memahami masalahyang dihadapi, dan mengetahui langkah - langkah
penyelesaianyang harus dilakukan, kemudian melakukan langkah nyata
untuk berubah dalam mencapai tingkat atau tahap baru.
Proses perubahan tahap ini dapat terjadi apabila seseorang telah memiliki
informasi yang cukup serta sikap dan kemampuan untuk berubah. Pada tahap ini
perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari orang-
orang yang dapat membantu memecahkan masalah.
 Mendiagnosa masalah
 Mengeksplorasi alternatif penyelesaiannya
 Menetapkan tujuan berubah dan menyepakati rancangan kegiatan
 Gerakan beranjak dari status quo menuju suatu tahapan baru
c. Pembekuan (refreezing)
Motivasi telah mencapai tingkat atautahap baru, atau mencapai keseimbangan
baru. Tingkat baru yangtelah dicapai harus dijaga agar tidak mengalami
kemunduran atau bergerak mundur pada tingkat atau tahap perkembangan
semula.Oleh karena itu, perlu selalu ada upaya untuk mendapatkan umpan balik,
kritik yang konstruktif dalam upaya pembinaan (reinforcement) yang terus-
menerus, dan berkelanjutan
Adanya tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat,menyebabkan perawat
harus berubah secara terencana danterkendali. Salah satu teori perubahan yang
dikenal dengan teorilapangan (field theory) dengan analisis kekuatan medan (force
field analysis) dari Kurt Lewin (1951) dalam Ma’rifin, (1997), adakekuatan
pendorong untuk berubah (driving forces) dan adakekuatan penghambat terjadinya
perubahan (restraining force).Perubahan terjadi apabila salah satu kekuatan lebih
besar dari yang lain.
2. Teori Redin
Menurut Redin sedikitnya ada empat hal yang harus di lakukan seorang manajer
sebelum melakukan perubahan, yaitu :
a) Ada perubahan yang akan dilakukan
b) Apa keputusan yang dibuat dan mengapa keputusan itu dibuat
c) Bagaimana keputusan itu akan dilaksanakan
d) Bagaimana kelanjutan pelaksanaannya Redin juga mengusulkan tujuh teknik untuk
mencapai perubahan :
- Diagnosis
- Penetapan objektif bersama
- Penekanan kelompok
- Informasi maksimal
- Diskusi tentang pelaksanaan
- Meningkatkan penerimaan
- Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri
3. Teori lippit
Teori ini merupakan pengembangan dari teori lewin. Lippit mengungkapkan tujuh hal
yang harus diperhatikan seorang manajer dalam sebuah perubahan yaitu :
a. Mendiagnosis masalah
Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat
perubahan.
b. Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah
Mencoba mencari pemecahan masalah
c. Mengkaji motivasi dan sumber – sumber agen
Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal,
organisasional maupun berdasarkan pengalaman
d. Menyeleksi objektif akhir perubahan
Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan
e. Peran yang sesuai untuk agen berubah
Pada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan masalah
personal
f. Memilih mempertahankan perubahan
Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk
mempertahankannya
g. Mengakhiri hubungan saling membantu
Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan orang-
orang atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri
4. Teori Havelock
Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan perencanaan
yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai perubahan menurut Havelock :
1. Membangun suatu hubungan
2. Mendiagnosis masalah
3. Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
4. Memilih jalan keluar
5. Meningkatkan penerimaan
6. Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri
5. Teori Spardley
Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau
untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem
berubah. Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley :
1. Mengenaligejala
2. Mendiagnosismasalah
3. Menganalisa jalan keluar
4. Memilih perubahan
5. Merencanakan perubahan
6. Melaksanakan perbahan
7.Mengevaluasi perubahan
8. Menstabilkan perubahan
6. Teori Roger
Roger (1962) mengembangkan teori dari Lewin (1951) tentang 3 tahap perubahan
dengan menekankan pada latar belakang individu yang terlibat dalam perubahan dan
lingkungan dimana perubahan tersebut dilaksanakan. Roger menjelaskan 5 tahap dalam
perubahan, yaitu: kesadaran, keinginan, evaluasi, mencoba, dan penerimaan atau dikenal
juga sebagai AIETA (Awareness, Interest, Evaluation, Trial and Adoption). Menurut
Roger E untuk mengadakan suatu perubahan perlu ada ada langkah yang di tempuh
seningga harapan atau tujuan akhir dari perubahan dapat tercapai. Langkah-langkah
tersebut antara lain :
a. Tahap awarness
Tahap ini merupakan tahap awal yang mempunyai arti bahwa dalam
mengadakan perubahan di perlukan adanya kesadaran untuk berubah apabila
tidak ada kesadaran untuk berubah. Maka tidak mungkin tercipta suatu
perubahan.
b. Tahap interest
Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan minat
terhadap perubahan yang dikenal. Timbul minat yang mendorong dan
menguatkan kesadaran untuk berubah.
c. Tahap evaluasi
Pada tahap ini terjadi penilaian terhadap suatu yang baru agar tidak terjadi
hambatan yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan. Evaluasi ini dapat
memudahkan tujuan dan langkah dalam melakukan perubahan
d. Tahap trial
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap suatu yang baru atau hasil
perubahan dengan harapan suatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan
kondisi atau situasi yang ada dan memudahkan untuk diterima oleh lingkungan.
e. Tahap adoption
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perubahan yaitu proses penerimaan
terhadap suatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya
manfaat dari suatu yang baru sehingga selalu mempertahankan hasil perubahan.

D. FUNGSI PERUBAHAN
Adapun fungsi dari perubahan ialah :
1. Perubahan ditujukan untuk menyelesaikan masalah.
2. Perubahan ditujukan untuk membuat prosedur kerja lebih efisien.
3. Perubahan ditujukan untuk mengurangi kegiatan yang tidak penting.

E. MACAM – MACAM PERUBAHAN


a) Perubahan ditinjau dari sifat proses:
1. Perubahan bersifat berkembang
Mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik pada individu, kelompok
atau masyarakat secara umum.
2. Perubahan bersifat spontan
Dapat terjadi karena keadaan memberikan respon tersendiri terhadap kejadian
yang bersifat alami yang diluar kehendak manusia yang tidak dapat
diramalkan / diprediksikan sehingga sulit untuk diantisipasi.
3. Perubahan bersifat direncanakan
Sifat perubahan satu ini dilakukan bagi individu, kelompok atau masyarakat
imgin mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau mencapai tingkat
perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang lebih baik.
b) Perubahan ditinjau dari sifat keterlibatan
1. Perubahan partisipatif
 Melalui penyediaan informasi yang cukup
 Adanya sikap positif terhadap inovasi
 Timbulnya komitmen
2. Perubahan paksaan (coerced change)
 Melalui perubahan total dari organisasi
 Memerlukan kekuatan personal (personal power

F. STRATEGI PERUBAHAN
Perubahan dalam organisasi dalam 3 tingkatan yang berbeda, yaitu:Individu yang
bekerja di organisasi tersebut, perubahan struktur dan system, dan perubahan
hubungan interpersonal. Strategi membuat perubahan dapatdikelompokkan menjadi 3
hal:
1. Memiliki visi yang jelasVisi ini merupakan hal yang sederhana dan utama, karena
visi akan dapatmempengaruhi pandangan orang lain. Misalnya visi J. F Kennedy
“menempatkan seseorang di bulan sebelum akhir abad ini”. Visi harus disusun
secara jelas, ringkas, mudah dipahami dan dapat dilaksanakanoleh setiap orang,
2. Menciptakan iklim atau budaya organisasi yang kondusif Menciptakan iklim yang
kondusif dan rasa saling percaya adalah hal yang penting. Perubahan akan lebih
baik kalau mereka percaya terhadapseseorang tentang kejujuran dan nilai-nilai
yang diyakini. Orang yang berani mengambil suatu resiko terhadap perubahn,
apabila mereka dapat berfikir jernih dan tidak emosional dalam menghadapi
perubahan. Setiap perubahan harus diciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, dan
secaralangsung. Menurut Potter dan O’Grady (1986) upaya yang harus
ditanamkan dalam menciptakan iklim yang kondusif adalah:
a. Kebebasan untuk berfungsi secara efektif
b. Dukungan dari sejawat dan pimpinan
c. Kejelasan harapan tentang lingkungan kerja
d. Sumber yang tepat untuk praktik secara efektif
e. Iklim organisasi yang terbuka
3. Sistem komunikasi yang jelas, singkat dan berkesinambunganKomunikasi
merupakan unsur yang penting dalam perubahan. Setiap orang perlu dijelaskan
tentang perubahan untuk menghindari “rumor atauinformasi yang salah”. Semakin
banyak orang mengetahui tentang keadaan, semakin baik mereka mampu dan
dapat memberikan pandangan
4. Strategi EkonomisTekanannya pada bagaimana mengendalikan materi. Dengan
sumber dayamateri, apaun dan siapapun dapat membeli / menjual. Pelibatan hal
inikedalam kelompok sering didasarkan pada pemilikan atau pengendaliansumber-
sumber daya yang dapat di jual.
5. Strategi AkademisStrategi ini menekankan pada pengetahuan dan pendalaman
pengetahuanyang merupakan pengaruh primer. Anggapan dasarnya adalah logis
danrasional,objektif : bahwa keputusan yang didasarkan pada apa yangdianjurkan
oleh penelitian adalah jalan terbaik untuk diikuti. Strategi initidak mementingkan
emosi. Jika mengusulkan cara maka pemimpin dapatmencari studi penelitian yang
mendukung tujuannya.
6. Strategi TeknisMetoda ini tepat bagi orang-orang yang mengabaikan subjek-
subjek dengan memperhatikan lingkungannya. Ini merupakan salah
satu pendekatan sosiologis dengan anggapan dasar bahwa
lingkungandisekelilingnya berubah.
7. Strategi Militer Metode ini berdasarkan pada kekuatan fisik dan ancaman yang
nyata.Posisi /kekuasaan digunakan juga dalam bentuk dan ancaman, bilakeinginan
pimpinan tidak dipatuhi. Ini merupakan strategi struktur tingkattinggi.
8. Strategi KonfrontasiPendekatan ini menimbulkan konflik non kekerasan dan non
fisik diantaraorang. Dengan melakukan ini, seorang pemimpin mendesak orang
untuk mendengar dan melihat apa yang terjadi selanjutnya akan terjadi perubahan.
Orang sering terbagi kedalam kelompok atau geng sebagaiakibat strategi ini. Bila
kelompok merasa bahwa mereka tidak akan atautidak dapat didengar dengan suatu
cara, maka strategi ini sering dipilih.Pemogokan kerja adalah salah satu
contohnya.

G. RESPON TERHADAP SUATU PERUBAHAN


Bagi sebagian individu perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator dalam
meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan juga
dipandang sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang danhilangnya
penghargaan yang selama ini didapat. apakah seseorang memandang perubahan
sebagai suatu hal yang penting atau negatif. Umumnya dalam perubahan sering
muncul resistensi atau adanya penolakan terhadap perubahandalam berbagai tingkat
dari orang yang mengalami perubahan tersebut.Menolak perubahan atau
mempertahankan status quo ketika berusahamelakukan perubahan, bisa saja terjadi.
Karena perubahan bisa merupakansumber stress. Oleh karenanya timbullah perilaku
tersebut. Penolakan seringdidasarkan pada ancaman terhadap keamanan dari individu,
karena perubahanakan mengubah perilaku yang ada. Jika perubahan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah maka harus diberitahukan mengenai dampak yang
mungkintimbul akibat perubahan.Faktor-faktor yang akan merangsang penolakan
terhadap perubahanmisalnya, kebiasaan, kepuasan akan diri sendiri dan ketakutan
yang melibatkanego. Orang-orang biasanya takut berubah karena kurangnya
pengetahuan, prasangka yang dihubungkan dengan pengalaman dan paparan dengan
orang lainserta ketakutan pada perlunya usaha yang lebih besar untuk menghadapi
kesulitanyang lebih tinggi.Perubahan memang menuntut investasi waktu dan usaha
untuk belajar kembali. Bila keperawatan yang sekarang berada pada proses
profesionalisasiuntuk menjadi sebuah profesi yang mandiri takut atau tidak siap
dengan perubahan dan dampak yang mungkin ditimbulkannya,
bagaimana profesionalisasi itu akan terjadi.
1. Menerima dan mendukung.
2. Tidak menerima dan tidak mendukung.
3. Menolak
a. Takut akan sesuatu yang tidak pasti (loss of predictability).
b. b.takut akan kehilangan pengaruh.
c. c.takut akan kehilangan ketrampilan & proficiency.
d. takut kehilangan reward, benefit.
e. takut akan kehilangan respect, dukungan, kasih saying.
f. takut gagal.

H. PERENCAAN DAN PELAKSANAAN PERUBAHAN


Menurut Kron dalam Kozier (1998) untuk merencanakan dan
mengimplementasikan perubahan disarankan 7 (tujuh) pertanyaan yang harus
dijawab.
1. Apa ?Apa masalah yang spesifik dan perubahan apa yang direncanakan
2. Mengapa ?Mengapa perubahan tersebut diperlukan ? Apakah situasi yang baruakan
lebih baik ? Apa yang dirubah ? Apa yang di dapat ?
3. Siapa ?Siapa yang akan terlibat dan siapa yang menjadi sasaran / target perubahan?
4. Bagaimana ?Bagaimana perbahan tersebut dilaksanakan ?
5. Kapan ?Rencanakan waktu perencanaan dan pelaksanannya
6. Dimana ?Dimana perubahan tersebut akan dilaksanakan ?

I. MOTIVASI DALAM PERUBAHAN


Pada dasarnya setiap manusia mengalami proses perubahan dan memiliki sifat
berubah, mengingat berubah merupakan salah satu bagian dari kebutuhan manusia.
Berubah timbul karena adanya suatu motivasi yang ada dalam diri manusia. Motifasi
timbul karena ada tuntutan kebutuhan dasar manusia sedang kebutuhan dasar manusia
yang dimaksud antara lain:
a. Kebutuhan fisiologis seperti makanan, minum, tidur, oksigenasi dan lain-lain yang
secara fisiologis dibutuhkan manusia untuk mempertahankan hidupnya,
berdasarkan kebutuhan tersebut, manusia akan selalu ingin mempertahankan
hidupnya dengan jalan memenuhi atau selalu mengadakan perubahan.
b. Kebutuhan aman. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia agar mendapat
jaminan keamanan atau perlindungan dari berbagai ancaman bahaya yang ada
sehingga manusia selalu ingin memenuhinya dengan jalan mengadakan perubahan
untuk mempertahankan kebutuhan tersebut, seperti mendapatkan pekerjaan
yang tetap, bertempat tinggal yang aman dan lebih baik
c. Kebutuhan sosial. Ketentuan ini mutlak diperlukan karna manusia tidak akan dapat
hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, sehingga untuk memenuhi kehidupan
sosialnya manusia selalu termotivasi untuk mengadakan perubahan dalam
memenuhi kebutuhan seperti mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan.
d. Kebutuhan penghargaan dan dihargai. Setiap manusia selalu ingin mengadakan
penghargaan dimata masyarakat akan prestasi, status dan lain-lain untuk manusia
akan termotivasi untuk mengadakan perubahan.
e. Kebutuhan aktualisasi diri, Kebutuhan perwujudan agar diakui masyarakat akan
kemampuannya dan potensi yang dimiliki, akan motivasi seseorang untuk memacu
diri dalam memenuhi suatu kebutuhan.
f. Kebutuhan interpersonal yang meliputi kebutuhan untuk berkumpul bersama,
kebutuhan untuk melakukan kontrol dalam mendapatkan pengaruh dari lingkungan
dalam menjalankan sesuatu dan kebutuhan untuk dikasihi dapat menjadikan
motivasi tersendiri dalam mengadakan perubahan.
J. PEDOMAN UNTUK PELAKSANAAN PERUBAHAN
Untuk terlaksananya suatu perubahan, maka hal-hal yang tersebut dibawah ini
dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan perubahan.
1. Keterlibatan
Tidak ada seorang pun yang mengetahui semuanya. Menghargai
kemampuan dan pengetahuan orang lain serta melibatkanya dalam perubahan
merupakan langkah awal kesuksesan perubahan. Orang akan bekerja sama dan
menerima pembaharuan jika mereka menerima suatu informasi tanpa ancaman
dan bermanfaat bagi dirinya.
2. Motivasi
Orang akan terlibt aktif dalam pembaharuan jika mereka termotivasi.
Motivasi tersebut akan timbul jika apa yang sudah dilakukan bermanfaat dan
dihargai.
3. Perencanaan
Perencanaan ini termasuk jika sistem tidak bisa berjalan secara efektif dan
perubahan apa yang harus dilaksanakan.
4. Legitimasi
Setiap perubahan harus mempunyai aspek legal yang jelas, siapa yang
melanggar, dan dampak apa yang secara administratif harus diterima olehnya.
5. Pendidikan
Perubahan pada prinsipnya adalah pengulangan belajar atau pengenalan
cara baru agar tujuan dapat tercapai.
6. Manajemen
Agen pembaharu harus menjadi model dalam perubahan dengan adanya
keseimbangan antara kepemimpinan terhadap orang dan tujuan/produksi yang
harus dicapai.
7. Harapan
Berbagai harapan harus ditekankan oleh agen pembaharu: hasil yang
berbeda engan sebelumnya direncanakan; terselesaikanya masalah-masalah
diinstitusi kepercayaan dan reaksi yang positif dari staf.
8. Asuh (nurturen)
Bimbingan dan dukungan staf dalam perubahan. Orang memerlukan suatu
bimbingan dan perhatian terhadap apa yang telah mereka lakukan, termasuk
konsultasi terhadap hal-hal yang bersifat pribadi.
9. Percaya
Kunci utama dalam pelaksanaan perubahan adalah berkembangnya rasa
percaya antar tim. Semua yang terlibat harus percaya kepada agen pembaharu
dan agen pembaharu juga harus percaya kepada staf yang terlibat dalam
perubahan

K. PERUBAHAN DALAM KEPERAWATAN


Dalam perkembangannya keperawatan juga mengalami proses perubahan
seiring dengan kemauan dan teknologi. Aplikasi perawat dalam perubahan antara lain:
1. Memberikan pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan untuk selalu
berubah kearah kemandirian.
2. Melakukan perubahan kearah yang professional.
3. Memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat dengan mengadakan perubahan dalam
penerapan model asuhan keperawatan yang tepat, sesuai dengan lingkup praktek
keperawatan.
4. Mengadakan perubahan melalui penelitian keperawatan.
5. Menunjukkan jiwa professional dalam tugas dan tanggung jawab.

L. KUNCI SUKSES DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN


1. Kunci Sukses
Ada 3 kunci sukses menuju perubahan yaitu :
 Mulai dari diri sendiri
Perubahan dan pembenahan terhadap diri sendiri, baik sebagai individu
maupun sebagai profesi merupakan titik sentral yang harus dimulai. Sebagai
anggota profesi, perawat tidak akan pernah berubah atau bertambah baik
dalam mencapai suatu tujuan profesionalisme, kalau perawat belum memulai
pada diri sendiri. Oleh karena itu selalu introspeksi dan mengidentifikasi
kekurangan dan kelebihan yang ada sangat membantu terhadap terlaksananya
pengelolaan keperawatan kedepan.
 Mulai dari hal-hal yang kecil
Perubahan yang besar yaitu profesionalisme manajer keperawatan Indonesia
tidak akan pernah berhasil, kalau tidak dimulai terhadap hal-hal yang kecil.
Hal-hal yang kecil yang harus dijaga dan ditanamkan perawat Indonesia
adalah menjaga citra keperawatan yang sudah mulai membaik dihati
masyarakat dengan tidak merusaknya sendiri.
 Mulailah sekarang, jangan menunggu-nunggu
Sebagaimana disampaikan oleh Nursalam (2000), lebih baik sedikit daripada
tidak sama sekali, lebih baik sekarang daripada harus menunggu-nunggu terus.
Memanfaatkan kesempatan yang ada merupakan konsep manajemen
keperawatan saat ini dan masa yang akan datang. Kesempatan tidak akan
datang dua kali dengan tawaran yang sama.
2. Faktor Penghambat Perubahan
1. Takut karena tidak tahu
2. Takut karena kehilangan kemampuan, keterampilan atau keahlian yang terkait
dengan pekerjaannya
3. Takut karena kehilangan kepercayaan / kedudukan
4. Takut karena kehilangan imbalan
5. Takut karena kehilangan penghargaan, dukungan dan perhatian orang lain.

M. KASUS TEORI PERUBAHAN


1. Kasus
Ners alias baru mendapatka promosi sebagai kepala ruangan penyakit dalam di
RSUD. Kualifikasi pendidikan perawat di ruangan yang ners alias pimpin adalah 20%
Spk, 80% D3 keperawatan. Lama kerja perawat adalah< 6tahun (25%), 6-10 tahun
(30%), dan >10 tahun (45%). Insiden dekubitus (4%),flebitis (5%), inos (6%), dan
pasien jatuh (3%). Angket kepuasan dari pasien yan pulang menunjukkan 70% puas
dan angket kepuasan kerja perawat 75% puas.Metode penugasan saat ini adalah
fungsional. Setiap perawat mendapat insentif yang sama tiap bulan di luar gaji pokok,
ners alias mendapatkan tugas dari kepala bidang keperawatan untuk membenahi.
2. 2. Analisa Masalah
a. Membangun hubungan Antara perawat, baik perawat SPK, perawat D3, dan
perawat S1 keperawatan harus saling memahami antara peran masing-masing
dansaling membantu.
b. Mendiagnosa masalah
- Metode yang dipakai metode fungsional
- Setiap perawat mendapat insentif yang sama
- Pendidikan perawat rata D3 dan SPK
- Angka kepuasan pasien yang pulang berbanding dengan angkakepuasan
kerja perawat
c. Mendapatkan sumber yang berhubungan.
- Kualifikasi pendidikan perawat 20% spk. 80% D3
- Setiap perawat mendapat insentif yang sama
- Insiden dekubitus (4%), flebitis (5%), inos (6%), dan psien jatuh(3%)
- Angket kepuasan dari pasien yan pulang menunjukkan 70% puas dan
angket kepuasan kerja perawat 75% puas
- Metode yang dipakai yaitu metode fungsional
d. Memilih jalan
- Metode fungsional akan diubah menjadi metode tim
- Setiap perawat tidak akan mendapatkan intensif yang sama tetapiakan
dilihat sesuai kemampuannya.
- Memberikan kesempatan perawat untuk mengikuti pelatihan dan
melanjutkan pendidikannya yang lebih tinggi
- Menatalaksana prosentasi dekubitus agar berkurang. Dengan
caramemberikan penyuluhan kepada klien yang memiliki tirah baringlama
untuk mika miki setiap 2 jam Menatalaksana prosentasi flebitis agar
berkurang. Dengan caramemberikan bimbingan kepada rekan kerja untuk
menggantiselang infuse selama 1x dalam seminggu. Menatalaksana
prosentasi inos agar berkurang. Dengan caramembuat peraturan tentang jam
kunjung, prinsip steril, dan profesionalisasi perawatMenatalaksana
prosentasi pasien jatuh agar berkurang. Dengan cara mengganti tempat tidur
yang tidak ada bed sidenya denganyang ada bed sidenya. Memberikan
kebijakan terhadap keluarga pasien untuk menunggu pasien. Minimal 1
orang penunggu.
e. Meningkatkan penerimaan
- Ns harus membuat SOP yang sesuai standar yang akandigunakan pada
ruangan tersebut
- Berusaha memberikan alat-alat yang akan digunakan pada setiap prosedur.
f. Stabilisasi dan perbaikin diri
- Mengikuti pelatihan atau seminar untuk menambahketerampilannya

BAB IV
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Perubahan merupakan suatu proses di mana terjadinya peralihan
atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status tetap yang bersifatdinamis,
artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada, perubahan dapat
mencakup keseimbangan personal sosial maupun organisasiuntuk dapat menjadikan
peribadian atau penyempurnaan serta dapatmenerapkan ide atau konsep terbaru dalam
mencapai tujuan tertentu
2. SARAN
Bagi mahasiswa diharapkan untuk dapat memahami konsep dan teori-teori
perubahan
Bagi mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan konsep perubahan pada
pelayanan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam (2002). Manajemen Keperawatan. Penerapan dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika Nursalam (2007). Manajemen Keperawatan. Edisi 2.

Penerapan dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.Sri Astuti.


(1999).Kebijaksanaan Depkes dalam Pembangunan.Kesehatan/Keperawatan Indonesia.
Jakarta (26 Oktober 1999)

Vestal, K.W. (1995). Nursing Management: Concepts and Issues.


BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar belakang
Keperawatan lambat laun akan mengalami perubahan, perubahan tersebut
dapat diwujudkan melalui inovasi-inovasi baru serta perubahan yang sesuai
dengan situasi dan kondisi. Perawat mempunyai keterampilan dalam proses
perubahan. Pertama proses keperawatan yaitu merupakan pendekatan dalam
penyelesaian masalah yang sistematis dan konsisten dengan perencanaan
perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu dikelas dan mempunyai
pengalaman praktek untuk bekerja secara efektif dengan orang lain.

II. Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan konsep berubah ?
2. Sebutkan teori yang dikemukakan para ahli tentang konsep perubahan ?
3. Sebutkan macam-macam perubahan yang dapat terjadi ?
4. Apa saja jenis dan bagaima proses terjadinya perubahan ?

III. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi dari konsep berubah.
2. Untuk mengetahui teori – teori yang berhubungan dengan konsep berubah.
3. Untuk mengetahui macam-macam perubahan yang dapat terjadi.
4. Untuk mengetahui jenis dan bagaimaa proses terjadinya perubahan.

IV. Mafaat
1. Agar kita tahu apa itu konsep perubahan.
2. Agar kita tentang teori-teori yang berhubungan dengan konsep berubah.
3. Agar kita tahu macam-macam perubahan yang dapat terjadi.
4. Agar kita tahu jenis dan bagaimana proses terjadinya perubahan.
MAKALAH

TEORI – TEORI PERUBAHAN DALAM KEPERAWATAN

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. NANI APRILIANTI
2. YULI SETIANINGSIH
3. LISPANA YUDA
4. HARTIN
5.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA WALUYA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

KENDARI

2016

Anda mungkin juga menyukai