Anda di halaman 1dari 9

Tahapan perubahan menurut Kurt Lewis.

Tahap Pembekuan (Refreezing) Tahap ini merupakan tahap pembekuan dimana


seseorang yang mengadakan perubahan kelak mencapai tingkat atau tahapan yang baru
dengan keseimbangan yang baru. Proses pencapaian yang baru perlu dipertahankan dan
selalu terdapat upaya mendapatkan umpan balik, pembinaan tersebut dalam upaya
mempertahankan perubahan yang telah dicapai. Berdasarkan langkah-langkah menurut Kurt
Lewin dalam proses perubahan ditemukan banyak hambatan. Hambatan tersebut yang akan
mempertahankan status quo (menetap) agar tidak terjadi perubahan. Karena itu diperlukan
kemampuan yang benar-benar ada dalam konsep perubahan sesuai dengan tahapan berubah.
O. Tahap perubahan Rogers E (1962)
Menurut Rogers E untuk menandakan suatu perubahan perlu ada beberapa langkah yang
ditempuh sehingga harapan atau tujuan akhir dari perubahan dapat tercapai. Langkah-langkah
tersebut antara lain :
1.

Tahap Awareness Tahap ini merupakan tahap awal yang mempunyai arti bahwa dalam
mengadakan perubahan diperlukan adanya kesadaran untuk berubah apabila tidak ada
kesadaran untuk berubah, maka tidak mungkin tercipta suatu perubahan.

2. Tahap Interest Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan minat
terhadap perubahan yang selalu memperhatikan terhadap sesuatu yang baru dari perubahan
yang dikenalkan. Timbulnya minat akan mendorong dan menguatkan kesadaran untuk
berubah.
3.

Tahap Evaluasi Tahap ini terjadi penilaian tarhadap sesuatu yang baru agar tidak terjadi
hambatan yang akan ditemukan selama mengadakanperubahan. Evaluasi ini dapat
memudahkan tujua dan langkah dalam melakukan perubahan.

4.

Tahap Trial Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap sesuatu yang baru atau hasil
perubahan dengan harapan sesuatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesaui dengan kondisi
atau situasi yang ada, danmemudahkan untuk diterima oleh lingkungan.

5. Tahap Adoption Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perubahan yaitu proses penerimaan
terhadap sesuatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya manfaat dari
sesuatu yang baru sehingga selalu mempertahankan hasil perubahan.
P. Tahapan perubahan menurut Lippit.

Teori Havelock Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan
perencanaan yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai perubahan menurut
Havelock.
1. Membangun suatu hubungan.
2. Mendiagnosis masalah.
3. Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan.
4. Memilih jalan keluar.
5. Meningkatkan penerimaan.
6. Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri.
Q. Reaksi terhadap perubahan.
Bagi sebagian individu perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator dalam
meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan juga dipandang
sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan hilangnya penghargaan yang
selama ini didapat. apakah seseorang memandang perubahan sebagai suatu hal yang penting
atau negatif. Umumnya dalam perubahan sering muncul resistensi atau adanya penolakan
terhadap perubahan dalam berbagai tingkat dari orang yang mengalami perubahan tersebut.
Menolak perubahan atau mempertahankan status quo ketika berusaha melakukan perubahan,
bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa merupakan sumber stress. Oleh karenanya timbullah
perilaku tersebut. Penolakan sering didasarkan pada ancaman terhadap keamanan dari
individu, karena perubahan akan mengubah perilaku yang ada. Jika perubahan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah maka harus diberitahukan mengenai dampak yang mungkin
timbul akibat perubahan.
R. Respon Terhadap Perubahan.
1. Menerima dan mendukung.
2. Tidak menerima tidak mendukung.
3. Menolak:
a.

takut akan sesuatu yang tidak pasti (loss of predictability).

b. takut akan kehilangan pengaruh.


c.

takut akan kehilangan ketrampilan & proficiency.

d. takut kehilangan reward, benefit.


e.

takut akan kehilangan respect, dukungan, kasih saying.

f.

takut gagal.

S. Ekologi perubahan
Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap, perilaku,
individual, dan perilaku kelompok. Setelah suatu masalah dianalisa, tentang kekuatannya,
maka pemahaman tentang tingkat-tingkat perubahan dan siklus perubahan akan dapat
berguna. Hersey dan Blanchard (1977) menyebutkan dan mendiskusikan empat tingkatan
perubahan.
1.

Perubahan peratama dalam pengetahuan cenderung merupakan perubahan yang paling


mudah dibuat karena bisa merupakan akibat dari membaca buku, atau mendengarkan dosen.

2.

Sedangkan perubahan sikap biasanya digerakkan oleh emosi dengan cara yang positif dan
atau negatif. Karenanya perubahan sikap akan lebih sulit dibandingkan dengan perubahan
pengetahuan.

3. Tingkat kesulitan berikutnya adalah perilaku individu. Misalnya seorang manajer mungkin
saja mengetahui dan mengerti bahwa keperawatan primer jauh lebih baik dibandingkan
beberapa model asuhan keperawatan lainnya, tetapi tetap tidak menerapkannya dalam
perilakunya karena berbagai alasan, misalnya merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut.
4.

Perilaku kelompok merupakan tahap yang paling sulit untuk diubah karena melibatkan
banyak orang . Disamping kita harus merubah banyak orang, kita juga harus mencoba
mengubah kebiasaan adat istiadat, dan tradisi juga sangat sulit.
Bila kita tinjau dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa kita tinjau dari dua
sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan yang diarahkan.

1.

Perubahan Partisipatif akan terjadi bila perubahan berlanjut dari masalah pengetahuan ke
perilaku kelompok. Pertama-tama anak buah diberikan pengetahuan, dengan maksud mereka
akan mengembangkan sikap positif pada subjek. Karena penelitian menduga bahwa orang
berperilaku berdasarkan sikap-sikap mereka maka seorang pemimpin akan menginginkan
bahwa hal ini memang benar. Sesudah berprilaku dalam cara tertentu maka orang-orang ini
menjadi guru dan karenanya mempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuai dengan yang
diharapkan. Siklus perubahan partisipatif dapat digunakan oleh pemimpin dengan kekuasaan
pribadi dan kebiasaan positif. Perubahan ini bersifat lambat atau secara evolusi, tetapi
cenderung tahan lama karena anak buah umumnya menyakini apa yang merekan lakukan.
Perubahan yang terjadi tertanam secara instrinsik dan bukan merupakan tuntutan eksterinsik.

2.

Perubahan diarahkan atau paksaan Bertolak belakang dengan perubahan partisifatif,


perubahan ini dilakukan dengan menggunakan kekuasaan, posisi dan manajemen yang lebih
tinggi memberikan tengatng aarah dan perilaku untuk system dari masalah : aktualnya

seluruh organisasi dapat menjadi fokus. Perintah disusun dan anak buah diharapkan untuk
memenuhi dan mematuhinya. Harapan mengembangkan sikap positif tentang hal tersebut dan
kemudian mendapatkan pengetahuan lebih lanjut. Jenis perubahan ini bersifat berubah-ubah,
cenderung menghilang bila manajer tidak konsisten untuk menerapkannya.
Teori-teori Perubahan dari Para Ahli

Teori Perubahan dari Ahli-Ahli


1. Teori Perubahan Lippit
Lippit ingin menunjukkan langkah-langkah yang harus ditempuh
untuk mengadakan pembaharuan.
Langkah-langkahnya meliputi:
1. Menentukan diagnosa terlebih dahulu pada masalah yang ada
2. Mengadakan penilaian terhadap motivasi dan kemampuan dalam
perubahan
3. Melakukan penilaian terhadap motivasi pasien/agen dan sumber daya.
4. Memilih tujuan perubahan yang progresif
5. Menetapkan peran dari pembaharuan sebagai agen perubahan
(pendidik, peneliti, pemimpin)
6. Mempertahankan hasil dari perubahan yang telah dicapainya
7. Melakukan penghentian bantuan supaya harapan peran dan
tanggungjawab dapat tercapai secara bertahap

2. Teori Perubahan Kurt Lewin

Kurt Lewin

Teori perubahan Lewin menjelaskan bahwa seseorang yang akan


mengadakan suatu perubahan harus memiliki konsep tentang

perubahan yang tercantum agar proses perubahan tersebut terarah dan


mencapai tujuan yang ada. Ia berkesimpulan bahwa kekuatan tekanan
(driving forces) akan berhadapan dengan penolakan (resistences)
untuk berubah. Perubahan dapat terjadi dengan memperkuat driving
forces dan melemahkan resistences to change.
Tahapan perubahan menurut Lewin antara lain :
1. Unfreezing ( Tahap Pencairan )
Pada tahap awal ini, seseorang mencari sesuatu yang baru baik
dari sisi nilai, sikap maupun kepercayaan. Seseorang dapat
mengadakan proses perubahan jika memiliki motivasi yang kuat
untuk berubah dari keadaan semula.
2. Changing ( Tahap Mengubah )
Pada tahap ini , Changing merupakan langkah tindakan, baik
memperkuat driving forces maupun memperlemah resistances. Bisa
dikatakan juga tahap menstabilkan norma-norma yang sudah ada.
3. Refreezing ( Tahap Pembekuan )
Pada tahap ini merupakan tahap pembekuan di mana seseorang
yang mengadakan perubahan telah mencapai tahapan yang baru
dengan keseimbangan yang baru.
4. Action Research ( Tahap Penelitian Tindakan )
Tahap penelitian tindakan menjelaskan bahwa hasil penelitian
yang ada langsung diaplikasikan ke kegiatan-kegiatan yang ada.
Kemudian, lebih fokus menaruh penelitian terhadap suatu tindakan
yang berfokus pada masalah yang nyata. Penelitian itu
dikembangakan dari pengetahun atau teori dan logat yang dapat di
ambil.

3. Teori Perubahan Rogers E

Rogers

Menurut Rogers E, perubahan sosial adalah proses di mana suatu


inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dari waktu ke waktu
antara anggota suatu sistem sosial.
Langkah-langkah untuk mengadakan perubahan menurut Rogers
antara lain:
1. Tahap Awareness
Tahap awal yang menyatakan bahwa untuk mengadakan perubahan
diperlukan adanya kesadaran untuk berubah.
2. Tahap Interest
Tahap ini menyatakan untuk mengadakan perubahan harus timbul
perasaan suka / minat terhadap perubahan. Timbulnya minat akan
mendorong dan menguatkan kesadaran untuk berubah.
3. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini terjadi penilaian terhadap sesuatu yang baru agar tidak
ditemukan hambatan selama mengadakan perubahan.
4. Tahap Trial
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap hasil perubahan dengan
harapan sesuatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan
situasi yang ada.
5. Tahap adoption
Tahapan terakhir yaitu proses perubahan terhadap sesuatu yang baru
setelah ada uji coba dan merasakan ada manfaatnya sehingga mampu
mempertahankan hasil perubahan.
Rogers juga membagi karakter dari adopsi yaitu:
a. Relative advantage

b. Compatibility
c. Complexity
d. Trialability
e. Observability
Rogers dan sejumlah ilmuwan komunikasi lainnya mengidentifikasi 5
kategori pengguna inovasi :
1. Innovators
Adalah kelompok orang yang berani dan siap untuk mencoba hal-hal
baru. Hubungan sosial mereka cenderung lebih erat dibanding
kelompok sosial lainnya.
2. Early Adopters
Kategori adopter seperti ini menghasilkan lebih banyak opini
dibanding kategori lainnya, serta selalu mencari informasi tentang
inovasi.
3. Early Majority
Kategori pengadopsi seperti ini merupakan mereka yang tidak mau
menjadi kelompok pertama yang mengadopsi sebuah inovasi.
Sebaliknya, mereka akan dengan berkompromi secara hati-hati
sebelum membuat keputusan dalam mengadopsi inovasi, bahkan bisa
dalam kurun waktu yang lama.
4. Late Majority
Kelompok yang ini lebih berhati-hati mengenai fungsi sebuah inovasi.
Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah mencoba dan
mengadopsi inovasi sebelum mereka mengambil keputusan.
5. Laggards
Kelompok ini merupakan orang yang terakhir melakukan adopsi
inovasi. Mereka bersifat lebih tradisional, dan segan untuk mencoba
hal hal baru. Kelompok ini biasanya lebih suka bergaul dengan orangorang yang memiliki pemikiran sama dengan mereka.
TEORI-TEORI PERUBAHAN

Teori-teori perubahan menurut:


A. Kurt Lewin (1951)
B. Rogers E (1962)

C. Lippit (1973)
D. Teori Havelock
E. Teori Spardley
A.Teori Kurt Lewin (1951)
Lewin mengatakan ada tiga tahap dalam sebuah perubahan, yaitu:
1. Tahap Unfreezing
Masalah biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan dalam sistem. Tugas
perawat pada tahap ini adalah mengidentifikasikan masalah dan memilih jalan keluar
yang terbaik.
2. Tahap Moving
Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari
orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah.
3. Tahap Refreezing
Setelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan masalah perubahan
diintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari sistem nilai yang dianut. Tugas
perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yang masih
menghambat perubahan.

1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.
3.
4.

B. Teori Rogers E (1962)


Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu:
Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubungan.
Menjadi lebih baik dari metode yang sudah ada.
Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada.
Tidak bertentangan.
Kompleksitas.
Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana asalkan lebih
mudah untuk dilaksanakan.
Dapat dibagi.
Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil.
Dapat dikomunikasikan.
Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan.
C. Teori Lippit (1973)
Teori ini merupakan pengembangan dari teori Lewin. Lippit mengungkapkan tujuh hal
yang harus diperhatikan seorang manajer dalam sebuah perubahan yaitu:
Mendiagnosis masalah.
Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat
perubahan.
Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah.
Mencoba mencari pemecahan masalah.
Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen.
Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal,
organisasional maupun berdasarkan pengalaman.
Menyeleksi objektif akhir perubahan.

Menyusun semua hasil yang didapat untuk membuat perencanaan.


5. Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah.
Pada tahap ini sering terjadi konflik terutama yang berhubungan dengan masalah
personal.
6. Mempertahankan perubahan.
Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk
mempertahankannya.
7. Mengakhiri hubungan saling membantu.
Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan orang-orang
atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

D. Teori Havelock
Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan perencanaan
yang akan mempengaruhi perubahan.
Enam tahap sebagai perubahan menurut Havelock adalah:
Membangun suatu hubungan.
Mendiagnosis masalah.
Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan.
Memilih jalan keluar.
Meningkatkan penerimaan.
Stabilitasi dan perbaikan diri sendiri.
E.Teori Spradley
Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konsisten dipantau
untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem
berubah.
Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley yaitu:
Mengenali gejala.
Mendiagnosis masalah.
Mrnganalisa jalan keluar.
Memilih perubahan.
Merencanakan perubahan.
Melaksanakan perubahan.
Mengevaluasi perubahan.
Menstabilkan perubahan.

Anda mungkin juga menyukai