Anda di halaman 1dari 18

Teori Proses Berubah Perkembangan profesi keperawatan tidak lepas dari konsep berubah yang dimiliki oleh para

praktisi, akedemisi atau seorang yang masih ingin mengembangkan keperawatan, yang memiliki keyakinan dan teori perubahan yang dimilikinya. Sebagai gambaran dalam merubah profesi keperawatan kearah yang lebih professional, ada beberapa teori perubahan yang dapat diketahui seperti : a. Kurt Lewin (1951) Perubahan Menurut pandangan Kurt Lewin 1951, seseorang yang akan mengadakan suatu harus memiliki konsep tentang perubahan yang tercantum dalam tahap proses perubahan agar proses perubahan tersebut menjadi terarah dan mencapai tujuan yang ada. Tahap tersebut antara lain: 1). Tahap Pencairan ( U nfreezing) Pada tahap awal ini yang dapat dilakukan bagi seseorang yang mau mengadakan proses perubahan adalah harus memiliki motivasi yang kuat untuk merubah dari keadaan semula dengan merubah terhadap keseimbangan yang ada. Di samping itu juga perlu menyiapkan diri dan siap untuk merubah atau melakukan perubahan. 2). Tahap Bergerak (Moving) Pada tahap ini sudah dimulai adanya suatu pergerakan kearah sesuatu yang baru atau perkembangan terbaru. Proses perubahan tahap ini dapat terjadi apabila seseorang telah memiliki informasi yang cukup serta sikap dan kemampuan untuk berubah, Juga memiliki kemampuan dalam memahami masalah serta mengetahui langkah lanhkah dalam menyesuaikan masalah.

Gambar 2. Tahapan perubahan menurut Kurt Lewis 3). Tahap Pembekuan (Refreezing) Tahap ini merupakan tahap pembekuan dimana seseorang yang mengadakan perubahan kelak mencapai tingkat atau tahapan yang baru dengan keseimbangan yang baru. Proses pencapaian yang baru perlu dipertahankan dan selalu terdapat upaya mendapatkan umpan balik, pembinaan tersebut dalam upaya mempertahankan perubahan yang telah dicapai. Berdasarkan langkah-langkah menurut Kurt Lewin dalam proses perubahan ditemukan banyak hambatan. Hambatan tersebut yang akan mempertahankan status quo (menetap) agar tidak terjadi perubahan. Karena itu diperlukan kemampuan yang benar -benar ada dalam konsep perubahan sesuai dengan tahapan berubah. Langkah 1 Pencairan Motivasi berubah Perasaan terhadap perubahan Persiapan berubah

Langkah 2 Bergerak Dari semula ke yang baru Mempertahankan hasil perubahan Langkah 3 Pembekuan

b. Rogers E (1962) Menurut Rogers E untuk menandakan suatu perubahan perlu ada beberapa langkah yang ditempuh sehingga harap an atau tujuan akhir dari perubahan dapat tercapai. Langkah-langkah tersebut antara lain : 1). Tahap Awareness Tahap ini merupakan tahap awal yang mempunyai arti bahwa dalam mengadakan perubahan diperlukan adanya kesadaran untuk berubah apabila tidak ada kesadaran untuk berubah, maka tidak mungkin tercipta suatu perubahan. 2). Tahap Interest Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan minat terhadap perubahan yang selalu memperhatikan terhadap sesuatu yang baru dari perubahan yang dikenalkan. Timbulnya minat akan mendorong dan menguatkan kesadaran untuk berubah.
3

Tahap ini terjadi penilaian tarhadap sesuatu yang baru agar tidak terjadi hambatan yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan. Evaluasi ini dapat memudahkan tujuan dan langkah dalam melakukan perubahan. Gambar 3. Tahap berubah menurut Rogers Awareness (1) Interest (2) Evaluasi (3) Trial (4) Adoption (5)

). Tahap Evaluasi

4). Tahap Trial Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap sesuatu yang baru atau hasil perubahan dengan harapan sesuatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesaui dengan kondisi atau situasi yang ada, dan memudahkan untuk diterima oleh lingkungan. 5). Tahap Adoption Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perubahan yaitu proses penerimaan terhadap sesuatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya manfaat dari sesuatu yang baru sehingga selalu mempertahankan hasil perubahan. c. Lippit (1973) Lippit memandang teori perubahan dapat dilaksanak dari tinjauan sebagai seorang pembaharu, dengan memperkenalkan terjadinya perubahan, sehingga terdapat beberapa langkah yang ditempuh untuk dapat mengadakan pembaharuan. Langkah yang dimaksud adalah : 1). Menetukan diagnosis terlebih dahulu masalah yang ada 2). Mengadakan pengkajian terhadap motivasi perubahan serta kemampuan perubahan. 3). Melakukan pengkajian perubahan terhadap hasil atau manfaat dari suatu perubahan. 4). Menetapkan tujuan perubahan yang dilaksanakan berdasarkan langkah yang ditempuhnya. 5). Menetapkan peran dari pembaharuan sebagai pendidik, peneliti atau pemimpin dalam pembaharuan. 6). Mempertahankan dari hasil perubahan yang dicapainya. 7). Melakukan penghentian bantuan secara bertahap dengan harapan peran dan tanggung jawab dapat tercapai secara bertahap.

A. PENDEHULUAN

keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan perubahan, mereka melakukan inovasi dan perubahan atau mereka dapat dirubah oleh suatu keadaan atau sutuasi. Perawat mempunyai keterampilan dalam proses perubahan. Pertama proses keperawatan yaitu merupakan pendekatan dalam penyelesayan masalah yang sistematis dan konsisten dengan perencanaan perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu dikelas dan mempunyai pengalaman praktek untuk bekerja secara efektif dengan orang lain. Perubahan pelayanan kesehatan / keperawatan merupakan kesatuan yang menyatu dalam perkemangan dan perubahan keperawatan di indoneria. Bahkan adalah suatu yang aneh atau tidak semestinya terjadi, apabila masyarakat umum dan lingkungan terus menerus

berubah, sedangkan keperawatan yang merupakan bagian masyarakat tersebut tidak berubah dalam menata kehidupan keprofesiannya. Perubahan adalah cara keperawatan mempertahankan diri sebagai profesi dan berperan aktif dalam menghadapi era kesejagatan(millennium III). Maka keperawatan Indonesia, khususnya masyarakat ilmuwan dan masyarakat profesional keperawatan Indonesia, melihat dan mempertahankan proses profesionalisasi pada era kesejagatan ini bukan sebagai suatu ancaman untuk ditakuti atau dihindari, tetapi merupakan tantangan untuk berupaya lebih keras memacu proses propesionalisasi keperawatan di Indonesia dan mensejajarka diri dengan keperawatan dinegara-negara lain. Mewujudkan keperawatan sebagai profesi diindonesia bukan hanya sekedar perjuangan untuk membela nasib para perawat yang sudah sejak lama kurang menjadi perhatian, namun lebih dari itu, yaitu berupaya untuh memenuhi hak masyarakat dalam mendapatkan asuhan keperawatan yang profesional. B. JENIS DAN PROSES PERUBAHAN Perubahan dapat dijabarkan dengan beberapa cara, termasuk perubahan yang direncanakan atau yang tidak direncanakan. Perubahan yang tidak direcanakan adalah perubahan yang terjadi tanpa suatu persiapan, sebaliknya perubahan yang direncanakan adalah peribahan yang direncanakan dan dipiikirkan sebelumnya, terjadinya dalam waktu yang lama, dan termasuk adanya suatu tujuanyang jelas.perubahan terencana lebih mudah dikelola daripada perubahan yang terjadi pada perkembangan manusia atau tanpa persiapan anat karena suatu ancaman. Untuk alasan tersebut, peerawat harus dapat mengelola perubahan. C. TEORI-TEORI PERUBAHAN

1. Teori kurt lewin


Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi 3 tahapan :

a. Pencairan (unfreezing)

Motifasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula dan berubahnya keseimbangan yang ada. Merasa perlu untuk berubah dan berupaya untuk berubah, menyiapkan diri dan siap untuk berubah dan melakukan perubahan.

b. Bergerak (moving)
Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak / tahap perkembangan baru, karena memiliki cukup informasi, serta sikap dan kemampuan untuk berubah, memahami masalah yang dipahami dan mengetahui langkah-langkah penyalasaian yang harus dilakukan, melakukan langkah nyata untuk berubah dalam mencapai tingkat atau tahap baru.

c. Pembekuan (refresing)
Telah mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai keseimbangan baru. Tingkat baru yang dicapai harus dijaga untuk tidak mengalami kemunduran atau atau bergerak kembali pada tingkat atau tahap perkembangan semula. Oleh karena itu perlu selalu ada upaya untuk mendapatkan umpan balik, kritik yang konstroktif dalam upaya pembinaan yang terus menerus dan berkelanjutan.

Faktor pendorong terjadinya perubahan


a. Kebutuhan dasar manusia Manusia memiliki kebutuhan dasar yang tersusun berdasarkan hirarki kepentingan. Kebutuhan yang belum terpenuhiakan memotivasi perilaku sebagaimana teori kebutuhan dari maslow (1945). Didalam keperawatan kebutuhan ini bias dilihat darimana keperawatan dapat mempertahankan diri sebagai profesi dalam upaya memenuhi keutuhan masyarakan akan pelayanan/ asuha keperawatan yang professional. b. Kebutuhan dasar interpersonal

Masyarakat memiliki tiga kebutuhan dasar interpersonal yang melandasi sebagian besar perilaku seseorang: (1) kebutuhan untuk berkumpul bersama-sama; (2) kebutuhan untuk mengendalikan / melakukan kontrol; dan (3) kebutuhan untuk dikasihi, kedekatan dan perasaan emosional. Kebutuhan terebut didalam keperawatan diartikan sebagai upaya keperawatan untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan kesehatan dan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Faktor penghambat
Menurut New dan Couillard(1981) faktor penghambat (restraining force) a. Mengancam kepentingan peribadi b. Presepsi yang kurang tepat c. Reaksi psikologis d. Tolleransi untuk berubah rendah

2. Teori roger
Roger menjelaskan 5 tahap dalam perubahan, yaitu : Kesadaran, Keinginan, Evaluasi, Mencoba, Penerimaan. Roger percaya proses penerimaan terhadap perubahan lebihh komplek dari pada 3 tahap yang dijabarka lawin. Terutana dalam setiap individu yang terlibat dalam proses perubahan dapat menerima atau menolaknya. Meskipun perubahan dapat diterima, mungkin saja suatu saat akan ditolak setelah perubahan tersebut dirasakan sebagai hal yang menghambat keberadaanya. Roger mengatakan bahwa berubah yang efektif tergantung dari indifidu yang terlibat tertarik dan berupaya untuk sellalu berkembang / maju serta mempunyai sutau komitmen untuk bekerja dan melaksanakannya.

3. Teori lipitts

Kunci mengalami perubahan menurut lipitts adalah mengidentifikasi tujuh tahap dalam proses perubahan: a. Mementukan masalah b. Mengkaji motifasi dan kapasitas perubahan c. Mengkaji motifasi change agent dan sarana yang tersedia d. Mengseleksi tujuan perubahan e. Memilih peran yang sesuai untuk dilaksanakan oleh agen pembaharu f. Mempertahankan perubahan yang telah dimulai g. Mengakhiri bantuan D. STRATEGI MEMBUAT PERUBAHAN Strategi membuat perubahan dapat dikelompokan menjadi tiga hal : a. Memiliki visi yang jelas b. Menciptakan iklim atau budaya organisasi yang kondisif c. Sistem komunikasi yang jelas, singkat dan berkesinambungan d. Keterlibatan orang yang tepat E. KUNCI SUKSES STRATEGI UNTUK TERJADINYA PERUBAHAN YANG BAIK: 3M Keberhasilan perubahan tergantung dari strategi yang diterapkan oleh agen pembaharu. Hal yang paling penting adalah harus MULAI.

a. Mulai dari diri sendiri

Perubahan dan pembenahan terhadap diri sendiri,baik sebagai indifidu maupun sebagai profesi merupakan titik sentral yang harus dimulai. Sebagai anggota profesi, perawat tidak akan pernah berubah atau bertamabah baik dalam mencapai suatu tujuan profesionalisme, kalau perawat belum memulai pada diri sendiri. Oleh karena itu selalu introspeksi dan mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang ada anak sangat membantu terhadap terlaksananya pengelolaan keperawatan kedepan.

b. Mulai dari hal-hal yang kecil


Perubahan yang besar yaitu profesionalisme mamager keperawatan Indonesia tidak akan pernah berhasil, kalau tidak dimulai terhadap hal-hal yang kecil. Hal-hal yang kecil yang harus dijaga dan ditanamkan perawat Indonesia adalah menjaga citra keperawatan yang sudahh mulai membaik dihati masyarakat dengan tidak merusaknya sendiri.

c. Mulailah sekarang, jangan menunnggu-nunggu


Sebagaimana disampaikan oleh nursalam (2000), lebih baik sedikit daripada tidak sama sekali, lebih baik sekarang daripada harus menunggu-nunggu terus. Memanfaatkan kesempatan yang ada merupakan konsep nanajemen keperaatan saat ini dan masa yang akan datang. Kesempatan tidak akan dating dua kali dengan tawaran yang sama. F. PEDOMAN UNTUK PELAKSANAAN PERUBAHAN Untuk terlaksananya suatu perubahan maka hal-hal tersebut dibawah ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan. 1. Keterlibatan Tidak ada satu orangpun mengetahui semuanya. Oleh karena itu menghargai pengetahuan dan kemamouan orang lain serta melibatkannya dalam perubahan merupakan langkah awal kesuksesan perubahan. Orang akan mau bekerja sama dan memeruma pembaharuan kalau mereka menerima suatu informasi tanpa ancaman dan bermanfaat bagi dirinya. 2. Motifasi

Orang akan terlibat aktif dalam pembaharuan kalau mereka termotifasi.motivasi tersebut akan timbul jika apa yang sudah dilakukan bermanfaat dan dihargai. 3. Perencanaan Perencanaan ini termasuk dimana system tidak bisa berjalan secara efektif, dan perubahan apa yang harus dilaksanakan. 4. Legitimasi Setiap perubahan harus mempunyai aspek legal yang jelas, siapa yang melanggar dan dampak apa yang secara administrative harus diterima olehnya. 5. Pendidikan Perubahan pada prinsipnya adalah pengulangan belajar atau pengenalan cara baru agar tujuan dapat tercapai. 6. Manajemen Sebagai agen pembaharu hrus menjadi model dalam perubahan dengan adanya keseimbangan antara kepemimpinan terhadap orang dan tujuan/pridoksi yang harus dicapai. 7. Harapan Berbagai harapan harus ditekankan oleh agen pembaharu: hasil yang berbeda dengan sebelumnya direncanakan terselesaikannya masalah-masalah di institusi, Dan kepercayaan dan reaksi yang positif dari staf. 8. Asuh (nurturen) Bombing dan dukungan staf dalam perubahan. Orang memerlukan suatu bimbingan dan perhatian terhadap apa yang telah mereka lakukan termasuk konsultasi terhadap hal-hal yang bersifat pribadi. 9. Percaya

Kunci utama dalam pelaksanaan perubahan adalah berkembangnya rasa percaya antar tim. Semua yang terlibat harus percaya kepada agen penbaharu dan agen pembaharu juga harus percaya kepada staf yang terlibat dalam perubahan. G. CHANGE AGENT Dalam perkenbangan karir profesional, setiap indifidu akan terpanggil menjadi agen pembaharu. Menjadi agen pembaharu akan menjadikan hal yang sangat menarik dan menyenangkan sebagai bagian dari peran profesionl. Keadaan tersebut akan terjadi, jika anda merespon setiap perubahan disekeliling anda (vestal 1999). Diposkan oleh yudiarpandi di 08.03 0 komentar Beranda Langgan: Entri (Atom) Link ke posting ini

Mengenai Saya

yudi arpandi sleman, yogyakarta, Indonesia Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. Lihat profil lengkapku

Pengikut Arsip Blog

2010 (2) o Juni (1) KONSEP BERUBAH DALAM KEPERAWATAN o Juli (1) GANGGUAN PSIKOSOMATIS

yudi arpandi. Template Awesome Inc.. Gambar

PERUBAHAN DALAM KEPERAWATAN


7 Mei Created by: Rusana, S.Kep., Ns./ anarofiq@yahoo.co.id Pengertian Dasar: Beranjak dari status quo Pengertian Praktis: 1. Tumbuh/ pertumbuhan 2. Kembang/ perkembangan/ berkembang 3. Gerak/ pergerakan/ bergerak 4. Transformasi/ peralihan/ beralih 5. Pembaharuan/ inovasi/ modernisasi 6. Hidup Berubah (Change) An act of process that makes something or someone different in some way The process og moving from one system to another Transition to a different end Sifat Kejadian 1. Berubah dan proses berubah menyetu dengan hidup dan kehidupan manusia 2. Berubah dan proses berubah menyatu dengan alam semesta 3. Berubah dan proses berubah merupakan proses yang berkelanjutan Berubah dan Manusia/ Masyarakat 1. Lahir-tumbuh-kembang-dewasa-pembiakan 2. Lahir- tumbuh-kembang-mati 3. Senang-susah; sehat-sakit 4. Budaya-tata nilai; tradisional-modern 5. Pergolakan/ pergerakan/ mobilitas masyarakat 6. Berpikir/ berkehendak/ berupaya/ belajar Faktor Yang Mendukung Perubahan 1. Perubahan dipandang sebagai sesuatu yang positif oleh target berubah 2. Perubahan sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang diyakini 3. Perubahan sederhana dan konkrit 4. Target berubah dilibatkan sejak fase awal 5. evaluasi dan antisipasi permasalahan pada skala besarPerubahan dilakukan pada skala kecil dulu 6. Pemimpin dan tokoh kelompok dilibatkan

7. Komunikasi terbuka antara target berubah & inovator (change agent) 8. Evaluasi sebagai bagian dari proses berubah Respon Terhadap Perubahan 1. Menerima dan mendukung 2. Tidak menerima tidak mendukung 3. Menolak: a. takut akan sesuatu yang tidak pasti (loss of predictability) b. takut akan kehilangan pengaruh c. takut akan kehilangan ketrampilan & proficiency d. takut kehilangan reward, benefit e. takut akan kehilangan respect, dukungan, kasih sayang f. takut gagal PERLU KESEIMBANGAN ANTARA PERUBAHAN & STABILITAS PERUBAHAN SECARA RADIKAL SERING MENEMUI HAMBATAN Manusia dan Proses Berubah Pada hakekatnya manusia mempunyai kebutuhan untuk: 1. merubah keseimbangan personal, sosial, organisasional 2. mengadakan penyelidikan dan eksplorasi 3. mengadakan perubahan/ mengadakan penyempurnaan 4. menerapkan ide-ide baru dan konsep-konsep baru 5. mengusahakan untuk mencapai hal-hal yang kelihatannya belum dicapai berubah merupakan bagian dari hidup dan kehidupan manusia berubah menyatu dengan hidup dan kehidupan manusia berubah merupakan cara hidup manusia change> a way of life the time are changed, and we are changed within them kita adalah bagian dari perubahan/ berubah itu sendiri Macam Proses Perubahan A. Perubahan ditinjau dari sifat proses: 1. Perubahan Spontan - sebagai respon terhadap kejadian alamiah yang terkontrol - perubahan yang akan terjadi tidak dapat diramalkan sebelumnya 2. Perubahan pada perkembangan

perkembangan/ kemajuan yang terjadi pada individu, kelompok dan organisasi dalam pertumbuhan-perkembangan 3. Perubahan yang direncanakan Sebagai upaya yang bertujuan untuk mencapai tingkat yang lebih baik, dapat dikontrol B. Perubahan ditinjau dari sifat keterlibatan 1. Perubahan partisipatif - Melalui penyediaan informasi yang cukup - Adanya sikap positif terhadap inovasi - Timbulnya komitmen 2. Perubahan paksaan (coerced change) - Melalui perubahan total dari organisasi - Memerlukan kekuatan personal (personal power) C. Perubahan ditinjau dari sifat pengelolaan 1. Perubahan berencana - menyesuaikan kegiatan dengan tujuan - Dengan titik mula yang jelas dan dipersipkan, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai 2. Perubahan acak/ kacau - Tanpa usaha mempersiapkan titik awal perubahan - Tidak ada usaha mempersipakan kegiatan sesuai dengan tujuan Asal dari Perubahan Tiga klasifikasi utama asal perubahan/ berubah, satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi, menerima dampak/ efek perubahan itu sendiri 1. Perubahan struktural-institusional - Perubahan struktur pendidikan - Perubahan struktur organisasi - Perubahan kedudukan institusi 2. Perubahan teknologikal - Bioteknologi - Penemuan-penemuan teknologi jet, komputer, televisi 3. Perubahan perilaku sosial - Perubahan pendangan/ keyakinan tentang hidup dan kehidupan Tipe Berubah Yang Terdapat pada Proses Adaptasi/ Adopsi (Havelock) Tipe atau bentuk berubah yang diperlukan sehingga dapat terjadi adaptasi atau adopsi, pada

perubahan tingkah laku 1. Substitusi (substitution) Hal yang diintroduksikan merupakan substitusi/ pengganti dari hal yang sudah ada 2. Perubahan (alteration) Hal yang diintroduksikan merubah/ mengadakan perubahan dari hal yang sudah ada 3. Penambahan (addition) Hal yang diintoduksikan menambah/ merupakan tambahan hal yang sudah ada 4. Membentuk/ membangun kembali (restructuring) Membentuk/ membangun kembali sesuatu yang lain, dengan bahan/ sumber yang ada 5. Menghilangkan pola perilaku lama (eliminating of old behavioural pattern) Menghilangkan/ menghapus pola perilaku lama 6. Memperkuat pola perilaku lama (reinforcing of old behavioural pattern) Memperkuat keberadaan/ dianutnya pola perilaku lama Bentuk Berubah Ditinjau dari Proses Terjadinya Perubahan (Bennis W) Bentuk/ tipe berubah ditinjau dari bentuk proses yang terjadi pada proses perubahan 1. Perubahan berencana (planned change) - Apa tujuan berubah - Apa yang harus dirubah - Bagaimana harus berubah - direncanakan bersama secara kolaboratif antara klien dan change agent 2. Perubahan secara indoktrinasi (indoctrination change) Menetapkan tujuan secara cermat bersama, akan tetapi dengan kekuatan sepihak/ unilateral (unilateral power) 3. Perubahan secara paksaan (coercive change) Menetapkan tujuan sepihak dengan kekuatan unilateral dan kontrol 4. Perubahan secara teknokratik (tchnocratic change) Dengan urunan kekuatan (shared power) menetapkan tujuan unilateral, satu pihak menetapkan tujuan dan pihak lain membantu mencapai tujuan, tanpa menanyakan tentang nilai tujuan Berdasarkan pengumpulan dan analisa data 5. Perubahan secara interaksional (interactional change) Urunan kekuatan, dalam keadaan dimana tujuan tidak terlalu dipikirkan 6. Perubahan secara sosialisasi (socialization change) Kekuatan unilateral, akan tetapi tujuan dicapai secara bersama/ kolaboratif 7. Perubahan secara menirukan (emultif change) Kekuatan unilateral, tujuan tidak dirumuskan dengan benar 8. Perubahan secara alami (natural change) perubahan yang tidak direncanakan, aksidentalUrunan kekuatan, akan tetapi tanpa rumusan tujuan Strategi Berubah (Chin & Benne) bagaimana mengadakan perubahan rangkaian kegiatan dalam mengadakan perubahan 1. Strategi rasional-empirik (empirical-rational strategies) - Asumsi dasar: manusia adalah rasional

- diyakini bahwa perubahan itu diperlukanRiset dasar dan desiminasi ilmu pengetahuan melalui pendidikan umum, - Pemilihan personel dan penggantian dari mereka yang tidak sesuai dengan posisi yang diduduki; diperlukan orang yang tepat untuk jabatan/ posisi yang tepat (the right person in the right position) - System analysts sebagai staf dan konsultan, terutama yang berhubungan dengan kesukaran/ masalah sistem 2. Strategi reedukatif normatif (normative-reeducative strategies), didasarkan pada: - Pola kegiatan dan perbuatan didukung oleh norma sosiokultural, dan oleh komitmen individual terhadap norma-norma tersebut - Norma sosiokultural didukung oleh sikap dan sistem nilai individual - Pendekatan normatif-reedukatif untuk mengadakan perubahan, melalui intervensi langsung dari change agent, intervensi yang didasarkan pada penerapan teori berubah yang mantap, ke dalam kehidupan sistem klien, baik individu, kelompok, organisasi atau komuniti - Beberapa elemen yang lazimnya terdapat pada pendekatan ini: - Pelibatan klien dalam proses penyusunan proses berubah; cara klien melihat dirinya sendiri dan melihat masalahnya harus diperhatikan dan dipadukan dengan pandangan change agent - Melihat kemungkinan bahwa masalah terletak pada sikap, nilai norma, dan hubungan internal/ eksternal dari sistem klien, dan yang mungkin memerlukan perubahan arau reedukasi, sebagai kondisi untuk mengadakan penyelesaian masalah - Change agent harus mempelajari cara intervensi timbal balik dan kolaboratif - Unsur-unsur yang tidak disadari memberi saham/ mempunyai pengaruh pada penyelesaian masalah, harus dibawa ke permukaan - Metode dan konsep ilmu perilaku merupakan sumber yang digunakan change agent dan klien secara selektif, relevan dan benar Pendekatan ini brtolak pada pandangan bahwa people technology sama pentingnya dengan thing technology dalam mengadakan perubahan yang baik dalam persoalan manusia 3. Strategi paksaan kekuatan (power coercive approaches) - Didasarkan pada penggunaan kekuatan/ kekuasaan pada umumnya didasarkan pada sanksi ekonomi dan politik - Bentuk strategi coercive lainnya adalah dengan menggunakan moral power dan political power: - Menggunakan institusi politik - Melalui rekomposisi dan manipulasi kelompok penguasa (power elite) - Mengadakan perbaikan strategi (bila diperlukan) - Mengimplementasikan proyek perubhan (change project) - Mengadakan observasi dan mengendalikan/ mengatasi hambatan - Mengadakan evaluasi hasil perubahan/ berubah - Memformulasikan rekomendasi untuk kegiatan masa depan atau modifikasi

Komentar 7 Komentar Kategori artikel Penulis Ahmad Rofiq

PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL CPNS ARSIP NASIONAL 2008

Anda mungkin juga menyukai