Anda di halaman 1dari 12

MAKP

Menurut Teori
“KURT LEWIN”
(1951)
KELOMPOK 1 :
1. A N T I K A P O P Y R O S A L I N A ( 1 9 1 2 1 0 0 0 3 )
2. AV I TA D YA H N I N G T YA S ( 1 9 1 2 1 0 0 0 4 )
3. D E V I AY U O K TAV I A N T I ( 1 9 1 2 1 0 0 0 5 )
4. M . S H O L E H S YA I F U D I N ( 1 9 1 2 1 0 0 1 3 )
5. T H E R E S I A M I D O P ( 1 9 1 2 1 0 0 0 2 )
A. Teori Kurt lewin (1951)
Dalam Teorinya Kurt Lewin menjelaskan bahwa seseorang yang akan mengadakan suatu
perubahan harus memiliki konsep tentang perubahan agar proses perubahan tersebut terarah dan
mencapai tujuan yang ada. Ia menyimpulkan bahwa kekuatan tekanan (driving forces) akan
berhadapan dengan penolakan (resistences) untuk berubah.

Menurutnya untuk mengelola suatu perubahan maka akan membutuhkan 3 tahapan, antaranya :

1. Tahap Un-Freezing

2. Tahap Movement

3. Tahap Re-Freezing
1. Tahap Un-Freezing : pencairan
Dalam tahapan ini dijelaskan bahwa, Suatu masalah biasanya muncul akibat adanya ketidak
seimbangan dalam sistem. Pada tahap ini maka dibutuhkan sebuah Motivasi yang kuat untuk
beranjak dari keadaan semula dan berubahnya keseimbangan yang ada, memiliki keinginan
untuk berubah dan berupaya untuk berubah, mempersiapkan diri, dan siap untuk berubah atau
melakukan perubahan.

Pada tahap ini tugas seorang perawat adalah mengidentifikasi masalah dan memilih jalan keluar
terbaik untuk mengatasi masalah yang terbentuk.
2. Tahap Movement : Bergerak
Pada tahap ini tingkat masalah mulai bergerak menuju keadaan yang baru atau tingkat/tahap
perkembangan baru karena memiliki cukup informasi serta sikap dan kemampuan untuk berubah,
memahami masalah yang dihadapi, dan mengetahui langkah–langkah penyelesaian yang harus
dilakukan, kemudian melakukan langkah nyata untuk berubah dalam mencapai tingkat atau tahap
baru.

Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari orang-
orang yang dapat membantu memecahkan masalah.
3. Tahap Re-Freezing : Pembekuan
Saat tahap ini berlangsung maka motivasi telah mencapai tingkat atau tahap baru, atau mencapai
keseimbangan baru. Tingkat baru yang telah dicapai harus dijaga agar tidak mengalami
kemunduran atau bergerak mundur pada tingkat atau tahap perkembangan semula. Oleh karena
itu, perlu selalu ada upaya untuk mendapatkan umpan balik, kritik yang konstruktif dalam upaya
pembinaan (reinforcement) yang terus-menerus, dan berkelanjutan Adanya tuntutan kebutuhan
yang semakin meningkat, menyebabkan perawat harus berubah secara terencana dan terkendali.

Peran Perawat pada saat ini ialah memberikan dukungan dan alternatif pemecahan masalah
perubahan diintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari sistem nilai yang dianut. Tugas
perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yang masih menghambat
perubahan.
B. Alasan perubahan menurut
kurt lewin (1951)
Lewin (1951) mengidentifikasi beberapa hal dan alasan yang harus dilaksanakan oleh seorang
manajer dalam merencanakan suatu perubahan, yaitu:

1. Perubahan hanya boleh dilaksanakan untuk alasan yang baik.

2. Perubahan harus secara bertahap.

3. Semua perubahan harus direncanakan dan tidak secara drastis atau mendadak.

4. Semua individu yang terkena perubahan harus dilibatkan dalam perencanaan perubahan.
A l a sa n p e r u b a h a n l e w in ( 1 9 5 1 ) t e r s e b u t d ip e r k u a t o le h p e nd a p a t s u ll iv a n d a n
d e c k e r ( 1 9 8 8)

H a n y a ad a a la sa n ya n g d a p at d i te r a p k a n p a d a s et ia p s itu a s i , y ai tu :

1 ) p e r u b a h a n d it u ju k a n u n tu k m e n y el e s a ik a n m a s a la h .

2 ) p e r u b a h a n d it u ju k a n u n tu k m e m b u a t p r o s e d ur k e r ja l e bi h e f is ie n .

3 ) p e r u b a h a n d it u ju k a n u n tu k m e n g u r a n g i p e k e r ja a n y a n g t id a k p e n ti n g .
C. Faktor Pendorong Suatu
Perubahan
1. Kebutuhan dasar manusia

Manusia memiliki kebutuhan dasar yang tersusun berdasarkan hierarki kepentingan. Di dalam keperawatan
kebutuhan ini dapat dilihat dari bagaimana keperawatan mempertahankan dirinya sebagai profesi dalam upaya
memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan/asuhan keperawatan yang profesional.

2. Kebutuhan dasar interpersonal

Manusia memiliki tiga kebutuhan dasar interpersonal yang melandasi sebagian besar perilaku seseorang:

1. kebutuhan untuk berkumpul bersama-sama

2. kebutuhan untuk mengendalikan/melakukan kontrol

3. kebutuhan untuk dikasihi, kedekatan, dan perasaaan emosional.

Kebutuhan tersebut di dalam keperawatan diartikan sebagai upaya keperawatan untuk ikut berpartisipasi aktif
dalam pembangunan kesehatan dan perkembangan iptek.
D. Faktor penghambat terjadinya
perubahan
faktor penghambat (restraining force) terjadinya perubahan yang disebabkan oleh:

1. Adanya ancaman terhadap kepentingan pribadi

2. Adanya persepsi yang kurang tepat

3. Reaksi psikologis

4. Toleransi untuk berubah rendah.


Jika dikaitkan antarkonsep new normal life dengan teori Lewin, ini berbanding lurus dalam proses
terjadinya perubahan.

Kasus pandemi Covid-19 yang mulai muncul pada akhir 2019 dan masih terjadi hingga saat ini telah
mempersulit semua orang tanpa terkecuali. Hal inilah yang mendasari diberlakukannya new normal
dengan melakukan perubahan pada pola hidup masyarakat agar tetap dapat beraktivitas di tengah
pandemi covid-19. Hal ini juga menjawab pertanyaan dari teori Lewin “mengapa” perubahan tersebut
dilakukan. Jika dikaitkan dengan tahapan melakukan perubahan dalam teorinya, kita dapat
menganalisis sebagai berikut:

1. Pertama, unfreezing dapat dilihat dari pergerakan manusia yang mulai sadar bahwa harus
beradaptasi dan membuat perubahan yang efektif untuk memperbaiki keadaan di tengah pandemi
Covid-19.

2. Kedua movement, ini terlihat dari aturan-aturan dan protokol penanggulangan covid-19 yang
diberlakukan untuk melawan virus tersebut.

3. Terakhir yaitu refreezing, ini terlihat dengan diberlakukannya konsep new normal sebagai upaya
dalam membawa kembali manusia pada kehidupan yang baru.
E. Kesimpulan
Melalui tiga tahapan Lewin berupa Unfreezing-Movement-Refreezing, Model
Lewin mengedepankan individu atau manusia sebagai akar dari perubahan.
Selain itu, Model Lewin menitikberatkan pada identifikasi faktor pendorong dan
penghambat dalam resistensi manajemen perubahan organisasi. Faktor
pendorong merupakan alasan individu dalam organisasi termotivasi untuk ikut
melakukan perubahan. Di sisi lain faktor penghambat merepresentasikan alasan
individu dalam organisasi enggan untuk melakukan perubahan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa apapun disrupsi yang terjadi pada lingkungan, jika
organisasi mampu mendorong dan memotivasi individu didalamnya untuk ikut
serta dalam perubahan, maka perubahan organisasi akan berhasil dilakukan.
TERIMAKASIH

QUESTION HERE :

Anda mungkin juga menyukai