Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat
dielakkan.Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula.Tanpa berubah tidak ada
pertumbuhan dan tidak ada dorongan.Namun dengan berubah terjadi ketakutan,
kebingungan dan kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang dapat memberikan perubahan
pada orang lain. Merubah orang lain bisa bersifat implisit dan eksplisit atau bersifat tertutup
dan terbuka. Kenyataan ini penting khususnya dalam kepemimpinan dan
manajemen.Pemimpin secara konstan mencoba menggerakkkan sistem dari satu titik ke
titik lainnya untuk memecahkan masalah. Maka secara konstan pemimpin mengembangkan
strategi untuk merubah orang lain dan memecahkan masalah.
1! TU"UAN
. Mendefinisikan konsep berubah
#. Mendefinisikan prinsip dan strategi berubah
$. Mendefinisikan tahap tahap dalam
perubahan &. Mendefinisikan reaksi terhadap
perubahan
'. Mendefinisikan ekologi perubahan
(. Mendefinisikan perubahan dalam kepera)atan
*. Mendefinisikan penerapan proses berubah dan mendefinisikan issu
BAB II
PEMBAHASA
N
.Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda
dengan keadaan sebelumnya +!tkinson,01*-.
#. merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku indiidu atau institusi
+Brooten,0*1-.
$. Perubahan adalah proses membuat sesuatu yang berbeda dari sebelumnya + Sullian dan
2ecker,#33-.
Berubah adalah cara seseorang bertumbuh, berkembang dan beradaptasi. Perubahan dapat positif atau negatif terencan
bersifat dinamis. !rtinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada.
2alam perubahan dibutuhkan cara yang tepat agar tujuan dalam perubahan dapat tercapai
secara tepat, efektif dan efisien.
Strategi ini didasarkan karena manusia sebagai komponen dalam perubahan memiliki
sifat rasional untuk kepentingan diri dalam berperilaku. 7ntuk mengadakan suatu perubahan strategi rasional dan
dalam perubahan manusia yang memiliki sifat rasional akan menggunakan rasionalnya
dalam menerima sebuah perubahan. 8angkah dalam perubahan atau kegiatan yang
diinginkan dalam strategi rasional empirik ini dapat melalui penelitian atau
adanyadesiminasi melalui pendidikan secara umum sehingga melalui desiminasi akan
diketahui secara rasional bah)a perubahan yang akan dilakukan benar%benar sesuai dengan
rasional.Strategi ini juga dilakukan pada penempatan sasaran yang sesuai dengan
kemampuan dan keahlian yang dimiliki sehingga semua perubahan akan menjadi efektif
dan efisien, selain itu juga menggunakan sistem analisis dalam pemecahan masalah yang ada.
-.6dukasi
Strategi ini memberikan suatu presentasi fakta yang relatif tidak bisa yang
dimaksudkan untuk berfungsi sebagai justifikasi rasional atas tindakan yang
terencana.
#-. 9asilitatif
Strategi ini memberikan sumber penting untuk berubah.Strategi ini mengasumsikan
bah)a orang ingin berubah, tetapi membutuhkan sumber%sumber untuk membuat
perubahan tersebut.
$-. Teknostruktural
Strategi ini mengubah teknologi untuk mengakses struktur sosial dalam kelompok
atau mengubah srtuktur sosial untuk mendapatkan teknologi.Strategi ini
memengaruhi hubungan antara teknologi, ruang dan struktur. Penggunaan ruang
dapat diubah untuk memengaruhi struktur sosial.
&-. 2ata%based
Strategi ini mengumpulkan dan menggunakan data untuk membuat perubahan
sosial.2ata digunakan untuk menemukan inoasi yang paling baik guna
memecahkan masalah yang dihadapi.
'-. Komunikasi
Strategi komunikasi menyebarkan informasi sepanjang )aktu melalui saluran
dalam sistem sosial.
(-. Persuasif
Pemakaian penalaran, debat,dan bujukan dilakukan untuk menyebabkan perubahan.
*-. Koersif
Terdapat hubungan )ajib antara perencan dan pengadopsi.Kekuasaan digunakan
untuk menyebabkan perubahan.
Secara umum tahap tahap perubahan akan meliputi tiga tahap/ persiapan,
penerimaan, dan komitmen. Pada tahap persiapan dilakukan berbagai kontak melalui
ceramah, pertemuan, maupun komunikasi tertulis. Tujuannya agar tercapai kesadaran
akan pentingnya perubahan
+change awareness-. Ketidakjelasan tentang pentingnya oerubahanakan menjadi
penghambat upaya%upaya dalam pembentukan komitmen. Sebaliknya kejelasan
akan menimbulkan
pemahaman yang baik terhadap pentingnya perubahan, yang mendukung upaya%upaya
dalampembentukan komitmen.2alam penerimaan, pemahaman yang terbentuk akan bermuara ke dalam dua kutub
persepsi positif yang melahirkan keputusan untuk memulai perubahan dan merupakan suatu
bentuk komitmen untuk berubah.
Tahap komitmen melalui beberapa langkah yaitu instalasi, adopsi, instusionalisasi, dan internalisasi.8angkah instal
perubahan dapat diadopsi untuk pengujian jangka panjang. Kedua, perubahan gugur setelah implementasi pendah
politik,perubahan dalam tujuan strategis, dan tingginya vested interest.
Bagi sebagian indiidu perubahan dapat dipandang sebagai suatu motiator dalam
meningkatkan prestasi atau penghargaan.Tapi kadang%kadang perubahan juga dipandang
sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan hilangnya penghargaan
yang selama ini didapat.apakah seseorang memandang perubahan sebagai suatu hal yang
penting atau negatif. 7mumnya dalam perubahan sering muncul resistensi atau adanya
penolakan terhadap perubahan dalam berbagai tingkat dari orang yang mengalami
perubahan tersebut.
Menolak perubahan atau mempertahankan status <uo ketika berusaha melakukan
perubahan, bisa saja terjadi.Karena perubahan bisa merupakan sumber stress.=leh karenanya
timbullah perilaku tersebut. Penolakan sering didasarkan pada ancaman terhadap keamanan
dari indiidu, karena perubahan akan mengubah perilaku yang ada. 4ika perubahan
menggunakan
pendekatan pemecahan masalah maka harus diberitahukan mengenai dampak yang
mungkin timbul akibat perubahan.
!da empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap,
perilaku, indiidual, dan perilaku kelompok. Setelah suatu masalah dianalisa, tentang
kekuatannya, maka pemahaman tentang tingkat%tingkat perubahan dan siklus perubahan
akan dapat berguna.
;ersey dan Blanchard +0**- menyebutkan dan mendiskusikan empat tingkatan
perubahan. Perubahan peratama dalam pengetahuan cenderung merupakan perubahan
yang paling mudah dibuat karena bisa merupakan akibat dari membaca buku, atau
mendengarkan dosen. Sedangkan
perubahan sikap biasanya digerakkan oleh emosi dengan cara yang positif dan atau
negatif. Karenanya perubahan sikap akan lebih sulit dibandingkan dengan perubahan
pengetahuan. Tingkat kesulitan berikutnya adalah perilaku indiidu.Misalnya seorang
manajer mungkin saja mengetahui dan mengerti bah)a kepera)atan primer jauh lebih
baik dibandingkan beberapa model asuhan kepera)atan lainnya, tetapi tetap tidak
menerapkannya dalam perilakunya karena
berbagai alasan, misalnya merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut. Perilaku
kelompok merupakan tahap yang paling sulit untuk diubah karena melibatkan banyak
orang .2isamping kita harus merubah banyak orang, kita juga harus mencoba mengubah
kebiasaan adat istiadat, dan tradisi juga sangat sulit.
Bila kita tinjau dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa kita tinjau
dari dua sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan yang diarahkan.
Perubahan Partisipatif akan terjadi bila perubahan berlanjut dari masalah pengetahuan ke
perilaku kelompok. Pertama% tama anak buah diberikan pengetahuan, dengan maksud
mereka akan mengembangkan sikap
positif pada subjek. Karena penelitian menduga bah)a orang berperilaku berdasarkan
sikap% sikap mereka maka seorang pemimpin akan menginginkan bah)a hal ini
memang benar. Sesudah berprilaku dalam cara tertentu maka orang%orang ini menjadi
guru dan karenanya mempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuai dengan yang
diharapkan. Siklus perubahan
partisipatif dapat digunakan oleh pemimpin dengan kekuasaan pribadi dan kebiasaan positif.
Perubahan ini bersifat lambat atau secara eolusi, tetapi cenderung tahan lama karena anak
buah umumnya menyakini apa yang merekan lakukan. Perubahan yang terjadi tertanam
secara instrinsik dan bukan merupakan tuntutan eksterinsik.Perubahan diarahkan atau
paksaan Bertolak
belakang dengan perubahan partisifatif, perubahan ini dilakukan dengan menggunakan
kekuasaan, posisi dan manajemen yang lebih tinggi memberikan tengatng aarah dan
perilaku
untuk system dari masalah / aktualnya seluruh organisasi dapat menjadi fokus. Perintah
disusun dan anak buah diharapkan untuk memenuhi dan mematuhinya.;arapan
mengembangkan sikap
positif tentang hal tersebut dan kemudian mendapatkan pengetahuan lebih lanjut.4enis
perubahan ini bersifat berubah%ubah, cenderung menghilang bila manajer tidak
konsisten untuk menerapkannya.
Telenursingakan berkaitan dengan issu aspek legal, peraturan etik dan kerahasiaan
pasien sama seperti telehealth secara keseluruhan. 2i banyak negara, dan di beberapa negara
antar negara bagian.issu legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing masih dalam
diperlukan kebijakan umum kesehatan +terintegrasi- yang mengatur praktek, S=PAstandar operasi prosedur, etik dan
profesionalisme,keamanan,kerahasiaanpasiendanjaminaninformasiyang
diberikan.Kegiatantelenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan
prakte kepera)atan, penyediaan pelayanan asuhan kepera)atan dan sistem pendidikan dan
pelatihan kepera)atan yang menggunakan model informasi kesehatanAberbasis internet.
Pera)at memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan priasi dan kerahasiaan pasien sesuai k
. 4aminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan
harus tetap terjaga
$. 2iseminasi data pasien seperti identifikasi pasien +suara, gambar- dapat dikontrol dengan
membuat informed consent +pernyataan persetujuan- le)at email
:ndiidu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah gunaan informasi dapat diken
berikut perubahan ekonomi
.Kependudukan
#. :lmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan Kepera)atan
$. Tuntutan profesi Kepera)atan
:ndonesia telah memasuki era baru, yaitu era reformasi yang ditandai dengan perubahan%
perubahan yang cepat di segala bidang, menuju pada keadaan yang lebih baik. 2i bidang
kesehatan tuntutan reformasi total muncul karena masih adanya ketimpangan hasil
pembangunan kesehatan antardaerah dan antargolongan, kurangnya kemandirian dalam
pembangunan bangsa, dan derajat kesehatan masyarakat yang masih tertinggal
dibandingkan dengan negara tetangga. 5eformasi bidang kesehatan juga diperlukan karena
adanya lima fenomena utama yang mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan
pembangunan kesehatan, yaitu perubahan
pada dinamika kependudukan, temuan substansial iptek kesehatanAkedokteran, tantangan global,
perubahan lingkungan, dan demokrasi di segala bidang. Berdasarkan pemahaman terhadap
situasi dan adanya perubahan pemahaman terhadap konsep sehat sakit, serta makin kayanya
khasanah ilmu pengetahuan dan informasi tentang determinan kesehatan bersifat multifaktor,
telah mendorong pembangunan kesehatan nasional ke arah paradigma baru, yaitu paradigma
sehat. Paradigma sehat yang diartikan di sini adalah pemikiran dasar sehat, berorientasi pada
peningkatan dan perlindungan penduduk sehat dan bukan hanya penyembuhan pada orang
sakit, sehingga kebijakan akan lebih ditekankan pada upaya promotif dan preentif
dengan maksud melindungi dan meningkatkan orang sehat menjadi lebih sehat dan
produktif serta tidak mudah
jatuh sakit. 2i sisi lain, dipandang dari segi ekonomi, melakukan inestasi dan interensi
pada orang sehat atau pada orang yang tidak sakit akan lebih efektif dari segi biaya daripada
interensi
terhadap orang sakit. Pada masa mendatang, perlu diupayakan agar semua kebijakan
pemerintah selalu ber)a)asan kesehatan, motonya akan menjadi CPembangunan
Ber)a)asan Kesehatan.D Sebagai profesi, kepera)atan dituntut untuk memiliki
kemampuan intelektual, interpersonal kemampuan teknis, dan moral. ;al ini bisa
ditempuh dengan meningkatkan kualitas pera)at melalui pendidikan lanjutan pada
program Pendidikan Ners. 2engan demikian, diharapkan terjadi perubahan yang mendasar
dalam upaya berpartisipasi aktif untuk menyukseskan program
pemerintah dan ber)a)asan yang luas tentang profesi kepera)atan. Perubahan tersebut
bisa dicapai apabila pendidikan tinggi kepera)atan tersebut dilaksanakan dengan
memperhatikan
perkembangan pelayanan dan program pembangunan kesehatan seiring dengan
perkembangan iptek bidang kesehatan serta diperlukan proses pembelajaran baik institusi
pendidikan maupun
pengalaman belajar klinik di rumah sakit dan komunitas. Perubahan%perubahan yang
terjadi di era global akan berdampak positif dan negatif terhadap pelayanan kepera)atan.
2ampak positif akibat perubahan yang terjadi meliputi/
- Makin meningkatnya mutu pelayanan kepera)atan yang diselenggarakan.
#- Makin sesuainya jenis dan keahlian tenaga kesehatanAkepera)atan yang tersedia
sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
$- Bertambahnya kesempatan kerja bagi tenaga kesehatan.
6ra kesejagatan oleh tenaga kepera)atan hendaknya dipersiapkan secara benar dan
menyeluruh, mencakup seluruh aspek keadaan dan kejadian atau peristi)a yang terjadi atau
sedang dan akan berlangsung dalam era tersebut. 2alam beberapa tahun terakhir dan
menghadapi masa depan, khususnya memasuki Milenium :::, perkembangan iptek terjadi
dengan sangat cepat. Proses penyebaran iptek, serta penyebaran berbagai macam barang dan
jasa menjadi bertambah cepat, bahkan terjadi dengan sangat cepat. ;al ini
disebabkan adanya
perkembangan pesat dari teknologi transportasi dan telekomunikasi serta perkembangan
teknologi lainnya. ;al ini mencerminkan terjadinya proses pensejagatan dengan segala ciri
dan konsekuensinya. Kepera)atan sebagai pelayananAasuhan profesional bersifat
humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan
kiat kepera)atan,
berorientasi pada kebutuhan objektif klien, mengacu pada standar profesional kepera)atan
dan menggunakan etika kepera)atan sebagai tuntutan utama. 2emikianlah kira%kira secara
umum tentang kepera)atan profesional yang merupakan tanggung ja)ab seorang pera)at
profesional yang selalu mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan. Pera)at
dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan kepera)atan dengan benar atau rasional
dan baik atau etikal. !pabila ditinjau dari perkembangan iptekkep dan ditinjau dari etika
keprofesian dan sosial, bertolak dari
pengertian singkat di atas, empat faktor yang terkait erat dengan proses profesionalisasi adalah/
+- Pengembangan Pendidikan Tinggi Kepera)atan.
+#- Pengembangan Pusat Penelitian Kepera)atan.
+$- Penataan standar praktik kepera)atan profesional melalui 7ndang%undang
Praktik Kepera)atan.
+&- Pendayagunaan Konsil Kepera)atan%Pokja Kepera)atan.
Pendidikan kepera)atan merupakan institusi yang berperan besar
dalam mengembangkan dan menciptakan proses profesionalisasi para tenaga kepera)atan.
Pendidikan kepera)atan mampu memberikan bentuk dan corak tenaga kepera)atan pada
lulusannya berupa tingkat kemampuan yang sekaligus mampu untuk memfasilitasi
pembentukan komunitas kepera)atan dalam memberikan suara dan sumbangsih bagi
profesi dan masyarakat +MaErifin,
000-. 2engan kata lain pengembangan pendidikan kepera)atan yang profesional
merupakan salah satu unsur strategis dalam mencapai profesionalisme kepera)atan.
Kepera)atan di
:ndonesia di masa depan perlu mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan kepera)atan.
;al ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global, mengingat setiap
perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan yang profesional serta
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di :ndonesia. Sebagaimana kita ketahui
bah)a sistem pelayanan kesehatan mengalami perubahan mendasar dalam memasuki
abad # ini. Perubahan tersebut merupakan
dampak perubahan ekonomi, kependudukan, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. +- Perubahan 6konomi
Perubahan ekonomi memba)a dampak terhadap pengurangan berbagai anggaran untuk
pelayanan kesehatan, sehingga berdampak terhadap orientasi manajemen
kesehatanAkepera)atan dari lembaga sosial ke orientasi Cbisnis.D Pelayanan kesehatan
dihadapkan pada suatu dilema, di satu sisi harus mengurangi beberapa alokasi anggaran,
sementara di sisi lain mutu asuhan kesehatanAkepera)atan harus ditingkatkan. Keadaan ini
ditunjang dengan keadaan politik yang semakin tidak menentu. Para elit politik, baik
eksekutif maupun legislatif, lebih berperan sebagai seorang penguasa yang selalu
membenarkan semua tindakannya untuk kepentingan golonganAkelompok tertentu, sedikit
sekali peduli dengan masalah yang dihadapi anak bangsa, khususnya masalah kesehatan.
+#- Kependudukan
Perubahan kependudukan dengan bertambahnya jumlah penduduk di :ndonesia dan
bertambahnya umur harapan hidup, maka akan memba)a dampak terhadap masalah
kesehatan dan lingkup dari praktik kepera)atan. Masalah kesehatan ditandai dengan
munculnya penyakit
baru +re%merging diseases-, yaitu penyakit lama yang timbul lagi karena pengaruh
faktor lingkungan dan mutasi gen, seperti flu burung, ;:FA!:2S, chikungunya, dan penyakit
lainnya. 8ingkup praktik terjadi pergeseran yang dulunya lebih menekankan pada
pemberian pelayanan kesehatanAkepera)atan pada ChospitalbasedD ke Ccommunity
%based.D Keadaan ini menuntut
pera)at untuk lebih mandiri dan berpandangan jauh ke depan dalam melaksanakan
perannya secara profesional.
+$- :lmu Pengetahuan 2an Teknologi KesehatanAKepera)atan
6ra kesejagatan identik dengan era komputerisasi, sehingga pera)at dituntut
untuk menguasai teknologi komputer di dalam melaksanakan M:S +Management
:nformation System-
baik di tatanan pelayanan maupun pendidikan kepera)atan.
+&- Tuntutan Profesi Kepera)atan
Keyakinan bah)a kepera)atan merupakan profesi yang harus disertai dengan realisasi
pemenuhan karakteristik kepera)atan sebagai profesi yang disebut dengan profesionalisasi
+Kelly dan 4oel, 00'-. Karakteristik profesi yaitu/
. Memiliki dan memperkaya tubuh pengetahuan +body of kno)ledge- melalui
penelitian.
#. Memiliki kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada orang lain.
$. Pendidikan yang memenuhi standar.
&. Terdapat pengendalian terhadap praktik.
'. Bertanggung ja)ab dan bertanggung gugat +accountable- terhadap
tindakan kepera)atan yang dilakukan.
(. Merupakan karier seumur hidup.
*. Mempunyai fungsi mandiri dan kolaborasi.
Praktik kepera)atan sebagai tindakan kepera)atan profesional masyarakat dalam
penggunaan pengetahuan teoretis yang mantap dan kokoh dari berbagai ilmu dasar serta
ilmu kepera)atan sebagai landasan untuk melakukan pengkajian, menegakkan diagnosis,
menyusun
perencanaan, melaksanakan asuhan kepera)atan, dan mengealuasi hasil tindakan
kepera)atan serta mengadakan penyesuaian rencana kepera)atan untuk menentukan
tindakan selanjutnya. Selain memiliki kemampuan intelektual, interpersonal, dan
teknikal, pera)at juga harus mempunyai otonomi yang berarti mandiri dan bersedia
menanggung risiko, bertanggung ja)ab, dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang
dilakukannya, termasuk dalam melakukan dan mengatur dirinya sendiri.
2!MP!K P657B!;!N Perubahan sosial ekonomi dan politik, kependudukan,
dan iptek akan berdampak terhadap perubahan praktik kepera)atan, pendidikan
kepera)atan dan
perkembangan iptek kepera)atan. Pera)at pada abad mendatang akan menghadapi
suatu kesempatan dan tantangan yang sangat luas sekaligus suatu ancaman +Ghitty, 00*/
&*3-.
. P5!KT:K K6P65!H!T!N Tantangan terhadap praktik kepera)atan dapat
diidentifikasi sebagai tantangan terhadap/
+- Pengurangan anggaran dalam sistem pelayanan kesehatan
+#- =tonomi dan akuntabilitas
+$- Perkembangan teknologi
+&- Tempat praktik dan
+'- Perbedaan batas ke)enangan praktik.
berdasarkan kurikulum nasional +yang ada- terdiri atas dua tahap, yaitu tahap program
Kepera)atan Komunitas, dan Kelompok :lmu Kepera)atan Klinik +anak, maternitas, medikal
bedah, dan ji)a-. ν 4umlah dan bidang pengembangan staf akademik disesuaikan
dan prasarana
K6S:MP78!N
Konsep berubah merupakanbahanajaryangmemudahkansayasebagai
seorang mahasis)a pera)at dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sistem
akan berjalan lancar apabila digerakkan secara bersama% sama tanpa mengesampingkan yang