“ KEBIJAKAN PERUBAHAN ”
Disusun Oleh :
Kelompok 2
MANAJEMEN 6 B
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt. karena atas izin dan karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Manajemen Perubahan ini tepat waktu. Shalawat serta
salam kami haturkan kepada junjungan Nabi besar kita Nabi Muhammad Saw yang
menjadi suri tauladan bagi kita semua.
Kami sangat mengharapkan bantuan dari semua pihak dalam penulisan makalah ini,
terutama para pengajar mata kuliah Manajemen Perubahan dan seluruh anggota yang
telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaiannya.
Namun demikian, sebagai seorang hamba yang memiliki banyak kekurangan, kami
sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan yang membutuhkan
saran dan masukan yang bermanfaat. Kami berharap para pembaca akan menemukan
manfaat dari makalah ini dan menghargainya.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Kebijakan Perubahan
Secara umum, istilah "perubahan" sering kali dipahami sebagai suatu keadaan
yang berbeda dari keadaan sebelumnya. Artinya, perubahan terjadi karena
merupakan hasil dari suatu proses yang berlangsung sebelum dan sesudah
peristiwa, baik peristiwa itu sendiri maupun tidak. Kebijakan, di sisi lain, adalah
kumpulan gagasan dan prinsip-prinsip panduan untuk mewujudkan suatu pekerjaan,
kepemimpinan, dan perilaku ke dalam tindakan. Istilah ini dapat digunakan untuk
menggambarkan pemerintah, kelompok, dan organisasi. Ahmad Bairizki, 2021)
Perubahan kebijakan, juga dikenal sebagai "perubahan kebijakan", adalah ketika
satu atau lebih kebijakan diganti dengan kebijakan lainnya. Baik kebijakan baru
maupun kebijakan yang lebih baik akan dibuat sebagai bagian dari perubahan
kebijakan ini. Anderson mengklaim demikian. Ada tiga cara untuk mengubah
kebijakan: (2021, Veroonika Frisda Anintya)
1. Modifikasi kecil pada kebijakan yang ada berarti bahwa, sehubungan dengan
perubahan ini, kebijakan yang ada tidak sepenuhnya diubah atau hanya diubah
sebagian.
2. Pemberlakuan peraturan kebijakan yang baru.
3. Perubahan besar dalam kebijakan sebagai akibat dari pemilihan umum.
Pergantian elit politik yang menentukan arah program atau mengubah kebijakan
secara keseluruhan.
2
B. Fungsi Dan Isi Kebijakan
Fungsi Kebijakan
Pemilihan dan pelaksanaan program dan kegiatan dipandu oleh kebijakan,
sebagaimana tujuan utama kebijakan tersebut, yaitu untuk:
1. Ketika menyiapkan program kegiatan, berikan sinyal, rambu-rambu, dan
instruksi penting.
2. Memberikan rincian mengenai implementasi strategi.
3. Berikan arahan kepada para pelaksana.
4. Memastikan bahwa upaya pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran
terkoordinasi dan lancar.
5. Mengorganisir administrasi bisnis
Menerapkan kebijakan organisasi sehingga dapat dianggap berfungsi secara
efektif adalah faktor penentu untuk perubahan, pengembangan, atau restrukturisasi
organisasi. Keputusan yang didasarkan pada tujuan, aturan, dan prinsip merupakan
kebijakan. Para pemimpin, staf, dan personil organisasi biasanya mencatat dan
menuliskan format kebijakan sebagai panduan interaksi mereka dengan dunia luar.
Proses pembuatan kebijakan digunakan untuk mendapatkan kebijakan. Untuk
menetapkan tujuan sistem, pembuatan kebijakan dianggap sebagai kumpulan proses
sistem sosial. input, transformasi, output, dan umpan balik lingkungan kepada
pembuat kebijakan dari lingkungan eksternal semuanya diperhitungkan selama
proses pengambilan keputusan.
Kebijakan dianggap yakni sebagai: 1) panduan tentang apa yang harus
dilakukan, 2) batasan-batasan untuk berperilaku, dan 3) bantuan bagi orang-orang
yang membuat keputusan). Dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan dibuat untuk
mengarahkan tindakan, mengarahkan kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, kebijakan berfungsi sebagai pedoman umum
untuk pengambilan keputusan di semua tingkat organisasional.
Isi Kebijakan
William Dunn dalam Ayuningtyas (2014: 16) mengatakan bahwa isi strategi terdiri dari
serangkaian pilihan mengenai usaha-usaha yang terbuka (termasuk pilihan untuk tidak
3
melakukan sesuatu) yang dibuat oleh pemerintah/organisasi dan pihak-pihak yang
berwenang. Isi kebijakan membahas berbagai masalah publik di berbagai bidang,
termasuk pertahanan, keamanan, energi, kesehatan, edukasi, kesejahteraan, dan
sebagainya.
Terdapat 5 unsur dalam suatu kebijakan yaitu:
1) Tujuan kebijakan. Komponen terpenting dari sebuah kebijakan adalah tujuan.
Namun, tidak semua kebijakan memberikan gambaran yang sama tentang
pencapaian tujuan. Waktu, lokasi, deskripsi, orientasi, dan dukungan terhadap
tujuan adalah perbedaannya. Tujuan yang rasional, jelas, dan berwawasan ke
depan adalah tujuan yang baik karena memang diinginkan untuk dicapai.
2) Isu. Keberhasilan seluruh proses kebijakan akan sangat dipengaruhi oleh
pemilihan isu yang tepat.
3) Kebutuhan. Tuntutan dapat bersifat ekstrim atau ringan. Ketika kebutuhan suatu
kelompok terabaikan dalam proses perumusan kebijakan dan kebutuhan baru
muncul setelah tujuan atau isu sebelumnya diselesaikan, maka hal ini dapat
menimbulkan tuntutan.
4) Efek atau hasil Efek dari pencapaian suatu tujuan disebut dampak.
5) Sarana atau alat untuk kebijakan Misalnya, salah satu cara yang digunakan
dalam proses perumusan kebijakan organisasi adalah dengan mengangkat
seorang manajer yang memiliki jabatan tinggi agar lebih didengar
suaranya.(Suharno, 2013)
4
4) Tahap Pemantauan Kebijakan menyediakan data mengenai dampak saat ini dan
di masa lalu, termasuk hambatan-hambatan dalam pelaksanaan alternatif
kebijakan.
5) Tahap Pengevaluasian Kebijakan menyediakan data mengenai kinerja atau hasil
dari suatu kebijakan.
5
1. Pengembangan Organisasi
6
2. Program Perubahan Organisasi
3. Pengembangan tim: Ini adalah salah satu program perubahan organisasi yang
menggunakan metode intervensi yang dikenal sebagai pengembangan tim untuk
meningkatkan perilaku kelompok. Pembentukan tim yang efektif adalah tujuan
dari pengembangan perilaku kelompok.
7
"pelatihan" mengacu pada proses peningkatan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan
sikap perilaku anggota organisasi.
3. Pelatihan di luar tempat kerja: Ini adalah pelatihan di luar tempat kerja.
Motivasi peserta pelatihan untuk lebih memahami materi adalah salah satu
manfaat dari pelatihan ini karena mereka tidak diharuskan untuk menyelesaikan
pekerjaan apa pun selama pelatihan.
9
BAB III
KESIMPULAN
Penggantian satu atau beberapa kebijakan dengan satu atau beberapa kebijakan
tambahan dikenal sebagai perubahan kebijakan. Perubahan terjadi karena berasal dari
sebuah proses yang menggambarkan apa yang terjadi sebelum dan sesudah kejadian-
apakah itu baik atau tidak-kemudian menggambarkan apa yang terjadi sebelum dan
sesudah kejadian. Jika sistem perencanaan memiliki satu atau lebih elemen
disfungsional, perubahan organisasi akan menghasilkan pilihan mundur. Perubahan
organisasi akan menghasilkan pilihan maju jika ada kesinambungan yang harmonis
antara sistem dan implementasinya. Konsekuensinya akan terlihat dari meredupnya
kegiatan tanpa alasan yang jelas. Suasana sisterm diatur dan dilaksanakan sesuai dengan
prosedur atau dengan bekerja sama untuk mengembangkan ide-ide baru.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anintya, veronika frisda dkk. (2021). Evaluasi, perubahan dan kontinutas kebijakan:
studi kasus kebijakan pilkada serentak 2020 dibandar lampung. jurnal studi
ilmu sosial dan politik, vol. 1, h. 1-20.
Arifin, Muhammad. 2017. Strategi manajemen perubahan dalam meningkatkan
disiplin di perguruan tinggi. Jurnal edutech. Vol. 3 no. 1
Ayuningtyas, Dumilah. (2014). Kebijakan Kesehatan: Prinsip dan Praktik. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Bairizki, Ahmad dkk. (2021). Manajemen perubahan. Bandung: widina bhakti persada
bandung.
Hakim, Lukman & eko sugiyanto. 2018. Manajemen perubahan organisasi sebagai
upaya untuk peningkatan kinerja perusahaan di industri batik lewayan
surakarta. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol. 3, nomor 2. H. 49-63
Imam, Machali. 2014. Kebijakan perubahan. Jurnal pendidikan islam, volume III, no 1
Kosasi, Sandy. 2011. “Manajemen perubahan dan implementasi dalam proyek sistem
informasi.” Jurnal ilmiah SISFOTENIKA. Vol. 1. No. 1
Lilik , indahyani. (2019). manajemen perubahan. sidoarjo: UMSIDA PRESS
Putri, Debi Eka, dan Ahmad Rusdiana. (2021). Manajemen perubahan. Bandung:
WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG
11
Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Sutojo, Adi. 2015. “Pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Atau Aturan Terhadap Pelayanan
Sektor Publik Di Kelurahan Purwodadi Kecamatan Arga Makmur Kabupaten
Bengkulu Utara”. Jurnal Penelitian Sosial Dan Politik. Vol 4 no. 2
Tampubolon, Manahan P. 2020. CHANGE MANAGEMENT: Manajemen Perubahan:
Individu, Tim Kerja, Organisasi. Bogor :Penerbit Mitra Wacana Media
Tangkilisan, Hosel. (2003). Evaluasi Kebijakan public. Jakarta : Geasindo
Wanuri. 2011. “Manajemen perubahan.” Jurnal STIE semarang, vol. 3. No. 1. H. 87-
94
Yuliani, Lingga dkk. Analisis Manajemen Perubahan Terhadap Kinerja Organnisasi
Pada Pt Solusi Bangun Indonesia. Jurnal bisnis terapan. Vol. 05 No. 01. h. 47-
56
12