Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI


Dosen Pengampu :
Drs. Sutrisno , M.M

Disusun oleh :
Muhammad Rifki Prayudi 221010551573
Nita Elistian 221010551630
November Halawa 221010551543
Nurul Fatma 221010550942

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ PERUBAHAN
DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah , mudah – mudahan apa yang
kami susun ini penuh manfaat , baik untuk pribadi , teman-teman, serta orang lain yang ingin
mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai
tambahan dalam menambah referensi yang telah ada .

Pamulang, 01 Juli 2023

Kelompok 8

2
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………... 4
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………... 4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….. 4
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………….4

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………. 5
2.1 Perubahan Organisasi……………………………………………………………… 5
2.2 Faktor-Faktor Perubahan Organisasi………………………………………………. 5
2.3 Lewin: Model Analisis Lapangan ………………………………………………… 6
2.4 Alasan Utama Pekerja Menghambat Terjadinya Perubahan………………………..7
2.5 Cara-Cara Penanganan Perubahan………………………………………………….7
2.6 Mengidentifikasi Alasan Penolakan Terjadinya Perubahan………………………. 8
2.7 Perkembangan Organisasi…………………………………………………………. 9

BAB III PENUTUP………………………………………………………… 11


3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………… 11
3.2 Saran……………………………………………………………………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi sebagai suatu wadah yang menampung individu-individu untuk mewujudkan
satu visi dan misi yang disepakati bersama. Organisasi senatiasa berjalan dengan tiga opsi,
yaitu opsi maju, mundur, dan stabil. Namun, praktiknya yang kerapkali menimbulkan sebuah
usaha (decode prediction) di luar perkiraan. Dalam berorganisasi, eksisitensi seperti roda
yang kadang ada dibawah, dan kadang ada diatas. Otomatis, semakin besar suatu organisasi,
semakin kompleks pula struktur dan sistem kerjanya dan semakin berpeluang menghasilkan
produktifitas.
Dalam kenyataannya organisasi seringkali terjadi keadaan yang tidak mengalami
pertumbuhan yang disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana
perubahan dianggap bisa menyebabkan dis equilibrium (hilangnya keseimbangan moral). Hal
ini mengakibatkan penyakit masyarakat atau tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dalam organisasi sehingga perlu dilakukan pengembangan organisasi untuk
melakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi. Pengembangan organisasi pada
dasarnya berbeda dengan berbagai upaya perubahan organisasi yang dilakukan secara
terencana, seperti upaya perubahan dengan melakukan pembelian peralatan baru, atau
merancang ulang sebuah desain, ataupun menyusun ulang suatu kurikulum sekolah, atau
suatu departemen pada suatu fakultas. Hal ini karena fokus kajian perkembangan organisasi
itu terletak pada peningkatan kemampuan organisasi untuk dapat mengetahui dan
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi organisasi itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan msalah dalam makalah ini adalah :
1. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan perubahan pada organisasi?
2. Bagaimanakah cara penanganan perubahan?
3. Apakah tujuan pengembangan organisasi?
4. Bagaimanakah langkah-langkah pengembangan organisasi?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan pada organisasi
2. Mendeskripsikan cara penanganan perubahan
3. Menjelaskan tujuan pengembangan organisasi
4. Mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan organisasi

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perubahan Organisasi


Perubahan atau berubah secara etimologis dapat bermakna sebagai usaha atau perbuatan
untuk membuat sesuatu berbeda dari sebelumnya. Dalam istilah perubahan organisasi,
dikenal istilah senada yaitu change interventation; sebuah rancangan aksi atau tindakan untuk
membuat inovasi merubah sesuatu menjadi berbeda. Dan change again; individu atau
kelompok yang bertindak sebagai katalis atau suatu sekte yang bertanggung jawab untuk
melakukan manajemen dan menentukan prosedur kerja kedepan. Perubahan organisasi akan
mengarah kepada opsi mundur, apabila system perencanaan yang ada didalamnya baik satu
ataupun banyak komponen yang menyusun mengalami disfungsi.
Perubahan organisasi akan mengarah pada opsi maju apabila ada kesinambungan yang
harmonis antara system dan pelaksananya. Suasana yang berlangsung pada sisterm tersebut
tertata dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur atau membuat inovasi yang koorperatif satu
sama lain.

2.2 Faktor-faktor Perubahan Organisasi


Sebuah perubahan dan pengembangan dapatlah terjadi pada apapun dan siapapun tidak
terkecuali dengan organisasi. Tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya
perubahan namun tidak dapat dihindari namun harus dihadapi. Faktor perubahan terjadi
karena ada 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
a) Faktor Internal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang
dapat berasal dari berbagai sumber. Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan
sesama anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan
masing-masing anggota. Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-
kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan.
Problem yang timbul dapat menyangkut masalah sistem kerjasamanya dan dapat pula
menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu
birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. Sistem
birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota menjadi impersonal yang
mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya produktivitas menurun,
demikian sebaliknya. Perubahan yang harus dilakukan akan menyangkut struktur organisasi
yang digunakan.
Kekuatan-kekuatan Internal yaitu:

5
1. Perubahan kebijakan lingkungan
2. Perubahan tujuan
3. Perluasan wilayah operasi tujuan
4. Volume kegiatan bertambah banyak
5. Sikap dan perilaku dari para anggota organisasi

b) Faktor Eksternal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan.
Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh
karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan
yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan
menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern
adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Kekuatan-kekuatan eksternal yaitu:
1. Politik
2. Hukum
3. Kebudayaan
4. Teknologi
5. Sumberdaya alam
6. Demografi
7. Sosiologi

2.3 Lewin : Model Analisis Lapangan


Menurut Lewin, pembahasan model analisis lapangan dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a) Faktor Pendorong
Adalah hal yang mudah untuk melekat, bahwa lingkungan menjadi faktor pendorong
terjadinya perubahan atas suatu perusahaan beserta pengelolaannya. Model analisis Lewin
menekankan bahwa perubahan yang efektif adalah mencairkan (mengubah) situasi yang ada
ke arah situasi yang diinginkan dan kemudian membekukan (menetapkan) sistem yang
terbentuk supaya tetap seperti itu (kondisi yang baku atau tetap).
b) Faktor Penghambat
Ketika perusahaan pengeboran minyak lepas pantai BP Norge mengenalkan program Self
Directed Work Teams (tim kerja yang mandiri), program itu banyak mendapat hambatan dari
para pekerjanya.

6
2.4 Alasan Utama Pekerja Menghambat Terjadinya Perubahan
Ada enam alasan utama pekerja berusaha menghambat terjadinya perubahan, yaitu :
1.Direct Cost
Alasan yang berkenaan dengan biaya yang harus ditanggung akibat adanya perubahan
membutuhkan biaya yang banyak dan para pekerja khawatir akan berkurang pendapatannya
dibanding dengan pendapatan yang mereka peroleh pada situasi sebelumnya.
2.Saving Face
Perubahan dianggap sebagai suatu strategi politik untuk mengatakan bahwa orang yang
mendorong terjadinya perubahan sebagai orang yang tidak memiliki kompetensi.
3.Fear of The Unknown
Orang menghambat suatu perubahan karena mereka khawatir tidak bisa menyesuaikan diri
dengan situasi yang baru.
4.Breaking Routing
Orang cenderung mempertahankan rutinitas karena mereka telah nyaman dengan situasi
yang sudah ada.
5.Incongruent Organizational Systems
Sistem organisasi tidak mendorong terjadinya perubahan yang berkaitan dengan
penggajian/upah, seleksi, pelatihan dan sistem kontrol.
6.Incongruent Team Dynamics
Tim perubahan dimaksudkan untuk menciptakan norma-norma baru yang mungkin kurang
dapat diterima oleh para anggota organisasi.

2.5 Cara-cara Penanganan Perubahan


Ada dua pendekatan penanganan perubahan organisasi:
1. Proses perubahan reaktif. Manajemen bereaksi atas tanda-tanda bahwa perubahan
dibutuhkan, pelaksanaan modifikasi sedikit demi sedikit untuk menangani masalah tertentu
yang timbul.
2. Program perubahan yang direncanakan (planned change), disebut sebagai proses proaktif.
Manajemen melakukan berbagai investasi waktu dan sumberdaya lainnya yang berarti untuk
menguibah cara-cara operasi organisasi. Perubahan yang direncanakan ini didefinisikan
sebagai perancangan dan implementasi inovasi struktural, kebijaksanaan atau tujuan baru,
atau suatu perubahan dalam filsafat, iklim dan gaya pengoperasian secara sengaja.
Pendekatan ini tepat bila keseluruhan organissi, atau sebagian besar satuan organisasi, harus
menyiapkan diri untuk atau menyesuaikan dengan perubahan.

7
2.6 Mengidentifikasi Alasan Penolakan Terjadinya Perubahan
Ada enam alasan untuk terjadinya perubahan, antara lain adalah :
1.Komunikasi
Komunikasi merupakan prioritas tertinggi dan strategi pertama yang dibutuhkan untuk
setiap perubahan organisasi. Komunikasi bisa mengurangi kekuatan penghambat, yaitu
dengan memberikan informasi secara terus-menerus mengenai apa yang dapat mereka
terapkan dengan adanya upaya perubahan.
2.Pelatihan
Perusahaan besar yang mengundang para pekerja yang berada di garis depan untuk
mengikuti lokakarya selama beberapa minggu. Lokakarya tersebut tidak hanya
membangkitkan kebutuhan akan perubahan tetapi juga mengajarkan kepada para pekerja
tentang pengetahuan dan keterampilan yang berharga.
3.Peran Aktif Pekerja
Membuat para pekerja ikut berperan aktif dalam program perubahan merupakan cara efektif
untuk mengurangi kekuatan penghambat karena hal itu akan menciptakan rasa memiliki di
kalangan pekerja yang terlibat.
4.Manajemen Stres
Komunikasi, pelatihan, keterlibatan aktif para pekerja bisa mengurangi faktor penyebab
stres. Meskipun demikian perusahaan terkadang perlu menggunakan manajemen stres untuk
membantu para pekerjanya mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi.
5.Negosiasi
Negosiasi menawarkan keuntungan-keuntungan tertentu sebagai pengganti 2 level pola
manajemennya. Perusahaan harus berhadapan dengan penolakan ataupun hambatan dari para
supervisor yang merasa khawatir akan kehilangan status mereka. Setelah beberapa bulan
berlalu, eksekutif senior melakukan negosiasi dengan para supervisor dan akhirnya disepakati
untuk mengadakan posisi Intermediate Manager untuk mengatasi hambatan tersebut.
6.Paksaan
Bergabagi jenis “paksaan” mungkin dapat memacu terjadinya perubahan tetapi hal itu tidak
akan dapat menumbuhkan komitmen pada upaya-upaya perubahan. Pada saat-saat tertentu
model paksaan mungkin diperlukan bilaman taktik yang lain sudah tidak dapat dijalankan
secara efektif.
Apapun bentuk perubahan yang terjadi pada akhirnya mengarah ke perubahan pola perilaku.
Secara keseluruhan hasil perubahan adalah tumbuhnya perilaku-perilaku baru yang harus
dipelajari dan dianalisis oleh para pekerja. Setelah terjadi perubahan pada perilaku maka yang
dibutuhkan adalah pembekuan/penetapan perilaku ideal yang diinginkan sehingga tidak
kembali lagi ke pola perilaku lama. Situasi ini bisa dicapai apabila sistem organisasi dan
dinamika yang ada bisa terpadu.

8
2.7 Perkembangan Organisasi
Istilah perkembangan organisasi (organizational development) bisa digunakan untuk sebuah
perubahan aktivitas yang sudah dirancang. Istilah ini merupakan produk dari pengelolaan
organisasi secara umum. Perkembangan organisasi juga didiskripsikan sebagai jaringan-
jaringan komplek dari beberapa event (kegiatan, proyek dan sebagainya) yang meningkatkan
kemampuan dari anggota-anggota organisasi untuk mengelola budaya organisasi interen
mereka, supaya mereka kreatif dalam memecahkan masalah, dan membantu organisasi
mereka dalam melakukan adaptasi terhadap lingkungan luar.
Hampir sebagian besar studi perkembangan organisasi melibatkan riset tindakan sebagi
cetak biru yang utama bagi perubahan yang direncanakan, seperti digambarkan di bawah ini.
Riset tindakan merupakan suatu proses partisipasi yang tinggi, yang melibatkan para klien
dari berbagai tingkatan.

2.7.1. Tujuan Perkembangan Organisasi


Menurut Robbins (1984), usaha perkembangan organisasi pada umumnya diarahkan pada
dua tujuan akhir, yaitu peningkatan keefektifan organisasi dan peningkatan kepuasan
anggotanya. Lebih lanjut, Robbins merinci tujuan perkembangan organisasi sebagai berikut:
a) Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi.
b) Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik dalam kelompok
maupun antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to sweeping problem under the rug.
c) Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan
otoritas berdasarkan pengetahuan dan keterampilan.
d) Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal, vertikal dan diagonal.
e) Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam organisasi.
f) Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah dan Menaikkan tingkat responsibilitas
diri dan kelompok dalam perencanaan dan implementasi.

2.7.2. Langkah-langkah Pengembangan Organisasi


Organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai
perubahan yang terjadi di luar organisasi. Yang dimaksud dengan proses perubahan
organisasi adalah tata urutan atau langkah langkah dalam mewujudkan perubahan organisasi.
Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan pengembangan,
perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi, metode kerja maupun
sistem manajemen suatu organisasi. suatu organisasi tidak harus melaksanakan suatu
perubahan. Hal ini merupakan suatu strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan
dari suatu organisasi. Langkah-langkah pengembangan organisasi terdiri dari :

9
1.Mengadakan Pengkajian
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari
pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Perubahan yang terjadi
di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi,
hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap
organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif
apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan
organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan,
perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru
yang tidak tersedia sebelumnya.
2. Mengadakan Identifikasi
Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam
organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti
secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
3.Menetapkan Perubahan
Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih
dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan
kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta
pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
4.Menentukan Strategi
Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka
pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
5.Melakukan Evaluasi
Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu
dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh
postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Faktor perubahan terjadi karena ada 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal yaitu: perubahan kebijakan lingkungan, perubahan tujuan, perluasan wilayah operasi
tujuan, volume kegiatan bertambah banyak, dan sikap dan perilaku dari para anggota
organisasi. Sedangkan faktor eksternal yaitu: politik, hukum, kebudayaan, teknologi,
sumberdaya alam, demografi, dan sosiologi.
Menurut Lewin, pembahasan model analisis lapangan dibagi menjadi dua bagian, yaitu
faktor pendorong dan faktor penghambat.
Alasan utama pekerja berusaha menghambat terjadinya perubahan, yaitu direct cost, saving
face, fear of the unknown, breaking routing, incongruent organizational systems, dan
incongruent team dynamics.
Pendekatan penanganan perubahan organisasi, yaitu proses perubahan reaktif dan program
perubahan yang direncanakan (planned change), disebut sebagai proses proaktif.
Alasan terjadinya perubahan, antara lain adalah komunikasi, pelatihan, peran aktif pekerja,
manajemen stres, negosiasi, dan paksaan.
Robbins merinci tujuan perkembangan organisasi sebagai berikut:
a) Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi.
b) Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik dalam kelompok
maupun antar-kelompok.
c) Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan
otoritas berdasarkan pengetahuan dan keterampilan.
d) Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal, vertikal dan diagonal.
e) Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam organisasi.
f) Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah dan Menaikkan tingkat responsibilitas
diri serta kelompok dalam perencanaan dan implementasi.
Langkah-langkah pengembangan organisasi terdiri dari Mengadakan Pengkajian,
Mengadakan Identifikasi, Menetapkan Perubahan, Menentukan Strategi, dan Melakukan
Evaluasi.

3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, kami menyarankan kepada pembaca agar dapat mengetahui
faktor dan proses berubah dan berkembangnya sebuah organisasi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Davis Keith, Newstorm John W. 1985. Perilaku dalam Organisasi. Jakarta : Erlangga
Sopiah Dr. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : ANDI
Tyson Shaun, Jackson Tony. 1992. The Essence of Organization Behavior. Yogyakarta :
Andi
http://aangfm.wordpress.com/2013/01/12/perubahan-dan-perkembangan-organisasi/
http://azenismail.wordpress.com/2010/11/15/bab-12-perubahan-dan-perkembangan-
organisasi/

12

Anda mungkin juga menyukai