Disusun oleh :
Muhammad Rifki Prayudi 221010551573
Nita Elistian 221010551630
November Halawa 221010551543
Nurul Fatma 221010550942
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ PERUBAHAN
DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah , mudah – mudahan apa yang
kami susun ini penuh manfaat , baik untuk pribadi , teman-teman, serta orang lain yang ingin
mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai
tambahan dalam menambah referensi yang telah ada .
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………... 4
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………... 4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….. 4
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………. 5
2.1 Perubahan Organisasi……………………………………………………………… 5
2.2 Faktor-Faktor Perubahan Organisasi………………………………………………. 5
2.3 Lewin: Model Analisis Lapangan ………………………………………………… 6
2.4 Alasan Utama Pekerja Menghambat Terjadinya Perubahan………………………..7
2.5 Cara-Cara Penanganan Perubahan………………………………………………….7
2.6 Mengidentifikasi Alasan Penolakan Terjadinya Perubahan………………………. 8
2.7 Perkembangan Organisasi…………………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi sebagai suatu wadah yang menampung individu-individu untuk mewujudkan
satu visi dan misi yang disepakati bersama. Organisasi senatiasa berjalan dengan tiga opsi,
yaitu opsi maju, mundur, dan stabil. Namun, praktiknya yang kerapkali menimbulkan sebuah
usaha (decode prediction) di luar perkiraan. Dalam berorganisasi, eksisitensi seperti roda
yang kadang ada dibawah, dan kadang ada diatas. Otomatis, semakin besar suatu organisasi,
semakin kompleks pula struktur dan sistem kerjanya dan semakin berpeluang menghasilkan
produktifitas.
Dalam kenyataannya organisasi seringkali terjadi keadaan yang tidak mengalami
pertumbuhan yang disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana
perubahan dianggap bisa menyebabkan dis equilibrium (hilangnya keseimbangan moral). Hal
ini mengakibatkan penyakit masyarakat atau tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dalam organisasi sehingga perlu dilakukan pengembangan organisasi untuk
melakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi. Pengembangan organisasi pada
dasarnya berbeda dengan berbagai upaya perubahan organisasi yang dilakukan secara
terencana, seperti upaya perubahan dengan melakukan pembelian peralatan baru, atau
merancang ulang sebuah desain, ataupun menyusun ulang suatu kurikulum sekolah, atau
suatu departemen pada suatu fakultas. Hal ini karena fokus kajian perkembangan organisasi
itu terletak pada peningkatan kemampuan organisasi untuk dapat mengetahui dan
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi organisasi itu sendiri.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
1. Perubahan kebijakan lingkungan
2. Perubahan tujuan
3. Perluasan wilayah operasi tujuan
4. Volume kegiatan bertambah banyak
5. Sikap dan perilaku dari para anggota organisasi
b) Faktor Eksternal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan.
Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh
karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan
yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan
menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern
adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Kekuatan-kekuatan eksternal yaitu:
1. Politik
2. Hukum
3. Kebudayaan
4. Teknologi
5. Sumberdaya alam
6. Demografi
7. Sosiologi
6
2.4 Alasan Utama Pekerja Menghambat Terjadinya Perubahan
Ada enam alasan utama pekerja berusaha menghambat terjadinya perubahan, yaitu :
1.Direct Cost
Alasan yang berkenaan dengan biaya yang harus ditanggung akibat adanya perubahan
membutuhkan biaya yang banyak dan para pekerja khawatir akan berkurang pendapatannya
dibanding dengan pendapatan yang mereka peroleh pada situasi sebelumnya.
2.Saving Face
Perubahan dianggap sebagai suatu strategi politik untuk mengatakan bahwa orang yang
mendorong terjadinya perubahan sebagai orang yang tidak memiliki kompetensi.
3.Fear of The Unknown
Orang menghambat suatu perubahan karena mereka khawatir tidak bisa menyesuaikan diri
dengan situasi yang baru.
4.Breaking Routing
Orang cenderung mempertahankan rutinitas karena mereka telah nyaman dengan situasi
yang sudah ada.
5.Incongruent Organizational Systems
Sistem organisasi tidak mendorong terjadinya perubahan yang berkaitan dengan
penggajian/upah, seleksi, pelatihan dan sistem kontrol.
6.Incongruent Team Dynamics
Tim perubahan dimaksudkan untuk menciptakan norma-norma baru yang mungkin kurang
dapat diterima oleh para anggota organisasi.
7
2.6 Mengidentifikasi Alasan Penolakan Terjadinya Perubahan
Ada enam alasan untuk terjadinya perubahan, antara lain adalah :
1.Komunikasi
Komunikasi merupakan prioritas tertinggi dan strategi pertama yang dibutuhkan untuk
setiap perubahan organisasi. Komunikasi bisa mengurangi kekuatan penghambat, yaitu
dengan memberikan informasi secara terus-menerus mengenai apa yang dapat mereka
terapkan dengan adanya upaya perubahan.
2.Pelatihan
Perusahaan besar yang mengundang para pekerja yang berada di garis depan untuk
mengikuti lokakarya selama beberapa minggu. Lokakarya tersebut tidak hanya
membangkitkan kebutuhan akan perubahan tetapi juga mengajarkan kepada para pekerja
tentang pengetahuan dan keterampilan yang berharga.
3.Peran Aktif Pekerja
Membuat para pekerja ikut berperan aktif dalam program perubahan merupakan cara efektif
untuk mengurangi kekuatan penghambat karena hal itu akan menciptakan rasa memiliki di
kalangan pekerja yang terlibat.
4.Manajemen Stres
Komunikasi, pelatihan, keterlibatan aktif para pekerja bisa mengurangi faktor penyebab
stres. Meskipun demikian perusahaan terkadang perlu menggunakan manajemen stres untuk
membantu para pekerjanya mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi.
5.Negosiasi
Negosiasi menawarkan keuntungan-keuntungan tertentu sebagai pengganti 2 level pola
manajemennya. Perusahaan harus berhadapan dengan penolakan ataupun hambatan dari para
supervisor yang merasa khawatir akan kehilangan status mereka. Setelah beberapa bulan
berlalu, eksekutif senior melakukan negosiasi dengan para supervisor dan akhirnya disepakati
untuk mengadakan posisi Intermediate Manager untuk mengatasi hambatan tersebut.
6.Paksaan
Bergabagi jenis “paksaan” mungkin dapat memacu terjadinya perubahan tetapi hal itu tidak
akan dapat menumbuhkan komitmen pada upaya-upaya perubahan. Pada saat-saat tertentu
model paksaan mungkin diperlukan bilaman taktik yang lain sudah tidak dapat dijalankan
secara efektif.
Apapun bentuk perubahan yang terjadi pada akhirnya mengarah ke perubahan pola perilaku.
Secara keseluruhan hasil perubahan adalah tumbuhnya perilaku-perilaku baru yang harus
dipelajari dan dianalisis oleh para pekerja. Setelah terjadi perubahan pada perilaku maka yang
dibutuhkan adalah pembekuan/penetapan perilaku ideal yang diinginkan sehingga tidak
kembali lagi ke pola perilaku lama. Situasi ini bisa dicapai apabila sistem organisasi dan
dinamika yang ada bisa terpadu.
8
2.7 Perkembangan Organisasi
Istilah perkembangan organisasi (organizational development) bisa digunakan untuk sebuah
perubahan aktivitas yang sudah dirancang. Istilah ini merupakan produk dari pengelolaan
organisasi secara umum. Perkembangan organisasi juga didiskripsikan sebagai jaringan-
jaringan komplek dari beberapa event (kegiatan, proyek dan sebagainya) yang meningkatkan
kemampuan dari anggota-anggota organisasi untuk mengelola budaya organisasi interen
mereka, supaya mereka kreatif dalam memecahkan masalah, dan membantu organisasi
mereka dalam melakukan adaptasi terhadap lingkungan luar.
Hampir sebagian besar studi perkembangan organisasi melibatkan riset tindakan sebagi
cetak biru yang utama bagi perubahan yang direncanakan, seperti digambarkan di bawah ini.
Riset tindakan merupakan suatu proses partisipasi yang tinggi, yang melibatkan para klien
dari berbagai tingkatan.
9
1.Mengadakan Pengkajian
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari
pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Perubahan yang terjadi
di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi,
hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap
organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif
apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan
organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan,
perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru
yang tidak tersedia sebelumnya.
2. Mengadakan Identifikasi
Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam
organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti
secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
3.Menetapkan Perubahan
Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih
dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan
kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta
pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
4.Menentukan Strategi
Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka
pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
5.Melakukan Evaluasi
Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu
dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh
postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Faktor perubahan terjadi karena ada 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal yaitu: perubahan kebijakan lingkungan, perubahan tujuan, perluasan wilayah operasi
tujuan, volume kegiatan bertambah banyak, dan sikap dan perilaku dari para anggota
organisasi. Sedangkan faktor eksternal yaitu: politik, hukum, kebudayaan, teknologi,
sumberdaya alam, demografi, dan sosiologi.
Menurut Lewin, pembahasan model analisis lapangan dibagi menjadi dua bagian, yaitu
faktor pendorong dan faktor penghambat.
Alasan utama pekerja berusaha menghambat terjadinya perubahan, yaitu direct cost, saving
face, fear of the unknown, breaking routing, incongruent organizational systems, dan
incongruent team dynamics.
Pendekatan penanganan perubahan organisasi, yaitu proses perubahan reaktif dan program
perubahan yang direncanakan (planned change), disebut sebagai proses proaktif.
Alasan terjadinya perubahan, antara lain adalah komunikasi, pelatihan, peran aktif pekerja,
manajemen stres, negosiasi, dan paksaan.
Robbins merinci tujuan perkembangan organisasi sebagai berikut:
a) Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi.
b) Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik dalam kelompok
maupun antar-kelompok.
c) Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan
otoritas berdasarkan pengetahuan dan keterampilan.
d) Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal, vertikal dan diagonal.
e) Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam organisasi.
f) Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah dan Menaikkan tingkat responsibilitas
diri serta kelompok dalam perencanaan dan implementasi.
Langkah-langkah pengembangan organisasi terdiri dari Mengadakan Pengkajian,
Mengadakan Identifikasi, Menetapkan Perubahan, Menentukan Strategi, dan Melakukan
Evaluasi.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, kami menyarankan kepada pembaca agar dapat mengetahui
faktor dan proses berubah dan berkembangnya sebuah organisasi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Davis Keith, Newstorm John W. 1985. Perilaku dalam Organisasi. Jakarta : Erlangga
Sopiah Dr. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : ANDI
Tyson Shaun, Jackson Tony. 1992. The Essence of Organization Behavior. Yogyakarta :
Andi
http://aangfm.wordpress.com/2013/01/12/perubahan-dan-perkembangan-organisasi/
http://azenismail.wordpress.com/2010/11/15/bab-12-perubahan-dan-perkembangan-
organisasi/
12