Anda di halaman 1dari 17

PERUBAHAN ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN ORGANISASI

‘Makalah Ini Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi


Organisasi’

Di susun oleh:

KELOMPOK 6

Nama :1.Rahma Dita Aprilia (2110701016)


2.Ula Tasyania (2110701003)
3.Siti Maharani (2110701002)
Kelas : 2171A
Dosen Pengampu : Gita Astrid, M.Si

Program Studi Ilmu Komunikasi


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Tahun Ajaran 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT, berkat Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tema yang di berikan untuk makalah ini adalah “Perubahan Organisasi dan
Kepemimpinan “

Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar
besarnya terhadap Ibu Gita Astrid, M.Siselaku dosen mata kuliah Komunikasi
Organisasiyang telah memberikan tugas kepada kami, sehingga telah memberikan
kami ilmu dan pengetahuan terkait perubahan organisasi dan kepemimpinan yang
ada pada Komunikasi Organisasi.

Karena kami semua masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
memohon maaf atas kesalahan dan keterbatasan kemampuan yang kami miliki dalam
pembuatan makalah ini. Hanya kritik dan saran yang dapat memberikan di mana
letak salah dan kurangnya dari makalah ini. Dan kami sangat berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat untuk orang banyak.

Palembang,19 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
a.Latar Belakang ......... ..................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
c. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
a.Proses Perubahan Organisasi.............................................................................3
b.Kepemimpinan Dalam Organisasi ................................................................. 8
BAB III PENUTUP ...............................................................................................12
a.Kesimpulan ................................................................................................. 12
b.Saran ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua organisasi merupakan bagian dari sistem sosialyang hidup di
tengah-tengah masyarakat. Masyarakat itusendiri memiliki sifat dinamis, selalu
mengalami perubahandan perkembangan. Karakteristik masyarakat seperti
itumenuntut organisasi untuk juga memiliki sifat dinamis.Tanpa dinamika yang
sejalan dengan dinamika masyarakat,organisasi tidak akanbertahanapalagi
berkembang. Ini berarti bahwa perubahan dalam suatuorganisasi merupakan
kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Secara terus menerus organisasiharus
menyesuaikan diri dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di
lingkungannya. Prosespenyesuaian dengan lingkungan merupakan salah satu
permasalahan besar yang dihadapiorganisasi modern.

Kecuali perubahan yang bertujuan menyesuaikan diri terhadap perubahan


lingkungan,organisasi kadang-kadang menganggap perlu secara sengaja
melakukan perubahan gunameningkatkan keefektifan pencapaian tujuan yang
sudah ditetapkan. Karena sifat dan tujuansetiap organisasi berbeda satu sama
lain maka frekuensi dan kadar perubahan yang terjadinyapun tidak selalu sama.
Organisasi-organisasi tertentu lebih sering mengalamiperubahan,sementara
organisasi lain relatif jarang melakukannya.Menghadapi kondisi lingkungan
yang selalu berubah tersebut, tidak ada cara lain yang lebihbijaksana bagi
seorang pimpinan kecuali dengan memahami hakekat perubahan itu
sendiridanmenyiapkan strategi yang tepat untuk menghadapinya.

Mendefinisikan arti kepemimpinan (leadership) sebagai suatu keahlian


dalam memberikan pengaruh pada individu atau sekelompok orang untuk
memperoleh visi atau tujuan. Seperti halnya pada organisasi formal, dampak
ini dapat menjadi bersifat formal yang diberikan oleh pimpinan yang
memegang sebuah jabatan pada organisasi sehingga harus dipatuhi dan
dilaksanakan oleh bawahannya.Seorang pemimpin dalam dilihat dari
bagaimana pemimpin tersebut dapat mempengaruhi orang lain dengan

1
kharisma yang dimilikinya dan juga dapat mengendalikan semua situasi dan
kondisiyang sedang dihadapinya di lingkungannya. Seorang pemimpin juga
harus memiliki kestabilan emosi dalam memimpin para anggota di bawahnya
dan bersikap adil kepada para anggota-anggota.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja proses perubahan organisasi?
2. Bagaimana kepemimpinan dalam organisasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui tentang kepemimpinan dalam organisasi.
2. Memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Organisasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PROSES PERUBAHAN ORGANISASI


Perubahan organisasi dalam buku Siswanto dan Sucipto adalah perubahan
dalam suatu organisasi, seperti menambahkan orang baru, memodifikasi suatu
program dan lain-lain. Perubahan tidak harus dilaksanakan dalam suatu
organtegisasi. Secara khusus, organisasi harus melakukan perubahan dalam
organisasi itu sendiri untuk meningkatkan kinerja organisasi tersebut dan
meninggalkan keterpurukan-keterpurukan yang terjadi(Siswanto & Sucipto,
2008). 1

Menurut Wijaya (dalam Amri dkk., 2021) sebuah organisasi harus


mengalami perubahan, demi untuk mencapai tujuan organisasi dan juga untuk
mempertahankan eksistensi dari organisasi itu sendiri. Perubahan bagi
organisasi dilakukan oleh manusia karena manusia ada di dalamnya dan
manusia tersebutlah yang menginginkan terjadinya perubahan dalam
organisasi sehingga organisasi melalui kesepakatan bersama dapat mencapai
tujuan tersebut. Perubahan dalam organisasi bukan semata-mata untuk
kepentingan organisasi, tetapi justru yang lebih berkepentingan adalah
manusia yang ada dalam organisasi. 2

Perubahan organisasi merupakan tanggapan (respons) dari tekanan atau


hambatan yang dirasakan organisasi untuk mengambil keputusan mengenai
perubahan yang akan dilakukan dalam organisasi terhadap faktor penyebab
(intern and ekstern) yang ada dan mengharuskan suatu organisasi untuk
melakukan perubahan. Perubahan organisasi dilakukan oleh pengelola
organisasi untuk beralih dari keadaan sekarang menuju kepada keadaan yang
diinginkan dengan harapan keadaan yang diinginkan lebih baik dari keadaan
sebelumnya. Dengan kata lain perubahan organisasi merupakan cara baru

1
Bakroni Latar, Perubahan dan Pengembangan Organisasi, Vol 1 No.2, Jurnal Literasi
Pendidikan Nusantara, 2020, hal. 76
2
Warman dkk, Perilaku Organisasi di Bidang Pendidikan (Yogyakarta : Jejak Pustaka : 2022)
hal 78

3
untuk menyesuaikan diri dalam meningkatkan efektivitas organisasi dan
kemajuan organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi..Secara umum,
perubahan organisasi terbagi ke dalam beberapa jenis yaitu :

a. Perubahan Terencana
Perubahan terencana muncul ketika pemimpin perubahan memiliki
tujuan untuk menanamkan prosedur yang baru yang biasanya
dilakukan dengan alasan kebutuhan akan perubahan yang sesuai
dengan lingkungan yang berubah atau untuk mencapai peluang.
b. Perubahan Tidak Terencana
Perubahan tidak terencana muncul sebagai tindakan yang merupakan
respons terhadap lingkungan dan tindakan tersebut dipertimbangkan
sebagai solusi dari masalah yang belum dapat diprediksi. Dalam hal
ini, perubahan organisasi dapat bermacam-macam bentuk dan
sumbernya, serta memberikan dampak yang dapat diramalkan maupun
yang tidak dapat diramalkan.3

Piderit (dalam Alase, 2017) mengatakan bahwa "Perubahan organisasi


yang sukses tergantung pada dukungan dan antusiasme yang datang dari
anggota organisasi untuk perubahan yang diusulkan, daripada hanya sibuk
mengatasi penolakan". Kurt Lewin (dalam Cummings dkk., 2016) menyatakan
jika menginginkan perubahan organisasi berhasil, maka ada tiga tahap yang
harus dilakukan, yaitu mencairkan (Unfreezing), tindakan perubahan
(Changing), dan pembekuan kembali (Refreezing).

1. Tahap Awal Perubahan/ Penyadaran (Unfreezing)


Suatu organisasi menyadari bahwa perlu adanya perubahan dan
melakukan perubahan dengan mengenali bagian yang perlu
ditingkatkan. Tahap persiapan ini dilakukan untuk mempersiapkan
organisasi sebelum melakukan perubahan dan menciptakan situasi
yang kondusif untuk suatu perubahan yang akan dilakukan. Menurut
Lewin (dalam Mellita & Elpanso, 2020) langkah pertama dalam proses

3
Wustari Mangundjaya, Perilaku Manusia dalam Perubahan Organisai (Surabaya : CV.
Jakad Media Publishing : 2020 ) hal 6

4
perubahan adalah mencairkan situasi atau status quo yang ada. Status
quo merupakan suatu keadaan organisasi yang sekarang. Proses
mencairkan merupakan proses yang dibutuhkan untuk mencairkan
tekanan yang dilakukan dengan meningkatkan faktor penggerak yang
bisa menjauhkan organisasi dari situasi status quo yang berlaku,
mencari kekuatan negatif yang menghalangi organisasi untuk menjauhi
kondisi saat ini.Dalam kondisi saat ini aktivitas yang dilakukan adalah
memotivasi dan menyiapkan anggota organisasi untuk perubahan,
membangun kepercayaan dan mengenali kebutuhan akan perubahan
serta secara aktif berpartisipasi dalam mengidentifikasi permasalahan
dan berdiskusi untuk menemukan solusi.
2. Tahap Tindakan Perubahan (Changing)
Pada tahapan ini akan dilakukan upaya-upaya yang baru dan
menghilangkan cara-cara yang lama. Perubahan dapat dilakukan
dengan melakukan secara berulang-ulang pendekatan penelitian
tindakan (action research) untuk mengetahui permasalahan dan
melakukan perubahan. Penelitian yang berulang-ulang dapat
meyakinkan individu atau kelompok organisasi bahwa situasi saat ini
sudah tidak bermanfaat dan memerlukan suatu perubahan (Burnes &
Cooke, 2013).
3. Tahap Pembekuan Kembali/Peneguhan (Refreezing) 4
Pada tahapan ini lebih kepada upaya-upaya untuk menguatkan
perubahan yang telah dilakukan dan memastikan bahwa perubahan
dapat berjalan dengan baik, dinamis, dan stabil. Menurut Lewin
langkah ini memperkuat pola baru dan menetapkan pola-pola tersebut
dalam bentuk mekanisme secara formal dan informal termasuk di
dalamnya meliputi kebijakan dan prosedur atau dengan kata lain
organisasi membakukan perubahan tersebut sebagai norma yang baru
(Burnes & Cooke, 2013).

4
Wustari Mangundjaya, Perilaku Manusia dalam Perubahan Organisai (Surabaya : CV.
Jakad Media Publishing : 2020 ) hal 84-85

5
Dalam perubahan organisasi tentunya ada faktor atau penyebabnya,
yaitu dari faktor internal maupun faktor eksternal :

1. Faktor internal seperti; Struktur, Sistem dan prosedur,Perlengkapan dan


fasilitas, Proses dan saran apabila titik cocokakan membuat organisasi
melalui perbaikan, Perubahanorganisasi dilakukan untuk mencocokkan
dengan kebutuhanyang ada.

2. Faktor eksternal seperti; Kompetisi yang semakin tajam antar


organisasi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial yang membuat
organisasi harus merancang cara bagaimana mendapatkan sumber di luar
organisasi untuk masa depan organisasi. 5

Menurut Cummings dan Worley (2014) perubahan organisasi


disebabkan oleh permasalahan atau munculnya ketidakwajaran yang
menuntut organisasi untuk berubah. Sumber-sumberpendorong perubahan
yakni:

1. Lingkungan: Perubahan organisasi seringkali dipengaruhi oleh


perubahan lingkungannya. Lingkungan umum organisasimeliputi faktor-
faktor teknologi, ekonomi, hukum, politik dankebudayaan.

2. Sasaran dan nilai: Dorongan lain untuk perubahan datang darimodifikasi


sasaran organisasi. Perubahan nilai juga penting, karena menyebabkan
perubahan sasaran.

3. Teknik: Sistem teknik jelas merupakan suatu sumber perubahan


organisasi. Perubahan teknik ini meliputi bentuk dan fungsi suatu produk
atau jasa, di samping prosestransformasi yang dipakai oleh organisasi itu.

4. Struktur: Sumber lain perubahan organisasi adalah sumber struktur.


Perubahan-perubahan ini jelas berkaitan dengan perubahan-perubahan dan
sistem berbagi subsistem yang lain.

5
Wustari Mangundjaya, Perilaku Manusia dalam Perubahan Organisai (Surabaya : CV.
Jakad Media Publishing : 2020 ) hal 90

6
5. Manajerial: Dalam kegiatan perencanaan dan pengawasan, peranan
manajer adalah mempertahankan keseimbangan yang dinamis antara
kebutuhan akan stabilitas dan kontinuitas organisasi dengan kebutuhan
akan adaptasi dan inovasi. 6

Tampubolon (2020) menyatakan bahwa faktor penyebab


perubahan adalah perilaku anggota organisasi, karena setiap perubahan akan
memengaruhi siapa pun; apakah dia pihak manajemen ataukah anggota
organisasi. Perubahan bisa ditanggapi secara positif ataukah negatif
bergantung pada jenis dan derajat perubahan itu sendiri. Hal ini sangat
bergantung pada apa yang mempengaruhi perilaku dan apa pula yang
mendorong. 7

Menciptakan Perubahan untuk Pengembangan Organisasi adalah


langkah terbaik dalam menyikapi perubahan, bukan menunggu untuk
dirubah oleh pihak lain. Menciptakan perubahan bisa dilakukan dengan
analisis SWOT dan penelitian tindakan (action research). Artinya atas dasar
analisis SWOT dan action research organisasi mengambil langkah strategis
untuk mengadakan pembenahan dan sekaligus mengadakan perubahan atau
pengembangan organisasi (Purhantara, 2009). Ada beberapa keuntungan di
dalammenciptakanperubahanuntukpengembangan organisasi:

1. Organisasi dapat menentukan pola pengembangan organisasi yang sesuai


dengan kompetensi dan kapabilitas organisasi. Tidak semua model
pengembangan organisasi dapat dijalankan oleh SDM, karena kompetensi
dan kapabilitasnya yang memang kurang memadai untuk kepentingan
itu,akibatnya action plan atas perubahan gagal total.

2. Pola pengembangan organisasi bertumpu pada perubahan yang akan


dijalankan lebih bersifat antisipatif, bukan reaktif, sehingga pola
perubahannya dapat direncanakan secara matang dengan menggunakan

6
Wustari Mangundjaya, Perilaku Manusia dalam Perubahan Organisai (Surabaya : CV.
Jakad Media Publishing : 2020 ) hal 91
7
Tauhid dkk, Strategi Cerdas Dalam Pengembangan, Inovasi dan Perubahan
Orgnaisasi(Klaten :Lakeisha : 2021 ) hal 72-74

7
metode peramalan keberlangsungan (sustainable forecasting) atau langkah-
langkah futuristik.

3. Perencanaan pengembangan dan implementasi langkah strateginya lebih


bersifat adaptif terhadap perubahan lingkungan, yaitu suatu kemampuan
yang untuk dapat menyesuaikan perubahan lingkungan internal dan
eksternal, misalnya: perubahan life style, kepuasan layanan, kecepatan
proses layanan, dan lain-lain.

B. KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

a. Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu upaya mempengaruhi kegiatan pengikut
melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi ini
menunjukan bahwa kepemimpinan melibatkan penggunaan pengaruh dan
karena nya semua hubungan dapat merupakan upaya kepemimpinan. Unsur
kedua dari definisi itu menyangkut pentingnya proses komunikasi. Kejelasan
dan ketetapan komunikasi mempengaruhi perilaku dan prestasi pengikut.
Unsur lain dari definisi tersebut berfokus pada pencapaian tujuan. Pemimpin
yang efektif harus berurusan dengan tujuan individu, kelompok, dan
organisasi. Keefektifan pemimpin khususnya dipandang ukuran tingkat
pencapaian satu atau kombinasi tujuan tersebut. Individu mungkin
memandang seorang pemimpin sebagai efektif atau tidak efektif dari sudut
kepuasan yang mereka peroleh selama pengalaman kerja secara meyeluruh. 8
Sebenarnya, penerimaan perintah atau permintaan seorang pemimpin
sebagian besar terletak pada harapan para pengikut dimana tanggapan yang
menyenangkan akan menimbulkan hasil yang menarik. Kekuasaan
berdasarkan imbalan dan legitimasi terutama ditentukan oleh peranan
individu dalam suatu hirarki. Peranan ini tentunya boleh jadi terdapat dalam
kelompok formal atau informal. Tigkat dan cakupan kekuasaan keahlian dan
kekuasaan referen pemimpin terutama ditentukan oleh ciri-ciri pribadi.
Beberapa pemimpin, karena kesukaran kepribadian dan komunikasi, tidak
dapat mempengaruhi orang lain melalui kekuasaan keahlian atau referen.
Kesimpulannya, bahwa kepemimpinan tidak hanya banyak bergantung
kepada diri si pemimpin itu, tetapi dari pihak yang dipimpin itupun dibentuk
beberapa syarat tertentu agar hubungan antara pimpinan dan bawahan dalam
keadaan yang serasi. Dengan demikian fungsi-fungsi manajemen dapat
dilaksanakan denagn baik dan tujuan organisasi akan tercapai.

8
Sondang P. Siagian. 1999. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta

8
b. Pengertian Organisasi
Pengertian organisasi akan dikemukakan menurut pendapat ahli
sebagai berikut ini:
a. Pengertian organisasi dikemukakan oleh Dalas S Beach dalam
Burhanuddin, adalah: suatu sistem, mempunyai struktur dan perencanaan
yang dilakukan dengan penuh kesadaran, di dalamnya orang-orang bekerja
dan berhubungan satu sama lain dengan suatu cara yang terkoordinasi dan
kooperatif guna mencapai tujuantujuan yang telah ditetapkan (Burhanudin
1994: 192).

b. Pengertian organisasi menurut Bedjo Siswanto adalah: sekelompok


orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan
tujuan bersama (Siswanto,1990: 74)

c. Pengertian organisasi menurut Didin Hafidhuddin, yaitu pertama,


organisasi sebagai wadah atau tempat, dan kedua, pengertian organisasi
sebagai proses yang dilakukan bersama-sama, dengan landasan yang sama,
dan juga dengan cara-cara yang sama (Hafidhuddin, 2003: 27).

Pemimpin dalam sebuah organisasi memiliki peranan penting dalam


mengarahkan dan mempengaruhi para bawahannya. Tanpa adanya orang
yang mengatur dan mengarahkan suatu organisasi niscaya organisasi tersebut
dapat mencapai tujuannya sesuai dengan visi dan misinya. Oleh sebab itu,
diperlukan figur seorang pemimpin untuk dapat mengelola dan mengatur
organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya.

c. Tipe-tipe Kepemimpinan

Tipe kepemimpinan menurut Kartono ( 2011:69)139 meliputi:


1. Tipe Karismatik, pemimpin ini adalah kekuatan energi, daya tarik yang
luar biasa yang akan dituruti oleh bawahannya. Mempunyai kekuatan
gaib, super dan berani.
2. Tipe Paternalistik dan Materialistik, bersikap melindungi pengikut
sebagai seorang bapak yang penuh kasih sayang. Memberi karyawan
untuk berinisiatif dalam pengambilan keputusan.
3. Tipe militeristik, bersikap komando dengan menggunakan sistem
perintah dari atasan kepada bawahannya secara otoriter. Menghendaki
supaya bawahannya selalu taat secara formalitas.
4. Tipe Otokratik, didasarkan pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak
harus dipenuhi. Setiap perintah ditentukan dengan tanpa konsultasi,
kekuasaan menjadi sangat bersifat absolut.

9
Kartini Kartono. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Rajawali Grafindo Persada.
2011. hlm. 69

9
5. Tipe Laissez Faire, membiarkan pengikut bersikap semaunya sendiri
dengan penuh tanggung jawab. Jabatan pemimpin didapat dengan cara
yang tidak baik seperti sistem nepotisme.
6. Tipe Populistik, dapat bersikap dan menjadi pemimpin rakyat. Dia
berpatokan pada nilai masyarakat tradisional.
7. Tipe administratik, pemimpin yang dapat melaksanakan tugas-tugas
administratif dengan efektif. Melalui tipe ini diharapkan muncul suatu
perkembangan teknis, manajemen modern, dan perkembangan sosial.
8. Tipe Demokratik, pemimpin ini selalu berpusat pada rakyat dan
memberikan bimbingan pada pengikutnya. Kekuasaan organisasi
terletak pada peran aktif dari setiap bawahannya.

Peran kepemimpinan sangat berhubungan dengan adanya


perubahan. Pemimpin menentukan tujuan perubahan melalui
pengembangan suatu visi dimasa yang akan datang; selanjutnya mereka
menyatukan orang-orang dengan mengkomunikasikan visi tersebut serta
menginspirasinya guna mengatasi berbagai rintangan. Kepemimpinan
menjadi faktor penentu bagi keberhasilan organisasi, bahkan Greenberg
dan Baron (2003:472) menganggap kepemimpinan adalah bahan baku
utama bagi efektivitas perusahaan. Pandangan ini tidak hanya berlaku bagi
organisasi bisnis; kepemimpinan juga memainkan peran sentral dalam
politik, olahraga, kesenian dan banyak aktivitas manusia lainnya. 10

d. Hal-Hal Yang Harus Dilakukan Oleh Seorang Pemimpin


Secara spesifik hal-hal yang dapat dilakukan oleh pemimpin
menurut Luthan (1998:281) adalah: 11

(1) Membangkitkan bawahan untuk mencapai hasil di bawah pengawasan


pimpinan.
(2) Meningkatkan kompensasi bawahan atas pencapaian tujuan kerja.
(3) Membuat jalur agar perhitungan (kompensasi) dapat mudah
disampaikan.
(4) Membantu bawahan menjelaskan harapan-harapan.
(5) Mengurangi frustasi.
(6) Meningkatkan peluang untuk kepuasan personal untuk efektivitas
kinerja.

Pada intinya dengan melakukan halhal diatas, pimpinan membantu


bawahan untuk membuat pencapaian tujuan semudah mungkin. Namun

10
Greenberg, Jerald & Baron Robert, A. 2003.Behavior in Organization: Understanding
and Managing The Human side of work. 2003. hlm.472
11
Luthan, Fred.Organizational Behavior. hlm. 281

10
untuk dapat menyelesaikan fasilitas jalur tujuan, pimpinan harus
menggunakan variable gaya kepemimpinan yang tidak tentu sesuai.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perubahan organisasi dalam buku Siswanto dan Sucipto adalah perubahan
dalam suatu organisasi, seperti menambahkan orang baru, memodifikasi suatu
program dan lain-lain. Perubahan tidak harus dilaksanakan dalam suatu
organtegisasi. Secara khusus, organisasi harus melakukan perubahan dalam
organisasi itu sendiri untuk meningkatkan kinerja organisasi tersebut dan
meninggalkan keterpurukan-keterpurukan yang terjadi.
Dalam sebuah organisasi juga pemimpin memiliki peranan penting dalam
mengarahkan dan mempengaruhi para bawahannya. Tanpa adanya orang yang
mengatur dan mengarahkan suatu organisasi niscaya organisasi tersebut dapat
mencapai tujuannya sesuai dengan visi dan misinya. Oleh sebab itu, diperlukan
figur seorang pemimpin untuk dapat mengelola dan mengatur organisasi untuk
mencapai tujuan-tujuannya. Kepemimpinan akan menjadi faktor penentu
keberhasilan dalam suatu organisasi. Hal ini dikarenakan kepemimpinan
menjadi titik pusat adanya perubahan signifikan dalam organisasi,
kepemimpinan menjadi kepribadian yang memiliki dampak dan kepemimpinan
merupakan seni dalam menciptakan kesesuaian dan kestabilan organisasi.

B. Saran
Kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
kekurangan. Untuk itu kritik, saran dan pendapat yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca untuk perbaikan
yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Latar, Bakroni“Perubahan dan Pengembangan Organisasi”, Jurnal Literasi


Pendidikan Nusantara,Vol 1 No.2 (2020) : hal. 76
Warman dkk. Perilaku Organisasi di Bidang Pendidikan. Yogyakarta : Jejak
Pustaka, 2022.
Mangundjaya, Wustari. Perilaku Manusia dalam Perubahan Organisai.
Surabaya: CV. Jakad Media Publishing, 2020.

12
Tauhid dkk.Strategi Cerdas Dalam Pengembangan, Inovasi dan Perubahan
Orgnaisasi. Klaten :Lakeisha : 2021.

Kartini Kartono. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Rajawali Grafindo


Persada. 2011.€ hlm. 69

Sondang P. Siagian. 1999. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka


Cipta

13

Anda mungkin juga menyukai