Anda di halaman 1dari 6

1.

1 Contoh Kasus (by Kamaludin – Itenas)


Contoh 2.2
Diketahui data teknis mekanika Teknik seperti gambar dibawah ini:
12 mm
2 t/m
100 t
CC

400 mm
A B
8 mm
2m 8m 2m

200 mm
Kerjakan:
a. Distribusi Tegangan Normal akibat Gaya Normal dititik C
b. Distribusi Tegangan Normal akibat Gaya Lentur dititik C
c. Distribusi Tegangan Normal akibat M + N dititik C
d. Distribusi Tegangan Geser dititik C
e. Distribusi Tegangan Geser di titik maksimum

Solusi:

# Buat distribusi gaya dalam (materi statika)


y
x 2 t/m
100 t
y
A C C B
2m 8m 2m
Bidang
-100t Nx z
12 t 4t
(+) Bidang
(+)
(-) (-) Vx
4t
12 t
4 t.m 4 t.m
(-) (-) Bidang
(+) Mx
12 tm

(Contoh kasus : by Kamaludin – Itenas) i


Va = 12 ton;
Vb = 12 ton
Ha = 100 ton
y Parameter Penampang: Karena simetris titik berat dapa
diketahui dg carai bagi dua.
A= 2×200×12+8×(400-24)=7808 mm2
1 1
𝐼𝑥 = 2 ( ∙ 200 ∙ 123 + 200 ∙ 12 ∙ (200 − 6)2 ) + 8
z 12 12
∙ (400 − 24)3
𝐼𝑥 =216148650,7 𝑚𝑚4

Hitung Momen:
6
𝑀 = − 2 ∙ 6 ∙ + 12 ∙ 4 = 12 𝑡𝑚
2
Gaya yang terjadi di titik C adalah : N= - 100 ton; M=12 tm; V=0; Vmax=12t

a) Distribusi Tegangan Normal akibat Gaya Normal dititik C adalah sebagai


berikut:

𝑁 −100 ∙ 1000 𝑘𝑔
𝜎= = = −12,807 = 128,07 𝑀𝑃𝑎
𝐴 7808 𝑚𝑚2

σ=128,07 MPa
Distribusi tegangan Normal akibat Gaya Normal

b) Distribusi Tegangan Normal akibat Gaya Lentur dititik C adalah sebagai


berikut:

(Contoh kasus : by Kamaludin – Itenas) ii


𝑀 ∙ 𝑦 12 ∙ (10000)(1000) ∙ 200
𝜎= = = 111,03 𝑀𝑃𝑎
𝐼𝑥 216148650,7

σ=111,03 MPa

(-)

(+)

σ=111,03 MPa

Distribusi tegangan Normal akibat Lentur

c) Distribusi Tegangan Normal akibat M + N dititik C adalah sebagai berikut

σ=111,03 MPa σ=239,1 MPa

(-) (-)

(-)

(+)
σ=17,04 MPa

σ=128,07 MPa σ=111,03 MPa


(a) (b) (c)

(a) Tegangan Normal akibat N atau P


(b) Tegangan Normal akibat M
(c) Tegangan Normal akibat M+N

(Contoh kasus : by Kamaludin – Itenas) iii


d) Karena di titik C gaya geser adalah nol, maka tidak ada distribusi gaya geser
ada geser tapi bernilai noll
e) Distribusi Tegangan Geser di titik maksimum adalah sebagai berikut:
Gaya geser terjadi: Vmax = 12ton = 12000kg = 120000 N
Persamaan Tegangan Geser : y
V∙S
𝜏= 𝑏∙𝐼
; berdasarkan gambar bersumbu yz maka :
1
V∙S
𝜏= 3 2
𝑏 ∙ 𝐼𝑧
z
Diberi nomor titik2 yang ekstrim:
4
V=Vmax=120000 N
5
b=lebar titik geser; bisa b=200 dan b=8 mm 6

Iz=216148650,7 𝑚𝑚4 7

S=? adalah statis momen dilihat tiap titik untuk gambar distribusi geser
Mencari nilai Statis Momen (S) yaitu S1z; S2z; S3z; S4z; S5z; S6z; S7z

S1z= S7z = 0
S2z= S6z = S3z= S5z = 200×12×(200-6)=465600 mm3
S4z= 200×12×(200-6)+(200-12)×8×(200-12)/2 = 606976 mm3
Tegangan geser tiap titik :
V ∙ S1𝑧 120000 ∙ 0
𝜏1 = 𝜏7 = = =0
𝑏 ∙ 𝐼𝑧 200 ∙ 216148650,7
V ∙ S1𝑧 120000 ∙ 465600
𝜏2 = 𝜏6 = = = 1,29 𝑀𝑃𝑎
𝑏 ∙ 𝐼𝑧 200 ∙ 216148650,7
V ∙ S1𝑧 120000 ∙ 465600
𝜏3 = 𝜏5 = = = 3,23 𝑀𝑃𝑎
𝑏 ∙ 𝐼𝑧 8 ∙ 216148650,7
V ∙ S1𝑧 120000 ∙ 606976
𝜏2 = 𝜏6 = = = 4,21 𝑀𝑃𝑎
𝑏 ∙ 𝐼𝑧 8 ∙ 216148650,7

(Contoh kasus : by Kamaludin – Itenas) iv


y

1,29
3,23
z 4,21

Distribusi tegangan Geser akibat Gaya Geser/Lintang

(Contoh kasus : by Kamaludin – Itenas) v


(Contoh kasus : by Kamaludin – Itenas) vi

Anda mungkin juga menyukai