BAB IV
PERENCANAAN BALOK BETON BERTULANG
Bentang A – D
Mutu Beton (f’c) = 30 MPa
Mutu tulangan utama (fy) = 420 MPa
Diameter Tulangan Utama (Dt) = 19 mm
Diameter Sengkang (Øs) = 12 mm
Dimensi Balok = (200/450) mm
Momen Ultimate (Mu) = 167.540.000N.mm
Lakukan perencanaan tulangan rangkap pada balok tersebut.
𝑐
Step 1: Asumsikan nilai
𝑑𝑡 ≤ 0,375
Dengan me tode “trial and error”. Nilai ditentukan sebesar :
𝑐
𝑑 ≤ 0,30
𝑡
1
= 450 − 40 − 12 − 22
2
= 387 mm
c = 0,30 x dt
= 0,30 x387
= 116,1 mm
= 167,495 Nmm
Cek apakah diperlukan tulangan tekan atau tidak, dengan ketentuan berikut:
Mn1 < Mn: diperlukan tulangan tekan = perhitungan rangkap
Mn1 > Mn: tidak diperlukan tulangan tekan = perhitungan tunggal
Dalam kasus ini, nilai
Mn1 < Mn
Mn1 < 𝑀𝑢
ϕ
167,54
167,495036 Nmm <
0,9
= 63 mm
``
Regangan ɛ’s
ɛ’s = 0,003 x 𝑐−𝑑′
c
116,1 − 63
= 0,003 x 116,63
= 0,001372093
f’s = Es x ɛ’s = 200.000 x 0,001372093 = 275 MPa
f’s ≤ fy ↔ 275 MPa ≤ 420 MPa; Tulangan tekan tidak leleh, sehingga tegangan leleh
pada tulangan tekan tetap f’s. Sedangkan bila tulangan tekan leleh, maka tegangan leleh
tulangan tekan diambil sama dengan fy.
18660804,61
= 274,418 𝑥 (387−63)
= 209,880 mm2
1388,06
= 1 𝑥 𝜋 𝑥 222
4
= 3,65336 ~ 4
tulangan Tulangan tekan
aktual A’s
A′s
1 teoritis
n = 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷2
4
209,8803
= 1 𝑥 𝜋 𝑥 192
4
= 0,5524 ~ 2 tulangan
``
Guna memenuhi syarat gempa, disarankan jumlah tulangan tekan diambil setengah
dari jumlah tulangan tarik meskipun secara hitungan hanya membutuhkan sedikit.
Jadi tulangan aktual pada balok adalah :
As = 4-D22 mm2 = n
𝑥 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷2 = 4 𝑥 𝑥 𝜋 𝑥 222 = 1519,76 mm2
1 1
4 4
Pada step ini, harus dipastikan apakah tulangan As terpasang satu lapis atau
dua lapis. Bila terpasang dua lapis maka tinggi efektif penampang (d) harus
dihitung kembali. Diawali dengan cek spasi tulangan.
Bila dipasang 4 tulangan dalam satu spasi bersih adalah :
𝑏−(2 𝑥 𝑡𝑠 )−(2 𝑥 ∅𝑠 )−(𝑛 𝑥 𝐷𝑡)
Smin = (𝑛−1)
= 2.667 mm < 40 mm
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa tulangan tidak memungkinkan untuk
dipasang satu lapis. Untuk itu , tulangan akan direncanakan pemasangan dua lapis (2
tulangan lapis-1 dan 2 tulangangan lapis-2).
𝑏−(2 𝑥 𝑡𝑠 )−(2 𝑥 ∅𝑠 )−(𝑛 𝑥 𝐷𝑡)
Smin = (𝑛−1)
= 52 mm > 40 mm
Jadi tulangan dipasang dua lapis; setelah itu dilakukan perhitungan tinggi efektif (d)
yang baru karena tulangan dipasang dua lapis.
1
Atulangan= 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷2
4
= 1 𝑥 𝜋 𝑥 222
4
= 379,94 mm2
1
l1 = ts + ∅𝑠 + 𝐷𝑡
2
= 40 + 12 + 1 22
2
= 63 mm
``
1 1
l2 = ts + ∅𝑠 + 𝐷𝑡 + ts + 𝐷𝑡
2 2
= 40 + 12 + 1 22 + 40 + 1 22
2 2
= 125 mm
``
= 94,0 mm
sehingga tinggi efektif balok adalah :
d =h–y
= 450 – 94,0
= 273,75 mm
Step 12: Hitung nilai tinggi balok tegangan whitney (a) yang baru.
Tf = Cc + Cs
T = 0,85 × f’c × b × a + A’s × f’s
dimana T = As × fy sehingga nilai a bisa dihitung dengan persamaan
: ( 𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦− 𝐴𝘍𝑠 𝑥 𝑓′𝑠 )
a =
0,85 𝑥 𝑓𝘍𝑐 𝑥 𝑏
= 84,269 mm
Step 13: Hitung nilai tinggi garis netral (c) dan kategori
𝑎
penampang. c =
𝛽1
84,269
= 0,836
= 100,835 mm
sehingga nilai dari c/dt:
𝑐
𝑑𝑡 100,835
= 387
= 0,260
Dengan nilai c/dt < 0,375 berarti penampang balok termasuk kategori terkontrol tarik,
Mn = Cc × ( d - 𝑎) + Cs × ( d – d’)
2
Mn = (𝐴𝑠 𝑎 ′
𝑥 𝑓𝑦 − 𝐴 𝑥 𝑓′𝑠) × ( d - ) + 𝐴 𝑠 𝑥 𝑓′𝑠 × ( d – d’)
′ 2
𝑠
Bentang 1 – 4
1
= 330 − 40 − 12 − 16
2
= 270 mm
c = 0,295 x dt
= 0,295 x 270
= 79,65 mm
= 76.342.799,36 Nmm
Cek apakah diperlukan tulangan tekan atau tidak, dengan ketentuan berikut:
Mn1 < Mn: diperlukan tulangan tekan = perhitungan rangkap
Mn1 > Mn: tidak diperlukan tulangan tekan = perhitungan tunggal
Dalam kasus ini, nilai
Mn1 < Mn
Mn1 < 𝑀𝑢
ϕ
69.631.000
76.342.799,36 Nmm <
0,9
= 60 mm
``
Regangan ɛ’s
ɛ’s = 0,003 x 𝑐−𝑑′
c
79,65 − 60
= 0,003 x 79,65
= 0,00074
f’s = Es x ɛ’s = 200.000 x 0,00074 =148 MPa
f’s ≤ fy ↔ 148 MPa ≤ 420 MPa; Tulangan tekan tidak leleh, sehingga tegangan leleh
pada tulangan tekan tetap f’s. Sedangkan bila tulangan tekan leleh, maka tegangan leleh
tulangan tekan diambil sama dengan fy.
1,025,000,64
= 148 𝑥 (270−60)
= 32,975 mm2
800,85
= 1 𝑥 𝜋 𝑥 162
4
= 3,9851 ~ 4
tulangan Tulangan tekan
aktual A’s
A′s
1 teoritis
n = 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷2
4
32,974
= 1 𝑥 𝜋 𝑥 162
4
= 0,1641 ~ 2 tulangan
``
Guna memenuhi syarat gempa, disarankan jumlah tulangan tekan diambil setengah
dari jumlah tulangan tarik meskipun secara hitungan hanya membutuhkan sedikit.
Jadi tulangan aktual pada balok adalah :
As = 4-D22 mm2 = n
𝑥 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷2 = 4 𝑥 𝑥 𝜋 𝑥 162 = 803,85 mm2
1 1
4 4
Pada step ini, harus dipastikan apakah tulangan As terpasang satu lapis atau
dua lapis. Bila terpasang dua lapis maka tinggi efektif penampang (d) harus
dihitung kembali. Diawali dengan cek spasi tulangan.
Bila dipasang 4 tulangan dalam satu spasi bersih adalah :
𝑏−(2 𝑥 𝑡𝑠 )−(2 𝑥 ∅𝑠 )−(𝑛 𝑥 𝐷𝑡)
Smin = (𝑛−1)
= 7,3333mm < 40 mm
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa tulangan tidak memungkinkan untuk
dipasang satu lapis. Untuk itu , tulangan akan direncanakan pemasangan dua lapis (2
tulangan lapis-1 dan 2 tulangangan lapis-2).
𝑏−(2 𝑥 𝑡𝑠 )−(2 𝑥 ∅𝑠 )−(𝑛 𝑥 𝐷𝑡)
Smin = (𝑛−1)
= 54 mm > 40 mm
Jadi tulangan dipasang dua lapis; setelah itu dilakukan perhitungan tinggi efektif (d)
yang baru karena tulangan dipasang dua lapis.
1
Atulangan= 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷2
4
= 1 𝑥 𝜋 𝑥 162
4
= 200,96 mm2
1
l1 = ts + ∅𝑠 + 𝐷𝑡
2
= 40 + 12 + 116
2
= 60 mm
``
1 1
l2 = ts + ∅𝑠 + 𝐷𝑡 + ts + 𝐷𝑡
2 2
= 40 + 12 + 1 16 + 40 + 1 16
2 2
= 116 m
``
= 88,0
sehingga tinggi efektif balok adalah :
d =h–y
= 330 – 88,0
= 242,5 mm
Step 12: Hitung nilai tinggi balok tegangan whitney (a) yang baru.
Tf = Cc + Cs
T = 0,85 × f’c × b × a + A’s × f’s
dimana T = As × fy sehingga nilai a bisa dihitung dengan persamaan
: ( 𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦− 𝐴𝘍𝑠 𝑥 𝑓′𝑠 )
a =
0,85 𝑥 𝑓𝘍𝑐 𝑥 𝑏
= 57,403 mm
Step 13: Hitung nilai tinggi garis netral (c) dan kategori
𝑎
penampang. c =
𝛽1
57,403
= 0,836
= 68,687 mm
sehingga nilai dari c/dt:
𝑐
𝑑𝑡 68,678
= 270
= 0,254
Dengan nilai c/dt < 0,375 berarti penampang balok termasuk kategori terkontrol tarik,