Gambar 1.2 Kapasitor tipical (Courtesy of Mark Nelms and Jo Ahn Loden).
Kapasitor elektrolit aluminium, yang terdiri dari
sepasang pelat aluminium yang dipisahkan oleh
elektrolit pasta boraks yang dibasahi, dapat
memberikan nilai kapasitansi tinggi dalam
volume kecil. Mereka biasanya digunakan untuk
menyaring, melewati, dan menggabungkan, dan
pasokan listrik dan aplikasi pengaktifan motor.
Kapasitor elektrolit Tantalum memiliki kerugian
yang lebih rendah dan karakteristik yang lebih
stabil dibanding kapasitor elektrolitik
aluminium. Gambar 1.2 menunjukkan berbagai
kapasitor diskrit yang khas.
Selain kapasitor ini, yang sengaja kita masukkan
ke dalam jaringan untuk aplikasi tertentu,
kapasitansi nyala hadir setiap saat ada
perbedaan potensial antara dua bahan
konduktor yang dipisahkan oleh dielektrik.
Karena kapasitansi nyasar ini dapat
menyebabkan kopling yang tidak diinginkan di
antara sirkuit, perhatian ekstrim harus dilakukan
dalam tata letak sistem elec- tronic pada papan
sirkuit tercetak.
Kapasitansi diukur dalam coulomb per volt atau
farads. Unit farad (F) dinamai Michael Faraday,
seorang fisikawan Inggris yang terkenal.
Kapasitor dapat diperbaiki atau bervariasi dan
biasanya berkisar dari ribuan mikrofarad (μF)
hingga beberapa picofarads (pF).
Gambar 1.3 Kapasitor double-layer 100-F dan kapasitor elektrolitik 68.000-F. (Courtesy of Mark
Nelms dan Jo Ann Loden).
Untuk menghitung dimensi kapasitor ekivalen
sederhana yang terdiri dari dua pelat sejajar
masing-masing area A, dipisahkan oleh jarak d
seperti ditunjukkan pada Gambar 6.1. Kita belajar
dalam fisika dasar bahwa kapasitansi dua pelat
sejajar daerah A, dipisahkan oleh jarak d, adalah
ɛ𝑜 𝐴
𝐶=
𝑑
C : Kapasitansi (F)
εo : Permitivitas ruang bebas (8.85x10−12 F/m)
d : Jarak antar dua pelat/tebal dielektrik (m)
A : Luas pelat (m2 )
Bila sebuah sumber tegangan dihubungkan ke
kapasitor, maka muatan positif akan ditransfer
ke satu piring dan muatan negatif ke yang lain.
Tuduhan pada kapasitor sebanding dengan
voltase di atasnya sedemikian rupa sehingga
q = Cv
q : muatan (Coulomb)
C : kapasitansi (F)
v : tegangan (Volt)
𝑑𝑞 𝑑(𝐶𝑣)
Recall : 𝑖 = 𝑖 =
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Untuk kapasitansi yang konstan
𝑑𝑣 1
𝑖= 𝐶 𝑑𝑣 = 𝑖 𝑑𝑡
𝑑𝑡 𝐶
Integrasikan dari t awal = -∞ sampai suatu t
tertentu (asumsi v(-∞) = 0).
1 𝑡
𝑣 𝑡 = න 𝑖 𝑥 𝑑𝑥
𝐶 −∞
Dimana v(t) menunjukan perubahan tegangan
terhadap waktu.
Energy yang tersimpang dalam kapasitor dapat
diturunkan dari daya yang dikirimkan ke elemen.
𝑑𝑣 𝑡
𝑝 𝑡 = 𝑣 𝑡 𝑖 𝑡 = 𝐶𝑣 𝑡
𝑑𝑡
Sehingga energi yang tersimpan pada medan listrik
adalah:
𝑡 𝑡
𝑑𝑣 𝑥 𝑑𝑣 𝑥
𝑊𝑐 𝑡 = න 𝐶𝑣 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐶 න 𝑣 𝑥 𝑑𝑥
−∞ 𝑑𝑥 −∞ 𝑑𝑥
𝑡
1 2 𝑣(𝑡)
= C න 𝑣 𝑥 𝑑𝑣 𝑥 = 𝐶𝑣 (𝑥)]𝑣(−∞)
−∞ 2
Karena v(-∞) = 0, maka :
1 1 𝑞2 𝑡
𝑊𝑐 𝑡 = 𝐶𝑣 2 𝑡 𝐽oule 𝑊𝑐 𝑡 =
2 2 𝐶
Contoh soal
1. Jika muatan yang terakumulasi dalam dua
konduktor parallel yang akan mengisi
tegangan 12 volt adalah 600 pC, berapakah
kapasitansi parallel dari konduktor tersebut ?
Jawab :
Untuk menghitung kapasitansi dapat
menggunakan persamaan :
Q = CV
Kemudian masukan nilai muatan dan tegangan
pada persamaan diatas.
𝑄 (600)(10−12 )
𝐶= = = 50 𝑝𝐹
𝑉 12
2. Tegangan yang melalui kapasitor 5
𝜇𝐹 membentuk kurva seperti pada gambar
dibawah, tentukan arus gelombang.
Jawab :
𝑡
𝑤 𝑡 = 2 𝑥 10−3 16 𝑥 10−6 𝑥 − 64 𝑥 10−9 𝑑𝑥 + 32 𝑥 10−12
1 𝑡
𝑖 𝑡 = න 𝑣 𝑥 𝑑𝑥
𝐿 −∞
1 𝑡
𝑖 𝑡 = 𝑖 𝑡0 + න 𝑣 𝑥 𝑑𝑥
𝐿 𝑡0
Daya yang dikirim ke induktor dapat digunakan
untuk mengetahui energi yang tersimpan dalam
elemen. Daya ini sama dengan :
𝑝 𝑡 =𝑣 𝑡 𝑖 𝑡
𝑑𝑖 𝑡
= 𝐿 𝑖(𝑡)
𝑑𝑡
Karena itu, energi yang tersimpan dalam medan
magnet adalah :
𝑡 𝑑𝑖 𝑥
𝑤𝐿 𝑡 = −∞ 𝐿 𝑖 𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑡
1
𝑤𝐿 𝑡 = 𝐿𝑖 2 𝑡 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
2
Sekarang mari kita pertimbangkan kasus arus dc
yang mengalir melalui sebuah induktor. Dari
𝑑𝑖 𝑡
Persamaan 𝑣 𝑡 = 𝐿 , kita dapat melihat
𝑑𝑡
bahwa tegangan di induktor berbanding lurus
dengan laju waktu perubahan arus yang mengalir
melalui induktor. Arus dc tidak berbeda dengan
waktu, jadi voltase di induktor adalah nol. Kita bisa
mengatakan bahwa sebuah induktor adalah
"hubung singkat dengan dc." Dalam menganalisa
rangkaian yang berisi sumber dc dan induktor, kita
dapat mengganti induktor dengan sirkuit pendek
dan menghitung voltase dan arus di sirkuit dengan
menggunakan banyak alat analisis kita.
Contoh soal :
1. Cari energi yang tersimpan pada rangkaian
dibawah ini.
Jawab :
Soal diatas bisa dikerjakan dengan menerapkan
KCL pada simpul A, sehingga didapatkan :
𝐼𝐿2 = 𝐼𝐿1 + 3
Terapkan KVL pada bagian luar hasil rangkain
6𝐼𝐿1 + 3𝐼𝐿2 + 6𝐼𝐿2 = 9
Penyelesaian persamaan ini menghasilkan 𝐼𝐿1 =
− 1.2 A dan 𝐼𝐿2 = 1.8 A. Tegangan 𝑉𝑐1 dan
𝑉𝑐2 dapat dihitung dari arus :
𝑉𝐶1 = −6𝐼𝐿1 + 9 = 16.2 𝑉
𝑉𝐶2 = 6𝐼𝐿2 = 6 1.8 = 10.8 𝑉
Total energi yang tersimpan dalam rangkaian
adalah jumlah energi yang tersimpan dalam dua
induktor dan dua kapasitor :
1
𝑤𝐿1 = 2 𝑥 10−3 −1.2 2 = 1.44 𝑚𝐽
2
1
𝑤𝐿2 = 4 𝑥 10−3 1.8 2 = 6.48 𝑚𝐽
2
1
𝑤𝐶1 = 20 𝑥 10−6 16.2 2 = 2.62 𝑚𝐽
2
1
𝑤𝐶2 = 50 𝑥 10−6 10.8 2 = 2.92 𝑚𝐽
2
Total energi yang tersimpan adalah 13.46 mJ.
2. Arus pada sebuah induktor 10 mH memiliki
bentuk kurva seperti pada gambar dibawah.
Tentukan bentuk kurva pada tegangan.
Jawab :
Dari kurva arus dibawah di dapatkan tiga
persamaan pada selang waktu tertentu.
20 𝑥 10−3 𝑡
𝑖 𝑡 = −3 , 0 ≤ 𝑡 ≤ 2 𝑚𝑠
2 𝑥 10
20 𝑥 10−3 𝑡
𝑖 𝑡 = − + 40 𝑥 10−3 , 2 ≤ 𝑡 ≤ 4 𝑚𝑠
2 𝑥 10−3
𝑖 𝑡 = 0, 4 𝑚𝑠 < 𝑡
Ditemukan bahwa
−3 20 𝑥 10−3
𝑣 𝑡 = 10 𝑥 10 = 100 𝑚 𝑉, 0 ≤ 𝑡 ≤ 2 𝑚𝑠
2 𝑥 10−3
dan
−3 −20 𝑥 10−3
𝑣 𝑡 = 10 𝑥 10 = −100𝑚𝑉, 2 ≤ 𝑡 ≤ 4 𝑚𝑠
2 𝑥 10−3
Dan v(t) = 0 untuk t>4 ms. Kerana itu, bentuk gelombang
tegangan ditunjukan pada gambar diatas.
3. Arus pada sebuah induktor 2 mH adalah
𝑖 𝑡 = 2 sin 377𝑡 𝐴
Tentukan tegangan yang melewati induktor
dan energi yang tersimpan pada induktor.
Jawab :
Untuk mencari tegangan yang melepwati
induktor gunakan persamaan :
𝑑𝑖 𝑡
𝑣 𝑡 =𝐿
𝑑𝑡
−3 d
= 2 x 10 2 sin 377t
dt
= 1.508 cos 377t V
Untuk mencari energi yang tersimpan dalam
induktor dapat mengunaka persamaan :
1
𝑤𝐿 𝑡 = 𝐿𝑖 2 𝑡
2
1
𝑤𝐿 𝑡 = 2 𝑥 10−3 2 𝑠𝑖𝑛377𝑡 2
2
= 0.004 sin2 377𝑡 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
4. Tegangan yang melewati sebuah induktor 200
mH :
𝑣 𝑡 = 1 − 3𝑡 𝑒 −3𝑡 𝑚𝑉, 𝑡≥0
𝑣 𝑡 = 0, 𝑡<0
Turunkan bentuk gelombang untuk arus, energi,
dan daya.
Jawab :
Bentuk gelombang untuk tegangan dapat dilihat
pada gambar dibawah.
Untuk arus :
103 𝑡
𝑖 𝑡 =
200
0 1 − 3𝑥 𝑒 −3𝑥 𝑑𝑥
𝑡 −3𝑥 𝑡
= 5{0 𝑒 𝑑𝑥 − 3 0 𝑥𝑒 3𝑥 𝑑𝑥 }
𝑒 3𝑥 𝑡 𝑒 −3𝑥
= 5{ |0 − 3 − 3𝑥 + 1 ]𝑡0
−3 9
3𝑡
= 5𝑡𝑒 𝑚𝐴 , 𝑡≥0
=0, 𝑡<0
Bentuk kurvanya dapat dilihat pada lampiran
gambar.
Untuk daya :
𝑝 𝑡 = 𝑣 𝑡 𝑖(𝑡)
= 5𝑡 1 − 3𝑡 𝑒 6𝑡 𝜇𝑊 , 𝑡≥0
=0, 𝑡<0
Kurvanya dapat dilihat pada lampiran gambar.
Untuk energi :
1
𝑤 𝑡 = 𝐿𝑖 2 𝑡
2
= 2.5𝑡 2 𝑒 −6𝑡 𝜇𝐽 , 𝑡≥0
=0, 𝑡<0
Untuk kurvanya dapat dilihat pada lampiran gambar
Lampiran gambar kurva
𝑣 𝑡 = 𝑣1 𝑡 + 𝑣2 𝑡 + 𝑣3 𝑡 + ⋯ + 𝑣𝑁 (𝑡)
1 𝑡
𝑣 𝑡 = 𝑡𝑑 𝑡 𝑖 𝑡+ 𝑣𝑖 (𝑡0 )
𝐶 0
𝑁 𝑡 𝑁
1
𝑣 𝑡 = ( ) න 𝑖 𝑡 𝑑𝑡 + 𝑣𝑖 (𝑡0 )
𝐶1 𝑡0
𝑖=1 𝑖=1
𝑡
1
= න 𝑖 𝑡 𝑑𝑡 + 𝑣(𝑡0 )
𝐶𝑠 𝑡0
𝑁
𝑣 𝑡0 = 𝑣𝑖 (𝑡0 )
𝑖=1
𝑁
1 1 1 1 1
= = + + …+
𝐶𝑠 𝐶𝑖 𝐶1 𝐶2 𝐶𝑁
𝑖=1
Contoh soal :
1. Tentukan kapasitansi ekivalen dan tegangan
awal untuk rangkaian dibawah ini.
Jawab :
Persamaan kapasitansi
1 1 1 1
= + +
𝐶𝑠 2 3 6
Dimana semua kapasitansi dalam satuan 𝜇𝐹
1
𝑤 𝑡0 = 𝐶𝑠 𝑣 2 𝑡
2
1
= 1 𝑥 10−6 −3 2
2
= 4.5 𝜇𝐽
2. Dua kapasitor yang sebelumnya tidak
berkapasitas dihubungkan secara seri
kemudian diisi dengan sumber 12V. Satu
kapasitor adalah 30 F dan yang lainnya tidak
diketahui. Jika tegangan kapasitor 30 F adalah
8 V, cari kapisitansi dari kapasitor yang tidak
diketahui.
Jawab :
Muatan pada kapasitor 30 𝜇𝐹 adalah
𝑄 = 𝐶𝑉 = 30𝜇𝐹 8 𝑉 = 240 𝜇𝐶
Karena arus yang sama mengalir pada masing –
masing kapasitor seri, masing – masing kapasitor
memperoleh muatan yang sama dalam periode
waktu yang sama :
𝑄 240 𝜇𝐶
𝐶= = = 60 𝜇𝐹
𝑉 4𝑉
Kapasitor paralel
Untuk menentukan kapasitans ekivalen dari
kapasitor N yang dihubungkan secara paralel,
kita dapat menggunakan KCL.
Formula :
𝑖 𝑡 = 𝑖1 𝑡 + 𝑖2 𝑡 + … + 𝑖𝑁 𝑡
𝑑𝑣 𝑡 𝑑𝑣 𝑡 𝑑𝑣 𝑡 𝑑𝑣 𝑡
= 𝐶1 + 𝐶2 + 𝐶3 + …+ 𝐶𝑁
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑁 𝑑𝑣 𝑡
= ( σ𝑖=1 𝐶𝑖 )
𝑑𝑡
𝑑𝑣 𝑡
= 𝐶𝑝
𝑑𝑡
Dimana
𝐶𝑝 = 𝐶1 + 𝐶2 + 𝐶3 + … + 𝐶𝑁
Contoh soal :
1. Tentukan persamaa kapasitani diterminal A -
B pada rangkain dibawah ini.
Jawab :
Gunakan persamaan :
𝐶𝑝 = 𝐶1 + 𝐶2 + 𝐶3 + … + 𝐶𝑁
Sehingga didapatkan,
𝐶𝑝 = 4 + 6 + 2 + 3
= 15𝜇𝐹
Induktor seri
𝐿𝑠 = 𝐿1 = 𝐿1 + 𝐿2 + … + 𝐿𝑁
𝑖=1
Contoh soal :
1. Carilah induktansi eqivalen dari rangkain
dibawah ini :
Jawab :
Untuk mencari induktansi eqivalen dapat
menggunakan persamaan :
𝑁
𝐿𝑠 = 𝐿1 = 𝐿1 + 𝐿2 + … + 𝐿𝑁
𝑖=1
Sehingga,
𝐿𝑠 = 1 𝐻 + 2 𝐻 + 4 𝐻
=7𝐻
Induktor paralel
Perhatikan rangkaian yang ditunjukan pada
gambar dibawah: