b. XL = Xc (berosilasi)
ω.L = 120
L = 120/4166,67 = 0,0288 Henry = 28,8 mH
0,0955 A = 95,5 mA
4. Mampu memahami rangkaian seri RLC: 1 soal
Jawab:
Persamaan reaktansi kapasitif dan induktif adalah
Xc = 1/(ωd.C) = 1/(2𝜋𝑓𝑑C)
𝑋𝐿 = 𝜔𝑑𝐿 = 2𝜋𝑓𝑑𝐿
(a) Impedansi Z
Reaktansi kapasitif, = 1 = 1 = 37,9 Ω
2𝜋𝑓𝑑𝐶 2𝜋(60 Hz)(70×10−3F)
𝑋𝐶
Reaktansi induktif, 𝑋𝐿 = 2𝜋𝑓𝑑𝐿 = 2𝜋(60 Hz)(230 × 10−3H) = 86,7 Ω
Impedansi, 𝑍 = √𝑅2 + (𝑋𝐶 − 𝑋𝐿)2 = √(200 Ω)2 + ( 37,9 Ω − 86,7 Ω)2 = 206 Ω
(b) Sudut
fase 𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 ( 86,7 Ω − 37,9 Ω
𝑅 ) = tan−1 ( ) = 13,7°
𝜙 = tan−1 200 Ω
Rangkaian lebih induktif karena 𝑋𝐿 > 𝑋𝐶. Sudut fase positif, sehingga arus tertinggal di belakang
ggl.
Ditanya:
(e) Vs ?
(f) Arus sekunder Is?
(g) Arus primer Ip?
Jawab:
Jika Np adalah jumlah lilitan primer, dan Ns adalah jumlah lilitan sekunder, maka tegangan step-
down pada rangkaian sekunder adalah
𝑉𝑠 = 𝑉𝑃 . (𝑁𝑆 /𝑁𝑃 )
(a) Tegangan
𝑁
𝑉𝑠 = 𝑉𝑃 . (𝑁 𝑆 ) =
𝑃
120𝑉.(10/500) = 2,4V
(b) Arus sekunder
𝐼𝑠 = 𝑉𝑠/𝑅𝑠 = 2,4/15 = 0,16A
(c) Arus primer
𝑁
𝐼𝑃 = 𝐼𝑆 . (𝑁𝑆 ) =0,16 x (10/500) =
𝑃
3,2.10-3A