Anda di halaman 1dari 3

EVALUASI AKHIR SEMESTER GENAP 2021/2022

Program Studi Teknik Elektro

Nama : Fernanda Eka Saputra


NBI 1452000041
Hari / Tgl. : Senin, 27 Juni 2022
Waktu /Sifat : -,-
Dosen : Ir. Subekti Yuliananda, MT

======================================================================
A. Jawaban diketik dengan word atau ditulis tangan kemudian discan baru diupload di SIAKAD.
B. Batas waktu 3 hari setelah tanggal ujian.
======================================================================

1. Gambar disamping merupakan transmisi dari


sensor ultrasonic, jelaskan prinsip kerja sensor
ultrasonic tersebut dan hubungan gambar a
dengan gambar b.
( File Data 1)

Gambar 1 Sensor Ultrasonic


2. Jelaskan karakteristik Tegangan Thevenin ( ET ) terhadap Arus Thevenin ( IT ) dari sensor
termistor gambar 2, dan apa yang dimaksud dengan operating point (titik pengoperasian).
(File data 2).
Jawab :
3. Dari gambar 3a berapa besar tegangan eo (T) dan apa maksud dari karakteristik pada gambar 3
b. (File Data 2)

Gambar 2 Karakteristik Termistor Gambar 3 Rangkain Pembagi Tegangan


Jawaban :
1. Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan pada prinsip pantulan suatu gelombang bunyi sehingga
gelombang pantul tersebut dapat digunakan untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda
dengan frekuensi tertentu. Disebut dengan sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan
gelombang ultrasonik dalam pengoperasiannya. Gelombang ultrasonik adalah gelombang
bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20 kHz dan tidak dapat didengar oleh
telinga manusia.
Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan dengan frekuensi tertentu melalui
sebuah alat yang disebut dengan piezoelektrik. Ketika sensor diberi tegangan listrik,
piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik yang biasanya memiliki frekuensi
sekitar 40 kHz yang secara bersamaan sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara
umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target.
Ketika gelombang menyentuh permukaan atau bidang target, maka target akan memantulkan
gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian
sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul
diterima.
Gambar a merupakan representasi pengukuran waktu penerbangan dimana emitor
memasangkan atau memancarkan gelombang (ultrasonik atau elektromagnetik) ke atmosfer
yang menyebarkan gelombang menuju cairan. Pada permukaan cairan akan memantulkan
gelombang sehingga akan ditangkap oleh sensor.
Sedangkan, pada gambar b merupakan tampilan sinyal pengirim dan sinyal penerima. Untuk
2𝑑
mencari waktu penerbangan digunakan rumus : 𝑡 = . Karena kecepatan propagasi v, waktu
𝑣
tunda diukur antara emisi dan penerimaan sinyal. Contoh ini ditandai dengan ledakan
termodulasi. Skala waktu yang dihasilkan akan berubah-ubah.
2. Gambar tersebut merupakan gambar karakteristik tegangan-arus dari termistor NTC. Pada
gambar tersebut, karena pemanasan termistor itu sendiri, mengakibatkan kemiringan kurva ET
dan IT menurun dengan meningkatnya arus. Ini berlanjut sampai nilai maksimum ET dicapai
dimana kemiringannya sama dengan nol. Di luar nilai ini, kemiringan terus menurun dan
termistor menunjukkan karakteristik resistensi negatif. Rangkaian ekivalen Thevenin
sehubungan dengan terminal termistor menampilkan hubungan garis lurus antara ET dan IT
yang dapat diplot sebagai garis beban. Perpotongan beban garis antara kurva ET dan IT
dengan meningkatnya arus adalah titik operasi. Konstanta disipasi dan waktu masing-masing
adalah 8 mW°C-1 dan 1 detik. Ketika diuji dalam minyak berpengaduk, akan dibandingkan
dengan 1 mW°C-1 dan 10 detik, dimana masing masing ketika diuji di udara diam. Disipasi
dan konstanta waktu untuk disk tergantung pada ketebalan disk, diameter kawat timah, jumlah
solder yang digunakan untuk pemasangan timah, jarak antara badan termistor dan
dudukannya, dan bahan termistor. Disipasi dan konstanta waktu untuk batang bergantung
pada panjang batang serta variabel yang ditentukan di atas untuk disk.
Sesuai penjelasan diatas, operating point (titik pengoperasian) adalah titik perpotongan beban
garis antara kurva ET dan IT dengan meningkatnya arus.
3. Pada gambar a (rangkaian pembagi tegangan) menggunakan resistor tetap untuk output yang
berfungsi menghilangkan efek tahanan beban. Untuk tujuan analisis, resistor yang
dilambangkan dengan R adalah kombinasi paralel dari beban dan resistor pembagi tetap.
Rasio tegangan output ke tegangan input dapat dirumuskan :
𝑒0 𝑅 1
= =
𝑒𝑠 𝑅 + 𝑅𝑇 𝑅𝑇
1+ 𝑅
Dimana :
𝑒0 = Tegangan keluaran
𝑒𝑠 = Tegangan sumber
R = Kombinasi pararel beban dan resistor tetap
𝑅𝑇 = Resistansi termistor pada suhu tertentu
Jadi, untuk mencari besar 𝑒0 (T) menggunakan rumus :

𝑒0 𝑅
𝑒𝑠 = 𝑅+𝑅𝑇

𝑒0(𝑅 + 𝑅𝑇) = 𝑒𝑠(𝑅)

𝑒0
𝑒𝑠(𝑅)
= 𝑅+𝑅𝑇

Jika seseorang menormalkan resistansi termistor dengan nilainya pada suhu referensi yang
ditentukan (𝑇0), maka :
𝑟𝑇 = 𝑅𝑇
𝑅
𝑇0
𝑅𝑇 = 𝑟𝑇 𝑥 𝑅𝑇0

Dimana :
𝑅𝑇0 = Resistansi termistor pada 𝑇0
𝑟𝑇 = Rasio resistansi
Sehingga, untuk mencari besar 𝑒0 (T) menggunakan rumus :
𝑒0 𝑅
𝑒𝑠 = 𝑅+𝑅𝑇
𝑒0 𝑅
𝑒𝑠 = 𝑅+(𝑟𝑇 𝑥 𝑅𝑇0)

𝑒0(𝑅 + (𝑟𝑇 𝑥 𝑅𝑇0 )) = 𝑒𝑠(𝑅)

𝑒0
𝑒𝑠(𝑅)
= 𝑅+(𝑟𝑇 𝑥 𝑅𝑇0)

Sedangkan, pada gambar b menunjukkan karakteristik dimana temperatur akan naik


berdasarkan tegangan outputnya (𝑒0). Semakin tinggi tegangan output, temperatur juga akan
semakin tinggi. Pada suatu kondisi, jika tegangan outputnya (𝑒0)setara dengan tegangan
sumber (𝑒𝑠), maka temperatur berada pada nilai maksimum.

Anda mungkin juga menyukai