di mana E(t) adalah nilai instantaneous tegangan saat waktu A. Alat dan Bahan
instan dalam siklus dan Emax. Adalah amplituda dalam 1. Power Supply
tegangan sinusoidal. Seperti persamaan di atas, persamaan 2. Beban Induktif
umum dari gelombang sinus juga dapat digunakan untuk 3. Beban Kapasitif
mendeskripsikan arus sinusoidal secara matematis: 4. Beban Resistansi
𝐼(𝑡) = 𝐼𝑚𝑎𝑥. 𝑆𝑖𝑛(𝑎(𝑡)) = 𝐼𝑚𝑎𝑥. 𝑆𝑖𝑛(ω𝑡) 5. Osiloskop
6. Multimeter digital
di mana I(t) nilai instantaneous dari arus saat waktu instan dari 7. PC dengan software Lab-Volt
siklus dan Imax adalah amplituda dari arus sinusoidal. B. Langkah Kerja
Percobaan 1A: Sine Wave
C Nilai efektif (rms) dari tegangan atau arus sinusoidal
Nilai efektif (rms) dari tegangan sinusoidal 𝐸𝑅𝑀𝑆 dapat
dihitung dengan:
𝐸𝑀𝐴𝑋
𝐸𝑅𝑀𝑆 =
√2
dan nilai efektif (rms) dari arus sinusoidal (𝐼𝑅𝑀𝑆 ) dapat
dihitung dengan:
𝐼𝑀𝐴𝑋
𝐼𝑅𝑀𝑆 =
√2
D Daya Rata-Rata
Walau daya instantaneous bervariasi dari waktu ke waktu,
daya rata-rata yang terdisipasi di dalam resistor memiliki nilai
yang konstan terhadap waktu dan merupakan hasil dari
tegangan rms dan arus rms seperti yang ditunjukkan pada
persamaan di bawah ini:
𝑋𝐿 = 2πfL
F Reaktansi Kapasitif
Karakteristik fundamental dari kapasitor mana pun adalah
kapasitansi C, yang diekspresikan dalam Farad (F). Kapasitif
reaktansi 𝑋𝐶 diekspresikan dalam Ohm (Ω), dan persamaannya
seperti berikut,
1
𝑋𝐶 =
2𝜋𝑓𝐶
Pastikan power supply dalam keadaan off Pastikan power supply dalam keadaan off
Hubungkan USB port Data Acquisition ke PC Hubungkan USB port Data Acquisition ke PC
Nyalakan power supply on dan atur Operating Nyalakan power supply on dan atur Operating Mode ke
Mode ke Power Supply Power Supply
Hitung nilai rms ER dan IS Set osiloskop input E1 dan I1 pada Ch1 dan Ch2
Set frekuensi pada power supply menjadi 40 Hz Gunakan osiloskop untuk mencari T
Hitung hasil frekuensinya Hentikan power supply dan rangkai rangkaian seperti
gambar 1-16
Hentikan power supply dan rangkai rangkaian
seperti gambar 1-9
Hitung R equivalent serta ER1 dan ER2
Hitung R equivalent serta ER1 dan ER2
Nyalakan kembali power supply dan set 100 V
Nyalakan kembali power supply
Set osiloskop input E1, E2, I1 pada Ch1, Ch2, dan Menggunakan phasor analyzer ukur sudut ES dan ER
Ch3
Matikan power supply dan tutup software Matikan power supply dan tutup software
Percobaan 1B: Phase Angle and Shift
Percobaan 1C: Instantaneous Power and Average Percobaan 2A: Reaktansi Induktif
Pastikan power supply dalam keadaan off Pastikan power supply dalam keadaan off
Hubungkan USB port Data Acquisition ke PC Hubungkan USB port Data Acquisition ke PC
Pastikan power supply dalam keadaan off Pastikan power supply dalam keadaan off
Hubungkan USB port Data Acquisition ke PC Hubungkan USB port Data Acquisition ke PC
Gunakan osiloskop untuk mencari T Buka phasor analyzer dan display input E1 dan I1. Catat
hasilnya
Buka phasor analyzer dan display input E1 dan I1. Catat Ulangi seluruh step untuk rangkaian 2 hingga rangkaian
hasilnya 7
Matikan power supply dan tutup software Matikan power supply dan tutup software
IV.HASIL DAN ANALISIS Metering
Percobaan 1
Rangkaian 1
Osi
Osiloskop
Phasor analyzer
Phasor analyzer
Rangkaian 2
Tabel 1. The Sine Wave
Rangkaian Parameter Nilai
I1/IS 0.324 A
E1/ER 97.28 V
1
Erms 97.28 V
Irms 0.32 A
I1 0.207 A
ER1 35.44 V
ER2 62.01 V
2 E3 97.45 V
Requi 471 Ω
IS 0.21 A
ER1+ER2 98.91 V
𝐸𝑆 100
𝐼𝑆 = = = 0.21 𝐴
𝑅𝑒𝑞𝑢𝑖 471 Osi
Percobaan 2
metering
E2rms 65.14 V
T (E1) 0.016675 s
T (E2) 0.01667 s
θ (E1) 0.0°
θ (E2) -42.3°
E1 97.41 V
E2 43.39 V
E1rms 97.4 V
E2rms 43.39 V
2
T (E1) 0.01667 s
T (E2) 0.01667 s
θ (E1) 0.0°
θ (E2) 63.5°
osiloskop
Phasor analyzer
Percobaan 2
Reaktansi induktif L= 0.80
Phasor analyzer
Rangkaian 2 L = 1.60
multimeter
multimeter
terjadi karen sifat indukto sendiri merupakan pelambat arus,
untuk phasa nya hamper tertinggal 90 derajtat dari gelombang
tegangan, sedangkan pada percobaan kedua yang menggunakan
inductor sebesar 1.6 hendri atau 2 kali lipat lebih besar teihat
pengaruh yang di berikan , untuk phasa masih hampir sama
sinyal atau gelombang arur lagging sebesar hampir 90 derajat
tetapi ada perbedaan darii amplitude sinyal arus yang semakin
kecil, dari percobaan into dapat di simpukan bahwa nilai dari
induktif daoat membuat gelombang arsu lagging dan bial terlalu
besar juga dapat mempengaruhi nilai dari amplitude
reaktansi kapasitif
C =0.88
osiloskop
Phasor analyzer
Tabel 4. Inductive Reactance multimeter
Rangkaian Parameter Nilai
I1 0.322 A
E1 97.64 V
XL 305 Ω
1. L = 0.8 H IL 0.32 A
EL 97.64 V
Vrms 97.64 V
Irms 0.32 A
I1 0.16 A
E1 97.68 V
XL 610.37 Ω
2. L = 1.6 H IL 0.16 A
EL 97.47 V
Vrms 97.47 V
Irms 0.16 A
𝐸𝐿 97.64
𝑋𝐿1 = = = 305 Ω
𝐼𝐿 0.32
osiloskop
𝐸𝐿 97.66
𝑋𝐿2 = = = 610 Ω
𝐼𝐿 0.16
𝐸𝐶 97.69
𝑋𝐶2 = = = 610 Ω
𝐼𝐶 0.16
Pada percobaan ini yaitu nilai pengaruh nilai kapasitif pada
rangkaian atau output gelombang, pada kapasitor 0.88 uF
terlihat arus sudah leading hamoir sebesar 90 derajat , pada
kapasitor sebear 4.4 uF atau yang berarti lebih besar nilai
leading dari arus masih sama, yang berbeda ada pada besar aru
yang semakin besar hal ini dapat disimpukan bahwa percobaan
ini membuktikan bahwa nlai kapasitansi yang besar dapat
membuat perbesaran nilai dari arus dan untuk leading sudah
mento sampai 90 derajat.
osiloskop Multimeter
osiloskop b. Osiloskop
a. Osiloskop b.osiloskop
1 E1
Ix
Ex
Xequip
97.42V
0.20 A
97.45 V
487.25 Ω
Vrms 97.45 V
Irms 0.20 A
I1 0.194A
b.osiloskop
2 E1
Ix
Ex
Xequip
97.25V
0.19A
97.49V
513.10 Ω
Vrms 97.49 V
Irms 0.19 A
I1 0.269A
3 E1
Ix
Ex
Zohm
97.25V
0.27 A
97.28 V
360 Ω
Vrms 97.28 V
Irms 0.2 7A
I1 0.566A
5 Ex
Zohm
Vrms
Irms
96.98 V
487.25 Ω
97.45 V
0.42 A 1.
V .SIMPULAN
Gelombang sinus dapat di expresikan ke diagram
I1 0.657A phasor, seperti bila tegangan puncat akan di tulis do
6 E1
Ix
Ex
Zohm
96.60V
0.68 A
96.60 V
141 Ω
2.
diagram phasor sebesar 90 derajat sedangkan pada
lembah akan sebesar -90 derajat
Parameter parameter pada gelombang sinus seperti
phasor , sust, phasa, frekuensi dan perioda
Vrms 96.60 V 3. Konsep rms atau root meas square intinya mencari
Irms 0.68 A niali rata rata, untuk Langkah mecarinya
I1 0.795A dikuadratkan, lalu diambil rata-ratanya, kemudian
7 E1 96.62V diakarkuadratkan
Ix 0.8 A
Ex 97.13 V
Zohm 121.4 Ω
Vrms 97.13 V REFERENSI
Irms 0.8 A [1] Labdas Teknik Elektro ITERA. 2020. Modul 1 Praktikum Sistem Tenaga
Elektrik: Single Phase AC Circuits. Bandar Lampung.
Pada percobaan terakhir yaitu nilai impedansi didapatkan
nilai dari perhitungan dan percobaan yang tidak jauh berbeda. .[2] Data dari kelompok agung Setiawan dikarenakan
kelompok kami tidak ada yang bisa menginstal
Ini membuktikan bahwa teori yang dipelajari sudah benar.
Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
INSTITUT TEKNOLOGI Lampiran SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Desa Way Hui, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan 35365
Telepon : (0721) 8030188, Email: pusat@itera.ac.id, Website: http://www.itera.ac.id
Modul :1
Nama Asisten / NIM : Agnis walentine (13117123)
2. Percobaan 2:
No Percobaan Link Video
1.
2.
3.
B