Abstrak—Pada praktikum kali ini yaitu berjudul Sistem Adapun tujuan dari dari modul ini adalah
Kendali Posisi dilakukan 5 percobaan yang bertujuan untuk 1. Memahami konsep pengendalian posisi motor DC secara
memahami konsep pengendalian posisi motor DC secara umum, umum
memahami sistem pengendalian PID ( Khususnya proporsional- 2. Memahami sistem pengendalian PID ( Khususnya
dervative dalam sistem pengendalian posisi motor DC).,
proporsional-dervative dalam sistem pengendalian posisi
mengimplementasikan sistem pengendalian posisi motor DC
menggunakan simulasi web, percobaan pertama berjudul motor DC).
Percobaan Nilai Nominal dengan perubahan nilai Kp dimana Kd 3. Mengimplementasikan sistem pengendalian posisi motor
dan Ki Constant, percobaan kedua berjudul Percobaan Nilai DC menggunakan simulasi web
Nominal dengan perubahan nilai Kd dimana nilai Kp dan Ki II.Landasan Teoretis
constant, ketiga Percobaan Nilai Nominal dengan perubahan nilai
Ki dimana Kp dan Kd Constant, keempat Percobaan Nilai A. Mikrokontroler / Arduino UNO
Nominal dengan perubahan nilai KP, Ki, Kd ,kelima Percobaan Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis
Nilai Nominal dengan perubahan nilai KP, Ki, Kd mendapatkan ATmega328. Uno memiliki 14 pin digital input / output
grafik critically damped dengan berubah nilai Kp , Ki , Kd,
metode yang dilakukan adalah mengganti nilai nilai dari K atau
(dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input
konstanta proposional, Ki konstanta integral, kd konstanta analog, resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik,
derivative sesuai dengan yang ditentukan. Untuk hasil yang header ICSP, dan tombol reset. Uno dibangun berdasarkan apa
didapatkan rata rata system banyak bergelombang atau masih yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, sumber
berosilasi, untuk mendapatkan grafik critical damped pada daya bisa menggunakan power USB (jika terhubung ke
percobaan ke lima saya mendapat nilai dari Kp 1, ki 0.001 dan komputer dengan kabel USB) dan juga dengan adaptor atau
nilai kd1.2. untuk metode yang di gunakan metode try dan baterai. Arduino Uno berbeda dari semua board sebelumnya
error,untuk alat dan bahas yang digunakan adalah yang dalam hal ini tidak menggunakan FTDI chip driver USB-
mikrocontroler, motor dc, sumber tegangan, dan driver untuk to-serial. Sebaliknya, fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai
praktikum langsung sedangkan untuk simulasi di butuhkan
laptop dan internet untuk mengakses website yang sudah di
versi R2) diprogram sebagai konverter USB-to-serial. Revisi 2
berikan dari Uno memiliki resistor pulling 8U2 HWB yang terhubung
ke ground, sehingga lebih mudah untuk menggunakan mode
Kata Kunci—Kp, Kd, Ki, kontroler PID DFU.
I. PENDAHULUAN
Pada masa saat ini kita.khusunya pada dunia industri tidak bisa
terlepas dari yang namanya otomatisasi. Untuk sebuah
mesindapat melakukan otomatisasi maka di perlukan sebuah
pengontrol yang dapat mengendalikan sebuah system sesuai
dengan input yang diberikan, dan output yang di inginkan.
Salah satu system control atau controller yang sering di pakai
dapat dunia industry adalah kendai PID atau kendali
proposonal, integral dan derivative, maka dari itu pada
praktikum kali ini kita akan mempelajari bagaimana pengaruh
nilai dari konstantan PID terhadap kendali posisi pada suatu
sistem
Tapi tidak semua pin Arduino dapat digunakan untuk mengolah kesederhanaan strukturnya, lebih tahan terhadap gangguan luar
signal analog. Pada board Arduino Uno, terdapat enam pin serta dapat diterapkan dalam kondisi operasi yang bervariasi.
analog, yakni mulai dari A0 hingga A5. Huruf A pada awal Tetapi pengontrol PID perlu ditala secara benar yaitu
nama pin Arduino menandakan pin tersebut dapat digunakan menentukan harga konstanta pengontrol proporsional, integral
untuk mengolah signal analog. Seberapa tepat nilai signal dan derivatif yang mengoptimalkan kinerja sistem. Setelah tiga
analog yang dipetakan secara digital, ditentukan oleh seberapa parameter tersebut ditala, maka nilai parameter pengontrol
besar resolusi ADC. Semakin besar resolusi ADC, maka tersebut pada PID biasanya dipertahankan tetap selama proses
semakin mendekati nilai analog dari signal tersebut. Untuk pengontrolan. 𝐾𝑝 adalah parameter proporsional, 𝐾𝑖 adalah
resolusi ADC pada board Arduino Uno ialah 10 bit, yang berarti parameter integral dan 𝐾𝑑 adalah parameter derivatif., PID
mampu memetakan hingga 1024 discrete analog level. Controller sebenarnya terdiri dari 3 jenis cara pengaturan yang
Beberapa jenis microcontroller lain memiliki resolusi 8 bit, 256 saling dikombinasikan, yaitu P (Proportional) Controller, D
discrete analog level, bahkan ada yang memiliki resolusi 16 bit, (Derivative) Controller, dan I (Integral) Controller. Masing-
65536 discrete analog level. masing memiliki parameter tertentu yang harus diset untuk
dapat beroperasi dengan baik, yang disebut sebagai konstanta.
Setiap jenis, memiliki kelebihan dan kekurangan
masingmasingPengaruh nilai Kp, Ti dan Td pada respon sistem
adalah: • Kp yang kecil akan membuat pengendali menjadi
B. Analog-to-Digital Converter (ADC)
sensitif dan cenderung membawa loop berosilasi, sedangkan
Analog-to-Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti Kp yang besar akan menghilangkan offset yang besar juga. • Ti
yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal besaran analog yang kecil bermanfaat untuk menghilangkan offset tetapi juga
menjadi bentuk sinyal digital. Nilai ADC menunjukkan ratio cenderung membawa sistem menjadi lebih sensitif dan lebih
perbandingan dengan tegangan yang terbaca. Berikut mudah berosilasi, sedangkan Ti yang besar belum tentu efektif
persamaannya ialah nilai ADC terukur ialah nilai ADC menghilangkan offset dan juga cenderung membuat sistem
maximum dikalikan tegangan terbaca, kemudian dibagi dengan menjadi lambat. • Td yang besar akan membawa unsur
nilai tegangan sumber. Nilai ADC tergantung dengan tegangan Derivative menjadi lebih menonjol sehingga respon cenderung
yang menjadi catu daya sistem mikrokontroler. Untuk board cepat, sedangkan Td yang kecil kurang memberi nilai ekstra
Arduino biasa menggunakan sumber tegangan 5 volt. Cara pada saat – saat awal.
mencari nilai ADC, dengan menerapkan persamaan yang ada
dan tegangan terbaca sebesar 2,12 volt pada board Arduino
Uno. ➢ Board Arduino Uno memiliki resolusi 10 bit, dengan
nilai terbesar 1023. ➢ Tegangan sumber 5 volt dan tegangan
terbaca ialah 2,12 volt. ➢ Nilai ADC terukur ialah nilai ADC
maximum dikalikan tegangan terbaca, kemudian dibagi dengan
nilai tegangan sumber Sehingga diperoleh nilai ADC sebesar
434. Dengan demikian diperoleh nilai ADC sebesar 434 dari
tegangan terukur 2,12 volt. Untuk setiap unit ADC tersebut
memiliki perbandingan tegangan sebesar 4,9 mV
submite
ubah
Parameter
tunggu hingga
grafik berhenti
ubah nilai Kp
Ki K
lakukan analisi
submite
lakukan analisi
ubah Parameter
2. Percobaan Nilai Nominal dengan perubahan nilai Kd dimana
nilai Kp dan Ki constant
Ubah Mode
ubah nilai Kp Ki K
sesuia dengan nim
ubah
Parameter
submite
ubah nilai Kp
Ki K
take video
submite
tunggu hingga
tunggu hingga grafik berhenti
grafik berhenti
Ubah Mode
ubah Parameter
submite
lakukan analisi
Gambar Kp = 0.5, Kd=0, Ki=0
Pada percobaan Pertama yaitu Percobaan Nilai Nominal dengan
perubahan nilai Kp dimana Kd dan Ki Constant kita akan
IV.HASIL DAN ANALISIS melihat pengaruhnya. Dari hasil percobaan yang didapatkan
1.Percobaan Nilai Nominal dengan perubahan nilai Kp dimana mulai dari nilai Kp yang 1 sistem bersosilsi atau kodisi repons
Kd dan Ki Constant system under dumped. Dengan dilakukan perbandingan dari
semua percobaan terlihat bahwa perngaruh nilai kd kjika yang
lain kosntan terletak pada cepat tidaknya suatu system
mencapai titik referensi, selain itu juga berpengaruh pada
dampak osilasi yang system dimana nilai Kp yang terlalu besar
juga akan membuat system cepat tetapi berosilasi.hal hal
tersebut terjadi karena jika nilai Kp kecil maka pengontrol
proposional akan hanya mampu untuk melakukan koreksi
kesalahan yang kecil sehingga respon system mejnadi lambat
bisa di lihat di nilai kp 0.5, jika nilai kp dinaika akan
mengurangi rise time atau waktu yang di butuhkan untuk
mencaai rerenensi bisa diliat pada percobaan dengan nilai kp1,
namun jika nilai kp terlalu besar sampai berlebih akan
menyebabkan system bekerja tidak stabil dan berosilasi. Hal ini
karena nilai Kp memiliki keluaran yang sebanding dengan
besarnya nilai kesalahan.
Gambar Kp = 1, Kd=0, Ki=0, 2 Percobaan Nilai Nominal dengan perubahan nilai Kd dimana
nilai Kp dan Ki constant
Gambar Kp = 1, Kd=1, Ki=0, Gambar Kp = 1, Kd=0, Ki=1,
V .SIMPULAN
1. Pada pengendalian system dengan PID berfous pada 3 nilai
konstanta,bila nilai nilai itu tidak sesuai maka suatu system
dapat tidak bergerak atau berosialsi terlalu tingggi dan dalam
waktu yang lama
2. Pada pengendalian PID konstantan proposional dan Derivatif
cukup di gunakan untuk mengontrol motor DC, hal ini di
sebabkan karena bila kita menggunakan knstanta integral sebuh
motor DC aka lebih sensitive dan bisa merosilasi terlalu kuat
3. Untuk merancang suatu rangkaian PID motor DC dapat
emnggunakan simulasi yang yang telah disediakan
REFERENSI