Anda di halaman 1dari 10

ARDUINO,ADC,PWM

Hilmanul Fathi (2020200022)


Asisten: Ka Septiyan
Tanggal Percobaan: 06/10/2021
TE1220-Sisitem Mikroprosesor
Laboratorium Teknik Elektro – Poliiteknik PGRI Banten

Abstrak Sedangkan jika kita memberikan nilai 255, maka


sepanjang siklus akan bernilai 5 volt (tidak
Dalam praktikum ini melalukan percobaan Arduino
ADC Dan PWM, percobaan tersebut dilakukan pernah 0 volt).
dengan mengunakan peralatan Arduino, resistor 220
Ohm dan Potensiometer 10k Ohm. Percobaan ini Kesimpulannya ADC digunakan sebagai
bertujuan untuk perangkat ADC mengubah sinyal perantara antara sensor atau potensiometer
masukan yang masih dalam bentuk sinyal analog yang kebanyakan analog dengan sistem
menjadi sinyal digital dengan bentuk kode-kode computer seperti sensor suhu,
digital. Dan untuk PWM menghasilkan output cahaya,potensiometer dan sebagainya kemudian
analog dari pin digital dan hasilnya adalah Arduino diukur dengan menggunakan system digital
dapat membaca inputan analog yang di yaitu PWM.
representasikan oleh potensiometer dan diberikan
sumber tegangan dan Arduino dapat menghasilkan
output analog dari pin PWM
2. STUDI PUSTAKA

Kata kunci : Arduino,PWM,ADC.


2.1 ARDUINO
1. PENDAHULUAN Arduino dikatakan sebagai sebuah
platform dari physical computing yang
bersifat open source. Arduino tidak
ADC atau Analog to Digital Converter
hanya sekedar sebuah alat
merupakan salah satu perangkat elektronika
pengembangan, tetapi ia adalah
yang digunakan sebagai penghubung dalam
kombinasi dari hardware, bahasa
pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital.
pemrograman dan Integrated
Fungsi utama dari fitur ini adalah mengubah
Development Environment (IDE) yang
sinyal masukan yang masih dalam bentuk sinyal
canggih. IDE adalah sebuah software
analog menjadi sinyal digital dengan bentuk
yang sangat berperan untuk menulis
kode-kode digital. Proses yang terjadi dalam
program, meng-compile menjadi kode
ADC adalah Pencuplikan,Pengkuantisasian dan
biner dan meng-upload ke dalam
Pengkodean.
memori mikrokontroler.
IDE Arduino adalah software yang
PWM adalah salah satu teknik modulasi dengan sangat canggih ditulis dengan
mengubah lebar pulsa (duty cylce) dengan nilai menggunakan Java. IDE Arduino terdiri
dari:
amplitudo dan frekuensi yang tetap. Satu siklus
a. Editor, sebuah window yang
pulsa merupakan kondisi high kemudian berada
memungkinkan pengguna menulis
di zona transisi ke kondisi low.PWM pada dan mengedit program dalam
arduino bekerja pada frekuensi 500Hz, artinya bahasa Processing.
500 siklus/ketukan dalam satu detik. Untuk b. Compiler, sebuah modul yang
setiap siklus, kita bisa memberi nilai dari 0 mengubah kode program (bahasa
hingga 255. Ketika kita memberikan angka 0, Processing) menjadi kode biner.
berarti pada pin tersebut tidak akan pernah Bagaimanapun sebuah
bernilai 5 volt (pin selalu bernilai 0 volt). mikrokontroller tidak akan bisa
memahami bahasa Processing. Yang
bisa dipahami oleh mikrokontroller
adalah kode biner. Itulah sebabnya
compiler diperlukan dalam hal ini.
c. Uploader, sebuah modul yang
memuat kode biner dari komputer
ke dalam memori di dalam papan
Arduino.

Terdapat berbagai macam jenis arduino


perbedaannya ialah pin yang dapat
digunakan, besar kecilnya memori serta
fitur-fitur lainnya. Berikut berbagai jenis Gambar 1.1 Arduino
arduino yang sering digunakan, yaitu:

• Arduino Uno • Arduino Duemilanove 2.3 SUMBER DAYA / POWER


• Arduino Leonardo • Arduino
Mega2560 • Arduino Intel Galile • Arduino Uno dapat diaktifkan melalui
Arduino Pro Micro AT • Arduino Nano koneksi USB atau dengan catu daya
R3 • Arduino mini Atmega • Arduino eksternal. Sumber daya dipilih secara
Mega ADK • Arduino Esplora. otomatis. Untuk sumber daya Eksternal
(non-USB) dapat berasal baik dari
adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor
2.2 PIN DIGITAL DAN ANLOG ini dapat dihubungkan dengan
memasukkan 2.1mm jack DC kecolokan
listrik board. Baterai dapat dimasukkan
Pada Arduino terdapat dua buah jenis pada pin header Gnd dan Vin dari
pin, yaitu analog dan digital. Pin digital konektor daya.
memiliki dua buah nilai yang dapat
ditulis kepadanya yaitu High (1) dan  Board dapat beroperasi pada pasokan
Low (0). Logika high adalah 5 Volt eksternal dari 6 sampai 20 volt. Jika
dikirim ke pin baik itu oleh Anda menggunakan tegangan kurang
mikrokontroler atau dari komponen. dari 6 volt mungkin tidak akan stabil.
Low berarti pin tersebut bertegangan 0 Jika menggunakan lebih dari 12V,
Volt. Dari logika ini, Anda dapat regulator tegangan bisa panas dan
membayangkan perumpamaan: merusak papan. Rentang yang
start/stop, siap/tidak siap, on/off, dsb. dianjurkan adalah 7 sampai 12 volt.

Pin-pin analog memiliki karakteristik


yang berbeda dari pin digital. Informasi Pin listrik yang tersedia adalah sebagai
yang dapat ditulis atau dibaca sangat berikut:
lebar. Misalnya saja untuk write, nilai
dari 0-255 dapat ditulis (0V – 5V).
Sedangkan untuk read, nilai dari 0-1023
(0V – 5V dengan setiap kenaikan sebesar  Vin
0,005V) dapat direpresentasikan. Input tegangan ke board Arduino
ketika menggunakan sumber daya
Berikut diperlihatkan penampang eksternal. Anda dapat menyediakan
Arduino yang memperlihatkan barisan tegangan melalui pin ini, atau, jika
pin digital dan analog. Anda ingin memasok tegangan
melalui colokan listrik, gunakan pin
ini. Pin ini merupakan output 5V
yang telah diatur oleh regulator
papan Arduino. Board dapat Pin 2 dan 3 dapat dikonfigurasi
diaktifkan dengan daya, baik dari untuk memicu interrupt pada nilai
colokan listrik DC (7-12V), konektor yang rendah (low value), rising atau
USB (5V), atau pin VIN board (7- falling edge, atau perubahan nilai.
12V). Lihat fungsi attachInterrupt() untuk
Jika Anda memasukan tegangan rinciannya.
melalui pin 5V atau 3.3V secara  Analog
langsung (tanpa melewati regulator) Pin A0-A5 menyediakan 10-bit ADC
tidak disarankan dan dapat dengan fungsi analogRead().
merusak papan Arduino. Tegangan  PWM
pada pin 3V3. 3.3Volt dihasilkan Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11
oleh regulator on-board. menyediakan 8-bit PWM dengan
Menyediakan arus maksimum 50 fungsi analogWrite().
mA.  SPI
Pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13
(SCK) mendukung komunikasi SPI
 GND dengan menggunakan
Pin ground perpustakaan SPI.

 IOREF  LED
Pin ini di papan Arduino Pin 13. Built-in LED terhubung ke
memberikan tegangan referensi pin digital 13. LED akan menyala
ketika mikrokontroler beroperasi. ketika di berinilai HIGH.
Sebuah shield yang dikonfigurasi  AREF
dengan benar dapat membaca pin Tegangan referensi untuk input
tegangan IOREF sehingga dapat analog. Dapat digunakan dengan
memilih sumber daya yang tepat fungsi analogReference().
agar dapat bekerja dengan 5V atau  RESET
3.3V. Gunakan LOW untuk me-reset
mikrokontroler. Biasanya
digunakan untuk menambahkan
2.4 INPUT DAN OUTPUT tombol reset.

Masing-masing dari 14 pin digital Uno 2.5 ADC (ANALOG TO DIGITAL


dapat digunakan sebagai input atau CONVERTER)
output, menggunakan fungsi
pinMode(), digitalWrite(), dan
digitalRead(). Mereka beroperasi pada ADC atau Analog to Digital Converter
tegangan 5 volt. Setiap pin dapat merupakan salah satu perangkat
memberikan atau menerima maksimum elektronika yang digunakan sebagai
40 mA dan memiliki resistor pull-up penghubung dalam pemrosesan sinyal
internal (terputus secara default) dari analog oleh sistem digital. Fungsi utama
20-50 KOhm. Selain itu, beberapa pin dari fitur ini adalah mengubah sinyal
memiliki fungsi spesial: masukan yang masih dalam bentuk
 Serial sinyal analog menjadi sinyal digital
Pin 0 (RX) dan 1 (TX) Digunakan dengan bentuk kode-kode digital.
untuk menerima (RX) dan
mengirimkan (TX) data serial TTL. Proses yang terjadi dalam ADC adalah:
Pin ini terhubung dengan pin 1. Pencuplikan
ATmega8U2. 2. Pengkuantisasian
 USB-to-Serial TTL 3. Pengkodean
 Eksternal Interupsi
Gambar 1.2 Diagram Blok Proses dalam
ADC

1. Pencuplikan Gambar 1.4 Proses Pen-kuantisasi-


Pencuplikan  adalah proses an dalam ADC
mengambil suatu nilai pasti (diskrit)
dalam suatu data kontinu dalam Semakin banyak kelompok-
satu titik waktu tertentu dengan kelompok dalam proses kuantisasi,
periode yang tetap. Untuk lebih berarti semakin kecil selisih data
jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi diskrit yang didapatkan dari data
gambar berikut: analog, maka semakin teliti ADC
tersebut memproses suatu data
analog menjadi data digital.

3. Pengkodean
Pengkodean  adalah mengkodekan
data hasil kuantisasi ke dalam
bentuk digital (0/1) atau dalam
suatu nilai biner.

Gambar 1.3  Proses Pen-cuplik-an


dalam ADC

Semakin besar frekuensi


pencuplikan, berarti semakin
banyak data diskrit yang
didapatkan, maka semakin cepat
ADC tersebut memproses suatu
data analog menjadi data digital.

Gambar 1.5 Proses Peng-kode-an


dalam ADC
2. Pengkuantisasian
Pengkuantisasian adalah proses ADC: X1 = 11, X2 = 11, X3 = 10, X4 =
pengelompokan data diskrit yang 01, X5 = 01, X6 = 10.
didapatkan pada proses pertama ke
dalam kelompok-kelompok data. Secara matematis, proses ADC
Kuantisasi dalam matematika dan dapat dinyatakan dalam persamaan:
pemrosesan sinyal digital, adalah
proses pemetaan nilai input seperti Data_ADC = (Vin/Vref) x
pembulatan nilai. Maksimal_Data

Pengaplikasian :
1. Suatu rangkaian ADC T = (Vin/Sensitivitas) =
dengan IC 0804 diberikan input (0,293/0,01) = 29,3 oC
tegangan analog sebesar 3 volt.
Tegangan referensi IC di-set di 5 Pada Arduino, resolusi yang
volt. Berapakah data digital dimiliki adalah 10 bit atau rentang
output dari IC? nilai digital antara 0 - 1023. Dan
Jawaban : pada Arduino tegangan referensi
IC 0804 adalah IC ADC dengan yang digunakan adalah 5 volt, hal
output 8 bit data digital. Maka ini berarti ADC pada Arduino
maksimal data-nya adalah 28 – mampu menangani sinyal analog
1 = 255 (pengurangan 1 dengan tegangan 0 - 5 volt.
dilakukan karena data dimulai Fungsi yang kita gunakan untuk
dari 0-255 yang berarti membaca nilai analog pada
berjumlah 256). Sehingga data Arduino adalah
digital output IC adalah: analogRead([nomorPin]).
Data_ADC = (Vin/Vref) x
Maksimal_Data
Data ADC = (3/5)  x 255
Data_Digital_Output_IC = 153 =
1001100
2. Suatu rangkaian
mikrokontroler AVR ATmega16
terhubung kepada sensor suhu
LM35. Dalam proses pembacaan
data pada pin ADC-nya, data
yang terbaca adalah 300(10).
Berapakah suhu yang terdeteksi
oleh LM35 jika pin AREF pada
mikrokontroler diset di
tegangan 1 volt?
2.6 PWM (PULSE WIDTH MODULATION)
Jawaban :
PWM adalah salah satu teknik modulasi
Langkah pertama dalam
dengan mengubah lebar pulsa (duty
menyelesaikan kasus-3 adalah
cylce) dengan nilai amplitudo dan
menentukan tegangan input di
frekuensi yang tetap. Satu siklus pulsa
pin ADC yang adalah tegangan
merupakan kondisi high kemudian
keluaran dari LM35 dengan cara
berada di zona transisi ke kondisi low.
seperti pada penyelesaian
Lebar pulsa PWM berbanding lurus
kasus-2:
dengan amplitudo sinyal asli yang
Data_ADC = (Vin/Vref) x
belum termodulasi. Duty Cycle
Maksimal_Data
merupakan representasi dari kondisi
300 = (Vin/1) x 1023
logika high dalam suatu periode sinyal
Vin = (300 x 1 / 1023) = 0,293
dan di nyatakan dalam bentuk (%)
Volt
dengan range 0% sampai 100%, sebagai
Langkah berikutnya adalah
contoh jika sinyal berada dalam kondisi
menentukan suhu yang
high terus menerus artinya memiliki
dideteksi oleh LM35. Untuk
duty cycle sebesar 100%. Jika waktu
melakukan itu perlu
sinyal keadaan high sama dengan
diperhatikan sensitivitas dari
keadaan low maka sinyal mempunyai
LM35. Dari datasheet-nya,
duty cycle sebesar 50%.
LM35 memiliki sensitivitas  10
Untuk PWM adalah pin yang diberi
mV/oC. Sehingga suhu yang
tanda tilde (~), yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10,
terdeteksi oleh LM35 (T):
dan pin 11.  Jika akan menggunakan
PWM pada pin ini, bisa dilakukan listrik. Potensimeter adalah alat yang digunakan
dengan perintah analogWrite();. untuk mengukur massa elektron. Potensiometer
PWM pada arduino bekerja pada terdiri dari tiga buah terminal dan sebuah tuas
frekuensi 500Hz, artinya 500 yang dapat diputar untuk mengatur besar
siklus/ketukan dalam satu detik. Untuk resistensi.
setiap siklus, kita bisa memberi nilai
dari 0 hingga 255.  Ketika kita
Sehingga potensiometer berfungsi untuk
memberikan angka 0, berarti pada pin
mengatur resistensi, tegangan, dan juga arus
tersebut tidak akan pernah bernilai 5
volt (pin selalu bernilai 0 volt). litrik yang mengalir dalam suatu rangkaian
Sedangkan jika kita memberikan nilai listrik.
255, maka sepanjang siklus akan bernilai
5 volt (tidak pernah 0 volt). Jika kita Cara kerja potensiometer Lihat Foto
memberikan nilai 127 (kita anggap Potensiometer(eltra-trade.com) Lihat Foto
setengah dari 0 hingga 255, atau 50% Rangkaian listrik dalam
dari 255), maka setengah siklus akan potensiometer(electricalshouters.com) Resistor
bernilai 5 volt, dan setengah siklus lagi bekerja sebagai komponen pasif dalam
akan bernilai 0 volt. Sedangkan jika jika rangkaian elektronika. Dilansir dari Circuit
memberikan 25% dari 255 (1/4 * 255 Globe, konstruksi potensiometer dikategorikan
atau 64), maka 1/4 siklus akan bernilai 5
menjadi bagian geser yag disebut wiper dan
volt, dan 3/4 sisanya akan bernilai 0
bagian non geser. Kedua ujung terminal paling
volt, dan ini akan terjadi 500 kali dalam
pinggir dihubungkan dengan kedua ujung
1 detik. Untuk visualisasi siklus PWM,
bisa Anda lihat gambar berikut: elemen resistif sehingga resistansinya seragam,
ini adalah bagian non-geser dari potensiometer.
Dilansir dari Electrical Shouters, seluruh
tegangan input diterapkan di seluruh panjang
resistor dalam potensiometer. Adapun terminal
di tengah dihubungkan pada wiper atau kenop
yang dapat digeser maupun diputar untuk
mengubah level resistansinya, konstruksi ini
adalah bagian geser dalam potensiometer.
Pergeseran kenop yang terhubung pada
terminal tengah potensiometer menimbulkan
penurunan tegangan dan memberikan tegangan
output yang berbeda. Pada kondisi memutar
maksimal, potensiometer memberikan resistansi
atau hambatan keseluruhan (maksimal).
Adapun jika kenop tidak diputar sama sekali,
potensiometer tidak memberikan hambaran
sama sekali (hambatan minimal) pada rangkaian
listrik.

Cara kerja potensiometer


Gambar 1.6 Siklus sinyal PWM pada
Arduino

2.7 POTENSIOMETER

potensiometer atau pot didefinisikan sebagai


tiga terminal variabel resistor di mana resistansi
manual bervasiasi untuk mengontrol aliran arus
2.8 LED

LED adalah singkatan dari Light Emiting Diode,


yang merupakan sebuah dioda yang dapat
mengubah energi listrik menjadi cahaya, dan
seperti halnya dioda LED juga mempunyai
polaritas kaki positif dan kaki negatif. Maka dari
itu pada penggunaanya kaki-kaki LED harus
sesuai (tidak terbalik), jika terbalik LED akan
rusak/hangus. Yang perlu diperhatikan juga
adalah dalam pemasangan ke rangkaian, salah
satu kaki LED harus diberi/sambung dengan
hambatan yaitu resistor. Nilai resistansi yang
disarankan adalah 220/330 Ohm. Semakin besar
nilai hambatan maka semakin redup nyala
lampu LED-nya.

3. METODOLOGI

Komponen yang digunakan adalah :


Resistor bekerja sebagai komponen pasif dalam 1. Arduino
rangkaian elektronika. Dilansir dari Circuit 2. LED
Globe, konstruksi potensiometer dikategorikan 3. Resistor 220 Ohm
menjadi bagian geser yag disebut wiper dan 4. Project Board
bagian non geser. Kedua ujung terminal paling 5. Kabel jumper
pinggir dihubungkan dengan kedua ujung 6. Potensiometer 10K Ohm
elemen resistif sehingga resistansinya seragam,
ini adalah bagian non-geser dari potensiometer. Langkah Langkah
Dilansir dari Electrical Shouters, seluruh
1. ADC
tegangan input diterapkan di seluruh panjang
resistor dalam potensiometer. Adapun terminal 1.1 Buatlah rangkaian menggunakan
di tengah dihubungkan pada wiper atau kenop potensio seperti gambar dibawah ini:
yang dapat digeser maupun diputar untuk
mengubah level resistansinya, konstruksi ini
adalah bagian geser dalam potensiometer.
Pergeseran kenop yang terhubung pada
terminal tengah potensiometer menimbulkan
penurunan tegangan dan memberikan tegangan
output yang berbeda. Pada kondisi memutar
maksimal, potensiometer memberikan resistansi
atau hambatan keseluruhan (maksimal).
Adapun jika kenop tidak diputar sama sekali,
potensiometer tidak memberikan hambaran
sama sekali (hambatan minimal) pada rangkaian
listrik.
1.2 Buka aplikasi arduino IDE untuk
membuat program  pembacaan ADC.
Setelah itu, pada void setup() ketik
Serial.begin(9600); untuk mengaktifkan
port serial (digunakan untuk melihat
nilai ADC di layar serial arduino).

1.3 Buat program pembacaan ADC


selanjutnya pada void loop(), seperti
pada kodingan dibawah ini.

1.6 Maka akan keluar jendela baru Serial


Monitor. Silahkan putar
potensiometernya untuk melihat nilai
ADCnya

1.4 Untuk mengecek kodingan berhasil

atau ada error dengan mengeklik ,


bila kodingan tidak ada masalah error
dilanjutkan dengan mengupload
kodingan ke arduino dengan mengklik 

1.5 Buka serial monitor untuk melihat


nilai ADC dari potensiometer tersebut
melalui Tools > Serial Monitor. 2. PWM

2.1 Buatlah rangkaian menggunakan


LED dan Resistor seperti gambar di
bawah ini

2.2  Buka aplikasi arduino IDE untuk


pembuatan program fading  LED.
Setelah itu, untuk inisialisasi pin PWM
Arduino yang ingin di gunakan diatas 4. HASIL DAN ANALISIS
void setup(). Kemudian untuk
menentukan pin mana sebagai input
dan outputnya ketik pada bagian void Hasil percobaan yang dilakukan untuk ADC
setup() seperti gambar di bawah. Pada yaitu Potentiometer bekerja dengan prinsip
pin menuju rangkaian LED dibuat pembagi tegangan, dimana terdapat kaki untuk
sebagai OUTPUT.  sumber tegangan dihubungkan ke Vcc 5 volt
Arduino, ground dihubungkan ke ground
   Arduino, dan data tegangan dihubungkan ke
pin analog A0 Arduino, sehingga potensiometer
dapat merepresentasikan sinyal analog menjadi
digital

Hubungan Nilai ADC dengan Tegangan Nilai


ADC menunjukkan ratio perbandingan dengan
tegangan yang terbaca. Berikut persamaannya
ialah nilai ADC terukur ialah nilai ADC
maximum dikalikan tegangan terbaca,
kemudian dibagi dengan nilai tegangan sumber.
Nilai ADC tergantung dengan tegangan yang
menjadi catu daya sistem mikrokontroler. Untuk
board Arduino biasa menggunakan sumber
tegangan 5 volt. Cara mencari nilai ADC,
2.3  Buat kodingan fading LED dibawah dengan menerapkan persamaan yang ada dan
ini tegangan terbaca sebesar 2,12 volt pada board
Arduino Uno.

 Board Arduino Uno memiliki resolusi 10 bit,


dengan nilai terbesar 1023

 Tegangan sumber 5 volt dan tegangan terbaca


ialah 2,12 volt

 Nilai ADC terukur ialah nilai ADC maximum


dikalikan tegangan terbaca, kemudian dibagi
dengan nilai tegangan sumber

 Sehingga diperoleh nilai ADC sebesar 434

Dengan demikian diperoleh nilai ADC sebesar


434 dari tegangan terukur 2,12 volt. Untuk
setiap unit ADC tersebut memiliki
perbandingan tegangan sebesar 4,9 mV. Selain
dipengaruhi oleh besarnya nilai resolusi ADC,
tepat tidaknya Pengukuran nilai ADC juga
2.4 Untuk mengecek kodingan berhasil dipengaruhioleh clock speed ADC tersebut.
Untuk board Arduino Uno sendiri clock speed
atau ada error dengan mengklik . ADC maximum yang disarankan ialah 200 kHz.
Bila kodingan tidak ada masalah error Nilai clock speed 200 kHz tersebut berdasarkan
dilanjutkan dengan mengupload spesifikasi internal DAC (Digital to Analog
kodingan ke arduino dengan mengeklik Converter) pada rangkaian pengubahnya. Meski
demikian, penggunaan clock speed pada 1 MHz
dan akan terjadi fading LED pada mesalnya, tidak mengurangi kualitas resolusi
rangkaian. ADC tersebut.
Hasil dari Rangkaian PWM adalah Led akan
menyala dari redup menjadi terang dan kembali
dari terang menuju redup secara berulang ulang
penundaan proses perstep kenaikan level terang
redup adalah sebesar 30 milidetik

Perintah dalam pemanggilan PWM adalah


analogWrite()  dengan nilai 0-255 dimana
penjelasannya adlah sebagai beriku:

nilai 0 akan menghasilkan duty cycle 0% -- led


nyala level 0% alias padam

nilai 64 akan menghasilkan duty cycle 25% -- led


nyala level 25 % redup

nilai 127 akan menghasilkan duty cycle 50% --


led nyala level 50% redup

nilai 255 akan menghasilkan duty cycle 100%, --


led nyala level maksimal.

5. KESIMPULAN

ADC dapat mengubah sinyal masukan yang


masih dalam bentuk sinyal analog menjadi
sinyal digital dengan bentuk kode-kode digital
melalui proses. Analog input dihasilkan PWM
atau Pulse Width Modulation. PWM
memanipulasi keluaran digital sedemikian rupa
sehingga menghasilkan sinyal analog.

DAFTAR PUSTAKA

[1] https://www.kompas.com/ -13


oktober 2021,23.00.

[2] http://widi.lecturer.pens.ac.id/ 10
oktober 2021,19.00.

[3] http://blog.adisanjaya.com/ 13
oktober 2021,23.00.

Anda mungkin juga menyukai