Anda di halaman 1dari 19

MEDAN LISTRIK

Erni Kusrini Sitinjak, M.Pd


Gejala Muatan Listrik
• Gejala muatan listrik sudah ditemukan
sejka tahun 600 SM oleh seorang ahli
piker Yunanai Kuno bernama Tahles.
Namun perkembangannya sejak
Coulomb berhasil menjelaskan besar
gaya tarik atau gaya tolak antara kedua
jenis listrik pada tahun 1785.
Gejala Muatan Listrik
• Gejala muatan listrik dapat dilihat dari
kegiatan menggosokkan penggaris plastik ke
rambut kemudian penggaris tersebut
didekatkan diatas potongan kertas yang kecil
maka kertas akan tertarik atau menepel ke
penggaris. Hal ini terjadi karena ketika
penggaris digosokkan maka penggaris menjadi
bermuatan listrik. Benda bermuatan listrik jika
jumlah proton dan jumlah elektron berbeda.
Isolator dan Konduktor
Bahan Konduktor adalah bahan yang
mampu mengalirkan arus listrik (elektron
dapat bergerak bebas) misalnya besi.
Bahan Isolator adalah bahan yang
elektronnya tidak bebas bergerak atau
dengan kata lain semua elektronnya
terikat kuat pada atom-atomnya.
Muatan Listrik
Pemberian muatan listrik terhadap suatu benda dapat
dilakukan dengan cara :
1. Gesekan
2. Konduksi
3. Induksi
Hukum Coulomb
Bunyi Hukum Coulomb :
Gaya tarik-menarik atau gaya tolak –
manolak antara dua muatan titik berbanding
lurus dengan dengan hasil kali muatan –
muatan dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak muatan-muatan titik tersebut.
Persamaan Hukum Coulomb
F=k

Dengan:
k adalah konstanta pembanding bernilai:
k = = 9 x 109Nm2/C2

ϵo = permitivitas ruang hampa =


r = jarak antar muatan
F = gaya Coulomb(N)
Pada
Hukum Coulomb

Berlaku :
Prinsip Superposisi
Jika lebih dari dua muatan yang berinteraksi maka berlaku prinsip
superposisi, yaitu gaya pada , , oleh beberapa muatan adalah su
perposisi gaya interaksi antara dengan masing-masing
muatan.

Secara Matematis :
= + +…

= gaya yang bekerja pada oleh

= gaya yang bekerja pada oleh

= gaya yang bekerja pada oleh


Contoh Soal
Dua buah muatan seperti pada gambar di bawah ini. Besar muatan
pada A adalah dan muatan di B adalah . Jika k = 9 x 10 9 Nm2C−2.
Berapakah Besar gaya listrik yang bekerja pada kedua muatan?

+ -
10 cm
A B
Penyelesaian :
Dik :
Muatan A (Q1) = +8 µC = +8×10-6 C
Muatan B (Q2) = -5 µC = -5×10-6 C
k = 9×109 Nm2/C2
r = 10 cm = 0,1 meter
Dit :
Jawab :
2. Tiga muatan listrik diletakkan terpisah seperti gambar. Besar
muatan A adalah = , besar muatan B adalah = dan muatan C = .
Berapakah besar gaya listrik pada muatan B ?

A B 3 cm
C
6 cm

Penyelesaian :
Dik :
Muatan A (Q1) = -4 µC = -4 × 10-6 C
Muatan B (Q2) = 12 µC = 12 × 10-6 C
Muatan C (Q3) = -10 µC = -10 × 10-6 C
k = 9 × 109 Nm2C2
= 6 cm = 0,06 meter = 6×10-2 m
= 3 cm = 0,03 meter = 3×10-2 m
Dit :

Jawab:
𝑄1 𝑥 𝑄 2
𝐹 𝐴𝐵=𝑘 2
𝑟 𝐴𝐵
−6
(4 𝑥 10¿ ¿ −6)(12 𝑥 10 )
9
𝐹 𝐴𝐵=9 𝑥 10 2
¿
(6 𝑥 10¿¿ − 2) ¿

−3
432 𝑥 10
𝐹 𝐴𝐵= −4
36 𝑥 10

= 120 N
Jawab:
𝑄2 𝑥 𝑄3
𝐹 𝐵𝐶 =𝑘 2
𝑟 𝐵𝐶
−6
9 (12 𝑥 10¿¿ − 6)(10 𝑥 10 )
𝐹 𝐵𝐶 =9 𝑥 10 2
¿
(3 𝑥 10¿ ¿ −2) ¿

−3
1080 𝑥 10
𝐹 𝐵𝐶 = −4
9 𝑥 10

= 1200 N
Potensial Listrik
Potensial listrik dapat didefinisikan sebagai
besarnya energi potensial listrik pada setiap
satu satuan muatan

Secara matematis dituliskan:


Energi Potensial (U)
𝑞1 𝑞 2
𝑈=𝑘
𝑟

Potensial Listrik untuk Muatan Tunggal :


Hukum ohm pertama kali
diperkenalkan oleh seorang fisikawan
asal Jerman bernama
George Simon Ohm pada tahun 1827.

Hukum
Ohm
Hukum ohm merupakan dasar dari
semua rangkaian listrik.
Bunyi Hukum Ohm :

Besar arus listrik yang melalui suatu


penghantar akan berbanding lurus
dengan tegangan/beda potensial yang
diberikan dan berbanding terbalik
dengan hambatannya.
Secara Matematis:

𝑉 =𝐼 . 𝑅

Anda mungkin juga menyukai