NIM : 09021282025085
Kelas : TI 1 REG B
HUKUM COULOMB
A. Sejarah Ilmu Pengetahuan Elektromagnetik
Sejarah teori elektromagnetik dimulai dengan langkah-langkah kuno
untuk memahami kelistrikan atmosfer , khususnya petir. Orang-orang
kemudian memiliki sedikit pemahaman tentang listrik, dan tidak dapat
menjelaskan fenomena tersebut. Pemahaman ilmiah tentang sifat listrik
tumbuh selama abad kedelapan belas dan kesembilan belas melalui karya
peneliti seperti Coulomb , Ampère , Faraday dan Maxwell .
Pada abad ke-19, telah menjadi jelas bahwa listrik dan magnet saling
terkait, dan teori mereka bersatu: di mana pun muatan bergerak
menghasilkan arus listrik, dan magnet disebabkan oleh arus listrik.
Sumber medan listrik adalah muatan listrik , sedangkan medan magnet
adalah arus listrik (muatan yang bergerak).
B. Muatan Listrik
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang
membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga
memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan untuk
menggambarkan muatan. Sistem Satuan Internasional dari satuan Q
adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah
sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan
positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu
atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron.
Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif.
Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini,
oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q
dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah
elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau
tak bermuatan).
E. Gaya Coulomb
Hukum Coulomb ditemukan oleh ahli
fisika asal Perancis yang bernama Charles
Augustin de Coulomb. Coulomb melakukan
penelitan mengenai gaya yang ditimbulkan
oleh dua benda yang diberi muatan listrik yang
dipisahkan oleh jarak tertentu. Hukum
Coulomb pada dasarnya menyatakan bahwa
interaksi muatan listrik yang sejenis akan
tolak-menolak, sedangkan muatan yang
berlainan jenis akan tarik-menarik. Dari hasil
percobaan Coulomb dapat dinyatakan bunyi
Hukum Coulomb sebagai berikut:
CONTOH SOAL
1. Ketika ada 2 muata yang sejenis dan mempunyai muatan dengan
3 × 10−6 𝐶 dan 6 × 10−6 𝐶 dengan jarak 3 cm, seberapa besarkah gaya
listrik yang dihasilkan pada setiap muatan ?
Penyelesaian :
Dik :
𝑄1 = 3 × 10−6 𝐶
𝑄2 = 6 × 10−6 𝐶
𝑟 = 3 𝑐𝑚 = 3 × 10−2 𝑚
𝑘 = 9 × 109 𝑁𝑚2 /𝐶 2
Jawab :
𝑞1 .𝑞2 3×10−6 .6×10−6
𝐹𝑐 = 𝑘 = 9 × 109 .
𝑟2 9×10−4
18×10−12
𝐹𝑐 = 9 × 109 . 9×10−4
2
𝐹𝑐 = 1,8 × 10 𝑁
2. Ketika ada 2 muatan yang sejenis dan mempunyai muatan dengan besar
5 × 10−4 𝐶 dan 5 × 10−4 𝐶 dan dua muatan terpisah dengan jarak 5 cm,
seberapa besarkah gaya coulomb yang dihasilkan ?
Penyelesaian :
Dik :
𝑄1 = 5 × 10−4 𝐶
𝑄2 = 5 × 10−4 𝐶
𝑟 = 5 𝑐𝑚 = 5 × 10−2 𝑚
𝑘 = 9 × 109 𝑁𝑚2 /𝐶 2
Jawab :
𝑞1 .𝑞2 5×10−4 .5×10−4
𝐹𝑐 = 𝑘 = 9 × 109 .
𝑟2 25×10−4
25×10−8
𝐹𝑐 = 9 × 109 . 25×10−4
5
𝐹𝑐 = 9 × 10 𝑁
3. Dua buah titik A dan B berjarak 3 meter, masing-masing bermuatan
listrik +4 × 10−4 𝐶 dan −1 × 10−4 𝐶 . Titik C terletak diantara A dan
B, berjarak 2 meter dari A dan bermuatan listrik +3 × 10−5 𝐶. Hitung
besar gaya elektrostatis dari C !
Penyelesaian :
Dik :
𝑄𝐴 = +4 × 10−4 𝐶
𝑄𝐵 = −1 × 10−4 𝐶
𝑄𝐶 = +3 × 10−5 𝐶
𝑘 = 9 × 109 𝑁𝑚2 /𝐶 2
𝑟𝐴𝐵 = 3 𝑚
𝑟𝐴𝐶 = 2 𝑚
Jawab :
𝑞 .𝑞 𝑞 .𝑞
𝐹𝑐 = 𝑘 𝑟𝐴2 𝐶 + 𝑘 𝑟𝐵2 𝐶
𝐴𝐶 𝐵𝐶
−4 .3×10−5 1×10−4 .3×10−5 𝐶
9 4×10
𝐹𝑐 = 9 × 10 + 9 × 109
22 12
12×10−9 3×10−9
𝐹𝐶 = 9 × 109 ( + )
4 1
𝐹𝐶 = 9 × 109 (3 × 10−9 + 3 × 10−9 )
𝐹𝐶 = 9 × 109 (6 × 10−9 )
𝐹𝐶 = 54 𝑁
LATIHAN SOAL
1. Dua buah muatan listrik masing-masing besarnya 𝑄1 dna 𝑄2 . Jika
jarak kedua muatan r dan k adalah tetapan kelistrikan yang besarnya
9 × 109 𝑁𝑚2 /𝐶 2. Maka besarnya gaya Tarik-menarik atau tolak-
menolak antara 𝑄1 dna 𝑄2 adalah…
a. Berbanding lurus dengan r, 𝑄1 dan 𝑄2
b. Berbanding lurus dengan r dan berbanding terbalik dengan 𝑄1
c. Berbanding lurus dengan 𝑄1 dan berbanding terbalik dengan r
d. Berbanding lurus dengan 𝑄1 dan berbanding terbalik dengan 𝑟 2
e. Berbanding terbalik dengan r dan berbanding terbalik dengan 𝑄1
2. Sebuah segitiga sama sisi dengan Panjang sisi 30 cm terletak diudara.
Pada titik-titik sudut A, B, dan C berturut-turut terdapat muatan listrik
sebesar 2 × 10−6 𝐶, 2 × 10−6 𝐶, 2 × 10−4 𝐶, maka besarnya gaya
coulomb di titik C adalah…
a. 40 𝑁
b. 40√2 𝑁
c. 40√3 𝑁
d. 80 𝑁
e. 120 𝑁
3. Dua partikel bermuatan 3 nC dan 12 nC. Supaya gaya tolak kedua
partikel besarnya 0,081 N, maka partikel tersebut harus terpisah
sejauh ….
a. 0,2 mm
b. 0,4 mm
c. 0,8 mm
d. 2 mm
e. 4 mm
4. Dua muatan titik yang sejenis dan sama besar QA = QB = 10-8 C berada
pada jarak 10 cm satu dari yang lain. Jika k = 9 x 109 Nm/C2, maka
gaya tolak yang dialami kedua muatan itu adalah ….
a. 9 × 10−4 𝑁
b. 9 × 10−9 𝑁
c. 9 × 10−5 𝑁
d. 9 × 103 𝑁
e. 9 × 107 𝑁
5. Sebuah partikel bermuatan Q3 = +5 μC diletakkan di tengah-tengah
antara partikel-partikel bermuatan Q1 = -9 μC dan Q2 = -4 μC yang
berjarak 50 cm seperti gambar berikut.
7. Dua buah Muatan listrik P = +10 micro Coulomb dan muatan listrik
Q = +20 micro coloumb terpisah oleh jarak seperti gambar dibawah
ini. Berapakan besar gaya coloumb yang bekerja pada kedua muatan?
8. Tiga muatan listrik diletakkan terpisah seperti gambar! Besar muatan
A adalah = -5 mikro Coulomb, besar muatan B adalah = +10 mikro
Coulomb dan muatan C = -12 mikro Coulomb. Berapakah besar dan
arah gaya listrik pada muatan B ?
KUNCI JAWABAN
1. D
2. C
3. D
4. C
5. E
6. 36 N
7. 125 N
8. 𝐹𝐵 = 𝐹𝐴𝐵 − 𝐹𝐵𝐶 = 675 𝑁 − 125 𝑁 = 550 𝑁 dan arah nya menuju
muatan C (Ke kanan)
9. 90 × 10−6
10. 54 N