Anda di halaman 1dari 16

1

Analisa Sumber-sumber dan penggunaan dana

Suatu laporan yang menggambarkan dari mana datangnya dan untuk apa dana itu digunakan
disebut laporan sumber-sumber dan pengguaan dana.

Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana dalam artian kas.

Adapun perubahan-perubahan dari elemen-elemen neraca antara 2 saat yang efeknya


memperbesar kas, dan ini dikatakan sebagai sumber-sumber dana adalah sebagai berikut :

1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas


2. Berkurangnya aktiva tetap
3. Bertambahnya setiap jenis utang
4. Bertambahnya modal
5. Adanya keuntungan dari operasinya perusahaan.

Perubahan-perubahan yang efeknya memperkecil dana/kas dan ini dikatakan sebagai


penggunaan dana, adalah sebagai berikut :

1. Bertambahnya aktiva lancar selain kas


2. Bertambahnya aktiva tetap
3. Berkurangnya setiap jenis utang
4. Berkurangnya modal
5. Pembayaran kas dividend
6. Adanya kerugian dalam operasinya perusahaan

Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana atas dasar modal kerja.

Adapun sumber-sumber dari modal kerja dapat disebutkan sebagai berikut :

1. Berkurangnya aktiva tetap


2. Bertambahnya utang jangka panjang
3. Bertambahnya modal
4. Adanya keuntungan dari operasinya perusahaan.
2

Penggunaan modal kerja adalah :

1. Bertambahnya aktiva tetap


2. Berkurangnya utang jangka panjang
3. Berkurangnya modal
4. Pembayaran cash dividend
5. Adanya kerugian dalam operasinya perusahaan.

Dalam laporan sumber – sumber dan penggunaan modal kerja tidak tercantum di dalamnya
sumber – sumber dari penggunaan dana yang berasal dari unsur – unsur modal kerja sendiri,
karena perubahan – perubahan yang hanya menyangkut unsur – unsur aktiva lancar dan utang
lancar saja – kedua accounts tersebut disebut “ current accounts” – tidak mengakibatkan
perubahan modal kerja (neto)

MATERI II

Analisa sumber dan penggunaan dana

1. Perusahaan “Steady” mempunyai data neraca untuk tahun 2004 dan tahun 2005
sebagai berikut :

Neraca per 31 Desember 2004


( dalam ribuan rupiah )
Aktiva Pasiva
Kas Rp. 1.200 Hutang perniagaan Rp. 3.000
Efek Rp. 1.400 Hutang Wesel Rp. 2.000
Piutang Rp. 2.400 10% obligasi Rp. 9.000
Barang Rp. 4.400 Modal saham Rp. 10.000
Mesin Rp. 8.000 Surplus modal Rp. 2.000
Akumulasi depreasi Rp. (800) Laba ditahan Rp. 2.000
Bangunan Rp. 8.000
Akumulasi depreasi Rp. (1.200)
Tanah Rp. 4.600
Jumlah aktiva Rp. 28.000 Jumlah pasiva Rp. 28.000
3

Neraca per 31 Desember 2005


( dalam ribuan rupiah )
Aktiva Pasiva
Kas Rp. 1.400 Hutang perniagaan Rp. 2.000
Efek Rp. 1.000 Hutang Wesel Rp. 2.400
Piutang Rp. 2.000 10% obligasi Rp. 12.000
Barang Rp. 5.200 Modal saham Rp. 10.000
Mesin Rp. 10.000 Surplus modal Rp. 2.000
Akumulasi depresiasi Rp. (1.200) Laba ditahan Rp. 3.600
Bangunan Rp. 8.000
Akumulasi depresiasi Rp. (1.800)
Tanah Rp. 7.400
Jumlah aktiva Rp. 32.000 Jumlah pasiva Rp. 32.000

Selama tahun 2005 perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan neto sesudah pajak

sebesar Rp. 3.000.000,00 dan dibayarkan sebagai Cash Deviden sebesar Rp.

1.400.000,00.

Diminta berdasarkan informasi tersebut:

a. susunlah laporan sumber-sumber dan penggunaan dana perusahaan tersebut dalam

pengertian kas

b. Berikan Rekomendasi tentang kebijakan permodalan ditinjau dari segi norma

likuiditas untuk Perusahaan Steady

c. susunlah laporan sumber-sumber dan penggunaan dana perusahaan tersebut dalam

pengertian modal kerja.


4

2. Dari bagian keuangan PT. HIKMAH di Tasikmalaya yang dijadikan objek penelitian

diperoleh data posisi keuangan dalam ribuan rupiah sebagai berikut :

AKTIVA Tahun 2004 Tahun 2005


Kas Rp. 2.400 Rp. 1.200
Effek Rp. 1.200 Rp. 2.400
Piutang Rp. 1.800 Rp. 600
Persediaan Rp. 1.800 Rp. 1.200
Mesin Rp. 14.400 Rp. 21.600
Depreasiasi Mesin (Rp. 2.400) Rp. 3.600
Bangunan Rp. 8.400 Rp. 9.600
Depreasiasi Bangunan (Rp. 1.200) Rp. 2.400
Tanah Rp. 3.600 Rp. 7.200
Jumlah Aktiva Rp. 30.000 Rp. 37.800
PASSIVA
Utang Perniagaan Rp. 1.200 Rp. 1.200
Utang Wesel Rp. 2.400 Rp. 3.000
10% obligasi Rp. 12.000 Rp. 12.000
Modal Saham Rp. 12.000 Rp. 17.292
Laba Ditahan Rp. 2.400 Rp. 4.308
Jumlah Passiva
(Jumlah utang dan modal sendiri) Rp. 30.000 Rp. 37.800

Dalam tahun 2004 dan tahun 2005 PT. HIKMAH menghasilkan EBIT (laba sebelum

bunga dan pajak) masing-masing Rp. 9.000.000,00 dan Rp. 7.560.000,00 dan EAT

(laba setelah pajak) masing-masing Rp. 3.900.000,00 dan Rp. 3.180.000,00 dan

dibayar untuk cash deviden masing-masing Rp. 1.560.000,00 dan Rp. 1.272.000,00

PT. HIKMAH dikenakan pajak 50% dan membayar deviden 40%.

Ditanyakan :

a. Berapa besarnya modal kerja tahun 2004 dan 2005 berdasarkan konsep kualitatif

pada PT. HIKMAH


5

b. Buatlah laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja 31 Desember 2004

– 31 Desember 2005 untuk PT. HIKMAH

c. Berikan rekomendasi tentang kebijakan permodalannya ditinjau dari segi norma

likuiditas untuk PT. HIKMAH

Perusahaan Steady
Laporan Perubahan Neraca 31 desember 2004 – 31 Desember 2005
( dalam ribuan rupiah )

Perubahan
Keterangan 31-12-2004 31-12-2005
D C
Aktiva
Kas Rp. 1.200 Rp. 1.400 Rp. 200
Efek Rp. 1.400 Rp. 1.000 Rp. 400
Piutang Rp. 2.400 Rp. 2.000 Rp. 400
Barang Rp. 4.400 Rp. 5.200 Rp. 800
Mesin Rp. 8.000 Rp. 10.000 Rp. 2.000
Akumulasi depresiasi Rp. (800) Rp. (1.200) Rp. 400
Bangunan Rp. 8.000 Rp. 8.000
Akumulasi depresiasi Rp. (1.200) Rp. (1.800) Rp. 600
Tanah Rp. 4.600 Rp. 7.400 Rp. 2.800
Jumlah aktiva Rp. 28.000 Rp. 32.000
6

Perubahan
Keterangan 31-12-2004 31-12-2005
D C
Utang dan modal
sendiri
Utang perniagaan Rp. 3.000 Rp. 2.000 Rp. 1.000
Utang wesel Rp. 2.000 Rp. 2.400 Rp. 400
10% Obligasi Rp. 9.000 Rp. 12.000 Rp. 3.000
Modal saham Rp. 10.000 Rp. 10.000
Surplus modal Rp. 2.000 Rp. 2.000
Laba ditahan Rp. 2.000 Rp. 3.600 Rp. 1.600
Jumlah utang dan Rp. 28.000 Rp. 32.000
modal sendiri
Jumlah Rp. 6.800 Rp. 6.800

Selama tahun 2005 perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan neto sesudah pajak sebesar
Rp. 3.000.000 dan dibayarkan sebagai cash dividend sebesar Rp. 1.400.000.

Perusahaan “Steady”
Laporan sumber-sumber dan penggunaan kas
31 Desember 2004 – 31 Desember 2005
(dalam ribuan rupiah)

Sumber-sumber Penggunaan
dana berasal dari operasi keuntungan neto Cash dividen Rp. 1.400
Rp. 3.000
Depresiasi Rp. 1.000 Bertambahnya mesin Rp. 2.000
Berkurangnya efek Rp. 400 Bertambahnya tanah Rp. 2.800
Berkurangnya piutang Rp. 400 Bertambahnya barang Rp. 800
Bertambahnya utang wesel Rp. 400 Berkurangnya utang perniagaan Rp. 1.000
Bertambahnya obligasi Rp. 3.000 Bertambahnya kas Rp. 200
Rp. 8.200 Rp. 8.200
7

b.Berikan Rekomendasi tentang kebijakan permodalan ditinjau dari segi norma likuiditas

untuk Perusahaan Steady

Penggunaan dana yang menonjol adalah :

a. Penambahan tanah
b. Penambahan mesin
c. Pembayaran cash dividend

Sumber dana yang menonjol adalah :

a. Keuntungan neto
b. Depresiasi
c. Utang jangka panjang (obligasi)

Keuntungan : Rp. 3 juta

Cash dividend
Rp. 1.400.000

Sisa Rp. 1.600.000

Tanah Rp. 2.800.000

Rp. 1.200.000
Dari obligasi
obligasi
Sisa obligasi Rp. 3.000.000
Rp. 1.800.000

Mesin Rp. 2.000.000

Depresiasi Rp. 200.000


8

Cash dividend Rp. 1.400.000 keuntungan 3 juta, sisa


Rp. 1.600.000

Tanah
Rp. 2.800.000

Rp. 1.200.000
Dari obligasi

Sisa obligasi
Rp. 1.800.000

Mesin
Rp. 2.000.000

Depresiasi
Rp. 200.000

Dari keuntungan neto dibayarkan sebagai cash dividend sebesar Rp. 1.400.000 dan masih ada
sisa keuntungan neto sebesar Rp. 1.600.000 (yaitu Rp. 3 juta minus Rp. Rp. 1.400.000). Sisa
keuntungan tersebut merupakan modal sendiri adalah dana yang paling tepat untuk
membiayai pembelian tanah tersebut, tetapi ternyata dananya tidak cukup, karena tambahan
tanah meliputi jumlah Rp. 2,8 juta.

Dengan demikian kekurangan sebesar Rp. 1.200.000 dibelanjai dengan utang jangka panjang.
Sebenarnya ditinjau dari sudut likuiditas pembelian tanah dengan utang tidak dibenarkan,
karena dana yang tertanam dalam tanah tidak akan bebas.

Kalau utang jangka panjang sebagian digunakan untuk menutupi kekurangan dana untuk
membeli tanah maka sisa utang jangka panjang yang tersedia untuk membeli mesin sebesar :

Rp. 3.000.000 minus Rp. 1.200.000, tinggal sisanya sebesar Rp. 1.800.000. tambahan mesin
sebesar Rp. 2 juta dapat dibelanjai dengan utang jangka panjang (Rp. 1.800.000) dan
depresiasi (Rp. 200.000). Kebijakan perusahaan Steady membeli mesin dengan dibelanjai
terutama dengan utang jangka panjang dan depresiasi. Dapat dibenarkan ditinjau dari sudut
likuiditas.
9

Perusahaan membeli tanah dengan dibelanjai sebagian dengan modal sendiri dan sebagian
dengan utang jangka panjang. Kebijakan pembiayaan tanah dengan utang tidak dibenarkan
ditinjau dari sudut likuiditas.

c.Laporan sumber – sumber dan penggunaan dana perusahaan dalam pengertian modal kerja

Modal kerja tahun 2004

Aktiva lancar Rp. 9.400.000

Utang lancar Rp. 5.000.000

Modal kerja Rp. 4.400.000

Aktiva lancar tahun 2004

- Kas Rp. 1.200.000


- Efek Rp. 1.400.000
- Piutang Rp. 2.400.000
- Barang Rp. 4.400.000
Rp. 9.400.000,

Utang lancar tahun 2004

- Utang perniagaan Rp. 3.000.000


- Utang wesel Rp. 2000.000
Rp. 5.000.000,
Modal kerja tahun 2004 Rp. 4.400.000,
10

Modal kerja tahun 2005

Aktiva lancar Rp. 9.600.000


Utang lancar Rp. 4.400.000
Modal kerja Rp. 5.200.000

M.K tahun 2004 Rp. 4.400.000

M.K tahun 2005 Rp. 5.200.000

Perubahan modal kerja = M.K tahun 2005 – M.K tahun 2004


= Rp. 5.200.000 – Rp. 4.400.000
= Rp. 800.000,-

Jadi terjadi penambahan modal kerja dari tahun 2004 ke tahun 2005 sebesar Rp. 800.000
11

Perusahaan Steady
Laporan sumber-sumber dan pengguanaan Modal Kerja
31 Desember 2004 – 31 Desenber 2005
(dalam ribuan rupiah)

Sumber-sumber Penggunaan

Dana berasal dari operasi keuntungan netto Cash dividend Rp. 1.400
Rp. 3.000

Depresiasi Rp. 1.000 Bertambahnya mesin Rp. 2.000

Bertambahnya utang jangka panjang Bertambahnya tanah Rp. 2.800

Rp. 3.000

Bertambahnya modal kerja Rp. 800

Rp. 7.000 Rp. 7.000


12

Materi 2

Jawaban soal no. 2

a. Besarnya modal kerja tahun 2004 dan 2005 berdasarkan konsep kualitatif

PT. Hikmah
Modal kerja tahun 2004
(dalam riabuan rupiah)
Aktiva lancer
- Kas …………………………. Rp. 2.400
- Efek ………………………… Rp. 1.200
- Pitang ………………………. Rp. 1.800
- Persediaan …………………. Rp. 1.800

Jumlah aktiva lancar ………….. Rp. 7.200

Utang lancar

- Utang perniagaan ………… Rp. 1.200


- Utang wesel ………………. Rp. 2.400

Jumlah utang lancar …………. Rp. 3.600

Modal kerja …………………… Rp. 3.600

PT. Hikmah
Modal kerja tahun 2005
(dalam riabuan rupiah)
Aktiva lancer
- Kas …………………………. Rp. 1.200
- Efek ………………………… Rp. 2.400
- Pitang ………………………. Rp. 800
- Persediaan …………………. Rp. 1.200

Jumlah aktiva lancar ………….. Rp. 5.400


13

Hutang lancar

- Utang perniagaan ………… Rp. 1.200


- Utang wesel ………………. Rp. 3.000

Jumlah utang lancar …………. Rp. 4.200

Modal kerja …………………… Rp. 1.200

- Modal kerja tahun 2004 ……………………… Rp. 3.600.000


- Modal kerja tahun 2005 ……………………… Rp. 1.200.000

Penurunan modal kerja Rp. 2.400.000

Perusahaan PT. Hikmah

Laporan perubahan Neraca

31 Desember 2004 – 31 Desember 2005

(dalam ribuan rupiah)

Neraca Neraca Perubahan


Keterangan
31-12-2004 31-12-2005 Debit Kredit
Aktiva lancar
- Kas Rp. 2.400 Rp. 1.200 Rp. 1.200
- Efek Rp. 1.200 Rp. 2.400 Rp. 1.200
- Piutang Rp. 1.800 Rp. 600 Rp. 1.200
- Persediaan Rp. 1.800 Rp. 1.200 Rp. 600
Aktiva tetap
- Mesin Rp. 14.400 Rp. 21.600 Rp. 7.200
- Dpr. Mesin (Rp. 2.400) (Rp. 3.600) Rp. 1.200
- Bangunan Rp. 8.400 Rp. 9.600 Rp. 1.200
- Depr. Bang (Rp. 1.200) (Rp. 2.400) Rp. 1.200
- Tanah Rp. 3.600 Rp. 7.200 Rp. 3.600
Jumlah Aktiva Rp. 30.000 Rp. 37.800
14

Neraca Neraca Perubahan


Keterangan
31-12-2004 31-12-2005 Debit Kredit
Utang dan modal sendiri
- Utang perniagaan Rp. 1.200 Rp. 1.200
- Utang wesel Rp. 2.400 Rp. 3.000 Rp. 600
- 10% obligasi Rp. 12.000 Rp. .12000
- Modal saham Rp. 12.000 Rp. 17.292 Rp. 5.292
- Laba ditahan Rp. 2.400 Rp. 4.308 Rp..1.908
Jumlah utang dan modal sendiri Rp. 30.000 Rp. 37.800 Rp.13.200 Rp. 13.200
15

Perusahaan PT. Hikmah

Laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja

31 Desember 2004 – 31 Desember 2005

Sumber-sumber Penggunaan
dana berasal dari operasi keuntungan netto Cash dividen Rp. 1.272.000
(EAT) Rp. 3.180.000
Bertambahnya Depr. Mesin Rp. 1.200.000 Bertambahnya mesin Rp. 7.200.000
Bertambahnya Depr. bangunan Rp. 1.200.000 Bertambahnya bangunan Rp. 1.200.000
Bertambahnya saham Rp. 5.292.000 Bertambahnya tanah Rp. 3.600.000
Berkurangnya modal kerja Rp. 2.400.000
Rp. 13.272.000 Rp. 13.272.000
16

Sumber Penggunaan

EAT Rp. 1.272.000 Dividend


Rp. 3.180.000
Rp. 1.908.000 Tanah
Rp. 3.600.000
Saham Rp. 1.692.000 Tanah
Rp. 5.292.000
Rp. 3.600.000
Depr. Mesin
Rp. 1.200.000 Rp. 1.200.000 Mesin
Depr. Bangunan Rp. 7.200.000
Rp. 1.200.000 Rp. 1.200.000
Modal kerja
Rp. 2.400.000 Rp. 1.200.000
Rp. 1.200.000 Bangunan

c. Rekomendasi tentang kebujakan permodalan ditinjau dari segi normal likuiditas untuk
PT. Hikmah.

Dari keuntungan netto sebesar Rp. 3.180.000 dibayarkan sebagai cash dividend sebesar
Rp. 1.272.000 dan masih ada sisa keuntungan netto sebesar Rp. 1.908.000.

Sisa keuntungan tersebut ditambah dari saham sebesar Rp. 1.692.000 yang merupakan
modal sendiri adalah dana yang paling tepat untuk membiayai pembelian tanah.
Kebijakan tersebut dibenarkan ditinjau dari sudut likuiditas. Pembelian mesin
dibelanjai dari saham sebesar Rp. 3.600.000 dan depresiasi Rp. 2.400.000 dan modal
kerja Rp. 1.200.000.

Pembelian mesin yang dibelanjai dari modal kerja ditinjau dari sudut likuiditas tidak
dapat dibenarkan. Begitu pula penambahan bangunan sebesar Rp. 1.200.000 yang
dibelanjai dari modal kerja tidak dapat dibenarkan dari sudut likuiditas.

Anda mungkin juga menyukai