Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ade Ilham Fabanyo

NIM : 041429335

Mata Kuliah : ESPA4227 / Ekonomi Moneter

Tugas 1

1. Ada dua pandangan yang berbeda dalam hal pencetakan uang beredar. Pandangan pertama,
berpendapat bahwa uang beredar sepenuhnya ditentukan oleh otoritas moneter atau Bank
Sentral. Sedangkan Pandangan Kedua berpendapat bahwa selain otoritas moneter, lembaga
lain seperti bank umum dan perilaku masyarakat ikut menentukan besarnya jumlah uang
beredar. Menurut pandangan pertama, jumlah uang beredar (JUB) sepenuhnya ditentukan
oleh otoritas moneter. Hal ini berarti bahwa jumlah uang beredar bersifat otonom, dalam arti
bahwa jumlah uang beredar tersebut tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga pasar uang.
Menurut pandangan kedua jumlah uang beredar bukan hanya ditentukan oleh otoritas
moneter melainkan juga oleh kebijakan bank bank umum. Dengan demikian, yang
mempengaruhi jumlah uang beredar selain dipengaruhi oleh instrumen-instrumen yang
bersifat otonom yang dilakukan otoritas moneter, juga oleh kebijakan bank umum dalam
menentukan tingkat bunga pasar uang.
2. Jenis-jenis Lembaga keuangan bukan bank sebagai berikut :
- Lembaga Pembiayaan
Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara
langsung dari masyarakat. Sedangkan perusahaan pembiayaan adalah Badan Usaha
yang didirikan khusus untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha
lembaga pembiayaan. Bidang usaha lembaga pembiayaan pada awalnya,
sebagaimana diatur dalam Keppres Nomor 61 tahun 1988 adalah sebagai berikut :
1. Sewa guna usaha (leasing)
2. Modal ventura (venture capital)
3. Anjak piutang (factoring)
4. Pembiayaan konsumen (consumer finance)
5. Kartu kredit (credit card)
6. Perdagangan surat berharga (securities company)
- Perusahaan Asuransi
Usaha perasuransian di Indonesia diatur dengan undang-undang nomor 2 tahun 1992.
Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa asuransi atau pertanggungan
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dimana pihak penanggung mengikatkan
diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti,
atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
- Dana Pensiun
Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun. Dana pensiun diatur dalam undang-undang nomor 11
tahun 1992. Penyelenggaraan suatu program pensiun oleh pemberi kerja bersifat
sukarela, artinya didasarkan pada asas kebebasan untuk membentuk atau tidak
membentuk. Jenis dana pensiun terdiri atas dana pensiun pemberi kerja dan dana
pensiun lembaga keuangan. Sedangkan program pensiun yang dapat dijalankan dan
bagi setiap dana pensiun adalah program pensiun iuran pasti dan program pensiun
manfaat pasti. Pembentukan dana pensiun harus memenuhi beberapa asas yaitu :
1. Asas keterpisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan badan hukum
pendirinya.
2. Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan.
3. Asas pembinaan dan pengawasan.
4. Asas penundaan manfaat.
- Reksa Dana
Menurut undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, reksa dana atau
investment fund atau mutual funds adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi. Dari definisi tersebut terdapat tiga unsur
penting dalam reksa dana yaitu adanya kumpulan dana masyarakat atau pool of
funds, investasi dalam bentuk portofolio efek dan manajer investasi sebagai pengelola
dana titik Dalam hal ini manajer investasi adalah pihak yang dipercayakan mengelola
dana. Reksa dana Menurut ketentuan dapat didirikan dalam bentuk hukum perseroan
atau kontrak investasi kolektif. Pada bentuk Reksa dana perseroan, perusahaan
penerbit reksa dana menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dari
hasil penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang
diperdagangkan di pasar modal maupun pasar uang.
- Perusahaan Modal Ventura
Sejak tahun 1993, kegiatan usaha modal ventura dilakukan secara terpisah dari bidang
usaha pembiayaan. Selain lebih memasyarakatkan modal ventura, tujuan yang
diharapkan adalah agar sektor usaha terutama usaha kecil di daerah-daerah dapat
lebih dekat dengan sumber-sumber pembiayaan dan menerima bantuan pembiayaan
untuk jangka waktu tertentu. Jangka waktu pembiayaan dibatasi maksimal 10 tahun
harus sudah dilakukan kan tindakan divestasi. Perusahaan modal ventura
sebagaimana halnya dengan Lembaga keuangan bukan bank lainnya tidak
diperkenankan menghimpun dana secara langsung dari masyarakat. Untuk
memberikan fleksibilitas dalam pembiayaan, perusahaan modal ventura di samping
memberikan pembiayaan dalam bentuk ekuitas juga diperkenankan melakukan
pembiayaan dengan pola bagi hasil.
- Perusahaan Penjamin
Bidang usaha perusahaan penjaminan adalah melakukan kegiatan dalam bentuk
pemberian jasa penjaminan untuk menanggung pembayaran kewajiban keuangan
terjamin, apabila terjamin tidak dapat memenuhi kewajiban perikatannya kepada
penerima jaminan yang timbul dari transaksi kredit, sewa guna usaha, anjak piutang,
pembiayaan konsumen dan pembiayaan dengan pola bagi hasil serta pembelian
barang secara angsuran. Pihak-pihak yang terkait dalam transaksi penjaminan adalah
:
1. Terjamin adalah pihak yang memperoleh penjaminan dari perusahaan
penjaminan
2. Penerima jaminan adalah pihak yang berhak menerima pembayaran dari
perusahaan penjaminan, apabila terjamin tidak dapat memenuhi kewajiban
perikatannya
3. Perusahaan penjamin adalah badan usaha yang bergerak di bidang keuangan
yang kegiatan usaha pokoknya melakukan usaha penjaminan
- Pegadaian
Pegadaian merupakan lembaga yang menyalurkan pinjaman dengan pengikatan cara
gadai yang telah dikenal sejak pemerintahan hindia-belanda. Tugas pokok Perum
Pegadaian ini adalah untuk menjembatani kebutuhan dana masyarakat dengan
memberi uang pinjaman berdasarkan hukum gadai. Tugas tersebut untuk membantu
masyarakat agar tidak terjerat dalam praktik lintah darat, ijon, pelepas uang lainnya.
Perum Pegadaian merupakan lembaga satu-satunya di Indonesia yang diberikan izin
memberikan pinjaman kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai.
3. Di dalam teorinya Keynes membagi permintaan uang atas tiga motif yaitu :
- Permintaan uang untuk transaksi
Menurut keyness, permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin besar keinginan memegang
uang kas untuk transaksi.
- Permintaan uang untuk jaga-jaga
Keynes menganalisis teori permintaan uang klasik lebih jauh dari sekadar untuk
bertransaksi. Permintaan uang tersebut adalah untuk berjaga-jaga terhadap
kebutuhan yang tak terduga. Tersedianya uang di tangan untuk jaga-jaga memberikan
rasa aman menghadapi rekening yang tidak terduga misalnya untuk biaya pengobatan
dan perbaikan secara tiba-tiba.
- Permintaan uang untuk spekulasi
Tujuan permintaan uang ini terutama untuk mendapatkan keuntungan. Permintaan
uang untuk spekulasi dipengaruhi oleh tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat bunga
semakin rendah keinginan masyarakat akan uang kas untuk spekulasi. Setidaknya ada
dua alasan untuk hal ini, pertama jika tingkat bunga naik berarti opportunity cost of
holding money semakin besar sehingga keinginan masyarakat akan uang kas semakin
kecil. Sebaliknya Semakin rendah tingkat bunga semakin besar keinginan masyarakat
untuk menyimpan uang kas.
4. Perbedaan antara teori permintaan uang klasik dengan teori permintaan uang Friedman
terlatak pada :
- Pada persamaan klasik yang dimaksud y adalah current income, sementara menurut
Friedman y adalah permanent income, yakni pendapatan rata-rata yang diharapkan
masyarakat selama periode tertentu
- Menurut teori klasik yang dimaksud M adalah M1, sementara menurut Friedman
adalah M2 dimana M2 = M1 + time deposit
- Dalam teori klasik, nilai V adalah konstan, namun dalam persamaan Fred menilai V
berfluktuasi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya inflasi, tingkat
harga umum, penghasilan dari saham dan penghasilan dari obligasi dan sebagainya.
5. Berikut ketiga determinasi faktor angka pelipat ganda uang :
1. Currency Ratio
Tinggi atau rendahnya currency ratio pada umumnya berkaitan dengan perilaku
masyarakat dalam menentukan pilihan di antara memegang uang kartal maupun uang
giral. Dalam hal ini, terdapat beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap perilaku
masyarakat tersebut, diantaranya adalah biaya pemegangan, kenyamanan, dan
keamanan dalam mempergunakan Uang kartal ataupun uang giral.
- Biaya penggunaan uang kartal, rasio Uang kartal atas uang giral itu berubah searah
sesuai dengan biaya dalam menggunakan uang giral.
- Kenyamanan dan keamanan
Dalam transaksi dengan jumlah yang besar, pembayaran dengan uang giral itu lebih
praktis dan mudah karena selain dapat dilakukan melalui transfer, mekanisme
pembayaran tersebut juga tidak membutuhkan pecahan tertentu dan sebagainya. Di
sisi lain, penyimpanan dalam bentuk uang giral lebih aman dari bahaya pencurian,
kebakaran dan sebagainya.
2. Time and saving deposito ratio
Besar kecilnya nilai time deposit ratio pada umumnya dipengaruhi oleh perilaku
masyarakat dalam memilih antara memegang uang giral ataupun uang kuasi. Terkait
dengan hal tersebut, ada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat tersebut
diantaranya adalah :
- Biaya relatif (opportunity cost)
Rasio uang kuasi atas uang giral itu berubah sebanding dengan suku bunga untuk uang
kuasi dan berbanding terbalik dengan suku bunga untuk uang giral.
- Pendapatan masyarakat
Rasio uang kuasi terhadap uang giral akan berubah sebanding dengan perubahan
tingkat pendapatan masyarakat.
- Kemajuan layanan sektor perbankan
Dengan terdapatnya inovasi dari produk layanan perbankan yang dapat
mempermudah pelayanan kepada nasabah, seperti ATM, transfer elektronik, baik
melalui internet maupun telepon, pengorbanan yang dilakukan seseorang atas waktu,
biaya, serta ketidaknyamanan seperti yang disebutkan di atas dapat dikurangi.
Dengan adanya hal yang sedemikian tersebut, layanan perbankan yang semakin maju
dapat mendorong masyarakat mempergunakan uang kuasi sehingga rasio
penggunaan uang kuasi atas uang giral mengalami peningkatan.
3. Reserve Ratio
Rasio cadangan Bang atas total simpanan yang terdiri atas uang giral dan uang kuasi.
Komponen dari reserve ratio dapat dikelompokkan menjadi dua komponen juga yaitu
rasio cadangan resmi atas simpanan masyarakat yang dapat dipengaruhi oleh berbagai
ketentuan yang telah ditetapkan oleh otoritas moneter dan rasio kelebihan cadangan atas
simpanan masyarakat yang dapat dipengaruhi oleh berbagai keperluan dan yang
dibutuhkan perbankan akan likuiditas dalam jangka pendek.

Sumber : ESPA4227

Anda mungkin juga menyukai