Anda di halaman 1dari 7

KUNCI JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER

NIM GANJIL

1. Sumber Hukum Bisnis


a. Sumber Hukum Materiil
Sumber hukum materiil adalah sumber hukum yang terbentuk dari sumber hukum
materiil. Misalnya masalah tentang kondisi geografis, tradisi, situasi sosial
ekonomi, hubungan sosial, perpolitikan dan penelitian ilmiah yang pernah
dilakukan.
b. Sumber Hukum Formil
Sumber hukum formil adalah sumber hukum yang mendapatkan yang disebabkan
karena adanya peraturan hukum formal yang disepakati.
2. Asas Hukum Perjanjian
a. Asas Konsensualisme 
Bahwa perjanjian terbentuk karena adanya perjumpaan kehendak (concensus) dari
pihak-pihak.
b. Asas kebebasan berkontrak 
Asas kebebasan berkontrak adalah perjanjian para pihak menurut kehendak bebas
membuat perjanjian dan setiap orang bebas mengikat diri dengan siapapun yang
ia kehendaki, para pihak juga dapat dengan bebas menentukan cakupan isi serta
persyaratan dari suatu perjanjian dengan ketentuan bahwa perjanjian tersebut
tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang bersifat
memaksa, baik ketertiban umum maupun kesusilaan.
c. Asas Personalia 
Pada dasarnya suatu perjanjian yang dibuat oleh seseorang dalam kapasitasnya
sebagai individu, subjek hukum pribadi, hanya akan berlaku dan mengikat untuk
dirinya sendiri.
d. Asas itikad baik 
Asas itikad baik mempunyai dua pengertian yaitu itikad baik subyektif dan itikad
baik obyektif. Asas itikad baik dalam pengertian subjektif dapat diartikan sebagai
sikap kejujuran dan keterbukaan seseorang dalam melakukan suatu perbuatan
hukum. Mengenai asas itikad baik dalam perjanjian ditegaskan dalam Pasal 1338
ayat (3) KUH Perdata yang menyebutkan bahwa perjanjian itu harus dilakukan
dengan itikad baik.

e. Asas Pacta Sunt Servanda 


Asas Pacta Sunt Servanda adalah suatu kontrak yang dibuat secara sah oleh para
pihak mengikat para pihak tersebut secara penuh sesuai isi kontrak tersebut,
mengikat secara penuh suatu kontrak yang dibuat para pihak tersebut oleh hukum
kekuatannya sama dengan kekuatan mengikat undang-undang.
3. Prosedur Pembentukan Holding Company
a. Prosedur residu
Dalam hal ini perusahaan asal dipecah pecah sesuai masing-masing sektor usaha.
Perusahaan yang dipecah pecah tersebut telah menjadi perusahaan yang mandiri,
sementara sisanya (residu) dari perusahaan asal dikonversi menjadi perusahaan
holding, yang juga memegang saham pada perusahaan pecahan tersebut dan
perusahaan-perusahaan lainnya jika ada.
b. Prosedur penuh
Prosedur penuh ini biasanya dilakukan jika sebelumnya tidak terlalu banyak
terjadi pemecahan atau pemandirian perusahaan, tetapi masing-masing
perusahaan dengan kepemilikan yang sama atau bersama hubungan saling
terpencar-pencar, tanpa terkonsentrasi dalam suatu perusahaan induk.
c. Prosedur terprogram
Dalam prosedur ini pembentukan perusahaan holding telah direncanakan sejak
awal memulai bisnis. Karenanya, perusahaan yang pertama sekali didirikan dalam
grupnya adalah perusahaan holding. Kemudian untuk setiap bisnis yang
dilakukan, akan dibentuk atau diakuisisi perusahaan lain. Di mana perusahaan
holding sebagai pemegang saham biasanya bersama-sama dengan pihak lain
sebagai partner bisnis.
4. Tujuan Hukum Kepailitan
a. Agar debitur tidak membayar utangnya dengan sukarela walaupun telah ada
putusan pengadilan yang menghukumnya supaya melunasi utangnya, atau karena
tidak mampu untuk membayar seluruh hutangnya, maka seluruh harta bendanya
disita untuk dijual dan hasil penjualan itu dibagi-bagikan kepada semua
krediturnya menurut besar kecilnya piutang masing-masing, kecuali ada alasan-
alasan yang sah untuk didahulukan;
b. untuk menghindarkan kreditur pada waktu bersamaan meminta pembayaran
kembali piutangnya dari si debitur;
c. Menghindari adanya kreditur yang ingin mendapatkan hak istimewa yang
menuntut hak-haknya dengan cara menjual sendiri barang milik debitur, tanpa
memperhatikan kepentingan kreditur lainnya;
d. Menghindarkan kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh si debitur sendiri,
misalnya debitur melarikan atau menghilangkan semua harta kekayaannya dengan
maksud melepaskan tanggung jawabnya terhadap para kreditur, debitur
menyembunyikan harta kekayaannya, sehingga para kreditur tidak akan
mendapatkan apa-apa.
e. Menghukum pengurus yang karena kesalahannya telah mengakibatkan
perusahaannya mengalami keadaan keuangan yang buruk sehingga perusahaan
mengalami keadaan insolvensi.
5. Tujuan yang tercantum dalam UU No.5 tahun 1999
a. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
b. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha
yang sehat, sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang
sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha
kecil.
c. Mencegah praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang
ditimbulkan oleh pelaku usaha.
d. Terciptanya efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
6. Jenis Perikatan menurut Subjeknya
a. Perikatan Tanggung Menanggung
Dalam perikatan tanggung menanggung dapat terjadi seorang debitur
berhadapan dengan beberapa orang kreditur, atau seseorang kreditur
berhadapan dengan beberapa orang debitur.
b. Perikatan Pokok dan Tambahan
Perikatan pokok, perikatan antara debitur dan kreditur yang berdiri sendiri
dan bergantung kepada adanya perikatan yang lain, misalnya perjanjian
pinajm meminjam uang.
Perikatan Tambahan, perikatan antara debitur dan kreditur yang diadakan
sebagai perikatan tambahan daripada perikatan pokok, perikatan yang ada dan
berakhirnya tergantung pada perjanjian pokoknya. Apabila perjanjian poko
hapus, maka hapuslah perjanjian tambahan.
7. Tahapan Transaksi Konsumen
a. Tahap Pra Transaksi
Yang dimaksud dengan tahapan pra transaksi adalah tahap sebelum adanya
perjanjian/ transaksi konsumen, yaitu keadan-keadaan atau peristiwayang
terjadi sebelum konsumen memutuskan untuk membeli dan memakai produk
yang didasarkan produsen pelaku usaha pada pra transaksi,sesuai dengan
haknya sebagaikonsumen, yang mencoba mencari informasi mengenai
kebutuhannya, antara lain syarat-syarat yang perlu dipenuhi atau
disediakan,harga,komposisi,kegunaan,khasiat manfaat, keunggulnnya
disbanding dengan produk lainsejenis, cara pemakaian dan sebagaianya.
b. Tahap Transaksi
Setelah calon konsumen pembeli memperoleh informasi yang cukup
mengenai kebutuhannya,kemudian ia mengambil keputusan apakah membeli
atau tidak. Disini konsumen pembeli mempergunakan salah satu haknya yaitu
hak untuk memilih.
c. Tahap Purna Transaksi
Transaki yang sudah dibuat antara produsen pelaku usaha penjual dan
konsumen-pembeli tentunya masih harus direalisasikan, yaitu diikuti dengan
pemenuhan hak dan kewajiban diantara mereka sesuai dengan isi perjanjian
yang dibuat itu.
8. HaKI merupakan suatu hak yang timbul dari karya intelektual seorang yang
mendatangkan keuntungan material. Keuntungan material inilah yang dapat
memberikan kesejahteraan hidup bagi pemilik.
9. Barang kena pajak ( BKP ), yaitu barang berwujud berupabarang bergerak dan barang
tidak bergerak, serta barang tidak berwujud yang dikenakan PPN.
Jasa Kena Pajak (JKP ), yaitu tiap-tiap kegiatan berupa pelayanan yang dengan
berdasarkan perikatan atau perbuatan hukum memungkinkan suatu barang atau
fasilitas atau kemudahan atau hak, tersedia untuk dipakai.
10. Pengangkutan bertujuan untuk membantu memindahkan barang atau orang dari satu
tempat ketempat yang lain secara efektif dan efisien.

NIM GENAP

1. Hukum bisnis penting karena dalam melakukan bisnis tidak mungkin pelaku bisnis
terlepas dari hukum karena hukum sangat berperan mengatur bisnis agar bisnis bisa
berjalan dengan lancar, tertib, aman sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan
akibat adanya kegiatan bisnis tersebut.
2. Jenis-jenis MoU
a. MOU yang sifatnya Internasional, yaitu Nota Kesepahaman yang dibuat
antara suatu negara dengan negara lain. Misalnya antara Indonesia dengan
tiongkok atau antara badan hukum Indonesia dengan badan hukum negara
tiongkok.
b. MOU Berdasarkan Negara
MOU yang sifatnya Nasional yaitu Nota kesepahaman yang dibuat dimana
masing-masing pihak terkait adalah warga negara atau badan hukum di
Indonesia.
c. MOU yang sifatnya ikatan moral, umumnya dibuat oleh para pihak terkait
dengn tujuan untuk menbina ikatan moral saja, dan tidak ada pengikatan
secara yuridis diantara mereka.
3. Modal Perseroan Terbatas
a. Modal Dasar merupakan keseluruhan nilai perusahaan, yaitu seberapa besar
perseroan tersebut dapat dinilai berdasarkan permodalannya.
b. Modal Ditempatkan adalah kesanggupan para pemegang saham untuk menanamkan
modalnya ke dalam perseroan.
c. Modal Disetor  adalah Modal PT yang dianggap riil, yaitu modal saham yang telah
benar-benar disetorkan kedalam perseroan.
4. Kepailitan adalah keadaan atau kondisi dimana seseorang atau badan hukum tidak
mampu lagi membayar kewajibannya (Dalam hal ini utangnya) kepada si piutang.
5. Monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas
penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha.
Praktek monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha
yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa
tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan
kepentingan umum.
6. Perikatan adalah suatu hubungan dalam lapangan harta kekayaan antara dua orang atau
lebih dimana pihak yang satu berhak atas sesuatu dan pihak lain berkewajiban atas
sesuatu.
7. Penyebab timbulmnya konflik antara produsen dan konsumen
a. Hal yang djanjikan itu tidak ada
b. Janji itu sejak awal memang ada tetapi faktor-faktor tertentu yang timbul setelah
perjanjian atau kontrak dibuat, kemudian produsen pelaku usaha penjual tidak dapat
memenuhijanjinya
c. Janji itu memang ada, tetapi tidak seperti yang dikemukakan oleh produsen pelaku
usaha (penjual)
8. Prinsip ekonomi hak kekayaan intelektual ini merupakan hak yang berasal dari hasil
kegiatan kreatif suatu kemampuan daya pikir manusia yang diekspresikan kepada
khalayak umum dalam berbagai bentuk, yang memiliki manfaat serta berguna dalam
menunjang kehidupan manusia.
9. Pajak berpengaruh didalamnya dunia bisnis karena dapat Mendorong perkembangan
perusahaan, Menentukan nilai akhir besar laba perusahaan, Perusahaan dapat melakukan
perencanaan dan manajemen pajak, Mudah mendatangkan investor, Mengetahui Letak
Efisiensi perusahaan
10. Tujuan dari teknologi informasi adalah:
a. Untuk memecahkan masalah,
b. Untuk membuka kreativitas, 
c. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan”.

Anda mungkin juga menyukai