B12.2020.04323
3. Kontrak Bisnis
Fotokopi NPWP
Surat keterangan domisili atau SITU
Neraca perusahaan
Materai senilai Rp6.000
Foto Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik perusahaan dengan ukuran 4
x 6 cm (2 lembar).
Izin lain yang terkait usaha yang dijalankan
4. Untuk Perusahaan Perseroan Terbuka (Tbk)
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Direktur Utama/Penanggung
Jawab/pemilik perusahaan
Fotokopi SIUP sebelum menjadi perseroan terbuka
Fotokopi Akta Notaris Pendirian dan Perubahan perusahaan dan surat
persetujuan status perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka dari
Departemen Hukum dan HAM
Surat keterangan dari Badan Pengawas Pasar Modal bahwa perusahaan yang
bersangkutan telah melakukan penawaran umum secara luas dan terbuka
Fotokopi Surat Tanda Penerimaan Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan
(STP-LKTP) tahun buku terakhir
Foto Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik perusahaan dengan ukuran 4
x 6 cm (2 lembar)
B. Apa perbedaan mendasar lembaga yang berbadan hukum dan tidakmberbadan hukum?
Jelaskan
1. Badan Usaha Berbentuk Badan Hukum: Karakteristik suatu badan hukum yaitu
adanya pemisahan kekayaan pemilik dengan kekayaan badan usaha, sehingga pemilik
hanya bertanggung jawab sebatas harta yang dimilikinya:
A. Perseroan Terbatas (PT).
B. Yayasan
C. Koperasi
2. Badan Usaha Bukan Berbentuk Badan Hukum: tidak ada pemisahan antara kekayaan
badan usaha dengan kekayaan pemiliknya:
A. Persekutuan Perdata
B. Firma
C. Persekutuan Komanditer (CV)
D. Perusahaan Perseorangan ( Perusahaan Dagang (PD), Usaha Dagang (UD), Usaha
Perseorangan (UP))
• Perjanjian Kerja: dapat dibuat secara tertulis atau lisan, sehingga suatu perjanjian
kerja tidak harus dibuat secara tertulis. Namun khusus perjanjian kerja waktu tertentu,
[19] wajib dibuat secara tertulis.
5. Merger, KOnsolidasi, dan Akuisisi
Tolong jelaskana pengertian merger, konsolidasi dan akuisis, beserta kelebihan dan
kekurangannya!
Merger
Dua atau lebih entitas untuk membentuk perusahaan baru dengan nama baru.
Beberapa perusahaan dengan ukuran yang sama setuju untuk mengintegrasikan dan
menggabungkan aktivitas operasional mereka ke dalam satu entitas tunggal.
Alasan utama merger: menyatukan sumber daya, kekuatan, & kelemahan perusahaan
sehingga diharapkan perusahaan baru akan beroperasi lebih baik.
Mengurangi persaingan & mendapatkan kerja sama yang bisa menguntungkan kedua
belah pihak yang melakukan merger.
Perusahaan A merger dengan B menjadi perusahaan C.
Dampak
1. Positif:
• Memperluas bidang usaha.
• Perusahaan dapat membagi tugas secara merata di antara para SDM di dalamnya.
• Lebih terjangkau dan lebih mudah dari pada perusahaan lain mengambil alih perusahaan
kita.
2. Negatif:
• Pembagian tugas dan tanggung jawab yang tidak mudah dilakukan.
• Penanganan para investor dan pemegang saham dari kedua belah pihak.
Konsolidasi
Pengertian:
• Meleburnya 2 atau lebih perusahaan menjadi 1.
• Masing-masing pihak harus menghentikan kegiatan operasionalnya sementara dan duduk
bersama untuk melakukan evaluasi.
• Evaluasi tidak hanya dilihat dari sisi produktivitasnya saja, tetapi juga secara manajemen
dan faktor-faktor lainnya.
• Strategi jangka pendek dan panjang yang akan ditempuh.
• Strategi-strategi ini harus dituangkan secara terperinci sehingga tahu apa tujuan bersama
yang akan diraih, prioritas, serta peran dari masing-masing pihak.
• Lahirlah perusahaan dengan manajemen baru yang lebih sempurna.
Akuisisi
Mengambil alih kepemilikan perusahaan dari perusahaan lain.
Pengambilalihan itu dapat berupa kepemilikan saham maupun aset.
Mendapatkan perusahaan lain dengan membeli sahamsebuah perusahaan.
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK): cara mengambil alih kepemilikan sebuah
perusahaan yang dilakukan oleh pengakuisisi (acquirer).
Perusahaan manufaktur yang sedang berkembang pesat, menurut kalian perlukah 3 proses di
atas?
Keputusan untuk melakukan merger, konsolidasi, atau akuisisi akan tergantung pada situasi dan
tujuan spesifik dari perusahaan manufaktur yang sedang berkembang. Beberapa alasan yang
mungkin membuat perusahaan manufaktur mempertimbangkan untuk melakukan merger,
konsolidasi, atau akuisisi antara lain:
Ekspansi pasar: Perusahaan manufaktur yang ingin memperluas pasar bisa mencari
target akuisisi yang sudah memiliki posisi yang mapan di pasar yang diinginkan atau
melakukan merger dengan perusahaan lain untuk memperkuat posisi pasar mereka.
Efisiensi dan penghematan biaya: Melalui konsolidasi, perusahaan dapat
menggabungkan operasi mereka dengan perusahaan lain dan memanfaatkan keahlian
dan aset yang ada, sehingga dapat menciptakan efisiensi dalam operasi dan mengurangi
biaya.
Akses ke teknologi baru: Perusahaan manufaktur bisa melakukan akuisisi untuk
mengakses teknologi baru atau keahlian yang tidak dimilikinya sebelumnya, sehingga
dapat membantu meningkatkan inovasi dan kinerja perusahaan.
Diversifikasi portofolio: Dengan melakukan merger atau akuisisi, perusahaan dapat
memperoleh portofolio produk yang lebih beragam atau memperluas area bisnis
mereka, sehingga bisa membantu mengurangi risiko dan meningkatkan potensi
pendapatan.
6. Kepailitan:
A. Tolong jelaskan yang disebut pailit!
UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
atau yang disingkat dengan UUK 2004: proses penyelesaian sengketa bisnis melalui jalur
litigasi yaitu melalui pengadilan niaga.
Proses dimana seorang debitur memiliki kesulitan untuk membayar utangnya, lalu
dinyatakan pailit dalam pengadilan.
Sita umum atas semua kekayaan Debitur Pailit yang pengurusan dan pemberesannya
dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang.
Karena debitur tidak dapat membayar hutangnya, maka harta debitur akan dibagikan
kepada para kreditur berdasarkan keputusan pengadilan atau undang-undang yang
berlaku
Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan: Bangkrut atau pailit: keadaan dimana
seseorang yang oleh suatu pengadilan dinyatakan bankrupt dan yang aktivanya atau
warisannya telah diperuntukkan untuk membayar utang-utangnya.
Debitur diajukan pailit menurut Ps 2 ayat (1) UUK 2004: “Debitur yang mempunyai dua
atau lebih Kreditur dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh
waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan Pengadilan, baik atas
permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih kreditornya”
Permohonan pernyataan pailit diajukan ke Pengadilan Niaga oleh: Kreditur, Debitur, Bank
Indonesia, Menteri Keuangan, Badan Pengawas Pasar Modal dan Jaksa demi kepentingan
umum.
Permohonan pernyataan pailit yang telah diterima oleh pengadilan akan diproses melalui
sidang pemeriksaan dan selambat-lambatnya putusan pailit harus dibacakan 60 (enam
puluh) hari setelah tanggal pendaftaran permohonan pernyataan pailit.
B. apakah istilah kepailitan merupakan istilah yang baru? tolong jelaskan
Peraturan mengenai kepailitan telah ada sejak masa lampau, dimana para kreditor
menggunakan pailit untuk mengancam debitor agar segera melunasi hutangnya.
Semakin pesatnya perkembangan ekonomi menimbulkan semakin banyaknya permasalahan
utang-piutang di masyarakat.
Di Indonesia, peraturan mengenai kepailitan telah ada sejak tahun 1905.
Saat ini, Undang-Undang yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan kepailitan
adalah Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (“UU Kepailitan”).
C. Jika perusahaan mengalami gagal bayar hutang, proses seperti apa yang selanjutnya bisa
dilakukan?
1. Negosiasi dengan kreditur: Perusahaan bisa mencoba untuk bernegosiasi dengan
kreditur untuk mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Misalnya,
perusahaan bisa mencoba untuk menawarkan rencana pembayaran yang lebih realistis
atau menawarkan jaminan tertentu untuk membantu meyakinkan kreditur.
2. Restrukturisasi utang: Perusahaan bisa mencoba untuk merefokuskan hutang-
hutangnya agar lebih mudah untuk dibayar. Ini bisa dilakukan melalui restrukturisasi
utang, seperti merundingkan pengurangan utang, pembayaran cicilan dengan tingkat
bunga yang lebih rendah, atau penjadwalan ulang pembayaran.
3. Akuisisi atau merger: Perusahaan bisa mencari mitra bisnis baru yang mau mengambil
alih saham atau aset perusahaan untuk membayar hutang.
4. Pengajuan kepailitan: Jika negosiasi dengan kreditur atau restrukturisasi hutang tidak
berhasil, maka perusahaan bisa mengajukan kepailitan. Ini akan melibatkan proses
pengadilan yang kompleks untuk menyelesaikan masalah utang, seperti pembayaran yang
diutang dan penjualan aset perusahaan.
5. Penyelesaian sukarela: Perusahaan juga dapat mencoba melakukan penyelesaian
sukarela dengan kreditur, di mana perusahaan mengajukan proposal kepada kreditur
untuk membayar hutangnya dengan menggunakan aset yang ada atau dengan cara lain.