Anda di halaman 1dari 9

Ersa Ely Safrinawati

B12.2020.04323

Review Materi pertemuan 1-7

1. Sistem Hukum Bisnis di Indonesia.


A. Tolong jelaskan sistem hukum yang ada di dunia, dan menurut kalian sistem hukum yang
mana yang paling baik?
Sistem hukum di dunia terbagi atas :
1. Eropa kontinental (Continental Law; Civil Law):
• Kodifikasi hukum sistematis
• Hakim sebagai penafsir terhadap kasus hukum
• Sumber: Kekaisaran Romawi
• Eropa Daratan Jerman, Belanda, Perancis, Italia, Amerika Latin, dan Asia (Indonesia)
2. Anglo Saxon ( Anglo-Amerika; Common law; Unwritten Law, Case Law):
• Sumber: yurisprudensi/ putusan hakim/ putusan pengadilan sebelumnya
• Kebiasaan-kebiasaan
• Peraturan hukum tertulis (Undang-Undang, peraturan administrasi negara
• Tidakada kodifikasi
Menurut saya, keduanya memiliki kelebihan masing-masing, sehingga keduanya baik
digunakan sesuai dengan kondisi masing-masing negara. Civil law, sudah ada kepastian
hukum, keseragaman, dan kemampuan untuk merencanakan masa depan yang lebih
pasti. Flexibilitas dari anglo sexon, mampu mengubah hukum dengan cepat dalam
menanggapi kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
B. Apakah diperlukan adanya ilmu hukum dalam dunia akademisi? relevansi dengan
mahasiswa apa?
Ilmu hukum diperlukan dalam dunia akademisi, terutama untuk mahasiswa yang
kedepannya juga akan terjun langsung menjalani aktivitas seperti berbisnis yang
sesuai dengan hukum yang berlaku. Sehingga ilmu hukum memberikan
pemahaman dasar mengenai prinsip dan kerangka kerja sistem hukum. Hal ini
membantu mahasiswa untuk memahami cara kerja hukum dan bagaimana
keputusan-keputusan diambil. Ilmu hukum menjadi bekal untuk menjalani
aktivitas sesuai dengan aturan yang berlaku
C. Apakah diperlukan adanya sistem hukum bisnis di Indonesia? tolong jelaskan alasannya!
Diperlukan adanya sistem hukum bisnis yang kuat dan efektif di Indonesia. Hal ini penting
karena sistem hukum bisnis yang baik dan stabil dapat meningkatkan kepercayaan
investor, mengurangi resiko, dan ketidakpastian bisnis, serta mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Sistem hukum bisnis yang kuat dan efektif di Indonesia, penting
untuk menciptakan lingkungan bisnis yang sehat dan menarik bagi para investor dan
meningkatkan kepercayaan dalam berbisnis.
2. Hukum Jaminan.
A. Tolong jelaskan mengapa negara Indonesia memerlukan lembaga penjamin?
Lembaga penjamin diperlukan untuk memberikan perlindungan hukum dan keamanan
bagi masyarakat Indonesia. Lembaga penjamin, mampu memberikan perlindungan hak
asasi manusia, menjaga keadilan, keamanan, dan stabilitas social dann politik, serta
mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum yang adil dan
transparan
Kegiatan ekonomi butuh dana yang sangat besar. Sehingga diperlukan pihak ketiga baik
perbankan dan lembaga pembiayaan non-bank sebagai penyedia jasa yang dijamin
Undang-undang. Industri Keuangan Non Bank (IKNB): perasuransian, dana pensiun,
lembaga pembiayaan, lembaga jasa keuangan khusus, dan lembaga keuangan mikro
B. Apa fungsi dan ruang lingkup hukum jaminan di Indonesia?
Fungsi hukum jaminan yaitu meyakinkan bank atau kreditur bahwa debitur memiliki
kemampuan meengembalikan dan melunasi kredit yang telah diberikan kepadanya sesuai
perjanjian jredit yang telah disepakati.
Ruang lingkup hukum jaminan yaitu Jaminan benda tak bergerak disebut hak tanggungan;
Jaminan benda bergerak disebut gadai dan fidusia.

3. Kontrak Bisnis

A. Apakah yang dimaksud kontrak? apakah kontrak itu harus tertulis?


Black’s Law Dictionary mendefinisikan perjanjian antara dua orang atau lebih yang
menciptakan kewajiban untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu hal yang khusus. •
Pasal 1313 KUH Perdata mendefinisikan, “Suatu Persetujuan adalah suatu perbuatan
dengan mana seorang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih”.
Kontrak tidak harus tertulis, bisa juga melalui lisan. Seperti yang dilakukan pada saat
perdagangan. Penjual dan pembeli sudah saling melakukan kontrak saat melakukan
transaksi. Pembeli sudah melakukan kewajibannya membayar produk yang dibelinya,
sehingga penjual harus memberikan kewajibannya kepada pembeli sesuai dengan produk
yang ditawarkan di awal.
B. Tolong sebutkan syarat sah, aas, dan sumber hukum kontrak!
Syarat Sah
Ps1320 KUH Perdata: 1. Kecakapan. 2. Kesepakatan. 3. Suatu hal/ objek: barang & jasa 4.
Suatu sebab/ causa) yang halal (tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku,
kesusilaan, dan ketertiban umum).
Nomer 1&2: syarat subjektif, Nomer 3&4: syarat objektif.
• Konsekwensi: batal
• Syarat subjektif konsekwensi: perjanjian tersebut dapat dibatalkan atau sepanjang
perjanjian tersebut belum atau tidak dibatalkan pengadilan, maka perjanjian yang
bersangkutan masih terus berlaku.
• Syarat objektif konsekwensi: batal demi hukum.
Tidak cakap:
1.Belum dewasa: Kurang 21 tahun/ belum menikah. 2. Di bawah pengampuan: sakit jiwa,
memiliki daya pikir yang rendah, serta orang yang tidak mampu mengatur keuangannya
sehingga menyebabkan keborosan yang berlebih. 3. Badan hukum: cakap, sesuai
kedudukan/jabatan.
• Kata sepakat: keadaan para pihak yang membuat perjanjian harus sepakat atau setuju
mengenai hal-hal pokok atau materi yang diperjanjikan, kesepakatan harus dicapai
dengan tanpa ada paksaan, penipuan atau kekhilafan.
Asas Kontrak
Adalah sumber bagi sistem hukum yang inspiratif mengenai nilai-nilai etis, moral, dan
sosial masyarakat: 1
. Asas Kebebasan Berkontrak (freedom of contract) Ps 1338:1;
• Memberikan kebebasan untuk membuat atau tidak membuat perjanjian; • Mengadakan
perjanjian dengan siapapun; • Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, dan
persyaratannya, • Menentukan bentuk perjanjian, yaitu tertulis atau lisan.
2. Asas Konsensualisme (concsensualism) Ps 1338 ayat (2);
sepakat: mengharuskan adanya kata sepakat diantara para pihak yang membuat kontrak.
3. Asas Iktikad Baik (good faith) Ps 1338 ayat (3):
• Pengertian subjektif: sikap batin seseorang pada saat dimulainya suatu hubungan
hukum berupa perkiraan bahwa syarat-syarat yang telah diperlukan telah dipenuhi, di sini
berarti adanya sikap jujur dan tidak bermaksud menyembunyikan sesuatu yang buruk
yang dapat merugikan pihak lain. • Pengertian obyektif. Itindakan seseorang dalam
melaksanakan perjanjian yaitu pada saat melaksanakan hak dan kewajiban dalam suatu
hubungan hukum. Pelaksanaan perjanjian harus berjalan di atas ketentuan yang benar:
mengindahkan norma-norma kepatutan dan kesusilaan. Hakim diberi wewenang untuk
mengawasi pelaksanaan perjanjian, jangan sampai pelaksanaan itu melanggar kepatutan
dan keadilan. • Akibat pelanggaran asas itikad baik: perjanjian itu dapat dimintakan
pembatalan di pengadilan.
4. Asas Kepastian Hukum (pacta sunt servanda) Ps 1338 (1): • Para pihak memenuhi apa
yang telah merupakan ikatan mereka satu sama lain dalam kontrak yang mereka buat. •
Menimbulkan kepastian hukum bagi para pihak .
Sumber Hukum
A. Civil law:
1. Sumber Hukum Materil: hubungan sosial, kekuatan politik, stuasi sosial ekonomi,
tradisi (pandangan keagamaan dan kesusilaan), hasil penelitian ilmiah, perkebangan
internasional, dan keadaan geografis.
2. Sumber Hukum Formil: Undang-undang, perjanjian antar negara, yurisprudensi, dan
kebiasaan.
B. Anglo saxon (Common Law):
1. Sumber hukum primer: Keputusan hakim (Judicial Opinion), Statuta, dan peraturan
lainnya.
2. Sumber hukum Sekunder: Restatement (Menyerupai uu , meliputi; black letter,
pernyataanpernyataan dari “aturan umum”) & Legal Commentary/Komentar Hukum/
pendapat atau ajaran-ajaran dari para pakar tentang hukum kontrak
C. Bagaimana kontrak dianggap selesai? tolong beri contohnya !
Kontrak bisa dianggap selesai, jika adanya resiko, wanprestasi, dan keadaan memaksa
• Resiko: kewajiban memikul kerugian jika terjadi sesuatu dengan objek kontrak.
• Wanprestasi: keadaan dimana seorang telah lalai untuk memenuhi kewajiban yang
diharuskan oleh Undang-Undang:
1. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukan. 2. Melaksanakan apa yang
dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan. 3. Melakukan apa yang dijanjikan
tetapi terlambat. 4. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh
dilakukannya.
• Masing-masing pihak yang merasa dirugikan akibat wanprestasi yang dilakukan pihak
lain berhak menggugat ke Pengadilan untuk menuntut ganti rugi, berupa penggantian
biaya, kerugian dan bunga jika ada. Dasar hukumnya Pasal 1243 dan Pasal 1244 KUHPer.
• Penipuan atau wanprestasi: Waktu dan serangkaian kebohongan.
• Keadaan memaksa; overmacht; force majeur ( KUHPer Ps 1244, 1245, 1444, 1445),
memenuhi unsur:
1. Peristiwa yang tidak terduga. 2. Tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada debitur. 3.
Tidak ada itikad buruk dari debitur. 4. Adanya keadaan yang tidak disengaja oleh debitur.
5. Keadaan itu menghalangi debitur berprestasi. 6. Jika prestasi dilaksanakan maka akan
terkena larangan. 7. Keadaan di luar kesalahan debitur. 8. Debitur tidak gagal berprestasi
(menyerahkan barang). 9. Kejadian tersebut tidak dapat dihindari oleh siapapun (baik
debitur maupun pihak lain). 10. Debitur tidak terbukti melakukan kesalahan atau
kelalaian.
• Langsung membatalkan perjanjian atau hanya menunda pelaksanaannya
• Force majeur:
1. Force majeur absolut: kewajiban benar-benar tidak dapat dilaksanakan seluruhnya,
misalnya ketika objek benda hancur karena bencana alam. Pemenuhan prestasi tidak
mungkin dilaksanakan oleh siapapun juga atau oleh setiap orang.
2. Force majeur relatif: perjanjian masih mungkin u dilaksanakan namun dengan
pengorbanan atau biaya yang sangat besar dari pihak debitur. Harga bahan baku impor
menjadi sangat tinggi atau pemerintah tiba-tiba melarang membawa barang objek
perjanjian keluar dari suatu pelabuhan.
• Akibat force majeur: pengakhiran perjanjian atau penundaan kewajiban.
Selesai atau berakhirnya kontrak
Selesai atau hapusnya sebuah kontrak yang dibuat antara dua pihak, yaitu pihak kreditur
dan pihak debitur tentang suatu hal:
1. Dilaksanakan Objek Perjanjian 2. Kesepakatan Kedua Belah Pihak 3. Pemutusan Kontrak
Secara Sepihak 4. Putusan Pengadilan
• Pasal 1381 KUHPerdata, prinsipnya pengakhiran perjanjian dapat terjadi karena
terpenuhinya prestasi atau perikatan yang disepakati dan syarat-syarat tertentu dalam
perjanjian dapat menjadi sebab berakhirnya perjanjian:
1. Pembayaran 2. Penawaran pembayaran, diikuti dengan penyimpanan atau penitipan 3.
Pembaharuan hutang 4. Perjumpaan Hutang atau kompensasi 5. Percampuran Hutang 6.
Pembebasan Hutang 7. Musnahnya barang yang terhutang 8. Kebatalan atau pembatalan
9. Berlakunya suatu syarat batal 10. Lewatnya waktu
D. Tolong jelaskana Perjanjian menurut prinsip ekonomi syariah, dan apakah benar negara
kita memerlukannya?
• Pada dasarnya hampir sama dengan asas hukum perjanjian berdasarkan hukum
positif yang diatur dalam KUHPerdata; perbedaan: 1. Nilai objek tidak berubah
(konstan); tidak dikenal adanya prinsip time value of money. 2. Trasparan; tidak ada
tipu muslihat, semua hak dan kewajiban masing-masing pihak diungkap secara tegas
dan jelas dalam akad perjanjian. Pengungkapan hak dan kewajiban ini terutama yang
berhubungan dengan risiko
•Persamaan dengan bisnis konvensional: 3. Teknis penerimaan uang. 4. Mekanisme
transfer. 5. Teknologi komputer. 6. Syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan: KTP,
NPWP, Proposal, Laporan keuangan, dll.
•Perbedaan: 1. Aspek legal. 2. Struktur organisasi. 3. Usaha yang dibiayai. 4. Lingkungan
kerja, dll
4. Usaha, Pengusaha, Perusahaan, Sumber pengaturan, bnetuk-bnetuk Organisasi Bisnis,
pendaftaran Perusahaan, Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
• Dasar Hukum: UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.
• Usaha: setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apapun dalam bidang
perekonomian, yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh
keuntungan dan atau laba.
• Pengusaha: setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apapun dalam bidang
perekonomian, yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh
keuntungan dan atau laba
• Perusahaan: setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang
bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta
berkedudukan.dalam wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh
keuntungan dan atau laba.
A. Jelaskan cara mendaftarkan PT, CV, Firma, dan cara mendapatkan SIUP!
PT
• UUPT Ps 7 (1, 2, 4), syarat yang harus dipenuhi:
1. Didirikan 2 orang (WNI/ asing) atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa
Indonesia;
2. Setiap pendiri wajib mengambil bagian saham pada saat perseroan didirikan;
3. Mendapat pengesahan badan hukum Perseroan melalui Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia (“Menteri”).
• Diperkuat dengan keterangan nama para pemegang saham yang ada pada akta pendirian
perseroan. Akta pendirian yang dimaksud memuat anggaran dasar dan keterangan lain
berkaitan dengan pendirian Perseroan.
Keterangan lain yang dimaksud:
1. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan kewarganegaraan
pendiri perseorangan, atau nama, tempat kedudukan dan alamat lengkap serta nomor
dan tanggal Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum dari pendiri
Perseroan.
2. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, kewarganegaraan
anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang pertama kali diangkat.
3. Nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian jumlah saham, dan
nilai nominal saham yang telah ditempatkan dan disetor.
Firma
• Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam persyaratan mendirikan Fa:
1. Didirikan oleh minimal 2 orang.
2. Memiliki nama badan usaha untuk didaftarkan menjadi Firma.
3. Memiliki badan pengurus dan anggota yang aktif.
4. Memiliki tujuan usaha yang spesifik dan jelas.
5. Terdapat domisili perusahaan.
• Terkait dengan pendaftaran Firma menurut Peraturan Menteri Hukum dan HAM
Nomor 17 Tahun 2018 Tentang Pendaftaran Persekutuan Komanditer, Persekutuan Firma,
Dan Persekutuan Perdata (Permenkumham 17/2018), hal yang perlu diperhatikan:
pendaftaran akta pendirian, pendaftaran perubahan anggaran dasar, dan pendaftaran
pembubaran.
CV
syarat dalam mendirikan CV cukup mudah, yaitu:
1. Paling tidak didirikan oleh dua orang, yang kemudian disebut sebagai sekutu aktif dan
sekutu pasif.
2. Memiliki akta notaris berbahasa Indonesia.
3. Wajib berstatus WNI.
4. Seluruh atau 100 persen kepemilikan perusahaan hanya boleh dimiliki WNI, tanpa
pemodal asing.
Dokumen syarat pendirian CV, yaitu:
1. Foto copy KTP sekutu aktif dan sekutu pasif.
2. Foto copy NPWP penanggung jawab perusahaan.
3. Keterangan/pernyataan domisili bermaterai.
4. Surat pernyataan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) bermaterai.
5. Nomor telepon dan email perusahaan.
6. Jika perusahaan dikuasakan, maka wajib mencantumkan surat kuasa dan notulen
bermaterai beserta KOP perusahaan.
Prosedur Pembuatan CV
1. Mempersiapkan Data Pendirian CV
2. Membuat Akta Pendirian di Notaris
3. Pengesahan SABU di Kemenkumham
3. Mengurus NPWP
4. Mengurus SKT Pajak
5. Mengurus NIB (Nomor Induk Berusaha)
SIUP
Persyaratan Administrasi Pembuatan SIUP
Sebelum mengetahui cara membuat SIUP, kamu harus terlebih dahulu mempersiapkan
dokumen-dokumen tertentu sebagai syarat administrasi. Persyaratan administrasi untuk
pembuatan SIUP ini dibedakan berdasarkan jenis atau bentuk usaha yang dijalankan.
Pembagiannya sebagai berikut:
1. Untuk Perseroan Terbatas (PT)
 Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Direktur Utama/Penanggung Jawab
Perusahaan atau pemegang sahamnya
 Fotokopi Kartu Keluarga (KK) jika penanggung jawabnya seorang perempuan
 Fotokopi NPWP
 Surat Keterangan Domisili atau SITU
 Fotokopi Akta Pendirian PT yang disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM
 Fotokopi Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari Menteri Hukum dan
HAM
 Surat Izin Gangguan (HO)
 Izin Prinsip
 Neraca perusahaan
 Pasfoto Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik perusahaan dengan
ukuran 4 x 6 (2 lembar)
 Materai Rp6.000
 Izin teknis dari instansi terkait jika diminta
2. Untuk Koperasi
 Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas
Koperasi
 Fotokopi NPWP
 Fotokopi Akta Pendirian Koperasi yang telah disahkan instansi berwenang
 Daftar susunan Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas
 Fotokopi SITU dari Pemerintah Daerah (Pemda)
 Neraca koperasi
 Materai senilai Rp6.000
 Pasfoto Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik perusahaan dengan
ukuran 4 x 6 (2 lembar)
 Izin lain yang terkait (Misalnya jika usaha kamu menghasilkan limbah, kamu
harus memiliki izin AMDAL dari Badan pengendalian Dampak Lingkungan
Daerah) setempat.
3. Untuk Perusahaan Perseorangan
 Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemegang saham perusahaan

 Fotokopi NPWP
 Surat keterangan domisili atau SITU
 Neraca perusahaan
 Materai senilai Rp6.000
 Foto Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik perusahaan dengan ukuran 4
x 6 cm (2 lembar).
 Izin lain yang terkait usaha yang dijalankan
4. Untuk Perusahaan Perseroan Terbuka (Tbk)
 Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Direktur Utama/Penanggung
Jawab/pemilik perusahaan
 Fotokopi SIUP sebelum menjadi perseroan terbuka
 Fotokopi Akta Notaris Pendirian dan Perubahan perusahaan dan surat
persetujuan status perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka dari
Departemen Hukum dan HAM
 Surat keterangan dari Badan Pengawas Pasar Modal bahwa perusahaan yang
bersangkutan telah melakukan penawaran umum secara luas dan terbuka
 Fotokopi Surat Tanda Penerimaan Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan
(STP-LKTP) tahun buku terakhir
 Foto Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik perusahaan dengan ukuran 4
x 6 cm (2 lembar)
B. Apa perbedaan mendasar lembaga yang berbadan hukum dan tidakmberbadan hukum?
Jelaskan
1. Badan Usaha Berbentuk Badan Hukum: Karakteristik suatu badan hukum yaitu
adanya pemisahan kekayaan pemilik dengan kekayaan badan usaha, sehingga pemilik
hanya bertanggung jawab sebatas harta yang dimilikinya:
A. Perseroan Terbatas (PT).
B. Yayasan
C. Koperasi
2. Badan Usaha Bukan Berbentuk Badan Hukum: tidak ada pemisahan antara kekayaan
badan usaha dengan kekayaan pemiliknya:
A. Persekutuan Perdata
B. Firma
C. Persekutuan Komanditer (CV)
D. Perusahaan Perseorangan ( Perusahaan Dagang (PD), Usaha Dagang (UD), Usaha
Perseorangan (UP))
• Perjanjian Kerja: dapat dibuat secara tertulis atau lisan, sehingga suatu perjanjian
kerja tidak harus dibuat secara tertulis. Namun khusus perjanjian kerja waktu tertentu,
[19] wajib dibuat secara tertulis.
5. Merger, KOnsolidasi, dan Akuisisi
Tolong jelaskana pengertian merger, konsolidasi dan akuisis, beserta kelebihan dan
kekurangannya!
Merger
 Dua atau lebih entitas untuk membentuk perusahaan baru dengan nama baru.
 Beberapa perusahaan dengan ukuran yang sama setuju untuk mengintegrasikan dan
menggabungkan aktivitas operasional mereka ke dalam satu entitas tunggal.
 Alasan utama merger: menyatukan sumber daya, kekuatan, & kelemahan perusahaan
sehingga diharapkan perusahaan baru akan beroperasi lebih baik.
 Mengurangi persaingan & mendapatkan kerja sama yang bisa menguntungkan kedua
belah pihak yang melakukan merger.
 Perusahaan A merger dengan B menjadi perusahaan C.
Dampak
1. Positif:
• Memperluas bidang usaha.
• Perusahaan dapat membagi tugas secara merata di antara para SDM di dalamnya.
• Lebih terjangkau dan lebih mudah dari pada perusahaan lain mengambil alih perusahaan
kita.
2. Negatif:
• Pembagian tugas dan tanggung jawab yang tidak mudah dilakukan.
• Penanganan para investor dan pemegang saham dari kedua belah pihak.
Konsolidasi
Pengertian:
• Meleburnya 2 atau lebih perusahaan menjadi 1.
• Masing-masing pihak harus menghentikan kegiatan operasionalnya sementara dan duduk
bersama untuk melakukan evaluasi.
• Evaluasi tidak hanya dilihat dari sisi produktivitasnya saja, tetapi juga secara manajemen
dan faktor-faktor lainnya.
• Strategi jangka pendek dan panjang yang akan ditempuh.
• Strategi-strategi ini harus dituangkan secara terperinci sehingga tahu apa tujuan bersama
yang akan diraih, prioritas, serta peran dari masing-masing pihak.
• Lahirlah perusahaan dengan manajemen baru yang lebih sempurna.
Akuisisi
 Mengambil alih kepemilikan perusahaan dari perusahaan lain.
 Pengambilalihan itu dapat berupa kepemilikan saham maupun aset.
 Mendapatkan perusahaan lain dengan membeli sahamsebuah perusahaan.
 Standar Akuntansi Keuangan (PSAK): cara mengambil alih kepemilikan sebuah
perusahaan yang dilakukan oleh pengakuisisi (acquirer).
Perusahaan manufaktur yang sedang berkembang pesat, menurut kalian perlukah 3 proses di
atas?
Keputusan untuk melakukan merger, konsolidasi, atau akuisisi akan tergantung pada situasi dan
tujuan spesifik dari perusahaan manufaktur yang sedang berkembang. Beberapa alasan yang
mungkin membuat perusahaan manufaktur mempertimbangkan untuk melakukan merger,
konsolidasi, atau akuisisi antara lain:
 Ekspansi pasar: Perusahaan manufaktur yang ingin memperluas pasar bisa mencari
target akuisisi yang sudah memiliki posisi yang mapan di pasar yang diinginkan atau
melakukan merger dengan perusahaan lain untuk memperkuat posisi pasar mereka.
 Efisiensi dan penghematan biaya: Melalui konsolidasi, perusahaan dapat
menggabungkan operasi mereka dengan perusahaan lain dan memanfaatkan keahlian
dan aset yang ada, sehingga dapat menciptakan efisiensi dalam operasi dan mengurangi
biaya.
 Akses ke teknologi baru: Perusahaan manufaktur bisa melakukan akuisisi untuk
mengakses teknologi baru atau keahlian yang tidak dimilikinya sebelumnya, sehingga
dapat membantu meningkatkan inovasi dan kinerja perusahaan.
 Diversifikasi portofolio: Dengan melakukan merger atau akuisisi, perusahaan dapat
memperoleh portofolio produk yang lebih beragam atau memperluas area bisnis
mereka, sehingga bisa membantu mengurangi risiko dan meningkatkan potensi
pendapatan.
6. Kepailitan:
A. Tolong jelaskan yang disebut pailit!
 UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
atau yang disingkat dengan UUK 2004: proses penyelesaian sengketa bisnis melalui jalur
litigasi yaitu melalui pengadilan niaga.
 Proses dimana seorang debitur memiliki kesulitan untuk membayar utangnya, lalu
dinyatakan pailit dalam pengadilan.
 Sita umum atas semua kekayaan Debitur Pailit yang pengurusan dan pemberesannya
dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang.
 Karena debitur tidak dapat membayar hutangnya, maka harta debitur akan dibagikan
kepada para kreditur berdasarkan keputusan pengadilan atau undang-undang yang
berlaku
 Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan: Bangkrut atau pailit: keadaan dimana
seseorang yang oleh suatu pengadilan dinyatakan bankrupt dan yang aktivanya atau
warisannya telah diperuntukkan untuk membayar utang-utangnya.
 Debitur diajukan pailit menurut Ps 2 ayat (1) UUK 2004: “Debitur yang mempunyai dua
atau lebih Kreditur dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh
waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan Pengadilan, baik atas
permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih kreditornya”
 Permohonan pernyataan pailit diajukan ke Pengadilan Niaga oleh: Kreditur, Debitur, Bank
Indonesia, Menteri Keuangan, Badan Pengawas Pasar Modal dan Jaksa demi kepentingan
umum.
 Permohonan pernyataan pailit yang telah diterima oleh pengadilan akan diproses melalui
sidang pemeriksaan dan selambat-lambatnya putusan pailit harus dibacakan 60 (enam
puluh) hari setelah tanggal pendaftaran permohonan pernyataan pailit.
B. apakah istilah kepailitan merupakan istilah yang baru? tolong jelaskan
Peraturan mengenai kepailitan telah ada sejak masa lampau, dimana para kreditor
menggunakan pailit untuk mengancam debitor agar segera melunasi hutangnya.
Semakin pesatnya perkembangan ekonomi menimbulkan semakin banyaknya permasalahan
utang-piutang di masyarakat.
Di Indonesia, peraturan mengenai kepailitan telah ada sejak tahun 1905.
Saat ini, Undang-Undang yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan kepailitan
adalah Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (“UU Kepailitan”).
C. Jika perusahaan mengalami gagal bayar hutang, proses seperti apa yang selanjutnya bisa
dilakukan?
1. Negosiasi dengan kreditur: Perusahaan bisa mencoba untuk bernegosiasi dengan
kreditur untuk mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Misalnya,
perusahaan bisa mencoba untuk menawarkan rencana pembayaran yang lebih realistis
atau menawarkan jaminan tertentu untuk membantu meyakinkan kreditur.
2. Restrukturisasi utang: Perusahaan bisa mencoba untuk merefokuskan hutang-
hutangnya agar lebih mudah untuk dibayar. Ini bisa dilakukan melalui restrukturisasi
utang, seperti merundingkan pengurangan utang, pembayaran cicilan dengan tingkat
bunga yang lebih rendah, atau penjadwalan ulang pembayaran.
3. Akuisisi atau merger: Perusahaan bisa mencari mitra bisnis baru yang mau mengambil
alih saham atau aset perusahaan untuk membayar hutang.
4. Pengajuan kepailitan: Jika negosiasi dengan kreditur atau restrukturisasi hutang tidak
berhasil, maka perusahaan bisa mengajukan kepailitan. Ini akan melibatkan proses
pengadilan yang kompleks untuk menyelesaikan masalah utang, seperti pembayaran yang
diutang dan penjualan aset perusahaan.
5. Penyelesaian sukarela: Perusahaan juga dapat mencoba melakukan penyelesaian
sukarela dengan kreditur, di mana perusahaan mengajukan proposal kepada kreditur
untuk membayar hutangnya dengan menggunakan aset yang ada atau dengan cara lain.

Anda mungkin juga menyukai