Anda di halaman 1dari 9

Ujian Tengah Semester (UTS)

Diajukan untuk memenuhi salah satu Ujian Mata Kuliah


“ Pengetahuan Hukum Bisnis ”

Dosen : HADJID, M.H., S.H., S.E.

DISUSUN OLEH :

Vina Ayu Rohmani (22010036)

INSTITUT BISNIS DAN MULTIMEDIA ASMI


FAKULTAS ADMINISTRASI BISNIS
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
2020/2021
1. Tuliskan pengertian bisnis dan klasifikasikan bidang-bidang bisnis !
Bisnis adalah Bisnis atau niaga adalah kegiatan memperjualbelikan barang atau jasa dengan
tujuan memperoleh laba. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Klasifikasi bidang-bidang bisnis meliputi :
1) Manufaktur
Bisnis terdiri dari berbagai jenis, dan, sebagai hasilnya, bisnis dapat dikelompokkan
dengan cara yang berbeda. Salah satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah
dengan mengelompokkan kegiatan berdasarkan yang melakukan bisnis dalam
menghasilkan keuntungan.
2) Bisnis Jasa
Adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan
pengisian untuk layanan yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan
psikolog.
3) Pengecer dan Distributor
Adalah pihak yang berperan sebagai perantara antara produsen dengan konsumen.
Sebagian besar toko-toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor
atau pengecer.
4) Bisnis Finansial
Adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
5) Bisnis Informasi
Adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti
intelektual (intelellectual properti).
6) Bisnis Transportasi
Adalah keuntungan bisnis dengan memberikan barang atau individu dari sebuah lokasi
yang lain.
7) Bisnis Real Estate
Adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan menjual, menyewakan dan
pengembangan properti, rumah, dan bangunan.
2. Apa itu Badan Hukum dan berikan contoh 3 (tiga) bentuk badan hukum di Indonesia !
Badan hukum dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai organisasi atau perkumpulan yang
didirikan dengan akta yang otentik dan dalam hukum diperlakukan sebagai orang yang
memiliki hak dan kewajiban atau disebut juga dengan subyek hukum. Subyek hukum dalam
ilmu hukum ada dua yakni, orang dan badan hukum.
Bentuk badan hukum yang ada di Indonesia :
1) PT
Perseroan Terbatas atau PT, adalah salah satu bentuk-bentuk badan usaha yang
dilandasi badan hukum. Berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,
PT adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham. Atau, Badan Hukum perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro
dan kecil sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai usaha
mikro dan kecil.
Dalam PT, modal berupa saham dapat diperjualbelikan sesuai perjanjian sehingga
pihak pemilik modal terbanyak dalam badan usaha dapat selalu berganti seiring jika
terdapat transaksi jual beli saham. Singkatnya, pemilik PT bisa berganti atau pun
permanen karena tergantung dari kepemilikan modalnya.
2) Perum
Perusahaan negara umum (Perum) adalah badan usaha yang dijalankan oleh
pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena
itu, modal badan usaha ini bersumber dari pemerintah. Namun, pada kegiatan badan
usaha ini tidak terbatas pada kemungkinan adanya hubungan kerja sama dengan pihak
swasta.
3) CV
CV atau Perseroan Komanditer adalah salah satu bentuk-bentuk badan usaha yang
didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama
dengan tingkat tanggung jawab yang berbeda-beda. Dalam jalannya sebuah CV, ada
pihak yang bertanggung jawab menjadi pengurus dan pengelola badan usaha, yang
juga disebut sebagai pemilik aktif. Lalu, ada pihak yang menyumbangkan modal saja,
ini disebut pemilik pasif.
Dalam pembagian hasil usahanya, keputusan ini umumnya telah ditetapkan dan
tercantum dalam perjanjian pembentukan awal badan usaha. Sedangkan regulasi
hukum untuk badan usaha ini biasanya berbentuk akta notaris, namun ini tidak
menjadi syarat mutlak dalam pendirian usaha.

3. Tuliskan pengertian merger dan Apa tujuan perusahaan melakukan Merger ?


Merger adalah suatu proses penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu
perusahaan saja, dimana perusahaan tersebut mengambil dengan cara menyatukan saham
berupa aset dan non aset perusahaan yang di merger.
Tujuan perusahaan melakukan merger :
1. Sinergi
Dua perusahaan yang melakukan merger akan membawa keuntungan lebih banyak
terhadap para shareholder-nya. Sinergi adalah hal penting yang diperoleh perusahaan
hasil merger jika dapat bekerja dengan kompak. Ada dua jenis sinergi, yaitu sinergi
pendapatan dan biaya. Sinergi pendapatan adalah sinergi yang meningkatkan pendapatan
perusahaan berkat ekspansi pasar, diversifikasi produksi, aktivitas litbang, dan lain-lain.
Sementara, sinergi biaya adalah terwujudnya struktur biaya yang lebih rendah berkat
merger yang meningkatkan skala ekonomi, membuka akses pada teknologi baru, dan
eliminasi biaya-biaya tertentu.
2. Diversifikasi
Merger adalah salah satu cara yang biasa dilakukan pebisnis untuk melakukan
diversifikasi. Sebuah perusahaan bisa melakukan diversifikasi operasi bisnis dengan
memasuki pasar baru dan menawarkan produk atau jasa baru. Hal ini juga termasuk
manajemen risiko untuk menurunkan kemungkinan rugi dalam operasi perusahaan.
3. Akuisisi asset
Merger juga dapat dilakukan dengan tujuan mendapatkan aset tertentu yang sulit
diperoleh dengan metode lain. Biasanya, hal ini terkait teknologi.
4. Meningkatkan kapasitas finansial
Jika kapasitas finansial sebuah perusahaan kurang baik untuk mendukung operasi bisnis,
merger adalah jalan yang bisa ditempuh untuk mengatasinya.
5. Pajak
Sebuah perusahaan yang memperoleh pendapatan kena pajak yang besar bisa melakukan
merger dengan perusahaan yang memiliki kompensasi atas kerugian pajak yang cukup
besar. Ketika keduanya sudah bergabung, total kewajiban pajak perusahaan yang
dikonsolidasi menjadi lebih rendah dibanding kewajiban pajak perusahaan saat berdiri
secara independen.

4. Tuliskan pengertian perjanjian atau kontrak menurut rumusan pasal 1313 KUH Perdata dan
Jelaskan syarat sah perjanjian atau kontrak !
Dalam pasal 1313 KUH Pedata dijelaskan bahwa perjanjian adalah “Suatu perjanjian
adalah suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang lain atau lebih.”
Syarat sah perjanjian atau kontrak diantaranya :
1. Kesepakatan para pihak
Dalam membuat suatu surat perjanjian, Anda harus mencapai kesepakatan para pihak atas
hal-hal yang diperjanjikan. Kesepakatan yang dimaksud di sini adalah kesepakatan
tersebut lahir dari kehendak para pihak tanpa ada unsur kekhilafan, paksaan, ataupun
penipuan. Sebagai contoh, jika seorang pembeli menyepakati perjanjian jual-beli rumah
atas dasar paksaan oleh pihak penjual atau pihak lain, maka adanya unsur paksaan
tersebut dapat dijadikan argumen bagi pihak yang dirugikan untuk mengajukan
pembatalan atas perjanjian jual beli tersebut.
2. Kecakapan para pihak
Istilah kecakapan yang dimaksud dalam hal ini berarti wewenang para pihak untuk
membuat perjanjian. KUHPerdata menentukan bahwa setiap orang dinyatakan cakap
untuk membuat perjanjian, kecuali jika menurut undang-undang dinyatakan tidak cakap.
Menurut Pasal 1330 KUHPerdata, orang-orang yang dinyatakan tidak cakap adalah
mereka yang:
- Belum dewasa, berarti mereka yang belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum
menikah. Sebagai contoh, seorang anak yang baru berusia 8 tahun tidak dapat membuat
perjanjian untuk dirinya sendiri.
- Berada di bawah pengampuan, seseorang dianggap berada di bawah pengampuan
apabila ia sudah dewasa, namun karena keadaan mental atau pikirannya yang dianggap
kurang sempurna, maka dipersamakan dengan orang yang belum dewasa.
Berdasarkan Pasal 433 KUHPerdata, seseorang dianggap berada di bawah pengampuan
apabila orang tersebut dalam keadaan sakit jiwa, memiliki daya pikir yang rendah, serta
orang yang tidak mampu mengatur keuangannya sehingga menyebabkan keborosan
yang berlebih.
3. Adanya objek perjanjian
Suatu perjanjian harus memiliki objek yang jelas. Objek tersebut tidak hanya berupa
barang dalam bentuk fisik, namun juga dapat berupa jasa yang dapat ditentukan jenisnya.
Sebagai contoh, dalam suatu perjanjian jual beli, Bapak Rudi berniat untuk menjual mobil
Toyota Avanza berwarna hitam yang diproduksi tahun 2012 kepada Bapak Santo dengan
harga Rp115.000.000. Dalam perjanjian, Bapak Rudi secara jelas menyatakan barang apa
yang akan dijual beserta jenis, harga, hingga ciri-ciri barang tersebut.
4. Sebab yang halal
Sebab yang halal berhubungan dengan isi perjanjian itu sendiri, di mana perjanjian
tersebut dibuat berdasarkan tujuan yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
Perjanjian yang dibuat berdasarkan sebab yang tidak benar atau dilarang membuat
perjanjian tersebut menjadi tidak sah. Sebab yang tidak halal adalah sebab dilarang oleh
Undang-Undang, berlawanan dengan norma kesusilaan, atau ketertiban umum. Nilai-nilai
kesusilaan dan ketertiban umum sendiri ditentukan berdasarkan nilai-nilai yang dianut
oleh masyarakat di mana perjanjian tersebut dibuat. Contoh dari perjanjian yang sebabnya
tidak halal adalah ketika seseorang melakukan perjanjian untuk membunuh orang lain.
Hal ini dikarenakan membunuh orang lain dilarang oleh Undang-Undang, sehingga
perjanjian tersebut menjadi tidak sah.
5. Apa yang dimaksud dengan Prestasi dan Wanprestasi dalam suatu kontrak !
Prestasi (performance) dalam suatu kontrak adalah melakukan atau melaksanakan secara
keseluruhan isi dari kontrak yang telah disepakati. Segala sesuatu yang telah dilaksanakan
tersebut, didasarkan pada niat baik dari masing-masing pihak yang bersepakat untuk
menjalankannya. Hal ini berarti masing-masing pihak memiliki integritas, yaitu sesuai
dengan apa yang ditulis (disepakati) dengan yang dilaksanakan. Bentuk (wujud) dari suatu
prestasi pada kontrak sebagaimana Pasal 1234 KUHPerdata/BW adalah:
- Pertama, memberikan sesuatu (membayar harga barang atau menyerahkan kekuasaan
atas suatu benda misal dalam hal jual beli; sewa menyewa; hibah; perjanjian gadai;
hutang piutang).
- Kedua, berbuat sesuatu (mis: memperbaiki barang yang rusak; membongkar tembok;
mengosongkan rumah; membangun rumah; melukis lukisan untuk pemesan).
- Ketiga, tidak berbuat sesuatu (mis: perjanjian tidak mendirikan bangunan; tidak
membuat tembok yang tingginya mengganggu pemandangan; perjanjian tidak akan
menggunakan merk dagang tertentu).

Wanprestai (ingkar janji) dalam suatu kontrak adalah salah satu atau semua pihak yang terkait
dalam suatu kontrak tidak melakukan suatu kewajiban atau prestasi yang tertulis dalam kontrak
yang telah disepakati bersama.
Akibat dari tidak dipenuhinya atau tidak dilakukannya kewajiban tersebut, akan merugikan hak
dari salah satu pihak yang telah bersepakat tersebut. Secara umum, bentuk dari suatu
wanprestasi (ingkar janji) dalam suatu kontrak sebagaimana ketentuan Pasal 1243
KUHPerdata/BW adalah :
- Pertama, wanprestasi karena tidak melakukan kewajiban sesuai kontrak.
- Kedua, wanprestasi karena telat melakukan kewajiban sesuai isi kontrak.
- Ketiga, wanprestasi karena tidak sepenuhnya melakukan kewajiban sesuai isi kontrak.
- Keempat. Wanprestasi karena keliru atau lalai memenuhi kewajibannya (melakukan
prestasi namun tidak sesuai dengan yang di perjanjikan).
6. Apa yang dimaksud dengan kontrak jual beli, dan sebutkan 5 (lima) metode pembayaran
dalam jual beli ?
Menurut Pasal 1457 KUHPerdata, perjanjian jual beli adalah perjanjian antara penjual dan
pembeli di mana penjual mengikatkan dirinya untuk menyerahkan hak miliknya atas suatu
barang kepada pembeli, dan pembeli mengikatkan dirinya untuk membayar harga barang itu.
5 metode pembayaran dalam jual beli :
- COD
COD atau Cash On Delivery, ini merupakan syarat transaksi jual beli yang sangat
mudah dan terkenal. Jadi COD ini transaksi jual beli secara langsung antara penjual
dan pembeli, bisa saling tatap muka. Sehingga kecil kemungkinan pembeli akan
komplain barangnya kurang bagus atau bagaimana karena langsung melihat sendiri
barang yang dijual.
- Transfer Bank
Transfer Bank merupakan transaksi yang sedang on atau terkenal saat ini, karena
transaksi ini digunakan untuk pembelian dengan pembayaran secara transfer bank
setelah barang diterima untuk pembelian dalam jumlah besar yang jika melakukan
COD sangat berbahaya sehingga pembeli lebih baik menggunakan transfer bank, baik
melalui ATM atau pembeli langsung datang ke bank.
Selain itu, transfer bank juga bisa dilakukan untuk belanja secara online. Bedanya,
kalau belanja secara online pihak pembeli terlebih dulu mentransfer sejumlah uang
senilai barang yang dibeli kepada penjual, kemudian penjual baru mengirim barang
setelah uang dierima di rekeningnya.
- Kartu Kredit
Transaksi menggunakan kartu kredit ini cukup simple. Pembeli hanya memberikan
nomor kartu kredit ke pihak penjual dan pembayaran dilakukan oleh bank.
Selebihnya, pembeli akan mencicil kepada pihak bank yang mengeluarkan kartu
kredit tersebut untuk melunasinya. Sistem transaksi begini saat ini cukup tenar,
terlebih banyak sekalin online shop yang menggunakan. Namun, harus berhati-hati
dan sangat bijaksana salam menggunakan kartu kredit, agar tidak melulu
mengandalkan kartu kredit tetapi pada akhirnya banyak tagihan dari bank.
- Rekening Bersama
Rekening bersama atau yang sering disebut sebagai RekBer adalah sebuah jasa
pembayaran uang yang bebas dan netral antara pembeli dan penjual. Cara melakukan
transaksi tersebut ialah terlebih dahulu pembeli melakukan order ke penjual,
kemudian pihak pembeli melakukan pembayaran ke penyedia rekening bersama.
Selanjutnya penjual mengirim barang, dan setelah barang diterima dengan baik oleh
pembeli, jasa rekber akan mengirim uangnya ke penjual. Cara ini memang belum
terkenal, namun sangat cocok untuk transaksi jual beli secara online. Hal ini juga
untuk mengurangi penipuan baik penjual yang tertipu maupun pembeli.
- Wesel POS
Wesel pos meruapakan jasa pengiriman uang dari seseorang yang ditujukan ke orang
seusai dengan alamat yang diberikan dengan melalui post. Pengirim memberikan
informasi yang akurat mengenai nama dan alamat yang benar tentang siapa yang akan
dikirim uang tersebut. Dan tentunya pengirim juga meberikan sejumlah uang yang
akan dikirimkan kepada pihak pos tersebut. Mungkin saat ini jarang sekali ya transaki
jual beli menggunakan wesel pos. Namun, cara ini dilakukan ketika pembeli barang
tidak punya rekening, atau transaks online lainnya. Tentu saja dengan wesel pos lah
yang bisa membantu.

Anda mungkin juga menyukai