Anda di halaman 1dari 11

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

Dosen Pengampu :
Novitasari Agus Saputri, M.Pd
Disusun Oleh :
M.Ahdian firmana (202210170311060)
Daffa Maulana Kamal (202210170311070)
Maulana Hafis Angga R (202210170311056)
Pradipta Esa Arya (202210170311

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2022
l. PENDAHULAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam suatu bisnis terdapat faktor utama yang menjalankan bisnis (pelaku bisnis)
tersebut, yaitu manusia sebagai pemilik, manager, pekerja, dan konsumen.Masyarakat
memerlukan kehadiran bisnis disamping untuk menyediakan barang dan jasa, juga sebagai
tempat untuk mencari pekerjaan.

Kegiatan bisnis sangat membantu usaha-usaha pemenuhan kebutuhanmasyarakat


oleh perusahaan. Bisnis ini meliputi semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang-
barang melalui saluran produktif, dari membeli barang mentahsampai menjual barang jadi.
pedagang yang khusus melakukan pembelian dan penjualan, merupakan jalur penghubung
antara produsen dengan konsumen, danmembantu produsen mengatasi masalah-masalah
pada saat mencari konsumen, serta pada saat pembeli mencari produsen.

Dari uraian diatas perlu diketahui betapa berpengaruhnya dunia usaha dalamsuatu
perekonomian, untuk lebih memahami tentang hal tersebut maka penulistertarik untuk
mengambil judul “BENTUK-BENTUK PERUSHAAN”

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertan dari perusahaan?


2. Apa saja bentuk-bentuk perusahaan?
3. Apa saja jenis-jenis perusahaan?
II. PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERUSAHAAN

Menurut pemerintah Belanda, yang pada waktu membacakan memorie van


toelichting (memori penjelasan) Rencana Undang-Undang Wetboek van Koophandle di muka
parlemen, yang disebut dengan perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan
secara tidak terputus-putus, dengan terang-terangan, dan dalam kedudukan tertentu untuk
mencari laba (bagi diri sendiri). Selain pengertian tersebut, beberapa sarjana juga
memberikan pengertian tentang perusahaan.

Menurut Prof. Mr. W.L .P.A. Molengraff, pengertian perusahaan dari sudut pandang
ekonomi adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, bertindak
keluar untuk mendapatkan penghasilan dengan cara memperniagakan barang-barang,
menyerahkan barang-barang, atau mengadakanperjanjian-perjanjianperdagangan.

Abdul Kadir Muhammad dalam bukunya Pengantar Hukum Perusahaan di Indonesia


menyatakan bahwa berdasarkan tinjauan hukum, istilah perusahaan mengacu pada badan
hukum dan perbuatan badan usaha dalam menjalankan Pusahanya. Lebih lanjut, perusahaan
adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi,
Sementara itu, dalam hukum positif Indonesia, U Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan Pasal I huruf b, dirumuskan bahwa perusahaan adalah "Setiap bentuk usaha
yang menjalankan setiap jenis usaha yang tetap dan terus-menerus dan yang didirikan,
bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia untuk tujuan
memperoleh keuntungan dan/atau laba. Perusahaan dapat dibedakan ke dalam beberapa
kategori, yaitu berdasarkan jumlah pemiliknya, status hukumnya, dan pemilik modalnya.
Perusahaan dapat dibedakan ke dalam beberapa kategori, yaitu berdasarkan jumlah
pemiliknya, status hukumnya, dan pemilik modalnya.

Berdasarkan Jumlah Pemiliknya

Apabila perusahaan dibedakan berdasarkan banyaknya jumlah pemilik maka


terdapat dua macam perusahaan, yaitu perusahaan dagang (perusahaan perseorangan) dan
perseroan (persekutuan). Perusahaan dagang (perusahaan perseorangan) adalah
perusahaan yang jumlah pemiliknya satu orang. Sementara itu, perseroan atau persekutuan
adalah perusahaan yang jumlah pemiliknya lebih dari satu orang.

Berdasarkan Pemilik Modalnya

Apabila perusahaan dibedakan berdasarkan pemilik modalnya maka terdapat dua


jenis perusahaan, yaitu perusahaan swasta dan perusahaan negara atau Badan Usaha Milik
Negara (BUMN). Perusahaan swasta adalah seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki
oleh swasta. Swasta tersebut terdiri atas tiga jenis, yaitu swasta nasional, swasta asing, dan
swasta campuran (asing dengan nasional-joint venture). Sementara itu, perusahaan negara
adalah perusahaan yang seluruh atau sebagian besar sahamnya milik negara
atau pemerintah.
B. BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

1. Perusahaan Dagang (Perusahaan Perseorangan)

Perusahaan perseorangan adalah suatu jenis usaha yang dijalankan oleh satuorang
pemilik dan merupakan suatu jenis usaha yang paling sederhana dan tidak kompleks.
Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam
setiap peekonomian. Tetapi sumbangannya kepada seluruh produksinasional tidaklah terlalu
besar (jauh lebih kecil dari persoalan perusahaan perseroanterbatas) karena kebanyakan
dari usaha tersebut dilakukan secara kecil-kecilan, yaitu modalnya tidak begitu besar dan
begitu pula dengan hasil produksi dan penjualannya. Perseorangan berarti suatu usaha yang
dijalankan oleh satu orang pemilik yang berarti setiap tindakan yang berhubungan dengan
perusahaan tersebutmenjadi tindakan yang harus ditanggung jawabkan kepada pemiliknya
(dalam artiantara perseorangan dengan pemilik tanggung jawabnya tidak dipisahkan).

Ciri-Ciri Perusahaan Dagang

Adapun ciri-ciri perusahaan dagang, antara lain

1. dimiliki oleh perseorangan (individu atau perusahaan keluarga);

2. pengelolaannya sederhana;

3. modalnya relatif tidak terlalu besar;

4. kelangsungan usahanya tergantung pada para pemiliknya;

5. nilai penjualannya dan nilai tambah yang diciptakan relatif kecil.

Hukum-Hukum Perusahaan Dagang

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahses perusahaan dagang adalah perusahaan


yang dijalankan oleh satu orang pengusaha. Adapun jikalau ada orang lain yang terlibat
dalam perusahaan dagang tersebut, mereka adalah para pembantu dalam perusahaan yang
hubungan hukumnya bersifat inters yata hubungan kerja Chubungan hukum
ketenagakerjaan) dan pemberian Di samping hubungan hukum yang bersifat intern, terdapat
pula hubungan hukum yang bersifat ekstern.

1.Hubungan hukum intern

Pembantu-pembantu di dalam perusahaan dagang dapat meliputi pelayan toko, pekerja


keliling tukang manajer, dan sebagainya. Hubungan antara pengusaha dengan para
pembantunya di dalam perusahaan bersifat hukum perburuhan atau hubungan kerja. Sang
pengusaha berfungsi sebagai majikan dan pembantu sebagai pekerja atau buruh. Di samping
itu terdapat pula pembantu yang berada di luar perusahaan, misalnya agen, sales, makelar,
komisioner, konsultan, dan akuntan Hubungan antara pengusaha dengan para pembantunya
di luar perusahaan bersifat pemberian kuasa
2. Hubungan hukum ekstern (hubungan hukum dengan pihak ketiga) Perbuatan pengusaha
atau pembantunya terhadap pihak ketiga dapat menjadi perbuatan hukum dan dapat pula
menjadi perbuatan melawan hukum sehingga akibatnya berbeda pula, antara lain

a terhadap perikatan-perikatan yang timbul dari perbuatan hukum (misalnya perjanjian),


sang pengusaha wajib untuk melaksanakannya meskipun itu dilakukan oleh pembantunya:

b. terhadap perikatan-perikatan yang timbul dari perbuatan melawan hukum, baik yang
dilakukan sendiri oleh pengusaha maupun oleh pembantunya menjadi tanggung jawab
pengusaha (Purwosutjipto, 2008:6).

Keunggulan Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut.

1. Pemilik bebas mengambil keputusan.

2. Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan.

3. Rahasia perusahaan terjamin.

4. Pemilik lebih giat berusaha.

5. Mudah mengubah jenis usahanya.

Kelemahan Perusahaan Dagang

Selain memiliki kelebihan, perusahaan dagang juga memiliki kelemahan sebagai berikut.

1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas.

2. Sumber keuangan perusahaan terbatas.

3. Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin.

4. Seluruh aktivitas manajemen dilakukan sendiri sehingga pengelolaan manajemen


menjadi kompleks.

2. Perusahaan Persekutuan Firma

Menurut Pasal 16 KUHD, persekutuan firma adalah persekutuan yang diadakan


untuk menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama. Persekutuan firma
merupakan bentuk khusus dari persekutuan perdata. Kekhususan persekutuan firma adalah
dalam hal menjalankan perusahaan dan menggunakan nama bersama. Lebih lanjut, nama
bersama dapat diambil dari nama salah seorang sekutu, nama dari salah seorang sekutu
dengan tambahan. misalnya Fa Djohan & Brothers, atau gabungan nama para sekutunya,
misalnya Fa Ambari (singkatan dari nama Amir, Basyir, dan Heri).

Persekutuan firma merupakan persekutuan antara dua orang atau lebih dengan
nama bersama untuk melaksanakan usaha, umumnya dibentuk oleh orang-orang yang
memiliki keahlian yang sama atau seprofesi dengan tanggung jawab masing-masing anggota
tidak terbatas dan laba ataupun kerugian akan ditanggung bersama. Pemilik firma terdiri
atas beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan menyerahkan
kekayaan pribadi sesuai dengan yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan. Para
pendiri firma umumnya telah saling kenal dan percaya satu sama lain serta masing-masing
anggota telah mengetahui dan memahami segala risikonya dan menjadi tanggung jawab
para pendirinya. Risiko dari badan usaha ini ditanggung bersama oleh para sekutu atau
pendiri, termasuk dengan harta pribadinya (tanggung-renteng).

Ciri-ciri Persekutuan Firma

1. Sekutu firma (firmant) biasanya sudah saling kenal dan saling percaya.

2. Perjanjian firma dapat dilakukan, baik di hadapan notaris maupun di bawah tangan.

3. Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.

4. Adanya tanggung jawab dan risiko kerugian yang tidak terbatas.

Keunggulan Persekutuan Firma

Persekutuan firma memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut

1. Kemampuan manajemen lebih besar karena ada pembagian kerja diantara para sekutunya.

2 Pendiriannya relatif mudah. baik dengan akta maupun tidak dengan akta pendirian.

3. Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi.

Kelemahan Persekutuan Firma

Selain memiliki keunggulan, persekutuan firma juga memiliki kelemahan, antara lain:

1. tanggung jawab pemilik tidak terbatas, tanggung jawab bersifat tanggung- renteng.

2. kerugian yang disebabkan oleh seorang sekutu harus ditanggung bersama dengan sekutu lainnya:

3. kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu.

Berakhirnya Persekutuan Firma

Pada dasarnya, persekutuan firma adalah sebuah persekutuan perdata sehingga sebab-
sebab berakhirnya sebuah persekutuan firma sama dengan persekutuan perdata, antara lain:

1. lewatnya waktu manakala persekutuan perdata itu didirikan:

2. musnahnya barang atau telah diselesaikannya usaha yang menjadi tugas pokok persekutuan firma
itu didirikan:

3 kehendak dari seorang atau beberapa orang sekutu

4. salah seorang sekutu meninggal dunia atau di bawah pengampuan atau dinyatakan pailit
3. Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap-CV)

Persekutuan komanditer (CV) adalah persekutuan firma yang mempunyai satu atau
beberapa orang sekutu komanditer. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa CV adalah sebuah
bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai
tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak
dalam CV mengelola usaha dengan aktif secara tanggung-renteng dan pihak lainnya hanya
menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial.

Bentuk CV adalah bentuk perusahaan kedua setelah PT yang paling banyak digunakan para
pelaku bisnis untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia.Namun,tidak semua bidang usaha
dapat dijalankan dengan CV.Hal ini mengingat adanya beberapa bidang usaha tertentu yang diatur
secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh badan usaha PT.

Keunggulan CV

CV memiliki keunggulan sebagai berikut.

1. Kemampuan manajemen yang lebih besar.

2. Proses pendiriannya relatif mudah.

3. Modal yang dikumpulkan dapat lebih besar.

Kelemahan CV

Selain memiliki keunggulan, CV memiliki beberapa kelemahan, antara lain

1 sebagian sekutu yang menjadi persero aktif memiliki tanggung jawab tidak terbatas;

2 sulit untuk menarik modal kembali

3. kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu.

4. Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan terbatas (PT) merupakan bentuk badan usaha atau perusahaan yang paling
banyak dipakai sebagai wadah kegiatan bisnis di Indonesia Bentuk PT merupakan penyempurnaan
dari bentuk CV yang masih mengandung beberapa kelemahan, terutama karena masih adanya
tanggung jawab tidak terbatas terhadap kewajiban kepada pihak ketiga. Tanggung jawab tersebut
melibatkan kekayaan pribadi.

Pelaku bisnis lebih menginginkan adanya tanggung jawab terbatas, yaitu adanya pemisahan
harta kekayaan pribadi dari tanggung jawab perusahaan terhadap pihak ketiga. Oleh karena itu,
dibuatlah bentuk usaha yang mengatur perihal tanggung jawab pemilik hanya terbatas pada modal
yang mereka setorkan. Bentuk usaha inilah yang dinamakan dengan Perseroan terbatas (PT) Dengan
adanya pemisahan harta kekayaan tersebut, PT digolongkan sebagai sebuah badan hukum, tidak
demikian halnya dengan perusahaan dagang. persekutuan perdata, persekutuan firma, dan CV yang
tidak dapat digolongkan sebagai badan hukum.

Perkembangan hukum PT sangat dinamis. Pada awalnya, sumber hukumnya adalah KUHD
yang juga mengatur firma dan CV. Namun, karena pesatnya perkembangan PT sehingga dibuatlah
undang-undang tersendiri yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas,
UU ini kemudian diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Lebih lanjut, karena luasnya pembahasan tentang PT, pada bab selanjutnya akan dijelaskan
secara lebih terperinci hal-hal yang berkaitan dengan PT.

C. Jenis Jenis Perusahaan di Indonesia Berdasarkan Kegiatannya

Perusahaan Ekstraktif

Jenis perusahaan yang kegiatannya langsung mengambil serta memanfaatkan hasil-hasil kekayaan
alam seperti pertambangan, penangkapan ikan di laut bebas, penebangan kayu legal, pengambilan
rumput laut, dan lain sebagainya.

Ciri-ciri perusahaan ekstraktif adalah:

1. Mengambil secara langsung benda atau barang yang sejak awal tersedia di alam.

2. Menjadikan hasil pengumpulan benda atau barang tersebut untuk dijual dan dimanfaatkan
lebih lanjut.

Perusahaan Industri Atau Manukfatur

Jenis perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan bahan baku menjadi barang


setengah jadi atau jadi sehingga dapat dijual kepada konsumen.

Ciri-ciri perusahaan manufaktur atau industri adalah:

1. Kegiatannya memproses barang mentah menjadi suatu produk setengah jadi atau
siap pakai.
2. Pendapatannya berasal dari penjualan produk yang dihasilkan.
3. Terdapat harga pokok penjualan untuk menentukan laba/rugi dalam perusahaan.
4. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya transportasi, dan biaya tenaga
kerja
5. Memisahkan biaya produksi dengan biaya overhead, biaya overhead ialah biaya
yang tidak terkait secara langsung dengan produksi suatu produk.

Perusahaan Agraris
Jenis perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam seperti
perusahaan agro industri, perusahaan perkebunan, perusahaan perikanan darat, dan
peternakan.

Ciri-ciri perusahaan agraris adalah:

1. Mengelola sumber daya alam.


2. Mengambil hasil dari pengelolaan tersebut untuk dijual kepada konsumen.
3. Membudi dayakan sumber daya alam yang ada.

Perusahaan Jasa

Jenis perusahaan yang menjual atau memberi jasa kepada pelanggan atau masyarakat
seperti bank, asuransi, transportasi, kantor akuntan, dan lain sebagainya.

Ciri-ciri perusahaan jasa adalah:

1. Memberikan pelayanan jasa kepada para pelanggan atau masyarakat.


2. Pendapatannya didapat dari hasil jasa yang diberikan.
3. Tidak memiliki perhitungan harga pokok penjualan.
4. Laba atau rugi didapat berdasarkan hasil perbandingan dari jumlah pendapatan
dengan beban atau beratnya jasa yang diberikan.

Perusahaan Dagang

Jenis perusahaan yang usaha utamanya adalah membeli suatu barang dan kemudian dijual
kembali kepada para pelanggan.

Ciri-ciri perusahaan dagang adalah:

1. Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan.


2. Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual.
3. Tidak mengubah barang, hanya menjual kembali barang tersebut.
4. Menjual barang dengan harga lebih tinggi dari harga aslinya sehingga bisa
mendapatkan keuntungan.

D.Studi Kasus Bentuk-Bentuk Perusahaan

Seorang warga Jakarta yang memimpin dua buah CV di Solo, diajukan ke Pengadilan Negeri
(PN) Surakarta karena didakwa menggelapkan pajak perusahaan dengan merekayasa laporan
pemberitahuan tahunan ke kantor pajak. Dari dua CV yang dikelolanya, negara dirugikan
lebih dari Rp 9 miliar.
Budiyati, Direktur CV Kondang Murah Solo, menjalani sidang pertama di PN Surakarta,
Senin (11/2/2013). Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa Budiyati melakukan kejahatan
pajak pada tahun 2007 dengan cara merekayasa laporan pemberitahuan tahunan.

CV Kondang Murah adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan kayu gelondongan
dan olahan serta melayani penjualan bahan bangunan lainnya. Perusahaan itu didakwa
memanipulasi laporan pemberitahuan tahunan tahun 2007 dengan cara memperkecil
pendapatan perusahaan dalam laporan keuangannya.

Kesimpulan

Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor
produksi.Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintahdan ada pula yang tidak. Bagi
perusahaan yang terdaftar di pemerintah,mereka mempunyai badan usaha untuk
perusahaannya.
Bentuk badan usaha yaitu perusahaan:
a)Perseorangan
b)Persekutuan dengan 2irma
c)Persekutuan Komanditer, dan
d)Perseroan terbatas

Anda mungkin juga menyukai