Anda di halaman 1dari 16

HUKUM PENGERTIAN

DAGANG HUKUM

(KUHD) DAGANG

Hukum dagang ialah aturan-aturan hukum yang mengatur hubungan orang yang satu dengan yang lainnya, khusunya dalam perniagaan. Hukum dagang adalah hukum perdata khusus. Pada mulanya kaidah hukum yang kita kenal sebagi hukum dagang saat ini mulai muncul dikalangan kaum pedagang sekitar abad ke-17. Kaidah-kaidah hukum tersebut sebenarnya merupakan kebiasaan diantara mereka yang muncul dalam pergaulan di bidang perdagangan. Ada beberapa hal yang diatur dalam KUH Perdata diatur juga dalam KUHD. Jika demikian adanya, ketenutan-ketentuan dalam KUHD itulah yang akan berlaku. KUH Perdata merupakan lex generalis(hukum umum), sedangkan KUHD merupakan lex specialis (hukum khusus). Dalam hubungannya dengan hal tersebut berlaku adagium 1. masyarakat. satu dengan lex specialis derogat Hukum beberapa lain dengan lex generalis Perdata pengartian menitik beratkan (hukum khusus dengan dari pada menghapus Hukum Hukum kepentingan hukum umum). Dagang Perdata: perseorangan kepentingannya. Hubungan Berikut orang yang

Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan antara individu-individu dalam 1. Hukum Perdata adalah rangkaian peraturan-peraturan hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang 2. Hukum Perdata adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur dan membatasi tingkah laku manusia dalam memenuhi seseorang dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan hidupnya. Hukum dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan . atau hukum yang mengatur hubungan hukum antara manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya dalam lapangan perdagangan . Sistem hukum dagang menurut arti luas dibagi 2 : tertulis dan tidak tertulis tentang aturan perdagangan. Hukum 1) b. yang Kitab Dagang Hukum Undang-Undang berhubungan Hukum dengan Indonesia tertulis Sipil (KUHS) terutama yang atau Burgerlijk bersumber dikofifikasikan Wetboek Indonesia : pada : : (BW) 7). 3. Hukum Perdata adalah ketentuan dan peraturan yang mengatur dan membatasi kehidupan manusia atau

a. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) atau Wetboek van Koophandel Indonesia (W.v.K) 2) Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan, yaitu peraturan perundangan khusus yang mengatur tentang hal-hal perdagangan (C.S.T. Kansil, 1985 Sifat hukum dagang yang merupakan perjanjian yang mengikat pihak-pihak yang mengadakan perjanjian. Pada awalnya hukum dagang berinduk pada hukum perdata. Namun, seirinbg berjalannya waktu hukum dagang mengkodifikasi(mengumpulkan) aturan-aturan hukumnya sehingga terciptalah Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ( KUHD ) yang sekarang telah berdiri sendiri atau terpisah dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ( KUHPer ). Antara KUHperdata dengan KUHdagang mempunyai hubungan yang erat. Hal ini dapat dilihat dari isi Pasal 1KUhdagang, yang isinya sebagai berikut: Adagium mengenai hubungan tersebut adalah special derogate legi generali artinya hukum yang khusus: KUHDagang mengesampingkan hukum yang umum: KUHperdata. Prof. Subekti berpendapat bahwa terdapatnya KUHD disamping KUHS sekarang ini dianggap tidak pada tempatnya. Hali ini dikarenakan hukum dagang relative sama dengan hukum perdata. Selain itu dagang bukanlah suatu pengertian dalam hukum melainkan suatu pengertian perekonomian. Pembagian hukum sipil ke dalam KUHD hanyalah berdasarkan sejarah saja, yaitu karena dalam hukum romawi belum terkenal peraturan-peraturan seperti yang sekarang termuat dalah KUHD, sebab perdagangan antar Negara baru berkembang dalam abad pertengahan.

2. Berlakunya Hukum Dagang Sebelum tahun 1938 Hukum Dagang hanya mengikat kepada para pedagang saja yang melakukan perbuatan dagang, tetapi sejak tahun 1938 pengertian Perbuatan Dagang, dirubah menjadi perbuatan Perusahaan yang artinya menjadi antara lebih luas sehingga berlaku lain bagi setiap pengusaha (perusahaan). : Para sarjana tidak satu pun memberikan pengertian tentang perusahaan, pengertian dapat dipahami dari pendapat 1. Menurut Hukum, Perusahaan adalah mereka yang melakukan sesuatu untuk mencari keuntungan dengan menggunakan banyak modal (dalam arti luas), tenaga kerja, yang dilakukan secara terus menerus dan terang terangan untuk memperoleh penghasilan dengan cara memperniagakan barang barang atau mengadakan perjanjian perdagangan. 2. Menurut Mahkamah Agung (Hoge Read), perusahaan adalah seseorang yang mempunyai perusahaan, jika secara teratur melakukan perbuatan perbuatan yang bersangkutpaut dengan perniagaan dan perjanjian. 3. Menurut Molengraff, mengartikan perusahaan (dalam arti ekonomi) adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, bertindakkeluar, untuk memperoleh penghasilan dengan cara memperdagangkan perjanjian perjanjian perdagangan. 4. Menurut Undang undang Nomor 3 Tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus, dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah 3. Negara Republik Hubungan Indonesia untuk tujuan memperoleh dan keuntungan atau laba. Pengusaha Pembantunya

Seorang pedagang, terutama seorang yang menjalankan perusahaan yang besar dan berarti, biasanya tidak dapat bekerja seorang diri. Dalam melaksanakan perusahaannya, ia memerlukan bantuan orang-orang yang bekerja padanya sebagai bawahan, ataupun orang yang berdiri sendiri dan mempunyai perusahaan sendiri dan yang mempunyai perhubungan tetap ataupun tidak tetap dengan dia. Sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan yang demikian pesat dewasa ini, pengusaha-pengusaha kebanyakan tidak lagi berusaha seorang diri, melainkan bersatu dalam persekutuan-persekutuan atau perseroan-perseroan yang menempati gedung-gedung untuk kantornya dengan sedikit atau banyak pegawai. Kemudian dibedakanlah antara perusahaan kecil, sedang dan besar. Pada tiap-tiap toko dapat dilihat aneka warna pekerja-pekerja seperti para penjual, penerima uang, pengepak, pembungkus barang-barang, dan sebagaiinya. Dan kesemuanya tersebut telah ada 1. pembagian Adapun pekerjaan, sebab seorang tidak dalam dapa melaksanakan perusahaan seluruh antara pekerjaan. lain: pembantu-pembantu

a) Pelayan toko adalah semua pelayan yang membantu pengusaha dalam menjalankan perusahaannya di toko, misalnya pelayan penjual, pelayan penerima uang (kasir), pelayan pembukuan, pelayan penyerah barang dan lainlain. b) Pekerja keliling ialah pembantu pengusaha yang bekerja keliling diluar kantor untuk memperluas dan memperbanyak perusahaan perjanjian-perjanjian atau jual beli antara satu majikan (pengusaha)dan daerah pihak ketiga. tertentu. c) Pengurus filial ialah petugas yang mewakili pengusaha mengenai semua hal, tetapi terbatas pada satu cabang d) Pemegang prokurasi ialah pemegang kuasa dari perusahaan. Dia adalah wakil pimpinan perusahaan atau wakil manager, dan dapat mempunyai kedudukan sebagai kepala satu bagian besar dari perusahaan itu. Ia juga dapat dipandang berkuasa untuk beberapa tindakan yang timbul dari perusahaan itu, seperti mewakili perusahaan itu di muka hakim, meminjam uang, menarik dan mengakseptir surat wesel, mewakili pengusaha dalam hal menandatanganu perjanjian dagang, dan lain-lain. e) Pimpinan perusahaan ialah pemegang kuasa pertama dari pengusaha perusahaan. Dia adalah yang mengemudikan seluruh perusahaan. Dia adalah yang bertanggung jawab tentang maju dan mundurnya perusahaan. Dia bertanggung jawab penuh atas kemajuan dan kemunduran perusahaan. Pada perusahaan besar, pemimpin perusahaan berbentuk dewan pimpinan yang disebut Direksi yang diketuai oleh seorang Direktur Utama.

4.

Pengusaha

dan

Kewajibannya

Pengusaha adalah setiap orang yang menjalankan perusahaan. orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur A. HAK PENGUSAHA 1. 2. 3. 4. Berhak Berhak Berhak atas Berhak atas tata sepenuhnya ditaatinya aturan kerja perlakuan tertib kerja atas oleh yang yang hasil pekerja, telah termasuk hormat dibuat kerja pemberian dari oleh pekerja. sanksi. pekerja. pengusaha. permodalan operasinya.

melaksanakan

B. KEWAJIBAN PENGUSAHA 1. Memberikan ijin kepada buruh untuk beristirahat, menjalankan kewajiban menurut agamanya 2. Dilarang memperkerjakan buruh lebih dari 7 jam sehari dan 40 jam seminggu, kecuali ada ijin penyimpangan 3. Tidak boleh mengadakan diskriminasi upah laki/laki dan perempuan 4. Bagi perusahaan yang memperkerjakan 25 orang buruh atau lebih wajib membuat peraturan perusahaan 5. Wajib membayar upah pekerja pada saat istirahat / libur pada hari libur resmi 6. Wajib memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja yang telah mempunyai masa kerja 3 bulan secara terus menerus atau lebih 7. Wajib mengikut sertakan dalam program Jamsostek. 5. Bentuk-bentuk Badan Usaha 1. Badan Usaha / Perusahaan Perseorangan atau Individu

Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana. Contoh perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang asongan, dan lain sebagainya. ciri 2. sulit keuntungan jangka yang tidak tanggung dan relatif jawab ada seluruh mengatur kecil yang badan / waktu roda terkadang usaha Badan sifat mudah tidak pajak, yang terbatas ada keuntungan perusahaan harus dapat Usaha mengorbankan terbatas tidak perusahaan didirikan dan dan bisa adalah perseorangan juga melibatkan pungutan dinikmati karena penghasilan atau / dipindah Persekutuan diatur yang lebih seumur harta dan : dibubarkan pribadi retribusi sendiri sendiri besar hidup tangankan Partnership

sewaktu-waktu Perusahaan

Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis. Yang termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma dan

persekutuan komanditer alias cv. Untuk mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan izin khusus pada instansi a. tanggung ciri b. Setiap Seorang anggota jawabnya dan anggota tidak firma anggota mudah Persekutuan Komanditer firma berhak terbagi rata tidak sifat memiliki anggota hak memelukan memperoleh / CV / melekat mempunyai tidak hak baru dan untuk tanpa untuk seizin berlaku akte kredit Commanditaire terbatas pada firma menjadi anggota yang seumur membubarkan setiap pemerintah yang terkait. Firma pemiliknya. : pemimpin lainnya. hidup firma pendirian usaha Vennotschaap

Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama bersama yang

- Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan harta pribadi. memasukkan

keanggotaan seorang pendiriannya

CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif mengurus perusahaan cv disebut sekutu aktif, dan yang ciri 3. Perseroan sulit modal mudah relatif kelangsungan hidup Terbatas / hanya dan untuk besar menarik karena mendapatkan mudah perusahaan PT / cv Korporasi menyetor modal sifat modal yang didirikan kridit untuk tidak / disebut cv telah banyak sekutu pasif. : disetor pihak pinjaman didirikan menentu Korporat

- ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif tinggal menunggu keuntungan

Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal ciri mudah keuntungan kekuatan dapat kewajiban modal kelangsungan hidup dipimpin kepemilikan mencari dibagikan dewan sulit direksi tenaga kepada lebih oleh minimal dalam dan terbatas pada dan perusahaan orang pt yang mudah kerja pemilik untuk modal besar untuk / daripada jumlah tertentu sifat modal tanpa ukuran ada tidak di dan berbagai pt melibatkan perusahaan tangan memiliki berpindah karyawan saham dalam kekuatan membubarkan / bentuk pemegang pemilik bagian harta persyaratan lainnya. : pribadi besar saham saham tangan pegawai dividen saham pt

- pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden 6. Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari Saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang

dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Perseroan terbatas merupakan Badan Usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila Utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut Dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas. Selain berasal dari Saham, modal PT dapat pula berasal dari Obligasi. Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan Bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut. Mekanisme Pendirian PT Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta yang dibuat oleh notaris ) yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari perseroan Terbatas, Modal, bidang usaha, alamat Perusahaan, dan lain-lain. Akta ini harus disahkan oleh menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk mendapat 1. 2. 1995 Akta & UU izin dari terbatas pendirian No. 40 menteri tidak kehakiman, bertentangan harus dengan syarat 2007, memenuhi ketertiban yang keduanya syarat umum ditetapkan tentang sebagai dan berikut: kesusilaan Perseroan

memenuhi Tahun

Undang-Undang terbatas)

3. Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari modal dasar. (sesuai dengan UU No. 1 Tahun perseroan Setelah mendapat pengesahan, dahulu sebelum adanya UU mengenai Perseroan Terbatas (UU No. 1 tahun 1995) Perseroan Terbatas harus didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat, tetapi setelah berlakunya UU NO. 1 tahun 1995 tersebut, maka akta pendirian tersebut harus didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan (sesuai UU Wajib Daftar Perusahaan tahun 1982) (dengan kata lain tidak perlu lagi didaftarkan ke Pengadilan negeri, dan perkembangan tetapi selanjutnya sesuai UU No. 40 tahun 2007, kewajiban pendaftaran di Kantor Pendaftaran Perusahaan tersebut ditiadakan juga. Sedangkan tahapan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia ( BNRI ) tetap berlaku, hanya yang pada saat UU No. 1 tahun 1995 berlaku pengumuman tersebut merupakan kewajiban Direksi PT yang bersangkutan tetapi sesuai dengan UU NO. 40 tahun 2007 diubah menjadi merupakan kewenangan/kewajiban Menteri Hukum dan HAM. Setelah tahap tersebut dilalui maka perseroan telah sah sebagai badan hukum dan perseroan terbatas menjadi dirinya sendiri serta dapat melakukan perjanjian-perjanjian dan Kekayaan perseroan terpisah dari kekayaan pemiliknya. Modal dasar perseroan adalah jumlah modal yang dicantumkan dalam akta pendirian sampai jumlah maksimal bila seluruh Saham dikeluarkan. Selain modal dasar, dalam perseroan terbatas juga terdapat modal yang ditempatkan, modal yang disetorkan dan modal bayar. Modal yang ditempatkan merupakan jumlah yang disanggupi untuk dimasukkan, yang pada waktu pendiriannya merupakan jumlah yang disertakan oleh para persero Pendiri. Modal yang disetor merupakan modal yang dimasukkan dalam perusahaan. Modal bayar merupakan modal yang diwujudkan Pembagian PT dalam perseroan jumlah Uang. terbatas terbuka

Perseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal (go public). Jadi sahamnya ditawarkan kepada umum, diperjualbelikan melalui bursa saham dan setiap orang berhak untuk PT membeli saham perusahaan tersebut. tertutup

Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya berasal dari kalangan tertentu misalnya

pemegang sahamnya hanya dari kerabat dan keluarga saja atau kalangan terbatas dan tidak dijual kepada umum. PT tinggal Pembagian Wewenang nama Dalam kosong saja. PT Perseroan terbatas kosong adalah perseroan terbatas yang sudah tidak aktif menjalankan usahanya dan hanya

Dalam perseroan terbatas selain kekayaan perusahaan dan kekayaan pemilik modal terpisah juga ada pemisahan antara pemilik perusahaan dan pengelola perusahaan. Pengelolaan perusahaan dapat diserahkan kepada tenagatenaga ahli dalam bidangnya Profesional. Struktur organisasi perseroan terbatas terdiri dari pemegang saham, direksi, dan komisaris.Dalam PT, para pemegang saham melimpahkan wewenangnya kepada direksi untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan sesuai dengan tujuan dan bidang usaha perusahaan. Dalam kaitan dengan tugas tersebut, direksi berwenang untuk mewakili Perusahaan, mengadakan perjanjian dan kontrak, dan sebagainya. Apabila terjadi kerugian yang amat besar ( diatas 50 % ) maka direksi harus melaporkannya ke para pemegang pembukuan, Saham menegur direksi, dan memberi pihak petunjuk, ketiga, bahkan bila untuk perlu kemudian memberhentikan dirapatkan. direksi dengan Komisaris memiliki Fungsi sebagai Pengawas kinerja jajaran direksi perusahaan. Komisaris bisa memeriksa menyelenggarakan RUPS untuk mengambil keputusan apakah direksi akan diberhentikan atau tidak.

Dalam RUPS/Rapat Umum Pemegang Saham, semua pemegang saham sebesar/sekecil apapun sahamnya memiliki hak untuk mengeluarkan suaranya. Dalam RUPS sendiri dibahas masalah-masalah yang berkaitan dengan evaluasi kinerja dan kebijakan perusahaan yang harus dilaksanakan segera. Bila pemegang saham berhalangan, dia bisa melempar Suara miliknya ke pemegang lain yang disebut Proxy Hasil RUPS biasanya dilimpahkan ke komisaris untuk Isi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Keuntungan Keuntungan utama Memutuskan Mengumumkan Membentuk membentuk Menentukan Memberhentikan Menetapkan besar Mengevaluasi rencana Menentukan pembagian Perusahaan perusahaan Penambahan direksi Gaji diteruskan ke RUPS dan direksi direksi Kinerja /Pengurangan kebijakan laba ( Perseroan perseroan terbatas dividen saham pengangkatan atau dan direksi untuk dijalankan. : komisaris komisaris komisaris perusahaan perusahaan Perusahaan ) Terbatas adalah:

1. Kewajiban terbatas. Tidak seperti partnership, pemegang Saham sebuah perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan. Akibatnya kehilangan potensial yang terbatas tidak dapat melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan terhadap saham. Tidak hanya ini mengijinkan perusahaan untuk melaksanakan dalam usaha yang beresiko, tetapi kewajiban terbatas juga membentuk dasar untuk perdagangan di saham perusahaan. 2. Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa hidup dari pemegang sahamnya, pejabat atau direktur. Ini menyebabkan stabilitas Modal (ekonomi), yang dapat menjadi Investasi dalam proyek yang lebih besar dan dalam jangka waktu yang lebih panjang daripada aset perusahaan tetap dapat menjadi subyek disolusi dan penyebaran. Kelebihan ini juga sangat penting dalam periode pertengahan, ketika Tanah disumbangkan kepada Gereja (sebuah perusahaan) yang tidak akan mengumpulkan biaya Feudal yang seorang tuan tanah dapat mengklaim ketika pemilik tanah meninggal. Untuk hal ini, lihat Statute of Mortmain 3. Efisiensi manajemen. Manajemen dan spesialisasi memungkinkan pengelolaan modal yang efisien sehingga memungkinkan untuk melakukan Ekspansi. Dan dengan menempatkan orang yang tepat, efisiensi maksimum dari modal yang ada. Dan juga adanya pemisahan antara pengelola dan pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas Pokok Kelemahan dan Perusahaan fungsi Perseroan masing-masing. Terbatas

1. Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan sebuah PT tidaklah mudah. Selain biayanya yang tidak sedikit, PT juga membutuhkan Akta Notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu. Lalu dengan besarnya perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian akan keluar sangat besar. Belum lagi kerumitan dan kendala yang terjadi dalam tingkat personel. Hubungan antar perorangan juga lebih formal dan berkesan kaku. 7. KOPERASI Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, dikatakan bahwa KOPERASI adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum Koperasi dengan berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Sementara itu dalam Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (sebelum diamandemen) kata KOPERASI ini disebut dan dicantumkan dalam penjelasan pasal 33. Namun setelah amandemen, penjelasan atas pasal-pasal dari UUD 1945 dimasukkan dalam batang tubuh. Entah sengaja atau karena khilaf, ternyata kata KOPERASI ini tidak ikut masuk. Alias ketinggalan atau malah ditinggalkan? Nampaknya para penyusun UU No. 22 Tahun 1992 itu (Presiden dan DPR) sudah lupa bahwa para founding father kita bercita-cita untuk menjadikan KOPERASI sebagai sokoguru perekonomian Indonesia. KOPERASI dianggap sebagai badan usaha yang terlalu banyak merepoti pemerintah. Karena banyak kredit program yang diterima KOPERASI (utamanya KUD) raib diselewengkan pengelolanya. Namun kenyataan di lapangan, berbicara lain. Saat Indonesia mengalami krisis berkepanjangan, justru eksistensi KOPERASI nampak nyata. Saat hampir semua bank-bank besar macam BCA, Bank Lippo (bank swasta) , maupun bank pemerintah: Bank Bumi Daya, Bank Bapindo dan Bank Dagang Negara (yang kemudian ketiga bank terakhir dilebur menjadi Bank Mandiri) dan banyak bank lain pada colaps, KOPERASI masih bisa menjadi tumpuan anggota dan jumlah masyarakatnya angkatan dalam kerja hal melayani yang keperluan mengalami modal. PHK. Tak bisa dibayangkan, manakala saat itu, selain bank, KOPERASI juga ikut colaps, pasti akan semakin banyak Meskipun demikian, sampai sekarang, di mata perbankan, posisi tawar KOPERASI masih dipandang sebelah mata. Untuk bisa memperoleh kredit, di banyak bank, perlu KOPERASI melengkapi banyak persyaratan yang sering merepotkan. Memang banyak KOPERASI yang nakal. Tapi masih lebih banyak KOPERASI yang baik. KOPERASI dan koperasi, dalam praktek, ada bedanya. KOPERASI (yang sejati) dibentuk dari, oleh dan untuk memenuhi kebutuhan anggota. Sementara koperasi dibentuk seorang seorang pemodal yang ingin memutar uangnya di koperasi. Hal ini dimungkinkan, karena untuk membentuk koperasi, pasca reformasi, sangatlah mudah. Dulu, badan hukum KOPERASI harus disahkan oleh Kantor Wilayah Koperasi Propinsi Jawa Timur, selaku wakil dari Pemerintah. Sekarang, cukup disahkan oleh Dinas Koperasi Kabupaten/Kota saja. Sejatinya KOPERASI dibentuk demi untuk kesejahteraan anggotanya. Sementara koperasi dibentuk demi keuntungan pemodal semata. Ibaratnya PT berbaju koperasi. Bahkan, tak jarang, mereka (para pemodal) itu rela membeli badan hukum KOPERASI yang sudah tidak aktif lagi dengan nilai tak kurang dari puluhan juta rupiah. Jadi, ketika UUD 1945 sudah menganggap tidak perlu untuk mencantumkan lagi kata KOPERASI, ketika perbankan masih memandang KOPERASI dengan sebelah mata, ketika banyak PT yang beroperasi dengan kedok koperasi, MASIHKAH KOPERASI DIANGGAP SEBAGAI SOKOGURU PEREKONOMIAN INDONESIA? 8. YAYASAN Pengertian Yayasan :

Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan dalam mencapai tujuan tertentu dibidang social, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota. Yayasan dapat mendirikan badan usaha yang kegiatannya sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan Pihak-pihak yang terkait dengan yayasan: 1. Pendirian 2. menyesuaikan 3. publik Kedudukan Yayasan : anggaran dasar dalam Akuntan jangka waktu yang yayasan Pengadilan didaftarkan ke pengadilan Negri negri Kejaksaan ditentukan. Publik

Kejaksaan Negri dapat mengajukan permohonan pembubaran yayasan kepada pengadilan jika yayasan tidak

Laporan keuangan yayasan diaudit oleh akuntan publik yang memiliki izin menjalankan pekarjaan sebagai akuntan

Yayasan mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Kekayaan Sumbangan yayasan / dapat bantuan diperoleh yang tidak dari : mengikat Wakaf Hibah Hibah wasiat Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan atau peraturan perundangan yang berlaku 9. Badan Usaha Milik Negara Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Pada beberapa BUMN di Indonesia, pemerintah telah melakukan perubahan mendasar pada kepemilikannya dengan membuat BUMN tersebut menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya bisa dimiliki oleh publik. Contohnya adalah PT. seorang Jenis-jenis BUMN Telekomunikasi Menteri yang ada Indonesia, Negara di Indonesia Tbk. BUMN. adalah: Sejak tahun 2001 seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya oleh Kementerian BUMN, yang dipimpin oleh

Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya mengejar keuntungan. Maksud dan tujuan mendirikan persero ialah untuk menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan untuk Ciri-ciri Sebagian atau seluruh Organ Pendirian Pelaksanaan Statusnya meningkatkan Persero persero pendirian berupa dilakukan perseroan Modalnya modalnya adalah adalah milik negara RUPS, persero diusulkan oleh mentri terbatas adalah oleh dengan yang nilai sebagai menteri memperhatikan diatur berbentuk dari kekayaan direksi negara dan yang kepada berdasarkan perusahaan. berikut: presiden undang-undang saham dipisahkan komisaris perundang-undangan

Menteri

yang

ditunjuk pemegang

memiliki

kuasa

sebagai

pemegang

saham

milik

pemerintah terbatas perusahaan direksi disahkan negara keuntungan

Apabila seluruh saham dimiliki pemerintah, maka menteri berlaku sebagai RUPS, jika hanya sebagian, maka sebagai Laporan Tujuan Hubungan-hubungan Pegawainya Tidak usaha RUPS saham sebagai diserahkan mendapat utama diatur berstatus kekuasaan oleh ke RUPS fasilitas memperoleh dalam pegawai hukum untuk perseroan tertinggi bertindak Dipimpin tahunan

perdata Negeri

Fungsi RUPS dalam persero pemerintah ialah memegang segala wewenang yang ada dalam perusahaan tersebut. RUPS juga berwenang untuk mengganti komisaris dan direksi. Direksi persero adalah orang yang bertanggung jawab atas pengurusan persero baik didalam maupun diluar pengadilan. Pengangkatan dan pemberhentian dilakukan okeh RUPS. Komisaris adalah organ persero yang bertugas dalam pengawasan kinerja persero itu, dan melaporkannya pada RUPS. Persero terbuka sesuai kebijakan pemerintah tentang privatisasi. Privatisasi adalah penjualan sebagian atau seluruh saham persero kepada pihak lain untuk peningkatan kualitas. Persero yang diprivatisasi adalah yang unsur usahanya kompetitif dan Persero Persero yang teknologinya yang yang diberi cepat menurut berubah. Persero di khusus yang bidang untuk tidak harus bisa hankam kepentingan diubah ialah: BUMN negara masyarakat Persero perundang-undangan bergerak tugas berbentuk

Persero yang bergerak di bidang Sumber Daya Alam yang secara tegas dilarang diprivatisasi oleh UU Di Indonesia sendiri yang sudah menjadi Persero adalah PT. PP (Pembangunan Perumahan),PT Bank BNI Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Indo Farma Tbk, PT Tambang Timah Tbk, PT Indosat Tbk (pada akhir tahun 2002 41,94% saham Persero ini telah dijual kepada Swasta sehingga perusahaan ini bukan BUMN lagi), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk,Pt.Garuda Indonesia Airways(GIA). BUMN utama berkembang dengan monopoli atau peraturan khusus yang bertentangan dengan semangat persaingan usaha sehat (UU no. 5 tahun 1999), tidak jarang BUMN bertindak selaku pelaku bisnis sekaligus sebagai regulator. BUMN kerap menjadi sumber korupsi, yang lazim dikenal sebagai sapi perahan bagi oknum pejabat atau partai. Pasca krisis moneter 1998, pemerintah giat melakukan privatisasi dan mengakhiri berbagai praktek persaingan tidak sehat. Fungsi regulasi usaha dipisahkan dari BUMN. Sebagai akibatnya, banyak BUMN yang terancam gulung tikar, tetapi beberapa BUMN lain berhasil memperkokoh posisi bisnisnya. Dengan mengelola berbagai produksi BUMN,pemerintah mempunyai tujuan untuk mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa publik oleh perusahaan swasta yang kuat.Karena,apabila terjadi monopoli pasar atas barang dan jasa yang memenuhi hajat hidup orang banyak,maka dapat dipastikan bahwa rakyat kecil yang akan menjadi korban sebagai Manfaat berupa Membuka dan barang memperluas swasta kesempatan yang kerja atau bagi penduduk bermodal angkatan akibat dari tingkat harga yang cenderung meningkat. BUMN: jasa. kerja. kuat.

Memberi kemudahan kepada masyarakat luas dalam memperoleh berbagai alat pemenuhan kebutuhan hidup yang

Mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa yang merupakan kebutuhan masyarakat banyak oleh sekelompok pengusaha migas. Menghimpun dana untuk mengisi kas negara ,yang selanjutnya dipergunakan untuk memajukan dan Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi komoditi ekspor sebagai sumber devisa,baik migas maupun non

mengembangkan BUMN 51% modal dimiliki oleh Perusahaan Perusahaan Perusahaan pemerintah, Jawatan

perekonomian terdiri Perusahaan Umum

negara. dari: Jawatan(Perjan) (Perum) Perseroan(Persero)

Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang modal/sahamnya paling sedikit yang tujuannya ditetapkan mengejar melalui keuntungan. APBN. Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki modal yang berasal dari negara. Besarnya Perusahaan Umum(PERUM) adalah suatu perusahaan negara yang bertujuan untuk melayani kepentingan umum,tetapi sekaligus mencari keuntungan.

Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia

Rp98.000 Rp88.200

Penulis Penerbit Tahun Penerbitan Jumlah Halaman

C.S.T. Kansil Sinar Grafika 2006 688

Sinopsis Buku Di Indonesia Huku Dagang duatur/bersumber pada Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Tahun 1848 dan peraturan perundang-undangan di luar KUHD. Dalam KUHD di atur antara lain, bentuk-bentuk perusahaan seperti perseroan Firma, Perseroan Terbatas Tahun 1848, Perantara Perdagangan, surat-surat berharga, asuransi, dan pengangkatan di darat dan di laut. Hukum Dagang di luar Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) yang memuat perihal Hukum Perbankan dan Permodalan di Indonesia dikupas dengan rinci dalam buku ini. Pada cetakan ke-5, buku seri kedua dari pokok-pokok pengetahuan Hukum Dagang Indonesia ini semakin lengkap. Materi buku ditambah dengan Perseroan terbatas 1995, Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, Perlindungan Konsumen, Hukum Perbankan Tahun 1998, Bank Indonesia Tahun 1998, Lalu lintas Devisa dan Sistem Nilai tukar. Dengan Penambahan Materi tersebut, diharapkan dapat semakin memperkaya wawasan pengetahuan pembaca. Daftar Isi BAGIAN I PERDAGANGAN DAN PERUSAHAAN BAB 1 INTI PENGETAHUAN HUKUM Par. 1. Pengertian Hukum Par. 2. Pengertian Hukum Privat (Hukum Sipil Par. 3. Pengertian Hukum Dagang (Handelsrecht) atau Hukum Perniagaan Evaluasi Belajar Par. 4. Pengertian Subjek Hukum dan Badan Hukum Evaluasi Belajar BAB 2 BEBERAPA PENGERTIAN TENTANG PERDAGANGAN Par. 5. Arti Perdagangan Par. 6. Tugas Perdagangan dan Pembagian Perdagangan Par. 7. Usaha Perniagaan (Handelszaak) Evaluasi Belajar BAB 3 BEBERAPA PENGERTIAN TENTANG HUKUM DAGANG Par. 8. Sumber-Sumber Hukum Dagang Par. 9. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Par. 10. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Par. 11. Peraturan-Peraturan Khusus (di luar KUHD) Par. 12. Selayang Pandang Sejarah KUHD Par. 13. Perubanhan Bab 1 KItab I KUHD Indonesia

Evaluasi Belajar BAB 4 HUKUM DAGANG YANG TERMUAT DALAM KUHD Par. 14. Hubungan Hukum Dagang dan Hukum Perdata (Pasal 1 KUHD) Par. 15. Arti Perusahaan dan Pekerja Tetap Par. 16. Kewajiban Pengusaha di Bidang Pembukuan (Bookkeping) Par. 17. Orang-Orang Perantara dalam Perdagangan Par. 18. Pimpinan Perusahaan Par. 19. Pemegang Prokurasi (P.P) Par. 20. Pedagang Berkrliling (Commercial Traveller) Par. 21. Agen Perniagaan (Commercial Agent) Par. 22. Makelar (Broker) Par. 23. Komisioner (Factory) Evaluasi Belajar BAB 5 BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN Par. 24. Perseroan (maatschap) Par. 25. Perseroan Terbatas (PT) Berdasarkan KU Per 1848 Evaluasi Belajar BAB 6 PENGERTIAN PERSEROAN TERBATAS TAHUN 1995 Par. 28. Undang_undang perseroan Terbatas Tahun 1995 Par. 29. Isi Undang-Undang Perseroan Terbatas Tahun 1995 Par. 30. Pendirian Perseroan Terbatas Par. 31. Anggaran Dasar Par. 32. Pendaftaran dan Pengumuman Evaluasi Belajar Par. 33. Modal Perseroan Terbatas Tahun 1995 Evaluasi Belajar Par. 34. Pengertian Saham Evaluasi Belajar Par. 35. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Evaluasi Belajar Par. 36. Direksi Par. 37. Komisaris Evaluasi Belajar Par. 38. Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan Par. 39. Pemeriksaan terhadap Perseroan Par. 40. Pembubaran Perseroan dan Likuidasi Par. 41. Ketentuan Peralihan Par. 42. Ketentuan Lain-Lain Par. 43. Ketentuan Penutup BAB 7 SURAT-SURAT BERHARGA Par. 44. Surat Berharga Par. 45. Tentang Wesel (Bill of Exchange) Par. 46. Tentang Cek (Cheque) Par. 47. Tentang Promes atau Aksep Par. 48. tentang Kuitansi pada Pembawa Par. 49. Konosemen Par. 50. Ceel (Cedul) Par. 51. Promes/Aksep Par. 52. Obligasi Evaluasi Belajar BAB 8 KEPAILITAN DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN Par. 53. Kepailitan Par. 54. Hukum Penundaan Pembayaran Evaluasi Belajar

BAB 9 ASURANSI Par. 55. Pengertian Asuransi Par. 56. Tujuan Asuransi Par. 57. Polis Par. 58. Asuransi Kerugian Par. 59. Asuransi Gotong Royong Par. 60. Asuransi wajib Evaluasi Belajar BAB 10 LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT (UndangUndang No. 5 Tahun 1999) Par. 61. Penjelasan Umum Par. 62. Ketentuan Umum Par. 63. Asas dan tujuan Par. 64. Perjanjian yang Dilarang Par. 65. Kegiatan yang Dilarang Par. 66. Posisi Dominan Par. 67. Komisi Pengawas Persaingan Usaha Par. 68. Tata Cara Penanganan Perkara Par. 69. anksi Par. 70. Ketentuan Lain BAB 11 PERLINDUNGAN KONSUMEN (Undang_undang No. 8 Tahun 1999) Par. 71. Penjelasan Umum Par. 72. Ketentuan Umum Par. 73. Asas dan Tujuan Par. 74. Hak dan Kewajiban Par. 75. Perbuatan yang Dilarang Bagi Pelaku Usaha Par. 76. Ketentuan Pencantuman Klausula Baku Par. 77. Tanggung Jawab Pelaku Usaha Par. 78. Pembinaan dan Pengawasan Par. 79. Badan Perlindungan Konsumen Nasional Par. 80. Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat Par. 81. Penyelesaian Sengketa Par. 82. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Par. 83. Penyidikan Par. 84. Sanksi BAGIAN II PENGETAHUAN PERBANKAN BAB 12 PENGERTIAN POKOK PERBANKAN DI INDONESIA Par. 85. Pengertian Bank Par. 86. Keadaan Perbankan Sebelum Perang Dunia II Par. 87. Keadaan Perbankan Setelah Perang Dunia II (1945-1949) BAB 13 HUKUM PERBANKAN TAHUN 1992 (Undang-undang No. 7 Tahun 1992) Par. 88. Ketentuan Umum (Pasal 1) Par. 89. Asas, Fungsi, dan Tujuan Par. 90. Jenis dan Usaha Bank Par. 91. Perizinan, Bentuk Hukum, dan Pemikiran Par. 92. Pembinaan dan Pengawasan Bank Par. 93. Dewan Komisaris, Direksi, dan Tenaga Asing Par. 94. Rahasia Bank Par. 95. Ketentuan Pidana dan Sanksi Administratif Par. 96. Ketentuan Peralihan Par. 97. Ketentuan Penutup Par. 98. Penyesuaian Bentuk Hukum Bank Negara Indonesia 1946 Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1992) Par. 98a. Penyesuaian Bentuk Hukum bank Dagang Negara Menjadi Perusahaan Perseroan (Peraturan

Pemerintah No. 20 Tahun 1992) Par. 99. Penyesuaian Bentuk Hukum Bank Rakyat Indonesia Menjadi erusahaan Perseroan (Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 1992) Par. 100. Penyesuaian Bentuk Hukum Bank Ekspor Impor Menjadi Perseroan (Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1992) Par. 101. Penyesuaian Bentuk Hukum Bank Bumi Daya Menjadi Perusahaan Perseroan (Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1992) Par. 102. Penyesuaian bentuk Hukum bsnk Tabungan Negara Menjadi Perusahaan Perseroan (Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1992) Par. 103. Penyesuaian Bentuk Hukum Bank Pembangunan Indonesia Menjadi perusahaan Perseroan (Peraturan Pemerinta No. 25 Tahun 1992) BAB 14 HUKUM PERBANKAN TAHUN 1998 (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan) Par. 104. Pengertian Umum Perbankan Tahun 1998 Par. 105. Ketentuan Umum (UU No. 10 Tahun 1998 jo. Uu No. 7 Tahun 1992) Par. 106. Asas, Fungsi, dan Tujuan Par. 107. Jenis dan Usaha Bank Par. 108. Perizinan, Bentuk Hukum, dan Pemikiran BAB 15 BANK SENTRAL (Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1968) Par. 109. Isi Undang-Undang Bank Sentral 1968 Par. 110. Ketentuan Khusus BAB 16 BANK INDONESIA 1999 (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999) Par. 111. Penjelasan Umum Par. 112. Ketentuan Umum Par. 113. Status, Tempat Kedudukan, dan Modal Par. 114. Tujuan dan Tugas Par. 115. Tugas Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter Par. 116. Tugas Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem pembayaran Par. 117. Tugas Mengatur dan Mengawasi Bank Par. 118. Dewan Gubernur Par. 119. hubungan dengan Pemerintah Par. 120. Hubungan Internasional Par. 121. Akuntabilitas dan Anggaran Par. 122. Ketentuan Pidana dan Sanksi Administratif Par. 123. Ketentuan Peralihan BAB 17 LEMBAGA KEUANGAN Par. 124. Arti Lembaga Keuangan Par. 125. Cara-cara perizinan Lembaga Keuangan Par. 126. Perubahan Ketentuan Lembaga Keuangan (Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep38/MK/IV/72 Tanggal 18 Januari 1972) Par. 127. Syarat-Syarat dan Tata Cara Pendirian Bank Umum swasta, Bank Tabungan Swasta, dan Bank Pembangunan Swasta (Keputusan Menteri Keuangan No. Kep. 603/M//IV/12 tahun 1968) Par. 128. Tata Cara Perizinan Bank Umum Swasta, Bank Tabungan Swasta dan Bank Pembangunan Swasta (Lampiran Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep. 603/M/IV/12?68 Tanggal 18 Desember 1968) Par. 129. Pendirian Bank Swasta Baru BAGIAN III PENGETAHUAN PERMODALAN BAB 18 PENGERTIAN POKOK PASAR MODAL Par. 130. Ketentuan Umum Par. 131. Isi Keppres No. 53 Tahun 1990 BAB 19 PENGERTIAN KHUSUS PASAR MODAL (Keputusan Menteri Keuangan No.

1548/KMK.013/1990) Par. 132. Ketentuan Umum Par. 133. Wewewnag dan Fungsi Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Par. 134. Bursa Efek dan Lembaga Kliring Penyelesaian dan Penyimpanan Par. 135. Reksa Dana Par. 136. Perusahaan Efek dan Orang-Orang Yang Ikut Serta dalam Usaha Par. 137. Lembaga Penunjang Pasar Modal Par. 138. Profesi Penunjang Pasar Modal Par. 139. Perilaku Usaha dari Perusahaan Efek dan Penasihat Investasi Par. 140. Pendaftaran Efek Par. 141. Transaksi Efek yang Dilarang Par. 142. sanksi-Sanksi dan Banding BAB 20 PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI Par. 143. Pengertian Umum Tentang Modal Dalam Negeri Par. 144. Pengertian Penanaman Modal Dalam Negeri Par. 145. Pengertian Perusahaan Nasional dan perusahaan Asing Par. 146. Bidang Usaha dan Izin Usaha Par. 147. Batas Waktu Berusaha Par. 148. Pembebasan dan Keringanan Perpajakan Par. 149. Tenaga Kerja Par. 150. Kewajiban-Kewajiban Lain Par. 151. Perubahan dan Tambahan UU No. 6 Tahun 1968 BAB 21 PENANAMAN MODAL ASING (undang-Undang no. 1 Tahun 1967) Par. 152. Pengertian Umum tentang Modal Asimg Par. 153. Pengertian Penanaman Modal Asing Par. 154. Bentuk Hukum, Kedudukan, dan Daerah Berusaha Par. 155. Badan usaha Modal Asing Par. 156. Tenaga Kerja Par. 157. Pemakaian Tanah Par. 158. Kelonggaran-Kelonggaran Perpajakan dan Pungutan-Pungutan Lain Par. 159. Jangka Waktu Penanaman Modal Asing, Hak Transfer, dan Repatriasi Par. 160. Nasionalisasi dan Kompensasi Par. 161. Kerja Sama Modal Asing dan Modal Nasional Par. 162. Penyelesaian Perselisihan Antara Negara dan Warga Negara Asing Mengenai Penanaman Modal Par. 163. Perubahan dan Tambahan UU Nomor 11 Tahun 1970 Par. 164. Penyederhanaan Pengesahan Perseroan Terbatas untuk Melancarkan Penanaman Modal di Indonesia Par. 165. Penyempurnaan Prosedur Permohonan Fasilitas Penanaman Modal dalam Rangka UndangUndang No. 11 Tahun 1967 jo. Undang-Undang No.11 Tahun 1970 dan Undang-Undang No.12 Tahun 1970 (SK Ketua Badan Koordinasi Penannaman Modal No. 01/1977 tanggal 3 November 1977) Par. 166. Persyaratan Pemilikan Saham dalam Perusahaan Penanaman Modal Asing BAB 22 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM) (Keppres No. 20 Tahun 1973) Par. 167. Susunan dan TAta Kerja BPKM Par. 168. BPKM Daerah Par. 169. Ketentuan-Ketentuan Lain Par. 170. Perubahan Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi BPKM Tahun 1985 (Keppres RI No. 35/1985) BAB 23 TATA CARA PENANAMAN MODAL (Keppres No. 21 Tahun 1973) Par. 171. Ketentuan Pokok Tata Cara Permohonan Penanaman Modal Dalam Negeri Par. 172. Ketentuan Pokok Tata Cara Permohonan Penanaman Modal Asing Par. 173. Tata Cara Penanaman Modal Asing di Bidang Pertambangan dan di Bidang Kehutanan Par. 174. Ketentuan-Ketentuan Lain BAB 24 PASAR MODAL Par. 175. Keppres Nomor 52 TAhun 1976 tentang Pasar Modal

Par. 176. Penyertaan Modal Negara untuk Pendirian Persero "DANAREKSA" (Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1976) BAB 25 LALU LINTAS DEVISA DAN SISTEM NILAI TUKAR (UU No. Tahun 1999) Par. 177. Penjelasan Umum Par. 178. Ketentuan Umum Par. 179. Lalu Lintas Devisa Par. 180. Sistem Nilai Tukar Par. 181. Ketentuan Pidana dan Sanksi Administratif Par. 182. Ketentuan Peralihan DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai