SOAL:
Jawab:
Kepailitan merupakan suatu proses di mana seorang debitur yang mempunyai kesulitan
keuangan untuk membayar utangnya dinyatakan pailit oleh pengadilan, dalam hal ini
pengadilan niaga, dikarenakan debitur tersebut tidak dapat membayar utangnya. Harta debitur
dapat dibagikan kepada para kreditur sesuai dengan peraturan pemerintah.
Dari sudut sejarah hukum, undang-undang kepailitan pada mulanya bertujuan untuk
melindungi para kreditur dengan memberikan jalan yang jelas dan pasti untuk menyelesaikan
utang yang tidak dapat dibayar.
Menurut UU No. 4 Tahun 1998 : “Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan
tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan
pailit dengan putusan pengadilan yang berwenang, baik atas permohonan sendiri ataupun
atas permintaan seorang atau lebih kreditornya.”
Menurut UU No. 37 Tahun 2004 : “Sita umum atas semua kekayaan Debitur Pailit yang
pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim
Pengawas.”
2. Jelaskan pengertian arbitrase dan peran apa saja yang dapat dilakukan oleh
seorang arbitraser dalam dunia bisnis.
Arbitrase adalah cara penyelesaian sengketa perdata di luar peradilan umum yang
mendasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh pihak yang
bersengketa.
Menurut Subekti, arbitrase adalah penyelesaian suatu perselisihan (perkara) oleh seorang
atau beberapa orang wasit (arbitrer) yang bersama-sama ditunjuk oleh para pihak yang
berperkara dengan tidak diselesaikan lewat pengadilan.
Menurut UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa :
“Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar lembaga peradilan
umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat para pihak secara tertulis
oleh para pihak yang bersengketa.”
Peran yang dilakukan oleh seorang arbitraser dalam dunia bisnis, sebagai berikut:
Mitra bisnis adalah orang atau badan usaha dari dua pihak yang berbeda yang bekerja
sama karena saling membutuhkan atau saling melengkapi dalam suatu kegiatan bisnis atau
usaha.
Pihak yang tergolong sebagai mitra usaha dari suatu perusahaan, yaitu:
a) Investor merupakan pihak yang menanamkan modal. Modal digunakan untuk membeli
bahan mentah, membayar tenaga kerja, membeli peralatan yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha perusahaan dan sebagainya untuk memproduksi barang maupun jasa.
b) Karyawan merupakan tenaga kerja yang mampu menyelesaikan pekerjaannya di
perusahaan yang mendapat imbalan berupa upah atau gaji.
c) Masyarakat dikatakan sebagai mitra perusahaan karena perusahaan memiliki hubungan
dengan masyarakat yaitu lokasi perusahaan terletak di lingkungan masyarakat sehingga
perusahaan harus memberi biaya-biaya sosial seperti memberikan biaya kesehatan dan
pendidikan agar masyarakat mengijinkan perusahaan beroperasi di lokasi tersebut.
d) Pemerintah merupakan pihak yang memberikan ijin usaha kepada wirausahawan yang
juga berperan untuk membuat kebijakan untuk menjamin perusahaan melaksanakan
tanggung jawab sosial (CSR).
4. Jelaskan pengertian joint venture dalam bisnis dan berikan contoh perusahaan
yang merupakan joint venture.
Joint Venture adalah dua atau lebih perusahaan independen menyetor modal bersama
untuk menciptakan perusahaan baru. Joint venture adalah kerja sama beberapa pihak untuk
menyelenggarakan usaha bersama dalam jangka waktu tertentu. Biasanya kerja sama berakhir
setelah tujuan tercapai atau pekerjaan selesai. Anggota joint venture disebut venture/ partner/
sekutu. Pada umumnya, semua sekutu ikut mengelola jalannya perusahaan. Sebagai salah
satu contoh perusahaan-perusahaan yang melakukan Joint Venture adalah:
Indofood dengan Nestle : Dua perusahaan yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk
(Indofood) dan Nestle S.A (Nestle), Switzerland, membentuk perusahaan patungan (joint
venture). Perusahaan joint venture itu adalah PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.
Perusahaan joint venture itu akan fokus di bisnis kuliner (bumbu penyedap makanan).
Menurut CEO PT Indofood Anthoni Salim, pendirian usaha patungan baru ini, akan
menciptakan peluang memperbesar pangsa pasar. Sebab, dua perusahaan besar ini akan
saling memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimilikinya.
Seorang wirausaha wajib mengurus surat ijin usaha dengan membuat SIUP (Surat Ijin
Usaha Perusahaan) dan TDP (Tanda Daftar Perdagangan) agar pemerintah Indonesia dapat
mengetahui perkembangan dan pembinaan dunia usaha di wilayah Republik Indonesia.
Selain itu kantor-kantor yang menangani usaha dagang dapat membina dan mengawasi usaha
perdagangan. Selain itu sebagai wujud tanggung jawab seorang wirausaha dalam
menjalankan usahanya dengan tetap memperhatikan keselamatan kerja, kesehatan, dan
kebersihan di tempat kerja. Seorang pengusaha juga harus memperhatikan lingkungan di
sekitar tempat usaha dilaksanakan, yakni dengan tidak membuang limbah pabrik secara
sembarangan yang sebelum dibuang dilakukan filterisasi/ penyaringan terlebih dahulu
sehingga tidak menyebabkan polusi atau pencemaran baik pencemaran tanah, udara maupun
air.
6. Dalam menjalankan bisnis, seorang pebisnis harus memahami hukum-hukum
bisnis yang berlaku termasuk Hukum Bisnis Syariah. Jelaskan pengertian
Hukum Syariah!
Bisnis adalah usaha dagang; usaha komersial dalam dunia perdagangan; bidang usaha.
[4] Bisnis atau usaha merupakan sistem interaksi sosial yang mencerminkan sifat khas bisnis
sehingga seolah-olah menjadi suatu dunia tersendiri yang otonom. Dalam hal ini bisnis
merupakan aktifitas yang cakupannya amat luas meliputi aktifitas produksi, distribusi,
perdagangan, jasa ataupun aktifitas yang berkaitan dengan suatu pekerjaan untuk
memperoleh penghasilan.
Hukum syariah adalah semua aturan-aturan Allah SWT, untuk mengatur manusia di
dunia baik menyangkut aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah duniawiyat. Dalam hal etika
bisnis maka juga termasuk kepada persoalan syariah, khususnya dibidang akhlaknya.
Jadi hukum bisnis syariah adalah segala usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidup berupa aktifitas produksi, distribusi, konsumsi dan perdagangan baik berupa barang
maupun jasa yang sesuai dengan aturan-aturan dan hukum-hukum Allah yang terdapat dalam
al Qur’an dan as Sunnah.
Waralaba (Franchise) merupakan sistem usaha yang tidak memakai modal sendiri,
artinya untuk membuka gerai waralaba cukup menggunakan modal milik investor lain.
Seorang franchise (pembeli usaha waralaba) harus memenuhi syarat-syarat khusus yang
ditetapkan oleh franchisor (perusahaan waralaba), karena pada franchise akan menggunakan
merek yang sama dengan franchisor sehingga harus memiliki standar yang sama.
Adanya minimal 2 pihak, yaitu pihak franchisor dan pihak franchisee. Pihak franshisor
sebagai pihak yang memberikan franchise sementara pihak franshisee merupakan pihak
yang diberikan/ menerima franshise tersebut;
Adanya penawaran paket usaha dari franchisor,
Adanya kerja sama pengelolaan unit usaha antara pihak franchisor dengan pihak
franchisee,
Dipunyaianya unit usaha tertentu (outlet) oleh pihak franchisee yang akan
memamfaatkan paket usaha miliknya pihak franchisor,
Seringkali terdapat kontrak tertulis antara pihak franchisor dan pihak franchisee.
Isi perjanjian ini diharapkan dapat melindungi masing-masing pihak. Oleh karena itu,
penting bagi franchisor maupun franchisee untuk melakukan review terhadap isi perjanjian
franchise sebelum melakukan penandatanganan. Jangka waktu yang cukup panjang
(umumnya 5 tahun) rentan terjadi permasalahan. Untuk itu, perjanjian yang kuat dan
mengikat kedua belah pihak sangat penting untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak
diinginkan di masa yang akan datang.