Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RESUME

Mata Kuliah : Hukum Bisnis

Dosen Pengampu : Nyimas Lidya Putri Pertiwi,SH,.M.Sy

Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah

Semester/Kelas : 5/B

Kelompok 1

Anggota: 1. Kentri Selvia D. (2002022005)

2. Sovi Nadia (2002021021)

3. Yolandita Rustiani (2002022011)


Hukum Bisnis Yang Berlaku di Indonesia

1. Pendahuluan

Bisnis merupakan roda usaha untuk mendapatkan keuntungan. Adanya bisnis


juga memberikan dampak bagi kelangsungan hidup seseorang. Bisnis tidak hanya
memberikan kesejahteraan bagi individu, tetapi juga orang banyak dan negara. Hal ini
dikarenakan bisnis merupakan pemasukan kas terbesar bagi negara.
Kita mungkin pernah melihat suatu perusahaan mengalami kemajuan yang
sangat pesat, dimana ditandai dengan perolehan yang sangat pesat, produknya berhasil
menguasai pasai, konsumennya semakin banyak, penambahan unit perusahaan,
tingkat kesejahteraan karyawan semakin layak/meningkat. Hal ini menandakan bahwa
perusahaan dekelola dan diarahkan sesuai dengan baik.
Namun, kita juga pasti melihat suatu perusahaan mengalami kemerosotan atau
kemunduran yang ditandai dengan perusahaan memiliki utang yang cukup besar,
produknya kurang diterima pasar, tidak dapat memenuhi kebutuhan karyawan, serta
karyawan mengalami permasalahan hukum. Situasi ini dapat ditandai bahwa
perusahaan gagal dikelola dengan baik.
Atau kita pernah melihat seseorang yang memulai bisnis dari nol/relatif kecil,
kemudian dari berjalannya waktu usahanya tersebut mengalami perkembangan yang
sangat pesat, sehingga yang bersangkutan berusaha untuk menjalin kerjasama dengan
pihak lainnya untuk menjalankan atau mengembangkan bisnisnya.
Kesuksesan dan kegagalan dari suatu bisnis sebagaimana dijelaskan diatas,
merupakan hal yang nyata dan dapat terjadi dakam suatu usaha. Lingkungan bisnis
memiliki persaingan, peluang, ancaman, dan tantangan baik dari lingkungan internal
maupun eksternal suatu bisnis. Kegagalan dari suatu usaha akan menciptakan suatu
permasalahan, baik dari usaha itu sendiri maupun dari pihak-pihak berkepentingan
yang sebelumnya telah berupaya untuk memajukan usaha, serta akhirnya bisa
mengarahkan dari kegagalan bisnis tersebut masuk kejalur hukum. Sementara,
kesuksesan dari suatu bisnis akan memberikan yang besar bagi semua pihak yang
terlibat dari aktivitas bisnis tersebut. Oleh karena itu, pihak-pihak yang berkepntingan
yang terlibat didalam menjalankan dan mengelola suatu bisnis harus memahami
konsep-konsep yang baik dalam mengelola bisnis, baik dalam pendekatan
manajemen, eknomi, sosial, teknis, dan Hukum.
Dunia bisnis dimasa mendatang menuntut setiap perusahaan untuk menjadi
suatu usaha yang berjalan, mengendalikan dan mengelola seuai dengan standar bisnis
serta kepatuhan terhadap hukum yang berlaku. Perusahaan diharapkan tidak lagi
hanya memikirkan kepentingan internal bisnis saja, tetapi harus menciptakan konsep
pengelolaan perusahaan yang saling berhubungan dari semua aspek kehidupan,
diantaranya yaitu: (1) untuk mendukung industri yang berdaya saing, (2) menciptakan
lingkungan yang sehat, (3) memberikan kesejahteraan bagi internal perushaan, (4)
menghasilkan kualitas produk yang baik, (5) serts turut mendukung untuk
meningkatkan kecerdasan masyarakt.
Tidak ada satupun perusahaan di Dunia ini yang dapat bertahan dan berhasil
berjuang apabila selalu melakukan kecurangan bisnis, mengabaikan perjanjian bisnis
yang telah disepakati, tidak memperhatikan kepentingan bagi pihak-pihak yang
terlibat dalam bisnis, melakukan pencemaran lingkungan, merusak sistem
perdagangan yang berlaku, tidak mengutamkan hak-hak konsumen dalam
mengonsumsi suatu produk, serta bentuk-bentuk aktivitas yang sifatnya merugikan
bagi lingkungan bisnis. Semua itu akan menimbulkan permasalahan hukum bagi
perusahaan dan akhirnya akan diselesaikan melalui proses hukum pengadilan.1

1
HUKUM_BISNIS/2019-TomanSonyTambunan-Wilson.R.G.Tambunan
2. Pembahasan

a. Pengertian Hukum Bisnis

Sebelum mengulas lebih dalam tentang pengertian hukum bisnis, penulis akan
menjelaskan tentang pengertian dari kata bisnis terlebih dahulu.
Madura (2007) mendefiniikan bisnis (perusahaan) adalah usaha yang
menyediakan produk atau jasa yang diinginkan oleh pelanggan.
Ebert dan Griffin (2015) mengartikan bisnis (bussines) adalah organisasi yang
menyediakan barang atau jasa untuk memperoleh laba. Warren, at al. (2005)
dalam bukunya menuliskan bahwa perusahaan (bussines) adalah organisasi seperti
sumber daya (input) dimana bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk
menghasilkan barang atau jasa (out put) bagi pelanggan.2
Dari beberapa definisi diatas, bisnis (perusahaan) dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan perdagangan yang mengahsilkan barang atau jasa untuk memenui
kebutuhan hidup masyakat.
Hukum bisnis sendiri dapat diartikan sebagai sebuah perangkat kaidah hukum
yang digunakan untuk mengatur tata cara pelaksanaan kegiatan maupun urusan
dagang, industri, maupun keuangan yang memiliki hubungannya dengan proses
produksi maupun pertukaran barang serta jasa.
Hukum bisnis sendiri merupakan hukum tertulis dengan tujuan untuk melindungi,
mengawasi serta mengatur segala hal yang berkaitan dengan aktivitas
perdagangan industri baik di bidang barang maupun jasa.

Pengertian hukum bisnis menurut para ahli:3


- Munir Fuady
Pengertian hukum bisnis menurut Munir Fuady adalah sebuah kaidah hukum
yang digunakan untuk mengatur tata cara pelaksanaan kegiatan dagang yang
berhubungan dengan kegiatan produktif serta memiliki motif untuk
mendapatkan sebuah keuntungan.
- Abdul R. Saliman
Definisi hukum bisnis menurut Abdul R. Saliman sendiri adalah sebuah
peraturan hukum, baik yang ada secara tertulis maupun tidak tertulis,
peraturan tersebut digunakan untuk mengatur hak serta kewajiban atas
perjanjian dan juga perikatan pada sebuah praktek bisnis.
- Dr. Johannes Ibrahim SH, M.Hum
Dr. Johannes Ibrahim SH, M.Hum juga mengemukakan pendapatnya terkait
pengertian hukum bisnis, ia menyatakan bahwa hukum bisnis merupakan
sebuah kaidah hukum yang digunakan untuk mengatur dan juga

2
HUKUM_BISNIS/hal10
3
Gramedia.com/literasi/hukum-bisnis
menyelesaikan berbagai macam persoalan aktivitas antar manusia yang dapat
timbul khususnya pada bidang perdagangan.
- Dudung Amadung Abdullah
Dudung Amadung Abdullah mendefinisikan hukum bisnis sebagai aturan yang
memiliki fokus untuk mengatur segala hal yang memiliki kaitannya dengan
kegiatan sebuah bisnis.

Dari pengertian hukum bisnis diatas dapat kita simpulkan bahwa hukum bisnis
merupakan tatanan untuk mengatur dalam bertindak atau melakukan sesuatu
dalam aktivitas bisnis. Hukum bisnis adalah serangkaian perangkat hukum yang
digunakan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya, sehingga
perusahaan lebih terarah, berdaya saing, dan berkinerja.

b. Sumber-Sumber Hukum Bisnis


Hukum bisnis sendiri tercipta untuk melindungi berbagai hak yang dimiliki
seorang konsumen atau masyarakat di dalam aktivitas ekonomi maupun bisnis di
tengah masyarakat. Hukum bisnis sendiri dibuat dan dirumuskan sedemikian rupa
guna mencegah dan mengurangi kecurangan dalam sebuah bisnis agar tidak
adanya pihak yang dirugikan.
Perlu dipahami bahwa terdapat 2 (dua) sumber4 hukum yang berlaku di
Indonesia yaitu sumber hukum materiil dan sumber hukum formil. Sumber hukum
materiil yaitu hukum yang dilihat dari segi isinya dan berasal dari faktor-faktor
yang menentukan isi hukum yakni kondisi sosial-ekonomi, agama, dan tata hukum
negara lain. Sedangkan sumber hukum formil merupakan sumber hukum yang
berkaitan dengan prosedur atau cara pembentukannya dan secara langsung dapat
digunakan untuk menciptakan hukum. Sumber hukum formil antara lain terdiri
atas peraturan perundang-undangan seperti UUD 1945, undang-undang, peraturan
pemerintah, keputusan presiden, serta peraturan daerah; traktat yakni perjanjian
antar negara yang dibuat dalam bentuk tertentu; doktrin dari ahli hukum; dan
yurisprudensi yaitu putusan hakim.
Kedua sumber hukum di atas merupakan dasar terbentuknya hukum bisnis atau
hukum yang digunakan dalam menjalankan bisnis. Sebagai contoh, sumber
hukum bisnis secara formil dari segi undang-undang antara lain:

- Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang mengatur tentang


hubungan, baik hubungan atas kebendaan maupun antara perorangan dan
badan hukum. Dalam KUHPerdata, terdapat aturan mengenai jual beli, sewa
menyewa, pinjam meminjam (termasuk kredit), dan sebagainya.
- Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang antara lain mengatur
tentang tindak pidana dalam bisnis, seperti penipuan.
- Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) yang mengatur persoalan
perdagangan secara khusus yang belum diatur dalam KUHPerdata seperti
bentuk badan usaha meliputi CV dan firma.
4
Bantuanhukum-sbm.com/artikel-sumber-hukum-bisnis
- Peraturan lainnya di luar KUHPerdata, KUHP, dan KUHD, misalnya undang-
undang yang mengatur tentang perseroan terbatas yang diatur dalam Undang-
Undang Perseroan Terbatas atau undang-undang yang mengatur tentang
investasi yakni Undang-Undang Penanaman Modal.

Hukum bisnis juga berasal dari perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang
melakukan transaksi. Pasal 1338 KUHPerdata memberlakukan asas kebebasan
berkontrak di mana para pihak dapat menentukan sendiri aturan yang terdapat
pada perjanjian yang mereka sepakati dan  perjanjian tersebut akan berlaku secara
sah sebagai “Undang-Undang” yang mengikat para pihak.5

- Prinsip-Prinsip Umum dalam Hukum Bisnis

Berikut ini terdapat beberapa prinsip-prinsip umum dalam hukum bisnis,


antara lain:

 Prinsip Otonomi

Orang bisnis yang otonom sadar sepenuhnya akan apa yang menjadi
kewajibannya dalam dunia bisnis. la akan sadar dengan tidak begitu saja
mengikuti saja norma dan nilai moral yang ada, namun juga melakukan
sesuatu karena tahu dan sadar bahwa hal itu baik, karena semuanya sudah
dipikirkan dan dipertimbangkan secara masak-masak.

 Prinsip Kejujuran

Bisnis tidak akan bertahan lama jika tidak ada kejujuran, karena kejujuran
merupakan modal utama untuk memperoleh kepercayaan dari mitra bisnis-
nya, baik berupa kepercayaan komersial, material, maupun moril

 Prinsip Keadilan

Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan
aturan yang adil dan kriteria yang rasional objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan. Keadilan berarti tidak ada pihak yang dirugikan hak
dan kepentingannya

 Prinsip Saling Menguntungkan

Prinsip ini menuntut agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan
satu sama lain. Dalam

 Prinsip Integritas Moral

Prinsip ini menyarankan dalam berbisnis selayaknya dijalankan dengan tetap


menjaga nama baiknya dan nama baik perusahaan.

5
https://libera.id/blogs/hukum-bisnis/
c. Dasar Hukum Bisnis di Indonesia

Dasar hukumnya yaitu KUHD dan KUH Perdata


-Tahun 1848 berdasarkan asas korkondansi.
• Dasar fundamental dari hukum bisnis secara
tradisional yaitu hukum kontrak atau perjanjian adat,
hukum jual beli dagang secara sederhana yang
mengatur interaksi antara rakyat Indonesia dengan
saudagar asing.
• Dasar Hukum Bisnis di Indonesia adalah :
1. KUH Dagang yang belum banyak diubah seperti
keagenan dan distributor (makelar dan
komisioner),Surat berharga (cek, wesel),
Pengangkutan Laut.

2.KUH Dagang yang sudah banyak berubah pembukuan dagang dan


asuransi (pertanggungan)
3. KUH Dagang yang sudah diganti dengan perundang-undangan yang
baru perseroan terbatas, pembukuan perseroan dan reklame dan
penuntutan kembali dalam kepailitan
4. KUH Perdata yang belum banyak diubah prinsipnya masih berlaku
seperti kontrak, jual beli, hipotik.
5. KUH Perdata yang sudah banyak berubah perkreditan (Perjanjian
Pinjam Meminjam )
6. KUH Perdata yang sudah diganti dengan perundang-undangan yang
baru. Hak Tanggungan (dahulu Hipotik atas Tanah dan Perburuhan)
7. Perundang-undangan yang terkait degan KUH Dagang maupun KUH
Perdata , perusahaan go publik dan pasar modal, penanaman modal
asing, kepailitan dan likuidasi, akuisis dan merger, pembiayaan, HKI,
Anti Monopoli, Perlindungan Konsumen, Penyelesaian Sengketa Bisnis,
Bisnis Internasional.6

- Tujuan Hukum Bisnis


Adapun tujuan hukum bisnis diantaranya:
1. Untuk menjamin berfungsinya keamanan mekanisme pasar secara efisien
dan lancar
2. Untuk melindungi berbagai jenis usaha, khususnya untuk jenis Usaha Kecil
Menengah (UKM)
6
https://store.sirclo.com/blog/hukum-bisnis-di-indonesia/
3. Untuk membantu memperbaiki sistem keuangan dan sistem perbankan
4. Memberikan perlindungan terhadap pelaku ekonomi atau pelaku bisnis
5. Untuk mewujudkan sebuah bisnis yang aman dan adil untuk semua pelaku
bisnis.
- Fungsi Hukum Bisnis
Adapun Fungsi/Manfaat Hukum Bisnis, diantaranya:
1. Dapat dijadikan sumber informasi yang bermanfaat bagi semua pelaku
bisnis.
2. Dapat memberikan penjelasan tentang hak dan kewajiban dalam praktik
bisnis. Pelaku bisnis dapat lebih mengetahui hak dan kewajibannya saat
mambangun sebuah usaha agar usaha atau bisnis mereka tidak menyimpang
dari aturan yang ada didunia perbisnisan yang telah tertulis di perundang-
undangan dan tidak ada yang dirugikan.
3. Mewujudkan suatu watak dan perilaku pelaku bisnis sehingga terwujud
kegiatan di bidang bisnis atau kegiatan usaha yang adil, jujur, wajar, sehat
dan dinamis kerena di jamin oleh kepastian hukum.

- Ruang Lingkup Hukum Bisnis

Hukum bisnis memiliki ruang lingkup yang cukup luas, antara lain sebagai
berikut:

1. Kontrak bisnis
2. Bentuk badan usaha (PT, Firma, CV)
3. Pasar modal dan perusahaan Go publik
4. Kegiatan jual beli oleh perusahaan
5. Investasi atau penanam modal
6. Likuidasi dan pailit
7. Merger, akuisisi dan konsolidasi
8. Pembiayaan dan perkreditan
9. Jaminan hutang
10. Surat-surat berharga
11. Ketenagakerjaan
12. Hak kekayaan intelektual industri
13. Persaingan usaha tidak sehat dan larangan monopoli
14. Perlindungan terhadap konsumen
15. Distribusi dan agen
16. Perpajakan
17. Asuransi
18. Menyelesaikan sengketa bisnis
19. Bisnis internasional
20. Hukum pengangkutan baik melalui darat,laut maupun udara
21. Perlindungan dan jaminan kepastian hukum bagi pengguna
22. Teknologi dan pemilik teknologi
23. Hukum perindustrian atau industri pengolahan
24. Hukum kegiatan perusahaan multinasional yang meliputi kegiatan ekspor
dan impor
25. Hukum Kegiatan pertambangan
26. Hukum perbankan dan surat-surat berharga
27. Hukum real estate, bangunan dan perumahan
28. Hukum perdagangan internasional atau perjanjian internasional
29. Hukum tindak pidana pencucian uang

Sumber hukum bisnis merupakan dasar terbentuknya hukum bisnis. Sumber


hukum bisnis meliputi:
1. Asas kotrak perjanjian antara pihak-pihak yang terlibat dimana masing-
masing pihak patuh pada aturan yang telah disepakati.
2. Asas kebebasan kontrak dimana pelaku bisnis dapat membuat dan
menentukan isi perjanjian yang mereka sepakati.
Sedangkan menurut Munir Fuady, sumber hukum bisnis, meliputi: Perundang-
undangan, perjanjian, traktat, yurisprudensi, kebiasaan dan doktrin ahli hukum.7

7
https://sarjanaekonomi.co.id/hukum-bisnis/

Anda mungkin juga menyukai