BUSINESS LAW
MODUL 1
PENDAHULUAN
a. Pengertian Hukum
b. Pengertian Bisnis
c. Pengertian Hukum Bisnis
d. Sumber Hukum Bisnis
01
Fak. Ekonomi & Manajemen S1 Tim Dosen
Bisnis
Bagian Isi
Ada bermacam-macam jenis hak, tetapi umumnya berupa hak seseorang atas sesuatu atau terhadap
seseorang lainnya. Dalam perkara diatas, apabila A memiliki hak terhadap B, maka B berutang
sesuatu kepada A, yaitu, kewajiban. Hak dan kewajiban berlangsung seiring-sejalan. Hukum
memberikan hak kepada orang atau mencabut hak dari orang. Tugas hukum ialah menentukan hak-
hak seseorang. Dengan menentukan hak-hak itu, hukum akan membantu orang tersebut
menegakkan hak-haknya dalam proses peradilan hukum.
Terdapat beberapa definisi hukum dari para pakar hukum, namun tidak ada satupun definisi
yang dapat dikatakan lengkap dan menggambarkan arti hukum yang utuh. Sebagai pedoman, hukum
dapat didefinisikan sebagai aturan-aturan perilaku yang dapat diberlakukan/diterapkan untuk
mengatur hubungan-hubungan antar manusia dan antara manusia dengan masyarakat. Hukum juga
didefinisikan pula sebagai :
“seperangkat asas dan aturan yang diberlakukan oleh Negara untuk mengatur suatu perilaku
dan atau diterapkan oleh hakim untuk menyelesaikan perkara serta sebagai sarana kontrol
sosial dan sarana dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang sacara
umum diterima untuk mengusahakan keadilan dan stabilitas”.
Keseluruhan kaidah/norma/aturan yang berisi perintah, larangan yang mengikat seluruh
anggota masyarakat dengan tujuan untuk mengadakan ketertiban, keadilan dan kepastian
hukum.
Istilah “hukum bisnis” merupakan terjemahan dari istilah “business law Istilah ini digunakan
baik di kalangan akademis maupun dikalangan para praktisi. Istilah lain yang mempunyai ruang
lingkup yang hampir sama dengan hukum bisnis adalah “hukum dagang” (“Trade Law”), “hukum
perniagaan” (“Commercial Law”) dan “hukum ekonomi” (“Economic Law”).
Istilah “hukum dagang” atau “hukum perniagaan” merupakan istilah “hukum dagang”
memiliki ruang lingkup sangat sempit, bahkan sudah menjadi klasik dan tradisional karena pada
prinsipnya kedua istilah tersebut hanya meliputi materi yang terdapat dalam KUH Dagang saja.
Padahal begitu banyak materi hukum bisnis yang tidak diatur dalam dalam KUH Dagang, misalnya
mengenai hak atas kekayaan intelektual, jaminan kredit, bisnis internasional dan materi lainnya.
Istilah “hukum ekonomi” cakupannya sangat luas berhubungan adanya pengertian ekonomi
dalam arti makro dan mikro, ekonomi pembangunan, ekonomi manajemen, ekonomi akuntansi,
yang kesemuanya tersebut harus dicakup oleh “istilah ekonomi”. Oleh karena itu istilah yang paling
ideal adalah “hukum bisnis”. Istilah “hukum bisnis” terdiri dari dua kata, yaitu kata “hukum” dan kata
“bisnis”.
Bisnis merupakan salah satu aktivitas usaha yang utama dalam menunjang perkembangan
ekonomi. Kata “bisnis” diambil dari bahasa Inggris “bussines” yang berarti kegiatan usaha.
Menurut Hughes dan Kapoor, definisi bisnis adalah suatu kegiatan individu yang
terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan
keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sedangkan kegiatan bisnis secara garis besar dapat dikelompokan atas lima bidang usaha,
yaitu meliputi :
a. Bidang Industri : pabrik tekstil, motor, mobil.
b. Bidang Perdagangan : agen, makelar, toko.
c. Bidang Jasa : perhotelan, asuransi, perbankan.
Dengan demikian kegiatan bisnis dapat dikelompokan ke dalam beberapa bidang usaha :
a. Bisnis dalam kegiatan perdagangan (commerce) yaitu keseluruhan kegiatan jual beli yang
dilakukan oleh perorangan dan badan, baik dalam negeri maupun luar negeri ataupun antar
negara untuk mencari keuntungan, misalnya : produsen (pabrik), dealer, agen, grosir.
b. Bisnis dalam arti kegiatan industri (Industry), yaitu kegiatan memproduksi atau menghasilkan
barang-barang yang nilainya lebih berguna dari asalnya, misalnya industri pakaian,
pertambangan, perhutanan, perkebunan, pembuatan gedung.
c. Bisnis dalam arti kegiatan jasa (service) baik yang dilakukan perorangan maupun badan, misalnya
2 perhotelan, asuransi, perbankan, konsultan, dll.
Hukum diciptakan untuk menjamin keadilan dan kepastian, serta menjamin ketentraman
masyarakat dalam mewujudkan tujuan-tujuan hidupnya. Salah satu aspek terpenting dalam
mempertahankan eksistensi manusia adalah sistem perekonomian yang mendukung upaya
mewujudkan tujuan hidup itu. Sistem perekonomian yang sehat seringkali bergantung pada sistem
perdagangan yang sehat, sehingga diperlukan seperangkat aturan hukum yang dapat menjamin
sistem perdagangan.
Munir Fuady mengatakan bahwa Hukum Bisnis merupakan suatu perangkat atau kaidah hukum
termasuk upaya penegakannya yang mengatur mengenai tata cara pelaksanaan urusan atau
aktivitas dagang, industri, atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran
barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para enterpeneur dalam risiko tertentu dengan
usaha tertentu dengan motif untuk mendapatkan keuntungan.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan hukum bisnis adalah suatu perangkat kaidah
hukum (termasuk enforcement-nya) yang mengatur tentang tata cara pelaksanaan urusan atau
kegiatan dagang, industri atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang
atau jasa dengan menempatkan uang dari para entrepreneur dalam risiko tertentu dengan usaha
tenentu dengan motif (dari entrepreneur tersebut) adalah untuk mendapatkan keuntungan tertentu.
Hukum bisnis dibuat untuk mengatur dan melindungi bisnis dari berbagai risiko yang mungkin terjadi
di kemudian hari. Di bawah ini adalah beberapa tujuan hukum bisnis yang perlu Anda ketahui:
1. Menjamin berfungsinya keamanan mekanisme pasar secara efisien dan lancar.
2. Melindungi berbagai suatu jenis usaha, khususnya untuk jenis Usaha Kecil Menengah (UKM).
3. Membantu memperbaiki sistem keuangan dan perbankan.
4. Memberikan perlindungan terhadap suatu pelaku ekonomi atau pelaku bisnis.
5. Mewujudkan bisnis yang aman dan adil untuk semua pelaku bisnis.
Hukum dibuat untuk menciptakan kehidupan yang aman, tertib, dan tentram, sama dengan
hukum bisnis. Beberapa fungsi hukum bisnis yakni:
Hukum bisnis sendiri memiliki ruang lingkup yang cukup luas dan telah diatur di dalam Undang-
Undang. Pada umumnya, ruang lingkup hukum bisnis mencakup :
1. Kontrak bisnis
2. Bentuk-bentuk badan usaha (PT, CV, Firma)
3. Perusahaan go publik dan pasar modal
4. Jual beli perusahaan
Terdapat berbagai sumber hukum bisnis sebagai dasar hukum yang lazim digunakan dalam
aktivitas bisnis , antara lain berupa :
1) KUH Dagang.
Arthur Lewis, Dasar-Dasar Hukum Bisnis (Introduction to Bussiness Law), Nusa Media,
2012.
Bayu Seto H., Diktat Kuliah Kapita Selekta Hukum Bisnis, Program Magister Hukum Bisnis -
Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, 1996.
Depdikas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT. Balan Pustaka, Jakarta, 1994.
Friedman, Jack. P, Dictionary of Business Term. New York, USA, Baron’s Educational
Services, Inc, 1987.
Munir Fuadi, Pengantar Hukum Bisnis Menata Bisnis Modern Di Era Global, Citra Adytya
Bakti, Bandung, 2002.
Nina Nurani, Hukum Bisnis Suatu Pengantar, CV. Insan Mandiri, Bandung, 2012.
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta, 1996.