Anda di halaman 1dari 4

JENIS-JENIS ORGANISASI DALAM BISNIS

Dalam kamus besar bahasa Indonesia [KBBI], Organisasi Bisnis adalah organisasi yang bergerak di
bidang ekonomi yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau profit.

Artinya, organisasi bisnis masuk dalam kategori organisasi komersial atau sering disebut Profit Making
Organization.

Dalam beberapa kasus, ia bisa juga disebut macam-macam badan usaha, organisasi niaga, organisasi
profit, organisasi laba dan lain sebagainya.

Apapun penyebutannya semua merujuk pada sifat organisasi bisnis itu sendiri yakni untuk mencari
keuntungan semaksimal mungkin.

Sederhananya, ia bisa diartikan sebagai entitas yang dibentuk dengan tujuan untuk menjalankan
perusahaan secara komersial.

Dalam praktiknya, perusahaan ini biasanya mengambil satu dari tiga bentuk perusahaan pada
umumnya yakni perusahaan perorangaan, kemitraan dan perseroan terbatas atau korporasi.

Sementara, dalam pengoperasiannya, ada beberapa komponen yang jadi pertimbangan pembentukan
organisasi bisnis itu sendiri, diantaranya:

 Pasar dimana ada konsumen yang akan menggunakan produk atau jasa perusahaan secara
langsung. Dalam praktiknya, pasar ini terbagi dalam beberapa bentuk mulai dari pasar
persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar duopoli dan pasar oligopoli. Perbedaan antar
empat tipe pasar diatas sudah saya bahas disini
 Kedua berkaitan dengan perusahaan dan komponen yang terkait dengannya. Mulai dari
manajemen perusahaan, sisi fungsional, pabrik, sumber daya manusia, pemasaran, keuangan,
operasi dan lain sebagainya. Untuk manajemen dalam perusahaan terdiri dari beberapa level
mulai dari tingkat paling bawah, menengah sampai paling atas
 Ketiga adalah komponen eksternal dimana akan ada kondisi dimana gerak organisasi tidak bisa
dikendalikan lagi oleh pasar dan internal perusahaan. Faktornya ada banyak mulai dari kondisi
ekonomi, politik, lingkungan, sosial dan lain sebagainya. Komponen eksternal ini juga bisa datang
dari kompetitor dengan produk atau jasa serupa, yang dianggap pasar lebih baik
 Terakhir adalah perubahan, yang harus diterima oleh perusahaan itu sendiri. Artinya, internal
perusahan harus siap dengan perubahan yang terjadi cepat atau lambat karena bisa jadi
ancaman bagi perusahaan, atau mungkin peluang

Dalam pengoperasian perusahaan, ada dua bentuk bisnis yang dijalakan oleh perusahaan. Pertama,
barang dan kedua jasa.

Artinya, ada organisasi bisnis yang memproduksi barang atau bisa juga disebut perusahaan
manufaktur dan ada perusahaan yang bergerak ke bidang jasa.

Barang bisa dilihat secara fisik sementara jasa hanya boleh dirasakan manfaatnya secara langsung
oleh pengguna jasa.

Untuk kategori jasa ini terbagi dalam beberapa bentuk mulai dari jasa yang tak terlihat, keberagaman,
simultanitas dan kerentanan.

7 Jenis Organisasi Bisnis yang Ada di Indonesia


1. Perusahaan perorangan

Jenis organisasi bisnis yang pertama adalah perusahaan perorangan, yang mana definisinya bisa
diambil dari UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.

Pada pasal 1B dijelaskan bahwa perusahaan adalah tiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha
sifatnya tetap dan terus menerus didirikan, bekerja dan berkedudukan di wilayah NKRI.

Tujuan dari pendirian perusahaan itu sendiri adalah untuk mendapatkan laba atau keuntungan, yang
bisa disebut Profit.

Dari definisi diatas bisa diartikan kalau perusahaan perorangaan adalah bentuk usaha yang didirikan
dan dimiliki atas nama pribadi atau perseorangan.

Artinya, semua profit atau keuntungan yang diperoleh perusahaan akan dimiliki oleh pengelola atau
pemilik perusahaan itu sendiri.

Selain itu, ia juga harus menanggung risiko saat menjalankan perusahaan tersebut langsung ataupun
tidak langsung, termasuk resiko hukum.

FYI, pendirian perusahaan tipe ini belum diatur dalam KUHD. Dengan begitu, tidak ada perjanjian
hitam diatas putih terkait perusahaan karena didirikan oleh satu orang saja.

2. Perseroan Terbatas (PT)

Berikutnya ada PT yang merupakan akronim dari Perseoran Terbatas. Perseoran, dalam KBBI,
diartikan sebagai perserikatan dagang, kongsi atau maskapai.

PT sendiri adalah suatu badan usaha atau badan hukum yang berasal dari persekutuan modal dan
pendiriannya didasarkan pada perjanjian tertentu.

Dalam pengoperasian perusahaan jenis ini maka modal yang dimiliki berasal dari kepemilikan saham
perorangan atau kelompok.

Artinya, ada organisasi yang menggerakan PT tersebut dan keputusan strategis perusahaan bisa
dilakukan saat RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham.

Termasuk juga keputusan dari Dewan Komisaris, Direksi sampai pemangku kepentingan internal
perusahaan.

Setiap orang yang masuk dalam struktur perusahaan punya peran sendiri-sendiri mulai dari pemegang
saham sampai karyawan-karyawannya.

Tipe organisasi bisnis satu ini merupakan salah satu badan hukum paling populer dan banyak
pengusaha yang menjadikannya sebagai landasan hukum pendirian perusahaan.

Perusahaan dengan status PT pun bisa bergerak ke bidang apa saja mulai dari media, pariwisata,
transportasi, properti, pertambangan dan lain sebagainya.

3. Perseroan Komanditer (CV)


Ketiga ada Perseroan Komanditer atau yang lebih dikenal sebagai CV dari bahasa
Belanda, Commanditaire Vennootschap.

CV adalah tipe organisasi bisnis berbentuk badan usaha yang banyak digunakan pelaku usaha kecil
dan menengah.

Meski ada juga beberapa perusahaan besar yang masih berstatus CV sebagai landasan hukum usaha
yang didirikannya.

Perhatikan, CV ini tidak ada landasan hukumnya sampai sekarang dan berbeda dengan PT yang sudah
saya ulas diatas.

Ciri utama dari CV adalah modal pemilik perusahaannya yang lebih kecil di banding PT sehingga tidak
perlu disebutkan dalam akta pendirian.

Artinya, CV ini mirip-mirip dengan perusahaan perorangan yang sudah saya sebutkan diatas namun
setingkat lebih tinggi.

4. Firma

Lalu ada Firma yang didirikan oleh dua orang saja dimana pendirinya punya keahlian yang sama satu
sama lain.

Pendirian Firma juga didasari oleh rasa kepercayaan dan pengenalan dengan tujuan akhir yang sama.
Firma sendiri tidak terbatas pada satu sektor, Hukum misalnya.

Jadi, firma ini bisa didirikan untuk tujuan apa saja dan sektor apa saja. Makanya itu, kadang firma
sering disebut perseroan tidak terbatas atau PTT.

5. Perusahaan Negara

Perusahaan Negara yang kadang disingkat PN pun termasuk organisasi bisnis yang bergerak dibidang
tertentu.

Istilah ini lebih sering disebut Badan Usaha Milik Negara [BUMN] dengan modal utama ditanggung
Negara.

Tujuan dari pendirian perusahaan negara adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
masyarakat sekaligus jadi salah satu sumber pendapatan negara.

Untuk contoh perusahaan negara ada banyak seperti Perusahan Tambang dan Minyak Negara
[Pertamina], Perusahaan Listrik Negara [PLN], Telkom dan lain sebagainya.

6. Perusahaan pemerintah

Berbeda dengan perusahaan negara yang sudah saya sebutkan ditas dimana perusahaan pemerintah
lebih khusus lagi.

Bentuk perusahaannya bisa apa saja mulai dari persero, perjan atau perusahaan jawatan, perum atau
perusahaan umum, PD atau perusahaan daerah, BUMDes atau Badan Usaha Milik Desa dan lain
sebagainya.
Tujuan pendirian organisasi bisnis ini adalah untuk mencari profit juga yang jadi pemasukkan untuk
pemerintah daerah dan desa itu sendiri.

7. Koperasi

Terakhir ada koperasi, yang juga merupakan salah satu bentuk usaha dengan sektor yang lebih
spesifik lagi yakni ke bidang ekonomi.

Tujuan dari pendirian koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi secara
langsung, bersifat pribadi dan tidak bisa dialihkan ke orang lain diluar anggota.

Anda mungkin juga menyukai