Anda di halaman 1dari 16

Tugas 2

NAMA :RANI
NIM :049824157
PRODI: AKUNTANSI
1.Bisnis tidak hanya dapat dibedakan berdasarkan jenis industrinya, tetapi juga dapat dilihat
dari bentuk kepemilikannya.
Bentuk kepemilikan bisnis tidak hanya menjadi identitas bagi sebuah perusahaan, tetapi juga
membuktikan bahwa usaha tersebut sah menurut hukum.
Dengan adanya ketentuan hukum bagi sebuah bisnis, maka perusahaan tersebut bisa lebih
terarah dalam mencapai tujuannya.
1. Perusahaan Perseorangan
Sesuai dengan namanya, perusahaan perseorangan adalah bentuk kepemilikan bisnis yang
hanya terdiri dari satu orang.
-Pertanian
Biasanya, perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang pertanian ini banyak terdapat di
wilayah pedesaan.
-Perdagangan
Jenis usaha lain yang bisa dilakukan oleh perusahaan perseorangan, yakni perdagangan.
-Jasa
Jenis usaha selanjutnya yang dapat didirikan dan dikelola oleh pribadi adalah jasa.
-Industri Kecil
Jenis usaha berikutnya dari perusahaan perseorangan, yakni industri kecil yang dapat dimulai
dengan modal kecil.
2.FBentuk kepemilikan bisnis selanjutnya dinamakan firma atau yang berasal dari bahasa
Belanda disebut sebagai venootschap onder firma (VOF).Jika dilihat dari segi pengertiannya,
firma adalah sebuah bentuk badan usaha untuk menjalankan usaha antara dua orang atau
lebih (disebut Firmant) dengan memakai nama bersama atau satu nama yang digunakan
bersama untuk memperluas jangkauan.Karena setiap sekutu dalam firma memiliki tanggung
jawab terhadap seluruh perusahaan, maka firma tidak memiliki badan hukum.
Tujuan didirikannya firma, yakni untuk memperluas usaha dan menambah modal agar lebih
kuat dan mampu bersaing dengan perusahaan lain.
-Anggota Firma biasanya sudah saling mengenal dan saling percaya.
-Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
-Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
-Tanggung jawab dan risiko kerugian yang tidak terbatas.
3. Perseroan Komanditer (CV)
Bentuk kepemilikan bisnis lainnya yang ada di Indonesia dinamakan dengan perseoran
komanditer atau yang dalam bahasa Belanda disebut sebagai commanditaire vennootschap
(CV).
CV adalah aliansi firma yang memiliki satu atau beberapa orang sekutu sekutu.
Dalam praktiknya, CV memiliki dua jenis sekutu, yakni sekutu kerja (aktif) yang juga disebut
sebagai sekutu komplementer dan sekutu tidak kerja (pasif) atau sekutu komanditer.
Sekutu komplementer adalah sekutu yang menjadi pengurus aliansi, oleh karena itu sekutu
inilah yang dikenal oleh pihak ketiga.Sekutu inilah yang akan berhubungan dengan pihak
ketiga dan memiliki tanggung jawab pribadi untuk keseluruhan CV.
Di sisi lain, rekan sekutu tidak mengurus aliansi, dia hanya di belakang layar. Artinya, sekutu
pasif ini tidak dikenal oleh pihak ketiga.
Sekutu pasif atau rekan rekan hanya menyediakan modal untuk membiayai perusahaan
tersebut.
Tanggung jawab sekutu sekutu terhadap utang-utang yang dimiliki perusahaan kepada pihak
ketiga.Hanya sebatas pada modal yang dimasukkannya ke dalam perusahaan.
Meskipun memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda, tetapi sekutu aktif maupun
sekutu pasif masing-masing memberikan yang berwujud uang, barang, atau tenaga (fisik atau
pikiran) di atas dasar pembiayaan bersama.
4. Perseroan Terbatas (PT)
Kepemilikan bisnis berikutnya bernama perseroan terbatas atau yang disingkat dengan PT.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara , PT merupakan
suatu bentuk usaha berbadan hukum, yang pada awalnya dikenal dengan nama naamloze
vennootschap (NV).
Toko sirclo
Ketik permintaan pencarian Anda dan tekan enter:
Ketik di sini
Bisnis & E-commerce Cerita SIRCLO Info Toko SIRCLO Inspirasi Bisnis Keuangan Tips
Bisnis
BERANDABISNIS & E-COMMERCE
Bisnis & E-commerce
7 Bentuk Kepemilikan Bisnis Di Indonesia, Sudah Tahu?
Diterbitkan Oleh
Gifari Zakawali
14 NOVEMBER 2022
Properti kepemilikan bisnis
Simak apa saja bentuk kepemilikan bisnis yang perlu Anda pahami berikut ini?
Bisnis tidak hanya dapat dibedakan berdasarkan jenis industrinya, tetapi juga dapat dilihat
dari bentuk kepemilikannya.
Apabila Anda ingin membangun usaha atau mendirikan perusahaan, Anda perlu mengetahui
apa saja bentuk kepemilikan bisnis.
Bentuk kepemilikan bisnis tidak hanya menjadi identitas bagi sebuah perusahaan, tetapi juga
membuktikan bahwa usaha tersebut sah menurut hukum.
Dengan adanya ketentuan hukum bagi sebuah bisnis, maka perusahaan tersebut bisa lebih
terarah dalam mencapai tujuannya.
Bentuk kepemilikan bisnis yang jelas juga bisa menjadi pedoman bagi orang-orang di
dalamnya untuk membuat keputusan usaha.
Baca Juga: Apa Itu Perusahaan Multinasional? Ini Pengertian dan Cirinya
Sirclo store starter buka toko online
Bentuk Kepemilikan Bisnis di Indonesia
Properti kepemilikan usaha
(Foto diskusi antar karyawan. Sumber: Unsplash.com)
Lantas, apa saja bentuk kepemilikan bisnis yang perlu kamu ketahui? Berikut jenis-jenis
kepemilikan bisnis yang ada di Indonesia:
1. Perusahaan Perseorangan
Sesuai dengan namanya, perusahaan perseorangan adalah bentuk kepemilikan bisnis yang
hanya terdiri dari satu orang.
Biasanya, perusahaan perseorangan ini dimiliki oleh kelompok usaha kecil atau menengah.
Karena hanya terdiri dari satu orang pemilik, maka modalnya juga hanya berasal dari
perseorangan tersebut.
Di Indonesia, perusahaan perseorangan lebih dikenal dengan sebutan Perusahaan Dagang
(UD) dan Usaha Dagang (UD).
Ini dia jenis-jenis perusahaan perseorangan yang dibagi berdasarkan usahanya, dikutip dari
laman KBLI.info :
Pertanian
Biasanya, perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang pertanian ini banyak terdapat di
wilayah pedesaan.
Jenis-jenis pertanian yang dilakukan bisa berupa menanam padi, tanaman hias, jual beli bibit
tanaman, dan sebagainya.

Perdagangan
Jenis usaha lain yang bisa dilakukan oleh perusahaan perseorangan, yakni perdagangan.
Produk yang menjual bisa bermacam-macam. Siapa pun bisa menjalankannya meski hanya
dengan modal usaha minimal.
Jasa
Jenis usaha selanjutnya yang dapat didirikan dan dikelola oleh pribadi adalah jasa.
Biasanya, usaha jasa ini dilakukan dengan memanfaatkan skill yang dimiliki.
Misalnya bagi kamu yang memiliki pengetahuan luas dan kemampuan mengajar, bisa coba
membula jasa les privat.
Industri Kecil
Jenis usaha berikutnya dari perusahaan perseorangan, yakni industri kecil yang dapat dimulai
dengan modal kecil.
Meski hanya berupa industri kecil, akan tetapi bentuk kepemilikan bisnis ini mampu
menyerap tenaga kerja hingga puluhan orang.
Baca Juga: Contoh Profil Perusahaan yang Ampuh untuk Menarik Investor
2. Firma
7 Bentuk Kepemilikan Bisnis di Indonesia, Sudah Tahu?
(Foto diskusi dua pegawai. Sumber: Freepik.com)
Bentuk kepemilikan bisnis selanjutnya dinamakan firma atau yang berasal dari bahasa
Belanda disebut sebagai venootschap onder firma (VOF).
Jika dilihat dari segi pengertiannya, firma adalah sebuah bentuk badan usaha untuk
menjalankan usaha antara dua orang atau lebih (disebut Firmant) dengan memakai nama
bersama atau satu nama yang digunakan bersama untuk memperluas jangkauan.
Sementara itu, dalam pasal 16 dan 18 KUHD, disebutkan bahwa firma ialah tiap-tiap
perseroan (maatschap) yang didirikan untuk menjalankan sesuatu perusahaan di bawah satu
nama bersama, di mana masing-masing anggota bertanggung jawab seluruhnya.
Karena setiap sekutu dalam firma memiliki tanggung jawab terhadap seluruh perusahaan,
maka firma tidak memiliki badan hukum.
Tujuan didirikannya firma, yakni untuk memperluas usaha dan menambah modal agar lebih
kuat dan mampu bersaing dengan perusahaan lain.
Untuk membedakannya dengan bentuk usaha lainnya, berikut ciri-ciri dari firma yang perlu
kamu ketahui:
Anggota Firma biasanya sudah saling mengenal dan saling percaya.
Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
Tanggung jawab dan risiko kerugian yang tidak terbatas.
Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan
Harta pribadi.
Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin.
Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang
Lainnya.
Keanggotaan Firma melekat dan berlaku seumur hidup.
Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma.
Mudah memperoleh kredit usaha.
Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian.
3. Perseroan Komanditer (CV)
Bentuk kepemilikan bisnis lainnya yang ada di Indonesia dinamakan dengan perseoran
komanditer atau yang dalam bahasa Belanda disebut sebagai commanditaire vennootschap
(CV).
CV adalah aliansi firma yang memiliki satu atau beberapa orang sekutu sekutu.
Sedangkan dalam pasal 19 KUHD disebutkan bahwa CV, adalah suatu perseroan untuk
menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk satu orang atau beberapa orang persero yang
secara tanggung-menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya (tanggung jawab slider )
pada satu pihak, dan satu orang atau lebih sebagai pemberi modal (geldscheiter) pada pihak
lain.Ketentuan CV ini telah diatur dalam KUHD, khususnya pada pasal 19, 20, dan 21.
Dalam praktiknya, CV memiliki dua jenis sekutu, yakni sekutu kerja (aktif) yang juga disebut
sebagai sekutu komplementer dan sekutu tidak kerja (pasif) atau sekutu komanditer.
Sekutu komplementer adalah sekutu yang menjadi pengurus aliansi, oleh karena itu sekutu
inilah yang dikenal oleh pihak ketiga.
Sekutu inilah yang akan berhubungan dengan pihak ketiga dan memiliki tanggung jawab
pribadi untuk keseluruhan CV.
Di sisi lain, rekan sekutu tidak mengurus aliansi, dia hanya di belakang layar. Artinya, sekutu
pasif ini tidak dikenal oleh pihak ketiga.
Sekutu pasif atau rekan rekan hanya menyediakan modal untuk membiayai perusahaan
tersebut.Tanggung jawab sekutu sekutu terhadap utang-utang yang dimiliki perusahaan
kepada pihak ketigaHanya sebatas pada modal yang dimasukkannya ke dalam perusahaan.
Meskipun memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda, tetapi sekutu aktif maupun
sekutu pasif masing-masing memberikan yang berwujud uang, barang, atau tenaga (fisik atau
pikiran) di atas dasar pembiayaan bersama.
4. Perseroan Terbatas (PT)
Daftar jenis kepemilikan bisnis
(Foto aktivitas karyawan di kantor. Sumber: Unsplash.com)
Kepemilikan bisnis berikutnya bernama perseroan terbatas atau yang disingkat dengan PT.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara , PT merupakan
suatu bentuk usaha berbadan hukum, yang pada awalnya dikenal dengan nama naamloze
vennootschap (NV).
Menurut pasal 1 angka 1 UU No. 40 Tahun 2007, Perseroan Terbatas adalah badan hukum
yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan
yang diterapkan dalam undang-undang ini.
Untuk mendirikan sebuah perseroan terbatas, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, di
antaranya:
PT didirikan sekurang-kurangnya oleh 2 orang
• Pendirian PT tuangkan dalam Akta Notaris.
• Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia.
• Mencantumkan kata “PT” dalam Akta Notaris.
• Dikisahkan oleh Menteri Kehakiman.
• Didaftarkan berdasarkan Undang-undang Wajib Daftar Perusahaan.
• Diumumkan dalam Berita Negara.
• Memiliki modal dasar sekurang-kurangnya Rp. 20.000.000,- (dua puluhJuta rupiah),
• Modal ditempatkan sekurang-kurangnya 25% dari modal dasar.
• Menyetor Modal Setor 50% dari modal ditempatkan pada saat perusahaan Didirikan.
Ada beberapa kelebihan yang bisa Anda dapatkan dari mendirikan sebuah PT untuk
berbisnis, di antaranya:

• Memiliki masa hidup yang tidak terbatas.


• Pemisahan kekayaan dan Hutang-hutang pemilik dengan kekayaan dan Hutang-
hutang perusahaan.
• Kemampuan keuangan yang sangat besar.
• Kontinuitas kerja karyawan yang panjang.
• Luasnya bidang usaha yang dimiliki.
• Kewenangan dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas kepada modal yang disetor.
-PT Terbuka
PT terbuka adalah jenis perusahaan terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat
umum melalui pasar modal ( go public ).
Jadi, saham perusahaannya diperjualbelikan melalui bursa saham dan setiap masyarakat
umum yang tertarik bisa membeli.
-PT Tertutup
PT tertutup merupakan jenis perusahaan terbatas kebalikan dari PT tertutup. Artinya,
modalnya hanya berasal dari kalangan tertentu.
Misalnya hanya berasal dari pihak keluarga atau kerabat sang pemilik perusahaan saja. Jadi,
sahamnya tidak diperjualbelikan kepada pihak umum.
-PT Kosong
Jenis PT lainnya, yakni PT kosong atau perusahaan yang sudah tidak aktif dalam
menjalankan bisnisnya sehingga hanya tersisa namanya saja. Padahal, perusahaan ini sudah
memiliki izin usaha dan izin lainnya.
5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Bentuk kepemilikan bisnis di Indonesia lainnya, yaitu Badan Usaha Milik Negara atau yang
disingkat dengan BUMN.
BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
6.Koperasi
Bentuk kepemilikan bisnis lainnya disebut dengan koperasi.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,
disebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang didasarkan atas asas kekeluargaan.
Koperasi didirikan dengan tujuan untuk menyejahterakan masyarakat pada umumnya dan
anggota pada khususnya.
Selain itu, koperasi turut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan sejahtera berlandaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
Ketik permintaan pencarian Anda dan tekan enter:
Ketik di sini
Bisnis & E-commerce Cerita SIRCLO Info Toko SIRCLO Inspirasi Bisnis Keuangan Tips
Bisnis
BERANDABISNIS & E-COMMERCE
Bisnis & E-commerce
7 Bentuk Kepemilikan Bisnis Di Indonesia, Sudah Tahu?
Diterbitkan Oleh
Gifari Zakawali
14 NOVEMBER 2022
Properti kepemilikan bisnis
Simak apa saja bentuk kepemilikan bisnis yang perlu Anda pahami berikut ini?
Bisnis tidak hanya dapat dibedakan berdasarkan jenis industrinya, tetapi juga dapat dilihat
dari bentuk kepemilikannya.
Apabila Anda ingin membangun usaha atau mendirikan perusahaan, Anda perlu mengetahui
apa saja bentuk kepemilikan bisnis.
Bentuk kepemilikan bisnis tidak hanya menjadi identitas bagi sebuah perusahaan, tetapi juga
membuktikan bahwa usaha tersebut sah menurut hukum.
Dengan adanya ketentuan hukum bagi sebuah bisnis, maka perusahaan tersebut bisa lebih
terarah dalam mencapai tujuannya.
Bentuk kepemilikan bisnis yang jelas juga bisa menjadi pedoman bagi orang-orang di
dalamnya untuk membuat keputusan usaha.
1. Perusahaan Perseorangan
Sesuai dengan namanya, perusahaan perseorangan adalah bentuk kepemilikan bisnis yang
hanya terdiri dari satu orang.
Biasanya, perusahaan perseorangan ini dimiliki oleh kelompok usaha kecil atau menengah.
Karena hanya terdiri dari satu orang pemilik, maka modalnya juga hanya berasal dari
perseorangan tersebut.
Di Indonesia, perusahaan perseorangan lebih dikenal dengan sebutan Perusahaan Dagang
(UD) dan Usaha Dagang (UD).
Ini dia jenis-jenis perusahaan perseorangan yang dibagi berdasarkan usahanya, dikutip dari
laman KBLI.info:
Pertanian
Biasanya, perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang pertanian ini banyak terdapat di
wilayah pedesaan.
Jenis-jenis pertanian yang dilakukan bisa berupa menanam padi, tanaman hias, jual beli bibit
tanaman, dan sebagainya.
Jenis usaha lain yang bisa dilakukan oleh perusahaan perseorangan, yakni perdagangan.
Produk yang diperdagangkan bisa bermacam-macam. Siapa pun bisa menjalankannya meski
hanya dengan modal usaha minimal.
Jasa
Jenis usaha selanjutnya yang dapat didirikan dan dikelola oleh perorangan adalah jasa.
Biasanya, usaha jasa ini dilakukan dengan memanfaatkan keterampilan yang dimiliki.
Misalnya bagi kamu yang memiliki pengetahuan luas dan kemampuan mengajar, bisa coba
membula jasa les privat.
Industri Kecil
Jenis usaha berikutnya dari perusahaan perseorangan, yakni industri kecil yang dapat dimulai
dengan modal kecil.
Meski hanya berupa industri kecil, akan tetapi bentuk kepemilikan bisnis ini mampu
menyerap tenaga kerja hingga puluhan orang.
Baca Juga: Contoh Profil Perusahaan yang Ampuh untuk Menarik Investor
2. Firma
(Foto diskusi dua pegawai. Sumber: Freepik.com)
Bentuk kepemilikan bisnis selanjutnya dinamakan firma atau yang berasal dalam bahasa
Belanda disebut sebagai venootschap onder firma (V.O.F).
Jika dilihat dari segi pengertiannya, firma adalah sebuah bentuk badan usaha untuk
menjalankan usaha antara dua orang atau lebih (disebut Firmant) dengan memakai nama
bersama atau satu nama yang digunakan bersama untuk memperluas usahanya.
Sementara itu, dalam pasal 16 dan 18 KUHD, disebutkan bahwa firma ialah tiap-tiap
perseroan (maatschap) yang didirikan untuk menjalankan sesuatu perusahaan dibawah satu
nama bersama, dimana masing-masing anggota bertanggungjawab seluruhnya.
Karena setiap sekutu dalam firma memiliki tanggung jawab terhadap keseluruhan
perusahaan, maka firma tidak memiliki badan hukum.
Tujuan didirikannya firma, yakni untuk memperluas usaha dan menambah modal agar lebih
kuat dan mampu bersaing perusahaan yang lain.
Untuk membedakannya dengan bentuk usaha lainnya, berikut ciri-ciri dari firma yang perlu
kamu ketahui:
Anggota Firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.
Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
Adanya tanggung jawab dan risiko kerugian yang tidak terbatas.
Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan
Harta pribadi.
Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin.
Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang
Lainnya.
Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup.
Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma.
Mudah memperoleh kredit usaha.
Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian.
3. Perseroan Komanditer (CV)
Bentuk kepemilikan bisnis lainnya yang ada di Indonesia dinamakan dengan perseoran
komanditer atau yang dalam bahasa Belanda disebut sebagai commanditaire vennootschap
(CV).
CV ialah persekutuan firma yang memiliki satu atau beberapa orang sekutu komanditer.
Sedangkan dalam pasal 19 KUHD menyebutkan bahwa CV, adalah suatu perseroan untuk
menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk satu orang atau beberapa orang persero yang
secara tanggung-menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya (tanggung jawab slider)
pada satu pihak, dan satu orang atau lebih sebagai pemberi modal (geldscheiter) pada pihak
yang lain.
Ketentuan CV ini telah diatur dalam KUHD, khususnya pada pasal 19, 20, dan 21.
Dalam praktiknya, CV memiliki dua jenis sekutu, yakni sekutu kerja (aktif) yang juga disebut
sebagai sekutu komplementer dan sekutu tidak kerja (pasif) atau sekutu komanditer.
Sekutu komplementer adalah sekutu yang menjadi pengurus persekutuan, oleh karena itu
sekutu inilah yang dikenal oleh pihak ketiga.
Sekutu inilah yang akan berhubungan dengan pihak ketiga dan memiliki tanggung jawab
secara pribadi untuk keseluruhan CV.
Di sisi lain, sekutu komanditer tidak mengurus persekutuan, dia hanya dibelakang layar. Itu
artinya, sekutu pasif ini tidak dikenal oleh pihak ketiga.
Sekutu pasif atau sekutu komanditer hanya menyediakan modal untuk pembiayaan
perusahaan tersebut.
Tanggung jawab sekutu komanditer terhadap utang-utang yang dimiliki perusahaan kepada
pihak ketigaHanya sebatas pada modal yang dimasukkannya dalam perusahaan.
Meski memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda, tetapi sekutu aktif maupun sekutu pasif
masing-masing memberikan pemasukan yang berwujud uang, barang, atau tenaga (fisik atau
pikiran) atas dasar pembiayaan bersama.
Baca Juga: 3 Cara Membuat CV Perusahaan dan Caranya
4. Perseroan Terbatas (PT)
(Foto aktivitas karyawan di kantor. Sumber: Unsplash.com)
Kepemilikan bisnis berikutnya bernama perseroan terbatas atau yang disingkat dengan PT.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, PT merupakan
suatu bentuk usaha berbadan hukum, yang pada awalnya dikenal dengan nama naamloze
vennootschap (NV).
Menurut pasal 1 angka 1 UU No. 40 Tahun 2007, Perseroan Terbatas adalah badan hukum
yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan
yang diterapkan dalam undang-undang ini.
Untuk mendirikan sebuah perseroan terbatas, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, di
antaranya:
PT didirikan sekurang-kurangnya oleh 2 orang
Pendirian PT dituangkan dalam Akta Notaris.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia.
Mencantumkan perkataan “PT” dalam Akta Notaris.
Disahkan oleh Menteri Kehakiman.
Didaftarkan berdasarkan Undang-undang Wajib Daftar Perusahaan.
Diumumkan dalam Berita Negara.
Memiliki modal dasar sekurang-kuranngnya Rp. 20.000.000,- (dua puluh
Juta rupiah),
Modal ditempatkan sekurang-kurangnya 25% dari modal dasar.
Menyetor Modal Setor 50% dari modal ditempatkan pada saat perusahaan
Didirikan.
Ada beberapa kelebihan yang bisa kamu dapatkan dari mendirikan sebuah PT untuk
berbisnis, di antaranya:
Memiliki masa hidup yang tidak terbatas.
Pemisahan kekayaan dan hutang-hutang pemilik dengan kekayaan dan hutang-hutang
perusahaan.
Kemampuan keuangan yang sangat besar.
Kontinuitas kerja karyawan yang panjang.
Luasnya bidang usaha yang dimiliki.
Kewenangan dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas kepada modal yang disetor.
Perseroan Terbatas (PT) ini masih dibagi lagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
PT Terbuka
PT terbuka adalah jenis perusahaan terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat
umum melalui pasar modal (go public).
Jadi, saham perusahaannya diperjualbelikan melalui bursa saham dan setiap masyarakat
umum yang tertarik bisa membelinya.
Beberapa jenis PT terbuka yang bisa kamu temui di Indonesia, yaitu PT Gudang Garam Tbk
dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
PT Tertutup
PT tertutup merupakan jenis perusahaan terbatas kebalikan dari PT tertutup. Artinya,
modalnya hanya berasal dari kalangan tertentu.
Misalnya hanya berasal dari pihak keluarga atau kerabat sang pemilik perusahaan saja. Jadi,
sahamnya tidak diperjualbelikan kepada pihak umum.
Contoh PT tertutup yang bisa kamu temui di Indonesia adalah PT Pertamina, PT PLN, dan
PT Djarum.
PT Kosong
Jenis PT lainnya, yakni PT kosong atau perusahaan yang sudah tidak aktif dalam
menjalankan bisnisnya sehingga hanya tersisa namanya saja. Padahal, perusahaan ini sudah
memiliki izin usaha dan izin lainnya.
Berikut beberapa contoh PT kosong di Indonesia, yaitu PT Semen Kupang, PT Sarana
Rekatama Dinamika, dan lain-lain.
5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Bentuk kepemilikan bisnis di Indonesaia lainnya, yaitu Badan Usaha Milik Negara atau yang
disingkat dengan BUMN.
BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2003 mengenai Badan
Usaha Milik Negara, dijelaskan melalui pasal 2 bahwa BUMN memiliki maksud dan tujuan
berupa:
Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan
Penerimaan negara pada khususnya.
Mengejar keuntungan.
Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyedia baran dan/atau jasa yang bermutu
tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum.dapat dilaksanakan oleh sektor swasta
dan koperasi.
Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
koperasi, dan masyarakat.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga terbagi lagi dalam beberapa jenis, di antaranya:
Perusahaan Perseroan
Salah satu bentuk kepemilikan bisnis BUMN, yaitu perusahaan perseroan (PERSERO).
Mayoritas perusahaan BUMN di Indonesia ini berbentuk perseroan.
Persero merupakan bentuk badan usaha milik negara yang sebagian besar sahamnya dimiliki
oleh negara.
Mengingat kepemilikannya dari pihak negara, maka setiap hubungan yang berkaitan dengan
usaha dalam Persero telah diatur dalam hukum perdata.
Tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk menyediakan barang dan jasa yang
berkualitas tinggi sehingga memiliki kemampuan bersaing yang tinggi.
Selain itu, Perseroan juga didirikan untuk memeroleh keuntungan semaksimal mungkin agar
nilai perusahaan meningkat.
Biasanya, Perseroan akan didirikan atas usulan dari menteri kepada presiden berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Beberapa contoh Persero yang ada di Indonesia, yaitu PT Pertamina (Persero), PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Garuda Indonesia (Persero), PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan lainnya.
Perusahaan Negara Umum Bentuk kepemilikan bisnis lainnya, yakni perusahaan negara
umum atau yang bisa disebut juga dengan PERUM.
Ini merupakan badan usaha milik negara yang keseluruhan modalnya milik negara dan tidak
terbagi atas saham umum.
Perum yang dibentuk bertujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang bermanfaat bagi
masyarakat umum. Dengan prinsip pengelolaan perusahaan tepat dan harga terjangkau.
Meski keseluruhan modal perusahaannya dari negara, akan tetapi Perum diperbolehkan untuk
menghimpun dana dari pihak lain.
Contoh Perum yang ada di Indonesia, yaitu Perum Damri, Perum Bulog, Perum Pegadaian,
dan Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), dan sebagainya.
6.Koperasi
Bentuk kepemilikan bisnis lainnya disebut dengan koperasi.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,
disebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang didasarkan atas asas kekeluargaan.
Koperasi didirikan dengan tujuan untuk menyejahterakan masyarakat pada umumnya dan
anggota pada khususnya.Selain itu, koperasi turut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan sejahtera berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam menjalankan operasi bisnisnya, koperasi terbagi dalam beberapa jenis. Berikut jenis-
jenis koperasi menurut Pasal 16 UU No 25 tahun 1992:
Koperasi Produsen Koperasi produsen merupakan jenis koperasi yang para anggotanya
merupakan produsen.Para anggota kemudian mengolah bahan baku menjadi barang jadi
sehingga dapat diperjualbelikan untuk mendapatkan keuntungan demi kesejahteraan koperasi.
Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang melaksanakan kegiatan bagi anggota dalam rangka
penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan anggota.
Dengan adanya konsumen koperasi, daya beli dan pendapatan para anggotanya pun dapat
meningkat.
Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam, yaitu jenis koperasi yang bergerak dalam penghimpunan simpanan
dari anggota kemudian meminjamkannya kembali kepada anggota yang membutuhkan.
Koperasi Pemasaran
Koperasi pemasaran merupakan jenis koperasi yang dibentuk untuk membantu anggota
dalam memasarkan barang-barang yang mereka hasilkan. Jadi, anggota memiliki kedudukan
sebagai pemasok barang atau jasa pada koperasi.
Koperasi Jasa
Koperasi jasa hampir sama dengan jenis koperasi konsumen. Bedanya, koperasi ini
menyediakan kegiatan jasa atau pelayanan bagi anggotanya.
6. Badan Usaha Milik Daerah
Bentuk kepemilikan bisnis lainnya di Indonesia adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Berdasarkan Undang-undang nomor 17 tahun 2003, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
merupakan badan usaha dengan sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah
daerah.
Sementara itu, tujuan didirikannya BUMD terdapat dalam pasal 5 ayat (2) Undang-undang
nomor 5 tahun 1962.
BUMD dirikan dengan tujuan untuk melaksanakan pembangunan di wilayah daerah
khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya dalam rangka ekonomi terpimpin
untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
Dengan mengutamakan industrialisasi dan ketentraman serta menghargai kerja dalam
perusahaan, menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Jadi, tidak semata-mata didirikan untuk kepentingan komersial, tetapi akan bertujuan untuk
menyejahterakan masyarakat sekitarnya.
Seluruh keuntungannya pun akan disetorkan ke kas daerah dan negara untuk kemudian
digunakan dalam pembangunan nasional.

2.Budaya organisasi yang sehat dapat dibuktikan melalui hubungan yang kuat antara
komitmen karyawan, kepuasan pelanggan, kepemimpinan dan inovasi.
Budaya organisasi yang sehat adalah kunci keberhasilan perusahaan, dan ini juga berlaku
untuk perusahaan di Indonesia seperti Gojek.
Gojek dikenal memiliki budaya organisasi yang sangat kuat dan sehat yang membantu
memastikan bahwa karyawan mereka berkomitmen untuk mencapai tujuan perusahaan.
1.Kebhinekaan dan Gotong Royong Budaya organisasi di Indonesia sering kali
mencerminkan keberagaman budaya dan kesatuan dalam kerja sama. Perusahaan menghargai
dan menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan budaya yang ada di antara karyawan.
https://pendidikanpedia.com/berdasarkan-pernyataan-tersebut-uraikan-mengenai-budaya-
organisasi-pada-perusahaan-di-tempat-anda-bekerja-atau-budaya-organisasi-perusahaan-di-
indonesia-atau-perusahaan-asing-yang-diterapkan-dalam-ran/

2.Kebersamaan dan Kekeluargaan Perusahaan-perusahaan di Indonesia sering kali


menerapkan budaya kebersamaan dan kekeluargaan. Lingkungan kerja dianggap sebagai
keluarga di mana setiap anggota saling mendukung dan peduli satu sama lain.Baca artikel
selengkapnya di Berdasarkan Pernyataan Tersebut.

3.Keterbukaan dan Komunikasi yang Efektif Budaya organisasi di Indonesia mendorong


keterbukaan dan komunikasi yang efektif antara atasan dan bawahan, serta antar rekan kerja.

4.Orientasi pada Kualitas dan Profesionalisme Perusahaan-perusahaan di Indonesia umumnya


mendorong budaya kualitas dan profesionalisme dalam bekerja. Mereka mengutamakan
pengembangan keterampilan, peningkatan kompetensi, dan penerapan standar kerja yang
tinggi.

5. Inovasi dan Pengembanga Budaya organisasi di Indonesia semakin mengarah pada


pengembangan inovasi dan peningkatan terus-menerus. Perusahaan-perusahaan mendorong
karyawan untuk berpikir kreatif, mencari solusi baru, dan menghadapi perubahan dengan
adaptabilitas.

Anda mungkin juga menyukai