NAMA :RANI
NIM :049824157
PRODI: AKUNTANSI
1.Bisnis tidak hanya dapat dibedakan berdasarkan jenis industrinya, tetapi juga dapat dilihat
dari bentuk kepemilikannya.
Bentuk kepemilikan bisnis tidak hanya menjadi identitas bagi sebuah perusahaan, tetapi juga
membuktikan bahwa usaha tersebut sah menurut hukum.
Dengan adanya ketentuan hukum bagi sebuah bisnis, maka perusahaan tersebut bisa lebih
terarah dalam mencapai tujuannya.
1. Perusahaan Perseorangan
Sesuai dengan namanya, perusahaan perseorangan adalah bentuk kepemilikan bisnis yang
hanya terdiri dari satu orang.
-Pertanian
Biasanya, perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang pertanian ini banyak terdapat di
wilayah pedesaan.
-Perdagangan
Jenis usaha lain yang bisa dilakukan oleh perusahaan perseorangan, yakni perdagangan.
-Jasa
Jenis usaha selanjutnya yang dapat didirikan dan dikelola oleh pribadi adalah jasa.
-Industri Kecil
Jenis usaha berikutnya dari perusahaan perseorangan, yakni industri kecil yang dapat dimulai
dengan modal kecil.
2.FBentuk kepemilikan bisnis selanjutnya dinamakan firma atau yang berasal dari bahasa
Belanda disebut sebagai venootschap onder firma (VOF).Jika dilihat dari segi pengertiannya,
firma adalah sebuah bentuk badan usaha untuk menjalankan usaha antara dua orang atau
lebih (disebut Firmant) dengan memakai nama bersama atau satu nama yang digunakan
bersama untuk memperluas jangkauan.Karena setiap sekutu dalam firma memiliki tanggung
jawab terhadap seluruh perusahaan, maka firma tidak memiliki badan hukum.
Tujuan didirikannya firma, yakni untuk memperluas usaha dan menambah modal agar lebih
kuat dan mampu bersaing dengan perusahaan lain.
-Anggota Firma biasanya sudah saling mengenal dan saling percaya.
-Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
-Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
-Tanggung jawab dan risiko kerugian yang tidak terbatas.
3. Perseroan Komanditer (CV)
Bentuk kepemilikan bisnis lainnya yang ada di Indonesia dinamakan dengan perseoran
komanditer atau yang dalam bahasa Belanda disebut sebagai commanditaire vennootschap
(CV).
CV adalah aliansi firma yang memiliki satu atau beberapa orang sekutu sekutu.
Dalam praktiknya, CV memiliki dua jenis sekutu, yakni sekutu kerja (aktif) yang juga disebut
sebagai sekutu komplementer dan sekutu tidak kerja (pasif) atau sekutu komanditer.
Sekutu komplementer adalah sekutu yang menjadi pengurus aliansi, oleh karena itu sekutu
inilah yang dikenal oleh pihak ketiga.Sekutu inilah yang akan berhubungan dengan pihak
ketiga dan memiliki tanggung jawab pribadi untuk keseluruhan CV.
Di sisi lain, rekan sekutu tidak mengurus aliansi, dia hanya di belakang layar. Artinya, sekutu
pasif ini tidak dikenal oleh pihak ketiga.
Sekutu pasif atau rekan rekan hanya menyediakan modal untuk membiayai perusahaan
tersebut.
Tanggung jawab sekutu sekutu terhadap utang-utang yang dimiliki perusahaan kepada pihak
ketiga.Hanya sebatas pada modal yang dimasukkannya ke dalam perusahaan.
Meskipun memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda, tetapi sekutu aktif maupun
sekutu pasif masing-masing memberikan yang berwujud uang, barang, atau tenaga (fisik atau
pikiran) di atas dasar pembiayaan bersama.
4. Perseroan Terbatas (PT)
Kepemilikan bisnis berikutnya bernama perseroan terbatas atau yang disingkat dengan PT.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara , PT merupakan
suatu bentuk usaha berbadan hukum, yang pada awalnya dikenal dengan nama naamloze
vennootschap (NV).
Toko sirclo
Ketik permintaan pencarian Anda dan tekan enter:
Ketik di sini
Bisnis & E-commerce Cerita SIRCLO Info Toko SIRCLO Inspirasi Bisnis Keuangan Tips
Bisnis
BERANDABISNIS & E-COMMERCE
Bisnis & E-commerce
7 Bentuk Kepemilikan Bisnis Di Indonesia, Sudah Tahu?
Diterbitkan Oleh
Gifari Zakawali
14 NOVEMBER 2022
Properti kepemilikan bisnis
Simak apa saja bentuk kepemilikan bisnis yang perlu Anda pahami berikut ini?
Bisnis tidak hanya dapat dibedakan berdasarkan jenis industrinya, tetapi juga dapat dilihat
dari bentuk kepemilikannya.
Apabila Anda ingin membangun usaha atau mendirikan perusahaan, Anda perlu mengetahui
apa saja bentuk kepemilikan bisnis.
Bentuk kepemilikan bisnis tidak hanya menjadi identitas bagi sebuah perusahaan, tetapi juga
membuktikan bahwa usaha tersebut sah menurut hukum.
Dengan adanya ketentuan hukum bagi sebuah bisnis, maka perusahaan tersebut bisa lebih
terarah dalam mencapai tujuannya.
Bentuk kepemilikan bisnis yang jelas juga bisa menjadi pedoman bagi orang-orang di
dalamnya untuk membuat keputusan usaha.
Baca Juga: Apa Itu Perusahaan Multinasional? Ini Pengertian dan Cirinya
Sirclo store starter buka toko online
Bentuk Kepemilikan Bisnis di Indonesia
Properti kepemilikan usaha
(Foto diskusi antar karyawan. Sumber: Unsplash.com)
Lantas, apa saja bentuk kepemilikan bisnis yang perlu kamu ketahui? Berikut jenis-jenis
kepemilikan bisnis yang ada di Indonesia:
1. Perusahaan Perseorangan
Sesuai dengan namanya, perusahaan perseorangan adalah bentuk kepemilikan bisnis yang
hanya terdiri dari satu orang.
Biasanya, perusahaan perseorangan ini dimiliki oleh kelompok usaha kecil atau menengah.
Karena hanya terdiri dari satu orang pemilik, maka modalnya juga hanya berasal dari
perseorangan tersebut.
Di Indonesia, perusahaan perseorangan lebih dikenal dengan sebutan Perusahaan Dagang
(UD) dan Usaha Dagang (UD).
Ini dia jenis-jenis perusahaan perseorangan yang dibagi berdasarkan usahanya, dikutip dari
laman KBLI.info :
Pertanian
Biasanya, perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang pertanian ini banyak terdapat di
wilayah pedesaan.
Jenis-jenis pertanian yang dilakukan bisa berupa menanam padi, tanaman hias, jual beli bibit
tanaman, dan sebagainya.
Perdagangan
Jenis usaha lain yang bisa dilakukan oleh perusahaan perseorangan, yakni perdagangan.
Produk yang menjual bisa bermacam-macam. Siapa pun bisa menjalankannya meski hanya
dengan modal usaha minimal.
Jasa
Jenis usaha selanjutnya yang dapat didirikan dan dikelola oleh pribadi adalah jasa.
Biasanya, usaha jasa ini dilakukan dengan memanfaatkan skill yang dimiliki.
Misalnya bagi kamu yang memiliki pengetahuan luas dan kemampuan mengajar, bisa coba
membula jasa les privat.
Industri Kecil
Jenis usaha berikutnya dari perusahaan perseorangan, yakni industri kecil yang dapat dimulai
dengan modal kecil.
Meski hanya berupa industri kecil, akan tetapi bentuk kepemilikan bisnis ini mampu
menyerap tenaga kerja hingga puluhan orang.
Baca Juga: Contoh Profil Perusahaan yang Ampuh untuk Menarik Investor
2. Firma
7 Bentuk Kepemilikan Bisnis di Indonesia, Sudah Tahu?
(Foto diskusi dua pegawai. Sumber: Freepik.com)
Bentuk kepemilikan bisnis selanjutnya dinamakan firma atau yang berasal dari bahasa
Belanda disebut sebagai venootschap onder firma (VOF).
Jika dilihat dari segi pengertiannya, firma adalah sebuah bentuk badan usaha untuk
menjalankan usaha antara dua orang atau lebih (disebut Firmant) dengan memakai nama
bersama atau satu nama yang digunakan bersama untuk memperluas jangkauan.
Sementara itu, dalam pasal 16 dan 18 KUHD, disebutkan bahwa firma ialah tiap-tiap
perseroan (maatschap) yang didirikan untuk menjalankan sesuatu perusahaan di bawah satu
nama bersama, di mana masing-masing anggota bertanggung jawab seluruhnya.
Karena setiap sekutu dalam firma memiliki tanggung jawab terhadap seluruh perusahaan,
maka firma tidak memiliki badan hukum.
Tujuan didirikannya firma, yakni untuk memperluas usaha dan menambah modal agar lebih
kuat dan mampu bersaing dengan perusahaan lain.
Untuk membedakannya dengan bentuk usaha lainnya, berikut ciri-ciri dari firma yang perlu
kamu ketahui:
Anggota Firma biasanya sudah saling mengenal dan saling percaya.
Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
Tanggung jawab dan risiko kerugian yang tidak terbatas.
Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan
Harta pribadi.
Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin.
Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang
Lainnya.
Keanggotaan Firma melekat dan berlaku seumur hidup.
Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma.
Mudah memperoleh kredit usaha.
Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian.
3. Perseroan Komanditer (CV)
Bentuk kepemilikan bisnis lainnya yang ada di Indonesia dinamakan dengan perseoran
komanditer atau yang dalam bahasa Belanda disebut sebagai commanditaire vennootschap
(CV).
CV adalah aliansi firma yang memiliki satu atau beberapa orang sekutu sekutu.
Sedangkan dalam pasal 19 KUHD disebutkan bahwa CV, adalah suatu perseroan untuk
menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk satu orang atau beberapa orang persero yang
secara tanggung-menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya (tanggung jawab slider )
pada satu pihak, dan satu orang atau lebih sebagai pemberi modal (geldscheiter) pada pihak
lain.Ketentuan CV ini telah diatur dalam KUHD, khususnya pada pasal 19, 20, dan 21.
Dalam praktiknya, CV memiliki dua jenis sekutu, yakni sekutu kerja (aktif) yang juga disebut
sebagai sekutu komplementer dan sekutu tidak kerja (pasif) atau sekutu komanditer.
Sekutu komplementer adalah sekutu yang menjadi pengurus aliansi, oleh karena itu sekutu
inilah yang dikenal oleh pihak ketiga.
Sekutu inilah yang akan berhubungan dengan pihak ketiga dan memiliki tanggung jawab
pribadi untuk keseluruhan CV.
Di sisi lain, rekan sekutu tidak mengurus aliansi, dia hanya di belakang layar. Artinya, sekutu
pasif ini tidak dikenal oleh pihak ketiga.
Sekutu pasif atau rekan rekan hanya menyediakan modal untuk membiayai perusahaan
tersebut.Tanggung jawab sekutu sekutu terhadap utang-utang yang dimiliki perusahaan
kepada pihak ketigaHanya sebatas pada modal yang dimasukkannya ke dalam perusahaan.
Meskipun memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda, tetapi sekutu aktif maupun
sekutu pasif masing-masing memberikan yang berwujud uang, barang, atau tenaga (fisik atau
pikiran) di atas dasar pembiayaan bersama.
4. Perseroan Terbatas (PT)
Daftar jenis kepemilikan bisnis
(Foto aktivitas karyawan di kantor. Sumber: Unsplash.com)
Kepemilikan bisnis berikutnya bernama perseroan terbatas atau yang disingkat dengan PT.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara , PT merupakan
suatu bentuk usaha berbadan hukum, yang pada awalnya dikenal dengan nama naamloze
vennootschap (NV).
Menurut pasal 1 angka 1 UU No. 40 Tahun 2007, Perseroan Terbatas adalah badan hukum
yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan
yang diterapkan dalam undang-undang ini.
Untuk mendirikan sebuah perseroan terbatas, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, di
antaranya:
PT didirikan sekurang-kurangnya oleh 2 orang
• Pendirian PT tuangkan dalam Akta Notaris.
• Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia.
• Mencantumkan kata “PT” dalam Akta Notaris.
• Dikisahkan oleh Menteri Kehakiman.
• Didaftarkan berdasarkan Undang-undang Wajib Daftar Perusahaan.
• Diumumkan dalam Berita Negara.
• Memiliki modal dasar sekurang-kurangnya Rp. 20.000.000,- (dua puluhJuta rupiah),
• Modal ditempatkan sekurang-kurangnya 25% dari modal dasar.
• Menyetor Modal Setor 50% dari modal ditempatkan pada saat perusahaan Didirikan.
Ada beberapa kelebihan yang bisa Anda dapatkan dari mendirikan sebuah PT untuk
berbisnis, di antaranya:
2.Budaya organisasi yang sehat dapat dibuktikan melalui hubungan yang kuat antara
komitmen karyawan, kepuasan pelanggan, kepemimpinan dan inovasi.
Budaya organisasi yang sehat adalah kunci keberhasilan perusahaan, dan ini juga berlaku
untuk perusahaan di Indonesia seperti Gojek.
Gojek dikenal memiliki budaya organisasi yang sangat kuat dan sehat yang membantu
memastikan bahwa karyawan mereka berkomitmen untuk mencapai tujuan perusahaan.
1.Kebhinekaan dan Gotong Royong Budaya organisasi di Indonesia sering kali
mencerminkan keberagaman budaya dan kesatuan dalam kerja sama. Perusahaan menghargai
dan menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan budaya yang ada di antara karyawan.
https://pendidikanpedia.com/berdasarkan-pernyataan-tersebut-uraikan-mengenai-budaya-
organisasi-pada-perusahaan-di-tempat-anda-bekerja-atau-budaya-organisasi-perusahaan-di-
indonesia-atau-perusahaan-asing-yang-diterapkan-dalam-ran/