Perusahaan Perseorangan
Sesuai dengan namanya, perusahaan perseorangan adalah bentuk kepemilikan bisnis yang
hanya terdiri dari satu orang. Biasanya, perusahaan perseorangan ini dimiliki oleh kelompok
usaha kecil atau menengah. Karena hanya terdiri dari satu orang pemilik, maka modalnya
juga hanya berasal dari perseorangan tersebut. Di Indonesia, perusahaan perseorangan
lebih dikenal dengan sebutan Perusahaan Dagang (UD) dan Usaha Dagang (UD). Ini dia jenis-
jenis perusahaan perseorangan yang dibagi berdasarkan usahanya, dikutip dari
laman KBLI.info:
Pertanian
Biasanya, perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang pertanian ini banyak terdapat
di wilayah pedesaan. Jenis-jenis pertanian yang dilakukan bisa berupa menanam padi,
tanaman hias, jual beli bibit tanaman, dan sebagainya.
Perdagangan
Jenis usaha lain yang bisa dilakukan oleh perusahaan perseorangan, yakni perdagangan.
Produk yang diperdagangkan bisa bermacam-macam. Siapa pun bisa menjalankannya meski
hanya dengan modal usaha minimal.
Jasa
Jenis usaha selanjutnya yang dapat didirikan dan dikelola oleh perorangan adalah jasa.
Biasanya, usaha jasa ini dilakukan dengan memanfaatkan keterampilan yang dimiliki.
Misalnya bagi kamu yang memiliki pengetahuan luas dan kemampuan mengajar, bisa coba
membuka jasa les privat.
Industri Kecil
Jenis usaha berikutnya dari perusahaan perseorangan, yakni industri kecil yang dapat
dimulai dengan modal kecil. Meski hanya berupa industri kecil, akan tetapi bentuk
kepemilikan bisnis ini mampu menyerap tenaga kerja hingga puluhan orang.
Berikut kekurangannya :
2. Firma
Bentuk kepemilikan bisnis selanjutnya dinamakan firma atau yang berasal dalam bahasa
Belanda disebut sebagai venootschap onder firma (V.O.F).
Jika dilihat dari segi pengertiannya, firma adalah sebuah bentuk badan usaha untuk
menjalankan usaha antara dua orang atau lebih (disebut Firmant) dengan memakai nama
bersama atau satu nama yang digunakan bersama untuk memperluas usahanya. Sementara
itu, dalam pasal 16 dan 18 KUHD, disebutkan bahwa firma ialah tiap-tiap perseroan
(maatschap) yang didirikan untuk menjalankan sesuatu perusahaan dibawah satu nama
bersama, dimana masing-masing anggota bertanggungjawab seluruhnya.
Karena setiap sekutu dalam firma memiliki tanggung jawab terhadap keseluruhan
perusahaan, maka firma tidak memiliki badan hukum.
Tujuan didirikannya firma, yakni untuk memperluas usaha dan menambah modal agar lebih
kuat dan mampu bersaing perusahaan yang lain. Untuk membedakannya dengan bentuk
usaha lainnya, berikut ciri-ciri dari firma :
Berikut kekurangannya :
Tidak adanya pemisahan kekayaan pribadi
Anggota yang rentan terjadi perselisihan
Kepemimpinan dipegang lebih dari satu orang hingga dapat menimbulkan
konflik kepentingan.
Sedangkan dalam pasal 19 KUHD menyebutkan bahwa CV, adalah suatu perseroan untuk
menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk satu orang atau beberapa orang persero yang
secara tanggung-menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya (tanggung jawab slider)
pada satu pihak, dan satu orang atau lebih sebagai pemberi modal (geldscheiter) pada pihak
yang lain. Ketentuan CV ini telah diatur dalam KUHD, khususnya pada pasal 19, 20, dan 21.
Dalam praktiknya, CV memiliki dua jenis sekutu, yakni sekutu kerja (aktif) yang juga disebut
sebagai sekutu komplementer dan sekutu tidak kerja (pasif) atau sekutu komanditer.Sekutu
komplementer adalah sekutu yang menjadi pengurus persekutuan, oleh karena itu sekutu
inilah yang dikenal oleh pihak ketiga. Sekutu inilah yang akan berhubungan dengan pihak
ketiga dan memiliki tanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan CV.
Di sisi lain, sekutu komanditer tidak mengurus persekutuan, dia hanya dibelakang layar. Itu
artinya, sekutu pasif ini tidak dikenal oleh pihak ketiga.Sekutu pasif atau sekutu komanditer
hanya menyediakan modal untuk pembiayaan perusahaan tersebut. Tanggung jawab sekutu
komanditer terhadap utang-utang yang dimiliki perusahaan kepada pihak ketiga
hanya sebatas pada modal yang dimasukkannya dalam perusahaan. Meski memiliki tugas
dan tanggung jawab berbeda, tetapi sekutu aktif maupun sekutu pasif masing-masing
memberikan pemasukan yang berwujud uang, barang, atau tenaga (fisik atau pikiran) atas
dasar pembiayaan bersama.
Berikut kekurangannya :
Kepemilikan bisnis berikutnya bernama perseroan terbatas atau yang disingkat dengan
PT.Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, PT
merupakan suatu bentuk usaha berbadan hukum, yang pada awalnya dikenal dengan nama
naamloze vennootschap (NV). Menurut pasal 1 angka 1 UU No. 40 Tahun 2007, Perseroan
Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham, dan memenuhi persyaratan yang diterapkan dalam undang-undang ini. Untuk
mendirikan sebuah perseroan terbatas, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, di
antaranya:PT didirikan sekurang-kurangnya oleh 2 orang
Jual beli saham secara bebas dapat menimbulkan spekulasi. Pada kondisi harga
saham jatuh, PT yang besar pun bisa terancam bangkrut
Rahasia perusahaan kurang terjamin karena seluruh kegiatan perusahaan harus
dilaporkan kepada pemilik modal/saham
Para pemegang saham kurang peduli terhadap kondisi perusahaan karena lebih
mengutamakan perolehan dividen
Pajak perusahaan besar
Perseroan Terbatas (PT) ini masih dibagi lagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
PT Terbuka
PT terbuka adalah jenis perusahaan terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat
umum melalui pasar modal (go public). Jadi, saham perusahaannya diperjualbelikan melalui
bursa saham dan setiap masyarakat umum yang tertarik bisa membelinya. Beberapa jenis
PT terbuka yang bisa kamu temui di Indonesia, yaitu PT Gudang Garam Tbk dan
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
PT Tertutup
PT tertutup merupakan jenis perusahaan terbatas kebalikan dari PT tertutup. Artinya,
modalnya hanya berasal dari kalangan tertentu. Misalnya hanya berasal dari pihak keluarga
atau kerabat sang pemilik perusahaan saja. Jadi, sahamnya tidak diperjualbelikan kepada
pihak umum. Contoh PT tertutup yang bisa kamu temui di Indonesia adalah PT Pertamina,
PT PLN, dan PT Djarum.
PT Kosong
Jenis PT lainnya, yakni PT kosong atau perusahaan yang sudah tidak aktif dalam
menjalankan bisnisnya sehingga hanya tersisa namanya saja. Padahal, perusahaan ini sudah
memiliki izin usaha dan izin lainnya. Berikut beberapa contoh PT kosong di Indonesia, yaitu
PT Semen Kupang, PT Sarana Rekatama Dinamika, dan lain-lain.
Bentuk kepemilikan bisnis di Indonesaia lainnya, yaitu Badan Usaha Milik Negara atau yang
disingkat dengan BUMN. BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
19 tahun 2003 mengenai Badan Usaha
Milik Negara, dijelaskan melalui pasal 2 bahwa BUMN memiliki maksud dan tujuan berupa:
Perusahaan Perseroan
Salah satu bentuk kepemilikan bisnis BUMN, yaitu perusahaan perseroan (PERSERO).
Mayoritas perusahaan BUMN di Indonesia ini berbentuk perseroan. Persero merupakan
bentuk badan usaha milik negara yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh negara.
Mengingat kepemilikannya dari pihak negara, maka setiap hubungan yang berkaitan dengan
usaha dalam Persero telah diatur dalam hukum perdata. Tujuan didirikannya perusahaan ini
adalah untuk menyediakan barang dan jasa yang berkualitas tinggi sehingga memiliki
kemampuan bersaing yang tinggi. Selain itu, Perseroan juga didirikan untuk memeroleh
keuntungan semaksimal mungkin agar nilai perusahaan meningkat. Biasanya, Perseroan
akan didirikan atas usulan dari menteri kepada presiden berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
Beberapa contoh Persero yang ada di Indonesia, yaitu PT Pertamina (Persero), PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Garuda Indonesia (Persero), PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan lainnya.
Contoh Perum yang ada di Indonesia, yaitu Perum Damri, Perum Bulog, Perum Pegadaian,
dan Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), dan sebagainya.
Berikut kekurangannya :
BUMN juga memiliki kekurangan, seperti sering mengalami kerugiaan karena sifat
usahanya yang mengutamakan kepentingan publik daripada pertimbangan ekonomi.
Jika BUMN memiliki modal yang berasal dari pinjaman luar negeri dan sulit dibayar,
maka utang tersebut akan menjadi utang negara dan akan membebani negara.
BUMN yang terus merugi akan tetap diberi suntikan modal pemerintah, meski belum
ada perbaikan dari sisi manajemen. Maka tidak heran jika kelangsungan hidupnya
berdasar kekuatan keuangan bahkan sering membebani keuangan negara.
6. Koperasi
Dalam menjalankan operasi bisnisnya, koperasi terbagi ke dalam beberapa jenis. Berikut
jenis-jenis koperasi menurut Pasal 16 UU No 25 tahun 1992:
Koperasi Produsen
Koperasi produsen merupakan jenis koperasi yang para anggotanya merupakan produsen.
Para anggota kemudian mengolah bahan baku menjadi barang jadi sehingga dapat
diperjualbelikan untuk mendapatkan keuntungan demi kesejahteraan koperasi.
Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang melaksanakan kegiatan bagi anggota dalam
rangka penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan anggota. Dengan adanya koperasi
konsumen, daya beli dan pendapatan rill para anggotanya pun dapat meningkat.
Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam, yaitu jenis koperasi yang bergerak dalam penghimpunan simpanan
dari anggota kemudian meminjamkannya kembali kepada anggota yang membutuhkan.
Koperasi Pemasaran
Koperasi pemasaran merupakan jenis koperasi yang dibentuk untuk membantu anggota
dalam memasarkan barang-barang yang mereka hasilkan. Jadi, anggota memiliki kedudukan
sebagai pemasok barang atau jasa pada koperasi.
Koperasi Jasa
Koperasi jasa hampir sama dengan jenis koperasi konsumen. Bedanya, koperasi ini
menyediakan kegiatan jasa atau pelayanan bagi anggotanya.
Berikut kekurangannya :
Bentuk kepemilikan bisnis lainnya di Indonesia ialah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Berdasarkan Undang-undang nomor 17 tahun 2003, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
merupakan badan usaha dengan sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah
daerah. Sementara itu, tujuan didirikannya BUMD terdapat dalam pasal 5 ayat (2) Undang-
undang nomor 5 tahun 1962.
Seluruh keuntungannya pun akan disetorkan ke kas daerah dan negara untuk kemudian
digunakan dalam pembangunan nasional. Beberapa contoh perusahaan daerah, yaitu Bank
Pembangunan Daerah (BPD), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Perusahaan Daerah
Angkutan Kota (Bus Kota), Perusahaan Daerah Angkutan Antarkota (bus AKDP dan AKAP),
dan lain-lain.
2. Budaya organisasi yang sehat adalah kunci keberhasilan perusahaan, dan ini juga
berlaku untuk perusahaan di Indonesia seperti Gojek. Gojek dikenal
memiliki budaya organisasi yang sangat kuat dan sehat yang membantu memastikan bahwa
karyawan mereka berkomitmen untuk mencapai tujuan perusahaan. Budaya organisasi ini
juga membantu Gojek untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan
bisnis yang cepat.
Menurut Gojek, budaya organisasi mereka didasarkan pada empat nilai inti yaitu "Speed,
Focus, Impact, dan Integrity" yang dikenal sebagai "SPIRIT" (sumber: Gojek Culture Book).
Setiap karyawan di Gojek diharapkan untuk mengadopsi dan menerapkan nilai-nilai ini
dalam pekerjaan mereka sehari-hari. Budaya organisasi ini mencakup banyak aspek,
termasuk cara karyawan berinteraksi satu sama lain, cara mereka bekerja, dan cara mereka
merespons tantangan yang muncul di perusahaan. Gojek juga dikenal memiliki fokus yang
kuat pada inklusivitas dan keragaman.Mereka berusaha untuk menciptakan lingkungan
kerja yang inklusif dan ramah di mana setiap orang merasa diterima dan dihargai, tanpa
memandang latar belakang, gender, atau orientasi seksual mereka.Inklusivitas dan
keragaman juga menjadi bagian penting dari upaya Gojek dalam meningkatkan kepuasan
pelanggan mereka, dengan menyesuaikan layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan
yang beragam dari berbagai konsumen.
Perusahaan asing lainnya yang juga menerapkan budaya organisasi yang kuat dan sehat
adalah Google. Google dikenal memiliki budaya yang sangat inovatif, terbuka, dan
kolaboratif, di mana karyawan didorong untuk berpikir di luar kotak dan memberikan
kontribusi kreatif mereka untuk menciptakan solusi yang inovatif bagi pelanggan mereka.
Google juga memberikan prioritas yang tinggi pada kesejahteraan dan pengembangan
karyawan mereka, dengan menawarkan berbagai program pelatihan dan pengembangan
untuk membantu karyawan meningkatkan keterampilan mereka dan mencapai tujuan karir
mereka.
Selain itu, Google juga menempatkan pentingnya transparansi, kepercayaan, dan tanggung
jawab sosial dalam budaya organisasi mereka. Hal ini tercermin dalam kebijakan mereka
dalam menangani masalah seperti privasi data pengguna dan dukungan terhadap
keberlanjutan lingkungan.
Namun, perlu diingat bahwa budaya organisasi bukanlah sesuatu yang statis dan dapat
berubah seiring waktu dan perubahan di dalam dan di luar perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan perubahan dalam strategi dan
tujuan perusahaan mereka, serta perubahan dalam lingkungan bisnis yang mereka hadapi,
dan menyesuaikan budaya organisasi mereka sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Sumber:
https://store.sirclo.com