Anda di halaman 1dari 41

Aspek Hukum Dalam Studi Kelayakan Bisnis

Resume Ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu: Dr. Lilis Sulastri, S.Ag., M.M.,

Di susun oleh :

1178020158 Muhammad Iqbal Ramdhani

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2020
1. BADAN USAHA BERBENTUK BADAN HUKUM
a. Perusahaan Perseorangan

Badan usaha perorangan adalah badan usaha swasta yang didirikan dan
dimiliki oleh seorang pengusaha perorangan yang bekerja untuk mendapatkan laba
dan bukan merupakan badan hukum. Badan usaha perseorangan dapat berbentuk:

 Perusahaan perdagangan seperti supermarket, toko elektronik, atau restoran;


 Perusahaan jasa, seperti salon kecantikan, biro konsultan, atau bengkel;
 Perusahaan industri seperti industri batik, perak, atau furnitur.

Di masing-masing perusahaan, pengusaha bertindak sebagai pemilik dan


merangkap sebagai pemimpin perusahaan. Jadi, modal, tenaga kerja, inisiatif dan
risiko ditanggung oleh pemilik perusahaan. Itulah sebabnya para pengusaha di
masing-masing perusahaan memiliki tanggung jawab tak terbatas.
Bentuk perusahaan individu adalah bentuk perusahaan yang paling sering
ditemukan di Indonesia dan di negara lain. Ini karena unit bisnis individu tidak
membutuhkan modal besar dan dapat dikelola dengan manajemen yang sederhana.

 Kelebihan dari badan usaha ini, yaitu sebagai berikut:

 Masing-masing perusahaan sederhana, mudah diatur, umumnya kecil dengan


aktivitas terbatas, dan tidak banyak peraturan yang memberatkan.

 Tidak ada kewajiban untuk memiliki akta pendirian dan hanya membutuhkan
izin dari pemerintah setempat.

 Biaya organisasi rendah, izin untuk usaha kecil, dan laba perusahaan tidak
dikenakan pajak. Pajak hanya dikenakan pajak penghasilan dari masing-masing
individu.

 Pemilik badan usaha perseorangan memiliki kebebasan untuk bertindak dan


mengambil keputusan.

 Ada stimulus yang kuat untuk mendapatkan keuntungan dan semua keuntungan
menjadi milik pemilik pekerjaan dan modal yang dipertaruhkan.

2
 Kelemahan dari badan usaha ini, yaitu sebagai berikut:

 Aset perusahaan perseorangan terbatas pada jumlah modal yang dapat dimiliki
oleh pemilik, yang sama dengan jumlah uang yang tersedia, ditambah jumlah
uang yang dapat dipinjam.

 Tanggung jawab pemilik dapat diambil untuk melunasi utang perusahaan.

 Usia badan usaha ditentukan oleh kondisi pemiliknya. Jika pemilik meninggal
atau mengalami kecelakaan dan tidak ada anggota keluarga yang dapat
melanjutkan, perusahaan harus dijual atau akan bangkrut.

 Kemampuan manajemen dalam perusahaan individu terbatas pada hanya satu


orang (pemilik) karena hanya sedikit orang yang ahli di semua bidang.
( Sumber : https://www.zonasiswa.com/2019/01/5-jenis-badan-usaha-menurut-
hukum.html )

b. Firma (Vennostchap Onder Fen Firma)

Firma, biasanya disingkat sebagai Fa, adalah kemitraan dari dua atau lebih
orang untuk menjalankan perusahaan menggunakan nama bersama. Dalam sebuah
perusahaan, semua sekutu adalah pemilik dan merangkap sebagai pemimpin
perusahaan. Mereka memiliki hak untuk bertindak atas nama perusahaan dengan
risiko yang ditanggung bersama tanpa batas waktu, yang sepenuhnya bertanggung
jawab atas pihak ketiga sampai kepemilikan pribadi menjadi tanggung jawab utang
perusahaan. Tanggung jawab seperti itu sering disebut tanggung jawab solidaritas.
Karena tanggung jawab yang tidak terbatas, sekutu perusahaan biasanya tidak
banyak, yang terdiri dari orang-orang yang saling kenal (teman dekat atau anggota
keluarga). Bentuk perusahaan sangat cocok untuk bisnis yang tidak terlalu besar
dengan risiko yang tidak terlalu besar. Perkembangan perusahaan bergantung pada
kepribadian, keuletan, dan keterampilan sekutu mereka.

3
Perusahaan bukanlah badan usaha yang legal karena tidak ada kewajiban
untuk meratifikasi akta pendirian oleh Menteri Kehakiman dan tidak ada pemisahan
antara aset aliansi dan aset pribadi sekutu.

 Keuntungan dari bentuk badan usaha ini adalah :


 Perusahaan tidak dikenakan pajak bisnis;
 Kebutuhan modal akan lebih mudah dipenuhi;
 Risiko ditanggung bersama-sama;
 Ada pembagian kerja berdasarkan integritas setiap sekutu;
 Cara mendirikan perusahaan yang mudah;
 Keputusan dibuat secara bersama;
 Perhatian sekutu dalam fase perusahaan cukup besar.

 Kelemahan bentuk badan usaha ini meliputi :

 Tanggung jawab setiap sekutu tidak terbatas.

 Kesinambungan kelangsungan hidup perusahaan tidak dijamin. Jika satu


anggota menarik / mati, perusahaan akan bubar.

 Kepemimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang sehingga ada kemungkinan
terjadi perselisihan.

 Jika salah satu sekutu membahayakan perusahaan, sekutu lainnya ikut terkena
risikonya.
 Peraturan Perundang – undangan yang mengatur Firma :
 Pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ( KUHD )
 Pasal 35 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
 Pasal 22 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
 Pasal 23 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
 Pasal 28 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
 Pembubaran Persekutuan Firma diatur dalam ketentuan Pasal 1646 sampai
dengan Pasal 1652 KUHPerdata dan Pasal 31 sampai dengan Pasal 35 KUHD

4
 Perihal pembagian keuntungan dan kerugian dalam persekutuan Firma diatur
dalam Pasal 1633 sampai dengan Pasal 1635 KUHPerdata
(Sumber :
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt4f51947253585/jenis
-jenis-badan-usaha-dan-karakteristiknya/)

c. Perserikatan Komanditer ( CV )

Perekutuan komanditer, atau sering disingkat CV, adalah singkatan dari


istilah Belanda, Commanditaire Vennoostschap, yang berarti persekutuan atas
dasar kepercayaan. CV adalah kemitraan dari satu atau beberapa pengusaha, dan
satu atau beberapa orang yang hanya memasukkan modal. Dengan demikian, di
CV ada dua macam sekutu atau anggota, yaitu sebagai berikut :
1. Sekutu pengusaha adalah sekutu yang memasuki modal, memegang
kepemimpinan dalam menjalankan kegiatan bisnis, memegang pemimpin
dalam menjalankan kegiatan bisnis, dan memiliki tanggung jawab tak terbatas
(sama seperti sekutu dalam perusahaan). Sekutu pengusaha juga disebut mitra
aktif (mengelola mitra).
2. Sekutu komanditer adalah sekutu yang hanya memasukkan modal tanpa
terlibat langsung dalam aktivitas perusahaan. Tanggung jawab sekutu ini
terbatas pada jumlah modal yang termasuk dalam aliansi. Sekutu komanditer
disebut mitra pasif.
 Keunggulan badan usaha CV adalah sebagai berikut :
 Kebutuhan modal lebih mudah dipenuhi dengan menambahkan sekutu
komanditer tanpa merombak manajemen.
 Kepemimpinan perusahaan dapat terdiri dari satu atau beberapa orang.
 Tanggung jawab rekomendasi sekutu terbatas.
 Risiko dibagi bersama.
 Kekurangan kemitraan perusahaan kemitraan (CV) adalah :
 Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sekutu pengusaha.

5
 Dalam aliansi komanditer campuran, lebih mudah untuk terjadi perselisihan
antara pengusaha.
 Tanggung jawab sekutu tidak sama.
 Jika salah satu sekutu merugikan perusahaan, sekutu lainnya akan
menanggung kerugian.
 Sekutu tidak mudah menarik dana yang telah disetorkan.

 Peraturan Perundang – undangan yang mengatur CV :


 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang,
 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
 Undang-Undang No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

d. Perseroan Terbatas ( PT )

Ketentuan perusahaan menunjukkan metode investasi dan ketentuan


terbatas menunjukkan batas tanggung jawab sekutu atau perusahaan. Jadi,
perseroan terbatas adalah perusahaan yang modalnya dibagi menjadi saham dan
tanggung jawab sekutu saham terbatas pada jumlah saham yang dimilikinya.
Dengan demikian, orang yang memiliki tagihan terhadap PT tidak dapat langsung
membebankan pemegang saham, tetapi kepada PT karena PT adalah badan
hukum.

Sebagai badan hukum, PT dapat melakukan tindakan hukum, dapat


melakukan transaksi kontrak, dan dapat menuntut atau diadili di pengadilan.
Dengan demikian, sebagai badan hukum, PT dianggap sebagai manusia dalam
melakukan tindakan hukum.
Unsur-unsur entitas hukum di PT adalah sebagai berikut :

 PT adalah organisasi reguler yang dipimpin oleh manajemen (direksi) yang


disetujui oleh anggotanya.
 Aset PT terpisah dari aset perusahaan.
 PT melakukan hubungan hukumnya sendiri dengan pihak ketiga yang diwakili
oleh manajemennya (direksi).

6
 PT memiliki tujuan sendiri yang terkandung dalam akta pendirian.

Modal saham perseroan terbatas dibagi menjadi saham atau sero. Saham
atau sero adalah surat partisipasi dalam modal perusahaan perseroan terbatas.
Saham dapat diterbitkan atas nama (op naam), yaitu saham yang mengandung
nama pemilik, atau dapat juga dikeluarkan pada titik stok (aan toonder), yaitu
saham yang tidak mengandung nama pemilik di saham.
Di setiap saham, harga saham nominal terdaftar. Penjualan dan pembelian
saham terjadi di atas atau di bawah harga nominal. Perdagangan saham terjadi di
pasar modal (bursa saham). Untuk perusahaan yang berkembang dengan baik,
mereka dapat menjual saham mereka ke publik (go public). Semakin berkembang
perusahaan, semakin tinggi harga sahamnya di pasar modal. Harga saham di pasar
modal disebut nilai tukar.
Dalam setiap saham ada beberapa aspek dari tanda dividen, yang dapat
ditukar dengan dividen pada waktu-waktu tertentu. Dividen adalah bagian dari
laba PT yang dibagikan kepada pemegang saham. Selain itu, ada talon di sertifikat
saham, yang merupakan aspek terakhir dari tanda dividen yang dapat ditukar
dengan dividen baru jika telah ditukarkan.
 Keunggulan sistem entitas bisnis PT meliputi :
 Terbatasnya tanggung jawab pemegang saham;
 Ada pemisahan antara pemilik dan manajemen perusahaan;
 Kelangsungan hidup perusahaan dapat dijamin;
 Modal mudah diproses melalui penjualan saham dan obligasi;
 Ada spesialisasi dalam manajemen;
 Mudah mentransfer kepemilikan.
 Kekurangan sistem bisnis PT adalah :
 Biaya organisasi besar dan pengorganisasian yang sulit;
 Pajak atas keuntungan besar
 Pembentukan PT lebih sulit;
 Ada batasan hukum dan bidang bisnis;
 Pemisahan kepemilikan dan kontrol.

7
 Peraturan Perundang – undangan yang mengatur Firma :
 Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2016
tentang Perubahan Modal Dasar Perseroan Terbatas (“PP 29/2016”) 
 Dalam Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.

e. Yayasan
Yayasan (Inggris: foundation) adalah suatu badan hukum yang
mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan,
didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam
undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16
Tahun 2001 tentang Yayasan. Rapat paripurna DPR pada tanggal 7 September
2004 menyetujui undang-undang ini, dan Presiden RI Megawati
Soekarnoputri mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober 2004.
 Peraturan Perundang – undangan yang mengatur Firma :
 PP RI No. 63 Tahun 2008 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Tentang
Yayasan
 UU No. 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan UU No.16 Tahun 2001
 UU No. 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan
 Inpres No. 20 Tahun 1998 Tentang Penertiban Sumber-sumber Dana
Yayasan
 Keunggulan Yayasan adalah sebagai berikut :
Yayasan dapat menyentuh masyarakat yang luput dari perhatian
pemerintah. Sebut saja yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan sangat
responsif terhadap kejadian yang meliputi bencana alam, tragedi perang dan
beberapa kondisi yang membawa penderitaan bagi masyarakat. Sesuai dengan
tujuannya, maka yayasan memiliki kelebihan dalam membantu masyarakat
terutama melaui 3 bidang yayasan seperti di bawah ini.

8
 Bidang sosial, yayasan yang bergerak pada bidang ini biasanya berfokus
pada basis kegiatan sosial. Seperti mendirikan lembaga formal maupun
informal. Serta berbagai lembaga yang tugasnya membantu masyarakat
dalam mengatasi permasalahan sosial yang ada.
 Bidang kemanusiaan, yayasan ini memiliki tujuan untuk meringankan
beban masyarakat yang mencakup permasalahan tentang kemanusiaan.
Yayasan dengan bidang kemanusiaan banyak membantu masyarakat pada
lokasi bencana alam, pengungsi, tunawisma, gelandangan dan fakur
miskin.
 Bidang keagamaan, yayasan yang bergerak dalam bidang ini
memfokuskan kegiatannya pada kegiatan yang berbasis religius. Seperti
mendirikan pondok pesantren, madrasah, pengelolaan sarana beribadah,
ZIS (Zakat, Infaq dan Shodaqoh), serta kegiatan yang bersifat syiar
agama.
 Kekurangan Yayasan adalah sebagai berikut :
Selain kelebihan tentu juga terdapat hal minus dari sebuah yayasan
seperti ciri-ciri administrasi usaha . Seperti yang telah di uraikan sebelumnya
bahwa dalam hal sumber pendanaan yang di terima yayasan sangat terbatas hanya
pada beberapa bidang. Padahal jika dilihat lagi, bahwa untuk melakukan kegiatan
dalam mencapai tujuan dari berdirinya sebuah yayasan,  membutuhkan dana yang
tidak sedikit. Dengan terbatasnya dana dana masukan tersebut tentu saja dapat
berdampak pada jalannya kegiatan yayasan. Pembatasan ini bisa berdasar karena
untuk menghindarkan adanya kepentingan pribadi dari pemberi dana terhadap
yayasan. Seperti yang kita tahu bahwa yayasan haruslah mandiri dan bebas dari
kepentingan kepentingan yang berbau politik atau tujuan pribadi. Meskipun
begitu, pembatasan ini bisa berdampak pada tidak berjalannya Anggaran Dasar
(AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) yang kemudian dapat menyebabkan
sebuah yayasan di bubarkan.

Dalam mengatasi keterbatasan dana yang sebenarnya dibutuhkan oleh


yayasan maka pemerintah memberikan keleluasaan bagi sebuah yayasan untuk

9
bisa membuah sebuah badan usaha. Tentunya badan usaha yang di bentuk
tersebut haruslah sinkron dengan tujuan dari pendirian yayasan itu sendiri dan
buka merupakan ciri-ciri perusahaan abal-abal . Dengan demikian maka yayasan
akan memiliki sumber pemasukan dana yang dapat di gunakan oleh para pengurus
untuk mendanai kegiatan baik pada bidang sosial, kemanusiaan atau agama.

Yayasan tentu dapat membantu pemerintah dalam mengatasi berbagai


masalah terutama dalam bidang sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Telah
banyak sudah yang memperoleh manfaat dan bantuan dari berbagai yayasan yang
telah berdiri seperti juga contoh bumdes yang sudah berhasil . Tentunya memiliki
sebuah yayasan akan membuat anda memiliki cara untuk dapat berbagi kepada
mereka yang membutuhkan.  

( Sumber : https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/kelebihan-dan-kekurangan-
yayasan )

f. Koperasi
Secara umum, koperasi dapat diartikan sebagai badan usaha yang dimiliki
serta dikelola para anggotanya. Namun, ada pengertian lain dari koperasi menurut
beberapa ahli. Salah satunya dari Bapak Koperasi, Mohammad Hatta.
Menurutnya, koperasi adalah usaha bersama guna memperbaiki atau
meningkatkan kehidupan atau taraf ekonomi berlandaskan asas tolong menolong.
Sementara itu, Arifinal Chaniago mengartikan koperasi sebagai suatu
perkumpulan yang bekerja sama dalam menjalankan sebuah usaha secara
kekeluargaan guna meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Pengelolaan sebuah
koperasi, para anggotanya dapat dengan bebas untuk keluar dan masuk dari badan
usaha tersebut. 
Arti koperasi oleh Munkner adalah organisasi berasaskan tolong menolong
yang mengelola ‘urusniaga’ secara berkelompok. Tujuannya meningkatkan
urusan ekonomi, berbeda dengan asas gotong royong yang bertujuan membangun
kebutuhan sosial.

10
Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, pada Pasal 1 dijelaskan, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
atas asas kekeluargaan. Sedangkan perkoperasian adalah segala sesuatu yang
menyangkut kehidupan koperasi.
 Tujuan Pendirian Koperasi :
Berdasarkan pengertian koperasi secara umum dan para ahli, pembentukan
koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dari para
anggotanya. Tujuan lainnya, antara lain :

 Membantu memperbaiki taraf hidup maupun ekonomi para anggotanya


serta masyarakat sekitar.
 Membantu pemerintah mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan
makmur.
 Meningkatkan tatanan perekonomian di Indonesia.
 Keunggulan Koperasi adalah sebagai berikut :

Dibawah ini merupakan kelebihan-kelebihan dari koperasi adalah sebagai


berikut :
1. Mengutamakan kepentingan anggota
2. Anggota koperasi berperan sebagai produsen dan konsumen
3. Dasar sukarela dan terbuka
4. Prinsip pengelolaan dalam koperasi bertujuan untuk menumpuk laba guna
kepentingan anggota
5. Badan usaha yang sesuai dengan sikap bangsa Indonesia
6. Pelaksana demokrasi ekonomi pada masyarakat yang memiliki pendapatan
atau penghasilan yang rendah
7. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama
8. Memiliki kemudahan dalam mendapatkan modal usaha
9. Besarnya simpanan wajib dan simpanan pokok tidak memberatkan anggota
10. Meingkatkan kesejahteraan anggota bukan untuk mencari keuntungan

11
 Kekurangan Koperasi adalah sebagai berikut :

Dibawah ini merupakan kekurangan dari koperasi yaitu sebagai berikut :


1. Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota
2. Memiliki daya saing yang lemah
3. Terbatasnya modal dan sulit untuk mendapatkan modal
4. Kurangnya kemampuan tenaga profesional dalam pengelolaan koperasi
5. Konflik kepentingan
( Sumber : https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/kelebihan-dan-
kekurangan-koperasi/ )

2. LANGKAH – LANGKAH MENDIRIKAN BADAN USAHA


a. Mendirikan Perusahaan Perseorangan
 Tahap Persiapan :
 menyiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik pihak yang akan
mendirikan perusahaan perseorangan
 menentukan calon nama perusahaan; sebaiknya nama ini dipikirkan
matang-matang, bisa akronim suatu kata atau makna dari suatu peristiwa
dan atau gabungan beberapa kata
 menentukan tempat kedudukan perusahaan
 menentukan maksud dan tujuan yang spesifik dan perusahaan
perserorangan tersebut.
 Pendaftaran ke Notaris
setelah semua kelengkapan tersebut terpenuhi, langkah selanjutnya
adalah mendaftar ke notaris untuk mendapatkan akta notaris tentang pendirian
perusahaan perseorangan.

b. Mendirikan CV
 Tahap Persiapan :
 Membuat kesepakatan antarpihak yang akan membentuk Perseriaktan
Komanditer (CV)
12
 Menyiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pihak yang akan membentuk
Perserikatan Komanditer (CV)
 Menentukan calon nama yang akan digunakan oleh Perserikatan
Komanditer (CV)
 Menentukan tempat kedudukan Perserikatan Komanditer (CV)
 Menentukan pihak yang akan bertindak selaku persero aktif dan pihak yang
akan bertindak selaku persero diam
 Menentukan maksud dan tujuan yang akan spesifik dari Perserikatan
Komanditer (CV)

 Pendaftaran Ke Notaris
Setelah semua kelengkapan tersebut terpenuhi, langkah selanjutnya
adalah mendaftarkan ke notaris untuk mendapatkan akta notaris tentang
pendirian Perserikatan Komanditer (CV).

 Pendaftaran Pengadilan Negeri setempat


Untuk memperkokoh posisi Perserikatan Komanditer (CV), sebaiknya
Perserikatan Komanditer (CV) yang telah didirikan dengan akta notaris
didaftarkan pada pengadilan negeri setempat dengan membawa kelengkapan
sebagai berikut :

 Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)


 Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP) atas nama Perserikatan Komanditer
(CV) yang bersangkutan

c. Mendirikan PT
 Pembuatan Akta Notaris
Membuat akta pendirian Perseroan Terbatas ke kantor notaris, akta
pendirian perseroan terbatas memuan anggaran dan keterangan sebagai
berikut:

13
 Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal dan
kewarganegaraan pendiri
 Susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat
tinggal dan kewarganegaraan anggota direksi dan komisaris yang kali
pertama diangkat
 Nama pemegang saham yang telah mengambil saham, rincian jumlah
saham, dan nilai nominasi atau nilai yang diperjanjikan dari saham yang
telah ditempatkan dan disetor pada saat pendirian.
 Menyiapkan Anggaran Dasar
Anggaran dasar perseroan terbatas harus berisi antara lain :
 Nama dan tempat kedudukan perseroan
 Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
 Jangka waktu berdirinya perseroan
 Besarnya jumlah modal dasar, modal yang ditempatkan, dan modal yang
disetor
 Jumlah saham, jumlah klasifikasi saham apabila ada jumlah saham untuk
tiap klasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai
nominal setiap saham
 Susunan, jumlah, dan nama anggota direksi dan komisarisnya
 Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan rapat umum pemegang
saham (RUPS)
 Tata cara pemilihan, pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian
anggota direksi dan komisaris
 Tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen
 Ketentuan-ketentuanlain menurut undnag-undang perseroan terbatas
 Pengesahan Kementrian Hukum dan HAM
Kalau anda sudah membuat akta pendirian di notaris, maka akta notaris
tersebut harus mendapatkan pengesahan Kementrian Hukum dan HAM agar
bisa memperoleh status sebagai BADAN HUKUM. Dalam pasal 9 undang-

14
undang perseroan terbatas disebutkan Kementrian Hukum dan HAM akan
memberikan pengesahan dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari
setelah diterimanya permohonan pengesahan Perseroan Terbatas, lengkap
dengan lampiran-lampirannya

Jika permohonan ditolak maka Kementrian Hukum dan HAM


memberitahukan kepada pemohon secara tertulis disertai dengan alasannya
dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari.

 Pendaftaran Wajib
Kata pendirian/anggaran dasar PT disertai SK pengesahan dari
Kementrian Hukum dan HAM dan selanjutnya wajib didaftar dalam daftar
perusahaan perseroan terbatas atau tanggal diterimanya laporan.

 Pengumuman Dalam Tambahan Berita Negara (TBN)


Apabila pendaftaran dalam daftar perusahaan telah dilakukan, direksi
mengajukan permohonan pengumuman perseroan di dalam tambahan berita
negara (TBN) dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari, terhitung sejak
pendaftaran tersebut.

d. Mendirikan Yayasan
Anda harus menyiapkan dokumen-dokumen sebagai berikut:
 Fotokopi KTP para badan pendiri, badan pembinan, dan badan pengurus
 Nama yayasan
 Maksud dan tujuan yayasan serta kegiatan usaha yayasan
 Jangka waktu berdirinya yayasan
 Modal awal yayasan

15
 Susunan badan pendiri, badan Pembina, dan badan yayasan
 Penandatangan akta pendirian yayasan
 Pengurusan surat keterangan domisili yayasan
 Pengurusan NPWP (nomor pokok wajib pajak)

Pengesahan yayasan menjadi badan hukum di Kementrian Hukum dan


HAM, dengan kelengkapan dokumen yang diminta:

 Salinan akta pendirian yayasan yang dibubuhi materai


 Fotokopi NPWP atas nama yayasan yang telah dilegalisir notaris
 Fotokopi surat keterangan domisili yayasan yang dikeluarkan oleh lurah atau
kepala desa setempat dan dilegalisir notaris
 Bukti pembayaran penerimaan negara bukan pajak
 Bukti pembayaran pengumuman dalam tambahan berita negara (TBN)
 Pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia (BNRI)
e. Mendirikan Koperasi

Untuk mendirikan koperasi diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :


 Menyelenggarakan rapat pendirian koperasi oleh anggota masyarakat yang
menjadi pendirinya. Pada saat itu mereka harus menyusun anggaran dasar,
menentukan jenis koperasi dan keanggotaannya sesuai dengan kegiatan usaha
koperasi yang akan dibentuknya, menyusun rencana kegaiatan usaha, dan
neraca awal koperasi.
 Pelaksanaan rapat pendirian yang dihadiri oleh para pendiri ini dituangkan
dalam berita acara rapat pembentukan dan akta pendirian yang memuat
anggaran dasar koperasi.
 Apabila diperlukan, dan atas permohonan para pendiri, pejabat Kementrian
Koperasi dan UKM dalam wilayah domisili para pendiri dapat diminta hadir
untuk membantu kelancaran jalannya rapat dan memberikan petunjuk-
petunjuk seperlunya.

16
Para pendiri koperasi mengajukan permohonan pengesahan akta pendirian secara
tertulis kepada pejabat, dengan melampirkan:

 Dua rangkap akta pendirian koperasi, satu diantaranya bermaterai


cukup (dilampiri anggaran dasar koperasi)
 Berita acara rapat pembentukan
 Surat bukti penyertaan modal
 Rencana awal kegiatan usaha

Permohonan pengesahan akta pendirian kepada pejabat, tergantung pada


bentuk koperasi yang dirikan dan luasnya wilayah keanggotaan koperasi yang
bersangkutan, dengan ketentuan sebagai berikut :

 Kepala kantor Kementrian Koperasi dan UKM Kabupaten/Kota mengesahkan


akta pendirian koperasi yang anggotanya berdomisili dalam wilayah
Kabupaten/Kota
 Kepala kantor Kementrian Koperasi dan UKM Provinsi/daerah Istimewa
mengesahkan akta pendirian koperasi primer dan sekunder yang anggotanya
berdomsili dalam wilayah provinsi/daerah istimewa yang bersangkutan dan
koperasi primer yang anggotanya berdomisili di beberapa provinsi/daerah
istimewa, namun koperasinya berdomisili di wilayah kerja kementrian yang
bersangkutan
 Sekretaris jendral Kementrian Koperasi dan UKM mengesahkan akta
pendirian koperasi sekunder yang anggotanya berdomisili dibeberapa
provinsi/daerah istimewa.
 Dalam hal permintaan pengesahan akta pendirian ditolak, alasan penolakan
diberitahukan oleh pejabat kepada para pendiri secara tertulis dalam waktu
paling 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan.

Pengesahan akta pendirian diberikan dalam jangka waktu paling lama 3


(tiga) bulan setelah diterimanya permintaan pengesahan.

17
Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia (BNRI)
Dari keempat jenis badan usaha ini mungkin ada jenis badan usaha yang
sangat cocok dengan bisnis anda untuk itu segera anda mengurusnya.
Anda harus menyambangi dulu notaris untuk meminta nasehat dan
informasi jasa biaya pembuatan akta untuk pendirian badan usaha yang anda
inginkan.
Dan KTP elektronik yang diprint out pada tahun 2016 sudah berlaku
seumur hidup, saat perekaman KTP-el ini pada tahun 2013 penulis mendapatkan
KTP-el dengan masa berlaku yang tertera sampai 2018, namun sebenarnya data
Anda sudah tersimpan sehingga saat anda mengajukan pergantian KTP tidak perlu
lagi perekaman dan anda akan mendapatkan KTP-el seumur hidup.

Untuk surat keterangan domisili anda harus meminta dulu surat pengantar
dari Ketua RT, biayanya gratis, hanya ada beberapa pengurus RT yang
mewajibkan memberikan iuran dalam kotak kas RT. Surat pengantar ini biasanya
juga ditanda tangani oleh ketua RW.
Setelah mendapatkan pengantar maka anda harus melengkapai berkas
yang dipersyaratkan di kantor keluarahan, biaya surat keterangan domsili untuk
DKI Jakarta gratis.
Dengan kelengkapan dokumen badan usaha anda ini sudah bisa digunakan
untuk membuka rekening bank atas nama perusahaan anda, bank akan meminta
akta notaris, surat pengesahan kementrian hukum dan HAM untu PT, surat
pengesahan Kementrian Koperasi dan UKM untuk Koperasi, surat pendaftaran di
pengadilan untuk CV, NPWP, surat keterangan domisili.
( Sumber : https://pusatinvestor.com/begini-cara-langkah-langkah-terurut-untuk-
mendirikan-badan-usaha-yang-legal/ )

3. Pengurusan Izin Usaha


a. Pengurusan NPWP

18
Nomor Pokok Wajib Pajak biasa disingkat
dengan NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai
sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal
diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.1
Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan
objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib
mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya
diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.2

Untuk mendapatkan NPWP Wajib Pajak (WP) mengisi formulir


pendaftaran dan menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi
Perpajakan (KP4) setempat dengan melampirkan :

1. Untuk WP Orang Pribadi Non-Usahawan:


Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia atau foto kopi
paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang
berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing.
2. Untuk WP Orang Pribadi Usahawan:

a. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor


ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang
minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing;
b. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari
instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa.

3. Untuk WP Badan:

a. Fotokopi akta pendirian dan perubahan terakhir atau surat


keterangan penunjukkan dari kantor pusat bagi BUT;
1
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Pasal 1 angka 6
2
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Pasal 2 ayat (1)

19
b. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor
ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang
minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang
pengurus aktif;
c. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang
berwenang minimal kabupaten

b. Pengurusan Izin Prinsip

Izin Prinsip adalah perizinan usaha pertama dari Badan Koordinasi


Penanaman Modal (BKPM) yang harus dimiliki oleh setiap investor yang ingin
memulai atau membuka usaha maupun menanamkan modal (investasi) di
Indonesia. Izin prinsip ini dikeluarkan oleh BKPM sebagai Izin untuk
Perusahaan asing yang memilih Indonesia sebagai tempat untuk berinvestasi.

Apabila perusahaan Anda telah berbentuk badan usaha seperiti PT, CV


dan Firma, dokumen yang dibutuhkan adalah :

1. Formulir Izin Prinsip yang sudah diisi lengkap dan ditandatangani oleh
seluruh calon investor
2. Nama Direktur Utama atau Pimpinan Tertinggi di Perusahaan
3. Nama Perusahaan
4. Foto copy Akta Pendirian Perusahaan
5. Foto copy Surat Keterangan Domisili (lokasi/alamat) usaha
6. Foto Copy Nomor Pokok Wajib Pajak
7. Foto Copy Surat Pengesahan Perusahaan dari Kementerian Hukum dan
HAM (Bila perlu)
8. Foto Copy SIUP
9. Foto Copy TDP
10. Bidang Usaha yang digeluti perusahaan
11. Data-data Estimasi Produksi serta Pemasaran selama satu setelahnya
12. Jumlah Tenaga Kerja

20
13. Nilai Investasi
14. Keputusan Pendanaan (Permodalan)
15. Surat pernyataan kebenaran data-data terlampir di atas

Perlu diketahui, durasi waktu pengurusan Izin Prinsip di Badan Koordinasi


Penanaman Modal adalah 6 hari kerja dan di Badan Perizinan Terpadu tingkat
Kab/Kota selama 14 hari kerja.

c. Pengurusan Izin Lokasi


Mengutip perundang-undangan yang berlaku, Izin Lokasi adalah izin yang
diberikan kepada pelaku usaha untuk memperoleh tanah yang diperlukan untuk
usaha dan/atau kegiatannya dan berlaku pula sebagai izin pemindahan hak dan
untuk menggunakan tanah tersebut untuk keperluan usaha dan/atau kegiatannya.
Dikutip dari situs resmi Badan Koordinasi Penanaman Modal, Izin Lokasi
harus langsung diurus begitu perusahaan Anda mendapat Nomor Induk Berusaha
(NIB). Tak hanya Izin Lokasi, Anda juga perlu mengurus Izin Lingkungan, Izin
Usaha, dan Izin Operasional/Komersil.
Keempat izin ini bisa didapat secara langsung apabila perusahaan Anda
didirikan dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Strategi Pariwisata
Nasional (KSPN), Kawasan Industri (KI), dan Kawasan Pelabuhan Bebas dan
Perdagangan Bebas (KPBPB).
 Persyaratan Izin Lokasi

Sebelum mendaftar melalui Lembaga OSS, pastikan dulu dokumen Anda


telah terpenuhi kelengkapannya. Berikut adalah 8 dokumen yang dibutuhkan
sebagai persyaratan permohonan.

1. Nomor Induk Berusaha (NIB)


2. Pernyataan pemenuhan Komitmen Izin Lokasi
3. Pernyataan persyaratan Izin Lokasi tanpa Komitmen
4. Permohonan pemenuhan Komitmen Izin Lokasi
5. Peta/Sketsa yang memuat koordinat batas letak lokasi yang dimohon
6. Rencana kegiatan usaha
21
7. Bukti pembayaran biaya pelayanan yang sah
8. Surat pernyataan luas tanah yang sudah dikuasai oleh Pelaku Usaha dan
Pelaku Usaha lainnya yang merupakan 1 (satu) grup

d. Izin Mendirikan Bangunan


Arti atau pengertian IMB (Izin Mendirikan Bangunan) adalah produk
hukum yang berisi persetujuan atau perizinan yang dikeluarkan oleh Kepala
Daerah Setempat (Pemerintah kabupaten / kota) dan wajib dimiliki / diurus
pemilik bangunan yang ingin membangun, merobohkan, menambah / mengurangi
luas, ataupun merenovasi suatu bangunan.
Kehadiran IMB (izin mendirikan bangunan) pada sebuah bangunan
sangatlah penting, karena bertujuan untuk menciptakan tata letak bangunan yang
aman dan sesuai dengan peruntukan lahan. Bahkan keberadaan IMB juga sangat
dibutuhkan ketika terjadi transaksi jual beli rumah. Pemilik rumah yang tidak
memiliki IMB nantinya akan dikenakan denda 10 persen dari nilai bangunan,
rumah pun juga bisa dibongkar.   

Persyaratan / Syarat IMB Bangunan Umum (Non Rumah Tinggal s/d 8 lantai)
Untuk membuat IMB Bangunan Umum Non Rumah Tinggal (s/d 8 lantai)
pemohon harus melengkapi beberapa syarat mengurus IMB berupa :

 Formulir permohonan IMB


 Surat pernyataan tidak sengketa (bermaterai)
 Surat Kuasa (jika dikuasakan)
 KTP dan NPWP ( pemohon dan/yang dikuasakan)
 Surat Pernyataan Keabsahan dan Kebenaran Dokumen
 Bukti Pembayaran PBB
 Akta Pendirian (Jika pemohon atas nama perusahaan/badan/yayasan)
 Bukti kepemilikan tanah (surat tanah)
 Ketetapan Rencana Kota (KRK)/RTLB
 SIPPT (untuk luas tanah > 5.000 m2)

22
 Gambar rancangan arsitektur (terdiri atas gambar situasi, denah, tampak,
potongan, sumur resapan) direncanakan oleh  arsitek yang memiliki IPTB,
diberi notasi GSB, GSJ dan batas tanah)
 Gambar konstruksi serta perhitungan konstruksi dan laporan penyelidikan
tanah (direncanakan oleh perencana konstruksi yang memiliki IPTB)
 Gambar Instalasi (LAK/LAL/SDP/TDP/TUG)
 IPTB (Izin Pelaku Teknis Bangunan) arsitektur, konstruksi dan instalasi
( legalisir asli )
 IMB lama dan lampirannya (untuk permohonan merubah/menambah
bangunan)

(Sumber : https://www.lamudi.co.id/journal/syarat-imb-biaya-izin-mendirikan-
bangunan/)

e. Izin HO ( Hider Ordonasi )


Izin Gangguan (HO) adalah izin kegiatan usaha kepada orang pribadi /
badan dilokasi tertentu yang berpotensi menimbulkan bahaya kerugian dan
gangguan, ketentraman dan ketertiban umum tidak termasuk kegiatan/tempat
usaha yang lokasinya telah ditunjuk oleh Pemerintah Pusat atau Daerah.
Dasar hukum izin ini adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Selain itu, masih ada Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang mengatur
secara rinci tentang Retribusi Izin Gangguan. Bahkan pada kabupaten tertentu ada
yang menerapkan rumus untuk nenentukan besar biaya retribusi ini. Misalnya,
Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor mengeluarkan Perda No. 10 Tahun 2012,
yang secara rinci mengatur besar retribusi untuk izin ini.
 Persyaratan Izin Gangguan (Ho) :

 Fotocopy KTP Pemilik Usaha/Penanggungjawab/Direktur


 Fotocopy NPWP Badan Usaha

23
 Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan bagi Usaha yang Berbadan Hukum
 Fotocopy Akta Kepemilikan Tanah dan/atau Bangunan atau Perjanjian
Kontrak dan/atau Bangunan
 Hasil Kajian dan Analisa Potensi Gangguan yang Dikeluarkan SKPD (khusus
untuk Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern)
 Surat Rekomendasi dari instansi Terkait (untuk Menara Telekomunikasi)
 Fotocopy Izin Mendirikan Bangunan
 Surat Kuasa bagi yang Mengusahakan Proses Permohonan Pernerbitan Izin
kepada Pihak lain
 Surat Persetujuan Tetangga
 Surat Keterangan Domisili Usaha
 Bukti Lunas PBB Tahun Terakhir
 Persyaratan Perpanjangan Izin :

 Fotocopy KTP Pemilik Usaha/Penanggungjawab/Direktur


 Fotocopy NPWP Badan Usaha
 Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan bagi Usaha yang Berbadan Hukum
 Fotocopy Izin Mendirikan Bangunan
 Surat Kuasa bagi yang Mengusahakan Proses Permohonan Pernerbitan Izin
kepada Pihak lain
 Surat Keterangan Domisili Usaha
 Bukti Lunas PBB Tahun Terakhir
 Izin Asli HO Lama

 Jangka Waktu Penyelesaian Izin

Umumnya, durasi pengurusan Izin (HO) yang baru: paling lama 14 hari
kerja sejak persyaratan diyatakan lengkap. Pengurusan Untuk Izin (HO)
Perpanjangan paling lama lima (5) hari kerja sejak persyaratannya dinyatakan
lengkap.
Masa Berlaku Izin

24
Masa berlaku Izin (HO) selama tiga (3 ) tahun dan wajib diperpanjang
apabila memenuhi persyaratan yang ditetapkan sepanjang subjek dan/atau objek
tidak mengalami perubahan.

(Sumber : https://www.putra-putri-indonesia.com/izin-gangguan.html )

f. Surat Izin Perdagangan Usaha


Surat Izin Usaha Perdagangan, yang biasa disebut SIUP, adalah Surat Izin
untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan.
Setiap perusahaan, koperasi, persekutuan maupun perusahaan
perseorangan, yang melakukan kegiatan usaha perdagangan wajib memperoleh
SIUP yang diterbitkan berdasarkan domisili perusahaan dan berlaku di seluruh
wilayah Republik Indonesia.

SIUP wajib dimiliki oleh setiap perusahaan yang melakukan usaha


perdagangan dan berlaku selama perusahaan perdagangan menjalankan kegiatan
usahanya dan wajib melakukan pendaftaran ulang setiap lima tahun di tempat
penerbitan SIUP. Peraturan penerbitan SIUP bagi setiap perusahaan telah diatur
dalam Permen Perdagangan Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009 tentang Perubahan
Atas Permen Perdagangan Nomor 36/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan
Surat Izin Usaha Perdagangan dan Permen Perdagangan Nomor 36/M-
DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan

Berikut adalah persyaratan dan mekanisme pembuatan Surat Izin Usaha


Perdagangan (SIUP), dilansir dari Dinas PM & PTSP Provinsi DKI Jakarta:

a. Fotocopy KTP Penanggung Jawab/Direktur Utama Perusahaan, dan


fotocopy KTP penerima kuasa (jika proses permohonan dikuasakan)
b. Fotocopy Akta Notaris Pendirian Perusahaan, dan akta perubahan (semua
akte perubahan)
c. Fotocopy Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum Pendirian
Perusahaan, dan perubahannya (semua pengesahan perubahan)
d. Foftcopy Pas Foto Penanggung Jawab Perusahaan/Direktur Utama
(berwarna, ukuran 3 x 4)

25
e. Surat Pernyataan Kedudukan Usaha/Badan Usaha Isi Formulir
Permohonan (bermaterai cukup), dilengkapi dengan Surat Kuasa
Pengurusan, dan Surat Kuasa Penandatanganan (jika direktur utama
memberi kuasa penandatanganan kepada direktur)
f. Surat Pernyataan (bukan mini market, belum memiliki SIUP dan
peruntukan kantor)

Mekanisme pelayanan SIUP yaitu menerima draft dokumen SIUP


Menengah, meneliti permohonan, serta memutuskan permohonan dapat diproses
atau diperbaiki/revisi. Memberikan status proses "permohonan selesai dilakukan
penelitian administratif." Selanjutnya menerima, melakukan verifikasi draft
dokumen SIUP Menengah, serta merekomendasikan proses kepada Koordinator
Tim Teknis. Menerima, memeriksa / verifikasi draft dokumen SIUP Menengah.
Jika tidak memenuhi persyaratan keteknisan membuat dan membubuhkan paraf
pd surat penolakan beserta alasannya (tidak sesuai keteknisan). Lalu, memeriksa
draft dokumen SIUP Menengah, serta memutuskan menandatangani dokumen
izin jika permohonan telah sesuai, atau melakukan revisi/menolak permohonan
jika permohonan tidak dapat diproses lebih lanjut. Mengecek penomoran
dokumen izin, mencetak, menempelkan foto, memproses penandatanganan,
memberi stempel, mengarsipkan, serta menyampaikan dokumen izin yang sudah
ditanda tangani ke Front office/tim administrasi. Memberikan status proses
"dokumen SIUP Menegah sudah selesai dan dapat diambill sesuai dengan jadwal
pengambilan yang telah dimohon." Menerima dokumen SIUP Menengah yang
sudah siap diserahkan, serta melakukan verifikasi dokumen
pendukung/persyaratan. Untuk dokumen pendukung/persyaratan tidak
sesuai/tidak memenuhi, izin tidak dapat diberikan kepada pemohon.

(Sumber : https://tirto.id/syarat-pembuatan-surat-izin-usaha-perdagangan-siup-ekwg )

g. Tanda Daftar Perusahaan

Tanda Daftar Perusahaan merupakan daftar pencatatan resmi yang diadakan


berdasarkan ketentuan Undang-Undang atau peraturan lain yang berkaitan dengan
pelaksanaannya, yaitu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 yang

26
membahas tentang Wajib Daftar perusahaan. Catatan ini juga memuat sejumlah
hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan dan mendapatkan pengesahan
dari pejabat yang berwenang.

Jadi, setiap badan usaha, baik itu berbentuk PT, CV, Firma, Koperasi,
Yayasan, hingga perseorangan wajib mendaftarkan badan usaha yang dimilikinya.
Termasuk di dalamnya adalah kantor cabang, anak perusahaan, kantor pembantu,
kantor wilayah, hingga agen yang masih beroperasi di bawah nama perusahaan
tersebut.

Selain diatur dalam undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib


Daftar Perusahaan, kewajiban pengusaha mendaftarkan badan usaha yang
dikelolanya juga diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 37/M-
DAG/PER/2007 mengenai Penyelenggaraan Perusahaan juncto Keputusan
Presiden Nomor 53 Tahun 1998 mengenai Usaha atau Kegiatan yang Tidak
Dikenakan Wajib Daftar Perusahaan.

 Syarat Pembuatan TDP adalah sebagai berikut :


Apakah Anda belum memiliki TDP untuk perusahaan atau berencana
membuat TDP dalam waktu dekat? Pahami dulu persyaratan yang harus dipenuhi
berikut ini.

 Surat Akta Pendirian dan Perubahan Perusahaan berikut salinannya.


 Surat Keterangan Pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM
Republik Indonesia berikut salinannya.
 Salinan semua keterangan terkait perubahan perusahaan, termasuk di
dalamnya perubahan modal, pengurus, dan kepemilikan sahamnya. Untuk
berjaga, bawa serta aslinya.
 Salinan surat Keterangan Domisili Perusahaan, dan bawa serta aslinya
untuk ditunjukkan pada petugas.
 Salinan dan asli SIUP, SIUPAL, SIUJPT atau surat izin usaha lainnya.

27
 Salinan kartu identitas pengurus badan usaha. Jika pemilik adalah Warga
Negara Asing, salinan paspor diperlukan.
 Salinan identitas para pemegang saham, NPWP, dan Surat Keterangan
dari menteri Kehakiman apabila pihak pemegang saham adalah Koperasi,
Yayasan, atau PT.
 Salinan izin persetujuan investasi dari BPKM untuk badan usaha PMA
atau PMDN.
 Surat TDP asli jika ingin melakukan perubahan data atau pendaftaran
ulang.

(Sumber : https://voffice.co.id/jakarta-virtual-office/business-tips/apa-itu-tdp-
tanda-daftar-perusahaan/ )

h. Izin Usaha Industri

Izin Usaha Industri (IUI) adalah izin operasional yang diberikan kepada
setiap orang atau badan untuk melakukan kegiatan usaha bidang Industri yang
mengolah suatu bahan baku menjadi suatu produk dengan komposisi dan
spesifikasi baru.

Menurut Peraturan Pemerintah No.107/2015, IUI wajib bagi setiap pelaku


usaha industri dan diklasifikasikan menurut skala usaha (yakni IUI Kecil, IUI
Menengah dan IUI Besar). Namun demikian, masih terdapat usaha industri skala
rumah tangga dan/atau yang tidak menghasilkan limbah berbahaya bagi
lingkungan belum memiliki izin ini.

Di Kota Bandung untuk usaha perseorangan skala mikro dan kecil (omzet
maksimal Rp 2,5 milyar/tahun atau aset maksimal Rp 500 juta) IUI tidak bersifat
wajib, karena pelaku usaha perseorangan hanya perlu memiliki dokumen

28
perizinan bernama Tanda Daftar Usaha Mikro (TDUM) atau Tanda Daftar Usaha
Kecil (TDUK). Namun pelaku usaha perseorangan mikro dan kecil tetap dapat
memiliki IUI apabila dikehendaki dalam rangka pengembangan usahanya.

Untuk memperbesar skala tempat produksi, IUI menjadi suatu keharusan


dan kebutuhan dalam memenuhi kelengkapan administrasi yang sering
dipersyaratkan dalam berbagai kerjasama bisnis (baik terkait penggalangan
tambahan modal, kontrak pembelian bahan baku, kontrak penjualan produk, uji
kualitas, dsb). Selain itu, IUI adalah salah satu syarat untuk mendapatkan Izin
Edar BPOM, yang merupakan izin edar untuk produk pangan, kosmetik, dan obat-
obatan.

 Persyaratan Izin Usaha Industri :


1. Scan KTP Asli Pemilik
2. Scan asli NPWP
3. Scan Bukti Pelunasan PBB Tahun Terakhir
4. Scan Surat Pernyataan Pelestarian Lingkungan dari pemohon (bagi yang tidak
mensyaratkan Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) dan Izin
Lingkungan)
5. Scan Surat Keterangan dari Pengelola Kawasan Industri/Berikat
6. Scan Daftar Mesin dan Peralatan ditandatangani Pimpinan Perusahaan
7. Scan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
8. Scan Akta Notaris Pendirian Perusahaan Lengkap
9. Scan asli KTP Penanggung Jawab
10. Scan Surat Pernyataan / Permohonan
11. Scan Daftar Bahan Baku Penolong ditandatangani Pimpinan Perusahaan
12. Scan Sertifikat Tanah (AJB) Tanah
13. Scan Surat Sewa Tanah / Persetujuan Pemanfaatan Tanah
14. Scan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)
15. Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen

(Sumber: Perwali Bandung No.265/2016 dan https://dpmptsp.bandung.go.id/)

29
i. Izin Usaha Perluasan
Izin Usaha Perluasan adalah izin yang wajib dimiliki perusahaan untuk
memulai pelaksanaan kegiatan produksi/operasi yang menghasilkan barang atau
jasa atas pelaksanaan perluasan usaha, kecuali ditentukan lain oleh Peraturan
Perundang-undangan.
 Persyaratan Pelayanan
Syarat Administrasi :
1. Mengisi formulir permohonan Izin Usaha Perluasan yang di tanda tangan
oleh direktur, dibubuhi materai Rp. 6.000., dan disertai cap perusahaan.
2. Rekaman perizinan berupa Izin Prinsip/Izin Investasi/Izin Usaha/Izin
Kementerian/Lembaga/Dinas terkait yang telah dimiliki;
3. Rekaman Akta Pendirian perusahaan dilengkapi dengan pengesahan
Anggaran Dasar Perusahaan dan persetujuan/pemberitahuan Perluasan
dari Menteri Hukum dan HAM, dan Perluasannya (apabila ada);
4. NPWP perusahaan;
5. Rekaman legalitas lokasi proyek dan/atau alamat perusahaan terdiri dari:
a. Rekaman bukti penguasaan tanah dan/atau bangunan untuk kantor
dan/atau gudang berupa :
1). Perjanjian pengingkatan jual-beli (PPJB) disertai dengan bukti
pelunasan, atau
2). Akta jual beli oleh PPAT atas nama Perusahaan, atau
3). Sertifikat Hak Atas Tanah, dan IMB
b. Bukti perjanjian sewa menyewa tanah dan/atau gedung/bangunan,
berupa rekaman perjanjian sewa-menyewa tanah dan/atau bangunan
atas nama perusahaan dengan jangka waktu sewa:
1). minimal 3 (tiga) tahun untuk bidang usaha industri,
2). minimal 1 (satu) tahun untuk bidang usaha jasa/perdagangan,
terhitung sejak tanggal permohonan diajukan; Keterangan:
 dengan mencantumkan luasan lahan yang dipergunakan.

30
 bila kurang dari jangka waktu tersebut, dilampirkan surat
keterangan dari direksi untuk memperpanjang atau pindah ke
lokasi lain.
c. Bukti afiliasi dan perjanjian pinjam pakai, bila:
1) tempat kedudukan kantor pusat perusahaan berada dalam 1 (satu)
bangunan secara utuh dan terpadu dengan beberapa perusahaan
lainnya yang memiliki afiliasi, atau
2) tempat kedudukan kantor pusat perusahaan berada di lahan atau
bangunan yang dikuasai oleh perusahaan lain yang memiliki
afiliasi,
3) afiliasi sebagaimana dimaksud di atas, apabila 1 (satu) grup
perusahaan, yang dibuktikan dengan kepemilikan saham dalam
Akta perusahaan.
6. Izin lokasi/surat dari instansi terkait mengenai tata ruang kota dan
peruntukan lokasi industri bila perusahaan berada di luar Kawasan
Industri.
7. Kelengkapan perizinan daerah sesuai lokasi proyek :
a. rekaman Izin Gangguan (UUG/HO) dan/atau SITU bagi perusahaan
yang berlokasi di luar kawasan industri sesuai dengan ketentuan
Peraturan Daerah setempat;
b. bagi perusahaan yang berlokasi di Kawasan Industri atau gedung
perkantoran, tidak diwajibkan melampirkan rekaman Izin Gangguan
(UUG/HO) dan/atau SITU;
8. Rekaman dokumen lengkap dan persetujuan/pengesahan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) atau Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
(SPPL);
9. Rekaman Izin Lingkungan untuk perusahaan yang telah memiliki
AMDAL atau UKL-UPL;

31
10. LKPM periode terakhir dan tanda terima penyampaian dari PTSP Pusat Di
BKPM/BPMPTSP Provinsi/ Kabupaten/Kota;
11. Rekomendasi dari Kementerian/Lembaga pembina apabila dipersyaratkan
sesuai ketentuan bidang usaha, misalnya :
a. rekomendasi dari Kementerian Perdagangan c.q. Direktorat Bina
Usaha untuk pengajuan SIUPL;
b. rekomendasi dari Kementerian Perindustrian: Industri dengan KBLI
2410 dan 2420/ Industri cakram optic / Industri minuman beralkohol;
c. rekomendasi teknis Izin Usaha dari Direktur Jenderal Perkebunan,
Kementerian Pertanian untuk perkebunan buah kelapa sawit dan
industri minyak kelapa sawit;
12. Surat kuasa asli bermeterai cukup dan stempel perusahaan, bila
pengurusan tidak dilakukan secara langsung oleh direksi/pimpinan
perusahaan dengan dilengkapi dokumen penerima kuasa;
13. Untuk pengurusan SIUPL Sementara ditambahkan :
a. rekaman surat izin atau surat pendaftaran lainnya dari
Kementerian/Lembaga untuk jenis produk yang diperdagangkan
sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan dengan minimal 2 (dua)
jenis produk;
b. rekaman kontrak kerjasama atau surat penunjukan (apabila perusahaan
mendapat barang/jasa dari perusahaan lain/produsen/supplier);
c. rekaman identitas Direktur Utama atau penanggungjawab perusahaan
dan pasfoto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar;
d. rancangan program kompensasi mitra usaha, kode etik, dan peraturan
perusahaan;
14. Untuk permohonan SIUPL Tetap ditambah persyaratan:
a. melampirkan asli dari SIUPL Sementara;
b. neraca perusahaan tahun terakhir;
15. Untuk Permohonan IUJK ditambah persyaratan:
a. Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih berlaku;

32
b. Rekaman identitas Direktur Utama atau penanggungjawab perusahaan
dan Pasfoto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar;
16. Untuk permohonan Izin Usaha Tetap Jasa Penunjang Pertambangan
(Minerba, atau Panas Bumi, atau Migas) ditambahkan persyaratan:
a. Izin Usaha Jasa Penunjang Pertambangan (IUJP) atau;
b. Surat Keterangan Terdaftar (SKT).
17. Khusus untuk bidang usaha perdagangan dan jasa, dilampirkan dengan:
a. rincian investasi yang mencantumkan alokasi investasi terbesar;
b. bukti setor modal ditempatkan dan disetor atau neraca keuangan yang
mencantumkan equity perusahaan;
18. Khusus untuk bidang usaha perdagangan besar (distributor utama)
ditambahkan persyaratan:
a. Surat Penunjukan Distributor dan;
b. Bukti penguasaan gudang.
19. Hasil pemeriksaan lapangan bila diperlukan;
20. Presentasi bila diperlukan.
( Sumber : http://dpmptsp.kaboki.go.id/index.php/18-perizinan-dan-non-
perizinan/101-izin-usaha-perluasan )

j. Izin Reklame

Penyelenggaraan Reklame adalah rangkaian kegiatan dan pengaturan yang


meliputi perencanaan, jenis, bentuk pemanfaatan, perizinan, penyelenggaraan,
pengendalian, pengawasan dan penertiban reklame dalam rangka mewujudkan
pemanfaatan ruang kota yang serasi.
Penyelenggaraan reklame adalah orang atau badan yang telah memenuhi
persyaratan dan persetujuan dari pemerintah daerah untuk melakukan
penyelenggaraan reklame. ( Perda DKI Jakarta No. 9 tahun 2014 )
 Persyaratan mengurus izin reklame perseorangan/individu :
 Mengajukan permohonan secara tertulis kepada gubernur setempat
(surat permohonan/mengisi formulir) dengan mendatangi Dispenda.
 Memenuhi persyaratan dan administrasi penyelenggaraan reklame,
meliputi :
o Fotocopy tata letak bangunan untuk memasang reklame

33
o Fotocopy IMB jika reklame akan ditempel/diletakan pada sebuah
bangunan
o Menyertakan Izin Pelaksanaan Teknis Bangunan (IPTB)
penanggung jawab perencana arsitektur
o Fotocopy bukti kepemilikan tanah seperti SHM, SHGB, Sertifikat
Hak Pakai, dan Sertifikat Hak Pengelolaan
o Membuat surat pernyataan diatas kertas bermaterai Rp. 6.000 yang
memuat tentang kebenaran dan keabsahan data
 Identitas pemohon :
o KTP
o KK
o NPWP
 Fotocopy PBB tahun terakhir
 Surat pernyataan tidak akan mengubah bentuk reklame diatas kertas
bermaterai Rp. 6.000
 Prposal teknis
 Jika reklame akan ditayangkan diatas tanah atau bangunan yang
disewakan maka harus disertakan juga :
o Surat perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan
o Surat pernyataan dari pemilik tanah dan bangunan yang
menyatakan tidak keberatan apabila tanah atau bangunannya
digunakan ( bermaterai Rp. 6.000 )
o Fotocopy KTP pemilik tanah dan bangunan
 Persyaratan mengurus izin reklame badan hokum :
 Mengurus izin pemasangan reklame oleh badan hokum harus
menyertakan :
o Akta pendirian atau akta perubahan SK jika mengalami perubahan
o NPWP badan hokum
 Cara mengurus izin pemasangan iklan atau reklame yang dikuasakan
o Selain beberapa poin di atas, anda juga harus menyertakan surat
kuasa bermaterai Rp. 6.000
o KTP orang yang diberi kuasa
 Setelah melengkapi persyaratan di atas, selanjutnya anda harus :
o Membayar pajak reklame sesuai tarif yang berlaku
o Membayar sewa titik lokasi
o Membayar biaya jaminan bongkar sebesar 15% dari jumlah pajak
reklame terhutang untuk satu kali penayangan
o Membayar nilai strategis reklame apabila diselenggarakan di luar
sarana dan prasarana kota
(Sumber : http://blog.3dmediaadv.com/langkah-langkah-mengurus-izin-
pemasangan-reklame/ )

34
k. Izin Usaha Jasa Kontruksi
Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan
konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa
konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi.   Dalam melaksanakan Jasa
Konstruksi yang telah disebutkan di atas, maka tentu BUJK harus mempunyai
IUJK. Sehingga, IUJK adalah izin yang diberikan kepada badan usaha untuk
menyelenggarakan kegiatan Jasa Konstruksi. (Pasal 1 butir 15 UU JK).
 Cara Memperoleh Izin Perwakilan :
a. BUJKA (Pasal 5 – Pasal 10 Permen No. 10/PRT/M/2014)
b. BUJKA yang ingin memperoleh Izin Perwakilan harus mengajukan
permohonan kepada Menteri melalui Kepala Unit Kerja.
 Dokumen Persyaratan Yang Harus Dipenuhi Oleh BUJKA :
1. Surat permohonan;
2. Salinan akta pendirian BUJKA induk di negara asal yang telah dilegalisir
oleh notaris publik atau lembaga yang berwenang di negara asal;
3. Data umum BUJKA;
4. Surat rekomendasi dari kedutaan besar negara asal di Indonesia yang
menyatakan bahwa BUJKA yang bersangkutan merupakan badan usaha
yang teregistrasi dengan sah dan memiliki reputasi baik;
5. Salinan izin usaha jasa konstruksi BUJKA induk yang masih berlaku yang
telah dilegalisir oleh instansi penerbit;
6. Salinan Sertifikat Penyetaraan yang telah dilegalisir oleh Lembaga
Tingkat Nasional;
7. Surat penunjukan Kepala Perwakilan BUJKA oleh BUJKA induk Salinan
laporan keuangan BUJKA induk yang terbaru dan telah diaudit oleh
akuntan publik;
8. Salinan paspor atau kartu tanda penduduk calon Kepala Perwakilan;
9. Daftar riwayat hidup calon Kepala Perwakilan BUJKA;
10. Salinan surat keterangan domisili kantor perwakilan BUJKA di Indonesia
yang diterbitkan oleh Kelurahan setempat;

35
11. Surat pernyataan kebenaran dan keaslian dokumen;
12. dan Surat pernyataan bahwa direksi atau komisaris BUJKA induk tidak
sedang menjabat sebagai direksi atau komisaris pada BUJK lain.

(Sumber: Kupas Tuntas Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)


Sumber: https://smartlegal.id/layanan-hukum/2019/06/28/surat-izin-usaha-
jasa-konstruksi-siujk/ )

l. Izin Usaha Toko Modern ( IUTM )


Izin untuk dapat melaksanakan usaha Toko Modern yang diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah. Jenis toko modern meliputi: minimarket, supermarket,
hypermarket, department store, dan perkulakan.
 Persyaratan :
Persyaratan untuk MINIMARKET YANG BERDIRI SENDIRI (Jenis
Permohonan : Baru) :

1. Scan KTP Pemohon/Penanggung Jawab (Asli)


2. Scan arahan peruntukan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang
3. Scan Ijin Gangguan ( HO )
4. Scan Bukti Kepemilikan Tanah/Surat Perjanjian Sewa Menyewa
5. Scan Akte pendirian Perusahaan dan perubahannya (jika ada) beserta
Pengesahannya
6. Scan PBB STTS Tahun Terakhir
7. Scan SKDU Asli dari Kelurahan dan Disahkan Oleh Camat Setempat
8. BPJS Ketenagakerjaan
9. Pas Foto Berwarna 4x6 sejumlah 2 lembar
10. Scan Hasil Kajian Sosial Ekonomi Masyarakat ( Konsultan )
11. Scan Surat Kuasa dan KTP Asli Penerima Kuasa (Bila Diwakilkan)

Persyaratan untuk MINIMARKET YANG BERDIRI SENDIRI (Jenis


Permohonan : Daftar Ulang) :

1. Scan KTP Pemohon/Penanggung Jawab (Asli)

36
2. Scan Surat Izin Lama Asli
3. Pas foto berwarna 3x4 2 lembar (Direktur)

Persyaratan untuk MINIMARKET YANG BERDIRI SENDIRI (Jenis


Permohonan : Penggantian) :

1. Scan KTP Pemohon/Penanggung Jawab (Asli)


2. Scan Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (Jika Hilang/Rusak)
3. Pas foto berwarna 3x4 2 lembar (Direktur)
4. Scan SKDU Asli dari Kelurahan dan Disahkan Oleh Camat Setempat
5. Scan PBB STTS Tahun Terakhir
6. Scan Bukti Kepemilikan Tanah/Surat Perjanjian Sewa Menyewa
7. Scan Ijin Gangguan ( HO )
8. Scan Akte pendirian Perusahaan dan perubahannya (jika ada) beserta
Pengesahannya
9. BPJS Ketenagakerjaan

Persyaratan untuk MINIMARKET YANG TERINTEGRASI (Jenis


Permohonan : Baru) :

1. Scan KTP Pemohon/Penanggung Jawab (Asli)


2. Scan arahan peruntukan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang
3. Scan SKDU Asli dari Kelurahan dan Disahkan Oleh Camat Setempat
4. Scan Bukti Kepemilikan Tanah/Surat Perjanjian Sewa Menyewa
5. Scan PBB STTS Tahun Terakhir
6. Scan Akte pendirian Perusahaan dan perubahannya (jika ada) beserta
Pengesahannya
7. BPJS Ketenagakerjaan
8. Scan IUPP
9. Scan Hasil Kajian Sosial Ekonomi Masyarakat ( Konsultan )
10. Scan Ijin Gangguan ( HO ) (Tentatif)
11. Scan Surat Kuasa dan KTP Asli Penerima Kuasa (Bila Diwakilkan)

37
Persyaratan untuk MINIMARKET YANG TERINTEGRASI (Jenis
Permohonan : Daftar Ulang)

1. Scan KTP Pemohon/Penanggung Jawab (Asli)


2. Scan Surat Izin Lama Asli
3. Pas foto berwarna 3x4 2 lembar (Direktur)

Persyaratan untuk MINIMARKET YANG TERINTEGRASI (Jenis


Permohonan : Perubahan)

1. Scan KTP Pemohon/Penanggung Jawab (Asli)


2. Scan IUPP
3. Scan Surat Kuasa dan KTP Asli Penerima Kuasa (Bila Diwakilkan)

Persyaratan untuk MINIMARKET YANG TERINTEGRASI (Jenis


Permohonan : Penggantian)

1. Scan KTP Pemohon/Penanggung Jawab (Asli)


2. Scan Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (Jika Hilang/Rusak)
3. Pas foto berwarna 3x4 2 lembar (Direktur)
4. Scan Ijin Gangguan ( HO )
5. Scan Bukti Kepemilikan Tanah/Surat Perjanjian Sewa Menyewa
6. Scan Akte pendirian Perusahaan dan perubahannya (jika ada) beserta
Pengesahannya
7. Scan SKDU Asli dari Kelurahan dan Disahkan Oleh Camat Setempat
8. Scan PBB STTS Tahun Terakhir
9. BPJS Ketenagakerjaan

Persyaratan untuk SELAIN MINIMARKET YANG TERINTEGRASI (Jenis


Permohonan : Baru)

1. Scan KTP Pemohon/Penanggung Jawab (Asli)


2. Scan arahan peruntukan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang
3. Scan Ijin Gangguan ( HO )

38
4. Scan PBB STTS Tahun Terakhir
5. Scan Bukti Kepemilikan Tanah/Surat Perjanjian Sewa Menyewa
6. Scan Akte pendirian Perusahaan dan perubahannya (jika ada) beserta
Pengesahannya
7. Scan SKDU Asli dari Kelurahan dan Disahkan Oleh Camat Setempat
8. BPJS Ketenagakerjaan
9. Pas foto berwarna 3x4 2 lembar (Direktur)
10. Scan Hasil Kajian Sosial Ekonomi Masyarakat ( Konsultan )
11. Scan IUPP (Tentatif)
12. Scan Surat Kuasa dan KTP Asli Penerima Kuasa (Bila Diwakilkan)

Persyaratan untuk SELAIN MINIMARKET YANG TERINTEGRASI (Jenis


Permohonan : Daftar Ulang)

1. Scan KTP Pemohon/Penanggung Jawab (Asli)


2. Scan Surat Izin Lama Asli
3. Pas foto berwarna 3x4 2 lembar (Direktur)

Persyaratan untuk SELAIN MINIMARKET YANG TERINTEGRASI


(Jenis Permohonan : Penggantian)

1. Scan KTP Pemohon/Penanggung Jawab (Asli)


2. Scan Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (Jika Hilang/Rusak)
3. Pas foto berwarna 3x4 2 lembar (Direktur)
4. Scan Akte pendirian Perusahaan dan perubahannya (jika ada) beserta
Pengesahannya
5. Scan SKDU Asli dari Kelurahan dan Disahkan Oleh Camat Setempat
6. Scan PBB STTS Tahun Terakhir
7. Scan Bukti Kepemilikan Tanah/Surat Perjanjian Sewa Menyewa
8. BPJS Ketenagakerjaan
9. Scan Ijin Gangguan ( HO )

Persyaratan untuk SELAIN MINIMARKET YANG BERDIRI SENDIRI


(Jenis Permohonan : Baru)

39
1. Scan KTP Pemohon/Penanggung Jawab (Asli)
2. Scan arahan peruntukan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang
3. Scan Ijin Gangguan ( HO )
4. Scan Bukti Kepemilikan Tanah/Surat Perjanjian Sewa Menyewa
5. Scan PBB STTS Tahun Terakhir
6. Scan SKDU Asli dari Kelurahan dan Disahkan Oleh Camat Setempat
7. Scan Akte pendirian Perusahaan dan perubahannya (jika ada) beserta
Pengesahannya
8. BPJS Ketenagakerjaan
9. Scan Hasil Kajian Sosial Ekonomi Masyarakat ( Konsultan )
10. Scan Surat Kuasa dan KTP Asli Penerima Kuasa (Bila Diwakilkan)

Persyaratan untuk SELAIN MINIMARKET YANG BERDIRI SENDIRI


(Jenis Permohonan : Daftar Ulang)

1. Scan KTP Pemohon/Penanggung Jawab (Asli)


2. Scan Surat Izin Lama Asli
3. Pas foto berwarna 3x4 2 lembar (Direktur)

Persyaratan untuk SELAIN MINIMARKET YANG BERDIRI SENDIRI


(Jenis Permohonan : Penggantian)

1. Scan KTP Pemohon/Penanggung Jawab (Asli)

2. Scan Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (Jika Hilang/Rusak)

3. Pas foto berwarna 3x4 2 lembar (Direktur)

4. Scan Akte pendirian Perusahaan dan perubahannya (jika ada) beserta


Pengesahannya

5. Scan SKDU Asli dari Kelurahan dan Disahkan Oleh Camat Setempat

6. Scan Bukti Kepemilikan Tanah/Surat Perjanjian Sewa Menyewa

7. Scan Ijin Gangguan ( HO )

8. Scan PBB STTS Tahun Terakhir

40
(Sumber: DPMPTSP Kota Tangerang)

41

Anda mungkin juga menyukai