Anda di halaman 1dari 60

ASPEK MANAJEMEN DAN

MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA


PADA STUDI KELAYAKAN BISNIS

TIM MSDM MANAJEMEN 6D


Your Picture Here and Send to Back

OUR TEAM

MUHAMMAD ADDAR QUTHNI MOCHAMMAD ILHAM AKBAR

MUHAMAD ARIF MA’RUF MUHAMAD FAUZI HAWARI


Your Picture Here and Send to Back

OUR TEAM

MUHAMMAD FAHMI MISBAH DEDE IRFAN MAULANA YUSUF

MUHAMMAD ZAHID ZAHRAN MUKTI MAULUDI


Your Picture Here and Send to Back

OUR TEAM

MUHAMAD ALBYAN MUHAMMAD RIZAL PATHURRO MELA FITRIA HENDRIYANI


Your Picture Here and Send to Back

OUR TEAM

MA’RUF MAULANA BAIHAQI


NAUFAL IMMANUL HAKIM
PEMBAHASAN
ASPEK MANAJEMEN ASPEK MANAJEMEN SDM
• PENGELOLAAN • PENTINGNYA ASPEK-
MANAJEMEN ASPEK SDM DAN MODEL
• FUNGSI MANAJEMEN MODEL SDM
PLANNING PROCESS • PERENCANAAN
• FUNGSI MANAJEMEN STRATEGIS SDM
ORGINIZING PROCESS • PROSES REKRUTMEN
• FUNGSI MANAJEMEN • SELEKSI DAN
ACTUATING PENEMPATAN
• FUNGSI MANAJEMEN • PELATIHAN DAN
CONTROLLING PROCESS PENGEMBANGAN
• KONSEP MANAJEMEN • KINERJA
PERUSAHAAN DI • KOMPENSASI
INDONESIA
PENGELOLAAN
MANAJEMEN
PENGELOLAAN DALAM PENGELOLAAN PERUSAHAAN, ADA BEBERAPA HAL YANG
PERLU DIPERHATIKAN OLEH PEBISNIS, YAITU :

MANAJEMEN 1. Kebijakan (harus mengarah pada pemecahan masalah dan panduan


bagi pengimplementasian strategi perusahaan )
2. Target tahunan (Measurable, Consistent, Reasonable, Challenging,
Clear, Understood, Timely dan verifable)
3. struktur organisasi, (perusahaan membuat struktur perusahaan yang
sesuai dengan startegi pengembangan usaha yang telah dibuat.)
4. produksi/operasi, (membangun Plant size, Inventory/Inventory control
system, Quality control, Cost control dan Technological innovation )
5. SDM, (pengelolaan sistem manajemen sdm)
5. budaya perusahaan, (membangun nilai-nilai (filosofi) bagi perusahan
agar menjadi panduan dalam melakukan aktivitas. )
6. lingkungan sekitar, (benar-benar memperhatikan lingkungan sekitar
(alam). perusahaan harus lebih mengdepankan corporate social
responsibility)
7. kemauan untuk berubah, (membangun iklim perubahan adanya
kepastian dan optimisme arah dan kemajuan perusahaan sehingga
perubahan yang dicapai bisa lebih baik.)
8. restrukturisasi (perusahaan diminta melakukan pengurangan atau
penambahan size (divisi, unit, level hierarki atau tenaga kerja)
9. sistem kompensasi. (berhubungan langsung dengan motivasi pekerja)
CORPORATE VALUE PERUSAHAAN
Cara membangun Corporate value

1. formal statement (filosofi perusahaan, piagam, dll).


Semangat
Digunakan untuk rekrutmen & seleksi, dan
kewirausahaan
sosialisasi
Pelayanan konsumen yang 2. mendesain ruang bangunan
Menciptakan nilai
terbaik 3. pemodelan peran, pengajaran, dan pembinaan
pemegang saham
4. penghargaan, status dan kriteria promosi
5. ceritakan tentang orang-orang penting dan
Bangun hubungan yang Berikan kembali ke peristiwa
kuat komunitas 6. apa yang diperhatikan, diukur dan dikendalikan
oleh pemimpin
7. reaksi pemimpin terhadap peristiwa dan kekrisisan
Berempati pada orang Menghormati semua orang 8. bagaimana organisasi dirancang dan terstruktur
9. sistem organisasi dan prosedur
Lakukan hal yang benar
10. kriteria yang digunakan untuk rekrutmen, seleksi,
promosi dan sistem pensiun
FUNGSI MANAJEMEN
PLANNING PROCESS
Perencanaan Usaha
A. Ciri-ciri Pokok Perencanaan Usaha
• Bertujuan menghasilkan barang-barang dan/atau
jasa-jasa
• Memerlukan suatu investasi modal, tenaga kerja,
manajemen ataupun hal-hal lain.
• Setelah investasi tersebut dilaksanakan dan
selama berlangsungnya usaha tersebut
memberikan kegunaan kepada berbagai pihak
diantaranya adalah perusahaan itu sendiri maupun
masyarakat.
• Adanya biaya operasional diatas biaya investasi

B. Jenis-jenis Perencanaan Usaha

• Menurut jenis Barang dan Jasa


• Menurut jenis kepemilikannya
• Berdasarkan Modal
Perencanaan Usaha
Tahap-tahap Pengembangan Usaha
• Pengkonsepsian proyek usaha
• Perumusan proyek usaha
• Pemusatan ataupun pengesahan proyek
usaha
• Pelaksanaan usaha

Persoalan Umum dalam Pelaksanaan


Usaha
• Menentukan siapa yang bertanggung jawab
• Menentukan pilihan usaha berdasarkan
kriteria
• Penilaian biaya-biaya dan keuntungan
• Penilaian asumsi-asumsi
• Pengetahuan atas semua alternatif
FUNGSI MANAJEMEN
ORGANIZING PROCESS
PENGERTIAN Pengorganisasian mengatur dalam hal :

Organizing dari kata organism yang berarti menciptakan • Tugas pekerjaan


sesuatu struktur dengan bagian-bagian yang • Jenis pekerjaan
diintegrasikan sehingga mempunyai hubungan saling • Unit - unit kerja
mempengaruhi satu dengan yang lainnya. • Tentang siapa yang akan melakukan,apa alat
alatnya,bagaimana pengaturan keuangan dan
Jaafar Muhammad (1992) : penyusunan sumber-sumber fasilitasnya
organisasi dalam bentuk kesatuan dengan cara yang • Tindakan apa yang akan dilakukan untuk
berkesan agar tujuan dan objektif organisasi yang mewujudkan tujuan perusahaan
dirancang dapat dicapai
ADA 2 KEGIATAN PENTING
DALAM MELAKSANAKAN
ORGANIZING
• Menentukan bentuk/struktur organisasi perusahaan
(L Draft 2002 :398-399)

• Menentukan wewenang, tugas dan tanggung jawab


setiap orang yang bekerja di perusahaan, terutama para
manajernya. (Sukirno,2004:124)
PENGORGANISASIAN YANG EFEKTIF
DAPAT MENGHASILKAN KEUNTUNGAN SEBAGAI BERIKUT

mekanisme yang
Saluran-saluran mengkoordinasi
Terbentuknya suatu komunikasi yang
Pembagian kerja yang
arus aktivitas kerja tercapainya
terhindar dari dapat membantu keharmonian antara
timbulnya yang logical, yang pengambilan
kejelasan dapat dilaksanakan para anggota
duplikasi,konlik dan keputusan dan
tentang penyalahgunaan dengan baik oleh organisasi
ekspetasi- pengawasan
sumber-sumber daya individu ataupun
ekspetasi kinerja material maupun kelompok
individual dan sumber-sumber daya
tugas-tugas yang manusia
terspesialisasi
PROSES PENGORGANISASIAN
MENURUT SAMUEL B CERTA
• Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3

Merefleksi Membagi tugas-


Menetapkan
tentang tugas pokok
tugas-tugas
rencana dan menjadi tugas
pokok
sasaran tugas bagian

Mengevaluasi hasil Mengalokasi sumber-


dari strategi sumber daya dan
pengoraganisasian petunjuk untuk tugas-
yang diimplementasi tugas bagian
Langkah 5 Langkah 4
FUNGSI MANAJEMEN
ACTUATING PROCESS
ACTUATING PROCESS
Dasar Dasar Actuating
• Sumbangan individu terhadap tujuan organisasi
tergantung pada komunikasi antara yang diarahkan
dan yang mengarahkan
• Harmonisasi anatara tujuan individu dengan tujuan
organisasi
• Pengarahan harus efesien untuk mencapai tujuan
• Kesatuan perintah
• Teknik pengarahan yang tepat

Fungsi Actuating

• Mengembangkan rasa tanggung jawab


• Pemberian komando
• Mengadakan pengamatan atas pekerjaan dan aktivitas
bawahan langsung
• Pemeliharaan moral dan disiplin
• Komunikasi
• Human relation
• Leadership
• Pengembangan eksekutif
Beberapa hal yang
tercakup dalam
Actuating yaitu:

1.Komunikasi organisasi
2.Coordinating
3.Motivating
4.Leading

INFOGRAPHIC
FUNGSI MANAJEMEN
CONTROLLING
PROCESS
CONTROLLING PROCESS

Fungsi manajemen selanjutnya yang berkenaan dengan study


kelayakan bisnis adalah fungsi pengendalian. Pengendalian sangat Pengendalian manajemen sendiri merupakan pengendalian yang
penting agar kita dapat mengetahui cara mengendalikan bisnis kita dilakukan oleh pihak manajemen untuk mengorganisasi bagian-
kea rah yang benar dan jelas serta untuk mempertahankan bisnis bagian perusahaan dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk
kita tetap bertahan di persaingan bisinis. (Narutama, 2004 : 4) mencapai tujuan yang telah ditetapkan sistem pengendalian

Apa bila dilihat lebih mendalam lagi, maka posisi pengendalian


internal termasuk bagian sistem forma pengendalian perusahaan
dalam proses pengendalian dan perencanaan yang meliputi
pengembangan, klarifikasi, dokumentasi sistem dan prosedur serta
pengembangan pengukuran sampai dengan pelaporan atau umpan
balik.
Controlling (Pengendalian)

A. Sistem Pengendalian Internal B Unsur Sistem Pengendalian Internal


Menurut American Institute Of Certified Public Ada empat unsur yang terdapat dalam system
Accountants (AICPA), definisi dari sistem pengendalian internal, antara lain:
pengendalian internal adalah “sistem 1. Struktur Organisasi
pengendalian yang meliputi struktur organisasi 2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
dan semua metode serta ketentuan yang 3. Praktik yang Sehat
terkoordinasi yang dianut oleh perusahaan untuk 4. Karyawan yang Mampu Melaksanakan Tugasnya
melindungi harta kekayaan, serta memeriksa
ketelitian dan seberapa jauh data akuntansi dapat
dipercaya, dapat meningkatkan efisiensi usaha
dan dapat mendorong di taatinya kebijakan
perusahaan yang telah ditetapkan””. Jika dilihat
dari definisi tersebut, maka hakikat pengendalian
internal sesungguhnya mencakup seluruh
kegiatan operasional perusahaan
 
 
KONSEP MANAJEMEN
PERUSAHAAN DI
INDONESIA
Studi yang dilakukan oleh SM FE-UI dan SWA terhadap 45 perusahaan yang berasal dari 16 industri
menunjukkan adanya 5 temuan yakni:

1) Dari 65 konsep manajemen yang digunakan


ada 12 konsep manajemen yang populer, 6
diantaranya berada dilevel strategis dan 6
lainnya dilevel fungsional.
2) adanya Gap antara konsep dari sudut pandang
perusahaan degan teori yang ada. Gap
cenderung terjadi pada konsep yang memiliki
standar tools yang jelas, misalnya
Balancescorecard memiliki 4 pandangan
(financial perspective, customer perspective,
internal perspective, learning and growth
perspective) ternyata perusahaan memakai
sudut pandang ini sesuai dengan kondisi
masing-masing perusahaan.
3) adanya pola-pola tertentu yang dapat dibuat
berdasarkan status responden (perusahaan
terbuka/tertutup) dan keaktifan pendiri (aktif
dan tidak aktif mengelola perusahaan).
4. Perusahaan terbuka memiliki kecenderungan
lebih besar untuk mengambil sumber inspirasi
konsep eksternal perusahaan dibanding
perusahaan tertutup.

5. Falsafah manajemen yang diterapkan


PENTINGNYA ASPEK-
ASPEK SDM DAN
MODEL - MODEL SDM
Pentingnya Aspek SDM
Revolusi teknologi komunikasi dan informasi membuat dunia yang luas ini
semakin lama semakin kecil (Global Village). Konsukensinya skala kompetisipun
meningkat dari local competitive menjadi global competitive.
Keberhasilan sebuah perusahaan sangat ditentukan sejauhmana perusahaan
mampu mengelola, mengembangkan dan memotivasi karyawan yang potensial

Salah satu kunci utama keberhasilan SDM adalah terletak pada proses
rekrutmen dan seleksi calon karyawan. Mencari karyawan yang profesional dan
berkualitas tidaklah gampang. Kenyataan menunjukkan banyaknya pencari
kerja dan tinginya angka pengangguran sementara banyak perusahaan yang
mengeluh sediki sekali dari mereka yang memiliki kualitas. Akibatnya bajak-
membajak dan headhunting masih sering terjadi. Bahkan banyak perusahaan
yang masih mengimpor tenaga kerja dari luar (expatriate) untuk menduduki
posisi tertentu.
PENGERTIAN Pengorganisasian mengatur dalam hal :

Organizing dari kata organism yang berarti menciptakan • Tugas pekerjaan


sesuatu struktur dengan bagian-bagian yang • Jenis pekerjaan
diintegrasikan sehingga mempunyai hubungan saling • Unit - unit kerja
mempengaruhi satu dengan yang lainnya. • Tentang siapa yang akan melakukan,apa alat
alatnya,bagaimana pengaturan keuangan dan
Jaafar Muhammad (1992) : penyusunan sumber-sumber fasilitasnya
organisasi dalam bentuk kesatuan dengan cara yang • Tindakan apa yang akan dilakukan untuk
berkesan agar tujuan dan objektif organisasi yang mewujudkan tujuan perusahaan
dirancang dapat dicapai
Model-Model Manajemen SDM
Di bagian model yaitu :
- Model Tradisional
- Model Human Relations
- Model Human resources

01 Model Tradisional Harapan


Kebijakan
Asumsi:
1. Karyawan bekerja baik jika
1. Pekerjaan tidak boleh begitu 1. Tugas pokok manajer adalah upah pantas, pimpinan baik.
disukai oleh sebagian besar mengawasi dari dekat.
karyawan . 2. Harus merinci tugas supaya 2. Jika ada pengawasan dan
2. Apa yang dikerjakan karyawan lebih mudah dan sederhana. karyawan sederhana akan
tidak penting ketimbang apa 3. Harus mengembangkan dapat bekerja sesuai
yang diperoleh dari karyawan tugas-tugas dan prosedur standard
itu (upah). yang ditaati secara sungguh-
3. Hanya beberapa orang yang sungguh.
mampu bekerja secara kreatif,
menentukan tujuan dan
mengawasi diri sendiri.
Model-Model Manajemen SDM

02 Kebijakan
Model Human Relations Harapan
1. Tugas pokok manajer
Asumsi: membuat karyawan 1. Bertukar informasi,
1. Karyawan ingin merasa merasa berguna. melibatkan bawahan
berguna dan penting. 2. Memberi informasi kepada dalam mengambil
2. Karyawan ingin diakui bawahan dan keputusan.
sebagai individu. mendengarkan keluhan. 2. Pemenuhan kebutuhan
3. Kebutuhan tersebut di atas 3. Membiarkan bawahan tersebut akan
lebih memotivasi daripada berlatih mengawasi diri meningkatkan semangat
uang. sendiri dan tugas rutin kerja
mereka
Model-Model Manajemen SDM

03 Kebijakan
Model Human Resources Harapan
1. Tugas pokok manajer adalah
Asumsi: memanfaatkan SDM yang ada 1. Memperluas pengaruh pada
1. pekerjaan sesuatu yang 2. Menciptakan lingkungan bawahan, meningkatkan
menyenangkan dan sukan yang memungkinkan anggota efisiensi kerja.
menyumbang hal yang berarti. menyumbangkan 2. Kepuasan kerja akan
2. sebagian besar orang lebih kemampuannya. meningkat jika bawahan
kreatif, tanggung jawab, dan 3. Mendorong partisipasi dan merasa hasil yang dicapai
mampu mengontrol diri sendiri memperbesar self direction dari pemanfaatan
dan self control pada sepenuhnya SDM yang ada
bawahan.
PERENCANAAN
STRATEGIS SDM
SISTEM PERENCANAAN STRATEGIS SDM
(GREER, 2001)

1. Inventarisasi 3. Menyusun 4. Pengawasan


2. Forecast SDM
Persediaan SDM Perencanaan SDM dan Evaluasi

Memadukan permintaan Memberikan umpan balik


Memprediksi
dan penawaran kepada sistem dan
permintaan dan
personalia dalam memonitor derajat
penawaran karyawan
perolehan tenaga kerja pencapaian tujuantujuan
diwaktu yang akan
yang qualified. dan sasaran-sasaran
datang
perencanaan sumberdaya
manusia.
Integrated HR System
FRAMEWORK HR PLANNING
sumber: Randall S Schulerr and Susan E Jakson.,
Managing Human Resources Trough Partnership, 2003
PROSES REKRUTMEN
RECRUITMENT
PROCESS
Rekrutmen didefenisikan sebagai aktivitas-
aktivitas atau praktik-praktik penentuan
karakteristik-karakteristik yang diinginkan dari
pelamar, yang nantinya akan menjadi subjek
aplikasi prosedur-prosedur seleksi. Rekrutmen
merupakan fungsi tenaga kerja yang berarti
pengusahaan tenaga kerja, pengerahan tenaga
kerja, dan pencaharian tenaga kerja.

Rekrutmen adalah merupakan tindak lanjut dari


fungsi manajemen tenaga kerja yang pertama,
yaitu analisis pekerjaan
Sumber-Sumber Rekrutmen
Perekrutan dari Internal Perusahaan Perekrutan dari Eksternal Perusahaan
Kelebihan Kekurangan
Rekrutmen tenaga kerja dari luar perusahaan
1. Kenaikan jabatan yang 1. Serangkaian promosi dan
mutasi mungkin memerlukan perencanaan matang, khususnya
lebih tinggi dari jabatan
seblumnya akan mengakibatkan keadaan menyangkut imbalan sebagai konsekuensi
mendorong tenaga kerja tidak stabil misalnya akibat pekerjaan. Keseimbangan antara kuantitas keluaran
promosi dapat
untuk meningkatkan
menghilangkan
produksi yang direncanakan dengan imbalan yang
kuantitas dan kualitas keseimbangan semangat dapat diberikan kepada tenaga kerja perlu
kerjanya dan kegairahan kerja, diperhitungkan secara rinci.
2. Promosi dan mutai kesetiaan, ketaatan,
menimbulkan semangat
 
kejujuran, tanggung jawab,
dan kegairahan kerja lebih dan produktivitas kerja penentuan sumber tenaga kerja dari luar perusahaan
tinggi bagi tenaga kerja 2. Penentuan seorang calon dapat dilakukan melalui beberapa cara. Cara yang
3. Alokasi dana dalam untuk promosi diantara bisa ditempuh antara lain, melalui departemen
promosi dan mutasi dapat tenaga kerja yang sederajat
dapat menimbulkan rasa iri
tenaga kerja, Headhunter, konsultan lembaga
lebih rendah dari pada pedidikan sekolah maupun luar sekolah, teman-
atau tidak puas diantara
pencaharian tenaga kerja
dari luar
tenaga kerja teman karyawan perusahaan, iklan ( media massa
3. Promosi dari dalam cetak dan elektronik ),
4. Alokasi waktu relatif perusahaan membatasi opini
singkat sehingga dan input yang datang dari  
kekosongan jabatan dapat luar perusahaan.
segera diduduki oleh
tenaga kerja dalam
perusahaan
Berbagai Kendala Dalam Rekrutmen
Berbagai penelitian dan pengalaman banyak orang dalam hal rekrutmen menunjukkan bahwa kendala yang biasa
dihadapi itu dapat mengambil tiga bentuk, yaitu kendala yang bersumber dari organisasi yang bersangkutan sendiri,
kebiasaan para pencari tenaga kerja dan faktor-faktor eksternal yang bersumber dari lingkungan sekitar dari organisasi
bergerak

• Faktor-Faktor Organisasional, seperti


• Kondisi Eksternal Seperti Tingkat
Kebijakan promosi dari dalam, dan
Pengangguran, Kedudukan organisasi
kebijaksanaan tentang imbalan.
terhadap organisasi lain, Langka
Ketidaksesuaian pemberian imbalan
tidaknya suatu keahlian atau
akan mengurangi efektivitas tenaga
keterampilan tertentu, Peraturan
kerja yang tentunya berakibat buruk
perundang-undangan ketenagakerjaan
bagi perusahaan atau organisasi
,dan praktek rekrutmen dari
perusahaan/organisasi lain,

• Kebiasaaan Pencari Tenaga kerja Dalam hal


ini para pencari tenaga kerja mungkin saja
dapat melakukan kesalahan dalam perekrutan
tenaga kerja
PROSES SELEKSI DAN
PENEMPATAN
PROSES SELEKSI
Proses seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan
yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar
diterima atau tidak. Proses seleksi tergantung pada
tiga masukan penting.

01 Informasi analisis.

02 Rencana-rencana sumber daya manusia.

Penarikan agar manajer HRD mendapatkan


03
sekelompok orang yang akan dipilih.

Ketiga masukan ini sangat menentukan efektivitas


proses seleksi. Disamping itu, manajer personalia
harus menghadapi paling tidak tiga tantangan, yaitu:
• Tantangan suplai
• Tantangan Ethis
• Tantangan Organisasional
Proses Penempatan

karyawan baru maupun lama yang dirasa


memiliki kemapuan untuk menempati posisi atau
jabatan tertentu.
Dalam organisasi umumnya menggunakan dua
kriteria utama dalam mempertimbangkan
seseorang untuk dipromosikan yaitu prestasi
kerja dan senioritas.
Promosi yang didasarkan pada prestasi kerja
menggunakan hasil penilaian atas hasil karya
yang sangat baik dalam promosi atau jabatan
sekarang. Sedangkan promosi yang didasarkan
kepada senioritas adalah dihitung dari lamanya
bekerja.
PROSES PELATIHAN
DAN PENGEMBANGAN
Pelatihan dan Pengembangan
(Training and Development)

1. Training and Development sebagai Investasi SDM


2. Proses pelaksanaan Training and Development
• Analisis kebutuhan
• Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan
• Evaluasi program Pelatihan dan Pengembangan
Proses Pelaksanaan Training and Development

Analisis kebutuhan
Keputusan penyelenggaraan Pelatihan dan
Pengembangan haruslah bertumpu pada data terbaik yang
tersedia, yang dihimpun dalam suatu penilaian kebutuhan
(needs assessment). Dalam penilaian kebutuhan dilakukan
diagnosis terhadap masalah-masalah saat ini dan
tantangan-tantangan di masa mendatang yang akan
dihadapi. Cascio (1995) menyatakan Penilaian kebutuhan
dilaksanakan dalam 3 (tiga) tipe analisis yaitu analisis
organisasional, analisis operasional, dan analisis individu.
PELAKSANAAN PELATIHAN DAN
PENGEMBANGAN

Setelah tahap penilaian kebutuhan selesai dilaksanakan, maka tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Untuk tahap
pelaksanaan, langkah-langkah penting bagi pengorganisasian program pendidikan dan pelatihan sebagai berikut:

1. Penentuan Materi
Dalam penentuan materi perlu diperhatikan relevansi terhadap kebutuhan pendidikan dan pelatihan, karakteristik dan
motivasi calon peserta, dan prinsip-prinsip belajar yang akan digunakan.
2. Metode Penyampaian Materi
Dalam penyampaian materi harus dipertimbangkan kandungan materi yang akan disampaikan. Untuk meningkatkan
efektifitas Pelatihan dan Pengembangan metoda penyampaian materi sebaiknya bersifat partisipatif, relevan, repetitif
(pengulangan), dan terjadi transfer pengetahuan
3. Pemilihan Instruktur
Pemilihan seseorang sebagai pelatih (instruktur) harus didasarkan pada tingkat penguasaan materi, kemampuan dalam
memotivasi peserta, sikap dalam mengajar, dan kemampuan dalam mentransfer ilmu.
4. Mempersiapkan Fasilitas Pelatihan
Semua fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung berlangsungnya pendidikan dan pelatihan seperti ruangan, alat tulis
kantor, alat peraga, dan konsumsi perlu mendapat perhatian dari aspek kenyamanan dan kelengkapan fasilitas karena
sangat mempengaruhi keberhasilan program Pelatihan dan Pengembangan
5. Pelaksanaan Program
Dalam melaksanakan program Pelatihan dan Pengembangan harus selalu dijaga agar pelaksanaan kegiatan benar-benar
mengikuti rencana yang ditetapkan baik dari aspek ketepatan waktu maupun aspek kesiapan penyelenggaraan.
Evaluasi program Pelatihan dan Pengembangan

1. REAKSI, terfokus pada pemahaman dan reaksi peserta


terhadap tujuan program Pelatihan dan Pengembangan, serta
proses pelaksanaan secara keseluruhan (materi, instruktur,
fasilitas dan penyelenggaraan).
2. PENGUASAAN, menilai sejauh mana para peserta Pelatihan
dan Pengembangan benar-benar telah menguasai konsep,
informasi, serta prinsip-prinsip keterampilan dan pengetahuan
yang telah diberikan
3. SIKAP, yaitu perubahan sikap dan perilaku para peserta dalam
melakukan pekerjaan dan tugasnya sebagai hasil dari
pelaksanaan program Pelatihan dan Pengembangan
4. HASIL, yaitu hasil akhir yang dapat diperoleh sehubungan
dengan tujuan dan sasaran pelaksanaan program, khususnya
yang mempengaruhi tingkat produktivitas dan kualitas kerja dari
karyawan yang bersangkutan. Penilaian hasil Pelatihan dan
Pengembangan tersebut secara umum berkaitan dengan
peningkatan efektivitas organisasional.
PENILAIAN KINERJA
Tujuan Penilaian Prestasi Kerja

Simamora (1997) mengemukakan adanya pendekatan ganda terhadap tujuan penilaian prestasi kerja sebagai berikut:
1. Tujuan Evaluasi Hasil-hasil penilaian prestasi kerja digunakan sebagai dasar bagi evaluasi reguler terhadap prestasi
anggota-anggota organisasi, yang meliputi : Telaah Gaji, Kesempatan Promosi,
2. Tujuan Pengembangan, Informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian prestasi kerja dapat digunakan untuk
mengembangkan pribadi anggotaanggota organisasi, yang meliputi : Mengukuhkan Dan Menopang Prestasi Kerja,
Meningkatkan Prestasi Kerja, Menentukan Tujuan-Tujuan Progresi Karir, Menentukan Kebutuhan-Kebutuhan Pelatihan

Faktor-Faktor Penilaian Prestasi Kerja


PRODUKSI: ADMINISTRASI: MANAJEMEN
Werther dan Davis (1996) menyatakan agar
penilaian prestasi kerja yang dilakukan dapat lebih Kualitas hasil kerja Kualitas hasil kerja Kualitas hasil kerja
dipercaya dan obyektif, perlu dirumuskan batasan Kuantitas hasil kerja Kuantitas hasil kerja Pengetahuan tentang
atau faktor-faktor penilaian prestasi kerja sebagai Pengetahuan tentang Pengetahuan tentang pekerjaan
berikut:
pekerjaan pekerjaan Ketergantungan
1. Peformance, keberhasilan atau pencapaian
tugas dalam jabatan. Ketergantungan Ketergantungan Kerjasama
2. Competency, kemahiran atau penguasaan Kerjasama Kerjasama Inisiatif
pekerjaan sesuai dengan tuntutan jabatan. Adaptasi Inisiatif Pendapat /
3. Job Behavior, kesediaan untuk menampilkan Kehadiran Adaptasi pengambilan
perilaku atau mentalitas yang mendukung Pengetahuan pengambilan keputusan
peningkatan prestasi kerja.
serbaguna keputusan Kehadiran Kepemimpinan
4. Potency, kemampuan pribadi yang dapat
dikembangkan. Pemeliharaan Kesehatan Perencanaan dan
Keamanan organisasi
Setiap pekerjaan mempunyai faktor yang berbeda-
beda untuk dinilai.
Masalah-Masalah Your Text Here
You can simply impress your audience and add a
unique zing and appeal to your Presentations.
Penilaian Prestasi Kerja

1. Hallo Effect Kesalahan akibat pengaruh aspek tertentu dalam


prestasi kerja terhadap aspek lain yang berhubungan.
2. Error Of Central Tendency Kesalahan yang diakibatkan
kecenderungan untuk melakukan penilaian terhadap setiap orang
secara rata-rata (sedang).
3. Leniency Bias Kesalahan yang diakibatkan kecenderungan untuk
melakukan penilaian yang lebih tinggi dari kenyataan.
4. Strictness Bias Kesalahan yang diakibatkan kecenderungan untuk
melakukan penilaian yang lebih rendah dari kenyataan.
5. Cross-Cultural Biases Kesalahan yang diakibatkan oleh perbedaan
nilai dan budaya antara penilai dengan karyawan yang dinilai.
6. Personal Prejudice Kesalahan yang diakibatkan pengaruh perasaan
Your Text Here
seorang penilai dalam memandang karyawan yang dinilai, seperti
perasaan suka - tidak suka. You can simply impress your audience
and add a unique zing.
7. Recency Effect Kesalahan yang diakibatkan pengaruh kuat dari
kejadiankejadian yang baru saja terjadi.
SYARAT-SYARAT PENILAIAN Your Text Here
You can simply impress your audience and add a

PRESTASI KERJA unique zing and appeal to your Presentations.

1. Relevance Syarat ini menegaskan bahwa suatu sistem penilaian


prestasi kerja hanya mngukur hal-hal yang berhubungan atau
berkaitan langsung dengan pekerjaan / jabatan tertentu.
2. Acceptable Suatu sistem sistem penilaian prestasi kerja harus dapat
diterima dan dimengerti dengan baik oleh penilai maupun karyawan
yang dinilai.
3. Reliable Suatu sistem sistem penilaian prestasi kerja harus dapat
dipercaya serta mempunyai alat ukur yang handal, konsisten dan
stabil. Artinya apabila alat ukur tersebut digunakan oleh penilai lain
pada obyek yang sama akan memberikan hasil penilaian yang sama.
4. Sensitive Suatu sistem sistem penilaian prestasi kerja harus memiliki
kepekaan untuk membedakan karyawan yang efektif dengan yang
tidak. Your Text Here
5. Practices Suatu sistem sistem penilaian prestasi kerja harus praktis
You can simply impress your audience
dan mudah dilaksanakan, tidak berbelit-belit baik secara administrasi and add a unique zing.
maupun interpretasi, serta tidak memerlukan biaya yang relatif besar
KOMPENSASI
Kompensasi
Kompensasi adalah segala
sesuatu yang diterima para
Penilaian Prestasi Pemberian
karyawan sebagai balas jasa Kerja Kompensasi
untuk kerja mereka.

Pemberian kompensasi
merupakan salah satu tugas
yang paling komleks, tetapi juga
salah satu aspek yang palng
berarti baik bagi karyawan atau
organisasi.
Tujuan kompensasi

1). Memperoleh Personalia 7) pengaitan kompensasi


Yang Qualified . dengan kesuksesan
organisasi;

2) Memikat karyawan dan 6) Memenuhi Peraturan-


menahan karyawan yang peraturan Legal
kompeten.

3) Menjamin Keadilan 5) Mengendalikan Biaya-biaya

4) Menghargai Perilaku Yang


Diinginkan(mendorong peningkatan
prodktivitas kerja)
Pengukuran Kontribusi kompensasi
01
Kelayakan karyawan (job worth)
Kelayakan karyawan merupakan sebuah criteria
yang menyangkut bagaimana kondisi karyawan

Karakteristik perseorangan (personal


02
characteristics)
Karakteristik perseorangan akan menyangkut masalah
senioritas dan yunioritas.

03 Kualitas kinerja karyawan


Kinerja sebagai criteria penting dalam penentuan struktur
gaji. Melalui kinerja karyawan ini dapat diketahui bahwa
sesungguhnya analisis dan penilaian karyawan tidak
sekadar berdasarkan senioritas dan yunioritas
Asas Pemberian Kompensasi Sistem pemberian kompensasi

Asas adil • Sistem prestasi, Mengaitkan secara langsung


Mempertimbangkan keadilan internal, antara besaranya upah dan prestasi kerja yang
pemberiannya disesuaikan dengan kebutuhan ditujukan oleh pegawai yang bersangkutan.
pegawai. • Sistem waktu, Besarnya kompensasi dihitung
berdasarkan standar waktu, seperti jam, hari,
Asas layak dan wajar minggu, bulan.
Kompensasi yang diterima pegawai dapat • Sistem kontrak , Penetapan besarnya upah
memuhi kebutuhannya pada tingkat normatif dengan sistem kotrak didasarkan atas
yang ideal. Tolak ukur layak adalah relatif. kuantitas, kualitas, dan lamanya penyelesaian
pekerjaan sesuai dengan kontrak perjanjian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kompensasi

Penawaran Dan Cost Of Living (Biaya


Permintaan Tenaga Hidup)
Kerja

Kemampuan Dan Pemerintah Dengan


Kesediaan UU Dan Keppres
Perusahaan

Serikat Produktivitas Kerja


Buruh/Pegawai/Organ Pegawai
isasi
Daftar Pustaka
Hani, T Handoko. 2014. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.
Yogyakarta: BPFE

Nurjaman, Kadar. 2014. Manajemen Personalia. Bandung: CV Pustaka Setia

http://ilmusosialpendips.blogspot.com/2012/2015/
manajemen-penggerakan.html

https://www.slideshare.net
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai