Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

Studi Kelayakan Bisnis Aspek Keuangan dan


Analisa Laporan Keuangan
Investment Decision
Keputusan investasi ini tidak hanya
investasi pada aset riil seperti bangunan,
alat kantor, kendaraan, dll, tapi juga pada
investasi finansial seperti obligasi dan
saham.

Investasi yang dilakukan oleh perusahaan


dapat dibagi dalam 3 kelompok, yaitu:

45% 60% 75%

Jangka pendek Jangka


Jangka panjang
(modal kerja) menengah

Dibahas Dalam Financing Decision


Konsep Dasar Investasi
Berdasarkan sifat proyek, investasi dapat dibagi:

Mutually exclusive project Independent project


(proyek saling lepas), (proyek bebas),
yaitu proyek yang memiliki
fungsi yang sama. Artinya jika
perusahaan menerima salah satu yaitu proyek yang
usulan proyek investasi, maka memiliki fungsi yang
usulan proyek investasi lainnya berbeda. Artinya usulan
akan ditolak. Misal: ada 3 proyek: satu proyek investasi
A,B, C; perusahaan memilih tidak menghilangkan
proyek B maka proyek A dan C
Analisis Kelayakan Investasi
dengan Pendekatan
Net Present
Internal Rate of
Value (Nilai
Return (IRR)
Sekarang Bersih
NPV)

Average Rate of Payback Period Profitability Index


Return ( Rata- ( Periode ( Indeks
rata tingkat Pengembalian Profitabilitas
Pengembalian
PBP ) PI )
ARR )
Metode Profitability Index (PI)

Analisa metode penilaian


investasi profitability index (PI)
membandingkan antara nilai arus
kas dimasa mendatang dengan nilai
pengeluaran investasi yang
sekarang.

Profitability index dikenal juga


dengan nama profit investment ratio
(rasio laba investasi) dan value
investment ratio (rasio investasi
Metode Profitability Index (PI)
Rumus PROFITABILITY INDEX (PI) :

Present value Net cash


PROFITABILITAS flow (proceeds)
INDEX ( PI ) =
Present value Initial
outlays (IO)
Atau

PROFITABILITAS Nilai Aliran Kas Masuk


INDEX ( PI ) =
Nilai Investasi
Untuk pengambilan keputusan dari kriteria penilaian Profitability
Index adalah PI harus lebih besar dari 1 baru dikatakan layak.
Semakin besar PI, investasi semakin layak.
 
Kelayakan investasi menurut standar analisa ini adalah :
Jika PI > 1 ; maka investasi tersebut dapat dijalankan (Diterima)
Jika PI < 1 ; investasi tersebut tidak layak dijalankan (Ditolak)
Jika usulan proyek investasi lebih dari satu, maka yang DIPILIH adalah
usulan proyek investasi yang menghasilkan indeks profitabilitas paling
besar

Apabila profitability Index hasilnya lebih besar dari 1, Investasi


tersebut layak untuk diambil. Semakin besar angkanya, maka
investasi tersebut semakin layak.
Contoh Soal !
Seorang pebisnis menganalisis kondisi usahanya, dimana nilai kas netto
yang dimiliki dalam 1 (satu) tahun adalah Rp.55.700.000,-. Dari nilai
kas yang dikeluarkan untuk kebutuhan investasi adalah
Rp.85.500.000,-. Maka berdasarkan data ini hitunglah profitability
index dan tentukan kelayakannya.

PI = PV / I
= Rp.55.700.000 / Rp.85.500.000
= 0,651

Maka bisnis tersebut tidak layak (infeasible)


Contoh Soal 2 !
Suatu perusahaan memiliki nilai aliran kas masuk sebesar Rp.16.454.000 dan nilai investasi sebesar
Rp.15.000.000. Bagaimana pengambilan keputusan investasi tersebut berdasarkan kondisi diatas ?
 
PI = PV of proceeds
--------------------
Initial outlays
 
 
PI = Rp. 16.454.000
-------------------
Rp. 15.000.000
 
= 1.097
 
Oleh karena PI adalah 1.097 lebih besar dari 1, maka usulan invstasi
tersebut diterima.
Kelebihan Profitability Index

1
Profitability index memberikan Profitability index
informasi persentase arus kas memperhitungkan biaya modal
dimasa mendatang dengan aliran
kas awal (cash initial) 2 (cost of capital)

3 Profitability index
Profitability index
memperhitungkan semua arus kas 4 memperhatikan nilai waktu dari
uang (time value of money)
Kekurangan Profitability Index

Profitability index tidak


1 Profitability index tidak

2
memiliki infomasi tentang menginformasikan tentang
resiko investasi return suatu proyek
investasi

Untuk menghitung
4 3 Tidak menginformasikan
profitability index apakah sebuah investasi
dibutuhkan biaya modal  memberikan keuntungan bagi
perusahaan
Internal Rate Of Return (IRR)

Tingkat bunga yang dapat menjadikan NPV = 0.

Analisa metode penilaian Internal Rate of Return (IRR) adalah metode


analisa investasi dengan menghitung tingkat suku bunga yang menyamakan
present value (nilai sekarang) investasi saat ini dengan present value dari
penerimaan arus kas dimasa yang akan datang.
Internal Rate Of Return (IRR)
Suatu usulan proyek investasi akan DITERIMA (feasible) jika IRR yang
01 dihasilkan lebih besar dari RRR (dasar biaya modal/tingkat bunga )
Sebaliknya, jika IRR yang dihasilkan lebih kecil dari RRR, maka
02 usulan tsb DITOLAK (infesible)

Sebaliknya, jika IRR yang dihasilkan lebih kecil dari RRR, maka usulan
03 tsb DITOLAK (infesible)

IRR dapat diperoleh dengan cara ‘trial and error’ (interpolasi) atau
04 menggunakan tabel tingkat bunga
Keterangan
 IRR = Internal Rate of Return (yield)
 R1 = tingkat bunga pertama
 R2 = Tingkat bunga kedua
 PV = Present Value

Cari R1 dengan NPV bernilai negatif (-) dan


R2 dengan NPV bernilai positif (+)
Selisih R1 dengan R2 adalah +1 atau -1
Kelebihan Internal Rate of Return

1. Metode IRR tidak mengabaikan nilai waktu


dari uang
2. Dasar perhitungan menggunakan aliran
arus kas.
3. Tidak berefek pada aliran arus kas selama
periode investasi
4. Hasil perhitungan dalam bentuk
prosentase. Pengambilan keputusan
investasi bisa membuat prakiraan
apabila discount rate tidak diketahui.
5. Metode IRR lebih mengutamakan cash
initial atau kas awal daripada arus kas
belakangan
Kekurangan Internal Rate of Return

1. Membutuhkan perhitungan biaya modal


yang menjadi batas terbawah dari nilai
yang kemungkinan bisa dicapai
2. Perhitungan IRR lebih rumit dibandingan
metode yang lain. Harus trial and
error apabila tidak menggunakan software.
3. Tidak dapat membedakan antara
proyek/investasi yang memiliki perbedaan
dalam ukuran dan keadaan investasi. 
4. Dalam perhitungan bisa menghasilkan
hasil IRR ganda atau bahkan tidak
menghasilkan nilai IRR sama sekali.
Aplikasi Internal Rate of Return (IRR)

PT. ASII sedang mempertimbangkan suatu usulan proyek senilai Rp.


112.500.000, umurnya diestimasi 5 thn tanpa nilai sisa, diasumsikan
biaya modal sebesar 15%, dan arus kas yang dihasilkan (tabel berikut),
maka IRR dapat dihitung:

Tahun Arus Kas


1 45.000.000
2 37.500.000
3 30.000.000
4 22.500.000
5 15.000.000
Tahun Arus Kas Tk. Bunga 13 % PV
(1) (2) (3) (4) = (2) x (3)
1 45.000.000
2 37.500.000
3 30.000.000
4 22.500.000
5 15.000.000
Total PV
A0 112.500.000
NPV Total PV – A0

Tahun Arus Kas Tk. Bunga 12 % PV


(1) (2) (3) (4) = (2) x (3)
1 45.000.000
2 37.500.000
3 30.000.000
4 22.500.000
5 15.000.000
Total PV
A0 112.500.000
NPV Total PV – A0
Tahun Arus Kas Tk. Bunga 13 % PV
(1) (2) (3) (4) = (2) x (3)
1 45.000.000 0,8850 39.825.000
2 37.500.000 0,7831 20.366.000
3 30.000.000 0,6931 20.793.000
4 22.500.000 0,6133 13.799.000
5 15.000.000 0,5428 8.142.000
Total PV 111.925.000
A0 (112.500.000)
NPV Total PV – A0 -575.0000

Tahun Arus Kas Tk. Bunga 12 % PV


(1) (2) (3) (4) = (2) x (3)
1 45.000.000 0,8929 40.181.000
2 37.500.000 0,7972 29.895.000
3 30.000.000 0,7118 21.354.000
4 22.500.000 0,6355 14.299.000
5 15.000.000 0,5674 8.511.000
Total PV 114.240.000
A0 (112.500.000)
NPV Total PV – A0 +1.740.000
Aplikasi Internal Rate of Return (IRR)
Perhitungan interpolasi berbasis 12%

Selisih Bunga Selisih PV Selisih PV dgn A0


12 % 114.240.000 114.240.000
13 % 111.925.000 112.500.000
1% 2.315.000 1.740.000
Aplikasi Internal Rate of Return (IRR)
Perhitungan interpolasi berbasis 13%

Selisih Bunga Selisih PV Selisih PV dgn A0


12 % 114.240.000 111.925.000
13 % 111.925.000 112.500.000
1% 2.315.000 -575.000
Kesimpulan:
 Interpolasi menggunakan tingkat
bunga 12% dan 13% menghasilkan
tingkat pengembalian internal (IRR)
sama yaitu = 12,75%
 Berdasarkan kriteria IRR, proyek
sebaiknya DITOLAK (infeasible),
karena IRR < RRR (12,75% < 15%)
Metode Average Rate of Return (ARR)

Metode penilaian investasi average rate of return ini


menilai seberapa besar keuntungan dari sebuah investasi.
Keuntungan yang dimaksud adalah laba bersih setelah
pajak yang dibandingkan dengan nilai rata-rata dari
investasi.

Jadi ARR diukur dari laba perusahaan.


Bukan arus kas investasi perusahaan.

Apabila hasil perhitungan angka


ARR lebih besar daripada tingkat
return yang diisyaratkan. Maka
investasi ini layak
Kelebihan Average Rate of
Return

1. Metode ARR menggunakan data-data


akuntansi yang telah tersedia. Tidak
diperlukan tambahan perhitungan
2. Sebagai alat ukur bahwa investasi baru
tidak berpengaruh negatif terhadap laba
perusahaan.
3. Mudah dimengerti. Sangat sederhana.
Cukup dengan melihat laporan laba rugi
perusahaan.
Kekurangan Average Rate of
Return

1. Metode ARR mengabaikan nilai waktu dari uang


(time value of money)
2. Pendekatan yang digunakan jangka pendek.
Angka-angka yang digunakan saat ini bisa
menyesatkan diwaktu yang akan datang
3. Terlalu memfokuskan pada nominal laba
akuntansi. Mengabaikan aliran arus kas dari
investasi yang dijalankan.
4. Jangka waktu investasi tidak diperhitungkan.
Metode Accounting Rate Of Return (ARR)

Anda mungkin juga menyukai