KELAS : AK II / BN III
TUGAS
1. Sebutkan 3 dasar hukum lahirnya hukum dagang atau hukum perusahaan di Indonesia ?
Jawab:
1) Hukum tertulis yang sudah dikodifikasikan
2) Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan
3) Hukum kebiasaan
4. Apa yang dimaksud badan usaha yang berbadan hukum dan yang tidak berbadan hukum!
Jawab:
Badan usaha yang berbadan hukum dalam pendiriannya memerlukan surat
pengesahan dari pemerintah, misalnya dalam hal mendirikan PT, mutlak diperlukan
pengesahan akta pendirian dan anggaran dasarnya oleh pemerintah (Menteri Hukum dan
HAM cq. Direktorat Perdata). Sedangkan dalam mendirikan koperasi, mutlak diperlukan
pengesahan akta pendirian koperasi dan Menteri Koperasi dan Pembianaan Pengusaha
Kecil.
Badan usaha yang tidak berbadan hukum dalam pendiriannya tidak diperlukan
adanya pengesahan akta pendirian oleh pemerintah. Misalnya, dalam mendirikan
prsekutuan perdata, tidak perlu adanya segala macam formalitas, cukup dengan adanya
kesepakatan para pihak, tanpa ada pendaftaran dan tanpa perlu ada pengumuman.
5. Undang-undang No. 1 Tahun 1995 tentang PT ( Perseroan Terbatas) pada pasal 102-109
mengatur tentang penggabungan (Merger), Pelaburan (Consolidation) dan
pengambilalihan (Acquesition).
Pertanyaan :
a. Apa yang dimaksud dari ketiga istilah tersebut diatas ?
b. Dalam hal apakah keputusan tersebut diatas dapat dilakukan?
Jelaskan !
Jawab:
6. Faktor-Faktor apa saja yang menjadi pertimbangan utama sebuah Negara menanamkan
modalnya ke suatu Negara lain?
Jawab:
Faktor Politik
Faktor Ekonomi
Faktor Hukum
7. Tentang modal asing dinegara kita yang jumlahnya tidak sedikit bahkan
kecenderungannya kian meningkat berikan solusi menurut pendapat anda!
Jawab:
Menurut saya meningkatnya modal asing masuk ke Negara kita mempunyai
manfaat yaitu bisa menambah pendapatan Negara dan menciptakan lapangan kerja.
Tetapi modal asing juga mempunyai suatu dampak negatif terhadap kekuatan ekspor
apabila tidak di barengi dengan persiapan yang matang,terutama pada peningkatan
kualitas SDM dan produksi barang domestik.Sudah semestinya kedatangan “banjir”
modal asing menjadi sinyal awal bagi pemerintah untuk lebih bekerja keras,terutama
Menteri Koperasi dan UKM untuk lebih bekerja keras lagi dalam membangkitkan
Koperasi dari “tidur lelap”.Seperti yang kita ketahui bahwa koperasi telah lama “tertidur
lelap” di roda perekonomian kita,dan tak jarang juga kita mendengar banyak koperasi
gulung tikar dikarenakan salah kelola ,birokrasi yang rumit dan aksi korupsi dari pihak
yang berkepentingan.Tak jarang pula kita mendengar banyak pengusaha kecil yang
gulung tikar atau hanya “jalan di tempat” dikarenakan himpitan pinjaman bank yang
sangat memberatkan.Karena seharusnya Koperasi dengan program “pinjaman lunak” nya
bisa mengambil peranan penting untuk memacu Indonesia untuk tumbuh meningkatkan
iklim usaha lokal sehingga dapat diharapkan bersaing di kancah perdagangan bebas.
8. Sesuai ketentuan Kepres No. 61 Tahun 1998 tentang Lembaga Pembiayaan serta
Kepmen Keuangan No. 125/KMK/013/1998
Pertanyaan : Sebutkan dan jelaskan jenis kegiatan apa saja yang dibiayai sesuai undang-
undang tersebut!
Jawab:
1) Sewa guna usaha (Leasing)
Leasing berarti menyewakan. Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan
perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan
oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran
berkala yang disertai hak pilih bagi perusahaan untuk membeli barang-barang
modal tersebut atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai
sisa yang telah disepakati bersama.
2) Modal Ventura (Venture Capital)
3) Pedagangan surat berharga
4) Anjak piutang (factoring)
5) Usaha kartu kredit
6) Pembiayaan konsumen
9. Apa saja yang dimaksud dengan pembiayaan perbankan konvensional dan perbankan
syariah!
Jawab:
1) Pembiayaan Perbankan Konvensional
Sumber pembiayaan melalui kredit perbankan, atau pinjaman bank (loan)
merupakan salah satu sumber dana yang cukup popular dalam kegiatan usaha.
Pinjaman tersebut dapat berupa pinjaman yang berasal dari satu bank ataupun
dari beberapa bank, yang disebut dengan kredit sindikasi.
2) Pembiayaan Perbankan Syariah
Prinsip syariah pada dasarnya merupakan pinjaman dana yang memanfaatkan
suatu lembaga yang memiliki kemampuan seperti halnya suatu bank umum
dan lembaga pembiayaan. Metode syariah adalah mudharabah, yaitu suatu
metode pembayaran yang dilakukan oleh para pihak pemilik dana dan pihak
yang membutuhkan dana berdasarkan kepercayaan sebagai unsur yang
terpenting.
10. Sebutkan hal apa saja yang diatur dalam HAKI (Hak Kekayaan Intelektual)!
Jawab:
Mengatur perlindungan inovasi, kreativitas, serta untuk memberi imbalan
terhadap siapa saja atas suatu penemuan, desain, dan merek.
Hak eksklusif dalam jangka waktu tertentu.
11. Sebutkan beberapa kekayaan intelektual yang secara universal diakui dan diatur oleh
Hukum Internasional!
Jawab:
1) Hak Cipta dan Hak Terkait
2) Merek Dagang
3) Indikasi Geografis
4) Desain Industri
5) Paten
6) Tata Letak (Topografi) Sirkuit Terpadu
7) Perlindungan Informasi Rahasia
8) Kontrol Terhadap Persaingan Usaha Tidak Sehat dalam Perjanjian Lisensi
12. Apa yang dimaksud dengan “Rahasia Dagang” dan hal apa saja yang berkaitan dengan
kerahasaiaan dagang sebagaimana yang dimaksud dalam penjelasan perundang-
undangan kita.
Jawab:
Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang
teknologi dan/ atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan
usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.
Dalam Pasal 2 Undang-Undang Rahasia Dagang dijelaskan lebih lanjut bahwa
lingkup perlindungan Rahasia Dagang adalah metode produksi, metode pengolahan,
metode penjualan atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki
nilai ekonomi dan tidak diketahui masyarakat umum.
Jawab:
19. Apa yang dimaksud dengan istilah “Kejahatan Bisnis” dan sebutkan beberapa kejahatan
bisnis!
Jawab:
Kejahatan bisnis adalah suatu perbuatan yang dilakukan antar relasi bisnis,
agar salah satu pihak mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya dan pihak lain
mengalami kerugian.
20. Undang-Undang nomor berapa yang mengatur tentang kejahatan bisnis di Indonesia!
Jawab:
Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1955.
Jawab:
a. Perjanjian kerja adalah suatu kesepakatan yang terjadi antara pekrja dan
pengusaha baik dalam bentuk tulisan maupun tulisan yang memuat poin-poin dari
hak dan kewajiban dari kedua belah pihak sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
b. Bipartit adalah perundingan antara pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat
buruh dengan pengusaha untuk menyelesaikan perselisihan hubungan industrial.
c. Mediasi adalah upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang
netral, yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu
pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian yang diterima oleh kedua
belah pihak.
d. Konsiliasi adalah usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk
mencapai persetujuan dan penyelesaian.
e. Arbitrasi adalah proses penyelesaian sengketa disepakati antara pihak yang
bersengketa disampaikan kepada satu atau lebih arbiter yang mengeluarkan
penghargaan.
22. Apa yang dimaksud dengan “Hubungan Industrial” dan hal apa saja yang diatur dalam
perundang-undangan tersebut!
Jawab:
Hubungan industrial adalah suatu hubungan antara seseorang pekerja dan
pengusaha, didalam hubungan tersebut menujukkan kedudukan kedua belah pihak yang
pada dasarnya menggambarkan hak dan kewajiban pekerja terhadap pengusaha serta hak
dan kewajiban pengusaha terhadap pekerja didalam melakukan pekerjaan.
Didalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 mengatur tentang hubungan
industrial/ketenagakerjaan. Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 (UUPHI)
mengatur tentang penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
23. Pemutusan hubungan kerja (PHK) sering kali menjadi momok bagi para pekerja namun
kebijakan tersebut sulit untuk dihindari.
Pertanyaan : Dalam hal apakah kebijakan tersebut dilakukan oleh perusahaan. Jelaskan!
Jawab:
a. melakukan penipuan, pencurian dan penggelapan barang dan/atau uang milik
perusahaan;
b. memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan
perusahaan;
c. mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/atau
mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya dilingkungan kerja;
d. melakukan perbuatan asusila atau perjudian dilingkungan kerja;
e. menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau
pengusaha di lingkungan kerja
24. Undang-Undang Nomor berapakah yang mengatur tentang pelindungan konsumen dan
apa saja yang diatur dalam perundang-undangan tersebut. Jelaskan!
Jawab:
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
Mengatur bahwa perusahaan membeli dan/atau memperjualbelikan barang dan jasa yang
tidak sesuai dengan standar yang dipersiapkan dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Yang mana untuk makanan dan minuman yang sudah ada standard keamanan
dan panagan yang ditetapkan oleh pemerintah. Pelaku usaha yang melanggar ketentuan
tersebut akan dipidana dengan hukuman penjara paling lama 5(lima) tahun atau denda
paling banyak Rp 2 miliar.
25. Perdagangan bebas dunia membawa dampak negatif pada industri dalam negeri kita. Apa
yang dimaksud pengaruh buruk tersebut. Jelaskan!
Jawab:
a. Produk dalam negeri cenderung kalah bersaing dengan masuknya barang-barang
luar negeri yang lebih murah dan berkualitas.
b. Bertambahnya kemungkinan eksploitasi sumber daya alam oleh perusahaan.
c. Munculnya ketergantungan terhadap negara maju.
d. Bila tidak mampu bersaing, akan berdampak pada menurunnya pertumbuhan
ekonomi negara dan meningkatkan jumlah pengangguran.
e. Munculnya sifat konsumerisme.
28. Sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Apa yang dimaksud dengan “kegiatan
yang dilarang”?
Jawab:
Kegiatan yang dilarang adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang tidak boleh
dilakukan atau kegiatan yang dapat merugikan perusahaan.
29. Sebutkan beberapa perjanjian yang diatur dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999?
Jawab:
Perjanjian yang dilarang dalam UU No. 5 Tahun 1999
1) Perjanjian Oligopoli (Pasal 4 ayat 1 dan 2)
2) Perjanjian Penetapan Harga (Pasal 5,6,7 dan 8)
3) Perjanjian Pembagian Wilayah (Pasal 9)